Kaisar Dewa

Darah Harus Dibayar dengan Darah



Darah Harus Dibayar dengan Darah

1"Zhang Ruochen, apa kau benar-benar tak ingin mundur?"     

King Daxi mengernyitkan dahinya dan menatap Zhang Ruochen.     

Menurutnya, tindakan Zhang Ruochen barusan benar-benar tak bisa diampuni. Mereka pasti tak akan membiarkannya begitu saja. Sebab, membunuh elit Daratan Heaven bukan hanya akan mengundang balas dendam, tapi juga konsekuensi besar lainnya.     

Sebenarnya, King Daxi tidak terlalu mempedulikan nasib Zhang Ruochen, tapi sialnya, Zhang Ruochen pernah memasukkan serangga api ke dalam tubuhnya.     

Pada akhirnya, jika Zhang Ruochen menggunakan wanita itu sebagai tameng, maka nasibnya akan berakhir buruk.     

Zhang Ruochen melirik King Daxi dan mencibir. "Mundur? Kalau menilai dari banyaknya pasukan Daratan Heaven di tempat ini, apa kau pikir aku masih bisa mundur?"     

Intensitas membunuh memancar dari mata Shang Ziyan, seraya berkata. "Kau benar, Zhang Ruochen. Apapun yang kau lakukan, hasil akhirnya masih tetap sama. Kau harus dibunuh."     

"Ziyan, apa kau benar-benar tak peduli dengan kematian Zi Linglong dan yang lainnya?" King Daxi buru-buru bertanya kepadanya.     

Shang Ziyan membuka dan menutup matanya. Setelah itu, intensitas membunuh mulai memancar dari tubuhnya, seraya berkata. "Selama kita berhasil membunuhnya, maka pengorbanan mereka tak akan sia-sia. Mestinya mereka sudah tahu sejak awal."     

Setelah itu, banyak elit Daratan Heaven memasang ekspresi terkejut. Malahan, mereka kira baru saja salah dengar.     

King Daxi tidak berkata apapun. Dia melihat Shang Ziyan begitu gigih dan ingin menghabisi Zhang Ruochen. Niatnya seolah tak bisa digoyahkan.     

Seandainya wanita itu yang ditangkap Zhang Ruochen, mungkin Shang Ziyan juga tidak akan menyelamatkannya.     

"Shang Ziyan, ternyata kau memang kejam." Kata Zi Linglong sambil menggertakkan giginya.     

Gu Tianyin tertawa dan berkata. "Selama ini, semua orang berkata bahwa aku, Gu Tianyin, adalah kultivator yang sangat kejam dan berhati dingin. Tapi, kalau dibandingkan denganmu, Shang Ziyan, aku tidak ada apa-apanya. Di matamu, kami semua adalah bidak catur, yang bisa seenaknya kau korbankan demi mencapai tujuanmu."     

"Shang Ziyan, berani-beraninya kau memperlakukanku seperti ini. Masterku tidak akan pernah melepaskanmu." Chi Sheng mendelik kepada Shang Ziyan dan berteriak kencang.     

Siapapun akan merasa kesal bila dijadikan sebagai bidak catur. Tapi sialnya, mereka tak bisa berbuat banyak.     

Sama halnya seperti Feng Gudao, Zi Linglong, Chi Sheng, dan Gu Tianyin. Sekarang ini, mereka sama-sama menyesalinya. Mereka menyesal, karena telah mendukung Shang Ziyan, dan malah mendatangkan bencana pada diri mereka masing-masing.     

Tapi sekarang, sudah terlambat bagi mereka untuk menyesali segala sesuatunya.     

Tatapan mata Zhang Ruochen masih terlihat sangat tenang. Dia mendesah pelan dan berkata. "Kalau begitu, tidak ada gunanya membiarkan mereka hidup."     

Sedari awal, dia memang ingin membunuh Zi Linglong dan kawan-kawannya, karena mereka pernah membantai para penduduk di Kota Shengming. Apabila dia tidak membunuh mereka, bagaimana mungkin dia bisa membalaskan dendam penduduk di Kota Shengming?     

Walau Shang Ziyan bersedia menukarkan Zi Linglong dan kawan-kawannya dengan Chi Kunlun, tapi Zhang Ruochen masih akan mencari cara lain untuk membunuh mereka.     

Kini, begitu Shang Ziyan menolak untuk menyerahkan Chi Kunlun, maka dia tidak perlu membiarkan mereka hidup.     

Sebenarnya, dia juga tidak perlu membiarkan mereka hidup, atau menukarkan mereka dengan Chi Kunlun. Toh, selama dia berhasil menangkap Shang Ziyan, maka dia masih bisa menyelamatkan putranya.     

"Terima kasih, Master."     

Demonic Sound tersenyum menggoda, sembari melepaskan akar-akarnya dan mulai menusuk Zi Linglong, Chi Sheng, dan Gu Tianyin.     

Lagipula, ketiga elit Path's Anterior akan segera menjadi nutrisinya. Bagaimana mungkin dia menolaknya?     

"Shang Ziyan, nasibmu tidak akan berakhir baik. Aku akan menunggumu di neraka." Teriak Gu Tianyin.     

"Ahhh, jangan seperti ini! Kenapa aku harus berakhir seperti inI!" Chi Sheng berteriak kencang. Hatinya dipenuhi dendam.     

Sebaliknya, Zi Linglong tak bicara apapun. Dia hanya mengamati Shang Ziyan lekat-lekat. Siapapun yang melihat tatapan mata seperti itu akan merinding.     

Pada saat ini, ekspresi Shang Ziyan terlihat sangat buruk. Di waktu yang sama, dia mengeluarkan perintah dengan nada dingin. "Hancurkan Manor Peacock dan bunuh mereka semua. Jangan ampuni mereka."     

Karena nasi telah menjadi bubur, maka Shang Ziyan sudah tidak tertarik lagi untuk bermain-main dengan Zhang Ruochen. Kini, dia benar-benar ingin menghancurkan Zhang Ruochen dengan cara yang paling mudah dan brutal, agar dia dapat menyalurkan dendam di hatinya.     

Seketika itu juga, para elit Daratan Heaven mulai melancarkan serangan, termasuk Shang Ziyan.     

Shang Ziyan mengeluarkan Tugu Merit Lima Warna. Bagaikan gunung saint kuno, tugunya menerjang Manor Peacock dari langit.     

BOOM!! BOOM!!      

Meski Manor Peacock dilingkupi dengan formasi taktis, tapi di hadapan serangan sebanyak itu, formasi taktisnya tidak dapat berbuat banyak.     

"Sebelum mereka masuk ke tempat ini, sebaiknya kita serang mereka terlebih dahulu." Bao Lie mulai melepaskan intensitas pertempurannya.     

Apabila situasinya menjadi semakin pelik, maka mereka perlu semakin ofensif. Mereka perlu mengambil inisiatif serangan dan mengendalikan pertempuran.     

Cahaya emas di mata Jin Yu mulai berpendar. Ketika itu, dia berkata, "Dulu, saat kita diserang Pusat Kekaisaran Qing Chi, saat itu aku memilih melarikan diri dan gagal melindungi tanah leluhur Shengming. Kali ini, aku tidak akan melarikan diri. Karena mereka berani membunuh teman-teman kita, maka mereka harus membayarnya dengan darah."     

"Berani-beraninya mereka menghancurkan Kota Shengming. Aku tak akan pernah mengampuni mereka!" sambaran petir memancar dari mata Luo Chen.     

Kong Lanyou menyentuh tangan Zhang Ruochen dan berkata pelan. "Sepupu, delapan ratus tahun silam, saat itu aku gagal melindungimu. Ketika itu, aku hanya bisa melihatmu mati di tangan Chi Yao. Tapi kali ini, aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu."     

Setelah mendengar kata-kata mereka berempat, emosi Zhang Ruochen mulai bergejolak. Ketika itu, dia menggenggam tangan Kong Lanyou erat-erat, lantas menyapukan pandangan matanya kepada mereka berempat. "Shengming tidak pernah salah. Darah para penduduk Shengming tidak boleh tumpah sia-sia. Yang pasti, para kultivator dari Daratan Heaven tidak akan bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup."     

Cepat atau lambat, hari semacam ini akan segera tiba. Zhang Ruochen telah menyadarinya sejak dahulu. Oleh karena itu, begitu momen ini tiba, maka dia sama sekali tidak takut untuk menghadapinya. Malahan, dia tidak sabar lagi ingin bertempur melawan Shang Ziyan dan menyelesaikan segalanya.     

"Kalau begitu, mari kita bertempur bersama-sama."     

Ketika itu, Jin Yu dan yang lainnya sama-sama melepaskan intensitas pertempuran yang kuat.     

Sebanyak apapun elit dari Daratan Heaven, namun hal itu sama sekali tidak akan menyurutkan nyali mereka.     

"Kakak senior ketiga, seingatku, selama ini kau mahir menggunakan busur. Kebetulan, aku punya busur dan anak panah yang bagus, dengan ratusan ribu inskripsi di dalamnya."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengeluarkan busur emas dan anak panah biru, lantas menyerahkannya kepada Jin Yu.     

Tiba-tiba, mata Jin Yu bercahaya. Dia buru-buru menerima busur dan anak panahnya, seraya tertawa. "Barang bagus. Berbekal senjata saint Tenth Yao, maka kekuatanku akan meningkat pesat."     

Setelah itu, Zhang Ruochen menoleh kepada Luo Chen, sambil mengeluarkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Setelah membukanya, dia mengeluarkan saber, yang memancarkan cahaya.     

Setelah membunuh Cang Long, maka dia mendapatkan Hidden Moon Blade. Itu adalah senjata King yang sangat kuat.     

Karena Cang Long sampai dibekali dengan senjata King, artinya Youshen benar-benar ingin membunuh pria tersebut.     

"Kakak senior keempat, ini adalah senjata King. Pasti kau dapat dengan mudah memurnikannya." Kata Zhang Ruochen.     

Sedari dulu, Zhang Ruochen sudah memahaminya dengan baik. Di antara semua kakak seniornya, maka Luo Chen – sosok yang paling sederhana – sebenarnya adalah orang yang paling kuat. Bahkan Jin Yu sendiri tak mampu mengalahkannya. Bisa dibilang, kekuatannya setara dengan Kong Lanyou.     

Penglihatan Kaisar Ming memang bagus. Seumur hidupnya, dia hanya menerima enam murid. Masing-masing dari mereka tak boleh diremehkan. Bahkan murid keenamnya, Lu Yuanxhi, walau kultivasinya cukup rendah, tapi dia adalah seorang master penempa senjata.     

Mendengar "Senjata King," maka setenang apapun kepribadian Luo Chen, saat itu dia masih sempat terperanjat. Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen memiliki senjata King, dan rela memberikannya kepadanya.     

"Luo Chen, tunggu apa lagi? Cepat murnikan senjatanya. Musuh kita ada di depan sana. Jangan lama-lama." Kata Jin Yu.     

Mendengar itu, Luo Chen terbangun dari lamunannya. Dia buru-buru menerima Hidden Moon Blade dari dalam ruang multi dimensi, lantas mengalirkan Chi Suci dan mulai memurnikannya.     

Zhang Ruochen kembali menyimpan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas menatap Kon Lanyou.     

Sebelum dia sempat berkata apapun, Kong Lanyou sudah lebih dulu mengeluarkan seruling bambu di tangannya dan tersenyum lembut. "Ini sudah cukup."     

Setelah melihat seruling bambunya, tiba-tiba benak Zhang Ruochen dibanjiri oleh kenangan.     

800 tahun silam, Kong Lanyou sering mengikutinya kemanapun. Dia selalu ingin bermain dengannya. Bahkan, suatu ketika, dia pernah cemburu kepada Chi Yao. Katanya, hanya Chi Yao yang ada di hati Zhang Ruochen.     

Demi menghiburnya, maka Zhang Ruochen menciptakan "Lagu Lanyou", dan memainkannya dengan seruling bambu.     

800 tahun kemudian, ternyata Kong Lanyou masih menyimpan seruling bambunya.     

Zhang Ruochen paham bahwa seruling bambunya bukan seruling biasa. Di dalam serulingnya terdapat aura Netherwilt, dan membuatnya menjadi senjata saint level tinggi.     

Demi mengubah seruling bambu biasa menjadi senjata saint yang sangat kuat, maka itu menegaskan kegigihan Kong Lanyou.     

Begitu memikirkan hal tersebut, Zhang Ruochen pun merasa agak sedih. Meski dia kembali hidup 800 tahun kemudian, tapi selama itu, ternyata Kong Lanyou selalu menunggunya.     

Selain perasaan sedih, Zhang Ruochen juga merasa sangat bersalah.     

Pada saat ini, teriakan-teriakan Zi Linglong, Chi Sheng, dan Gu Tianyin mulai mereda, karena sebagian besar vitalitas mereka telah diserap oleh Demonic Sound.     

Di waktu yang sama, baik aura dan kultivasinya sama-sama meningkat drastis.     

Jika Demonic Sound terus diperlakukan seperti ini dan dibiarkan menyerap tubuh beberapa elit tangguh lainnya, mungkin dia dapat menembus level Path's Anterior dalam waktu singkat.     

Tidak lama kemudian, Luo Chen berhasil memurnikan Hidden Moon Saber. Samar-samar, aura yang memancar darinya menjadi semakin kuat.     

Di waktu yang sama, formasi taktis yang melindungi Manor Peacock menjadi semakin tak stabil. Semakin banyak inskripsinya yang hancur.     

"Mari kita cari celah."     

Tanpa berlama-lama, Zhang Ruochen dan kelima rekannya melancarkan serangan dan keluar dari Manor Peacock.     

"Karena kalian semua ingin mati, maka aku akan mengabulkannya." Kata Shang Ziyan, dengan tatapan dingin di matanya.     

Setelah itu, banyak kultivator Daratan Heaven yang tidak ingin lagi menyerang formasi pertahanan Manor Peacock. Sebaliknya, mereka mulai memfokuskan perhatiannya kepada Zhang Ruochen dan rekan-rekannya.     

Di Feng tersenyum jahat dan berkata, "Serahkan Kong Lanyou kepadaku."     

Setelah itu, dia melepaskan Chi evil dari tubuhnya, yang berubah menjadi tangan raksasa selebar ratusan kaki, sembari berusaha menangkap Kong Lanyou.     

Kong Lanyou mengangkat jarinya seperti pedang. Setelah itu, dia melepaskan cahaya pedang dan menghadapi tangan raksasa lawannya.     

Whooosh!     

Tangan raksasa - yang terbentuk dari Chi evil – sangat kuat, namun tangannya terbelah begitu saja oleh cahaya pedang tersebut.     

Meski tangan raksasanya sangat kuat, namun cahaya pedang masih dapat membelahnya.     

Akan tetapi, setelah terbelah menjadi dua, tangannya berubah menjadi dua tangan raksasa selebar belasan kaki, yang berusaha mencengkram Kong Lanyou.     

Samar-samar, sebuah figur melesat dari tubuh Kong Lanyou, sambil menggenggam seruling bambu kuning di tangannya.     

Itu adalah ruh pedangnya Kong Lanyou. Meski tak sekuat Zhang Ruochen, tapi ruh pedangnya tak bisa diremehkan.     

Ruh Pedangnya mulai melepaskan teknik pedang khusus dan menggunakan seruling bambunya sebagai pedang.     

BAAMM!!BAAMM!!     

Seketika itu juga, dua tangan selebar puluhan kaki dihancurkan dan berubah menjadi gelembung Chi evil.     

Sebenarnya, pencapaian pedang Kong Lanyou tidak terlalu tinggi. Tapi, karena Zhang Ruochen menyukai teknik pedang, maka wanita itu juga ingin mempelajarinya.     

800 tahun kemudian, Kong Lanyou akhirnya dapat menguasai teknik pedangnya.     

Pada saat ini, dia sengaja menggunakan teknik pedang untuk melawan musuh-musuhnya, karena dia ingin diperhatikan oleh Zhang Ruochen.     

Setelah melihat begitu banyak elit Daratan Heaven yang mengepungnya, Zhang Ruochen pun mendengus dan berkata. "Apa kau kira aku tak punya pasukan?"     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengayunkan tangannya dan mengeluarkan 26 orang. Masing-masing dari mereka memancarkan aura yang luar biasa. Mereka adalah para Saint King di level sembilan.     

"Hmm? Mereka adalah Saint King di level sembilan yang pernah dikendalikan oleh Kakak Senior Gu dengan teknik Soulbender." Si Han merasa terkejut, karena dia paham dengan identitas mereka.     

Pada mulanya, Feng Gudao berhasil mengendalikan 30 Saint King di level sembilan. Demi bertempur melawan Zhang Ruochen, dia meledakkan salah satu Holy Source mereka. Namun, pada akhirnya, ledakan itu tidak berhasil membunuh Zhang Ruochen. Malahan, ledakan itu membunuh rekan-rekannya sendiri. Oleh karena itu, hanya tersisa 26 Saint King.     

Tidak diragukan lagi, mereka adalah para figur tangguh.     

Semua Saint King ini pernah dikendalikan oleh Feng Gudao. Karena Feng Gudao telah mati, mereka pun dikendalikan oleh orang lain.     

Setelah Zhang Ruochen menjelaskan situasinya kepada mereka, maka 26 Saint King bersedia untuk membantunya.     

Karena mereka tidak punya pilihan lain, selain bertempur bersama Zhang Ruochen. Kalau tidak, mereka akan dibunuh.     

Shang Ziyan terbang dari kapal pertempuran dan muncul di depan Zhang Ruochen. Ketika itu, dia berkata datar. "Zhang Ruochen, meski kau memanggil lebih banyak elit, semua itu bakal sia-sia belaka. Kali ini, kau tidak akan bisa lolos."     

Yang jelas, Shang Ziyan ingin bertempur melawan Zhang Ruochen, dan membalaskan dendamnya.     

Dua figus melesat dari tubuh Shang Ziyan. Mereka berdua benar-benar mirip dengannya. Aura yang memancar dari tubuh mereka sama kuatnya seperti Shang Ziyan.     

Begitu melawan musuh setangguh Zhang Ruochen, maka Shang Ziyan tidak berani meremehkannya. Oleh karena itu, sejak awal pertempuran, dia mulai mengeluarkan kartu andalannya, Teknik Tiga Mayat.     

Tekniknya termasuk ke dalam Taiyi Divine Technique Rank. Sejak zaman dahulu, hanya segelintir orang yang dapat menguasainya. Shang Ziyan adalah salah satunya.     

Teknik ini telah membuktikan talentanya. Hanya segelintir kultivator di semesta yang sanggup menandinginya.     

Mayat Api Shang Ziyan sedang menggenggam Bloodbairn di tangannya, sedangkan Mayat Ice-nya sedang membawa Menara Thousand Tempering. Shang Ziyan sendiri membawa Tugu Merit Lima Warna. Senjata-senjata mereka adalah senjata level tinggi.     

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss. Di waktu yang sama, dia juga mengeluarkan Cermin Demonic Zangshan, dan membiarkannya melayang di atas kepalanya. Pada saat ini, Zhang Ruochen telah siap bertempur.     

"Shang Ziyan, mari kita selesaikan semuanya malam ini." Kata Zhang Ruochen.     

Dulu, demi membunuh pria tersebut, Shang Ziyan sempat menyewa para pembunuh untuk mengeksekusi Bai Su, Zhu Hongtao, Wan Ke, Ling Shu, dan beberapa pengikut lama Shengming. Dia menggantung kepada mereka di luar Istana Yin Yang.     

Zhang Ruochen pernah melihat jiwa suci mereka dihancurkan dan kepala mereka diledakkan. Sejak saat itu, dia selalu menyimpan dendam kepada Shang Ziyan, dan benar-benar ingin menghabisinya.     

"Kakak senior kedua, kakak ketiga, kakak kelima, Bai Su, para prajurit Shengming. Malam ini, aku akan memenggal kepala Shang Ziyan dan mempersembahkannya kepada dewa." Gumam Zhang Ruochen pada dirinya sendiri.     

Sudah sedari lama Zhang Ruochen menunggu momen ini. Sebentar lagi, dia akan memastikan, bahwa Shang Ziyan akan membayar segala perbuatannya dengan darah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.