INDIGO

#Tiba Di Kota Batu Tercinta



#Tiba Di Kota Batu Tercinta

2Jangan Sembarangan Dengan Omongan     

-------------------     

Pada waktu kembali dari Singapore menuju ke Indonesia, rasanya pagi ini bersiap disambut oleh banyak anak-anak yang akan dengan gak sabar menantikan bertemu dengan kakak-kakaknya masing-masing yang habis pulang dari Singapore.     

Aku bangung pagi setengah siang, rasanya kecapean dengan panjangnya perjalanan.     

Aku belum sempat untuk membuka harta karunku yang akan ku bagikan kepada anak-anak teamku dan tentunya untuk keluargaku dong.. heheh.     

"Tok,tok,tok Kak Ejh, uuuuu kak Ejh!!!"     

aku langsung melihat ke arah pintu, pada saat suara itu muncul dari balik pintu kamarku.     

Sudah pasti ini adalah kelakuan dari si Adie. Adie ini adalah adek kelasku yang sangat dekat juga denganku, malah si Adie ini lebih dekat dari pada si Yoga. Ya kadang-kadang aku memang sukanya ngumpul sama mereka bertiga, ada Adie, Joe dan aku hehehe.     

"Yaaaa siapa di luar?" aku pura-pura tidak tahu akan siapa yang berada di luar pintu kamarku.     

Brakkkk     

"Halah ngamplah, kok sok lebay wkwkwk!" tak kusangka dia langsung masuk ke dalam kamarku secara tiba-tiba. Memang kalau yang satu ini tingkahnya agak kenyanyalan anaknya.     

Ya dari kenyanyalan itulah dia benar-benar berani menunjukkan siapa dirinya yang sesungguhnya. Karena itu asli menurutku itu natural. Dari pada yang mereka sukanya membuat topeng di hadapanku, sok baik kalau berada di depanku, namun pada saat di belakangku setan pun lewat.     

"Haduhhh aku masih ngantuk ah!!!" seruku sambil menarik selimut yang dia buka.     

"Halah, mari pulang kok Singapore kok gak bagi-bagi, pokok'e nanti malam ajak aku ya kak Ejh, keluar beli makan. Alias di traktir. hahaha" Serunya sambil tertawa dengan lantang.     

"Yayaya!" aku hanya mengiyakan saja apa yang dia minta, ya pasti kangen lah sama kakaknya ini yang barusan pulang dari Singapore.     

Tak lama setelah aku mengiyakannya dia langsung berlari keluar kamar tanpa menutup pintu.     

"Huhhh memang ya ni anak!" seruku bangkit dari ranjang dan langsung menutup pintu kembali.     

"Siapa itu tadi!" tanya Awan menodong kepadaku, pada saat aku membalikkan badan dari menutup pintu.     

"Yea elah.. Itu adek kelas ku namanya Adie. Ya mayak gitu anaknya!" jelasku sambil mengekspresikan wajah yang ya begitulah heheheh.     

Awan hanya menggelengkan kepala sambil duduk di sebelah ranjangku.     

Saat aku melihat dinding kamarku, aku baru menyadari bahwa teamku menyambutku dengan sangat WOW. Ada ucapan selamat datang kembali dari Singapore yang tertempel di dinding.     

"Welcome Back To Indonesia Mr Ejh. We Miss You"     

Meskipun hanya seutas kalimat sederhana ini bagi kebanyakan orang. Namun bagiku ini adalah sesuatu hal yang sangat malah harganya.     

Karena My Team, My Family.     

Karena aku masih mengantuk akhirnya aku memutuskan kembali untuk rehat, sebelum nanti akan keluar di malam hari bersama dengan Adie.     

***     

Huh, aku masih berada di tempat kerjaku meskipun sudah larut begini. Ya karena tuntutan pekerjaan ya harus di kejar dong.     

Aku melihat Hpku pada saat bunyi pesan masuk.     

(Woi, Kak Jadi kan, Aku tunggu depan Asrama ya!)     

Aku hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Memang ya anak ini meskipun udah jam Satu pagi, dia masih On dan tetap pada janjinya yang tadi pagi dia uacapkan.     

(Yoi, tunggu bentar ya. Bentar lagi selesai!)     

Balasku.     

Dan setelah itu akhirnya aku mengeluarkan tenaga penuh untuk menyelesaikan data yang harus aku selesaikan detik ini juga.     

(Uuuu 15 menit berlalu, nampaknya ada yang udah garing nih depan asrama)     

Aku melihat kembali Hpku pada saat bunyi yang kedua.     

Aku malah terkekeh dengan Wa Adie barusan. Mulai kalau udah mayak gak jelas pasti kayak gini nih.     

Aku sengaja tidak membalas pesannya. Karena aku langsung akan mengejar data yang harus aku lengkapi.     

Huhhhh Akhirnya selesai juga.     

Kuhirup nafas dalam-dalam dan ku hela dengan panjang.     

Setelah selesai, aku langsung mengemasi barang-barangku dan langsung cusss ke depan asrama.     

Bughhh     

Aku langsung menoleh ke arah belakangku pada saat ada suara yang jatuh, gak jauh dariku.     

Hmmm pasti ini anak-anak iseng.     

Aku lanjutkan jalanku dengan cepat dan bergegas menuju ke depan asrama.     

Aku menoleh kebelakang lagi, pada saat aku rasa ada yang mengikutiku.     

Hmmm namun gak ada siapa-siapa.     

Hmmm Aku langsung melanjutkan jalanku.     

"Wooaaaahhhh!"     

"BANGSAAATTTT!!!" Aku melompat karena kaget, dan nafasku tidak beraturan jadinya.     

"Bangsat sumpah Adie, udah tahu aku ini orangnya kagetan, ya masih aja di kerjain kayak gini!" Seruku jengkel kepada Adie yang malah tertawa terpingkal-pingkal di hadapanku.     

"Iye, iye sorry kak Ejh!" sambil menangkupkan tangannya di hadapanku. Tapi masih ketawa juga.     

"Ngamplah... Sumpah!!! Wes ayo berangkat!" aku langsung mengajaknya untuk naik ke atas parkiran.     

Okay kalai ini aku akan mengajaknya untuk makan di pinggir jalan, namum tempatnya agak horor gitu heheh. Di daerah menuju ke Pujon kan banyak sekali rumah makan yang biasnya juga buka sampai jam 3 pagian.     

Nah kali ini aku akan mengajaknya kesana.     

"kak, makan dimana?" tanya Adie dengan kepo.     

"Rahasia!" balasku padanya sambil menaiki motor Beat berwarna merah yang sudah tidak aku pakai selama aku ke luar negeri. Kangen jadinya. Tapi ya sama aja, aku gak bisa memakainya waktu pagi kalau tanpa STNK. Karena STNK nya di bawa oleh kak Emi. Ceritanya panjang, Jadi aku ceritakan waktu udah di rumah aja ya. Ngomong-ngomong besok aku udah langsung balik ke rumah untuk membagikan oleh-oleh dari Singapore. Karena aku juga sudah mendapatkan izin dari ko Sensen untuk pulang kampung.     

"Dinginnnn bangetttt!" ujar Adie, pada saat motor sudah di jalankan.     

"Kak, aku rasa kita jangan ke arah Pujon deh. Aku rasa not good!" tambaj Adie mengucapkan berbisik di sebelah telinga.     

Aku hanya diam terkekeh melihatnya.     

Memang semakin dingin kalau menuju ke arah Pujon, karena tempatnya juga tinggi dan banyak hutannya.     

Aku rada dia juga takut hehehe.     

Saat kita melewati depan Among Tani kota Batu, masih terlihat ramai sekali anak muda yang nongkrong, namun setelah itu semua jalanan sepi. Sepi kok tumben banget ya.     

"Kak kok horor sih!" Adie sudah mulai merasa tidak nyaman pada saat sudah mulai melewati belokan tajam kanan kiri dan area hutan.     

Kabut tebal menyelimuti jaln hingga sulit untukku sebagai yang mengendarai motor untuk melihat.     

"Haaaahhh apa itu kak!" Adie tiba-tiba berteriak sambil mengguncangkan badannya ke sebelah kanan.     

"Kenapa Die?" tanyaku serius padanya. Apa jangan-jangan dia melihat sosok yang barusan merayapa dari ujung jalan ke tengah jalan?     

"Aku lihat sesosok orang di pinggir jalan kak, dia ada sisi jalan sebelah kiri terus mau kayak meraih kakiku gitu mangkanya aku langsung menguncangkan diri ke kanan karena menghindarinya. Sumpah ya, ngeri banget, apa sih itu tadi. Mukanya hancur, kelihatan tulang-tulangnya, terus dagingnya yang busuk dan banyak belatungnya! dan..!"     

"STOP!" Aku langsung memotong penjelasan dari Adie, karena aku merasakan banyak hawa yang aneh di sekita sini.     

"Ssstttt" aku menmberikan kode pelan kepada Adie untuk diam. Karena ada sesuatu yang gak beres rasanya disini.     

Aku menancap gak motor dengan full dan bergegas sesegera mungkin meninggalkan area ini.     

Kondisi jalan masih sama, yaitu sepi. Tidak ada sama sekali orang berkeliaran atau lalu lalang diarea jalan ini.     

Okay rumah makan tujuan kita jaraknya sudah dekat. Jadi aku mengegas motorku dengan cepat agar cepat sampai juga.     

"Yah, tutup!" seruku jengkel.     

"Wes kak balik ae ke WOW aja makan'nya" Seru Adie sambil memaksaku untuk segera meninggalkan tempat yang kita pijaki saat ini.     

Saat aku menyalakan motor lagi, tiba-tiba aku melihat beberapa sosok di jalanan merayap mendekat ke arah aku dan Adie. Dimana sosok ini sama seperti yang Adie ceritakan tadi. Berati Adie juga melihat apa yang aku lihat saat ini.     

"Adie kamu melihatnya gak?" sambil aku menunjuk ke arah depan di tengah jalan.     

"Apa'e kak? nggak ada!" jawabnya sambil mencari-cari yang barusan aku maksud.     

Hmmm apakah dia tadi tidak sengaja melihat sosok makhluk merayap ini?     

Aduh tanpa pikir panjang aku langsung menancap gas dan langsung bergegas untuk pulang ke jalan dimana kami tadi berangkat.     

Gila memang sepi banget kali ini gak seperti biasanya. Udah mau jam tiga lagi, belum makan dan aku juga belum siap-siap untuk pulang besok pagi. Hmmm memang hari yang tidak baik.     

Aku melewati para sosok makhluk yang tidak jelas itu, merayap dijalanan dan menggapai-gapai setiap orang yang melintas ke arahnya.     

"AAAAAAHHHHH!!!"     

Aku terkejut pada saat Adie malah berteriak melengking di telingaku.     

"Kak Buruaannn!!! Makhluk aneh itu ada lagi kak bukan hanya satu melainkan banyakkk!!!" seru Adie sambil berteriak rewel di boncenganku.     

Loh kok anak ini bisa lihat juga sih? tadi padahal dia gak bisa lihat loh, kok malah dia sekarang bisa lihat sih? atau karena pengaruh dia takut? gak konsen jadinya mata batinnya terbuka? atau karena sosok yang berada di jalanan ini adalah Jin?     

Aku tancap gas dengan kencang dan langsung pergi dari kerumunan sosok merayap itu.     

Huhh aku bisa bernafas lega sekarang.     

Busssssshhhh     

Motor yang kami tumpangi oleh, dan aku merasakan bahwa ada yang gak beres dengan bannya?     

Aku berhenti sebentar untuk memeriksa ban.     

"Adie tolong kamu check apakah bannya gembos?" tanyaku khawatir. Karena ini masih di area hutan, ya pastilah khawatir.     

"Iya'e kak bannya gembos, pasti kena paku kak kalau gak bannga bocor yang bagian dalam!" ujar Adie masuk akal juga.     

Bugggghhh     

Aku dan Adie langsung melihat secara bersamaan pada waktu melihat ada yang jatuh di belakang kami.     

"Apa itu? Kelapa ya?" ujar Adie sambil mendekat ke belakang motor.     

"Adie ayo buruan lari!!!" aku langsung mengegas motor dan cabut, begitupun juga Adie langsung lari di sampingku.     

"Apa kak itu tadi?!" Tanya Adie sambil berteriak.     

"Itu adalah hantu kepala! yang jatuh menyerulai kelapa, namun saat kamu dekati dan kamu ambil maka kelapa itu akan berubah menjadi kepala!" jelasku singkat.     

"Glendeng Pecik!!!" seru Adie.     

---------------------     

Gawat nih malam larut ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.