Kaisar Dewa

Peri Bergabung ke Pertempuran



Peri Bergabung ke Pertempuran

1Di luar Manor Peacock, setelah Kong Lanyou dan Di Feng bertempur satu sama lain, maka beberapa orang lainnya mulai melancarkan serangan. Mereka tidak ingin menunggu terlalu lama.     

Dari pihak Daratan Heaven, mereka membawa ratusan Saint King tangguh, dan nyaris seratus di antaranya sudah berada di level sembilan. Dalam hal jumlah, mereka menang telak.     

Pada saat ini, hanya segelintir Saint King di level sembilan yang terlibat ke dalam pertempuran, karena yang lainnya sedang memblokir jalan pelarian mereka.     

Jin Yu, Luo Chen, Bao Lie, dan Demonic Sound sama-sama mendapatkan perhatian khusus dari mereka. Xing Yuan, Chen Hu, dan para top elit lainnya bertugas untuk menghentikan mereka.     

Yang jelas, fraksi Daratan Heaven benar-benar ingin menghabisi siapapun yang dekat dengan Zhang Ruochen.     

Whooosh!     

Berulang kali, terdengar suara membelah udara. Banyak kultivator yang bergegas ke Manor Peacock.     

Tapi, siapapun yang bergegas ke sana tidak berani berada terlalu dekat dengan Manor Peacock. Mereka hanya bisa mengamatinya dari kejauhan, kalau-kalau mereka akan terkena gelombang energinya.     

"Ternyata mereka bertempur dengan sangat cepat. Tampaknya mereka adalah para Saint King yang pernah dikendalikan oleh Feng Gudao dengan teknik Soulbender, tapi kenapa mereka membantu Zhang Ruochen?"     

"Zhang Ruochen telah berhasil menangkap Feng Gudao, Zi Linglong, Chi Sheng, dan Gu Tianyin hidup-hidup. Dia membawa mereka ke Manor Peacock dan ingin menukarkannya dengan Chi Kunlun, tapi kenapa aku tak bisa menemukan mereka?"     

"Kau datang terlambat. Feng Gudao dan yang lainnya telah dibunuh sedari tadi. Ternyata Shang Ziyan memang sangat kejam. Dia menolak menukarkan Chi Kunlun dengan mereka."     

"Apa di mata Shang Ziyan, Feng Gudao dan ketiga temannya tidak lebih penting daripada Chi Kunlun?"     

"Zhang Ruochen cuma ditemani oleh beberapa elit. Kali ini, dia tak akan bisa melarikan diri, apalagi membalikkan situasinya."     

…     

Setelah melihat pertempuran hebat di luar Manor Peacock, banyak kultivator yang mendesah kepada Zhang Ruochen.     

Menurut mereka, meski Zhang Ruochen berhasil membunuh semua elit di Kota Shengming, tapi begitu dia berkunjung ke Manor Peacock, artinya dia sedang masuk ke dalam perangkap musuh. Toh, keajaiban di Kota Shengming tidak akan pernah terulang kembali di Manor Peacock.     

"Ternyata Zhang Ruochen memang hebat. Dia sanggup mengendalikan para elit milik Feng Gudao dan memanfaatkan mereka. Bertempurlah. Bertempurlah secara perlahan. Jika kedua belah pihak sama-sama hancur, maka itu akan jauh lebih baik. Dengan begitu, maka aku bisa menyerang mereka dengan lebih mudah."     

Putri Luosha sedang bersembunyi di balik kegelapan. Matanya terpaku kepada Zhang Ruochen.     

Dia selalu berpikir bahwa "apabila Zhang Ruochen sampai terluka di tempat ini, maka dia akan memanfaatkan peluang tersebut untuk menangkap dan membawanya pergi ke Dunia Neraka".     

Di sisi lain, Peri Tianchu, Thousand Star Maiden, si Jagal dan si Bodoh juga sama-sama sedang bersembunyi di balik kegelapan. Mereka sedang mengamati pertempuran itu dari kejauhan.     

"Ternyata Zhang Ruochen tidak takut mati. Padahal, kali ini Shang Ziyan benar-benar ingin membunuhnya. Situasinya jauh lebih berbahaya daripada di Dojo Xumi." kata Thousand Star Maiden sambil menggelengkan kepalanya.     

Walau dia sangat tertarik dengan Kebenaran Misterius di tubuh Zhang Ruochen, tapi mustahil baginya untuk terlibat ke dalam pertempuran ini. Lagipula, dia tidak ingin membahayakan Thousand Star Civilization demi membela Zhang Ruochen.     

Peri Tianchu menoleh kepada Thousand Star Maiden dan berkata. "Chen Jing, apa kita akan menyerang mereka?"     

"Menyerang mereka? Relasiku dengan Zhang Ruochen masih belum berada di tahap itu. Kami hanya pernah bekerja sama biasa. Kalau ini terjadi di waktu lain, mungkin aku akan membantunya. Tapi, bila aku harus bertempur melawan orang-orang dari Daratan Heaven, maka aku tak bisa melakukannya." kata Thousand Star Maiden dengan sangat tegas.     

Peri Tianchu mengernyitkan dahinya dan berkata. "Padahal menurut rumornya, kau dan Zhang Ruochen pernah…"     

Kabar mengenai Zhang Ruochen dan Thousand Star Maiden memang pernah menjadi perbincangan publik. Tentu saja, semua itu karena peristiwa 'kereta goyang'.     

Thousand Star Maiden menggertakkan giginya dan berkata. "Semua itu hanya rumor belaka. Jangan dipercaya, kak."     

Mendengar itu, Peri Tianchu menaikkan alisnya. Lantas, dia menoleh kepada si Jagal dan si Bodoh, lalu berujar. "Kalian berdua tunggu di sini. Jangan bertindak gegabah."     

"Jika Nona ingin membantu Zhang Ruochen, maka saya juga ingin membantunya. Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen pernah menyelamatkan saya di Luoshui. Saya harus membalas kebaikannya." kata si Bodoh.     

"Saya juga ikut." kata si Jagal.     

Mendengar kata-kata mereka bertiga, Thousand Star Maiden pun terlihat terkejut, seraya berkata. "Kakak, apa kau tidak takut bila hal itu akan memicu masalah untuk Tianchu Civilization?"     

"Aku mewakili diriku sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan Tianchu Civilization. Aku perlu membayar hutangku kepada Zhang Ruochen." kata Peri Tianchu dengan tegas.     

Setelah itu, Peri Tianchu keluar dari persembunyiannya dengan tampang serius.     

Si Jagal dan si Bodoh mengikuti di belakangnya.     

Whoosh!     

Cahaya tipis memancar dari tubuh Peri Tianchu dan mendarat di tanah.     

Setelah itu, garis-garis cahaya membumbung di udara dan mengenai tiga Saint King sekaligus.     

Garis-garis cahayanya sangat lembut. Ketiga Saint King berteriak kesakitan, sebelum akhirnya meledak dan terjatuh ke tanah.     

Dalam satu kedipan mata, tiga Saint King terbunuh, bahkan sebelum mereka sempat menyerang balik.     

Secara natural, Peri Tianchu menggunakan Rain Sword. Walau pedangnya transparan, namun itu sangat efektif.     

"Hmm? Luo Ji, berani-beraninya kau mencampuri urusanku. Besar sekali nyalimu." teriak salah satu elit Daratan Heaven.     

Penampilannya terlihat ringkih, namun tatapan matanya sangat mengerikan. Terdapat pedang perunggu yang menggantung di pinggulnya. Tubuhnya memancarkan aura tangguh, bagaikan Dewa Pedang.     

Namanya adalah Yu Lin. Dia berasal dari Daratan Tiankui dan merupakan salah satu top elit di bawah Alam Supreme Saint.     

Walau Daratan Tiankui adalah dunia besar, tapi mereka adalah dunia besar yang cenderung lebih lemah. Tapi Lin Yu, sebagai sosok pemimpin di dunia tersebut, bukan termasuk kultivator lemah.     

Sama halnya seperti Daratan Guanghan. Walau berada di peringkat terakhir, tapi mereka masih sanggup mengembangkan beberapa kultivator elit.     

Selama beberapa tahun belakangan, Daratan Tiankui memang selalu mengekor pada Daratan Heaven. Apapun yang hendak dilakukan oleh Daratan Heaven, mereka akan selalu mendukungnya.     

"Memangnya kenapa kalau aku mencampuri urusanmu?"     

Peri Tianchu terlihat dingin, sambil menggenggam Rain Sword dan menerjang Yu Lin.     

Pedang Chi-nya melingkupi Yu Lin, bagaikan jaring-jaring sutra.     

Melihat Peri Tianchu melancarkan serangan, intensitas membunuh dingin memancar di mata Yu Lin, seraya berkata. "Hmph, karena kau sedang cari mati, maka aku akan mengabulkannya."     

Karena dia berani mencampuri urusan Daratan Heaven, walau Peri Tianchu adalah salah satu di antara Nine Angels Beauty Scroll, tapi dia tidak akan segan menghabisinya.     

VOOOSH!     

Yu Lin menebaskan pedang perunggu kuno.     

BAAAMMM!!!BAAAMMM!!!     

Cahaya pedang yang dilepaskan oleh Yu Lin begitu mengerikan, namun gagal menghancurkan pedang Chi Rain Sword.     

Melihat itu, Yu Lin pun merasa terkejut. Tak disangka, ternyata Peri Tianchu sangat kuat.     

Seketika itu juga, dia tak berani bertindak ceroboh. Dia mulai bertempur dengan segenap kekuatannya.     

Begitu Peri Tianchu berbenturan dengan Yu Lin, si Jagal dan si Bodoh sama-sama melancarkan serangan sekaligus. Mereka menyerang para Saint King di level sembilan.     

Mereka berdua adalah para elit di level puncak. Tidak ada seorangpun yang berani meremehkan mereka.     

Si Jagal dan si Bodoh bertempur melawan para elit Daratan Heaven, sambil mengamati Peri Tianchu. Di tempat lain, Thousand Star Maiden terlihat terkejut. Dia benar-benar tak habis pikir. Bisa-bisanya Peri Tianchu terlibat ke dalam pertempuran tersebut dan membantu Zhang Ruochen?     

Sebenarnya, wanita itu hendak membayar hutangnya atau karena didorong hal lainnya?     

Apapun itu, Thousand Star Maiden tidak akan terlibat ke dalam pertempuran ini. Zhang Ruochen terlalu arogan dan cuek. Pria itu sama sekali tidak pernah menghormatinya.     

"Luo Ji ."     

Sedari awal, Zhang Ruochen menyadari kehadiran Peri Tianchu. Meski begitu, dia sempat merasa agak terkejut. Namun, pada akhirnya dia masih tersenyum tipis.     

Kali ini, situasinya jauh lebih berbahaya daripada yang terjadi di Kota Suci Wilayah Timur. Tak disangka, ternyata Peri Tianchu akan kembali terlibat dan muncul di Wilayah Pusat.     

Zhang Ruochen tak percaya bila Peri Tianchu muncul di sana karena kebetulan belaka.     

Tapi, Zhang Ruochen masih belum yakin, apakah wanita itu datang untuk membalas kebaikannya atau karena emosi lain.     

Shang Ziyan menyadari kehadiran Peri Tianchu dan mendengus dingin. "Zhang Ruochen, Luo Ji tidak akan sanggup mengubah apapun. Dia akan mati bersamamu."     

"Tidak semudah itu membunuhku. Selama ini, banyak orang ingin membunuhku. Tapi pada akhirnya, mereka malah mati di tanganku. Jadi, hal yang sama masih akan berlaku kepadamu." kata Zhang Ruochen dengan tenang.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan menebaskannya kepada Shang Ziyan.     

"Grand Re-origination!"     

Begitu dia menyerang, Zhang Ruochen menggunakan teknik True Thunder-fire Sword.     

Sembilan bayangan muncul, dan menyerang Shang ZIyan dari berbagai arah. Kelihatannya, beberapa Zhang Ruochen sedang menyerangnya sekaligus.     

Dalam sekejap, sembilan bayangannya bergabung menjadi satu dan menerjang Bloodbairn di tangan Shang IZyan.     

True Thunder-fire Sword adalah teknik pedang yang berasal dari garis keturunan Pedang Taotian. Tekniknya sangat dalam dan hebat.     

Begitu Zhang Ruochen menyuntikkan kekuatan ruang dan waktu, maka tekniknya menjadi lbih hebat. Tak ada seorangpun yang dapat menghentikannya.     

Lagipula, kultivasi Zhang Ruochen jauh lebih tinggi dibandingkan generasi Pedang Taotian sebelumnya. Sehingga, pencapaiannya terhadap True Thunder-fire jauh lebih hebat dibandingkan master-master lainnya.     

Wajar saja bila murid-muridnya melampaui masternya.     

"Bagus."     

Mayat Api Shang Ziyan menggenggam Bloodbairn dan menyambut serangan Zhang Ruochen.     

Inskripsi-inskripsi emas bermunculan di permukaan pedangnya, sambil melepaskan kobaran api.     

BOOM!! BOOM!!      

Pedang Kuno Abyss berbenturan dengan gelombang api lawannya.     

Seketika itu juga, gelombang api raksasa menyebar ke segala penjuru.     

Ledakannya membuat mereka sama-sama terpental mundur. Jarak mereka pun semakin jauh.     

Pada saat ini, tubuh asli Shang Ziyan mendadak berubah menjadi pilar cahaya. Tiba-tiba, dia melepaskan Tugu Merit Lima Warna dan berbenturan dengan Zhang Ruochen.     

Di waktu yang sama, Mayat Es-nya juga melancarkan serangan, sambil melemparkan Menara Thousand Tempering.     

Seketika itu juga, Menara Thousand Tempering berubah menjadi menara setinggi ribuan kaki dan melepaskan energi supreme, yang seakan sanggup menghancurkan apapun.     

Walau Menara Thousand Tempering bukanlah senjata supreme versi lengkap, tapi kekuatannya tak bisa diremehkan. Lagipula, senjata itu masih dapat melepaskan energi supreme.     

Zhang Ruochen mengaktifkan Meritorious Armor of Flowing Light dan menghindari serangannya.     

Cermin Demonic Zangshan melepaskan beberapa bayangan gunung demonic, dan berbenturan dengan Tugu Merit Lima Warna dan Menara Thousand Tempering.     

BAAAMMM!!!BAAAMMM!!!     

Cerminnya berhasil menghentikan kedua senjata lawannya, hingga membuatnya terpental mundur.     

Setelah bayangan-bayangan gunung demonicnya hancur, maka cerminnya kembali melayang di atas kepala Zhang Ruochen. Inskripsi-inskripsi supremenya masih terlihat di permukaan cermin dan melepaskan cahaya demonic.     

Dalam satu kali benturan, baik Zhang Ruochen maupun Shang Ziyan sama-sama imbang. Tidak ada yang lebih unggul dari mereka.     

Zhang Ruochen menatap bawah dan mulai memikirkan rencana.     

Ternyata, Shang Ziyan memang musuh bebuyutannya. Dia bukan hanya sangat bertalenta, tapi juga membawa banyak harta karun. Bloodbairn-nya adalah senjata dewa, lalu Menara Thousand Tempering adalah senjata supreme, sedangkan Tugu Merit Lima Warna adalah senjata buatan Istana Dewa Merit. Masing-masing senjatanya sangat kuat.     

Di samping itu, Shang Ziyan juga mengenakan armor yang sangat kuat.     

Jika mereka dihadapkan dengan lawan yang punya banyak senjata - bahkan dari ujung rambut hingga ujung kakinya dipenuhi senjata - maka mereka akan merasa kewalahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.