Kaisar Dewa

Kembali Bertempur Melawan Shang Ziyan



Kembali Bertempur Melawan Shang Ziyan

0"Sulit sekali bertempur melawan tiga Shang Ziyan sekaligus." Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya.     

Ketiganya sangat kuat. Bahkan, dia sempat kewalahan menandingi mereka. Jika dia sedikit ceroboh, maka dia akan kalah.     

"Zhang Ruochen, semua perjuanganmu akan sia-sia belaka. Tempat ini bukan Dojo Xumi. Kau tidak akan bisa meminjam kekuatan dari luar. Tidak ada yang akan datang ke tempat ini untuk menyelamatkanmu. Malam ini, kau sudah ditakdirkan untuk mati."     

Ketiga Shang Ziyan membuka mulutnya bersamaan. Mereka berani mengklaim nasib Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun menjadi semakin gelisah. Kalau menilai dari perkataan Shang Ziyan, maka pasukan Daratan Heaven pasti akan menghentikan orang-orang yang hendak membantunya.     

Waktu dia disergap oleh Shang Ziyan di Wilayah Truth Heavenly, saat itu Zhen Yuan, Peri Cihang dan salah satu murid dewa Istana Dewa Kebenaran sempat datang ke sana untuk menyelamatkannya.     

Tapi sekarang, meski mereka bertiga terlibat ke dalam pertempuran ini, mereka bertiga tidak akan sanggup mengubah keadaan.     

Para kultivator Daratan Heaven berjumlah sangat banyak dan kuat. Mereka tidak akan kesulitan untuk menghentikan teman-temannya Zhang Ruochen.     

BOOM!! BOOM!!      

Tiba-tiba, cahaya saint brilian muncul dan menembus tubuh Saint King di level sembilan.     

Beberapa saat kemudian, mereka menoleh dan menatap ke arah tenggara.     

Sosok wanita cantik keluar dari cakrawala, dan tubuhnya dilapisi oleh cahaya samar. Terdapat sembilan awan yang melayang di atas kepalanya. Awan-awannya mengandung banyak prinsip saintly, bahkan kebanyakan prinsipnya adalah prinsip dewa.     

Melihat sosok itu, mereka pun tertarik dengannya. Kulitnya mulus dan bening seperti permata, sambil memancarkan aroma wangi. Baik wajah dan perawakannya yang sempurna bakal membuat para pria menggila.     

"Siapa dia?"     

Ketika itu, beberapa kultivator mulai bertanya-tanya mengenai identitas wanita tersebut.     

"Sembilan Dewi Empryan."     

Shang Ziyan memasang ekspresi aneh begitu melihatnya.     

Dia pernah melihat wanita itu di Dojo Xumi. Di waktu yang sama, dia punya kesan yang cukup dalam terhadapnya.     

Faktanya, apabila Sembilan Dewi Empryan tidak menahan mereka di Dojo Xumi, mungkin para kultivator dari Daratan Kunlun tidak akan bisa bertahan lebih lama dari serangan mereka, sampai akhirnya Zhang Ruochen datang ke sana dan menyelamatkan mereka.     

Zhang Ruochen juga menoleh kepada Sembilan Dewi Empryan. Wanita itu sedang memancarkan aura yang mendominasi. Menurutnya, sosok yang menjadi pemimpin di tubuh wanita itu adalah Martial Saint Canglan.     

Bisa dibilang, Sembilan Dewi Empryan bisa berada di sana karena Martial Saint Canglan.     

Karena Zhang Ruochen paham kalau hubungannya dengan Martial Saint Canglan tidak terlalu dekat, maka dia paham dengan alasan kedatangannya.     

Yang jelas, wanita itu datang ke sana dan ingin membalaskan dendam kakaknya, Wan Zhaoyi.     

Lagipula, kebanyakan elit yang menyerang Dojo Xumi juga sedang berada di tempat ini.     

Namun, apabila bicara tentang Lady Saint dan Qing Mo, tentu saja keduanya akan bersedia untuk menawarkan bantuan.     

Tanpa campur tangan Lady Saint, Sembilan Empryan tidak akan bergabung menjadi satu dan berada di tempat ini.     

"Ternyata masih ada satu lagi yang ingin mati." Cibir salah satu Saint King di level sembilan berwajah garang.     

Pria itu sangat pendek dan gemuk. Ada banyak benjolan di tubuhnya, hingga membuatnya mirip seperti katak.     

Faktanya, wujud aslinya memang seekor katak.     

Tentu saja, dia bukan katak biasa. Sebaliknya, dia adalah seekor katak demonic, salah satu spesies purbakala. Dia memiliki garis keturunan yang luar biasa.     

Katak demonic mulai memicingkan matanya dan menghalau pergerakan Sembilan Dewi Empryan.     

Setelah itu, dia membuka mulutnya dan memuntahkan kabut demonic beracun, yang menerjang Sembilan Dewi Empryan.     

Cahaya saint memancar dari tubuh Sembilan Dewi Empryan, lantas berubah menjadi Kitab Saint Ruzu.     

Ratusan kata-kata terbang dari Kitab Saint Ruzu, hingga berubah menjadi lapisan cahaya yang melindungi tubuhnya.     

Di waktu yang sama, kobaran api memancar dari tubuh Sembilan Dewi Empryan. Tatapan matanya setajam pedang. Dia terlihat mirip seperti Dewi Pertempuran.     

Divine Fire Jingmie di level Chenyan menyeruak dan berbenturan dengan kabut demonic beracun.     

CRRRIIIKKK     

Divine Fire Jingmie mulai membakar kabut demonic tersebut. Keduanya sama-sama berakhir imbang.     

"Mereka yang berani menghalangi jalanku akan mati."     

Suara Martial Saint Canglan menggelegar dan penuh dengan intensitas membunuh.     

Whooosh!     

Dia melemparkan pisau perak milik Qing Mo, dan menimbulkan suara membelah angin.     

"Hmm?"     

Ekspresi katak demonic agak berubah. Dia buru-buru mengeluarkan senjata saint berbentuk botol.     

Permukaan botolnya berwarna hitam dan dilengkapi dengan pola-pola berwarna emas. Pada saat ini, cahaya hitam menyeruak dari mulut botol dan mengeluarkan daya hisap yang hebat, sembari berusaha menghisap pisau peraknya.     

CLANG!     

Cahaya pedang memancar dari pisau peraknya dan membentur botol demonic hitam.     

Seketika itu juga, botol demonicnya terhempas ke belakang. Inskripsi-inskripsi emasnya pun menjadi semakin meredup.     

Pisau peraknya merupakan senjata dewa peninggalan Dewi Makanan. Pisaunya sangat tajam dan dapat digunakan untuk merobek apapun.     

"Walau kau memang hebat. Tapi faktanya, kemampuanmu masih jauh di bawahku."     

Cibir katak demonic.     

Lantas, dia menyuntikkan Chi demonic ke dalam botol demonic hitam.     

Seketika itu juga, botol demonicnya berubah semakin besar, hingga setinggi lebih dari 10 kaki. Inskripsi-inskripsi emas bermunculan darinya dan mengeluarkan banyak kabut beracun tebal.     

Katak demonic memang terkenal dengan racunnya. Kadar racunnya sangat mengerikan. Bila terkena racunnya, bahkan Supreme Saint Netherwilt akan berada dalam bahaya.     

Sembilan Dewi Emrpyan menggunakan Kitab Saint Ruzu untuk bertahan. Setelah itu, dia kembali melancarkan serangan tanpa ragu-ragu.     

Selama beberapa saat, mereka berdua bertempur secara brutal. Sangat sulit untuk menentukan siapa pemenangnya.     

Tidak lama setelah kedatangan Sembilan Dewi Empryan, ada satu lagi figur yang datang ke tempat tersebut. Zhang Ruochen tidak asing dengan figur tersebut. Dia adalah murid tertua Biksu Pedang Xuanji, Qing Xiao.     

Sebenarnya, Qing Xiao sempat berangkat bersama Sembilan Dewi Empryan dari Pusat Kota, namun pergerakannya lebih lambat dibandingkan wanita tersebut.     

Sebagai Heavenly King Menteri Peperangan, Qing Xiao memang dibesarkan oleh pihak pemerintah. Walau talentanya tidak bisa disejajarkan dengan Zhang Ruochen, tapi dia masih berhasil menembus ke Alam Saint King level sembilan.     

"Adik junior. Kakak senior datang kemari untuk membantumu!" teriak Qing Xiao.     

Bahkan sebelum dia tiba di medan pertempuran, Qing Xiao sudah lebih dulu melancarkan tinju.     

Tinjunya berubah menjadi ratusan ribu prajurit, yang seolah hendak membersihkan medan pertempuran.     

Qing Xiao baru saja melepaskan Martial Heavenly King Fist, yakni teknik spesial dari istana kekaisaran. Tekniknya memang didesain untuk membunuh.     

Terdapat 10 level pada Martial Heavenly King Fist-nya. Setiap levelnya akan jauh lebih hebat daripada level sebelumnya. Entah berapa level yang telah dikuasai oleh Qing Xiao.     

Begitu Qing Xiao tiba di medan pertempuran, sosok lain juga mengaktifkan Martial Heavenly King Fist. Auranya tidak lebih lemah dibandingkan Qing Xiao.     

Zhang Ruochen juga sangat familier dengan orang itu. Dia adalah bintang baru prajurit istana. Di masa silam, dia pernah berhutang budi kepada Zhang Ruochen. Tidak diragukan lagi, dia adalah Bu Qianfan.     

Bu Qianfan pernah mendapatkan Fisik Immortal Di Yi. Hal itu membuat kultivasinya berkembang pesat, hingga dia berada di Alam Saint King level sembilan.     

Yang jelas, Bu Qianfan juga datang kemari dan melunasi hutang-hutangnya.     

Sama halnya seperti Sembilan Dewi Empryan, ternyata Qing Xiao dan Bu Qianfan sama-sama dihentikan oleh para elit Daratan Heaven. Mereka tak bisa masuk ke dalam medan pertempuran.     

"Zhang Ruochen, tak kusangka, ternyata kau masih punya banyak teman yang datang untuk membantumu. Tak masalah, toh mereka semua tak akan bisa melakukan apapun. Sebaliknya, mereka akan mati bersamamu." Kata Shang Ziyan dengan nada dingin.     

Zhang Ruochen mengalihkan pandangannya dan menatap Shang Ziyan, seraya berkata tenang. "Shang Ziyan, kalau menilai dari keegoisanmu, dan bila kau berada di situasi yang sama sepertiku, maka tidak ada seorangpun yang akan datang untuk membantumu. Kurasa mereka akan berdoa agar kau lebih cepat mati. Kasihan sekali nasibmu."     

"Benarkah? Sayang sekali, hari itu tidak akan pernah tiba. Setelah menyingkirkanmu, Daratan Kunlun dan Daratan Guanghan akan sama-sama kehilangan harapan mereka." Balas Shang Ziyan.     

Bloodbairn-nya tiba-tiba bergetar. Berbagai macam inskripsi mulai bermunculan dan samar-samar melepaskan energi dewa.     

Seketika itu juga, energi dewanya berubah menjadi puluhan ribu bayangan bayi.     

Bayangan-bayangannya menangis kencang dan menerjang Zhang Ruochen dengan ekspresi yang menyeramkan.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Samar-samar, jiwa sucinya terpengaruh oleh tangisan bayi-bayi tersebut. Di waktu yang sama, tangisan itu membuat kepalanya agak pusing.     

"Mengerikan sekali pedangnya."     

Gumam Zhang Ruochen pada dirinya sendiri.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengaktifkan tinju dan melepaskan sungai dewa di sekitarnya, bagaikan naga yang sedang melingkarkan tubuhnya.     

"Pedang Luoshui."     

Sungai dewanya mengalir kencang, lantas berubah menjadi pedang raksasa, yang menebas bayangan bayi tersebut.     

BAAMM!!BAAMM!!     

Pedang raksasanya meledak dan berubah menjadi gelombang sungai.     

Puluhan ribu bayangan bayinya menghilang. Tangisan mereka juga berhenti.     

Namun, kembaran Shang Ziyan kembali menyerangnya dengan Menara Thousand Tempering, dan melepaskan Chi dingin dari tubuhnya.     

Chi dinginnya berubah menjadi beberapa naga es mengerikan, yang menyerang Zhang Ruochen dengan taring dan cakarnya.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih sempat bereaksi cepat. Ketika itu, dia buru-buru memobilisasi prinsip api di kakinya, lantas mengaktifkan Nine-heaven God's Step.     

Ratusan ribu prinsip api terlepas darinya, hingga membuat kakinya mirip seperti besi yang baru saja dipanaskan.     

BAAMM!!BAAMM!!     

Setelah beberapa kali menginjakkan kakinya, maka dia berhasil menghancurkan beberapa naga esnya, hingga naga-naga itu berubah menjadi kristal-kristal es.     

Zhang Ruochen hanya menggunakan sebagian kekuatan Dewa Api. Dia masih belum mengerahkan segenap kemampuannya.     

Meski kekuatan penuhnya sangat hebat, tapi bila Zhang Ruochen melepaskannya, maka energinya akan terkuras habis. Pada akhirnya, dia akan menjadi sangat lemas.     

Mungkin dia bisa menggunakan teknik ini untuk lawan-lawan lainnya, tapi tekniknya tidak akan berhasil digunakan melawan Shang Ziyan.     

"Ternyata, kau berhasil menyatukan kaki kiri master. Baiklah, setelah membunuhmu, maka aku akan mengambil kembali kaki master." Kata Shang Ziyan dengan tampang datar.     

Sebelum-sebelumnya, King Daxi sempat memberitahunya mengenai kaki kiri Zhang Ruochen, di mana pria tersebut dapat menggunakan kekuatan Dewa Api.     

Setelah melihatnya sendiri, Shang Ziyan akhirnya mendapatkan pemahaman baru mengenai situasinya.     

Zhang Ruochen menggoyang-goyangkan kaki kirinya dan berkata. "Ternyata Kaki Dewa Api memang lumayan. Beberapa waktu belakangan, aku cukup sering menggunakannya. Sayangnya, Dewa Api tidak memenggal satu kaki lainnya. Bila dia melakukannya, mungkin aku bisa menggunakan kedua kaki dewa."     

"Zhang Ruochen, berani-beraninya kau menghujat dewa. Itu adalah tindakan kriminal tingkat tinggi." Intensitas membunuh memancar dari mata Shang Ziyan.     

Shang Ziyan berubah menjadi pilar cahaya, sembari membawa Tugu Merit Lima Warna dan melesat kepada Zhang Ruochen secepat kilat. Dia mengubah tugu meritnya menjadi segel dewa dan menerjang lawannya.     

Zhang Ruochen buru-buru mengaktifkan tekniknya dan melepaskan bayangan Unmovable Kaisar Ming. Bayangannya begitu solid dan penuh energi.     

Bayangan Unmovable Kaisar Ming sedang membawa Payung Delapan Naga. Dia menggunakan payungnya sebagai pedang dan menghalau tugu merit lawannya secepat kilat.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen mengaktifkan Cermin Demonic Zangshan dan memborbardir Mayat Es Shang Ziyan, yang menerjang dari sisi samping.     

Sedangkan Zhang Ruochen sendiri menghadapi Bloodbairn dengan Pedang Kuno Abyss.     

"Sepuluh Pedang."     

 Pedang Kuno Abyss bergetar, sambil melepaskan cahaya pedang berbentuk setengah lingkaran.     

"Soul Annihilation."     

Shang Ziyan berteriak, dan kembali menyuntikkan energi ke dalam Bloodbairn.     

Energi dewanya sangat destruktif, seakan mampu menghancurkan jiwa-jiwa yang ada di dunia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.