Penyihir kegelapan di dunia magus

Juru Bicara



Juru Bicara

1"Segera berangkat menuju Kepulauan Baltik, dan temui seseorang untukku," Leylin segera membuat Karen kembali fokus ketika dia melihat ekspresi kebingungan di wajah bawahannya tersebut.     

"Siapa?" Karen terkejut. Mungkinkah tuannya itu telah membuat persiapan-persiapan lain di sana? Apakah ini berarti Leylin sudah tidak mempercayainya lagi? Tanpa sadar tubuh Karena gemetar begitu dia memikirkan konsekuensi yang harus dia tanggung jika ditinggalkan oleh tuannya tersebut.     

Sikap Karen tersebut membuat Leylin tertawa sendiri di dalam hati.     

"Pergilah dan temui Viscount Tim, kemudian katakan siapa kamu sebenarnya. Selain itu, katakan padanya bahwa aku bersedia untuk membentuk sebuah aliansi dengannya dan membantunya menjadi seorang marquis!" Leylin tertawa tanpa perasaan, seolah-olah dia adalah iblis.     

"Viscount Tim?" Karen terkejut, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat kepalanya. Dia telah berkali-kali mendengar tentang masalah Keluarga Faulen setelah dia bergabung dengan pasukan Leylin, dan dia tentu mengetahui bahwa Viscount Tim telah menjadi orang yang paling menginginkan wilayah Pulau Faulen.     

Sejak awal Viscount ini juga merupakan musuh terbesar Scarlet Tiger, jadi bagaimana mungkin mereka tiba-tiba bisa berjabatan tangan dan membicarakan tentang perdamaian?     

"Laksanakan perintahku," Leylin melambaikan tangannya. Karen membungkuk dengan hormat dan menghilang ke dalam kegelapan.     

"Ini adalah masalah politik... Musuh dari musuhku adalah temanku, dan meskipun seseorang bertarung sampai mati hingga ingin saling membunuh antara satu sama lain, namun orang itu harus bekerja sama untuk melawan musuh bersama..."     

Meskipun para mata-mata yang disergap di Kepulauan Baltik hanya bisa membocorkan informasi yang paling dasar, namun Leylin masih bisa melihat banyak hal di dalam informasi tersebut. Misalnya, perselisihan antara Marquis Louis dengan Viscount Tim, serta kinerja luar biasa dari William sang putra tertua.     

Menurut pemahaman Leylin tentang sifat manusia, dia memiliki peluang keberhasilan sebesar lebih dari 50% untuk bekerjasama dengan Viscount Tim. Sebuah peluang yang baginya terbilang cukup besar untuk dicoba dan diraih.     

Meskipun Leylin gagal, dia tidak akan menderita kerugian apapun, bukan?     

...     

Beberapa hari kemudian, Pendeta Emas Xena akhirnya menerima persyaratan Leylin dan menandatangani perjanjian. Dia menerima teknik pemurnian gula dengan syarat bahwa mereka akan melindungi Keluarga Faulen selama 3 tahun.     

Kedua belah pihak merasa sangat puas dengan kesepakatan mereka, dan mungkin butuh waktu lama untuk melihat keuntungan dan kerugian yang mereka akan dapatkan.     

Ketika semua hal ini telah selesai, sebuah gereja yang megah telah didirikan di Pelabuhan Venus.     

Karena Xena sang perempuan jalang yang berbakat itu memiliki uang, sepertinya dia menggunakan koin emas untuk mempercepat pembangunan gereja tersebut. Tentu saja cara itu mendatangkan hasil yang mengejutkan. Bagian utama dari gereja telah berdiri dalam sepuluh hari, dan waktu pembangunan gereja tersebut beberapa kali lebih cepat daripada pembangunan balai kota Leylin.     

Tentu saja, hal ini tidak mungkin terjadi tanpa upaya dari para pendeta. Karena mereka dapat memulihkan kemampuan ilahi mereka hanya dengan berdoa setiap hari, mereka tidak merasa takut untuk bermurah hati menggunakan kemampuan mereka demi mendukung pembangunan gereja itu. Leylin hanya bisa menyaksikan hal tersebut dengan perasaan iri.     

Pada hari selesainya pembangunan gereja tersebut, Xena secara pribadi berdoa dan menurunkan berkah ilahi dari Dewi Kekayaan.     

Meskipun sang dewi sendiri tidak muncul, dan hanya bisa memberikan keberuntungan dan kefasihan berbicara serta kemampuan menghitung yang cepat kepada semua pengikutnya yang berada di pelabuhan itu. Namun hal tersebut sudah cukup untuk membuat orang-orang itu bisa mendapatkan cukup uang untuk mengisi pundi-pundi mereka di masa yang akan datang.     

Tentu saja, berkah ilahi yang jumlahnya tak terbatas seperti lautan dan kekuatan ilahi yang mengesankan tersebut meninggalkan kesan mendalam pada Leylin.     

Dewi Kekayaan hanyalah seorang dewa tingkat menengah, dan setara dengan seorang Magus peringkat 8 di Dunia Magus. Namun, sensasi yang diberikan oleh dewa tersebut kepada Leylin terasa jauh lebih menerikan dibandingkaan banyak keberadaan peringkat 8.     

Mungkin sensasi ini disebabkan karena dunia ini adalah wilayah para dewa tersebut, tapi sensasi itu masih membuat Leylin sangat terkejut. Perubahan kekuatan dengan jumlah besar yang terjadi ketika kekuatan keyakinan disatukan dengan tubuh yang memahami Kekuatan Hukum tersebut membuatnya merasa sangat terinspirasi.     

Namun masih ada beberapa suara sumbang di antara kerumunan.     

Para pendeta dari Dewa Penderitaan tidak banyak bicara. Para pengikut dewa tersebut berasal dari kalangan kelas bawah, seperti para budak, buruh dan para petani. Mereka benar-benar tidak peduli dengan Dewi Kekayaan, karena faktanya total barang yang mereka miliki bahkan tidak setara dengan nilai satu keping emaspun!     

Namun, bagi uskup dari Dewa Ilmu Pengetahuan seperti Tapris, keberadaan pendeta dari Dewi Kekayaan yang ditempatkan di pulau ini merupakan sebuah tantangan besar. Meskipun dia masih mengirimkan orang-orang untuk memberikan ucapan selamat kepada mereka, namun dia bersikap dingin terhadap Baron Jonas.     

Leylin dan Baron Jonas benar-benar mengabaikan sikap Tapris tersebut. Sebagai perwakilan dari keluarga bangsawan yang tidak religius, ada beberapa keuntungan penting yang tidak akan pernah mereka lepaskan, dan bahkan akan mereka pertahankan sampai mati.     

Leylin tinggal di pelabuhan untuk beberapa lama sampai transaksi yang melibatkan teknik pembuatan abon ikan telah selesai dan Pelabuhan Venus kembali beroperasi seperti biasa. Baru pada saat itulah dia kembali ke laboratoriumnya.     

Lautan berwarna biru menyebarkan aroma garam yang menyengat bersama dengan angin laut yang menenangkan pada saat bersamaan. Sebuah bayangan berwarna hitam melesat, meninggalkan gelombang-gelombang di permukaan laut di belakangnya.     

Sebuah armada besar dari kapal-kapal bajak laut diam-diam ditambatkan di cakrawala, sebuah bendera berwarna merah darah dengan gambar tengkorak dan belati yang mengerikan berkibar di tiang bendera kapal-kapal tersebut. Bajak Laut Scarlet Tiger telah menjadi kelompok terkenal di wilayah sekitar perairan tersebut, dan kekuatan mereka hampir menyamai kekuatan dari tiga kru bajak laut besar.     

Ada kabar yang menyebutkan bahwa Penyihir Scarlet, sang kapten dari kru bajak laut itu, adalah orang yang berasal dari jurang iblis, dan bahkan menikmati bermandikan darah segar musuh-musuhnya. Hanya dengan menyebutkan namanya saja sudah bisa membuat anak kecil menangis ketakutan di malam hari.     

Namun, Penyihir Scarlet yang dikabarkan itu adalah Isabel, sepupu Leylin yang berdiri di geladak bersama para bajak laut berperingkat tinggi lainnya, seolah sedang menunggu kemunculan kapten sejati mereka.     

"Kalian sudah bekerja keras!" Perlahan sosok Leylin mendarat dengan angin yang menderu. Pertama-tama dia mengangguk ke arah para kru bajak lautnya, kemudian berbalik untuk menghadap sepupunya sendiri. Setelah itu, perlahan alisnya mengernyit.     

Karena Isabel telah mengorbankan banyak darah dan daging, maka kekuatannya telah meningkat dengan sangat cepat, dan sekarang dia hampir menjadi seorang Profesional kelas atas berperingkat 15. Dia adalah petarung nomor satu Leylin.     

Namun pada saat yang sama, transformasi iblis Isabel juga menjadi semakin serius.     

Meskipun penampilannya masih terlihat seperti manusia, namun kadang-kadang dia memancarkan sebuah aura yang sangat jahat dan dingin, serta terasa seperti aura iblis. Aura tersebut sudah cukup untuk membuat orang-orang lemah jatuh pingsan jika mereka berada di jarak yang terlalu dekat dengannya.     

Akibatnya, bahkan para bajak laut yang paling ganas sekalipun tidak berani berada terlalu dekat dengan Isabel.     

"Semua orang kita telah dipersiapkan sesuai dengan rencanamu," Isabel tidak tertarik pada tatapan takut dari para bajak laut yang lain, dan tiba di sisi Leylin.     

"Kamu melakukannya dengan sangat baik," Leylin memegang tangan kecil Isabel. Meskipun tangan itu sedingin es, namun masih tetap ada sebuah sentuhan kehangatan manusia.     

"Ronald, pergilah ke ruang kapten. Aku perlu mendengar laporan terakhirmu," Leylin memandang ke arah Ronald yang segera membungkuk dan mematuhi perintahnya tersebut.     

Dari semua rekan bajak laut, Ronald adalah orang dengan kemampuan terbaik. Dia bahkan memiliki beberapa kemampuan dalam bidang kepemimpinan, dan itu adalah sesuatu yang telah menarik perhatian Leylin. Posisinya yang sekarang perlahan-lahan telah naik di atas posisi Cyclops, dan selain Isabel, dia telah menjadi bakat terbaik milik Leylin.     

Tentu saja Leylin tidak memperlakukan bawahan lamanya tersebut dengan cara yang buruk, dan telah memberikan sebuah kapal dan 10 kru bajak laut kepada mereka. Mereka dipromosikan menjadi pemimpin kelas menengah dan memiliki gengsi yang menakjubkan, tetapi sekarang setelah status mereka ditingkatkan, sepertinya pikiran mereka juga mengalami sedikit perubahan.     

Begitu semua bajak laut yang berada di geladak pergi setelah menyadari suasana di tempat itu, Leylin berbicara dengan suara pelan kepada Isabel, "Jika kamu sudah memutuskan, maka aku masih memiliki cara untuk menghilangkan transformasi iblis itu dari tubuhmu. Namun jika kamu benar-benar menunggu sampai transformasi itu selesai, maka kurasa kamu akan langsung masuk ke dalam jurang, dan jiwamu tidak akan pernah menerima pengampunan..."     

Isabel mempermainkan rambutnya yang panjang. Hanya di depan Leylin saja dia akan berperilaku seperti seorang perempuan.     

"Setelah aku menghilangkan kekuatanku, bagaimana aku bisa membalas dendam kepada musuh-musuhku? Aku bersumpah, bahwa kehidupanku hanya untuk membunuh musuh-musuhku demi menenangkan jiwa-jiwa anggota keluargaku..." Suasana hati Leylin menjadi suram ketika dia mendengarkan perkataan Isabel tersebut. Sifat sepupunya itu begitu keras sehingga bisa membuatnya pusing.     

"Baiklah, karena kita tidak memiliki sesuatu yang harus dilakukan setelah pertempuran ini berakhir, kita bisa menggunakan waktu kita untuk mempertimbangkan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah itu. Aku hanya berharap kita tidak terlambat..." Leylin memandang ke langit di mana awan-awan perlahan-lahan berkumpul untuk menyambut kedatangan badai.     

"Pedangku sudah lama merasa haus darah..." Sepupu Leylin itu berdiri di sampingnya seperti seorang Valkyrie.     

...     

"Sial! Sial! Sial!" Viscount Tim mengutuk sambil membanting gagang pintu kamar, dia memegang sebotol botol rum yang telah kosong.     

Lalu dimana para pelayan perempuan itu? Tim sudah lama berteriak agar mereka pergi.     

"Suatu hari nanti! Suatu hari nanti, aku akan membuat kalian semua yang telah menghina dan merendahkanku merasakan akibatnya!" Suasana hati Viscount Tim menjadi semakin buruk ketika dia memikirkan kembali ke penghinaan yang telah dia terima baru-baru ini.     

"Mm? Siapa itu? Bukankah sebelumnya sudah kukatakan, agar kalian semua pergi jauh-jauh..."     

Suara Viscount Tim terhenti, karena orang yang dia dapati sedang berdiri di kamarnya itu bukan seorang pelayan perempuan, tetapi seorang pencuri.     

"Saya menyampaikan salam dari kru bajak laut Scarlet Tiger kepada anda!" Pencuri ini memiliki sebuah suara merdu yang menyenangkan untuk didengar, dan sosoknya terlihat sangat baik.     

Viscount Tim memandang pencuri tersebut dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, dan ekspresi wajahnya berubah total. Dia bahkan tampak seperti telah tersadar dari keadaan mabuknya. Scarlet Tiger? Bukankah mereka adalah musuhnya?     

"Haha... Apakah kamu datang kemari untuk mengambil nyawaku?" Tim mundur beberapa langkah ke belakang, dan hatinya yang gelap itu dipenuhi dengan kebencian. Jika saat itu mereka berada di ruangan ayahnya dan William, maka pencuri itu akan dipotong-potong sebelum dia bisa berada sedekat ini dengan mereka. Hanya di sini, di rumah putra kedua yang terabaikan ini saja seorang pembunuh bayaran dapat dengan mudah melangkah masuk.     

Namun, jika Tim bisa bertarung untuk mengulur waktu, maka para penjaga akan melihat ada sesuatu yang tidak beres dan segera bergegas menuju ke tempat itu.     

"Tidak, kami disini untuk membantu anda! Apakah anda ingin menjadi seorang marquis?" Sebuah godaan iblis keluar dari bibir Karen.     

"Marquis?" Ekspresi wajah Tim berubah drastis dan dia segera menutup pintu kamar dengan ekspresi wajah suram.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.