INDIGO

#DE JA VU



#DE JA VU

0Brakkkkk     

Motor itu terjatuh pas di tempatku terjatuh tadi, setelah berberapa detik aku bangun dari jatuhku dan lari menggunakan sepatu rodaku menuju ke temanku.     

Awan hanya melihat ku diam dari pojok lapangan.     

"Nyaris!"     

Yoga menyatakan itu kepadaku.     

***     

(10 Jam Sebelumnya)     

Setelah sampai di tempat kerja, aku langsung memasukkan semua barang bawaanku ke kamar. Lelah rasanya dari kemaren naik bis terus-menerus.     

"Kamar mu berantakan!" aku langsung menoleh ke arahnya.     

"Ya mau gimana lagi, namanya di tinggal liburan kemaren" ku jawab sambil rebahan di ranjang.     

"Tempat tidurnya siapa ini?" menunjuk tempat tidur yang berada di sebelah ranjangku.     

"Ah teman, Ridwan namanya dari Bandung"     

Ku melirik kearahnya yang tiba-tiba tidur-tiduran di ranjangnya Ridwan.     

"Aku harus rehat nih, karena nanti malam mau roleplay untuk main Roller Skater!" ku tarik malas selimut yang adi sampingku untuk menyelimuti badanku.     

"Apa itu?"     

"Sepatu roda, Wan!"     

"Oh, gak ngerti" memasang ekspresi binggung.     

"Nanti ya ikutan waktu aku latihan biar tahu!"     

Aku mencoba memejamkan mata, agar bisa istirahat sejenak untuk persiapan malam nanti.     

***     

Aku langsung bangun dan bergegas untuk mandi. Setelah mandi aku langsung turun ke bawah untuk mengambil sepatu rodaku buat latihan.     

"Halo kak gimana kabar?" sapa Yoga yang ketemu pas-pasan di depan pintu asrama.     

"Baik Yog, ayo ikut kaka latihan sepatu roda!"     

Ajakku sambil merangkul pundaknya.     

"Okay siap kak!"     

Yoga ada murid juga di sekolah ini, jarakku dan dia adalah tiga tahun. Dia sekarang kelas 10 di sekolah ini. Dia anaknya baik, cogan yang di rebutin banyak cewek wkwkwk. Tapi memang iya. Dan dia itu anaknya paling kepo dengan hal yang berbau mistis.     

Aku dan Yoga langsung bergegas menuju ke tempat penyimpanan properti untuk akrobatik. Ku ambil sepatu roda yang berwarna biru. Ada dua warna, biru dan merah. Disini ada banyak sepatu roda, dan semuanya tanggung jawabku.     

Setelah sudah siap sepatu roda yang ku ambil aku dan Yoga langsung menuju ke lapangan. Yang latihan hanya aku saja. Yoga bisa, namun tak minta dia untuk menemani latihanku saja dulu.     

Malam ini aku sedang berada di sebuah lapangan basket untuk melanjutkan latihan sepatu roda, yang dimana akan aku tampilkan di sebuah Show baru, yang akan tayang perdana pada pergantian tahun nanti.     

Malam ini latihan aku hanya mengajak Yoga saja, ehhh dan pastinya ada Awan juga. Karena Awan penasaran dengan apa itu sepatu roda.     

Yoga berdiri di ujung lapangan dan di sampingnya ada Awan yang berdiri juga sambil melihatku bingung.     

Aku pemanasan terlebih dahulu sebelum latihan sepatu roda. Dan memulai dengan beberapa gerakan maju dan mundur. Awan hanya melihatku diam di pojokkan lapangan. Dia kayak wah banget melihat aku bermain sepatu roda.     

Semua gerakan aku lakukan untuk memperlancar gerakan kakiku yang  masih agak kaku karena lama gak latihan.     

Latihan berjalan dengan lancar. Tetapi di saat aku sedang latihan ada berberapa anak juga yang datang menuju ke lapangan dengan membawa motor Revo biru. Mereka menuju ke arah Selatan pojok lapangan.     

Ku ayunkan kakiku menuju ke rombongan tersebut, tidak sampai memakan waktu 1 menit aku sudah melesat dengan cepat ke arahnya.     

"Kak, ini mau ada acara apa ya kak? Kok pakai motor segala!"     

Tanyaku sambil mengatur nafas dan membetulkan cara berdiri dengan tegap.     

"Oh, ini cuma buat tes, siapa saja yang benar-benar bisa pakai motor. Nanti akan di rekrut untuk di bagian pengiriman air isi ulang di depo kita seberang jalan."     

Menjawab dengan tersenyum sambil menepuk pundakku.     

Namanya Haris, dia kaka kelasku angkatan pertama sekolah ini.     

Aku hanya menganggukan kepala dan membalas senyumannya. Kemudian pergi dari hadapannya untuk lanjut latihan. Beberapa kali mengelilingi lapangan.     

Ku ayunkan kakiku dan berjalan mengelilingi lapangan, sesuai irama lagu yang kuputar dari Handphone ku.     

Bagiku menggunakan sepatu roda masih agak sulit, ya karena aku juga baru mendapatkannya bulan Oktober lalu, dan latihan ini akan genap satu bulan besok di hari ulang tahunku pada 22 November. Hehehehehe     

Sudah kucoba berberapa gerakkan dan berberapa cara agar mudah menggunakan sepatu roda ini melalui Youtube Channel. Kalau tipe sepatu roda punyaku model lama, yaitu model Roller Skaters. Karena bagiku itu sepatu roda paling mudah untuk dibuat atraksi dan Dance daripada sepatu roda yang tipe Stright Line.     

Setelah pemanasan keliling lapangan, ku melihat ada satu anak menaiki motor itu dan mencoba mengendarainya. Aku tetap melanjutkan latihanku dan mencoba berberapa gerakkan seperti, balik badan dengan cepat, seluncur belakang dengan lama dan mengerem dengan gaya putar. Dan kali ini aku merasa ada sesuatu yang agak kurang sreg di hatiku, kumencoba untuk berhenti dengan mengerem berputar badan     

Brakk...     

dan ternyata benar firasatku, aku terjatuh dengan keras di ujung lapangan,meninggalkan rasa sakit di kakiku, tanganku tergores di bagian siku dan aku lemas menidurkan diriku dengan terlentang     

Saat itu berlangsung semuan perlahan menjadi lambat, sangat lambat dan aku bergerak seperti biasa.     

Tetapi ada yang berbeda kali ini, aku melihat tangan kelingkingku patah.     

Aku merasakan sakit yang amat hebat di bagian kepalaku, dari dahiku kumerasakan ada yang basah mengalir ke mukaku.     

Darah itu menetes.... bukan menetes, melainkan mengalir dengan deras.     

Kumelihat keliling, tepat di depanku aku melihat anak yang menaiki motor revo biru tadi sudah dalam keadaan terkapar dan banyak orang mulai berdatangan mengerumuni kami berdua.     

Dan setelah itu semua pandanganku kabur dan...     

Brakk...     

Aku terjatuh dengan keras di ujung lapangan,meninggalkan rasa sakit di kakiku, tanganku tergores di bagian siku dan aku lemas menidurkan diriku dengan terlentang.     

Tunggu ini, kan aku merasa kejadian ini baru saja terjadi dan aku baru saja mengalaminya. Kumencoba untuk mengingat- ingat kembali apa yang akan terjadi selanjutnya.     

"What!!!!"     

Setelah aku benar- benar ingat, tahu dan sadar, aku lekas berdiri dan dengan sempoyongan aku mengayuh sepatu rodaku dengan cepat ke arah Yoga.     

Brakkkkk...     

Motor itu terjatuh tepat di tempatku terjatuh tadi, setelah berberapa detik aku bangun dari jatuhku dan lari menggunakan sepatu rodaku menuju ke Yoga.     

"Nyaris!"     

Yoga menyatakan itu kepadaku.     

"Thank U Yog."     

Aku berdiri menegapkan diri dan mengatur nafas. Setelah itu aku bergegas menuju kearah anak tersebut untuk memastikan, dan syukurlah tidak terjadi apa apa, tidak ada luka serius.     

"Kak, kakak sudah tahu sebelumnya?"     

Yoga bertanya padaku sambil, berjalan menuju ke arah tempat duduk. Awan yang berada disebelahnya hanya ikut dan nguping.     

"Iya, aku baru saja mengalami De JA Vu Yog."     

Yoga hanya diam menatapku dan merasa seperti kagum tapi juga takut.     

Ekspresi yang membingungkan.     

"Kak, Apakah De JA Vu bisa di pelajari?"     

Yoga menanyakan pertanyaan yang seolah- olah serius kepadaku.     

"Iya, Bisa" jawabku singkat.     

"Wah bisa dong aku belajar!" sambil senyum-senyum sendiri.     

"Hahaha nanti ya kalau kaka gak sibuk kaka ajari"     

Aku melaju lagi mengelilingi lapangan beberapa kali sebelum aku istirahat. Awan mengikuti berkeliling lapangan, dia gak jalan melainkan melayang di sebelahku.     

"Enak ya kamu!" ucapku melihatnya dengan tertawa.     

"Hmm iya enak, kamu jadio kayak aku biar bisa!" jawabnya singkat     

"Gendeng!"     

De Ja Vu,  setiap orang pasti mengalaminya, namun tergantung dari setiap orang itu juga. Ada yang setiap harinya De Ja Vu nya sering alias banyak.  Ada juga yang cuma satu atau dua kali saja.     

Nah ini aku akan berbagi denganmu untuk De Ja Vu.     

DE JA VU     

Apakah bisa dipelajari?     

Apakah kita bisa mengontrolnya?     

Apakah kita bisa membuatnya datang?     

Apakah Setiap orang memilikinya?     

Apakah itu sesuatu yang baik?     

Apakah itu normal?     

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari sebuah Kata De Ja Vu yang terkadang membuat orang bingung akan-nya.     

>>Apakah De Ja Vu Sesuatu yang Normal?     

~De Ja Vu, adalah sebuah moment yang langka yang dimana seseorang itu mendapatkan sebuah kilasan memori yang layaknya atau sepertinya sudah pernah terjadi. Itu adalah hal yang normal yang kita alami di kehidupan kita semua. Setiap manusia pasti pernah mengalami hal tersebut.     

>>Apakah De Ja Vu Selalu datang?     

~De Ja Vu Tidak selalu pasti datang, atau tepat waktunya di saat kita mendapatkan De Ja Vu Yang pertama. De Ja Vu Bisa datang kapanpun, dimanapun kita berada. Terkadang orang normal mendapatkan De Ja Vu adalah 1 minggu 1 kali. Tetapi ada berberapa orang juga yang mempelajari De Ja Vu dan datang biasanya 1 minggu lebih dari 1 kali, bisa 2 atau 3 kali.     

>>Berapa lama waktu seseorang mendapatkan moment pada saat De Ja Vu Itu berlangsung?     

~Bermacam - macam.     

Ini bisa di bedakan menjadi 3 bagian.     

1. Normal {De} = 1-3 Detik (Merasakan, dan melihat sebuah kejadian yang pernah rasanya terjadi hanya sekilas)     

2. Tengah {De Ja} = 1-6 Detik (Merasakan hal yang sama dengan yang pertama, tetapi sifatnya lebih mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi masih belum pasti, terkadang Iya, terkadang pun Tidak)     

3. Seeker {De Ja Vu} = 1-10 Detik bahkan lebih (Sifatnya lebih bisa mengontrol, lebih tenang, bisa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya dengan akurat)     

>>Apakah kita bisa mengendalikannya/Mengontrolnya?     

~Bisa.     

Memang harus ada sebuah praktek, sebuah kebiasaan dan sebuah rangsangan yang harus di jalani. Tenang saja semua itu bisa dilakukan sendiri atau tanpa bantuan orang lain.     

Bagaimana pendapatmu?, masih bingung?, penasaran atau yang lain?     

Semuanya itu masih panjang dan masih panjang lagi, butuh waktu yang sangat lama untuk agar kamu mengetahui semuanya.     

Karena latihan sudah selesai aku putuskan untuk langsung naik istirahat. karena badan sudah capek juga, menguras banyak sekali energi.     

Yoga langsung bermimpi di kamarnya. Aku dan Awan langsung naik juga ke kamar.     

Malam yang melelahkan...     

__________     

Aku berterimakasih atas De JA Vu ku yang menyelamatkan aku pada malam hari ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.