Penyihir kegelapan di dunia magus

Guild Pencuri



Guild Pencuri

1"Tidak perlu, aku masih punya banyak urusan untuk dihadiri. Aku akan kembali nanti malam," Leylin berdiri sambil menolak tawaran Tillen, dia mengabaikan ekspresi kesal yang diperlihatkan gadis yang berada di belakangnya itu.     

"Tuan, kita akan pergi kemana?" Karen berdiri di samping Leylin, dan bersikap seperti seorang pelayan perempuan. Meskipun pembicaraan belum dimulai, namun dia bertindak seolah-olah dia sudah menjadi milik Leylin.     

Hulk dan Giant berdiri di jarak yang lebih jauh dan terlihat seperti sepasang pengawal kerajaan yang setia.     

"Panggil beberapa orang untuk bergabung bersama kita dan rekrut para pelaut itu," Kata Leylin. Pada saat ini, baik kapal Scarlet Tiger ataupun kapal Merfolk, keduanya dalam kondisi sangat kekurangan kru pelaut. Oleh karena itu, kedua kapal tersebut perlu merekrut sejumlah besar pelaut dalam waktu secepat mungkin. Pirates' Cove akan selalu memiliki banyak orang semacam ini, yang hanya perlu dipilih dengan cermat.     

"Whips and Whiskey!" Leylin memandang ke arah nama kedai itu agak tanpa mengatakan apa-apa, tetapi masih membuka pintu kayu kedai tersebut. Meskipun hari masih pagi, namun kedai itu dipenuhi dengan orang-orang yang sedang berbisnis dan banyak pemabuk yang masih belum sepenuhnya pulih.     

"Bos! Tadi malam kami menemukan beberapa orang, dan mereka semua sedang menunggu anda di sini!" Giant tersenyum dengan sikapnya yang sederhana, dan tiba-tiba memukul permukaan meja. Tindakannya itu membuat semua gelas bir yang digantung di bar bergetar hingga mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.     

"Jadi itu kamu, orang yang datang tadi malam! Cepat dan selesaikan tagihan barmu!" Seorang pemabuk tua bermata merah merangkak keluar dari pintu kecil di belakang bar, sambil melihat dengan jijik ke arah Giant. Namun begitu dia melihat Leylin, tatapan matanya menjadi tampak sangat cerah.     

Mungkin pemabuk tua itu telah melihat pakaian indah yang dikenakan oleh Leylin, dan menganggap bahwa dia adalah seorang dermawan yang bisa menyelesaikan hutang tak tertagih itu.     

"Salam, pelanggan yang terhormat!" Pria tua itu membungkuk dalam-dalam, dia tersenyum sampai matanya seolah hampir menghilang ke dalam kerutan wajahnya itu.     

Ada perbedaan yang sangat besar antara cara pria itu memperlakukan Leylin dan Giant, tetapi Giant hanya menggumamkan beberapa kata dengan pelan, dan tidak berani mengatakan apa-apa.     

Lagipula, sebelumnya Giant telah merasakan metode yang digunakan oleh Leylin.     

"Apa yang akan anda suka?"     

"Segelas rum! Kalian semua bebas untuk memilih minuman kalian sendiri!" Leylin melambaikan tangannya dan duduk di samping konter, "Di mana orang-orang yang telah kamu temukan? Panggil mereka dan biarkan aku melihat mereka."     

Saat ini Leylin tidak menetapkan standar yang terlalu tinggi, dan bajak laut biasa sudah cukup untuk menjadi krunya. Kematian akan membantunya mendapatkan kru-kru terbaik.     

"Tunggu, bos!" Giant menggaruk kepalanya, dan bergegas menuju ke sela-sela di antara beberapa sofa seperti badai, dan mulai mengetuk sofa-sofa itu dengan tendangan serta pukulan. Suara sumpah serapah terdengar sangat keras dari dalam sofa-sofa tersebut.     

Beberapa detik kemudian, lebih dari sepuluh bajak laut yang telah babak belur dengan wajah bengkak dan hidung berdarah diusir oleh Giant. Meskipun mereka terluka, namun para bajak laut ini memiliki mental yang cukup berani dan hal itu di luar perkiraan Leylin.     

"Giant, apakah ini orang-orang yang tadi malah berkelahi denganmu?" Tiba-tiba Leylin mendapat sebuah firasat.     

"Benar sekali, bos!" Giant tertawa dengan sikapnya yang sederhana, "Orang-orang ini cukup tangguh, dan mereka bisa bertahan dari pukulan saya. Saya pikir mereka sesuai dengan pasukan tempur kita..."     

Bakat kekuatan Giant telah berada di tingkat seorang prajurit peringkat 5, dan dia juga tidak akan kewalahan ketika bertarung melawan para prajurit peringkat 6 atau peringkat 7. Karena dia yang memberikan penilaian ini, maka seharusnya para pria tersebut juga cukup kuat.     

Pada titik itu, mereka juga tahu bahwa Leylin mungkin akan menjadi majikan mereka, dan mereka memandang dengan gelisah ke arah orang besar yang berdiri di tengah-tengah mereka tersebut.     

"Mm? Siapa namamu?" Leylin melihat ke arah orang yang dapat dipastikan adalah pemimpin mereka itu. Orang tersebut memiliki wajah yang berjanggut, dan sepasang mata yang tampak mengantuk, yang sesekali memancarkan kilauan kecerdasan.     

"Ini adalah seseorang yang memiliki banyak kisah untuk diceritakan!" Leylin menilai orang itu pada pandangan pertamanya.     

"Ronald! Nama saya Ronald, tuanku!" Nada suara pria tersebut sangat sopan dan beradab, selain itu sepertinya dia bahkan telah sedikit mempelajari etiket para bangsawan.     

"Apakah kamu bisa membaca?" Perbedaan kecil semacam ini membangkitkan minat Leylin.     

"Sebelumnya saya pernah menghabiskan beberapa waktu di Keluarga Tillen yang merupakan orang terpelajar dan belajar bagaimana caranya menulis," Ronald sangat rendah hati, dan meskipun mereka baru saja bertemu, namun dia segera menyadari bahwa Leylin bukan seorang pemuda biasa.     

Ronald tidak hanya bisa menundukkan seorang bawahan seperti Giant, namun cara berpikirnya juga berbeda.     

Hanya sebuah kehidupan yang berkelimpahan, dan pelajaran etiket serta tata krama yang panjang saja yang bisa membentuk sikap yang begitu menakjubkan, dan sebuah aura kebangsawanan.     

Pada masa-masa ini, seorang pria seperti Ronald melambangkan harapan!     

"Bagus sekali! Ronald, apakah kamu bersedia untuk bersumpah setia kepadaku?" Leylin tersenyum, dia lebih memilih untuk meminta kesetiaan daripada menawarkan pekerjaan. Ini jelas merupakan undangan dari seorang bangsawan, dan Ronald terkejut ketika mendengar permintaan tersebut.     

Ronald hanya terkejut sesaat, kemudian dia menggertakkan giginya dan bertanya, "Saya ingin bertanya kepada tuanku, apakah anda merupakan bagian dari Keluarga Louis? Jika memang demikian, maka tolong maafkan saya, karena akan sulit bagi saya untuk menerima tawaran tuan!"     

"Mengapa seperti itu? Apakah mereka musuhmu?" Leylin bertanya dengan penuh minat. Dia langsung melihat kebencian di mata Ronald.     

Perubahan emosi yang rumit ini hanya muncul sebentar, tetapi emosi tersebut tidak dapat disembunyikan dari penglihatan Leylin.     

"Ya," Ronald menggertakkan giginya dan bertaruh. Lagipula, jika Leylin adalah seorang tuan muda dari Keluarga Louis, maka situasi ini tidak akan berakhir dengan baik untuknya.     

Pada saat ini, suasana di tempat itu menjadi agak tegang. Sepuluh orang bajak laut yang berada di samping Ronald menatap tajam ke arah Leylin dan anak buahnya, seolah-olah mereka siap untuk bertindak jika tanggapannya tidak menguntungkan.     

Bos tempat ini sudah lama bersembunyi di bawah meja, dan pasti telah berpengalaman dengan situasi semacam ini.     

"Haha... Haha..." Tiba-tiba Leylin tertawa tepat ketika suasana menjadi tegang sehingga waktu seolah terasa hampir berhenti. Suara tawanya yang keras itu merusak suasana yang tegang tersebut, seperti sebuah batu yang dilemparkan ke dalam air yang tenang.     

"Aku bukan salah satu kroni Marquis Louis. Sebaliknya, keluargaku memiliki dendam terhadap orang itu," Leylin berbicara perlahan, "Lagipula, meskipun Marquis itu membutuhkan bawahan, tidak mungkin dia akan datang dan merekrut mereka di tempat seperti Pirates' Cove ini, bukan?"     

"Kalau begitu, saya bersedia menerima pekerjaan yang anda tawarkan, tuanku!" Ronald dengan sopan menjawab pertanyaan yang sebelumnya Leylin ajukan itu, dan terlihat jelas bahwa dia tidak menjawab dengan sepenuh hati. Namun, itu adalah suatu hal yang wajar.     

Leylin tidak cukup bodoh untuk berpikir bahwa begitu dia memancarkan aura menindas sebagai seorang pahlawan, para bawahannya itu akan berlari datang untuk menyembahnya.     

Mungkin hanya setelah Leylin memimpin Ronald untuk mulai bertindak melawan Marquis Louis, barulah dia bisa mendapatkan kesetiaan sejati dari pria tersebut. Baru setelah dia menghancurkan Marquis Louis, Ronald akan rela untuk mati demi dirinya.     

'Namun, mendapatkan kesan semacam ini pada awal pertemuan sudah merupakan sesuatu yang baik!'     

"Baiklah, mulai sekarang kamu akan menjadi seorang pelaut di kapal Scarlet Tiger. Ronald, kamu adalah perwira kedua di kapalku!" Karena sekarang terdapat banyak posisi yang tersedia, Leylin perlu segera mengisi kekosongan tersebut.     

"Haha... Kawan ini, selamat datang di keluarga kami! Bos, bawakan rumnya!" Giant memukul punggung Ronald kuat-kuat, sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan.     

"Baik!" Bos kedai yang sebelumnya bersembunyi di bawah meja itu segera mengulurkan tangannya dengan ekspresi wajah yang terlihat licik, "Hanya saja... Bukankah seharusnya kalian membereskan tagihan bar kalian sebelum melanjutkan minum-minum? Karena kalian sudah dipekerjakan oleh seseorang, bukankah itu artinya kalian akan segera mendapatkan uang? Bar miskin ini tidak bisa bertahan lebih lama lagi..."     

Setelah bos itu selesai bicara, dia bahkan beberapa kali mengedipkan mata pada Leylin dan mengeluarkan beberapa tetes air mata buaya.     

Setelah mendengar kata-kata ini, Ronald dan yang lainnya menundukkan kepala mereka, dan wajah mereka memerah karena malu.     

'Sepertinya orang-orang ini tidak punya cukup uang untuk membayar tagihan mereka, dan tadi malam mereka dikurung di sini,' Leylin menghela napas dengan acuh tak acuh.     

"Katakan padaku! Berapa banyak hutang mereka kepadamu?"     

Setelah berjalan keluar dari bar itu, kumpulan pria yang berada di belakang Leylin masih terlihat agak malu.     

"Aku telah memberikan kriteria orang-orang yang ingin kurekrut, jadi sekarang kamu bebas merekrut orang-orang yang kita butuhkan. Aku butuh 100 orang!" Kata Leylin kepada Hulk beberapa saat setelah mereka berjalan.     

"Jangan khawatir, tuanku!" Sebagai seorang penjaga keluarga Faulen, kesetiaan Hulk terhadap Leylin terbilang sangat tinggi.     

"Mm, pergilah dan selesaikan urusanmu. Tidak perlu mengikutiku," Leylin melambaikan tangannya dan meminta orang-orang yang berada di belakangnya pergi.     

"Tuan!" Karen mengikuti di belakang Leylin dengan ekspresi wajah khawatir.     

"Jangan khawatir, begitu aku berjanji, mustahil janti itu tidak terpenuhi," Kata Leylin dengan suara lembut, tapi tanpa sadar tubuh Karen menjadi gemetaran.     

"Baiklah. Harap berhati-hati, Pirates' Cove sangat kacau..."     

"Mm, aku tahu," Leylin mengangguk, kemudian menghilang ke dalam sebuah gang di sisi jalan.     

Pirates' Cove memiliki gang-gang berbentuk labirin yang rumit, dan gang-gang itu hanya bisa dilewati oleh satu orang. Gang-gang tersebut jelas penuh sesak dan kacau dengan jalan-jalan yang yang dipenuhi dengan barang-barang kotor dan becek, sehingga membuatnya bau lorong itu menjadi benar-benar mengerikan.     

Namun, tatapan mata Leylin tertuju pada sebuah simbol unik yang terdapat di sudut gang. Itu adalah sebuah simbol dari dua belati bersilang yang samar-samar menunjuk ke suatu arah tertentu.     

"Guild Pencuri!" Leylin tersenyum, dan segera berjalan ke arah yang ditunjuk oleh belati tersebut.     

Di Dunia Para Dewa, ada semakin banyak orang yang bisa naik peringkat menjadi seorang Profesional. Namun, ada tiga guild yang paling menarik perhatian dan telah bertahan paling lama yaitu Guild Pencuri, Guild Prajurit dan Guild Penyihir!     

Ketiga guild ini sering mengeluarkan misi yang akan memberikan keuntungan besar bagi para kelompok petualang.     

Di Dunia Para Dewa, jumlah kuil dan keberadaan ketiga guild tersebut merupakan indikator utama kemakmuran sebuah kota.     

Tentu saja Pirates' Cove tidak memiliki Guild Penyihir, tetapi Leylin telah melihat Guild Prajurit karena simbol mereka terlihat sangat mencolok.     

Guild Pencuri adalah sebuah organisasi besar yang diam-diam bersembunyi di dalam kegelapan, dan misi mereka cenderung dilakukan secara rahasia. Kebanyakan misi tersebut adalah permintaan untuk melakukan pembunuhan atau pencurian.     

Namun, ini adalah jaringan kegelapan yang sepertinya telah menyebar ke seluruh benua, dan ada kabar yang menyebutkan bahwa guild tersebut mendapat berkah dari banyak dewa.     

Ya, ketiga guild besar tersebut didukung oleh lebih dari satu dewa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.