INDIGO

#Perjalanan Melewati Pintu Bergorden Merah (Awan)



#Perjalanan Melewati Pintu Bergorden Merah (Awan)

3Godaan Adalah Sebuah Proses Untuk Kita Mencapai Apa Yang Akan Kita Gapai     

------------------     

"Para Pencari"     

Seru spontan secara langsung dari semua para Roh.      

Tunggu kalau itu "Para Pencari" mengapa aku tidak merasakan dingin sama sekali, dan bukan hanya aku, melainkan semua para Roh tidak merasakan sebuah dingin yang menusuk sampai ke dalam tulang. Batin Awan sambil memegangi dagunya.      

"Bukan!"     

Potong Sekar yang langsung berbalik melihat ke arah para Roh.      

"Lalu?" Awan menimpali.      

"Dia adalah Ragang Temubalang Ngabdi, dia adalah salah sagu Jigawaratur yang tugasnya adalah menjaga pintu dari jalan kemana saja!"     

Ujar Sekar dengan pasti.      

Dan detik itu juga semua ekspresi para Roh langsung melepas dari kekakuan yang sebelumnya menghiasi wajah mereka.      

"Huhhh syukurlah aku kita itu tadi adalah dia!" ujar Albert menimpali sambil mengusap halus dadanya.      

"Ayo kita lanjut!" ujar Awan memotong.      

Dan semuanya langsung bergegas untuk menuju ke tempat pintu bergorden merah yang sekarang berada lurus di hadapan mereka.     

Mereka semuanya bergegas menuju ke depan tepatnya menuju ke pintu yang dimaksud.      

Huh sebelumnya sudah mikir aneh-aneh ternyata dia bukanlah sosok dari 'Para Pencari' melainkan dia adalah salah satu Jigawaratur yang ada di sini. Batin Awan sambil berjalan.      

" Oke jadi buat semuanya setelah ini kita akan melalui pintu yang berada di depan kita semuanya, dan ingat Jangan pikirkan apapun tapi ikutin apa yang aku akan kau masukkan kepada kalian semuanya. Karena setelah ini pintu yang akan kita masuki bersama adalah sebuah pintu yang akan mengarahkan kita menuju ke mana saja. Jadi buat semuanya Harus benar-benar konsentrasi dengan apa yang akan saya komando kan, karena kalau tidak maka kalian semuanya akan keluar di tempat yang tidak sama." Ujar Sekar sambil Berhenti sejenak di depan tangga sebelum naik ke pintu tersebut.      

Semuanya mengiyakan apa yang dikumandangkan oleh Sekar, dan ini adalah sebuah penentuan dari semuanya. Dimana kalau tidak benar-benar konsentrasi dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Sekar maka mereka semuanya tidak akan sampai di tujuan dengan tujuan yang sama.     

Setelah meng komando kan itu Sekar langsung memberikan kode untuk langsung berjalan satu persatu menaiki tangga sebelum memasuki pintu tersebut. Sudah terlihat dengan jelas penjaga dari pintu itu memang sangat sangat menyeramkan, mirip sekali dengan sosok 'Para Pencari' yang dimaksud.     

"Ingat Semuanya Harus konsentrasi dengan apa yang akan kukatakan setelah ini karena kalau tidak maka kita tidak akan bisa bertemu di tempat tujuan yang sama!"     

Ujar Sekar serius mengenai hal ini.      

Semua para roh tidak mengatakan satu kata pun mereka hanya mengiyakan mengangguk dengan pelan apa yang dikatakan oleh Sekar. Namun terlihat dengan jelas bahwa di raut wajah mereka kecemasan, bingung, ragu dan takut sudah merasuki wajah mereka.     

"Jadi buat semuanya kita akan memulai perjalanan kita di tempat terakhir dari 'Alas Purwa', setelah ini dengarkan perkataan ku secara perlahan dan sesama!" Ujar Sekar sambil menarik nafas secara perlahan dalam dalam.      

Semua mata sekarang tertuju kepada Sekar mata yang benar-benar penuh dengan fokus dan juga konsentrasi mendalam.     

Tak lama setelah berbicara dengan para Roh mengingatkan tentang apa yang setelah ini akan mereka lalui Sekar berbalik dan berbincang menggunakan bahasa lain dengan penjaga pintu itu.     

Apa yang sebenarnya Sekar sedang bicarakan sekarang dengan penjaga itu, terlihat Dia sangat serius sekali, ekspresinya tidak bisa membohongi dari apa yang dikatakan. Meskipun aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka berdua katakan. Batin Rosalina khawatir.      

"Jadi setelah ini kita semuanya akan melalui memasuki pintu yang berada di depan kita saat ini. Dengarkan ucapanku secara perlahan setelah ini, pada waktu kalian semuanya masuk Jangan menoleh ke kanan ataupun ke kiri. Memang terlihat banyak sekali pintu-pintu yang akan menggoda kalian untuk kalian masuki. Namun tujuan kita hanya satu kita harus berjalan lurus ke depan ke sebuah pintu yang sudah terbuka dengan cahaya putih yang sudah terpampang di sana. Ingat Jangan tergoda oleh pintu lain karena pintu lain tidak akan diketahui dimana akan kalian muncul setelah membuka pintu tersebut. Aku baru saja berbincang dengan penjaga pintu ini bahwa aku meminta untuk tujuan yang akan kita tuju adalah ke sebuah tempat yang tidak akan pernah ditemukan oleh siapapun tanpa pintu ini!"     

"Maksud kamu bagaimana Sekar!? Dengan mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menemukan tempat tersebut tanpa menggunakan pintu ini!" Ujar raffael dengan cemas.      

Sekar terlihat diam sejenak dengan pertanyaan yang baru saja diutarakan oleh Rafael, dan detik Itu juga semua para roh juga melihat kearah Sekar dengan khawatir.     

"Maksudku adalah, tempat yang akan kalian kunjungi setelah ini bukan tempat sembarangan yang bisa dikunjungi oleh makhluk siapapun dan dari manapun mereka berasal. Karena tempat yang akan kita kunjungi setelah ini adalah tempat khusus yang memang dibuat untuk kita bisa tentram dan damai di sana lebih tepatnya kita tidak akan pernah bisa merasakan seperti apa itu ancaman ataupun juga siksaan dari makhluk lain. Dan satu hal lagi bahwa kalian semuanya tidak akan merasakan atau diburu oleh sosok 'Para Pencari' itu!" ujar Sekar dengan pasti.      

"Apakah kita bisa pergi menuju ke 'Dunia Antara' setelah kita merasa aman dan merasa tidak ada gangguan setelah sampai di tempat itu!" Ucap Awan memastikan bahwa setelah sampai di tempat itu mereka semuanya masih bisa pulang menuju ke dunia antara.     

"Tenang saja Setelah kalian sampai ditempat itu kalian bisa kapanpun meninggalkan tempat itu karena itu adalah sebuah pilihan dari kalian semuanya!"     

Jawab Sekar pasti.      

Ekspresi awan berubah langsung ketika Sekar menjawab itu dengan pasti karena Awan tahu bahwa dia masih memiliki kesempatan untuk kembali ke 'Dunia Antara'.     

Pertanyaan dari awan menutup pertanyaan kali itu karena setelah ini mereka akan langsung memasuki pintu yang berada di depan mereka semuanya. Pintu yang dijaga oleh sosok berjubah hitam, terlihat sedikit sosok tengkorak di wajahnya.     

Akhirnya perjalanan pun dimulai Sekar berada di barisan paling awal. Terlihat penjaga pintu itu mempersilahkan Sekar memasuki pintu yang ber gorden  merah kusut itu.     

Sebelum memasuki pintu itu Sekar berbalik dan melihat kearah para Roh yang berada di belakangnya.      

"Ingat semuanya, ingat perkataanku tadi Jangan tergoda oleh pintu lain fokus dengan tujuan mu yang berada didepan ada pintu bercahaya putih yang kumaksud!"     

Ujar Sekar yang kemudian berbalik dan memasuki pintu itu.     

Sekar telah masuk ke dalam pintu yang berada di depan mereka dan disusul satu persatu oleh para Roh yang berada di belakangnya.      

Kali ini adalah kesempatan untuk Rosalina bisa menjadi urutan nomor ke-2 untuk memasuki pintu tersebut. Terlihat ekspresi yang masih ragu dan cemas merasuk kedalam wajah Rosalina, namun sebelum memasuki pintu itu Raffael memberikan sebuah Semangat kepada Rosalina yang mengatakan bahwa "Percaya dengan apa yang dikatakan oleh Sekar!"     

Tak lama setelah Rafael mengatakan hal itu tanpa pamrih Rosalina langsung memasuki pintu itu dan setelah itu semua para Roh langsung berurutan untuk memasuki pintu tersebut dengan giliran mereka. Yang berada di paling belakang saat ini adalah Awan, sebelum memasuki pintu itu Awan melihat ke arah wajah penjaga pintu itu, Tak lama kemudian awan langsung menginjakkan kakinya di ambang pintu dan bergegas langsung melewati pintu itu.      

Saat aku memijakkan kakiku di ambang pintu ini kurasakan sebuah getaran hebat di dalam tubuhku. Aku tidak tahu getaran hebat ini apakah menandakan aku takut atau menandakan bahwa setelah ini akan terjadi sesuatu titik namun aku harus benar-benar percaya dengan apa yang diucapkan oleh Sekar, karena jalan satu-satunya untuk pulang hanya menggunakan pintu ini.     

Setelah aku memasuki pintu ini aku melihat banyak sekali pintu yang berada di depanku, aku melewati sebuah Jalan Setapak yang tidak jelas bentuknya. Karena pada saat aku berjalan aku merasakan seperti berada di dalam alam Dimensi Lain, aku teringat akan sesuatu hal bahwa rasanya aku pernah berada di dalam kondisi ini. Aku mencoba mengingat-ingat kapan aku berada di dalam kondisi ini, setelah aku berpikir jauh aku ingat tentang masa itu.     

Aku teringat bahwa aku berjalan di tempat yang sama di tempat yang berubah-rubah berwarna-warni dan memiliki sebuah pintu dengan satu cahaya putih yaitu pada saat aku tidak sadarkan diri.      

Semuanya yang kulalui sama persis dengan waktu itu. Aku melihat banyak sekali pintu yang berada di sisi kanan dan juga kiriku jalan yang kupijaki seperti mengambang namun yang kulihat saat ini adalah fokus ke depan.     

Benar apa yang disampaikan oleh Sekar bahwa ternyata godaan besar itu berada pada pintu-pintu yang berada di sisi kanan dan juga kiri.      

Aku merasakan hal yang sekarang dikatakan oleh Sekar, bahwa ingin sekali rasanya aku membuka pintu yang berada di kiri ku saat ini, karena terlihat sebuah memori sebuah kenangan di sana memperlihatkan kenangan aku bersama dengan Ejh.      

Namun aku harus kuat, aku memalingkan wajahku dari pintu itu dan melihat lurus ke depan ke arah pintu yang saat ini sudah terbuka dan mengeluarkan cahaya putih.      

Yang tadinya aku berjalan aku memutuskan untuk berlari menggapai pintu yang sudah tidak jauh jaraknya dari tempatku berdiri saat ini. Aku berlari sekuat mungkin untuk menggapai pintu itu semakin dekat pintu itu semakin besar dan cahaya itu semakin terang. Terangnya cahaya putih itu hingga menyilaukan pandanganku kututupi mataku dengan lengan kananku, dan tanpa pikir panjang aku langsung menerobos melewati pintu itu.     

Semuanya menjadi putih terang menyilaukan pandanganku kabur saat ini namun aku berhasil keluar dari pintu itu. Kubuka mataku dengan perlahan, aku menyipitkan mataku untuk bisa melihat dengan jelas di mana aku sekarang berdiri.     

"Awan!"     

Aku langsung menoleh ke arah belakang pada saat ada yang memanggilku dari belakang.     

"Sekar! Dimana yang lainnya?"     

----------------------     

"Apakah kamu berhasil melewati pintu itu?" potong Ejh langsung.      

"Hmmm bentar, aku belum selesai bercerita!" ujarku agak jengkel, karena Ejh memotong ceritaku.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.