Penyihir kegelapan di dunia magus

Penginapan



Penginapan

2'A.I. Chip, pindai statistik mereka!' Leylin memberikan perintah di dalam hati.     

[Beep! Misi ditetapkan, memulai pemindaian.] Gelombang-gelombang tak terlihat menyebar ke seluruh penginapan, dan statistik dari salah satu penjaga Barbarian itu segera ditampilkan.     

[Nama: Tidak Diketahui, Ras: Prajurit Barbarian Peringkat 5, Kekuatan: 5, Kecepatan: 2, Vitalitas: 4, Kekuatan Spiritual: 1. Kemampuan: 1. Kuat: Para Barbarian memiliki kekuatan dan vitalitas yang telah ditingkatkan. 2. Berserk: Ketika mereka sedang dalam keadaan sangat marah, beberapa Barbarian memiliki kemampuan untuk memasuki fase mengamuk sehingga meningkatkan kekuatan mereka sebesar 1 angka dan mengurangi kecepatan serta kekuatan spiritual sebesar 0,5 angka.]     

A.I. Chip juga memindai para Barbarian lainnya, dan Leylin mendapatkan data-data statistik yang sama.     

'Kedua prajurit Barbarian ini sama-sama memiliki kemampuan Berserk?" Leylin diam-diam membandingkan mereka dengan pasukannya sendiri, "Jika mereka benar-benar bertarung dengan pasukanku, maka bahkan Cyclops tidak akan bisa mengalahkan mereka. Mungkin Giant bisa mendaratkan satu serangan jika dia mempertaruhkan nyawanya, tapi setelah itu…'     

'Lagipula, kabarnya para Barbarian sangat cocok untuk menjadi prajurit, tetapi Barbarian yang cerdas juga dapat mempelajari mantra-mantra, dan mampu menggunakan sihir…'     

Jenis kemampuan sihir yang berkaitan dengan garis keturunan ini berbeda dengan kemampuan para penyihir, namun cukup mirip dengan kekuatan para Warlock. Namun, sihir yang bisa mereka gunakan memiliki batasan, dan hanya sedikit yang bisa menggunakannya.     

Bahkan para pasukan elit Benua Tengah tidak berani memprovokasi klan-klan Barbarian dengan anggota klan yang memiliki kemampuan untuk menggunakan sihir.     

'Karena skala kru bajak laut Barbarian cukup besar, maka seharusnya perempuan dan anak-anak yang harus mereka beri makan jumlahnya lebih besar lagi. Oleh karena itu, tidak aneh jika mereka untuk memiliki beberapa Profesional yang menguasai sihir. Pantas saja mereka mampu melawan Marquis Louis untuk waktu yang begitu lama...'     

Semua pikiran ini melintas di benak Leylin dalam waktu yang sangat singkat sehingga siapapun yang melihatnya merasa bahwa dia hanya melihat sebentar ke arah para prajurit tersebut sebelum melewati mereka untuk masuk ke dalam penginapan.     

Bau pekat dari rum yang bercampur dengan asap tembakau menyambut Leylin yang masuk ke dalam penginapan itu dan membuatnya mengernyitkan alisnya. Banyak pelancong lain yang duduk di ruang resepsionis, dan meja-meja di ruangan tersebut dipenuhi dengan sebuah tumpukan daging dan buah panggang. Gentong-gentong rum dibuka dan sejumlah pemabuk di sebelah gentong tersebut langsung meminumnya.     

Banyak pelayan perempuan berpakaian terbuka yang lalu-lalang seperti kupu-kupu di aula utama. Sesekali mereka disentuh oleh banyak pelanggan. Meskipun mereka mengutuk tindakan tersebut, namun mereka masih bisa tertawa.     

Seseorang benar-benar tidak bisa meminta lebih dari penginapan yang khusus melayani pelanggan dari kalangan bajak laut tersebut. Untungnya, Leylin yang sebelumnya mengernyit itu hanya menunjukkan reaksi alami karena telah hidup bertahun-tahun sebagai seorang bangsawan. Masa-masa sulit yang telah dia lalui selama bertahun-tahun masih membuatnya mampu bertahan di lingkungan keji seperti yang sedang dia masuki itu.     

Terlihat jelas bahwa kelompok Leylin telah menarik perhatian dari para pelanggan lain ketika mereka tiba-tiba memasuki penginapan tersebut, terutama karena Leylin adalah seorang manusia kecil yang tampan. Bahkan ada beberapa orang bodoh yang bersiul kepadanya.     

"Giant!" Leylin berkata dengan suara pelan sambil menggelengkan kepalanya.     

"Apakah kalian ingin mati?" Giant muncul dari balik bayang-bayang. Otot-ototnya yang besar dan dipenuhi dengan bekas luka yang terlihat samar-samar itu membuatnya memiliki sebuah aura yang sangat mengerikan. Para bajak laut tersebut melompat kaget, dan Giant meludah ke arah mereka dengan jijik dan menarik garis menggunakan tangannya di depan tenggorokannya dengan ekspresi penuh arti.     

"Bagaimana? Jika kalian keberatan, maka mari kita selesaikan di luar," Giant jelas mengetahui aturan yang berlaku di penginapan tersebut, dan Leylin mengangguk ketika mendengar kata-katanya itu.     

Para bajak laut tersebut memandang tubuh raksasa Giant dan aura sangat berbahaya yang dia keluarkan. Mereka segera duduk dengan patuh seperti sekelompok anak ayam kecil, dan tidak berani mengucapkan sepatah katapun.     

Seorang bajak laut harus memiliki naluri yang membuat mereka bisa menyadari adanya bahaya. Hanya dalam sekali lihat, mereka sudah mengetahui bahwa Giant tidak bisa dianggap remeh, apalagi Leylin yang menjadi tuannya.     

Para bajak laut tersebut diam-diam mulai menyesali kesalahan yang sebelumnya telah mereka lakukan itu, tetapi tentu saja ada beberapa bajak laut yang matanya memancarkan niat jahat. Seseorang tidak bisa menguasai Pirates' Cove hanya dengan menggunakan kekuatan yang dia miliki. Setiap hari selalu ada beberapa amatir ceroboh dan sombong yang tubuhnya dibuang ke laut.     

Leylin merasa sangat senang melihat para bajak laut yang berencana untuk memprovokasinya itu. Ketika saatnya tiba, dia akan memberikan mereka pelajaran mengenai arti sebenarnya dari rasa takut.     

Aula itu hanya menjadi hening untuk sesaat sebelum kembali menjadi gaduh seperti biasa. Tidak ada yang ingin melanggar aturan yang ditetapkan oleh para Barbarian dan menyinggung kru bajak laut tersebut.     

"Ada yang bisa saya bantu?" Ketika Leylin mendatangi konter, dia mendapati bahwa bos penginapan tersebut adalah seorang wanita jangkung dan cantik yang mengenakan gaun warna merah berpotongan rendah dan selendang bulu.     

Ekor panjang berwarna merah milik wanita tersebut melilit pinggangnya. Dia memandang Leylin sambil tersenyum manis, dan tahi lalat di ujung bibirnya tampak hidup. Bos penginapan itu adalah seorang gadis rubah kelas atas yang menakjubkan. Leylin hampir bisa mendengar anak buahnya meneteskan air liur dari belakangnya.     

"Aku membawa 23 orang di sini, apakah ada cukup kamar untuk mereka tempati?" Leylin segera bertanya. Matanya mengamati gadis rubah tersebut, tetapi dia tidak memandangnya terlalu lama. Mata gadis rubah itu tampak terkejut ketika melihat sikap Leylin, karena sangat jarang ada seorang pria muda seperti dia yang bisa menahan godaannya.     

"Haha... Tentu saja ada cukup kamar yang tersedia! Saya hanya perlu mengetahui kamar-kamar seperti apa yang kalian butuhkan." Gadis rubah itu mengubah strateginya, perlahan-lahan dia menggerakkan pinggangnya dan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah, "Kami memiliki kamar biasa yang bisa memuat 5 orang. Harganya 2 batang perak per malam. Kamar kelas menengah dapat ditempati 3 orang, dan biayanya 5 bar perak. Kamar seperti apa yang kamu butuhkan, dik?"     

Mata gadis rubah itu bersinar terang ketika dia memandang Leylin sambil mengamatinya, "Tentu saja, seorang bangsawan muda seperti anda menginginkan kamar terbaik yang kami miliki. Tidak hanya eksklusif untuk anda saja, tetapi anda juga akan mendapatkan seorang pelayan yang bersemangat untuk melayani anda. harganya tidak terlalu mahal, dan kamar itu hanya berharga dua koin emas Dambrath per malam..."     

Leylin jelas merasakan kekuatan dari mantra pemikat yang terpancar dari mata gadis rubah tersebut, tapi mantra tersebut benar-benar tidak berguna. Saat ini kekuatan spiritualnya telah mencapai 8 poin, dan mantra semacam ini tidak ada artinya untuknya.     

"Aku butuh satu kamar. Giant, Cyclops dan Hulk akan mendapatkan sebuah kamar kelas menengah. Sementara yang lain akan tinggal di kamar biasa," Leylin dengan percaya diri memberikan kamar terbaik untuk dirinya sendiri, dan menempatkan dua perwira serta seorang prajurit dari keluarganya di kamar kelas menengah. Sisanya mendapatkan perlakukan biasa. Keputusan ini sudah benar karena emas bukan sesuatu yang mudah didapatkan.     

Sekelompok bajak laut biasa sudah bersyukur mendapatkan kesempatan untuk tinggal di sebuah penginapan mewah. Jika Leylin tidak khawatir bahwa dia akan mendapati mayat semua bawahannya itu berada di dalam parit pada keesokan harinya, maka dia akan membuat mereka semua tinggal di Scarlet Tiger.     

"Kalian semua bisa pergi setelah menerima nomor dan kunci kamar kalian. Aku memiliki satu persyaratan, kalian semua harus kembali ketika malam tiba!" Pengumuman Leylin itu segera memancing sorak-sorai dari para bajak laut yang berada di belakangnya.     

Para bajak laut ini sudah lama mengalami kelelahan secara fisik dan mental setelah melalui masa-masa yang dipenuhi dengan pembunuhan, dan pertarungan melawan angin serta ombak. Mereka ingin melepaskan penat.     

"Jika anda memiliki permintaan, jangan lupa untuk memanggil saya." Bos gadis rubah itu menggoyangkan pinggangnya yang ramping dan lentur sambil membawa Leylin ke kamarnya. Dia tersenyum ketika meninggalkan Leylin di depan pintu kamar.     

Cyclops mendekatkan telinganya ke pintu, dan beberapa saat kemudian dia mengangguk, "Bos, dia sudah pergi."     

Leylin tidak bisa mengatakan apa-apa ketika melihat metode yang digunakan oleh Cyclops tersebut, tetapi mengumpulkan informasi adalah pekerjaan Cyclops. Ada terlalu banyak metode dan sarana untuk mendapatkan informasi, dan Leylin tidak terlalu peduli untuk menghilangkan semangat anak buahnya tersebut. Dia hanya mengangguk dan berkata, "Apakah kalian tahu mengapa aku memanggil kalian semua?"     

"Bos, jika anda memiliki sebuah perintah maka beri tahu kami!" Giant menggaruk kepalanya. Wajahnya yang kasar membuatnya tampak sedikit bodoh, tetapi Leylin pernah melihatnya menggunakan kekuatan untuk menekan dua kepala musuh hingga kepala mereka meledak. Dia benar-benar tidak tertipu oleh penampilan anak buahnya tersebut.     

"Mm, orang-orang kita telah keluar untuk menikmati minuman dan bersenang-senang. Awasi mereka dengan cermat, dan jangan biarkan mereka membuat masalah. Besok, di jam ini, aku ingin semua informasi tentang Pirates' Cove terkumpul di sini, mengerti?"     

"Baik, bos! Saya akan melihat anak-anak nakal itu!" Cyclops menjilat bibirnya dan tersenyum jahat.     

"Baiklah, pergi dan bersenang-senanglah!" Leylin melemparkan tiga kantong kecil yang berisi uang kepada mereka, dan Cyclops yang berpengalaman segera mengetahui suara yang keluar itu adalah suara gemerincing dari koin-koin emas.     

"Astaga! Hadiah kejutan, bos, terima kasih!" Setelah membuka kantong uang tersebut dan melihat cahaya keemasan yang terpancar keluar, Cyclops sepertinya lupa diri. Bahkan Hulk yang pendiam memperlihatkan tatapan mata yang berbeda.     

Meskipun Leylin memberikan tekanan besar kepada mereka, pada akhirnya dia masih harus menggunakan uang untuk menyuap mereka. Dia tidak memiliki pilihan lain karena dia membutuhkan cara khusus untuk membangun sebuah kru bajak laut yang cakap dalam pertempuran.     

Leylin baru berdiri setelah ketiganya pergi, dan mulai mengamati kamarnya dengan tangan di belakang punggungnya. Kamar mewah itu berharga dua koin emas untuk semalam. Kamar tersebut tidak hanya sangat luas, tetapi juga dilengkapi dengan dekorasi yang cukup mewah. Bahkan kamar itu memiliki sebuah kamar mandi sendiri yang dilengkapi dengan bak mandi porselen berwarna putih berkilau yang dibuat oleh para peri, sebuah kemewahan yang bahkan dianggap berharga di Benua Tengah.     

"Apakah tuan berada di dalam kamar?" Tepat ketika Leylin sedang bersiap untuk mandi, suara lembut dari seorang gadis yang terdengar dari luar pintu tersebut membuatnya mengernyitkan alis.     

"Ada apa?"     

"Sa-saya datang untuk menuangkan air panas untuk anda," Gadis yang berada di luar pintu tersebut sepertinya sedang merasa agak gelisah dan terganggu sehingga membuat Leylin merasa cukup penasaran. Tampaknya ada banyak pelayan perempuan yang terlibat dalam pekerjaan paruh waktu di penginapan itu, tetapi penampilan pelayan ini terlihat sangat menarik.     

"Masuklah, pintunya tidak dikunci." Ketika pintu terbuka, seorang manusia setengah peri yang mengenakan pakaian pelayan itu berjalan masuk. Kulit berwarna seperti gandum dan tubuhnya tinggi serta ramping. Dia mengenakan celana sutera ketat berwarna hitam, dan terlihat sangat menggoda.     

'Manusia setengah peri? Tidak, ini adalah...' Mata Leylin tiba-tiba menyipit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.