Kaisar Dewa

Kedatangan Sekte Setan



Kedatangan Sekte Setan

2Beberapa saat kemudian, Wan Ji berhasil menyingkirkan Chi iblis kematian tersebut. Pria itu sedang menyegel tangan kanannya, sehingga energi itu tidak menyebar ke dalam organ-organ tubuh maupun Lautan Chi-nya.     

Sekarang ini, tangan kanannya benar-benar terasa sangat kaku, hingga ia sama sekali tidak dapat bergerak. Akan tetapi, Chi Suci yang memancar dari tubuhnya masih sangat kuat. Kala itu, ia berjalan menuju Zhang Ruochen, sambil tersenyum geram. "Baiklah, ternyata kau cukup kuat, huh. Aku belum pernah bertemu dengan bahaya semacam ini selama berada di Medan Pertempuran Dunia Primitif, tapi sekarang, aku hampir mati di tanganmu."     

Zhang Ruochen mengambil pedang dan perlahan-lahan mulai bangkit berdiri. Kemudian, sambil terkekeh, maka ia pun akhirnya berkata, "Memangnya kenapa? Bukannya kau masih sanggup mengalahkanku?"     

Secara natural, Wan Ji sama sekali tidak senang saat ia menyaksikan senyuman di wajah Zhang Ruochen. Bagaimanapun juga, tingkat kultivasinya telah jauh mengungguli Zhang Ruochen, namun ia masih gagal menaklukkan lelaki tersebut.     

Apa Zhang Ruochen berpikir kalau ia telah berhasil melumpuhkan tangan kanannya? Kalau itu benar, maka ia pria itu benar-benar yakin kalau Zhang Ruochen sedang bertingkah terlalu percaya diri.     

Sebab, berdasarkan pada tingkat kultivasinya yang sekarang, maka ia dapat dengan mudah menanganinya hanya dengan satu tangan – asalkan ia bertindak hati-hati – dan tidak terlalu banyak melakukan kesalahan.     

Sementara itu, Han Qiu sedang mengepalkan tangannya erat-erat, sambil berusaha mengutuk kesialan yang menimpa Zhang Ruochen. Sebab, serangan yang barusan dilancarkan merupakan kesempatan emas. Setidaknya, lelaki tersebut hanya satu langkah lagi sebelum berhasil membunuh sosok kultivator tangguh dari Menteri Peperangan.     

Tapi, musuhnya bereaksi dengan sangat cepat, hingga masih berhasil selamat. Dengan demikian, Zhang Ruochen pun kembali berada di posisi yang tidak menguntungkan. Lelaki itu bahkan... tidak sanggup menyerang balik, karena lawannya pasti tidak akan membuat kesalahan yang sama.     

…     

Di luar Kota Shentai, seorang wanita tua berambut putih sedang berdiri di atas puncak pohon maple dengan seorang pria paruh baya berjubah merah. Pada saat ini, mereka berdua sedang mengamati Kota Shentai.     

Pria paruh baya itu tampak berusia 40 tahunan. Sepasang matanya terlihat penuh kebijaksanaan, namun ia juga memancarkan aura yang dominan. "Dia masih belum menembus Alam Setengah-Biksu, namun dia sanggup bertarung melawan Wan Ji sampai selama ini. Sungguh, ini adalah sesuatu yangi sangat langka. Meski begitu, tampaknya dia telah menggunakan segenap kemampuannya. Jadi, kalau kita tidak membantunya, maka dia mungkin akan mati di tangan Wan Ji."     

Sepasang mata wanita tua itu terlihat penuh pertimbangan. "Tidak perlu tergesa-gesa," katanya. "Bocah itu masih terlihat tenang. Jadi, mungkin dia masih punya beberapa kartu andalan lain."     

"Kartu andalan lain?" pria itu mengernyitkan dahinya. "Wan Ji adalah salah satu jendral di Tentara Leopard. Dia adalah figur yang sangat disegani di dalam Menteri Peperangan. Jadi, meskipun bocah itu masih memiliki kartun andalan lain, tapi apa dia benar-benar sanggup mengubah keadaan?"     

"Lihat saja dulu, lihat saja," kata sang wanita tua, sambil tersenyum.     

Ada sosok pria yang tak sadarkan diri di bawah kaki wanita tua dan pria paruh baya tersebut. Tentu saja, sosok itu adalah Cao Gu, salah satu di antara kedua anak buah Wan Ji. Selain itu, Earth Martial Saint Light Cannon juga tampak tergeletak di tanah.     

Dua orang ini benar-benar sangat tangguh. Sebab, mereka dapat mengalahkan salah seorang Setengah-Biksu tanpa ada satupun yang menyadarinya. Bahkan, sosok seperti Wan Ji masih tidak mampu menyadari keberadaan mereka.     

Hal ini membuat orang-orang penasaran terhadap siapa sosok tersebut.     

Di Kota Shentai.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan dan mendesah. "Tingkat kultivasi kita benar-benar terpaut jauh. Jadi, kurasa memang aku harus menyerah."     

"Kalau kau menyadarinya lebih awal dan menyerahkan diri, mungkin aku tidak akan membunuhmu. Tapi sekarang, sudah terlambat bagimu untuk menyerahkan diri."     

Wan Ji tidak lagi segan-segan memperlihatkan intensitas membunuhnya. Bahkan, ketika ia berbicara, saat itu suaranya terdengar dingin.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Aku menyesal bukan karena tidak menyerahkan diri lebih awal. Aku menyesal karena aku harus menggunakan tangan orang lain untuk menghadapimu. Seandainya saja aku sudah menjadi Setengah-Biksu."     

Mendengar itu, mata Wan Ji langsung berkedut-kedut. Kemudian, ia melihat sebuah scroll yang terbang dari dahi Zhang Ruochen dan melayang-layang di udara.     

Di sana, terdapat awan ghost yang keluar dari dalam scroll, hingga memancarkan energi Chi yang menyeramkan. Seorang wanita cantik sedang berdiri di tengah kabut ghost tersebut. Gaun panjangnya memperlihatkan sosok wanita yang cantik.     

Akan tetapi, tatapan mata wanita itu benar-benar dingin. Bahkan, Wan Ji sampai gemetar saat ia menyaksikan kedua mata tersebut.     

"Ghost King." Wan Ji membelalakkan matanya. Seketika itu juga, wajahnya mulai berubah menjadi pucat, sementara kedua kakinya terlihat gemetar.     

Zhang Ruochen menghela nafas. "Sungguh, kalau aku masih punya pilihan lain, maka aku tidak akan pernah memanggilnya."     

Lelaki itu sedang bicara jujur. Meskipun Ghost King Bloodmoon telah setia kepadanya, namun ia masih tidak senang kalau harus menyuruh wanita tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. Sebab, kalau terus-terusan seperti ini, maka ia akan kehilangan sensitivitasnya dalam menghadapi bahaya.     

Akan tetapi, kata-katanya menggema keras di dalam telinga Wan Ji.     

Wan Ji berpikir kalau Zhang Ruochen sedang ingin mempermainkannya. Sebab, Zhang Ruochen memiliki Ghost King di sisinya dan sangat sulit untuk dikalahkan, namun lelaki itu masih pura-pura kesusahan dalam menghadapi Wan Ji. Yang jelas, hal itu benar-benar membuatnya kesal.     

Pada saat ini, ekspresi wajah Ghost King Bloodmoon terlihat datar. "Zhang Ruochen, kau memanggilku untuk bertarung melawannya? Dia terlampau lemah."     

Wan Ji melirik Ghost King Bloodmoon, hingga wajahnya sampai berubah menjadi muram. "Zhang Ruochen, kau benar-benar beruntung. Hari ini, aku akan melepaskanmu. Akan tetapi, jangan pernah berpikir kalau kau mampu melakukan apa saja hanya karena kau memiliki Ghost King yang melindungimu."     

Seketika itu juga, Wan Ji langsung mengeluarkan dekrit biksu dan mengalirkan Chi Suci ke dalamnya.     

Whoosh! Kekuatan dekrit biksu itu langsung menyelimuti tubuh Wan Ji. Di waktu yang bersamaan, pria itu segera berubah menjadi ledakan cahaya putih dan langsung melesat keluar dari Kota Shentai.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya dan menatap Ghost King Bloodmoon. "Kenapa kau tidak menghentikannya?"     

"Aku sudah muncul dan berhasil membuatnya takut," kata Ghost King Bloodmoon dengan ekspresi datar, "Apa lagi yang perlu kulakukan?"     

Ekspresi wajah wanita itu seakan berkata: "ayo, kau saja yang bertarung melawanku". Melihat itu, Zhang Ruochen langsung kehabisan kata-kata.     

Yang jelas, wanita itu benar-benar kesal terhadap Zhang Ruochen, karena ia dipaksa untuk menyerah kepadanya. Untungnya, sekarang ini mereka masih saling menguntungkan, sehingga mereka masih bisa mempertahankan hubungan yang aneh itu.     

Kecuali Zhang Ruochen telah berhasil mengungguli tingkat kultivasinya, jika belum, maka lelaki itu tidak akan pernah berhasil membuat sang Ghost King menyerah sepenuhnya.     

Meski begitu, Ghost King Bloodmoon tidak berani terlalu membuat Zhang Ruochen kesal, jadi ia segera menambahkan, "Terlebih lagi, pria itu baru saja menggunakan dekrit biksu dan memiliki jiwa suci yang sangat tangguh. Jadi, kecepatan bergeraknya telah berhasil mengungguli diriku. Meskipun aku mengejarnya, namun hanya terdapat kesempatan sebesar 50% untuk berhasil menangkapnya."     

Secara natural, mereka yang berada di tingkatan alam berbeda juga memiliki dekrit biksu dengan kekuatan yang berbeda pula.     

Dekrit biksu milik Wan Ji diciptakan oleh salah seorang Biksu tangguh, yang bahkan jauh lebih kuat daripada Ghost King Bloodmoon. Jadi, meskipun sang Ghost King berusaha untuk mengejarnya, namun pria itu masih dapat melarikan diri dengan mudah.     

Tepat pada saat itu, tiba-tiba Wan Ji berteriak memilukan dari sisi luar Kota Shentai.     

"Apa yang terjadi?"     

Zhang Ruochen benar-benar merasa terkejut. Bukankah Wan Ji sedang melarikan diri? Bagaimana mungkin dia masih berada di dekat sini?     

Ghost King Bloodmoon mulai mengamati sisi luar dinding Kota Shentai. Seketika itu juga, ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi muram. "Seseorang baru saja menghentikannya."     

Whoosh, whoosh.     

Ghost King Bloodmoon dan Zhang Ruochen sama-sama melesat cepat ke sana. Mereka segera keluar dari kota tersebut dan tiba di sebuah hutan – yang penuh oleh daun-daun berguguran.     

Pada saat ini, Wan Ji terlihat sedang berlutut di tanah. Sekujur tubuhnya gemetar hebat, sebagaimana ia sedang mengamati wanita berambut putih yang berdiri di hadapannya, sambil memperlihatkan ekspresi ketakutan di matanya.     

Dekrit biksunya telah hancur dan tergeletak di sampingnya.     

Wan Ji terus menerus membungkuk dan bersujud tanpa berhenti. "Saya minta maaf," gumamnya. "Saya minta maaf. Seharusnya saya tidak mengganggu Anda. Tolong ampuni saya dan beri kesempatan untuk satu kali ini saja... di kemudian hari..."     

Bahkan wanita tua itu tidak perlu melirik pria di hadapannya. Sebab, saat itu ia hanya merentangkan jarinya dan menuding dahi Wan Ji.     

Boom!     

Terdengar suara ledakan kencang. Tubuh Wan Ji langsung berubah menjadi seperti keramik yang hancur berkeping-keping, hingga sampai berceceran di mana-mana.     

Ketika menyaksikan hal ini, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung merasa ngeri.     

Jenis orang macam apa wanita tua ini? Bagaimana mungkin dia berhasil membuat Wan Ji sampai ketakutan seperti itu, hingga pria tersebut sampai rela berlutut dan bersujud di hadapannya? Padahal, Wan Ji tidak terlihat ketakutan seperti itu ketika ia melihat Ghost King Bloodmoon.     

Selain itu, cara wanita tua itu dalam mengeksekusi musuhnya juga terlihat aneh, sekaligus mengerikan. Sebab, pada saat ia membunuh Wan Ji, saat itu ia memurnikan mayat musuhnya menjadi sebuah kristal. Sehingga, pecahan-pecahan kristal yang tercecer di tanah itu mengandung Chi Suci dan memiliki fungsi yang sama seperti batu-batuan suci.     

"Gong Raksasa Semesta. Apa Anda berasal dari Sekte Setan?" ekspresi wajah Zhang Ruochen langsung berubah menjadi serius.     

Gong Raksasa Semesta adalah salah satu teknik unggulan milik Sekte Setan. Kalau seseorang berkultivasi dengan metode tersebut dan telah mencapai tingkatan yang tinggi, maka orang itu dapat mengubah segala sesuatunya menjadi kristal. Kalau lawannya telah berubah menjadi kristal, saat itu ia telah mati.     

Ghost King Bloodmoon berdiri di depan Zhang Ruochen. Sang Ghost King sedang menatap wanita tua dan pria setengah baya di hadapannya dengan tatapan dingin dan tajam. Yang jelas, sangat sulit untuk memindai kekuatan wanita tersebut. Sehingga, hal ini menandakan kalau wanita tua itu adalah sosok yang berbahaya.     

Sang wanita tua mulai mengambil pecahan-pecahan kristal sambil mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat. Setelah itu, ia mengangguk, dan berkata dengan suara seraknya, "Kau tahu Gong Raksasa Semesta? Xingling pasti pernah mengatakannya kepadamu."     

Wanita tua itu tampak seperti sosok paripurna. Sebab, setiap helai rambutnya tampak seperti kristal berwarna putih, sementara kedua matanya tampak seperti dua buah lubang hitam. Kedua hal tersebut bahkan sampai menyerap cahaya dan hawa panas di sekitarnya.     

Mu Lingxi dan Han Qiu bergegas keluar dari kota dan mendekat ke sana.     

Ketika Mu Lingxi melihat wanita tua dan pria paruh baya tersebut, maka seketika itu pula wajah cantiknya langsung berkedut-kedut. Wanita itu cepat-cepat menurunkan kepalanya dan berjalan mendekat dengan hati-hati.     

Kemudian, Mu Lingxi segera membungkuk ke arah mereka berdua, sambil berkata, "Salam, Master. Salam... Ayah."     

Pria paruh baya itu adalah Yun Zheng, ayahnya Mu Lingxi. Ketika sepasang mata Yun Zheng mendarat pada Mu Lingxi, maka seketika itu pula ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi tegas. "Berlutut."     

Mu Lingxi menggigit bibirnya sendiri, sambil menahan diri. Wanita itu tidak berani mengangkat kepalanya dan menatap pria paruh baya tersebut. "Saya tidak melakukan kesalahan apa-apa. Kenapa saya harus berlutut?"     

Sekarang ini, Mu Lingxi benar-benar berbeda dengan tingkah lakunya yang selalu ceria. Melihat itu, Zhang Ruochen dapat menilai kalau hubungan Mu Lingxi dengan ayahnya tidak berjalan terlalu baik.     

Yun Zheng mendengus dingin. "Apa kau pikir dirimu tidak membuat kesalahan? Apa yang kau lakukan selama berada di Pesta Ahli Waris? Dewa telah menuliskan perintah langsung kepadaku untuk mengajarimu bagaimana cara bersikap."     

Kedua mata Mu Lingxi berubah menjadi tajam. "Kalau dia memang cukup kuat, seharusnya dia melaporkannya langsung kepada Demonic Night Palace dan membiarkan mereka untuk memutuskan apakah saya bersalah atau tidak."     

"Dewa tidak melaporkanmu kepada mereka karena beliau sedang menjaga harga diri Keluarga Mu. Apa kau sama sekali tidak paham dengan apa yang terbaik untuk dirimu sendiri?"     

Yun Zheng membelalakkan matanya, hingga sekujur tubuhnya bergetar hebat karena menahan amarah. Kemudian, ia mengangkat tangannya dan langsung menampar Mu Lingxi.     

…     

Catatan penulis: Mu Lingxi tidak memiliki nama depan yang sama seperti ayahnya. Nanti akan dijelaskan kenapa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.