Kaisar Dewa

Kultivator Gunung Xianji yang Bangkit dari Masa 100 Ribu Tahun Silam



Kultivator Gunung Xianji yang Bangkit dari Masa 100 Ribu Tahun Silam

2Setelah menyerap Chi Pohon Dewa, Zhang Ruochen tidak ingin berlama-lama dan bergegas keluar dari sana dengan kecepatan tertingginya.     

Pertempuran di Gunung Xianji masih belum berakhir. Ji Fanxin, Feng Yan dan yang lainnya masih berada di luar sana. Oleh karena itu, dia harus bergabung dengan mereka sesegera mungkin.     

Dia akan mempelajari apa yang tersimpan di dalam batang Pohon Suci Utama nantinya.     

Lagipula, batang Pohon Suci Utama sudah berada di Dunia Semesta. Kecuali batangnya dihancurkan, kalau tidak, maka tidak ada seorangpun yang bisa mengambilnya.     

Setelah keluar dari sana, tiba-tiba Zhang Ruochen merasakan ancaman tertentu, hingga dia mengaktifkan Pergerakan Ruang dan meninggalkan bayangannya di belakang.     

BAAMM!!     

Cahaya saint menyeruak dan menghantam bayangan yang ditinggalkan oleh Zhang Ruochen. Seketika itu juga, bayangannya hancur.     

Ji Fanxin bergerak menghampiri dan muncul di samping Zhang Ruochen, lantas berkata dengan suara dinginnya. "Bi Yunhai, apa yang kau lakukan?"     

Bi Yunhai keluar dari balik kegelapan, dan setelah melihat Ji Fanxin melindungi Zhang Ruochen. Ekspresinya pun mendadak murung. "Peri, semua ini tidak ada kaitannya denganmu. Zhang Ruochen telah mengambil batang Pohon Suci Utama."     

"Aku membutuhkan batang Pohon Suci Utama. Kenapa itu tidak ada kaitannya denganku?" balas Ji Fanxin.     

Bi Yunhai berkata, "Kalau begitu, sederhana saja. Setelah aku mendapatkan batang Pohon Suci Utama, maka aku akan membaginya denganmu. Hanya aku yang bisa melindungi batang pohon tersebut."     

Zhang Ruochen maju satu langkah dan berkata, "Pohon Suci Utama milik Daratan Kunlun. Tidak ada seorangpun yang boleh mengambilnya, bahkan dewa sekalipun."     

Mendengar itu, mata Bi Yunhai menjadi semakin dingin, lantas mengumpat. "Zhang Ruochen, kau harus sadar diri. Kesabaranku pun ada batasnya. Serahkan batang Pohon Suci Utama sekarang juga."     

"Kalau aku tidak mau?" aura Zhang Ruochen mendadak semakin mengerikan.     

Whooosh~     

Riak-riak ruang bermunculan di dekat Bi Yunhai, sebagaimana api biru terbang dari riak-riak ruang dan menyerangnya.     

Secara natural, api birunya adalah Serangga Pemakan Dewa. Ukurannya sebesar ember air, dan dapat mengancam nyawa elit di level Path's Anterior.     

Zhang Ruochen memang tidak sanggup mengendalikan Serangga Pemakan Dewa, tapi dia masih bisa mengeluarkannya dari Dunia Semesta, dan membiarkan mereka menyerang musuh di sekitarnya.     

Faktanya, masih ada serangga yang lebih besar di dalam batang Pohon Suci Utama. Ukurannya sebesar tugu dan dapat mengancam nyawa Supreme Saint.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih belum berani menyentuhnya, kalau-kalau dia akan terkena masalah.     

Lagipula, serangga sebesar itu sangat mengerikan. Setelah dilepaskan, bahkan mengembalikannya saja susah.     

Menurut rumor yang beredar, sebelum Pohon Suci Utama ditebang, di sana pernah ada serangga yang jauh lebih mematikan. Bahkan Supreme Saint akan berubah menjadi abu.     

Namun, setelah Pohon Suci Utama ditebang, serangga-serangga yang lebih kuatnya pun mati.     

Karena batang Pohon Suci Utama sudah mati, maka Serangga Pemakan Dewa-nya menjadi biasa-biasa saja.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen melepaskan belasan serangga sebesar ember, yang langsung mengepung Bi Yunhai.     

"Brengsek. Zhang Ruochen, ternyata kau mampu mengendalikan Serangga Pemakan Dewa!"     

Bi Yunhai merasa geram dan terkejut.     

BAAAMMM!!!     

Sambil menggunakan teknik Azure Sky-sea Palm, Bi Yunhai pun berhasil menghempaskan lima serangganya.     

Tapi, kelima serangganya tidak terluka. Seketika itu juga, mereka kembali terbang dan menyerangnya.     

Di waktu yang sama, Bi Yunhai merasakan ancaman tertentu, sebagaimana Zhang Ruochen sedang menggenggam Azuresky Pagoda di tangannya.     

Bukan hanya itu, Ji Fanxin juga melepaskan teknik-teknik kuno, yang memancarkan aura berbahaya.     

Bahkan untuk melawan serangga sebesar ember sudah sangat sulit. Jika Zhang Ruochen dan Ji Fanxin sama-sama mengepungnya, maka itu akan membuat situasinya semakin buruk.     

"Hmph."     

Sambil mendengus dingin, Bi Yunhai buru-buru mundur dari sana.     

Zhang Ruochen tidak mengejarnya dan langsung membuka Dunia Semesta, sambil menggunakan bibit Pohon Suci Utama dan kembali menarik belasan Serangga Pemakan Dewa.     

Setelah berhasil dijinakkan, maka Serangga Pemakan Dewa akan menjadi kartu andalannya. Masing-masing serangganya bernilai tinggi. Dia tidak ingin kehilangan mereka.     

"Siapa itu?"     

Tiba-tiba, Ji Fanxin berteriak dingin.     

Zhang Ruochen merasa agak terkejut. Tak disangka, ternyata ada orang lain di kuil biru, bahkan Zhang Ruochen tidak menyadari keberadaannya.     

"Tap...tap..."     

Terdengar langkah kaki, sebagaimana orang itu keluar dari balik kegelapan.     

Dia adalah seorang pemuda yang mengenakan jubah putih-hitam Taoist, dengan kompas yang menggantung di pinggulnya. Pemuda itu sangat tampan, tapi wajahnya pucat dan seperti orang sakit.     

Zhang Ruochen memfokuskan matanya pada kompas di pinggul pemuda tersebut. Lantas, tatapan aneh muncul di matanya dan membuatnya berkata, "Ternyata, kau yang mengambil Kompas Xianji. Siapa kau?"     

Pada saat ini, baik Zhang Ruochen dan Ji Fanxin sama-sama menjadi waspada. Mereka tidak berani ceroboh di depannya.     

Siapapun yang bisa mengambil Kompas Xianji dengan sangat mudah di depan para elit dunia, artinya dia bukan sosok sembarangan.     

"Hmm?"     

Ekspresi Zhang Ruochen pun sedikit berubah. Dia merasakan aura spesial dari pemuda tersebut.     

Auranya sangat spesial. Zhang Ruochen pernah merasakan aura semacam itu, hingga meninggalkan kesan yang cukup dalam terhadapnya.     

Aura pemuda itu mirip seperti Jiang Yunchong dari Klan Jiang.     

"Apa mungkin..."     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menyadari sesuatu.     

Setelah menenangkan diri, Zhang Ruochen kembali menatap pemuda itu dan berkata, "Apa kau adalah salah satu kultivator Sekte Xianji yang baru saja bangkit?"     

Mendengar itu, mata si pemuda tampak terkejut. "Tampaknya kau pernah bertemu dengan orang sepertiku. Ya, aku adalah salah satu kultivator Sekte Xianji yang baru saja bangkit. Namaku adalah Hong Tianji. Zhang Ruochen, Keturunan Ruang dan Waktu, aku memerlukan bantuanmu."     

"Bantuan apa?" tanya Zhang Ruochen dengan tampang penasaran.     

Hong Tianji menoleh ke ruang hampa dan berkata, "Ruangan ini diciptakan oleh Biksu Suci Xumi dan menyimpan energi dewa di dalamnya. Selama kau mengaktifkannya, maka energi dewanya bisa digunakan untuk menyegel seluruh Gunung Xianji. Hanya kau yang dapat melakukannya."     

"Apa kau pernah bertemu dengan Biksu Suci Xumi sebelumnya?" mata Zhang Ruochen tampak terkejut.     

Hong Tianji mengangguk dan berkata, "Aku pernah bertemu dengannya. Oleh karena itu, aku bisa kembali bangkit ke dunia ini. Tapi ternyata, dunia sudah banyak berubah."     

Zhang Ruochen bisa mendengar rasa sesal yang dalam dari perkataan Hong Tianji.     

Bagaimana tidak, sektenya telah hancur dan teman-temannya mati. Akibatnya, dia harus mengemban misi sekte sendirian. Sejak Abad Pertengahan sampai kembali bangkit, selama itu dia berhibernasi.     

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Zhang Ruochen.     

Hong Tianji menudingkan jarinya ke depan. "Letakkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu pada lubang di dinding demi melepaskan energi dewa Biksu Suci Xumi, lantas kau harus menyusun struktur ruang dan waktu di tempat ini. Walau segelnya tidak dapat menghentikan para Deathkin yag masuk ke Daratan Kunlun, tapi segel itu masih akan berguna di kemudian hari."     

Zhang Ruochen menoleh ke arah yang dituding oleh Hong Tianji. Dia melihat lubang yang ada di dinding. Ukuran lubangnya sangat pas dengan Kitab Misteri Ruang dan Waktu, seakan kitabnya memang didesain untuk lubang tersebut.     

Sambil berjalan mendekati lubang, Zhang Ruochen tidak segera meletakkan Kitab Misteri Ruang dan Waktu. Sebaliknya, dia menoleh ke belakang dan berkata, "Pasukan Deathkin telah membangun Altar Kematian, yang dapat menyerap energi kebangkitan di Wilayah Utara. Apa kita perlu menghancurkannya terlebih dahulu?"     

"Altar Kematian memang merepotkan. Meski begitu, kurasa altarnya akan sangat sulit dihancurkan. Kau boleh memakai Kompas Xianji untuk mengaktifkan formasi kuno milik Sekte Xianji. Walau kau tidak bisa menghancurkan altarnya, minimal kau bakal bisa merusaknya." Kata Hong Tianji.     

Yang jelas, setelah bangkit dari tidur panjangnya, dia sempat mengamati situasi di sekitar sana. Sekarang ini, dia telah memahami situasi di sekitar Gunung Xianji.     

Sambil bicara, Hong Tianji melepaskan Kompas Xianji dari pinggulnya, lantas menyerahkannya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melirik kompasnya, tapi dia tidak merentangkan tangannya. Malahan, dia berkata, "Kenapa kau tidak melakukannya sendiri?"     

"Jika aku muncul sekarang, waktunya masih belum tepat. Ada hal-hal yang harus kau selesaikan di tempat ini. Sedari awal, sebagai Keturunan Ruang dan Waktu, maka kau memang ditakdirkan untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan orang lain." Kata Hong Tianji dengan nada dramatis tertentu.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen tidak berkata apapun. Kemudian, dia menerima Kompas Xianji.     

Melihat itu, Hong Tianji tersenyum, sebelum akhirnya dia membalikkan badan dan menghilang di balik kegelapan.     

Barulah saat itu Ji Fanxin berkata, "Ternyata masih ada banyak misteri di Daratan Kunlun. Tapi kurasa, semua itu memang wajar-wajar saja. Sebagai dunia besar, bagaimana mungkin Daratan Kunlun tidak memiliki rencana cadangan?"     

Zhang Ruochen menyimpan Kompas Xianji dan berkata serius, "Peri, tolong lindungi aku."     

Ji Fanxin mengangguk dan mulai melepaskan Kekuatan Batin-nya untuk melingkupi Kuil Biru.     

Dengan Ji Fanxin di sampingnya, maka Zhang Ruochen akan merasa lebih aman. Seketika itu juga, dia mengangkat Kitab Misteri Ruang dan Waktu, lantas memasukkannya ke dalam lubang dinding.     

Kitab Misteri Ruang dan Waktu melepaskan garis-garis energi dewa Biksu Suci Xumi, juga melepaskan riak-riak energi di sekitarnya.     

Perlu diketahui, ternyata semua ini memang sudah diperhitungkan oleh Biksu Suci Xumi.     

"Huh..."     

Sambil menghembuskan nafas panjang, Zhang Ruochen mengaktifkan prinsip ruang dan waktu, lantas menyuntikkannya ke dalam Kitab Misteri Ruang dan Waktu.     

Tiba-tiba, kitabnya memancarkan cahaya perak, bahkan prinsip-prinsip ruang dan waktunya mulai terhubung dengan ruangan di sekitar.     

BOOOMM!     

Kuil Biru mendadak terguncang, bagaikan sedang dilanda oleh gempa bumi.     

Meski begitu, kuilnya tidak roboh. Sebaliknya, ruangan di sekitarnya terguncang hebat, seperti kembali ke situasi chaos.     

Selama ruangan itu terguncang hebat, maka energi dewa yang tersembunyi di baliknya menyembur keluar.     

BAAAMMM!!!     

Energi dewa dalam jumlah besar melesat ke angkasa dan menembus apapun yang menghalanginya. Pilar cahaya itu setinggi puluhan ribu kaki, dan lebih tinggi dibandingkan puncak Gunung Xianji.     

Pada saat ini, energi dewa mulai terbentuk di sekitarnya, sampai akhirnya berubah menjadi pelindung ruang dan waktu, yang melingkupi seantero Gunung Xianji.     

"Ada apa?"     

Setelah pelindungnya terbentuk, semua kultivator di Gunung Xianji mengalami syok.     

Entah Dunia Langit maupun Deathkin, mereka sama-sama gelisah, karena mereka tidak tahu siapa yang mengendalikan pelindung ruang dan waktu tersebut.     

Beberapa kultivator elit mengeluarkan senjata saint masing-masing dan mulai menyerang pelindungnya.     

BAAAMMM!!!     

Senjata saint level tinggi dapat melepaskan energi yang mengerikan. Tapi sayangnya, serangan mereka gagal meninggalkan goresan apapun pada pelindung tersebut.     

"Kekuatan ruang dan waktu. Ini adalah ulah Zhang Ruochen."     

Sambil merasakan riak-riak energi pelindungnya, beberapa orang kembali teringat mengenai Zhang Ruochen.     

"Lagi-lagi Zhang Ruochen." Yuanmo Shenzi mengepalkan tangannya kencang-kencang.     

Setelah itu, Yuanmo Shenzi menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, Zhang Ruochen tidak akan sanggup membentuk pelindung sebesar ini?"     

"Mungkin itu bukan Zhang Ruochen, tapi salah satu orang kepercayaan Biksu Suci Xumi di masa silam." Kata Pan Ruo.     

Mendengar nama Biksu Suci Xumi, ekspresi para Deathkin berubah drastis. Jangankan mereka, para Dewa Deathkin akan ketakutan dengan Biksu Suci Xumi.     

Jika Biksu Suci Xumi tidak menghabiskan kekuatannya demi menyegel seluruh "lubang masuk" di Daratan Kunlun, mungkin dia sudah menghancurkan Dunia Neraka di Abad Pertengahan.     

Jika pelindung ruang dan waktu benar-benar diciptakan oleh Biksu Suci Xumi, maka itu akan menjadi masalah untuk mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.