Kaisar Dewa

Keunggulan Pedang Waktu



Keunggulan Pedang Waktu

3Ketika dia berkultivasi di Sekte Dewa Darah selama 10 tahun, selama itu pula Zhang Ruochen berhasil menguasai Sepuluh Pedang sampai di level tiga. Oleh karena itu, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menguji kekuatannya di depan Mo Sheng.     

Sambil menyuntikkan Chi Suci-nya, maka batu ungu di gagang pedangnya tiba-tiba memancarkan sinar brilian dan berselimutkan pola-pola aneh. Di waktu yang sama, Pedang Kuno Abyss-nya menjadi semakin berat, hingga pedangnya sampai agak merosot dari genggaman Zhang Ruochen.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen juga memobilisasi prinsip di langit dan bumi dalam radius 5 ribu mil.     

Selama berkultivasi sebelumnya, Pedang Kuno Abyss juga tidak tinggal diam. Selama itu, pedangnya telah memurnikan banyak senjata saint lainnya. Alhasil, kini inskripsinya telah mencapai 110 ribu.     

Dengan tambahan Batu Ungu, maka Pedang Kuno Abyss bisa disejajarkan dengan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi level tinggi.     

Dan setelah naik level, maka efek pedangnya juga akan semakin bagus.     

Namun, jika bicara tentang level, Pedang Kuno Abyss masih belum bisa disejajarkan dengan Blade of the Voracious Wolf. Akan tetapi, Zhang Ruochen masih berani menyabetkan pedangnya ke pedang lawan.     

Sebab, bahan utama pembuatan Pedang Kuno Abyss adalah Besi Dewa Alami. Itu adalah harta karun dewa yang sulit dihancurkan. Bahkan Senjata Supreme tidak akan mudah menghancurkannya.     

"Matilah kau!"     

Mo Sheng berteriak kencang. Kemudian, pedangnya melepaskan energi jahat, yang berubah menjadi seekor serigala ganas, dan menerjang Zhang Ruochen.     

"Sepuluh Pedang!" Zhang Ruochen melepaskan teknik pedang, dengan intensitas membunuh di matanya.     

Tiba-tiba, ruangan di depannya terguncang, sebagaimana cahaya pedang hitam melesat keluar dari ruang hampa dengan momentum yang mengerikan.     

Cahaya pedangnya menebas serigala ganas dan membelahnya menjadi dua. Begitu Blade of the Voracious Wolf kembali muncul, pedangnya hanya satu inci dari Zhang Ruochen. Maka dari itu, sudah terlambat untuk menghindarinya.     

Clunk!     

Blade of the Voracious Wolf menerjang Fire God Armor, hingga membuatnya memercikkan api.     

Energi yang dahsyat menjalar di tubuh Zhang Ruochen, hingga membuatnya terhempas ke langit bagaikan meteor.     

Setelah terhempas sejauh ratusan mil, akhirnya Zhang Ruochen dapat menyeimbangkan dirinya. Dia berusaha sekuat tenaga agar tidak sampai muntah darah.     

Namun, sekuat apapun dia berusaha, masih ada darah yang merembes di sudut bibirnya. Yang jelas, Zhang Ruochen tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa dia sedang terluka.     

"Ternyata dia sangat tangguh. Dia memang layak menjadi kultivator tangguh level dua di bawah Alam Supreme Saint."     

Zhang Ruochen mulai menyeka darah di sudut bibirnya. Tidak ada ketakutan di matanya. Sebaliknya, dia malah menjadi semakin bersemangat.     

Hanya dengan bertempur melawan kultivator tangguh, maka dia bisa memaksimalkan potensi dan belajar banyak hal dari lawannya.     

Mo Sheng sedang menggenggam pedangnya, dengan dua Demonstone Engraving yang melayang di sampingnya. Keduanya sama-sama memancarkan aura demonic, bagaikan sang Demon King.     

Padahal, Mo Shen selalu mendapat keunggulan dalam setiap pertempuran, namun dia masih belum puas.     

Pada mulanya, rencana Mo Sheng adalah membunuh Zhang Ruochen dan mencuri Demonstone Engraving-nya. Dengan begitu, setelah pertempuran itu berakhir, maka reputasinya akan berkembang pesat.     

Namun ternyata, Zhang Ruochen jauh lebih kuat dari yang dibayangkan sebelumnya. Meski Zhang Ruochen sedang dalam pengaruh tekanan Demonic Yin-Yang Portrait, namun dia masih sulit ditangani.     

"Zhang Ruochen memang hebat. Dia lebih hebat dari rumor yang beredar di luar sana. Padahal, dia masih berada di level puncak."     

Gumam Peri Huofeng dengan cahaya aneh di matanya.     

Mungkin sangat sulit untuk menemukan tandingan Zhang Ruochen di Daratan Demon God, terutama bagi mereka yang berada di level sama.     

"Mungkin cuma Pangeran Tianpeng yang mampu menandinginya."     

Begitu teringat tentang Pangeran Tianpeng, tatapan mata Peri Huofeng mendadak kompleks.     

Baik klan Phoenix maupun klan Golden Roc sama-sama memiliki ras terkuat di Daratan Demon God. Oleh karena itu, persaingan di antara mereka memang sangat ketat.     

Namun, Klan Phoenix berhasil melahirkan lebih banyak kultivator tangguh, dan lebih hebat dibandingkan klan Golden Roc. Itu adalah sesuatu yang patut dibanggakan.     

Namun, karena Pangeran Tianpeng, maka para keturunan klan Phoenix mulai mengalami tekanan. Mereka tidak bisa lagi berbangga diri.     

Selama itu, Peri Huofeng juga sempat bertempur melawan Pangeran Tianpeng, tapi dia kalah telak. Sejak saat itu, dia merasa depresi. Dibutuhkan waktu yang lama untuk pulih dari situasi tersebut.     

Sekarang ini, Pangeran Tianpeng sudah berada di level Path's Anterior. Zhang Ruochen bukanlah tandingannya di level yang sama, kecuali Zhang Ruochen bisa menyamakan levelnya dalam waktu singkat.     

"Situasi ini benar-benar tidak bagus untuk adik seperguruan. Sebab, masih ada jarak yang lebar di antara dirinya dan Mo Sheng." Jin Yu mengernyitkan dahinya.     

Bao Lie terlihat khawatir. "Jika adik seperguruan sampai kalah, kurasa kita tidak akan sanggup mempertahankan Sekte Dewa Darah. Meski Blackie telah memasang formasi taktis di sekitar sekte, namun kita tidak akan sanggup menghentikan Mo Sheng. Apa yang harus kita lakukan?"     

Ketika itu, para Biksu dari Sekte Dewa Darah mendadak bungkam. Bagaimana kalau sekte mereka hancur?     

"Jangan terlalu dini dalam mengambil keputusan. Kita tidak boleh meremehkan Zhang Ruochen. Lagipula, jauh lebih hebat dari yang kalian kira." Kata Mu Lingxi sambil tersenyum.     

Apapun yang sedang dipikirkan oleh orang lain, namun dia masih sangat percaya dengan Zhang Ruochen.     

"Lingxi benar. Kalau menilai dari karakter Zhang Ruochen, dia tidak akan pernah bertempur melawan Mo Sheng jika dia tidak yakin dapat mengalahkannya. Dia tidak bodoh," kata Blackie.     

Bao Lie dan yang lainnya mulai memasang ekspresi menimbang-nimbang. Mereka penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Zhang Ruochen selanjutnya.     

Zhang Ruochen terbatuk dua kali, dan mengeluarkan apapun yang mengganjal di dadanya.     

Setelah itu, dia mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming dan mengalirkan Chi Suci-nya. Kemudian, Sungai Celestial menyeruak dari tubuhnya dengan energinya yang mengalir secara perlahan.     

Di waktu yang sama, seekor naga dan gajah muncul di kedua sisinya. Keduanya terlihat sangat besar dan nyata. Aura mereka mirip seperti Supreme Saint.     

Sungai Celestial adalah Bayangan Biksu Tinju-nya, sedangkan naga dan gajah merupakan Bayangan Biksu Pukulan-nya.     

Setelah menggabungkan keduanya, Zhang Ruochen mulai memobilisasi prinsip di langit dan bumi. Seketika itu juga, banyak perubahan yang terjadi.     

"Spirit Influx!"     

Prinsip Tinju dan Chi Suci-nya bergabung dan berubah menjadi dua bayangan ghost. Lantas, terdapat Sungai Celestial yang melingkupi ghost tersebut.     

Tiba-tiba, ghost-nya memekik kencang dan mengguncang langit, bahkan sampai berhasil menghancurkan awan demonic di atasnya.     

"Heavenly Dragon-Elephant!"     

Seekor naga dan gajah terbang secara bersamaan. Tubuh mereka membesar, dan nyaris memenuhi ruang di sekitarnya. Bayangan-bayangan naga dan gajah muncul di segala penjuru. Pemandangan itu benar-benar menggemparkan.     

Naga dan gajahnya bergerak seirama dengan bayangan-bayangan ghost tersebut. Meski keduanya berbeda elemen – api dan air – namun keduanya masih bisa membentuk keseimbangan tersendiri, yakni sebuah kekerasan dan kelembutan.     

Zhang Ruochen telah menguasai Teknik Tinju Luoshui serta Pukulan Naga dan Gajah Prajna sampai di level tinggi. Jika dia menggabungkan keduanya, maka pengaruhnya akan semakin hebat.     

Dia mendapatkan ide semacam itu dari Shang Ziyan.     

Selama mereka bertempur di Manor Peacock, Shang Ziyan pernah mengaktifkan dua teknik level tinggi secara bersamaan. Sehingga, teknik-teknik itu sempat membuat Zhang Ruochen merasa kewalahan.     

Sekarang ini, Mo Sheng sedang merasa terkejut sekaligus terancam. Dia buru-buru membolisasi prinsip-prinsip di tubuhnya, lantas melepaskan cahaya aneh berwarna hitam dan putih.     

Kemudian, cahaya anehnya mulai menyerap prinsip tersebut dan menjadi semakin besar, hingga mirip seperti bintang berwarna hitam dan putih.     

"Mystical Yin-yang Light!"     

Mo Sheng berteriak kencang, sembari menyuntikkan Chi Suci-nya secara konstan.     

Itu adalah salah satu teknik level menengah dari Daratan Blackdemon. Teknik itu sangat dominan dan misterius.     

Setelah dia berhasil menguasai Demonic Yin-Yang Portrait sampai di level yang sangat tinggi, maka dia bakal bisa melepaskan Mystical Yin-yang Light.     

Mo Sheng adalah satu-satunya kultivator di bawah Alam Supreme Saint – di Daratan Blackdemon – yang berhasil menguasainya.     

Meski levelnya masih berada di bawah Teknik Tinju Luoshui dan Pukulan Naga dan Gajah Prajna, tapi kekuatan Mo Sheng masih jauh lebih tinggi darinya.     

Boom!     

Mystical Yin-yang Light meledak dan melepaskan energi destruktif di sekitarnya.     

Seketika itu juga, baik naga, gajah, dan bayangan-bayangan ghost yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen hancur berkeping-keping.     

Boom!     

Energi destruktif mulai menghantam tanah dan membelahnya menjadi dua, hingga menghancurkan apapun dalam radius ribuan mil di sekitarnya.     

Magma panas menyembur secara konstan. Dalam waktu singkat, area di sekitarnya berubah menjadi danau magma. Aroma sulfur pun mulai memenuhi ruang di sekitarnya.     

Tak disangka, dalam waktu singkat, ternyata hamparan salju di sekitarnya tiba-tiba berubah menjadi danau magma.     

Benturan energi itu benar-benar hebat, bahkan Demonic Yin-Yang Portrait pun tidak sanggup menahannya.     

Zhang Ruochen mengaktifkan Pergerakan Ruang dan kembali muncul di samping Mo Sheng.     

Dia menangkap Tanda Waktu dan mulai menyabetkan pedangnya. Lantas, sebuah pola waktu mulai terbentuk dan melingkupi Mo Sheng di dalamnya.     

"Sial!"     

Mo Sheng pun merasa tersentak, karena arus waktu di sekitarnya mendadak berhenti.     

Zhang Ruochen menyabetkan Pedang Kuno Abyss ke leher Mo Sheng.     

Namun, bukannya merasa gembira, Zhang Ruochen malah mengernyitkan dahinya.     

Sebab, setelah menebas leher lawannya, tidak ada darah yang menyembur darinya.     

Di waktu yang sama, pola waktunya mendadak sinar, dan Mo Sheng tiba-tiba hilang dari tempatnya.     

Lantas, Mo Sheng kembali muncul di jarak ratusan kaki jauhnya, dengan dua Demonstone Engraving di sampingnya.     

Terdapat luka yang cukup dalam di leher Mo Sheng. Lehernya berdarah.     

"Lumayan. Ternyata kau sangat waspada." Bisik Zhang Ruochen.     

Padahal, Zhang Ruochen baru saja mendapatkan peluang bagus. Namun, ternyata Mo Sheng masih sangat waspada. Dia masih sempat mengaktifkan salah satu Unmarked Demonic Technique.     

Meski begitu, dia masih sempat terkena sabetan Zhang Ruochen dan menderita luka ringan.     

Tentu saja, Tanda Waktu sudah merasuk ke dalam tubuhnya. Sehingga, dia akan menjadi semakin lemah, karena baru saja kehilangan umurnya sebanyak puluhan tahun.     

Mo Sheng merentangkan tangannya dan menyentuh luka di lehernya. Tatapan matanya terlihat sangat dingin. Baru saja, Zhang Ruochen nyaris berhasil memenggal kepalanya. Hal itu membuatnya sangat malu. Itu membuatnya sangat marah.     

Pada saat ini, mereka yang menonton pertempuran sama-sama merasa tercengang.     

"Apa yang terjadi? Tak kusangka, ternyata Mo Sheng gagal menghindari serangan Zhang Ruochen."     

"Pasti itu karena ulah Pedang Waktu. Seandainya itu bukan Mo Sheng, maka Zhang Ruochen pasti sudah berhasil membunuhnya. Kabarnya, Cang Long terbunuh oleh Pedang Waktu tersebut. Jika pedang itu sampai berhasil memenggal kepalanya, maka nasib Mo Sheng bakal sama seperti Cang Long."     

"Rupanya teknik waktu memang sangat mengerikan. Apa ada cara khusus untuk mengantisipasinya?"     

"Hanya ada dua cara untuk menghadapi Pedang Waktu Zhang Ruochen. Kau harus lebih kuat darinya atau kau harus membawa sebuah senjata spesial. Karena alasan itulah, Mo Sheng masih bisa selamat."     

...     

Pada saat itu, semua orang mendadak ketakutan dengan Pedang Waktu Zhang Ruochen.     

Bisa dibilang, hanya segelintir kultivator di bawah Alam Supreme Saint yang berani menghadapi Pedang Waktu Zhang Ruochen.     

Sementara itu, luka di leher Mo Sheng bisa sembuh dengan cepat. Karena biasanya, para kultivator demonic memang memiliki fisik yang kuat, dan daya pemulihan yang baik.     

"Hebat sekali Pedang Waktu-mu, Zhang Ruochen! Harus kuakui, aku memang sempat meremehkanmu sebelumnya. Tapi sekarang, aku tidak akan membuat kesalahan yang sama." Kata Mo Sheng dengan nada serius.     

Setelah itu, dia mengaktifkan teknik demonic dan menyuntikkan Chi demonic ke dalam Demonstone Engraving berpola serigala ganas.     

Boom!     

Lantas, pola-pola misterius mulai bermunculan dari Demonstone Engraving-nya.     

Demonstone Engraving – yang ukurannya mencapai beberapa yard – tiba-tiba membesar hingga ratusan yard dalam satu kedipan mata. Dua pola serigalanya pun menjadi semakin jelas dan nyata.     

Roar!     

Setelah pola-polanya terlihat semakin nyata, mereka sontak terbang dari tablet batu tersebut, lantas mengaum kencang di angkasa, seolah mereka hendak menelan dunia di sekitarnya. Jika menilai dari kemampuan Mo Sheng, maka Demonstone Engraving yang sedang diaktifkan bakal jauh lebih mengerikan dibandingkan Blade of the Voracious Wolf.     

Kelihatannya, Mo Sheng sudah kehilangan kesabarannya. Dia ingin buru-buru menyelesaikan semua omong kosong ini. Dia ingin membunuh Zhang Ruochen dan mengakhiri pertempuran ini secepat mungkin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.