Kaisar Dewa

Tetes Darah Dewa Kedelapan



Tetes Darah Dewa Kedelapan

1Terdapat istana transparan yang melayang-layang di luar Hutan Makam.     

Wan Qingtong sedang berkultivasi di dalamnya. Saat itu, tiba-tiba ia merasa tersentak, hingga kedua matanya langsung melotot. Kemudian, terdapat dua ledakan cahaya suci yang mulai terlepas dari kedua mata hitamnya. Lalu, kedua ledakan tersebut berubah menjadi dua pilar cahaya yang membumbung ke arah langit.     

Para prajurit yang sedang berkultivasi di dalam benteng itu pun langsung merasa terkejut. Mereka semua mendongak dan merasa penasaran. Ada apa?     

"Dekrit biksu Wan Ji baru saja dihancurkan," Wan Qingtong bergumam pada dirinya sendiri. Setelah itu, salah satu bayangannya langsung melesat keluar dari istana tersebut dan berubah menjadi segaris cahaya. Setelah beberapa saat, maka segaris cahaya itu mulai menyatu dengan Energi Chi di sekitar sana, sebelum akhirnya menghilang di ujung horizon, dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

Beberapa saat kemudian, bayangan sucinya mendarat dari langit dan muncul di luar Kota Shentai. Dengan satu kali ayunan tangannya, saat itu ia mengambil dekrit biksu yang tergeletak di tanah. Sambil mencengkramnya erat-erat, maka ia menggunakan Kekuatan Batin untuk memindai dekrit tersebut, namun ia gagal menemukan petunjuk.     

"Wan Ji pasti sedang mengaktifkan dekrit biksu dan hendak melarikan diri, namun ia dihentikan oleh seseorang. Bahkan, orang itu sampai mampu menghancurkan dekrit biksu tersebut. Kurasa Wan Ji baru saja bertemu dengan lawan yang tangguh."     

Jenis orang macam apa yang baru saja membantu Zhang Ruochen, hingga ia berani bermusuhan dengan Keluarga Wan?     

Kedua mata Wan Qingtong pun berubah menjadi tajam. Kemudian, ia mengamati jalanan menuju ke Sekte Yin Yang. Kalau seseorang mampu menghancurkan dekrit biksu tersebut, maka setidaknya orang itu memiliki tingkat kultivasi yang sama dengannya – atau bahkan jauh lebih kuat.     

Hanya ada beberapa orang di Wilayah Timur yang telah mencapai level itu. Bahkan, setiap mereka merupakan para figur terkenal dan cukup berpengaruh.     

Kota Shentai adalah tempat yang sangat dekat dengan Sekte Yin Yang. Jadi, hanya para pertapa tangguh dari tempat tersebut yang dapat membantu Zhang Ruochen di waktu yang tepat. Jadi, secara natural, Wan Qingtong mulai mencurigai Sekte Yin Yang.     

"Ning Xuandao? Biksu Pedang Moon-burier?"     

Wan Qingtong benar-benar merasa geram. Pria tua itu mengepalkan tangannya erat-erat, sementara kedua matanya memancarkan cahaya petir berwarna ungu. Kemudian, ia segera menghentakkan kakinya dan membelah tanah di bawahnya. Saat itu, terdengar suara "boom", diikuti dengan seluruh Kota Shentai yang langsung rata dengan tanah.     

Pria tua itu tidak segera pergi menuju Sekte Yin Yang untuk menemukan Zhang Ruochen. Apalagi, sekte itu sangat tangguh. Selain itu, mereka juga termasuk kelompok yang tergabung di dalam Menteri Peperangan. Bahkan, Wan Qingtong sendiri masih kesulitan untuk dapat menerobos ke dalam Sekte Yin Yang.     

Kalau ia berhasil menemukan Zhang Ruochen, maka segala sesuatunya akan menjadi mudah. Namun, kalau ia gagal menemukan lelaki itu di dalam sana, bukankah itu sama saja seperti melecehkan Sekte Yin Yang?     

"Sepertinya aku harus mengandalkan orang-orang di Wilayah Pusat untuk menangkap Zhang Ruochen. Kalau sampai lelaki itu tidak dibunuh, maka konsekuensinya akan jauh lebih mengerikan."     

Wan Qingtong pun segera mengeluarkan Signal Flare, lalu menuliskan beberapa patah kata di dalamnya. Kemudian, sambil mengayunkan lengannya, maka Signal Flare itu segera terbang menuju Wilayah Pusat dan berubah menjadi segaris cahaya.     

Sementara itu, ketika para murid dari Sekte Yin Yang bergegas menuju Kota Shentai untuk memeriksa apa yang baru saja terjadi, saat itu Wan Qingtong sudah lebih dulu pergi dari sana.     

...     

Han Qiu telah kembali ke kediaman latihannya. Wanita itu sedang menyilangkan tangan di depan dadanya yang montok, sambil tersenyum ke arah Zhang Ruochen. "Aku sudah mencari informasinya. Setengah-Biksu Yuanlong akan memimpin sekelompok murid dan pergi ke Wilayah Pusat dalam lima hari mendatang. Jadi, pada saat itu lubang cacingnya akan dibuka."     

"Setengah-Biksu Yuanlong." Mendengar nama ini, maka seketika itu pula ekspresi wajah Zhang Ruochen berubah menjadi aneh.     

Pria tua itu adalah sang Lord di Istana Shangqiang dan merupakan orang yang memberikan Void Sword kepada Zhang Ruochen. Lalu, setelah pria tua itu mengetahui kebenarannya, maka seketika itu pula ia menjadi depresi dan suka marah-marah. Sehingga, ia tidak dapat berkultivasi dengan tenang.     

Oleh karena itulah, ia menjadi sukarelawan yang mengantar murid-murid untuk berlatih di Wilayah Pusat. Setidaknya, hal ini dapat membantunya sedikit rileks.     

Sebenarnya, itu dapat dimaklumi. Bagaimapun juga, Void Sword adalah sesuatu yang jauh lebih berharga daripada harta karun di Sekte Yin Yang, namun ia malah memberikannya kepada orang lain. Wajar saja kalau dia menjadi suka marah.     

"Karena aku masih memiliki waktu lima hari, sebaiknya aku kembali berlatih"     

Zhang Ruochen pun segera mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan menggantungnya di dinding. Tiba-tiba, ia menoleh dan menatap Han Qiu. "Apa kau ingin melihat bagian dalamnya?"     

Han Qiu memang benar-benar merasa penasaran terhadap scroll milik Zhang Ruochen, hingga ia pun ingin melihat isi di dalamnya. Lalu, karena Zhang Ruochen telah menawarkan hal tersebut, maka ia pun tidak menolaknya.     

Wanita itu tersenyum, sambil mengerlingkan matanya. "Baiklah! Tapi, bukankah scroll ini seperti harta karun ruang dan waktu yang ada di dalam Paviliun Pedang?"     

"Kau bisa menilainya sendiri setelah masuk ke dalam."     

Whoosh!     

Pintu ruang itu mulai terbuka. Zhang Ruochen dan Han Qiu segera masuk ke dalamnya.     

Sesuai dugaan, Han Qiu benar-benar merasa terkejut ketika ia masuk ke dalam Dunia Lukisan. Sebab, tempat itu sama seperti surga yang menentramkan. Selain itu, tempat tersebut juga dipenuhi oleh Energi Chi, yang benar-benar signifikan bagi para kultivator.     

Zhang Ruochen segera membawa Han Qiu menuju ke kota. Sementara itu, kota yang dibangun di dalam Grafik Kayu Yin Yang juga terhubung dengan Pohon Suci Utama. Jadi, seseorang dapat melihat daun-daun raksasa di langit kota tersebut ketika mereka mendongakkan kepalanya.     

Terdapat sepetak taman obat di sisi barat kota tersebut. Tanahnya berasal dari Lumpur Darah Dewa yang ditemukan di bawah lautan lava. Tanaman yang bertumbuh di taman itu adalah jenis tanaman-tanaman biasa, namun aromanya sama seperti tanaman obat yang telah berusia ribuan tahun.     

Sekitar 300 mil jauhnya dari taman tersebut, di sana terdapat sebuah gunung yang menjulang tinggi. Gunung itu dipenuhi oleh Chi Ghost, hingga bermil-mil area di sekitarnya telah berubah menjadi wilayah ghost – dengan tidak adanya siang dan malam. Itu merupakan wilayah Ghost King Bloodmoon. Sehingga, gunung itu diberi nama Ghost Mountain.     

Ghost King Bloodmoon sedang menyerang Chi Kematian yang terdapat di dalam Pohon Suci Utama. Setiap beberapa saat, seseorang dapat merasakan dengan jelas kalau Chi Kematian yang memancar dari Ghost Mountain lama kelamaan menjadi semakin kuat. Yang jelas, hal ini menandakan kalau tingkat kultivasi Ghost King Bloodmoon juga semakin berkembang.     

Zhang Ruochen memang sengaja membawa Han Qiu ke dalam sana demi menunjukkan kekuatan dirinya yang sebenarnya. Yang jelas, lelaki itu bukan orang yang sembarangan. Sebab, kalau seseorang benar-benar ingin memperbandingkan, maka baik kemampuan maupun sumber dayanya sekarang sama-sama mampu menandingi Keluarga Biksu biasa.     

Han Qiu sedang berdiri di bawah Pohon Suci Utama. Wanita itu menutup matanya dan mulai menyerap Chi Suci dengan sifat alami kayu dalam jumlah besar. "Zhang Ruochen," gumamnya. "Ternyata kau benar-benar mampu mengendalikan sebuah dunia. Ini sangat menakjubkan."     

"Kalau kau menghabiskan waktu lebih lama di dalam Dunia Lukisan, maka kau pasti akan menemukan hal yang lebih menakjubkan lainnya," kata Zhang Ruochen.     

Yang pasti, Han Qiu memahami apa maksudnya. Jadi, sambil mengerlingkan matanya, saat itu ia tersenyum anggun. "Jika demikian, aku akan berkultivasi di sini untuk beberapa lama."     

Han Qiu tetap berada di bawah pohon tersebut untuk berkultivasi. Karena wanita itu telah mendapatkan satu tetes Darah Raja Naga, maka ia benar-benar ingin segera memurnikannya dan meningkatkan kultivasinya.     

Zhang Ruochen pergi ke arah jurang yang berada di dekat Pohon Suci Utama. Kemudian, ia mulai bermeditasi dan menata ulang pikirannya, karena ia hendak memurnikan tetes darah dewa yang kedelapan.     

Sebelumnya, tujuh tetes darah dewa merupakan batasan fisiknya. Tapi sekarang, karena ia telah menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen, maka tubuhnya telah menjadi berkali lipat lebih kuat. Fisiknya telah mengungguli Harta Karun Fisik Four Spirit. Maka dari itu, lelaki tersebut tidak akan kesulitan kalau ingin memurnikan tetes darah dewa kedelapan.     

Lama kelamaan, Zhang Ruochen berhasil menenangkan diri dan telah berada di kondisi puncak. Semua pikiran-pikiran kacau di kepalanya telah sirna.     

Tanpa ia sadari, saat itu terdapat energi Chi dengan lima warna yang keluar dari pori-porinya. Kemudian, semua energi itu membentuk bunga lotus, dengan Zhang Ruochen sebagai titik pusatnya.     

Pada akhirnya, ia mengeluarkan satu tetes darah dewa. Lalu, ia menggenggamnya erat-erat di tangan dan mulai memurnikannya.     

Sambil memulai proses pemurniannya, maka Zhang Ruochen juga berusaha untuk memahami prinsip-prinsip Saintly Way.     

Pada saat ia menyelesaikan proses pemurnian tersebut, maka satu Major Way dan tujuh Minor Way akhirnya bertambah di dalam Jiwa Bela Diri-nya. Lalu, semua prinsip tersebut akhirnya mulai melingkupi prinsip-prinsip ruangnya.     

Pada saat ini, prinsip-prinsip ruang tak ubahnya sama seperti sebuah pohon yang menjulang tinggi ke langit, sementara prinsip-prinsip Saintly Way lainnya tampak seperti ranting pilar tersebut.     

Setelah tetes darah dewa kedelapan selesai dimurnikan, maka dua tanda dewa kembali muncul di dinding Lautan Chi-nya. Keduanya mulai terhubung dengan telinga Zhang Ruochen, hingga pendengarannya pun menjadi semakin sensitif.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen dapat melihat maupun mendengar sesuatu dengan lebih jelas, meski hal itu berada pada jarak ribuan mil jauhnya. Bahkan, sensitivitasnya mungkin jauh lebih unggul daripada beberapa Biksu lainnya.     

Lelaki itu masih terus memurnikan darah dewa, bahkan kini giliran darah dewa yang kesembilan.     

Zhang Ruochen memiliki firasat yang kuat bahwa sebentar lagi ia akan mencapai Perubahan Kesepuluh dari Alam Fish-dragon yang legendaris tersebut. Jadi, mungkin terdapat perubahan besar kalau ia berhasil memurnikan satu atau dua tetes darah dewa tambahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.