Kaisar Dewa

Serangan Dahsyat



Serangan Dahsyat

0"Itu adalah Kaisar Api Gambit!"     

Beberapa penonton mulai berteriak.     

Begitu mendengarnya, maka semua orang merasa terkejut.     

"Kaisar Api Gambit adalah teknik ciptaan Dewa Api. Itu merupakan teknik level tinggi. Tekniknya sangat kuat dan dominan. Sangat sulit untuk menguasai teknik tersebut. Tak kusangka, ternyata Shang Ziyan mampu menguasainya."     

"Pada saat ini, Shang Ziyan mengaktifkan Kaisar Api Gambir dan Light of the Dark Nether, sembari melepaskan dua energi panas dan dingin. Dia benar-benar hebat.     

"Jika dia mengaktifkan dua mantra suci level tinggi sekaligus, maka kekuatannya akan meningkat dua kali lipat. Kalau begitu, Zhang Ruochen akan berada dalam masalah."     

...     

Mereka semua nyaris mengamati dua figur di belakang Shang Ziyan dan merasa takjub.     

Lagipula, pria itu dapat mengaktifkan dua mantra suci level tinggi sekaligus. Bahkan keduanya memiliki elemen yang berbeda. Hal itu semakin menegaskan bahwa kemampuan Shang Ziyan memang mengerikan.     

Setelah itu, senyuman muncul di wajah Shang Ziyan.     

Sebenarnya, dia sudah menguasai Kaisar Api Gambit sejak lama, tapi dia masih belum mencapai level kesempurnaan.     

Barusan, karena dia sangat marah, tiba-tiba dia mendapatkan pencerahan. Pada akhirnya, dia berhasil menguasainya.     

Walau dia masih berada di level Saint King, tapi penguasaannya terhadap mantra suci level tinggi telah membuatnya terkenal. Bahkan sosok jenius seperti Xuanyuan Liekong tak dapat disejajarkan dengannya.     

"Zhang Ruochen, aku perlu berterima kasih kepadamu. Jika bukan karena dirimu, mungkin aku tak akan sanggup menguasai Kaisar Api Gambit dalam waktu dekat. Sebagai bentuk terima kasihku, maka kau boleh merasakan kekuatannya." Kata Shang Ziyan sambil tersenyum.     

Setelah merasakan ancaman tertentu dari dua figur di belakang Shang Ziyan, maka ekspresi Zhang Ruochen mendadak murung. Kali ini, dia benar-benar merasa terancam.     

Di situasi semacam ini, Zhang Ruochen perlu mengaktifkan Fire God Armor dan Cermin Demonic Zangshan dengan segenap kemampuannya. Di waktu yang sama, dia menyuntikkan Chi Suci ke dalam kaki kirinya.     

Faktanya, dia ingin menggunakan kaki Dewa Api dan melepaskan serangan brutal.     

Tapi dia memahaminya, walau dia mengaktifkan kaki kiri Dewa Api, namun itu masih belum cukup untuk membunuh Shang Ziyan.     

Lagipula, apabila dia mengaktifkan teknik tersebut, maka Chi Suci-nya akan terkuras habis. Dia tak akan bisa memulihkan energinya dalam waktu singkat.     

Setelah itu, dia tak akan sanggup melanjutkan pertempurannya. Shang Ziyan pasti akan membunuhnya.     

"Serangannya memang sangat mematikan. Kalau begitu, aku perlu mengaktifkan 50 persen kaki Dewa Api untuk meredam serangannya." Setelah memikirkannya dengan seksama, akhirnya Zhang Ruochen membulatkan keputusannya.     

Pada umumnya, apabila dia menggunakan kaki Dewa Api, maka dia selalu mengaktifkan 10 persen kekuatannya. Dengan begitu, maka konsumsi energinya tidak akan terlalu boros.     

Bila dia mengaktifkan 50 persen kekuatan kaki Dewa Api, maka kekuatannya akan semakin besar. Tentu saja, dia juga akan mengkonsumsi separuh energinya. Meskipun matahari dewa di Lautan Chi dapat menyuplai energinya, tapi dia masih memerlukan waktu untuk memulihkan energi tersebut.     

Hal itu akan mempengaruhi teknik-teknik yang akan kembali digunakan olehnya.     

Tapi sekarang, Zhang Ruochen memang tidak punya pilihan lain. Daripada dia harus menderita luka parah akibat serangan Shang Ziyan, lebih baik dia melepaskannya.     

Sembari menyuntikkan Chi Suci, kaki kirinya mulai berwarna merah, dengan ratusan ribu prinsip api yang bermunculan di permukaannya. Di waktu yang sama, energi itu membuat suhu di sekitarnya meningkat drastis.     

Binatang buas dan Kaisar Api-nya sama-sama melancarkan serangan sekaligus. Keduanya memancarkan aura yang mengerikan.     

Kemanapun mereka bergerak, maka tanah di bawahnya akan ambles dan hancur.     

"Kaki Dewa Api."     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen mendorong kakinya.     

Energi dewa dalam jumlah besar menyeruak darinya, hingga berubah menjadi gelombang api, yang menyebar ke segala penjuru.     

BOOM!!     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen dilingkupi oleh kekuatan es dan api. Area di sekitarnya seperti tertimpa bintang, dan menimbulkan gelombang energi besar.     

Riak-riak energi menyebar di segala penjuru.     

Apabila dibandingkan dengan gelombang teriakan kedua bayangan tersebut, maka kini riak-riak energinya jauh lebih hebat.     

Pada saat itu, kebanyakan penontonnya kembali terluka, dan beberapa di antaranya terluka parah.     

Sebaliknya, para penonton yang lebih cerdas sudah lebih dulu mengambil jarak di kejauhan. Sehingga, gelombang energi yang menerpa mereka tidak terlalu mematikan.     

Gempa bumi hebat terjadi dalam radius ribuan mil. Gunung-gunung ambruk dan tanah di sekitarnya ambles. Entah berapa banyak yang menjadi korban atas peristiwa tersebut.     

BOOM!!     

Magma hitam kemerahan menyembur dari tanah dan membuat area di sekitarnya berubah menjadi danau magma.     

Karena magmanya keluar dari tanah secara konstan, maka itu membuat danaunya mendidih. Magmanya melelehkan bebatuan dan besi di sekitarnya.     

Xing Yuan memaku matanya kepada Shang Ziyan. Dia mengernyitkan dahi dan berujar. "Ternyata adik juniorku memang hebat. Dia sanggup mengaktifkan dua mantra suci level tinggi sekaligus. Pantas saja, master sangat menyukainya."     

"Serangan itu nyaris berada di level tiga Path's Anterior. Di kemudian hari, bila dia tetap berkembang seperti ini, maka dia tak perlu menembus ke level Heaven's Reach untuk menandingi pencapaianku."     

Selama ini, Xing Yuan tidak terlalu memperhatikan Shang Ziyan. Tapi sekarang, akhirnya dia bisa melihat kekuatan adik juniornya.     

Mulai saat itu, Xing Yuan paham bahwa Shang Ziyan akan menjadi elit nomor satu di generasi muda Istana Dewa Merit. Nantinya, bahkan dia harus membungkuk di depan Shang Ziyan.     

"Sepupu."     

"Adik junior!"     

"Yang Mulia."     

Melihat Zhang Ruochen kewalahan menghadapi serangan lawannya, maka Kong Lanyou, Jin Yu, dan Han Qiu mulai berteriak kencang.     

Setelah itu, mereka menjadi sangat marah dan berusaha menyelamatkan Zhang Ruochen.     

Namun, musuh-musuh mereka sangat kuat. Mereka ditahan di tempat dan tak bisa pergi dari tempat pertempurannya masing-masing.     

Di atas tebing, Chi Kunlun membelalakkan matanya lebar-lebar dan tanpa disadari, dia berteriak kencang. "Ayah!"     

Tidak diragukan lagi, dia sudah percaya dengan perkataan pria misterius klan Yanluo.     

Sekarang ini, Chi Kunlun sedang merasa sangat gelisah. Dia ingin merangsek ke Manor Peacock.     

Walau kekuatannya masih sangat lemah, dia tetap ingin bertempur di sisi Zhang Ruochen.     

"Kelihatannya pertempuran ini akan segera berakhir. Shang Ziyan memang sangat tangguh. Walau dia baru saja berkultivasi, tapi dia berhasil menguasai dua teknik level tinggi sekaligus. Jika dia telah berkembang sempurna, kurasa dia pantas bertempur melawanku."     

"Sial, tampaknya empat bajingan itu kembali menemukanmu. Kita tak bisa bersembunyi di tempat ini lagi. Nak, kita harus pergi sekarang juga."     

Pria misterius dari klan Yanluo berdiri dan bersiap membawa Chi Kunlun pergi dari sana.     

Chi Kunlun tiba-tiba berteriak. "Ayahku tidak akan mati. Aku akan membunuh Shang Ziyan!"     

"Nak, kau tidak akan sanggup membunuh Shang Ziyan. Jika kau ingin membalaskan dendam, maka kau harus ikut denganku. Setelah kau mempelajari beberapa teknik, maka kau bisa membunuh pria tersebut." Kata pria misterius.     

"Tidak, aku tidak akan pergi dari sini! Aku akan menyelamatkan ayahku!" Chi Kunlun menjadi sangat emosional.     

Melihat itu, pria misterius menggelengkan kepalanya dan melepaskan Infernal Yanluo Chi. Dia baru saja menyegel Chi Kunlun.     

Mata Chi Kunlun membelalak lebar. Dia merasa marah dan kesal, tapi dia tak sanggup berbuat apapun.     

Entah Chi Kunlun bersedia atau tidak, tapi pria misterius masih mencengkramnya dan membawanya pergi dari tebing tersebut.     

Di depan Manor Peacock, area di sekitarnya masih diselimuti energi destruktif dan tak akan hilang dalam waktu singkat.     

"Kelihatannya Zhang Ruochen tidak akan sanggup menghentikan musuhnya."     

"Memalukan sekali. Sang Keturunan Ruang dan Waktu akan berakhir seperti ini."     

"Bukannya Zhang Ruochen lemah, tapi Shang Ziyan terlalu kuat. Lagipula, dia telah menguasai dua mantra suci sekaligus. Siapa yang sanggup menandinginya?"     

"Pada akhirnya, Shang Ziyan masih akan memenangkan pertempuran ini. Setelah Zhang Ruochen dikalahkan, maka Daratan Kunlun dan Daratan Guanghan akan menderita kerugian besar."     

"Eranya Shang Ziyan baru saja dimulai. Tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya."     

...     

Beberapa saat kemudian, para penonton mulai mengamati Shang Ziyan dengan takjub. Mereka takjub dengan kemampuannya.     

Di mata mereka, Shang Ziyan akan berada di level yang sama dengan Yan Wushen, empat Heavenly King Dunia Langit. Dia dapat membunuh Saint King di level sembilan dengan satu tebasan tangannya.     

Lambat laun, energi destruktifnya berangsur menghilang. Para penontonnya sedang mengamati medan pertempuran dan ingin melihat hasilnya.     

Shang Ziyan tersenyum. Wajahnya terlihat arogan, seakan dia sudah menang dalam pertempuran tersebut.     

Namun, begitu energinya menghilang, tiba-tiba senyuman di wajah Shang Ziyan mendadak beku. Dia melihat seseorang sedang melayang di area tersebut.     

Dia adalah Zhang Ruochen.     

Pada saat ini, tubuh Zhang Ruochen sedang bersimbang darah. Meski dia mengenakan Fire God Armor, dia masih terluka parah. Sekujur tubuhnya nyaris meledak.     

Rupanya, dia masih meremehkan serangan Shang Ziyan sebelumnya. Walau dia mengaktifkan 50 persen kaki Dewa Api, nyatanya dia tidak sanggup menangkal serangan tersebut, hingga membuatnya terluka parah.     

Banyak retakan di sekujur tubuh Zhang Ruochen, dan organ-organnya nyaris remuk. Kalau dia adalah orang lain, mungkin dia sudah mati.     

Shang Ziyan menatap Zhang Ruochen dengan tampang murung, seraya berteriak. "Zhang Ruochen, sulit sekali membunuhmu."     

"Shang Ziyan, kau ingin membunuhku, kan? Sayangnya, kau tak akan sanggup melakukannya." Kata Zhang Ruochen tanpa kenal takut.     

Mendengar itu, Shang Ziyan pun mendengus dingin. "Dengan kondisi semacam itu, apa gunanya berpura-pura tangguh? Padahal energimu juga sudah terkuras habis. Sebentar lagi, aku akan menghancurkanmu sepenuhnya."     

Walau dia tak sanggup membunuh Zhang Ruochen dalam satu serangan, tapi Shang Ziyan tidak merasa frustasi. Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen sedang terluka parah. Dengan kondisi semacam itu, maka dia dapat membunuhnya dengan mudah.     

"Benarkah? Kalau begitu, kau boleh mencobanya." Kata Zhang Ruochen dengan tampang datar.     

Melihat ketenangan Zhang Ruochen, maka Shang Ziyan mulai mengernyitkan dahinya. Menurutnya, ada yang tidak beres.     

Banyak pikiran melintas di benaknya. Di waktu yang sama, tatapan matanya menjadi semakin brutal. Shang Ziyan menudingkan tangannya dan melepaskan kobaran api.     

"Ternyata kau masih sangat arogan. Kalau begitu, aku akan segera membunuhmu."     

Seraya berkata begitu, Shang Ziyan menuding Zhang Ruochen dan melepaskan teknik jari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.