Kaisar Dewa

Kompas Xianji



Kompas Xianji

2Di depan kabut hijau, kedua belah pihak sama-sama mengambil jarak. Siapapun bisa menilai bahwa ruang bawah tanah adalah sebuah tempat spesial.     

Untungnya, bangunan-bangunan di sekitarnya kosong dan sangat luas. Sehingga, tempatnya tidak terlalu sempit, walau ratusan orang sedang berkumpul di sana.     

Mereka yang berani masuk ke ruang bawah tanah merupakan para petarung elit di Alam Saint King level sembilan. Mereka memang ingin mendapatkan batang Pohon Suci Utama.     

"Chi Pohon Dewa-nya sangat kental. Apa energinya berasal dari Pohon Suci Utama yang legendaris itu? Hebat sekali! Tapi kenapa daun-daunnya sudah menguning?"     

Ten-eyed Qiankun Insect tiba di lokasi. Matanya tampak bercahaya.     

Jika dia bisa mendapatkan batang Pohon Suci Utama, maka dia tidak perlu menjadi salah satu di antara enam elit Daratan Ruiya. Sebaliknya, dia akan menjadi sosok yang paling tangguh di antara generasi muda. Dia bisa mengalahkan Cang Long dan Ruan Ling. Setelah itu, dia akan punya potensi untuk menembus ke alam dewa dan menjadi wakil Istana Ruiya.     

Dulu, Pohon Suci Utama pernah melahirkan banyak dewa. Oleh karena itu, semua orang beranggapan bahwa Pohon Suci Utama memang dapat membimbing mereka menembus Alam Dewa.     

"Kenapa kita tidak bisa masuk ke dalam?"     

Ten-eyed Qiankun Insect merasa kebingungan.     

Sama halnya seperti Zhang Ruochen, energi misterius menghalangi siapapun yang ingin masuk ke sana. Mereka hanya bisa mengamati batang Pohon Suci Utama, namun tidak bisa menyentuhnya.     

"Break!"     

Ten-eyed Qiankun Insect mengaktifkan tekniknya. Dia membuka 10 matanya dan memfokuskannya kepada satu titik. Lantas, pilar saint memancar dari matanya, sebagaimana dia ingin menghancurkan lapisan kabut di depannya.     

"Jangan bertindak bodoh!"     

Seseorang hendak menghentikannya, tapi dia sudah terlambat.     

Bang!     

Lapisan kabutnya sedikit bergetar, hingga menimbulkan riak-riak energi dan mulai menetralisir pilar cahaya tersebut.     

Terdengar beberapa suara aneh dari batang pohonnya, lantas sekumpulan api biru keluar darinya. Saking banyaknya, maka api birunya mirip bintang-bintang di langit malam.     

Setiap bintangnya adalah seekor Serangga Pemakan Dewa.     

"Dari mana mereka berasal?"     

Ekspresi Ten-eyed Qiankun Insect mendadak berubah. Dia buru-buru mundur dari sana.     

Apabila diamati lekat-lekat, ada ribuan Serangga Pemakan Dewa di dalam batang pohonnya. Tidak semua serangganya sebesar kuku. Beberapa di antaranya bahkan sebesar ember air. Namun, serangga-serangga yang lebih besar masih bersembunyi di dalam pohon.     

Serangga-serangga itu dapat mengancam petarung Saint King. Beberapa serangga yang lebih besar dapat mengancam nyawa Supreme Saint.     

Ada semakin banyak serangga yang keluar dari batang pohon, lantas melewati dinding energi transparan dan mulai menyerang para kultivator di luar bangunan.     

Melihat itu, semua orang mendadak panik.     

Ketika Zhang Ruochen hendak mengaktifkan Pola Ruang, Ji Fanxin sudah lebih dulu mengaktifkan tekniknya. Dia menjinakkan serangga-serangganya dan mengubah mereka menjadi tameng khusus.     

Dengan tameng khusus, maka serangga yang keluar dari pohonnya pun terkecoh, hingga mereka mulai menyerang kultivator lain.     

"Goblok!"     

Seseorang tidak tahan untuk mengumpat.     

Namun, saat itu mereka tidak akan sempat menghakimi Ten-eyed Qiankun Insect. Sebaliknya, mereka mulai melindungi diri, sambil bertahan dari serangan Serangga Pemakan Dewa.     

Meski tidak selalu benar, tapi faktanya, kuantitas kadang lebih hebat. Karena terlalu banyak serangga yang keluar dari pohonnya, maka para Saint King itu menjadi kewalahan.     

Terdengar teriakan-teriakan kultivator, yang gagal menghentikan serangan mereka.     

Teriakan-teriakan kembali terdengar.     

Tidak lama kemudian, terdapat banyak tumpukan abu di tanah.     

Serangga Pemakan Dewa sebesar ember air mulai memakan salah satu serangga yang menutupi Zhang Ruochen dan Ji Fanxin.     

Ternyata, serangga besar itu bisa menemukan sesuatu yang ganjil. Oleh karena itu, dia memakan rekannya sendiri.     

Melihat itu, Zhang Ruochen buru-buru bereaksi. Sambil mengaktifkan Fire God Armor, maka dia memukul serangga yang lebih besar.     

Ketika itu, dia tidak mengaktifkan tekniknya, dan hanya mengandalkan kekuatan fisik. Zhang Ruochen tidak ingin masalah lainnya.     

Sekarang ini, berbekal fisik dan kultivasinya, maka tinjunya dapat digunakan untuk menghancurkan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi.     

Tapi, pukulan itu hanya dapat membuat serangganya terpental ke belakang, namun serangga itu tidak terluka.     

Serangga yang lebih besar pun semakin kesal. Kalau menilai dari intensitas api birunya, sepertinya serangga itu memang ingin menghabisinya.     

Zhang Ruochen tidak menghindari serangga tersebut. Namun, dengan timing yang pas, dia membuka Dunia Semesta sesaat setelah serangganya mendekat. Karena serangganya sagat kuat, dia tidak akan bisa lolos darinya.     

Namun, pada saat serangganya merasakan aura Pohon Suci Utama, matanya tiba-tiba bersinar cerah. Lantas, serangga itu malah terbang ke Dunia Semesta.     

Ruangannya sempat terdistorsi sejenak, lantas serangganya masuk ke dalam sana.     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen sempat memberitahu bibit baru Pohon Suci Utama. Kata bibit baru Pohon Suci Utama, dia dapat menjinakkan beberapa serangga yang lebih besar. Lagipula, serangga-serangga itu pernah dibesarkan oleh Pohon Suci Utama.     

Walau bibit baru Pohon Suci Utama di Dunia Semesta masih terbilang kecil, tapi dia tidak ada bedanya dengan Pohon Suci Utama yang pernah ditebang di zaman dahulu. Yang jelas, serangga-serangga itu tidak akan menolaknya.     

Serangga Pemakan Dewa adalah hewan yang menakjubkan. Bila mereka dapat dikendalikan, maka mereka akan punya banyak manfaat.     

Beberapa saat kemudian, serangga yang lebih besar mulai menenangkan diri. Serangga itu masuk ke akar Pohon Suci Utama.     

"Aku cuma bisa menjinakkannya sebentar, Zhang Ruochen. Aku masih memerlukan waktu untuk membuat mereka jinak sepenuhnya," kata Pohon Suci Utama.     

Zhang Ruochen tersenyum. Jawaban itulah yang ingin didengarkan olehnya.     

Setelah itu, dia buru-buru membuka Dunia Semesta dan memasukkan lebih banyak Serangga Pemakan Dewa.     

Dia ingin menangkap lebih banyak serangga, agar dia bisa membentuk pasukan serangga. Toh, mereka dapat dijadikan sebagai kartu andalan.     

Beberapa saat kemudian, selain serangga-serangga yang terbunuh, dan beberapa yang dijinakkan oleh Pan Ruo, maka Zhang Ruochen berhasil menangkap 3.000 ekor, termasuk tujuh ekor serangga sebesar ember air.     

Tiba-tiba, semua mata tertuju pada Zhang Ruochen. Mereka terkejut, bagaimana Zhang Ruochen bisa menangkap ribuan serangga dengan sangat mudah?     

"Zhang Ruochen, padahal kau bisa menangkap serangganya, tapi kenapa kau tidak melakukannya dari awal? Dengan begitu, kami tidak perlu mengorbankan banyak orang," kata Shi Lingkun.     

Dia sempat di gigit oleh salah satu serangga sekepalan tangan. Sehingga, dia harus memotong tangannya.     

Maka dari itu, dia merasa kesal dan ingin menyalahkan Zhang Ruochen.     

Tapi Zhang Ruochen berkata dengan tampang datar. "Pertama, aku tidak punya tanggung jawab untuk melindungi siapapun. Kedua, kata siapa aku dapat dengan mudah menangkapnya? Jika kau memang tidak senang denganku, aku bisa mengeluarkan semua."     

Mendengar itu, wajah Shi Lingkun mendadak berubah. Di waktu yang sama, dia memilih bungkam.     

Jika Zhang Ruochen sampai menyerangnya, maka dia tidak akan bisa hidup.     

Setelah bertempur melawan serangga-serangga itu, maka kedua belah pihak sama-sama menderita kerugian besar. Semua orang terlihat murung.     

Sementara itu, Ten-eyed Qiankun Insect telah mundur ke belakang dan tidak berani muncul di sana. Lagipula, semua kekacauan ini bermula darinya. Sehingga, dia adalah orang yang paling bertanggung jawab atas insiden tersebut.     

Sekarang ini, terdapat banyak Serangga Pemakan Dewa di batang Pohon Suci Utama. Mereka memancarkan api biru, dan bisa keluar dari sana kapanpun.     

Dalam kondisi semacam itu, tidak ada yang berani bertindak gegabah, kalau-kalau mereka malah mengeluarkan lebih banyak serangga.     

"Aku paham sekarang."     

Tiba-tiba, Pan Ruo bicara.     

"Apa yang kau temukan, Pan Ruo?" tanya Yuanmo Shenzi.     

Pan Ruo menudingkan jarinya ke depan. "Bukankah benda itu yang melepaskan energi aneh?"     

Semua orang menoleh ke arah yang dituding olehnya.     

Di salah satu bangunan, di sana terdapat sebuah kompas perunggu kuno. Kompasnya berputar pelan dan memancarkan energi aneh.     

"Bukankah itu adalah Kompas Xianji?" Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Kabarnya, Sekte Xianji pernah memiliki senjata andalan, yakni Kompas Xianji. Itu adalah senjata supreme yang sudah ada sejak Abad Pertengahan.     

Setelah Sekte Xianji tumbang, maka seluruh Gunung Xianji tersegel. Tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke sana. Ada banyak orang yang pernah mencari kompasnya, namun tidak ada seorangpun yang berhasil menemukannya.     

"Itu adalah Kompas Xianji, senjata andalan Sekte Xianji!"     

Seseorang berteriak dan terkejut.     

Ternyata, kultivator dari Dunia Langit – sebelum masuk ke Daratan Kunlun – sempat mencari informasi perihal Daratan Kunlun.     

Setelah Sekte Xianji ditaklukkan, mereka pikir Kompas Xianji jatuh ke tangan Deathkin. Ternyata, kompasnya masih berada di sana.     

Mata mereka bercahaya dan penuh semangat. Mereka ingin mendapatkan Kompas Xianji.     

Senjata supreme juga memiliki levelnya masing-masing. Kadang kala, perbedaan level itu akan sangat berpengaruh. Kompas Xianji termasuk ke dalam salah satu senjata supreme lvel tinggi. Artinya, senjatanya dapat melepaskan energi yang lebih besar.     

Bahkan di masa-masa kejayaannya, Daratan Kunlun hanya memiliki beberapa senjata supreme level tinggi.     

Bisa dibayangkan, dunia-dunia yang lebih kecil tidak akan memiliki senjata macam itu.     

"Kebetulan, aku tidak punya senjata supreme. Tampaknya Kompas Xianji cocok untukku." Pan Ruo merentangkan tangannya dan mencengkram Kompas Xianji.     

"Tidak semudah itu!" teriak Xuanyuan Liekong.     

"Jangan coba-coba menghentikannya!" teriak Yuanmo Shenzi.     

Dia menyabetkan tombak demonic dan mengaktifkan energi supreme, lantas menyerang Xuanyuan Liekong.     

Sama halnya seperti saber demonic Qi Yang, maka tombak demonic Yuanmo Shenzi tergolong lengkap. Itu adalah senjata versi lengkap, dan jauh lebih kuat.     

Tapi Xuanyuan Liekong tidak gentar. Dia mengayunkan Sky-piercer Halberd dan membuatnya berbenturan dengan serangan Yuanmo Shenzi.     

Sky-piercer Halberd juga merupakan senjata supreme. Energinya jauh lebih besar dibandingkan Tombak Demonic Yuanmo Shenzi.     

Tanpa senjata itu, bagaimana mungkin Xuanyuan Liekong bisa menjadi pemimpin Basecamp Wilayah Utara dan mengimbangi Yuanmo Shenzi?     

Pada saat itu, kultivator lain juga mengaktifkan teknik masing-masing dan mulai bertempur untuk memperebutkan senjata supreme.     

Kemunculan Kompas Xianji memiliki fungsi yang signifikan. Siapa tahu, bila mereka berhasil mendapatkannya, mungkin mereka juga bisa mendapatkan batang Pohon Suci Utama?     

Di salah satu sudut tempat itu, Shi Lingkun mengamati kompasnya dengan tampang serakah.     

Ketika semua orang sedang bertempur satu sama lain, maka dia mengaktifkan teknik rahasia Daratan Blackdemon. Kemudian, dia berubah menjadi bayangan, lantas menyelinap masuk ke bangunan tersebut.     

"Kompas Xianji-nya milikku!"     

Hatinya berbunga, sebagaimana dia hendak mengambil kompas tersebut.     

Rencananya, setelah mendapatkan kompas tersebut, maka dia akan pergi dari sana dengan menggunakan rune melarikan diri. Kemudian, dia akan mencari tempat yang sesuai untuk memurnikan kompasnya. Sehingga, tidak ada seorangpun yang bisa menghentikannya.     

Tepat setelah itu, lima serangga terbang dari Gerbang Takdir di belakang Pan Ruo, lantas mendarat di punggung Shi Lingkun dan mulai menggerogotinya.     

"Tidak..."     

Sambil ketakutan, suaranya terdengar penuh sesal.     

Lantas, dia terjatuh dari bangunan tersebut. Dia sempat melancarkan serangan balik, tapi serangannya cuma bertahan sebentar, sebelum akhirnya serangga-serangga itu mengubahnya menjadi abu.     

Melihat kondisi Shi Lingkun, maka para petarung dari Daratan Blackdemon mendadak murung. Sebenarnya, mereka ingin menyerang Pan Ruo, tapi mereka takut dengannya. Pada saat itu, mereka tidak bisa berbuat banyak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.