Kaisar Dewa

Jejak Dewa Kecepatan Luan Phoenix



Jejak Dewa Kecepatan Luan Phoenix

2Memurnikan darah dewa yang kesembilan jauh lebih sulit daripada tetes darah kedelapan. Bahkan, meski sudah menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen, namun ia masih mengalami kesulitan. Sekarang ini, wajahnya berada di tengah-tengah, antara berwarna merah dan putih pucat.     

Pada saat itu, energi Chi dari Fisik Chaotic Lima Elemen terlihat keluar dari tubuhnya. Energi itu menyebar hingga menyelimuti seluruh jurang. Jadi, seseorang dapat melihat ledakan cahaya dari dalam jurang tersebut, meski berada pada jarak ribuan mil jauhnya.     

Bersamaan dengan itu, Zhang Ruochen juga menyerap kekuatan dewa untuk dimasukkan ke dalam tubuhnya. Pada saat ini, baik Jiwa Bela Diri dan kekuatan fisiknya sama-sama sedikit mengalami perubahan. Yang jelas, lelaki itu akan segera berevolusi.     

Sekarang ini, Jiwa Bela Diri-nya telah menjadi jauh lebih kokoh. Jiwa itu melayang di udara dan sedang memancarkan sinar yang terang seperti matahari. Bahkan, terdapat beberapa sinar menyilaukan yang berotasi di dekat Jiwa Bela Diri tersebut. Tampaknya, jiwa itu telah menjadi satu kesatuan dengan langit.     

Terdapat tentakel Chi Suci – sepanjang ratusan meter – yang memancar dari tubuh Zhang Ruochen. Layaknya akar-akar pohon, maka energi itu masuk ke dalam tanah dan terkoneksi dengan daratan di bawahnya. Pada saat ini, Jiwa Bela Diri-nya telah menyatu dengan langit, sementara tubuhnya telah menyatu dengan tanah.     

Akibatnya, nuansa aneh itu bertumbuh menjadi semakin intens. Tanda-tanda dewa di dalam Lautan Chi-nya pun juga menjadi semakin aktif.     

Whoosh!     

Tanda-tanda dewa telah mendapatkan asupan Kekuatan Batin yang cukup. Sehingga, semua tanda itu terlepas dari dinding Lautan Chi dan mulai mengalir masuk ke dalam meridian-meridiannya, layaknya bola-bola api. Pada akhirnya, dua jejak dewa tercipta di bawah telapak kaki Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berhenti. Kemudian, kedua jejak dewa tersebut berada di atas meridian di kakinya dan menetap di sana.     

Ketika Zhang Rochen berencana untuk menembus alam dalam satu kali hentakan, saat itu ia menemukan kalau dirinya telah benar-benar berhasil memurnikan tetes darah dewa yang kesembilan.     

Maka dari itu, ia cepat-cepat mengeluarkan tetes darah yang kesepuluh. Lelaki itu ingin memanfaatkan momentum ini. Akan tetapi, kali ini ia gagal melakukannya.     

Tubuh Zhang Ruochen seakan terasa jenuh. Sebab, pada saat ia mulai menyerap tetes darah kesepuluh, saat itu ia tidak sanggup bertahan dari kekuatannya. Sehingga, baik kulit dan otot-ototnya mulai mengelupas.     

Yang jelas, pada saat ini, tubuhnya seakan hampir meledak.     

Untungnya, Zhang Ruochen cepat-cepat memutuskan koneksi dengan darah dewa tersebut dan menghentikan proses pemurniannya.     

"Terlalu beresiko."     

Zhang Ruochen menghembuskan nafas panjang. Kemudian, ia segera menelan sebuah pil penyembuhan. Lalu, lelaki itu menggunakan Chi Suci untuk memurnikan pil tersebut dan mengobati luka-luka di dalam tubuhnya.     

Setelah ia berhasil menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen, maka kekuatan fisik Zhang Ruochen telah menjadi lebih kokoh. Selain itu, kecepatannya dalam menyembuhkan diri juga telah meningkat. Jadi, setelah beberapa lama, maka luka-luka yang disebabkan oleh Kekuatan Dewa itu pun telah sembuh sempurna.     

"Aku sudah sangat dekat dengan Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon. Jadi, kalau aku sanggup memurnikan tetes darah dewa yang kesepuluh, mungkin aku bisa masuk ke dalam alam tersebut."     

Zhang Ruochen merasa sedikit kecewa. Sebab, ia hanya tinggal satu langkah lagi, namun ia masih gagal menembusnya.     

Meski begitu, bisa dibilang kalau lelaki tersebut adalah yang paling dekat dalam menembus Perubahan Kesepuluh sejak Abad Pertengahan. Akan tetapi, bahkan Fisik Chaotic Lima Elemen masih belum mampu membantunya memurnikan darah dewa yang kesepuluh. Jika demikian, bagaimana caranya agar lelaki itu dapat meningkatkan kualitas fisiknya hingga ia dapat meneruskan langkah yang terakhir?     

Pada saat ini, Zhang Ruochen sedang berpikir keras. Setidaknya, ada dua cara yang dapat dilakukan dalam memurnikan tetes darah dewa yang kesepuluh.     

Pertama, ia harus menguasai gerakan kesembilan dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna. Sebab, teknik ini adalah salah satu teknik bela diri top milik para pertapa Buddhist. Maka dari itu, kalau ia berhasil menguasainya, maka hal itu akan meningkatkan kekuatan fisiknya.     

Bagaimanapun juga, menggunakan pil-pil dan obat-obatan hanya dapat memperkuat kekuatannya. Itu lebih mirip seperti "memelihara" fisik seseorang. Namun, kalau ia berkultivasi dengan menggunakan teknik pukulan, maka itu sama halnya seperti "melatih" fisiknya sendiri.     

Zhang Ruochen telah mengkonsumsi banyak pil, hingga membuatnya berhasil menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen. Akan tetapi, ia masih kurang dalam hal "melatih" fisiknya.     

Kalau ia dapat mengisi kekurangan itu, maka fisiknya akan menjadi semakin sempurna. Akan tetapi, Pukulan Naga dan Gajah Prajna benar-benar sangat sulit dikuasai, apalagi setelah melewati gerakan ketujuh. Sebab, ia harus menggunakan Chi maskulin yang berkali-kali lipat lebih banyak daripada sebelumnya.     

Selain itu, melatih gerakan kesembilan dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna sama halnya seperti melatih sebuah mantra suci. Sehingga, hal tersebut akan menguras waktu dan energi.     

Cara kedua adalah dengan meminjam kekuatan dewa melalui sebuah upacara ritual.     

Selama ini, Zhang Ruochen selalu menggunakan kekuatannya sendiri dalam memurnikan darah dewa tersebut. Lelaki itu jarang sekali menggunakan bantuan kekuatan dari luar. Sebaliknya, para pertapa lain selalu memanfaatkan kekuatan dewa kalau mereka ingin memurnikan setetes darah dewa.     

Oleh karena itulah, Zhang Ruochen juga ingin mencobanya. Mungkin kekuatan dewa dapat memberinya tambahan kekuatan yang dibutuhkan untuk masuk ke Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon.     

Pada akhirnya, lelaki itu memilih kedua pilihan tersebut.     

Pertama, ia harus berlatih gerakan kesembilan dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, supaya ia dapat bertransformasi menjadi seekor naga.     

Akan tetapi, ia juga membutuhkan banyak kekuatan dari luar agar berhasil dalam latihannya. Sehingga, ia perlu meminum darah naga dan gajah. Dalam kasus ini, Zhang Ruochen dapat memanfaatkan Darah Raja Naga, namun sialnya, darah gajah sangat sulit untuk ditemukan.     

Sebab, darah gajah biasa tidak akan sanggup menyuplai apa yang lelaki itu butuhkan. Setidaknya, darah itu setidaknya harus berasal dari Silver Moon Dragon-Elephant atau Celestial Divine Elephant.     

"Toko-toko Biksu milik klan-klan tua seharusnya menjual darah gajah. Aku bisa mencarinya setelah nanti berada di Wilayah Pusat."     

Silver Moon Dragon-Elephant dan Celestial Divine Elephant sama-sama merupakan binatang buas level enam – yang setara dengan Setengah-Biksu.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen pasti akan menghabiskanbanyak waktu kalau ia ingin mencarinya sendiri. Selain itu, binatang buas level enam juga cukup gesit dan kecepatan mereka biasanya jauh lebih tinggi daripada manusia di tingkatan alam yang sama. Maka dari itu, seandainya ia bertemu dengan salah satu gajah tersebut, mungkin ia juga masih kesulitan untuk menangkapnya.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak tergesa-gesa mencari darah gajah. Sebaliknya, ia sedang berusaha untuk memperkokoh pondasinya di alam baru. Tingkatan yang baru saja diraihnya.     

Di sisi lain, Wilayah Pusat menyimpan lebih banyak sumber daya daripada Wilayah Timur. Jadi, akan lebih mudah menemukan darah gajah level tinggi di tempat tersebut.     

Zhang Ruochen memang belum mencapai Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon, namun memurnikan dua darah dewa tambahan masih merupakan suatu pencapaian yang tinggi.     

Yang jelas, terdapat 18 prinsip Saintly Way tambahan di dalam Jiwa Bela Diri-nya – dengan tiga buah prinsip yang masuk ke dalam Major Way dan 15 prinsip lainnya yang masuk ke dalam Minor Way. Selain itu, empat tanda dewa di dinding Lautan Chi-nya juga telah keluar, hingga mulai berkumpul pada kedua telinga dan kakinya.     

Zhang Ruochen belum memeriksa fungsi dari keempat tanda dewa tersebut. Yang pasti, semua itu sangat kuat.     

Di waktu yang bersamaan, dua tambahan darah dewa juga telah meningkatkan Kekuatan Batin-nya. Sehingga, sekarang ini ia telah berada di level 46. Perlu diketahui bahwa meningkatkan level Kekuatan Batin jauh lebih sulit daripada menembus Alam Seni Bela Diri. Selain itu, keduanya memiliki fungsi yang berbeda.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen mampu mengimbangi seorang Setengah-Biksu di level ketiga hanya dengan menggunakan Kekuatan Batin. Meski begitu, lelaki itu tidak terlalu fokus dalam melatih Kekuatan Batin-nya. Sebab, baginya, Kekuatan Batin hanya merupakan suatu alat tambahan.     

Kemudian, Zhang Ruochen mulai mempelajari kekuatan yang terkandung pada empat tanda dewa di bagian telinga dan kakinya.     

Dua tanda dewa yang berada di telinganya tidak terlampau signifikan. Sebab, hal itu hanya menambah sedikit sensitivitas pendengarannya. Bahkan, penglihatan yang dibentuk dari Kekuatan Batin-nya masih jauh lebih sensitif daripada indera pendengarannya.     

Akan tetapi, dua tanda dewa di kakinya benar-benar berhasil mengejutkan lelaki tersebut.     

Zhang Ruochen mengalirkan Chi Suci ke dalam kakinya. Kemudian, dua tanda dewa itu mulai melayang-layang dan langsung berputar cepat.     

Keduanya membentuk seekor burung Luan berwarna biru dan seekor phoenix. Kedua perwujudan tersebut merupakan dua ekor binatang kuno, yang telah lama dikenal karena kecepatannya.     

Saat itu, kobaran api keluar dari bawah kaki Zhang Ruochen, lalu berubah menjadi dua buah bola api. Kemudian, lelaki itu segera terbang di udara, seperti terdapat sayap pada kedua kakinya.     

Whoosh     

Selanjutnya, Zhang Ruochen menghilang dari dalam jurang dengan kecepatan tinggi.     

Pada saat ia sedang menstabilkan dirinya, saat itu ia sudah berada di Flame Mountain – tempat di mana Blackie memproduksi mayat-mayat pertempuran. Kemudian, kobaran api di kedua kakinya pun segera meredup.     

Dengan dua buah tanda dewa dan dorongan kekuatan dari Shooting Star Invisible Cloak, maka sekarang ini kecepatannya mungkin setara dengan sosok Setengah-Biksu di Perubahan Kesembilan.     

Akibatnya, Zhang Ruochen pun merasa gembira atas hal tersebut.     

Sebab, dengan kedua tanda dewa di kakinya, itu berarti bahwa ia dapat melarikan diri dengan mudah kalau harus berhadapan dengan sosok tangguh seperti Wan Ji, bahkan tanpa perlu menggunakan dekrit biksu. Bagaimanapun juga, kecepatan adalah cara termudah untuk bertahan hidup.     

"Jejak Kecepatan Dewa Luan Phoenix," Zhang Ruochen memberi nama untuk teknik bergerak tersebut.     

Pada saat ini, ia baru saja mendapatkan kecepatan yang sangat tinggi. Jadi, ia masih perlu mencobanya beberapa kali sambil memperdalam pemahamannya terhadap teknik tersebut, agar ia dapat memanfaatkan segenap potensinya.     

Maka dari itu, dalam beberapa bulan mendatang, Zhang Ruochen masih terus melatih Jejak Kecepatan Dewa Luan Phoenix. Di waktu yang bersamaan, ia mendapatkan progres yang besar pada prinsip-prinsip Saintly Way, teknik-teknik pukulan, dan teknik-teknik pedang. Pada saat ini, lelaki tersebut dapat menembus ke Alam Setengah-Biksu hanya dengan memikirkannya saja.     

Akan tetapi, ia masih berusaha menekan tingkatan alamnya. Sebab, ia masih ingin mengumpulkan bekal lebih banyak lagi. Tentu saja, lelaki itu masih ingin menembus Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.