INDIGO

#Pertemuan Yang Tidak Terduga (Tamafakhus)



#Pertemuan Yang Tidak Terduga (Tamafakhus)

3Jangan Pernah Meremehkan Siapapun      

-----------------------     

Kurasakan detak jantungnya semakin lama semakin berdebar dengan kencang. Aku menghentikan langkahku terlebih dahulu agar tidak membuatnya takut. Yang aku takutkan adalah di saat dia mengira aku akan berbuat hal yang mengancam nyawanya, oleh sebab itu mengapa detak jantungnya semakin lama semakin cepat berdegup kencang.      

Aku mencoba mengajaknya berbicara menggunakan bahasa telepati. Aku tidak tahu ini apakah berhasil atau tidak, yang jelas aku harus mencobanya terlebih dahulu.     

"Hei aku tidak akan menyakitimu, Aku hanya ingin Lebih Dekat Denganmu!" Ujarku perlahan sambil melihat dengan pandangan sayu kearahnya.     

"Mengapa engkau Kemari ke tempatku!"     

Aku kaget pada saat dia menjawab pertanyaanku. Dan dia menggunakan bahasa pikiran juga. Padahal aku sebelumnya cuma ngetes aja apakah itu benar bisa aku lakukan terhadapnya atau tidak namun yang terjadi adalah dia bisa menggunakan bahasa pikiran juga.      

Aku menelan ludahku dengan sulit pada saat dia menanyaiku bahwa Mengapa aku kemari.     

"Aku hanyalah numpang di tempat ini, lebih tepatnya di dunia ini, asalku bukan dari sini, bukan dari Tamafakhus. Aku berasal dari 'Dunia Antara'. Aku kemari untuk menyelesaikan misi bersama dengan Aldo. Untuk mengembalikan tatanan waktu yang berubah!" ujarku padanya.      

Dia tidak menjawabku dia hanya diam dan menatapku dengan tajam. Aku tahu dari sorotan matanya yang begitu menusuk pada saat melihat ke arahku.      

"Ejh apa yang sedang kau lakukan!" ujar Aldo khawatir.      

Namun sekali lagi aku hanya mengisyaratkan untuk dia agar tetap tenang dan diam di tempatnya. Aku berjalan perlahan menuju ke arah sosok yang berada di depanku sekarang. Sosok yang lebih menyeramkan daripada Griffin yang kutemui sebelumnya.     

Kuangkat kembali tanganku ke atas dengan jemariku menunjuk ke arahnya.     

Semakin lama ku semakin dekat dan dia hanya diam tidak melakukan atau mungkin bergerak sedikitpun. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini namun aku percaya Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini namun aku percaya dengan temanku bahwa aku harus bisa dan benar bisa aku yakin bahwa aku bisa menjinakkannya.     

Aku memejamkan mata aku Aku tidak melihat ke arah matanya dan aku memalingkan wajah darinya namun tanganku tetap pada posisi yang sama. Aku menunggu respon darinya Apakah Dia akan mendekat ke arahku dan memberikan kepalanya di jemariku atau tidak sama sekali.     

Aku masih bersabar untuk menunggu respon apa yang akan diberikan setelah ini. Dan semoga saja aku benar-benar bisa mendapatkannya. Karena aku rasa dia mirip memang sangat mirip dengan Griffin namun sangatlah berbeda.     

Aku merasakan hembusan udara hangat di sekitar jemariku, aku merasakan bahwa rasanya Dia sudah mulai mendekat ke arahku. Dia mengendus jemariku.     

Aku tetap diam tetap memalingkan wajah darinya dan tetap bersabar. Nafasku semakin lama semakin menderu karena grogi dengan keadaan saat ini.     

Aku masih menunggunya dan jemariku masih berada di tempat yang sama embusan napas itu semakin lama semakin dekat ke arah jemariku. Dan tiba-tiba aku merasakan ada bulu yang menyentuh jemariku. Lebih tepatnya buka disentuhkan namun disandarkan di telapak tanganku. Aku langsung melepaskan nafas begitu lega karena aku yakin bahwa aku berhasil menyentuh kepalanya dan dia mengizinkanku untuk menyentuhnya.     

Kubuka mataku dengan perlahan dan aku membalikkan wajahku dengan perlahan pula. Dan pada saat aku melirik ke arahnya aku terwujud karena dia benar-benar tunduk di hadapanku. Sosok Griffin berwarna hitam ini tunduk di hadapanku dengan duduk cara manis sambil menggesek-gesekkan kepalanya di jemari tanganku.     

Detik itu juga aku langsung membalikkan badanku dengan sempurna dan membalasnya dengan mengelus-ngelus kepalanya dengan lembut. Aku sangat tidak percaya dengan apa yang aku lakukan saat ini karena aku benar-benar bisa menjinakkan sosok Griffin yang ukuran tubuhnya sebesar sapi yang berada di rumahku.     

Tak lama kemudian aku melepaskan pelukanku pada kepalanya dan dia melihat ke arahku bukan dengan tatapan tajam namun dengan tatapan sayu dan penuh arti. Kemudian dia mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah di mana Aldo dan juga sosok Griffin milik Aldo yang berada di di ujung dari di mana Aku berdiri. Pada saat aku melihat juga ke arah mereka berdua Aku kaget dan bingung karena Griffin milik Aldo dan juga Aldo tiba-tiba membungkukkan badannya seolah-olah Mereka memberi hormat kepada sosok Griffin yang berada di hadapanku ini.     

Aku masih bingung melihat kearah dirinya berada di sebelahku dan melihat ke arah di mana Aldo berdiri. Aku memberikan sebuah kode kepada Aldo dengan kode "Apa yang sedang terjadi!"     

Namun Aldo cuma mengatakan dan memberikan isyarat bahwa "tunggu sebentar nanti aku jelaskan!"     

Tak lama kemudian Aldo dan juga Griffin miliknya berjalan mendekat ke arah dimana aku berdiri bersama Griffin yang berada di sebelahku. Griffin hitam yang berada di sebelahku ini duduk dengan gagah membusungkan dadanya di sebelah kananku.     

"Mengapa mereka berdua menghormatimu?" Tanyaku kepada sosok Griffin berwarna hitam yang berada di sebelah kananku.     

"Setelah ini kamu akan tahu mengapa mereka menghormatiku!" Jawabnya singkat dan aku kembali melihat ke arah di mana Aldo sekarang berjalan mendekat ke arahku.     

Pada saat melaju dan juga Griffin miliknya itu sudah berada pas dihadapanku mereka memberikan sebuah salam penghormatan kembali kepada sosok Griffin hitam yang berada di sebelah kananku.     

"Jadi dia adalah Raja dari semua bangsa Griffin yang berada di di dunia Tamafakhus ini!" Ujar Aldo sambil menunjuk ke arahnya.     

"Apa? Apakah benar!" Ujarku spontan tidak percaya kepada Aldo yang mengatakan bahwa Griffin hitam yang berada di sebelahku ini adalah raja dari seluruh bangsa Griffin yang berada di dunia Tamafakhus ini.      

Namun Aldo hanya mengisyaratkan bahwa apa yang dia katakan itu benar apa adanya.     

Aku langsung menutupi Mulutku menggunakan jemari tanganku pada saat aku menyadari bahwa yang baru saja aku sentuh kepalanya adalah raja dari seluruh Griffin yang berada di Dunia Tamafakhus ini.      

"A.a. A..ku... minta maaf karena telah lancang menyentuh kepala anda!" Ujarku dengan terbata-bata kepada raja dari Griffin yang berada di sebelah kananku.     

" Sudahlah jangan sungkan terhadapku aku memang mengizinkan kamu untuk menyentuh kepalaku karena aku bersedia untuk menjadi tunggangan mu! " ujarnya dengan Wibawa.     

Dan Jawabannya malah membuatku semakin terkejut karena dia malah mengizinkanku untuk menungganginya. Aku masih belum bisa berucap saat ini karena aku masih speechless saat raja dari Raja Griffin itu mengatakan hal tersebut. Tak lama kemudian aku tersadar akan lamunanku karena Aldo menyenggol lengan ku.     

"Ah ada apa Aldo?" Tanyaku bingung kepada Aldo pada saat dia membuyarkan lamunanku.     

Dia hanya memberikan sebuah isyarat agar aku melihat ke sebelah kananku. Pada saat aku melihat ke arah kanan ku ternyata Raja Griffin itu sudah membungkukkan badannya agar aku bisa menungganginya. Sumpah demi apa aku akan menaiki sesosok Raja Griffin yang begitu Agung.     

Sebenarnya aku masih ragu namun ini adalah permintaan dari Sang Raja sendiri. Maka aku tidak bisa menolaknya.      

-------------------     

"Sudah ku duga!" seru Awan sambil tersenyum tipis ke arahku.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.