Kaisar Dewa

Reuni Saudara



Reuni Saudara

2Setelah terpisah selama 800 tahun, Kong Lanyou akhirnya kembali bertemu dengan Zhang Ruochen, yang sempat mengalami reinkarnasi sebelumnya. Yang jelas, dia tak akan membiarkan sepupunya kembali terluka.     

Jangankan melawan para mortal. Bahkan bila musuhnya dewa sekalipun, dia tidak gentar melawan mereka.     

Terakhir kalinya, saat itu Chi Yao nyaris menembus Alam Dewa, tapi Kong Lanyou masih berani mendatangi wanita tersebut. Dia ingin membalaskan dendamnya Zhang Ruochen.     

"Bodoh. Apa kau pikir dapat mengalahkan kami sendirian? Biar kuberitahu, Kota Shengming baru saja dihancurkan. Zhang Ruochen telah masuk ke dalam perangkap kami. Kini, kurasa dia sudah ditangkap. Tunggu saja, sebentar lagi kau akan bertemu dengannya." cibir Si Han.     

Walau kekuatan mereka berada jauh di bawah Kong Lanyou, tapi karena di sana banyak elit dari Daratan Heaven, maka dia tak takut bicara seperti itu.     

Mendengar itu, ekspresi Kong Lanyou kembali berubah. Tatapan matanya menjadi semakin dingin. Dia benar-benar paham, betapa pentingnya Kota Shengming bagi Zhang Ruochen. Apabila mereka sudah memasang perangkap di Kota Shengming, maka Zhang Ruochen tak akan bisa menghindarinya.     

"Berani-beraninya kalian berbuat seperti itu kepada sepupuku? Siapa yang menyuruh kalian?"     

Pada saat ini, terdengar suara teriakan kencang.     

Kemudian, beberapa figur terbang dari dalam Manor Peacock dan muncul di samping Kong Lanyou.     

Sosok yang berteriak itu adalah pria berotot, dengan awan nebula yang melingkupi tubuhnya. Dia memiliki mata vertikal di dahinya, yang terlihat gelap dan dalam, seakan menyimpan semesta di dalamnya.     

Tidak diragukan lagi, dia adalah murid ke 5 Kaisar Ming, Bao Lie, sosok jendral terkenal di Pusat Kekaisaran Shengming.     

Di samping Bao Lie, di sana ada dua orang. Salah satu dari mereka berambut emas. Setiap helai rambutnya memancarkan cahaya emas dan bersinar brilian.     

Bukan hanya rambutnya, bahkan matanya juga berwarna emas. Tatapan matanya sangat mengintimidasi. Tidak ada seorangpun yang berani menatap matanya.     

Walau penampilannya ringkih, tapi aura yang memancar darinya sangat mengerikan.     

Sedangkan satu orang lainnya. Perawakannya cenderung normal, hingga mirip seperti orang biasa, tanpa aura yang intimidatif.     

Namun, apabila diamati lekat-lekat, terdapat guratan-guratan petir di matanya, seolah menyimpan lautan petir, yang siap dilepaskan kapanpun.     

Dia adalah murid ketiga Kaisar Ming dan bernama Jin Yu. Dia bukan berasal dari ras manusia. Sebaliknya, dia adalah salah satu makhluk purbakala, Goldwing Roc. Kecepatannya sangat tinggi.     

Sedangkan sosok yang terlihat normal adalah murid keempat Kaisar Ming dan bernama Luo Chen. Di antara 6 murid Kaisar Ming, dia adalah orang yang paling sederhana.     

Beberapa waktu yang lalu, setelah Bao Lie berpisah dengan Zhang Ruochen di Pemakaman Pedang Pluto, saat itu dia mulai mencari kakak-kakak seniornya. Tak disangka, ternyata dia berhasil menemukan kakak ketiga dan keempatnya.     

Selama ini, Jin Yu dan Luo Chen sama-sama menghilang tanpa jejak, karena ternyata, mereka masuk ke dalam Dimensional Canyon spesial.     

Dimensional Canyon berukuran sangat besar. Tempatnya bukan terletak di Daratan Kunlun atau di ruang angkasa. Yang jelas, orang-orang biasa tidak akan bisa menemukannya, apalagi memasukinya.     

Dulunya, setelah Kaisar Ming menghilang dan Shengming mengalami konflik internal, Pusat Kekaisaran Qing Chi mulai melancarkan serangan kepada mereka. Beberapa murid Kaisar Ming pun mulai memimpin pasukan untuk melawan mereka.     

Di Gunung Darkmourn Wilayah Timur, murid pertama Kaisar Ming - Hong Ya - lalu murid ketiga Jin Yu, dan murid keempat Luo Chen sama-sama memimpin pasukan dan bertempur melawan Pusat Kekaisaran Qing Chi.     

Pada akhirnya, Shengming dikalahkan. Hong Ya dibunuh oleh sosok nomor satu Dewa Pertempuran di Pusat Kekaisaran Qing Chi, yakni Xue Wangchao. Pada saat itu, Jin Yu dan Luo Chen sama-sama terluka parah. Namun, mereka masih berhasil melarikan diri.     

Karena takdir mereka sudah ditentukan, bersamaan dengan menghilangnya Kaisar Ming dan kematian Pangeran Mahkota, maka tidak ada seorangpun yang dapat membalikkan keadaan.     

Baik Jin Yu dan Luo Chen pun merasa putus asa. Demi keselamatan anak buahnya, mereka berdua membawa orang-orang itu ke Dimensional Canyon. Mereka mengasingkan diri dan sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan dunia luar.     

Lingkungan kultivasi di Dimensional Canyon terbilang bagus. Tempatnya menyimpan banyak harta karun, hingga dapat membantu Jin Yu dan Luo Chen meningkatkan kultivasinya selama beberapa ratus tahun belakangan. Selama itu, mereka sudah berada di level sembilan.     

Faktanya, Jin Yu dan Luo Chen sempat ingin keluar dari proses pengasingan. Tapi ternyata, mereka tidak bisa keluar ataupun masuk ke dalam Dimensional Canyon.     

Namun, begitu mereka berdua berhasil keluar dari tempat tersebut, kebetulan mereka bertemu dengan Bao Lie.     

Jin Yu dan Luo Chen sama-sama penasaran dengan apa yang terjadi selama beberapa ratus tahun silam. Oleh karena itu, mereka berkunjung ke Manor Peacock bersama Bao Lie.     

Menurut mereka, Kong Lanyou pasti mengetahui banyak rahasia.     

Pada mulanya, dia ingin mengirimkan pesan kepada Zhang Ruochen dan ingin bertemu dengannya di Manor Peacock. Tak disangka, ternyata kelompok Shang Ziyan menyerang lebih awal.     

Setelah mereka bertiga muncul, maka tatapan aneh memancar di mata Shang Ziyan. "Tak kusangka, ternyata Manor Peacock masih menyimpan banyak kultivator tangguh. Kelihatannya kalian semua punya relasi khusus dengan Zhang Ruochen. Tak masalah. Toh, setelah menangani kalian semua, maka pekerjaanku akan lebih mudah."     

Jangankan kemunculan tiga Saint King di level sembilan. Walau di sana ada belasan kultivator dengan level yang sama, Shang Ziyan tidak akan panik.     

"Shang Ziyan, berani-beraninya kau menghancurkan Kota Shengming dan memasang perangkap untuk adik juniorku. Kalau begitu, kau harus mati di tanganku!" teriak Bao Lie, sambil melepaskan intensitas membunuh di tubuhnya.     

Dia melesat dari Manor Peacock, sembari melepaskan nebula dari tubuhnya. Di waktu yang sama, dia berubah menjadi seekor Nebula Leopard dan menerjang Shang Ziyan, dengan intensitas membunuh yang kental.     

Tatapan mata Shang Ziyan terlihat dingin, sambil berkata. "Hanya kau seorang?"     

Setelah itu, Shang Ziyan mengeluarkan Tugu Merit Lima Warna dan menekan Nebula Leopard tersebut.     

Tugu Merit Lima Warna adalah senjata saint yang berasal dari kekuatan merit. Pada saat ini, senjatanya mirip seperti gunung suci kuno dan sangat kuat.     

"RAAAWRRR!"     

Nebula Leopard mengaum kencang. Cakar tajamnya merobek Tugu Merit Lima Warna.     

BAAMM!!BAAMM!!     

Tugu Merit Lima Warna menerjang dari atas. Sekuat apapun Nebula Leopard berusaha menanggulanginya, tapi semua perjuangannya sia-sia belaka. Malahan, tubuhnya meledak dan berubah menjadi awan nebula, yang kembali merasuk ke dalam tubuh Bao Lie.     

"Bagaimana mungkin?" mata Bao Lie membelalak lebar dan merasa terkejut.     

Padahal, dia adalah elit di level Path's Anterior. Namun, serangan penuhnya dapat diredam dengan mudah oleh seorang junior di level puncak.     

Bao Lie menatap Shang Ziyan dalam-dalam dan bergumam pada dirinya sendiri. "Apa Shang Ziyan benar-benar bisa disejajarkan dengan adik junior?"     

Walau dia memfokuskan energinya untuk mencari para kakak seniornya, tapi selama proses pencarian tersebut, dia masih selalu mengkhawatirkan keselamatan Zhang Ruochen. Meski begitu, dia paham bahwa Zhang Ruochen mampu menandingi para elit di level Path's Anterior. Dan sekembalinya ke Wilayah Pusat, pria itu sempat mengalahkan Cang Long dari Daratan Ruiya.     

Oleh karena itu, menurutnya, Zhang Ruochen cenderung lebih spesial. Yang pasti, tidak banyak yang dapat disejajarkan dengannya.     

Tak disangka, ternyata dia bertemu dengan salah satu kultivator di level yang sama dengan adik juniornya.     

Shang Ziyan sangat kuat dalam berbagai aspek. Dia memiliki banyak kartu andalan. Yang jelas, para kultivator biasa di level Path's Anterior tidak akan sanggup menandinginya.     

"Tangkap Shang Ziyan dan tukarkan dia dengan adik junior."     

Mata emas Jin Yu berbinar. Lantas, dia berubah menjadi cahaya emas, yang menerjang lawannya bagaikan sambaran kilat.     

Saking cepatnya, pilar emasnya sudah berada di dekat kapal pertempuran dalam waktu singkat. Kemudian, dia merentangkan cakarnya dan hendak mencengkram Shang Ziyan.     

Kecepatannya sangat tinggi. Bahkan sebagian besar kultivator dari Daratan Heaven tidak sempat bereaksi.     

Akan tetapi, begitu cakar Jin Yu nyaris menyentuh Shang Ziyan, pria itu bergerak dalam waktu singkat dan menghindari serangan lawannya.     

Salah satu di antara tiga ilmu supreme yang dikuasai Shang Ziyan adalah Ilmu Flowing Light, yang memberinya kecepatan tinggi.     

Begitu dia berpindah posisi, tiba-tiba Shang Ziyan mengeluarkan Bloodbairn dan menebas cakar Jin Yu.     

Inskripsi-inskripsi emas bermunculan di permukaan Bloodbairn, sambil melepaskan cahaya brilian dan energi yang intens.     

Namun, sebelum pedangnya sempat mengenai lawan, Jin Yu sudah lebih dulu melepaskan gelombang api.     

Ekspresi Jin Yu agak berubah. Tubuhnya sempat bergetar, lantas sepasang sayap emas muncul di punggungnya. Bahkan sehelai bulunya mirip seperti pisau tajam.     

Dia mengepakkan sayap emasnya dan melepaskan cahaya emas brilian, yang berbenturan dengan gelombang api Bloodbairn.     

BOOM!! BOOM!!      

Jin Yu menebas gelombang apinya, sembari menghancurkan serangan lawan dan menerjang Shang Ziyan.     

Yang jelas, apabila dibandingkan dengan Bao Lie, Jin Yu jauh lebih kuat.     

"Bodoh!"     

Setelah itu, sosok pria paruh baya - yang mengenakan Meritorious Armor tiga warna - muncul di depan Shang Ziyan.     

Pria paruh baya melancarkan pukulan sederhana, dan melepaskan gelombang api.     

BAAAMMM!!!BAAAMMM!!!     

Seketika itu juga, cahaya emasnya dihancurkan dan berubah menjadi remah-remah energi.     

Melihat itu, Jin Yu tidak kembali melancarkan serangan. Dia buru-buru terbang ke sisi Bao Lie.     

Pria yang berdiri di depan Shang Ziyan sedang mengenakan mahkota jasper. Matanya sangat dalam dan tajam. Secara natural, tubuhnya memancarkan aura bangsawan.     

Terdapat puluhan juta prinsip saintly yang mengalir di tubuh pria tersebut. Prinsip-prinsipnya sangat kuat, dan masuk ke dalam 3.000 Major Way, bahkan beberapa di antaranya masuk ke dalam 72 Supreme Way.     

Namanya adalah Xing Yuan dari Istana Dewa Merit. Dia juga muridnya Dewa Api. Bahkan Shang Ziyan memanggilnya sebagai kakak senior.     

Xing Yuan telah berkultivasi selama lebih dari 10.100 tahun. Dia adalah salah satu elit di bawah Alam Supreme Saint Daratan Ruiya.     

Bahkan Shang Ziyan masih perlu mengeluarkan usaha ekstra untuk mengajak Xing Yuan.     

Karena Shang Ziyan adalah murid kesayangannya Dewa Api, maka kakak saudaranya memilih untuk menghargainya.     

"Terima kasih, kakak senior." Shang Ziyan tersenyum dan berterima kasih kepadanya.     

Xing Yuan masih terlihat serius. "Jangan lama-lama. Selesaikan semuanya sesegera mungkin. Bunuh mereka yang berani melawan."     

Mendengar itu, Shang Ziyan memasang ekspresi tidak senang. Namun, dia tidak mengungkapkannya.     

"Tap...tap..."     

Terdengar suara langkah kaki yang sangat jelas, hingga semua orang menoleh ke sumber suara.     

Sambil diamati oleh semua orang, pria itu melangkah keluar dari kabin kapal pertempuran. Dia mengenakan jubah polos dan membawa kipas lipat. Temperamennya sangat elegan.     

Pria itu terlihat sangat feminim, bahkan jauh lebih cantik dibandingkan kebanyakan wanita lainnya.     

Shang Ziyan tersenyum dan menyalaminya. "Saudara Di Feng, karena cuma ada beberapa orang di Manor Peacock, kurasa kau tidak perlu turun tangan."     

"Karena aku sudah berada di tempat ini, maka aku juga ingin berkontribusi. Serahkan Kong Lanyou kepadaku. Di Feng memaku tatapan matanya kepada Kong Lanyou. Senyuman muncul di wajahnya.     

Mendengar itu, Shang Ziyan langsung memahami maksudnya.     

Sama halnya seperti Yan Ba, Di Feng juga berasal dari Daratan Yin Yang, namun kekuatannya lebih hebat daripada Yan Ba. Dia adalah kultivator papan atas di bawah Alam Supreme Saint Daratan Yin Yang.     

Shang Ziyan berkata. "Bila Saudara Di Feng terlibat ke dalam pertempuran, Kong Lanyou pasti akan kalah."     

Xing Yuan melirik Di Feng. Matanya terlihat jijik.     

Walau mereka berada di kelompok yang sama, tapi dia tidak senang dengan kehadiran Di Feng.     

"Mundur."     

Kong Lanyou mengernyitkan dahinya.     

Mendengar itu, baik Bao Lie dan Jin Yu tidak lagi ragu-ragu. Setelah itu, dia kembali ke Manor Peacock dengan kecepatan tertinggi.     

Ada beberapa anggota Daratan Heaven. Kebanyakan dari mereka adalah para kultivator tangguh. Jika mereka terlibat ke dalam pertempuran, maka musuhnya akan kewalahan.     

"Hmm?" Kong Lanyou tiba-tiba menyadari sesuatu. Matanya terlihat bahagia.     

Seketika itu juga, Kong Lanyou mengendalikan formasi taktis di Manor Peacock, dan membuka celah khusus.     

Di waktu yang sama, terdapat riak-riak energi, dan figur Zhang Ruochen muncul di dalam Manor Peacock.     

"Sepupu."     

"Adik junior!"     

Kong Lanyou, Bao Lie, Jin Yu, dan Luo Chen sama-sama terlihat emosional. Mereka bergegas menghampiri Zhang Ruochen.     

Sebelum-sebelumnya, mereka merasa sangat khawatir. Mereka takut Zhang Ruochen terjebak ke dalam perangkap mereka.     

Setelah mereka melihat Zhang Ruochen berada di sana, mereka pun mendesah lega.     

Zhang Ruochen mulai mengamati empat orang di sekitarnya. Secara natural, dia sangat familier dengan Kong Lanyou dan Bao Lie. Namun, dia belum tahu mengenai Jin Yu dan Luo Chen. Dia hanya merasa agak familiar dengan mereka.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen teringat tentang sesuatu, hingga membuatnya berseru. "Kakak senior ketiga, kakak senior keempat, kenapa kalian berdua berada di sini?"     

Zhang Ruochen menyadari kehadiran Jin Yu dan Luo Chen, hingga membuatnya sangat terkejut. Lagipula, Jin Yu dan Luo Chen menghilang selama ratusan tahun. Dia tak pernah mendengar kabar mereka. Bahkan, Zhang Ruochen mengira bila mereka sudah mati.     

Tak disangka, dia akan kembali bertemu dengan mereka di Manor Peacock.     

Jin Yu dan Luo Chen juga sangat emosional. Rasa bersalah memancar di mata mereka. Mereka terlalu lama mengasingkan diri, hingga mereka tidak bisa membantu banyak Zhang Ruochen.     

"Adik junior. Selama ini kau pasti sangat menderita." Jin Yu berkata sambil merasa bersalah.     

Zhang Ruochen buru-buru menggelengkan kepala dan berkata. "Tidak, semua ini adalah pilihanku sendiri. Kakak senior ketiga, kakak senior keempat, senang melihatmu kembali."     

"Ya, kali ini kita tidak akan lagi melarikan diri. Apapun yang ingin kau lakukan, kami akan selalu mendukungmu." kata Luo Chen dengan tulus.     

Zhang Ruochen mengangguk mantap dan mengenggam tangan Jin Yu dan Luo Chen.     

Dia berkunjung ke sana demi menyelamatkan Kong Lanyou dan Chi Kunlun. Tak disangka, dia akan bertemu dengan Bao Lie, kakak senior ketiga dan kakak senior keempat - yang telah hilang selama beberapa tahun belakangan - hingga membuatnya terkejut.     

Zhang Ruochen tidak banyak bercerita mengenai masa lalu dengan mereka berempat. Sebaliknya, dia mengalihkan pandangannya kepada Shang Ziyan dan berkata dingin. "Shang Ziyan, serahkan Chi Kunlun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.