Penyihir kegelapan di dunia magus

Kelompok Magus Elit



Kelompok Magus Elit

1"Ya! Aku sudah mempertimbangkannya dengan saksama, aku tidak bisa duduk diam dan menyaksikan klanku mati dalam perang!" Ivanov bersikeras, ekspresi di wajahnya menunjukkan seolah dia sedang melakukan hal yang benar.     

"Baiklah! Hanya para Warlock garis keturunan yang jahat saja yang menjadi target serangan kami. Keluarga kalian yang sudah ada sejak lama, masih menjadi bagian dari para Magus seperti kami!" Sebuah suara menggema terdengar dari jejak tumbuhan di tangan Ivanov.     

"Tentu saja! Aku merasa terhormat!" Kata Ivanov bersemangat.     

Tak lama kemudian, Ivanov bertanya lagi, "Apakah saluran komunikasi ini aman? Markas Klan Ouroboros memiliki penjagaan yang sangat ketat dan kemampuan untuk melakukan penyadapan!"     

"Haha... Tenang saja! Saluran ini sudah dibuat secara pribadi! Percakapan kita pasti tidak akan bocor!"     

"Baiklah kalau begitu, apa yang perlu aku lakukan?" Karena Ivanov sudah memutuskan untuk berkhianat, maka dia sudah tidak peduli lagi dengan klannya.     

"Sangat sederhana, kamu hanya perlu..." Suara itu terdengar semakin pelan, sementara Ivanov mengangguk berulang kali.     

Cahaya redup itu perlahan padam ketika kegelapan menyelimuti seluruh tempat tersebut.     

.....     

Hanya masalah waktu sebelum serangan dimulai.     

Para Warlock yang telah terbiasa dengan situasi darurat merasa lega ketika mereka mendapati bahwa seluruh kota telah dikelilingi oleh sekumpulan tanaman karnivora.     

Berbeda dengan kegelisahan dan ketegangan yang terjadi sebelumnya, musuh-musuh yang terlihat ini membuat para Warlock tersebut merasa lebih aman. Apa yang akan terjadi selanjutnya adalah sebuah perang besar dimana ​​pemenang akan selamat, dan yang kalah akan mati untuk selamanya. Sesederhana itu.     

Dibandingkan dengan perang terbuka, perasaan tertekan akan datangnya perang menyebabkan terjadinya gangguan mental.     

Tetapi para Warlock itu hanya dapat merasa lega untuk sesaat. Ketika mereka melihat tekanan dari sejumlah besar kapal-kapal udara dari pasukan lawan memenuhi langit seperti awan-awan gelap, bahkan Faisal pun merasa bahwa upayanya yang berjuang untuk mendapatkan kekuasaan sebelumnya seolah hanyalah sebuah lelucon!     

"Waspada!" Faisal berteriak keras dengan nada yang sedikit bergetar.     

"Pengalihan wewenang menara Magus selesai! Membangun sistem pertahanan inti!" Berbeda dengan Faisal, para Warlock yang memiliki tugas tertentu masih bisa menjalankan tugas mereka dengan baik.     

*Buzz!* Sebuah menara Magus mulai bergetar, dan banyak rune yang keluar dari permukaan menara tersebut. Rune-rune itu kemudian ditembakkan ke langit.     

Semua menara yang ada di dalam kota berada dalam situasi yang sama. Sejumlah besar rune membentuk jejak-jejak cahaya dan bersatu di tengah kota seperti sebuah matahari yang bersinar terang.     

Sebuah lapisan air dengan cahaya sebening kristal yang mengelilingi matahari tersebut mengalir dari segala arah dan menyelimuti seluruh kota.     

"Formasi mantra yang mengerikan, formasi itu pasti menggunakan setidaknya 50 sampai 60 reaktor dan kolam elemen!"     

Di tengah kamp musuh, seorang Magus berambut hijau mencibir, "Kasihan, lawan kita terlalu tidak sabaran. Kita hanya menakut-nakuti dia, namun dia memperlihatkan senjata rahasianya!"     

"Ya!" Magus perempuan lain yang mengenakan pakaian berwarna merah menutupi bibirnya dan tersenyum manis, "Jika semua Warlock dari Klan Ouroboros itu memiliki kualitas seperti dia, maka kemenangan pasti akan menjadi milik kita!"     

"Bahkan, selama ketiga tetua mereka tidak segera kembali kembali, maka tidak akan ada perubahan pada hasil perang ini. Kemungkinan besar, kemenangan hanya akan menjadi masalah waktu saja!" Magus berambut hijau menambahkan. Sebagai seorang pemimpin berperingkat tinggi dari pasukan itu, tingkat kecerdasannya jauh lebih besar daripada para Magus biasa. Dia bahkan mengetahui tentang menghilangnya Gilbert dan kedua Warlock Morning Star lainnya.     

"Oleh karena itu, apa yang perlu kita lakukan sekarang adalah mencoba untuk menyerang..." Wajah Magus perempuan tersebut terlihat ingin bersenang-senang ketika dia menggigit bibirnya.     

Magus pria yang ada di depan Magus perempuan itu tampak sangat percaya diri, dan dia memberikan pengumuman dengan sedikit rasa bangga, "Kita bahkan tidak perlu menguji mereka. Kita sudah memiliki organisasi lain untuk membantu kita melakukan semuanya!"     

"Maksudmu Arm of Vengeance?" Magus perempuan itu mengangguk sambil terkikik dan meregangkan tubuhnya dengan santai, "Karena kita sudah meminta mereka untuk membantu kita, haruskah kita mengambil kesempatan ini untuk melakukan hal-hal lain…?"     

Suara Magus perempuan itu terdengar lebih manis daripada madu yang paling manis dan membuat Magus pria itu dimabuk oleh suara tersebut.     

Dua suara lembut lain terdengar samar-samar, "Para Magus itu, apakah mereka bisa diandalkan?"     

"Mereka hanya untuk dikorbankan. Lagi pula, ketika saatnya tiba, mereka semua akan menyerah. Jadi apa yang perlu dikhawatirkan?"     

"Aku masih agak khawatir..."     

"Kemungkinan terburuknya, aku akan mengalihkan perintah itu kepadamu. Kamu hanya perlu mengawasi mereka untukku..." Di tempat ini, semua jenis konspirasi ditampilkan secara bertahap, namun para dalang ini tersembunyi dengan baik karena banyaknya pasukan tanaman-tanaman karnivora.     

Hal-hal yang terjadi di sini tidak menarik perhatian dari dunia luar.     

Menyusul pengepungan pasukan tanaman dan angkatan udara, awan gelap peperangan segera memenuhi wilayah di sekitar Klan Ouroboros. Badai yang mendekat itu membuat banyak Warlock Giant Kemoyin Serpent menggengam tangan mereka erat-erat. Saat itu, seorang jagoan yang bertindak sebagai penyerang utama berjalan turun dari kapal terbang.     

Magus itu memiliki wajah bopeng dan sebuah kaki kayu palsu. Dia berjalan pincang, dan wajahnya terbakar keinginan untuk melakukan balas dendam. Dia menatap Kota Warlock, dan jika tatapan mata bisa membunuh, maka tatapan mata Magus ini dapat membakar seluruh kota.     

"Klan Ouroboros! Warlock Giant Kemoyin Serpent! Aku tidak menyangka kalian akan menghadapi hari seperti ini juga!" Sebuah suara sedingin es tampaknya dipaksakan untuk keluar dari celah di antara gigi Magus tersebut.     

"Tuan Robert! Menurut perintah aliansi, anda akan memberikan komando untuk gelombang serangan pertama!" Seorang sosok bertopeng membungkuk sedikit dan bicara dari samping Magus tersebut. Bahkan meskipun ekspresinya tersembunyi di balik topeng, nada suaranya terdengar mengandung perasaan jijik.     

Robert mengepalkan dan mengendurkan tinjunya berulang kali, tetapi ia masih menggertakkan gigi dan berkata, "Aku mengerti! Mohon informasikan kepada para tuan bahwa Robert akan memenuhi misinya!"     

"Bagus sekali!" Pria bertopeng itu membungkuk dengan cepat sebelum tubuhnya menghilang di udara.     

"Mentor! Akhirnya kita berhasil sampai di titik ini!" Seorang lelaki tua lain yang kepalanya dipenuhi dengan uban, ikut berjalan turun dari kapal terbang juga. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya dan menangis ketika dia melihat Kota Warlock yang telah terkepung.     

Kebanyakan Magus yang turun dari kapal terbang itu adalah mereka yang memiliki kebencian mendalam terhadap Klan Ouroboros.     

Karena keinginan mereka untuk membalas dendam, serta kemungkinan mendapatkan manfaat, membuat mereka tidak ragu untuk mengambil peran sebagai barisan terdepan dari pasukan itu. Mereka bahkan telah mulai melakukan balas dendam di wilayah mereka sendiri, dengan membersihkan wilayah mereka dari semua penghinaan dan penderitaan yang telah dilalui oleh para leluhur mereka.     

Dan Robert, pemimpin dari Arm of Vengeance itu adalah pemimpin yang dipilih oleh banyak kelompok kecil.     

Disisi lain, banyak Warlock mengamati musuh mereka tersebut dari atas sebuah menara besar. Satu-satunya perbedaan diantara kedua pihak tersebut adalah, pihak Arm of Vengeance terlihat cukup bebas dan santai, mereka bahkan dapat bersenang-senang, sementara situasi para Warlock Klan Ouroboros jauh lebih sulit.     

Ekspresi para Warlock tersebut, termasuk Faisal, terlihat suram dan penuh ketakutan.     

"Para Azure Rain Knight dari Kota Azure Mountain! Tentara Magus Iblis dari Nefas!" Tangan Freya mencengkeram pagar saat dia menyaksikan dua pasukan lainnya yang memiliki bentuk lencana yang berbeda. Matanya dipenuhi dengan rasa tidak percaya.     

Di arah yang dilihat oleh Freya itu, terdapat sebuah formasi para Knight yang mengenakan baju pelindung dengan sekumpulan bulu-bulu raksasa di kepala mereka. Begitu juga dengan sekelompok Magus yang tampak aneh dengan tubuh bersisik serta cakar dan tanduk.     

Sejumlah kecil gelombang energi yang secara tidak sadar dipancarkan dari tubuh mereka sudah cukup untuk membuat seorang Magus peringkat 1 merasa sesak napas. Bahkan pasukan sekutu mereka tidak berani berada terlalu dekat, dan berusaha untuk menjaga jarak.     

"Demon Hunter dan Azure Mountain King telah berhenti berpura-pura, mereka benar-benar telah mengirimkan para bawahan elit mereka untuk menyerang..." Dibandingkan dengan pasukan lain yang bergerak diam-diam, pasukan Kota Azure Mountain dan Nefas jelas tidak memiliki banyak pertimbangan ketika akan melakukan serangan.     

Hal ini menunjukkan besarnya kebencian dan keinginan untuk membalas dendam yang mereka miliki terhadap Klan Ouroboros. Kedua pasukan tersebut sudah merasa yakin bahwa para tetua Warlock Morning Star tidak akan kembali, sehingga mereka tidak akan berbelas kasihan.     

"Azure Rain Knight masih bisa kita atasi, mereka hanya tiruan dari Steel Knight kuno, tetapi para Magus iblis ini..."     

Di sisi lain, Lucian juga mengernyit, "Mereka semua adalah Magus yang pernah berhubungan dengan dunia iblis. Tubuh mereka telah diubah oleh kekuatan iblis, sehingga memungkinkan mereka untuk memiliki sebuah kekuatan yang sangat istimewa. Mereka bahkan terpaksa menandatangani kontrak dengan iblis untuk membangkitkan semua jenis kemampuan aneh! Dan hanya Demon Hunter yang bisa sepenuhnya menundukkan dan memelihara mereka untuk kepentingannya sendiri. Kemunculan mereka seringkali mewakili kehancuran dan kematian..."     

"Ini semua disebabkan oleh mentormu," Cibir Faisal. "Selain itu, bahkan pada saat ini, adikmu yang bernama Leylin itu masih belum muncul!"     

Karena Gilbert telah secara paksa mengambil banyak bagian dari sumber daya di Forgotten Land dari tangan Cyril, maka hubungan diantara keduanya tidak pernah berjalan dengan baik. Faisal tidak setuju dengan cara Gilbert melakukan segala sesuatu, oleh karena itu dia harus menggunakannya sebagai alasan untuk membuat keributan Lucian.     

Bahkan, jika Faisal tahu bahwa kemarahan Azure Mountain King disebabkan oleh Leylin, maka dia mungkin akan menjadi lebih gila.     

"Semua keputusan yang kita jalankan sebenarnya berasal dari keputusan Asosiasi Tetua. Selain itu, meskipun ketiga tetua tersebut melakukannya bersama-sama, tetapi jangan bilang kalau kamu tidak menggunakan harta garis keturunan itu sama sekali!" Freya segera membantah.     

Lucian hanya bisa tersenyum ramah kepada Freya ketika dia melihat Magus perempuan itu membela dirinya.     

"Ahem .." Ketika menyadari bahwa situasi di tempat itu berubah menjadi sebuah perang dingin, seorang lelaki tua lain yang wajahnya dipenuhi dengan bintik-bintik sisik ular segera datang untuk menengahi perselisihan tersebut.     

"Leylin dan Schadt, keduanya harus menyimpulkan letak koordinat dunia yang dimasuki mentor dan yang lainnya. Sekarang adalah saat yang paling penting, wajar saja jika mereka tidak hadir di sini. Kita perlu bekerja sama untuk mengatasi kesulitan kita saat ini."     

Warlock tua ini tidak hanya memiliki kekuatan Fase Kristal, tetapi dia juga memiliki peringkat yang relatif tinggi. Bahkan Faisal hanya bisa menunjukkan kemarahan di wajahnya, dan setelah itu dia menutup mulutnya.     

Pada saat ini, mereka juga memperhatikan pergerakan dari lawan mereka.     

Dibawah perintah Magus lain, banyak organisasi Magus kecil yang dengan sombong memasuki perbatasan kota. Mereka kemudian mulai mengatur sebuah formasi mantra.     

"Robert ?! Bajingan ini! Dia benar-benar berani keluar!" Seorang Warlock feminin menjilat sisi tajam dari pisau yang ada di tangannya dan berkata, "Seharusnya saat itu aku memberinya beberapa tebasan lagi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.