Kaisar Dewa

Membunuh Dua Mayat



Membunuh Dua Mayat

1Intensitas membunuh memancar di mata Zhang Ruochen. Energi yang dilepaskan oleh Pedang Kuno Abyss menjadi semakin besar dan mengerikan.     

Whoosh!     

Melihat Pedang Kuno Abyss menghampirinya dengan kecepatan tinggi, dan karena Shang Ziyan tidak akan sanggup menghindari serangan tersebut, maka dia tak lagi ragu-ragu dalam membelah Mayat Api dan Es-nya. Sehingga, Mayat Api – yang mengenakan armor tiga warna – terpaksa harus menahan serangan tersebut.     

Armor tiga warnanya memancarkan tiga cahaya saintly, hingga berubah menjadi sungai heavenly yang mengalir pelan dan melingkupi Shang Ziyan di bagian tengahnya. Sungai-sungai itu baru saja menjadi tameng untuknya.     

Meski begitu, tamengnya masih gagal menahan serangan Pedang Kuno Abyss.     

BAAAMMM!!!     

Pedang Kuno Abyss menerjang kencang dan membentur armor tiga warna.     

Faktanya, sebenarnya Zhang Ruochen ingin memenggal kepala Shang Ziyan, namun serangannya masih sempat diredam oleh armor tersebut, hingga mengubah arah pergerakannya.     

Zhang Ruochen harus mengakui bahwa armor tiga warna adalah harta karun unik dan multifungsi. Pantas saja, setelah Shang Ziyan menguasai Teknik Tiga Mayat dan dapat membelah dirinya menjadi tiga, namun dia memberikan armor kepada salah satu mayatnya.     

Walaupun arah pergerakan Pedang Kuno Abyss sempat berubah, namun energi yang dilepaskan oleh pedangnya tak bisa diremehkan.     

Meski daya pertahanan armornya sangat kuat, tapi energi pedangnya masih belum hilang. Malahan, energi itu langsung menembus Mayat Api Shang Ziyan.     

Mayat Api-nya pun terpental ke belakang, bagaikan sebuah meteor.     

DUSSHH!     

Begitu terhempas ke belakang, Mayat Api-nya sempat memuntahkan darah, yang tercampur dengan beberapa organ dalamnya.     

Lantas, darah mulai mengalir pada armor tiga warnanya.     

Jika dia melepaskan armornya, maka semua orang akan dapat melihat betapa mengerikannya luka di dada Shang Ziyan. Salah satu lukanya sampai menembus tulang, dan satu luka lainnya nyaris merobek tulang rusuknya.     

Di antara dua luka – yang berbentuk silang – terdapat Chi pedang yang menggerogoti vitalitasnya. Pada akhirnya, dia kesulitan untuk menyembuhkan diri.     

Zhang Ruochen tidak kembali menyerang Mayat Api. Sebaliknya, dia menoleh kepada tubuh asli Shang Ziyan dan menerjangnya.     

Cermin Demonic Zangshan baru saja menghempaskan Tugu Merit Lima Warna dan melukai lawannya. Ketika Pedang Kuno Abyss menerjang Mayat Api Shang Ziyan, semua prosesnya terjadi dalam waktu singkat. Sedangkan untuk tubuh asli Shang Ziyan, dia masih terhempas di udara dan belum bisa menyeimbangkan diri.     

Pada saat ini, tubuh asli Shang Ziyan terluka. Kendalinya terhadap Tugu Merit Lima Warna semakin melemah. Akibatnya, tekanannya terhadap ruang dan waktu di sekitarnya menurun drastis.     

Sambil mengaktifkan Fire God Armor, Zhang Ruochen menggunakan Pergerakan Ruang dan kembali muncul di depan tubuh asli Shang Ziyan.     

"Sial!"     

Setelah menyadari betapa berbahayanya situasi tersebut, maka ekspresinya sontak berubah drastis.     

Namun, meski dia bereaksi cepat, tapi dia masih gagal menghindari serangan Zhang Ruochen.     

Mata Zhang Ruochen sedingin es. Dia melancarkan serangan tanpa kenal ampun.     

Whooosh!     

Pedang Kuno Abyss menerjang bagaikan kilat. Pedangnya diselimuti oleh cahaya pedang merah keunguan.     

Meskipun tubuh asli Shang Ziyan sedang dilapisi inskripsi dewa, namun inskripsi-inskripsinya masih gagal bertahan dari serangan Pedang Kuno Abyss.     

DUSSHH!     

Sebagian tubuh asli Shang Ziyan terbelah dan menyemburkan darah. Bahkan, ada sedikit bagian kepalanya yang terpenggal oleh serangan tersebut.     

Dalam situasi kritis semacam itu, ternyata tubuh asli Shang Ziyan masih sempat bergerak ke sisi samping demi menghindari serangan lawannya, supaya tubuhnya tak terbelah menjadi dua.     

Tentu saja, dia masih sangat berbahaya.     

Tanpa ragu, Shang Ziyan mulai mengeluarkan benda tertentu dan menyerang Zhang Ruochen secepat kilat.     

"Matilah kau!"     

BOOOMMM!!!     

Benda itu mirip seperti lampu minyak perunggu. Setelah dilemparkan, tiba-tiba benda itu meledak.     

Dalam sekejap, lautan api terbentuk dan langsung menyelimuti Zhang Ruochen.     

Lautan apinya sangat aneh. Terdapat banyak bayangan merah kehitaman yang muncul dari lautan api tersebut. Teriakan-teriakan mereka dapat membuat bulu kuduk berdiri.     

Melihat Zhang Ruochen dilingkupi oleh lautan api, Shang Ziyan pun mulai tersenyum. Dia tak peduli lagi dengan luka-luka yang dialaminya.     

"Itu adalah Dolorous Soulfire. Ternyata Shang Ziyan sangat kejam."     

Begitu melihat api berwarna merah kehitaman membumbung di udara, para penontonnya pun mulai berteriak kencang.     

"Apa itu Dolorous Soulfire?"     

Pada saat ini, sebagian penontonnya tampak tercengang. Mereka tidak tahu Dolorous Soulfire.     

Salah satu elit memasang ekspresi serius dan berkata. "Dolorous Soulfire bukanlah api alami, melainkan adalah api buatan. Kabarnya, di masa silam, salah satu dewa evil pernah mengumpulkan Chi evil dan menggunakan minyak di tubuh dewa kuno untuk menciptakan api jahat tersebut. Itulah yang disebut sebagai Dolorous Soulfire."     

"Dolorous Soulfire tidak akan menyerang daging, tapi jiwa manusia. Setelah terkena api tersebut, maka apinya akan sulit dihilangkan. Lambat laun, jiwa mereka akan terbakar.     

"Setelah itu, metode ini mulai menyebar luas. Beberapa orang mulai menggunakan minyak dari mayat Biksu, Saint King, atau bahkan Supreme Saint. Tentu saja, apinya akan sangat mengerikan."     

"Namun, sekarang ini, metode untuk membuat apinya sudah punah. Hanya segelintir orang yang mengetahui eksistensi api tersebut. Kebetulan, aku pernah membaca tentang api tersebut di salah satu kitab kuno."     

"Tak kusangka, ternyata Shang Ziyan dapat menemukan Dolorous Soulfire. Kelihatannya, api itu tercipta dari minyak di mayat Supreme Saint. Jika Zhang Ruochen terperangkap di dalam lautan apinya, maka dia akan benar-benar terkena masalah."     

Mendengar itu, mereka pun merasa terkejut. Tak disangka, ternyata asal usul apinya akan sangat mengerikan.     

Dari perkataan si elit tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa Shang Ziyan memang kejam. Dia ingin mengalahkan lawannya dengan api tersebut.     

Sambil berdiri di tengah lautan api, pada mulanya Zhang Ruochen tidak terlalu peduli. Lagipula, dia sedang mengenakan Fire God Armor. Hanya segelintir api yang dapat melukainya.     

Namun, tidak lama kemudian, terdapat beberapa gumpalan api yang merasuk ke dalam armor dan tubuhnya, hingga mulai mencari jiwa sucinya.     

Begitu Zhang Ruochen mulai merasa agak gugup dan hendak menangkal gumpalan api tersebut, tiba-tiba terjadi sesuatu di dalam tubuhnya.     

Di dalam Lautan Chi-nya, tiba-tiba Daun Matahari berputar kencang dan melepaskan Chi Yang dalam jumlah besar, hingga langsung melingkupi Dolorous Soulfire.     

Setelah itu, gumpalan-gumpalan apinya terbakar dan berubah menjadi asap hitam.     

Dalam sekejap, api-api itu berhasil dihilangkan, dan hanya menyisakan beberapa Chi murni.     

"Ternyata Daun Matahari dapat menangkalnya? Menarik." Zhang Ruochen tersenyum tipis.     

Karena Dolorous Soulfire bukanlah ancaman baginya, maka dia tak perlu menyingkirkannya dari tubuhnya.     

Ketika itu, Zhang Ruochen merasa bahwa setelah Dolorous Soulfire-nya menghilang, maka Chi SUci-nya menjadi semakin murni dan berkualitas tinggi. Hal itu semakin menguntungkannya.     

"Zhang Ruochen, matilah secara perlahan!" Shang Ziyan tersenyum kejam.     

Meskipun Dolorous Soulfire diambil dari minyak Supreme Saint, tapi selama dia dapat membunuh Zhang Ruochen, maka semua itu memang layak dilakukan.     

Shang Ziyan paham betapa mengerikannya api tersebut. Menurutnya, Zhang Ruochen tak akan sanggup menangkalnya.     

VOOOSH!     

Setelah itu, Zhang Ruochen keluar dari lautan api dan kembali muncul di depan Shang Ziyan.     

Melihat itu, Shang Ziyan memicingkan matanya. Di waktu yang sama, dia terlihat ketakutan dan buru-buru bergerak mundur.     

Namun, Zhang Ruochen langsung menebaskan Pedang Kuno Abyss dan tak ingin memberinya kesempatan.     

DUSSHH!     

Kali ini, Shang Ziyan gagal menghindari serangan tersebut. Tubuhnya pun terbelah menjadi dua.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan membuka 7 lubang di tangannya. Chi Darah menyeruak darinya.     

Kemudian, dia melepaskan Pukulan Darah Seven-apertures dan menyerang kedua belahan tubuh Shang Ziyan.     

BAAMM!!     

Tanpa tedeng aling-aling, kedua belahan tubuhnya hancur lebur, hingga berubah menjadi awan darah. Jiwa sucinya benar-benar sirna.     

Pada saat ini, tubuh asli Shang Ziyan telah hancur.     

Setelah itu, Zhang Ruochen membuka mulutnya dan menelan semua Dolorous Soulfire.     

Karena dia masih belum sempat memulihkan energinya, maka Dolorous Soulfire akan menjadi suplemen untuknya     

"Zhang Ruochen baru saja membunuh Shang Ziyan dan menelan Dolorous Soulfire? Apa-apaan ini?"     

"Padahal mereka berada di level yang sama, tapi kenapa Zhang Ruochen dapat membunuhnya dengan mudah?"     

"Shang Ziyan terlalu ceroboh. Dia mengira bahwa api itu dapat menghentikan Zhang Ruochen. Ternyata, Zhang Ruochen sama sekali tidak takut dengan api tersebut. Sebaliknya, dia malah menelannya."     

"Karena Zhang Ruochen baru saja menelan api tersebut, bukankah dia sama seperti monster?"     

...     

Beberapa saat kemudian, semua penontonnya merasa tercengang dan masih tak percaya dengan yang dilihat oleh mereka.     

Menurut mereka, Zhang Ruochen sangat kuat dan tak tertandingi.     

"Zhang Ruochen, berani-beraninya kau..."     

Mayat Api dan Mayat Es Shang Ziyan sama-sama memasang ekspresi geram. Keduanya nyaris memuntahkan darah.     

Setelah tubuh aslinya dihancurkan, maka dia akan kesulitan untuk membentuknya kembali. Bahkan, mungkin dia tak akan bisa membentuknya lagi. Dia benar-benar menderita kerugian besar.     

Zhang Ruochen mengangkat Pedang Kuno Abyss, sambil menatap keduanya dengan mata dingin. "Kenapa aku tidak berani melakukannya? Karena Teknik Tiga Mayat memberimu tiga nyawa, maka aku hanya perlu membunuh ketiganya."     

"Lihat saja, kau akan segera mati!"     

Shang Ziyan benar-benar merasa geram. Matanya berubah menjadi merah.     

Seketika itu juga, mereka berdua melancarkan serangan dari dua arah yang berbeda.     

Salah satu benda muncul di tangan Mayat Api Shang Ziyan. Benda itu mirip seperti tulang dengan pola-pola aneh.     

Ketika dia mendekati Zhang Ruochen, Mayat Api Shang Ziyan melemparkan tulangnya dengan kecepatan tinggi.     

Inskripsi-inskripsi misterius mulai bermunculan pada tulang tersebut, lantas menyerap energi di sekitarnya dengan beringas, hingga berubah menjadi jeruji inskripsi, yang melingkupi Zhang Ruochen.     

Setelah melihat Zhang Ruochen terperangkap, senyuman muncul di wajah Shang Ziyan.     

Namun, tiba-tiba, senyumannya membeku.     

Zhang Ruochen – yang berada di dalam jeruji inskripsi – tiba-tiba menghilang tanpa jejak.     

Yang jelas, sosok yang berada di dalam jeruji bukanlah Zhang Ruochen yang asli, tapi bayangannya.     

Zhang Ruochen kembali muncul di belakang Mayat Es Shang Ziyan, dan menebaskan Pedang Kuno Abyss.     

Sama halnya seperti tubuh asli, maka Mayat Es Shang Ziyan juga terbelah menjadi dua. Bahkan dia belum sempat bereaksi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.