Kaisar Dewa

Mengambil Batang Pohon Suci Utama



Mengambil Batang Pohon Suci Utama

3Setelah melihat Pan Ruo dibombardir oleh Divine Thunder, Ten-eyed Qiankun Insect pun tersenyum. Siapapun yang berani menghadapi Divine Thunder secara langsung, maka itu sama dengan cari mati.     

Saat memberikan rune tersebut, Cang Long sempat berpesan kepadanya, bahwa Divine Thunder di dalam runenya sangat kuat. Satu sambaran petir dapat melukai, atau bahkan membunuh elit di level Path's Anterior. Oleh karena itu, dengan ratusan atau bahkan ribuan Divine Thunder yang menyambar sekaligus, bahkan elit di level Path's Anterior tidak akan bisa selamat.     

Bahkan sosok tangguh seperti Pan Ruo, dia tidak akan sanggup bertahan dari gempuran serangan Divine Thunder.     

Tentu saja, jika dia selamat, wanita itu akan terluka parah. Setelah itu, Ten-eyed Qiankun Insect dapat mengalahkannya dengan mudah, karena wanita itu tidak akan bisa berbuat banyak.     

"Berani-beraninya kau meremehkanku. Apa kau pikir aku ini lemah?" Ten-eyed Qiankun Insect menatapnya dengan hina.     

Dia sedang menunggu pengaruh runenya habis. Setelah itu, dia ingin melihat kondisi Pan Ruo. Apabila dia berhasil mengambil jiwa sucinya, maka dia bisa menukarnya dengan poin merit dalam jumlah besar.     

Beberapa saat kemudian, sambaran petirnya mendadak berhenti dan situasi di sekitarnya kembali tenang.     

"Bagaimana mungkin?"     

Ten-eyed Qiankun Insect membelalakkan matanya, dan sama sekali tak percaya dengan yang dilihatnya.     

Pan Ruo sedang berdiri di atas lotus Buddha emas, dan tubuhnya samar-samar melepaskan cahaya emas. Penampilannya sangat tenang dan berwibawa, bagaikan Bodhisattva yang baru saja turun ke dunia.     

Lotus emasnya masih utuh. Malahan, wanita itu berhasil menangkal kekuatan Divine Thunder dengan sempurna. Bahkan, petirnya sama sekali tidak bisa melukai Pan Ruo.     

Melihat itu, Ten-eyed Qiankun Insect hanya bisa melongo. Padahal, dia baru saja menggunakan kartu andalannya, tapi dia masih gagal melukai Pan Ruo. Sehebat apa Pan Ruo?     

Tidak lama kemudian, Ten-eyed Qiankun Insect kembali sadar dari rasa keterkejutannya. Setelah itu, ide pertama yang muncul di kepalanya adalah melarikan diri dari tempat tersebut.     

Smiling Faceshifter menyadari ancaman yang sedang dihadapi oleh Ten-eyed Qiankun Insect, hingga dia mulai melemparkan beberapa senjata saint level tinggi, termasuk senjata King yang diperolehnya dari Daratan Kunlun demi menghentikan Pan Ruo, dengan harapan agar Ten-eyed Qiankun Insect punya lebih banyak waktu untuk melarikan diri.     

"Lari, bodoh!" Smiling Faceshifter memasang ekspresi cemas.     

Ten-eyed Qiankun Insect tidak berani berada di sana terlalu lama. Seketika itu juga, dia melarikan diri dengan kecepatan tertinggi, dan tidak lagi peduli dengan batang Pohon Suci Utama.     

Pan Ruo masih diam di tempatnya. Dia berdiri di atas lotus Buddha emas, tapi dia buru-buru merapal mantra.     

Tiba-tiba, cahaya brilian memancar dari tubuhnya, hingga berubah menjadi Bodhisattva emas yang terhubung dengan lotus emasnya, seakan keduanya bergabung menjadi satu.     

BAAMM!!     

Bodhisattva emas merentangkan tangannya dan mulai menghancurkan senjata saint yang dilemparkan oleh Smiling Faceshifter, lantas mengubahnya menjadi rongsokan besi.     

Bodhisattva emasnya pun langsung merebut senjata King, lantas mengaktifkan energinya.     

Tetes-tetes cahaya perak di kening Pan Ruo mulai berubah menjadi pedang kristal. Pedangnya memancarkan aura dingin, seolah dapat membekukan ruang di sekitarnya.     

Pedang kristalnya terbang di udara bagaikan aliran air dan muncul di belakang Ten-eyed Qiankun Insect dalam waktu singkat.     

"TIDAK!!"     

Ten-eyed Qiankun Insect berteriak kencang dan tampak ketakutan.     

DUSSHH!     

Pedang kristalnya menusuk kepala, sebagaimana ratusan ribu prinsip pedang meledak di tubuhnya.     

Sebagai spesies purbakala, maka vitalitasnya sangat kuat, hingga membuatnya dapat bertahan dari serangan tersebut. Setelah tubuhnya meredup, maka dia berubah menjadi serangga raksasa dengan sepuluh mata. Ukuran tubuhnya sangat besar seperti seekor banteng.     

Melihat kematian Ten-eyed Qiankun Insect, Smiling Faceshifter menjadi sangat ketakutan dan benar-benar ingin melarikan diri.     

Dia memang ahli dalam teknik menyamar dan transformasi, tapi kemampuan bertempurnya tidak lebih hebat dibandingkan Ten-eyed Qiankun Insect.     

Bahkan Ten-eyed Qiankun Insect dapat dibunuh dengan mudah. Bagaimana mungkin dia sanggup menandingi Pan Ruo?     

Pan Ruo tidak mengejarnya. Sebaliknya, dia merentangkan tangannya dan melepaskan prinsip takdir, yang berubah menjadi rantai khusus, lantas terbang menuju Smiling Faceshifter.     

Kecepatan Smiling Faceshifter tidak dapat menandingi prinsip takdir lawannya. Dalam sekejap, rantai itu menghentikannya.     

Salah satu rantainya memancarkan sinar aneh, yang langsung menusuk tubuhnya dan mengeluarkan jiwa sucinya.     

BAAMM!!     

Rantainya terguncang, begitu pula dengan jiwa suci Smiling Faceshifter.     

Pada saat ini, enam elit Daratan Ruiya baru saja kehilangan dua anggotanya. Mulai sekarang, elit mereka hanya tersisa dua orang.     

Setelah Smiling Faceshifter mati, maka tubuhnya berubah menjadi seekor binatang buas.     

Pan Ruo tidak ingin menyia-nyiakan bangkai mereka. Dia pun segera mengambil bangkai Ten-eyed Qiankun Insect dan Smiling Faceshifter. Lagipula, bangkai binatang buas purbakala seperti mereka masih sangat berguna.     

Setelah itu, Pan Ruo memaku tatapan matanya kepada You Yuexin. Yang jelas, dia tidak ingin membiarkan kultivator dari Daratan Blackdemon melarikan diri.     

"Kemarilah!"     

You Yuexin paham kalau dirinya tidak akan bisa melarikan diri. Dia menggertakkan gigi dan mulai menyerang Pan Ruo.     

Bulan demonic terbang dari tubuhnya dan melepaskan Chi demonic, yang menghujani Pan Ruo.     

Ekspresi Pan Ruo masih cukup tenang. Sambil mengayunkan tangannya pelan, dia melepaskan Chi kematian dan membuatnya berbenturan dengan bulan demonic.     

BAAMM!!     

Bulan demonicnya meledak. Chi demonicnya pun hancur berkeping-keping.     

Tubuh You Yuexin bergetar, sebagaimana dia memuntahkan darah dan menderita luka parah.     

Tanpa perlu menunggu musuhnya, Pan Ruo kembali melepaskan cahaya takdir dan menghancurkan tubuh lawannya.     

Tubuh You Yuexin mendadak kaku, dan kesadarannya menurun drastis. Pada akhirnya, dia tidak bisa lari dari bencana.     

Ketika Pan Ruo hendak melancarkan serangan lainnya, Ji Fanxin sudah lebih dulu menghalanginya dan melepaskan teknik kuno. Ribuan mantra kuno bermunculan dan menyerang Pan Ruo.     

Senyuman muncul di mata Pan Ruo, sebagaimana dia merapal mantra dan melepaskan Will of Death dari tubuhnya, lantas menghentikan mantra kuno lawannya.     

Setelah Ji Fanxin menghadapi Pan Ruo, maka kultivator dari Dunia Langit mulai mendesah lega. Sebenarnya, mereka juga takut diincar oleh Pan Ruo.     

Di waktu yang sama, para elit Dunia Langit menyerang Deathkin dengan segenap upaya masing-masing, agar Zhang Ruochen punya lebih banyak peluang untuk membunuh mereka.     

Selama mereka bisa menguras energi para Deathkin, maka Zhang Ruochen dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk membunuh mereka.     

Menurut mereka, karena Zhang Ruochen masih dapat bergerak bebas di sana, maka dia bisa membunuh lawan yang lebih kuat darinya.     

Setelah membantai beberapa kulitvator, selain Pan Ruo dan beberapa Shenzi dan Shennu, maka semua elit Deathkin sudah mati di tangan Zhang Ruochen.     

Bagi Zhang Ruochen, para elit itu sama halnya seperti poin merit. Minimal, dia bisa mendapatkan lebih dari ratusan juta poin merit. Tentu saja, angka itu jauh lebih besar daripada dia harus membunuh banyak Deathkin biasa.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen kembali memilih targetnya. Ketika itu, dia mengincar Shengku Shenzi, yang sedang bertempur sengit melawan Bi Yunhai.     

Karena dia tidak sekuat Bi Yunhai, maka Shengku Shenzi memang cocok dijadikan sebagai target.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen menghilang dan kembali muncul di samping Shengku Shenzi.     

Dia membuka Kitab Misteri Ruang dan Waktu, dan membuat ruangan di sekitarnya bergetar, sambil melepaskan celah ruang yang menghisap Shengku Shenzi.     

Di waktu yang sama, ekspresi Shengku Shenzi berubah drastis. Dia berusaha menghindari celah ruangnya dengan segenap tenaga, namun dia masih terlambat dan tak bisa menghindarinya dengan sempurna. Pada akhirnya, kedua tangannya masih sempat terkena celah ruang dan menyemburkan darah.     

"Matilah kau!"     

Tanpa menyia-nyiakan peluang tersebut, Bi Yunhai kembali meyerang dan mengaktifkan labu biru, lantas melepaskan cahaya saint ke arah Shengku Shenzi.     

Dalam situasi terdesak, maka Shingku Shenzi mengeluarkan belasan tameng dan menggunakan Bayangan Kematian untuk melindungi diri.     

BAAMM!!     

Bayangan Kematian tidak sanggup menahan senjata king, dan membuatnya terkena hantaman.     

Setelah itu, belasan tameng Shengku Shenzi hancur berkeping-keping, hingga membuatnya terpental ke belakang.     

Tampaknya, Zhang Ruochen sudah memperhitungkan semuanya. Dalam sekejap, dia muncul di belakang Shengku Shenzi dan melepaskan ruh Pedang Kuno Abyss, sambil mengaktifkan Pedang Waktu.     

Ribuan Tanda Waktu mulai melingkupi Shengku Shenzi.     

"Bangsat!"     

Shengku Shenzi mengumpat ke dirinya sendiri.     

Namun, dia sudah terlambat menangkis serangan tersebut.     

Pada saat itu, waktu mendadak berhenti dan membuatnya tak bisa berpikir jernih.     

DUSSHH!     

Pedang cahaya melintas dan membuat kepala Shengku Shenzi terbang ke udara.     

Bahkan ketika bertempur melawan Deathkin seperti Shengku Shenzi, ruh pedangnya masih mengerikan.     

Hanya dalam satu kali tebasan, Shengku Shenzi meregang nyawa.     

Ruh pedangnya kembali masuk ke tubuh Zhang Ruochen, seperti tidak pernah muncul sebelumnya.     

Sambil mengayunkan tangannya, Zhang Ruochen menyimpan mayat Shengku Shenzi dan senjata-senjata yang digunakan oleh musuhnya. Semua itu akan menjadi harta rampasan perang untuknya.     

Melihat itu, Bi Yunhai mengernyitkan dahinya. Yang jelas, dia merasa tidak senang, namun dia tidak bisa melakukan apapun. Di Null Dimension, dia tidak akan bisa berbuat macam-macam kepada Zhang Ruochen. Seandainya mereka bertempur satu sama lain, maka dia akan kalah.     

"Shengku."     

Melihat Shengku Shenzi mati, Yuanmo Shenzi pun mendadak geram.     

Dia tidak peduli dengan kematian Shengku Shenzi, tapi dalam situasi semacam ini, kematian Shengku Shenzi dapat membuat mereka semakin terpuruk.     

"Mundur. Kita akan menggunakan Altar Kematian untuk menghadapi mereka. Karena mereka berani masuk ke Gunung Xianji, jangan biarkan mereka keluar hidup-hidup." Yuanmo Shenzi mengeluarkan perintah dengan nada dingin.     

Jika mereka bertempur di dalam Null Dimension, maka perjuangan mereka akan sia-sia belaka. Mereka memang hebat, tapi di sana, mereka tidak dapat memaksimalkan kekuatannya masing-masing. Jika tidak, bagaimana mungkin mereka bisa dikalahkan oleh Zhang Ruochen dengan mudah?     

Dalam sekejap, sisa-sisa elit Deathkin berkumpul di samping Yuanmo Shenzi, dan Pan Ruo.     

Tujuh elit itu melepaskan Will of Death, dan mengeluarkan Bayangan Kematian raksasa. Kemudian, Yuanmo Shenzi memberikan tombak demonicnya kepada Bayangan Kematian tersebut.     

BOOM!!     

Sekelompok elit dari Dunia Langit menyerang dengan beringas. Dengan keunggulan seperti itu, mereka tidak ingin melepaskan Yuanmo Shenzi dan yang lainnya begitu saja.     

Bayangan Kematian-nya pun menjadi tidak stabil dan nyaris hancur.     

"Death Sacrifice."     

Dengan dipimpin oleh Yuanmo Shenzi, lima Shenzi dan Shennu sama-sama mengorbankan energinya.     

Pan Ruo tidak mengorbankan energinya. Sebaliknya, dia menggunakan Gerbang Takdir dan melepaskan teknik takdir untuk menstabilkan Bayangan Kematian. Di waktu yang sama, dia berusaha melakukan yang terbaik untuk menahan serangan lawannya.     

Dengan begitu, maka Deathkin masih bisa bertahan, sambil mencari cara untuk dapat keluar dari tekanan tersebut.     

Sekarang ini, tidak ada seorangpun yang berada di luar Null Dimension. Sehingga, tidak ada yang tahu keberadaan mereka.     

Whoosh!     

Yuanmo Shenzi dan yang lainnya keluar dari Null Dimension. Tanpa ragu-ragu, mereka langsung keluar dari Kuil Biru dengan kecepatan tinggi.     

"Kejar mereka!"     

Perintah Xuanyuan Liekong, sambil mengejar mereka.     

Melihat itu, sekumpulan elit mulai mengejar mereka, dan ingin menghabisi semua Deathkin di Gunung Xianji.     

Sementara itu, Lu Baiming dan Ming Gu sama-sama tidak terpengaruh oleh Pohon Suci Utama, karena mereka tidak bertempur di pusat Gunung Xianji. Bahkan, mereka sedang bertempur di sisi luar gunung. Sehingga, tidak ada yang tahu hasil pertempuran mereka.     

Di sudut Null Dimension, Zhang Ruochen sempat berhenti sejenak, lantas menoleh ke belakang.     

Sekarang ini, karena tidak ada siapapun di sana, maka ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil batang Pohon Suci Utama.     

Beberapa saat kemudian, dia kembali mendekati batang Pohon Suci Utama dan membuka Dunia Semesta. Dia membiarkan bibit baru Pohon Suci Utama berkomunikasi dengan kesadaran yang ada di batang pohon lama.     

Bagaimanapun juga, bila mereka ingin mengambil batang pohonnya, maka itu tidak akan mudah. Lagipula, batang pohonnya adalah tubuh dewa. Apabila batang pohon itu tidak mengenalinya, maka mereka tidak akan bisa mengambilnya.     

Faktanya, jika dia membiarkan Ten-eyed Qiankun Insect mengambilnya dengan senjata ruang, dia bukan hanya gagal, tapi juga dapat menimbulkan bencana.     

Tanpa menunggu terlalu lama, bibit baru Pohon Suci Utama sudah selesai berkomunikasi dengan batang pohon lama.     

"Ambil."     

Zhang Ruochen membuka Dunia Semesta dengan segenap kemampuannya, dan melepaskan daya hisap yang tinggi.     

Whoosh!     

Batang Pohon Suci Utama raksasa, bersamaan dengan banyak Serangga Pemakan Dewa di dalamnya, terhisap ke dalam Dunia Semesta, tanpa perlawanan yang berarti.     

Setelah itu, Chi Pohon Dewa – yang menyebar di sekitarnya – juga diserap ke dalam Dunia Semesta. Zhang Ruochen benar-benar tidak ingin menyia-nyiakannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.