Kaisar Dewa

Mo Sheng



Mo Sheng

1Boom!!     

Ketika Teng Gu masih berada di dalam lubang, sambaran petir kembali muncul dan menghujaninya. Pada saat itu, kondisi Teng Gu sangat lemah. Sehingga, bagaimana mungkin dia sanggup bertahan dari petir emas tersebut?     

Baaam!!     

Seketika itu juga, punggung Teng Gu meledak. Sayap dagingnya berubah menjadi abu, bahkan sampai terlihat tulang putihnya.     

Ketika itu, energi petir Yang mulai menjalar ke tubuh Teng Gu.     

Padahal tubuh Teng Gu penuh dengan energi demonic, tapi kini, terdapat banyak energi Yang di tubuhnya. Seketika itu juga, dia tak bisa bergerak, karena tubuhnya mendadak kaku.     

Sambil membalikkan tangannya, Zhang Ruochen mengeluarkan Saint-binding Chain dan merantai Teng Gu.     

"Ternyata... aku kalah telak." Teng Gu memasang ekspresi getir, seolah tak dapat menerima fakta tersebut.     

Pada saat ini, Teng Gu harus mengaku kalau dirinya memang terlalu arogan. Dia kira dapat membunuh Zhang Ruochen dan pulang dengan membawa kontribusi besar. Tapi sayangnya, dia malah berakhir seperti ini.     

Begitu Zhang Ruochen mengalahkan Teng Gu, saat itu Luo Yu merasa gelisah, hingga dia mulai mengacuhkan rekan-rekannya dan mengeluarkan sebuah rune, lalu mengaktifkannya dan melarikan diri dari sana.     

"Hmm? Ternyata dia bergerak dengan sangat cepat."     

Luo Yu sudah tidak ada di sana. Zhang Ruochen hanya bisa menghembuskan nafasnya dan tidak mengejarnya.     

Kemudian, Zhang Ruochen menoleh ke arah ratusan Saint King Daratan Blackdemon yang sedang terluka parah. Lantas, dia merentangkan tangannya dan membekukan mereka semua.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengeluarkan Bola Ruang dan memasukkan Teng Gu, serta ratusan Saint King lainnya ke dalam bola tersebut.     

Seketika itu juga, Thunder God Wrath berubah menjadi garis-garis petir dan merasuk ke dalam tubuh Zhang Ruochen.     

Itu adalah pertama kalinya dia menggunakan mantra suci yang baru saja dipelajarinya. Tentu saja, hasilnya cukup memuaskan.     

"Kurasa aku perlu menguasai lebih banyak mantra suci di kemudian hari." Ikir Zhang Ruochen.     

Karena Kekuatan Batin-nya sudah berada di level tinggi, maka dia akan memanfaatkannya baik-baik.     

Hanya saja, mantra suci memang jauh lebih langka dibandingkan dengan teknik saintly. Kalau tidak, maka dengan Kekuatan Batin-nya, kenapa dia belum menguasai mantra suci berelemen petir?     

"Lumayan, Zhang Ruochen. Tak kusangka, ternyta kau masih punya kartu andalan seperti itu."     

Blackie muncul dari ruang hampa dan menatap Zhang Ruochen dengan tampang terkejut.     

Keributan besar baru saja terjadi di Ancient Snow Mountain, bagaimana mungkin Blackie tidak mendengarnya?     

Setelah itu, Blackie menatap Mu Lingi dan berkata. "Ternyata kau benar-benar kembali bersama Lingxi. Tapi di mana sepupumu? Kemana dia?"     

"Lanyou perlu berkultivasi di Bottomless Abyss. Dia tidak akan kembali dalam waktu dekat," kata Zhang Ruochen.     

Blackie tidak bertanya mengenai apa yang mereka temukan di Bottomless Abyss, karena dia masih punya urusan yang perlu diselesaikan. "Kenapa baru kembali sekarang? Kali ini, Daratan Blackdemon benar-benar serius. Bahkan mereka mengirimkan banyak kultivator tangguh. Kalau bukan karena formasi taktis level sembilanku, mungkin Sekte Dewa Darah sudah tumbang sejak lama."     

"Daratan Blackdemon baru saja mengalami kerugian besar. Bahkan mereka nyaris dijadikan sebagai bahan lelucon oleh Dunia Langit. Oleh karena itu, mereka pasti ingin membalaskan dendamnya." Zhang Ruochen masih terlihat sangat tenang, seolah dia telah menduga semua itu sebelumnya. Maka dari itu, dia buru-buru kembali ke sekte.     

Setelah merenung sejenak, Blackie menambahkan. "Selain Daratan Blackdemon, samar-samar aku juga merasakan aura Immortal Vampir di dekat sini."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung memicingkan matanya.     

Selain mengincar Zhang Ruochen, bisa jadi kemunculan mereka di dekat sana, karena immortal Vampir memang sedang mengincar harta karun Dewa Darah.     

Sejujurnya, Zhang Ruochen juga penasaran dengan harta karun macam apa yang pernah ditinggalkan oleh Dewa Darah, sampai-sampai Immortal Vampir begitu ingin mendapatkannya?     

Tanpa berlama-lama, Zhang Ruochen dan Mu Lingxi sama-sama berjalan melewati formasi taktis dan masuk ke wilayah sekte.     

Karena situasi Sekte Dewa Darah sedang kritis, maka para anggota sekte sedang berkumpul di Puncak Yingzhu.     

Blackie telah memperbaiki inskripsi-inskripsi dewa di Puncak Yingzhu. Di waktu yang sama, dia juga membangun formasi taktis baru di tempat tersebut. Bisa dibilang, pertahanan Puncak Yingzhu menjadi semakin kuat. Pihak luar tidak akan mudah menghancurkannya.     

"Adik seperguruan, akhirnya kau kembali. Syukurlah kau baik-baik saja."     

Setelah melihat Zhang Ruochen, Bao Lie buru-buru mendekat dan memberinya pelukan.     

Selama 20 hari berada di Bottomless Abyss, mereka khawatir dengan kondisi Zhang Ruochen. Mereka pun tidak tahu dengan motif Permaisuri Darah.     

Jin Yu menatap Mu Lingxi di samping Zhang Ruochen dan buru-buru bertanya. "Adik seperguruan, kenapa aku tidak melihat Lanyou?"     

"Lantai dua Bottomless Abyss menyimpan peluang besar untuk Lanyou. Dia tidak ingin menyia-nyiakan peluang tersebut. Maka dari itu, dia akan berkultivasi di sana untuk sementara waktu." Kata Zhang Ruochen sambil tersenyum.     

Elder Yuanxing buru-buru mendekat dan bertanya dengan nada gelisah. "Grand Master, kenapa Elder Supreme tidak kembali bersama Anda?"     

Pada saat ini, para eselon atas Sekte Dewa Darah juga mulai memfokuskan perhatiannya kepada Zhang Ruochen. Mereka benar-benar penasaran dengan kabar mengenai Yan Liren.     

Saat Yan Liren tiba-tiba muncul dan menculik Mu Lingxi sebelumnya, hal itu membuat para anggota sekte merasa khawatir.     

Bagi Sekte Dewa Darah, Yan Liren adalah sebuah pilar utama. Dia benar-benar signifikan bagi sekte mereka.     

Jika Yan Liren masih berada di Sekte Dewa Darah, maka Elder Yuanxing tidak perlu mengkhawatirkan serangan kultivator dari Daratan Blackdemon.     

Karena dengan kemampuan Yan Liren dan senjata supremenya – Blood God Swordbreaker – lantas siapa yang dapat menandinginya?     

Walau Zhang Ruochen sangat kuat, tapi di mata para eselon atas Sekte Dewa Darah, masih terdapat perbedaan besar di antara dirinya dan Yan Liren.     

Secara natural, Zhang Ruochen paham dengan apa yang mereka pikirkan. Oleh karena itu, dia berkata dengan penuh pertimbangan. "Elder Supreme telah menembus Alam Supreme Saint. Beliau sudah tidak boleh berada di Daratan Kunlun."     

"Yan Liren baru saja menculik adik seperguruan sebelumnya. Bagaimana mungkin dia bisa menembus alam dengan cepat?" kata Bao Lie dengan tampang terkejut.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata. "Elder Supreme yang kau lihat sebelumnya bukanlah tubuh asli..."     

Zhang Ruochen memberikan penjelasan kasar kepada mereka semua.     

"Itu adalah kepompong yang ditinggalkan setelah proses metamorfosis. Namun, kekuatannya memang sangat mengerikan. Tapi sebenarnya wajar saja, toh dia pernah menjadi Kaisar Kesepuluh di masa silam." Kata Jin Yu.     

Sebelum Yan Liren menculik Mu Lingxi, Jin Yu sempat menukar beberapa serangan dengannya. Maka dari itu, dia benar-benar paham dengan kemampuannya.     

Beberapa saat kemudian, Elder Yuanxing dan yang lainnya sama-sama memasang ekspresi kecewa.     

Pencapaian Yan Liren dalam menembus Alam Supreme Saint dan terbebas dari cengkraman Permaisuri Darah memang sesuatu yang patut untuk dirayakan. Akan tetapi, karena dia tidak bisa kembali ke Sekte Dewa Darah, lantas siapa yang akan menjaga sekte dari bencana?     

Begitu melihat tampang Elder Yuanxing dan yang lainnya, Zhang Ruochen pun berkata. "Meski Elder Supreme tidak bisa kembali. Tapi selama aku berada di sini, maka para kultivator dari Daratan Blackdemon tidak akan bisa berbuat banyak."     

"Adik seperguruan, apa kau punya rencana?" tanya Jin Yu.     

Zhang Ruochen berkata. "Ya, aku punya beberapa rencana dan mungkin aku perlu merepotkan kalian nantinya."     

"Adik seperguruan, apa yang kau bicarakan? Jika kau membutuhkan sesuatu, katakan saja kepada kakak-kakak seperguruanmu." Bao Lie menepuk dadanya.     

Mata Zhang Ruochen mendadak berbinar dan berkata. "Aku perlu menyiapkan sesuatu. Blackie, tahan mereka sebentar. Jangan biarkan para kultivator Daratan Blackdemon berhasil memasuki parameter."     

"Kau tidak perlu khawatir. Mereka tidak akan bisa berbuat apapun dengan formasi taktisku." Kata Blackie dengan penuh percaya diri.     

Zhang Ruochen mengangguk pelan dan menghilang di balik ruang hampa. Tidak ada seorangpun yang tahu mengenai persiapannya.     

Karena tidak ada lagi yang pelru dilakukan, maka semua orang kembali bersikap waspada dan siap bertempur kapanpun.     

Kecuali sudah benar-benar tersudut, jika belum, maka mereka tidak akan pernah menyerahkan Sekte Dewa Darah begitu saja.     

Di luar Sekte Dewa Darah, para kultivator Daratan Blackdemin sedang berkumpul bersama. Mereka tidak ingin dikalahkan oleh Zhang Ruochen dengan mudah.     

Lagipula, Zhang Ruochen dapat dengan mudah menghancurkan satu kelompok mereka. Artinya, jika mereka terpecah belah, maka nasib mereka tidak akan berakhir baik. Sederhananya, tidak ada ruginya untuk tetap berhati-hati.     

Di dalam istana hitam, banyak kultivator sedang berkumpul di sana, termasuk Luo Yu, yang baru saja melarikan diri dari Zhang Ruochen.     

"Apa Zhang Ruochen benar-benar tangguh, sampai-sampai cuma dirimu saja yang berhasil melarikan diri?"     

Tanya salah satu kultivator dari Daratan Blackdemon sambil mengernyitkan dahinya.     

Tubuhnya berselimutkan sisik. Terdapat dua tanduk berwarna abu-abu di keningnya. Dia benar-benar tidak mirip seperti manusia.     

Namanya adalah Zuo Li. Dia telah menguasai Demonic Frenzied Dragon Portrait. Dia adalah sosok yang paling kuat dan kejam. Kemampuannya berada di atas Teng Gu dan Luo Yu.     

Pada saat itu, wajah Luo Yu terlihat agak pucat. Dia menghembuskan nafasnya. "Apabila dibandingkan dengan pertempuran di Manor Peacock, maka kekuatan Zhang Ruochen telah kembali meningkat. Yang jauh lebih penting, Kekuatan Batin-nya juga berada di level tinggi. Aku tidak pernah melihatnya melepaskan mantra suci level tinggi sebelumnya. Bahkan, teknik demonic Teng Gu tidak mempan melawannya."     

Hanya satu sambaran petir, namun itu mampu menghancurkan formasi pertempuran mereka. Begitu wanita itu kembali mengingat proses pertempurannya, maka dia sontak bergidik ngeri.     

"Kekuatan Batin? Zhang Ruochen tidak menggunakan teknik saintly untuk bertempur melawanmu?" Zuo Li merasa terkejut.     

Luo Yu berkata. "Sebenarnya, Zhang Ruochen sempat menggunakan beberapa teknik saintly. Namun, dia berhasil mengalahkan kami dengan menggunakan mantra sucinya."     

Mendengar itu, ekspresi semua kultivator berubah. Mereka benar-benar tak habis pikir.     

Padahal, Teng Gu dan Luo Yu bukanlah para kultivator lemah. Mereka juga telah bekerja sama. Bahkan beberapa kultivator yang lebih tangguh tidak akan mudah mengalahkan mereka.     

"Pantas saja Daratan Heaven menganggap Zhang Ruochen sebagai musuh tangguh. Ternyata bocah ini memang sangat mengerikan." Kata pria barjubah hitam.     

Tubuhnya agak kurus, namun matanya terlihat sangat dingin dan tajam. Mereka memancarkan aura membunuh yang dominan. Chi demonic bergulung-ulung di belakangnya, seraya membawa saber demonic tajam.     

Namanya adalah Xiao Wuchang. Dia telah menguasai Demonic Blade Draw Portrait.     

Bisa dibilang, dia adalah sosok legendaris. Namun, di Daratan Blackdemon, dia tidak terlalu terkenal, karena Shi Lingkun juga menguasai Demonic Blade Draw Portrait.     

Namun, setibanya di Daratan Kunlun, tiba-tiba reputasi Xiao Wuchang meroket dan menyalip kedudukan Shi Lingkun.     

Sebab, Xiao Wuchang baru saja mendapatkan peluang besar. Dia menemukan Demonic Blade Draw Portrait di sebuah tempat rahasia. Oleh karena itu, dia mendapatkan banyak manfaat darinya.     

Begitu Xiao Wuchang keluar dari tempat tersebut, maka kultivasinya langsung meningkat pesat. Dari yang semula berada di level delapan, langsung naik ke puncak level sembilan.     

Yang jauh lebih penting, kekuatan Xiao Wuchang sangat kuat. Para kultivator level puncak di Daratan Blackdemon bukanlah tandingannya.     

Karena itulah, banyak kultivator dari Daratan Blackdemon yang merasa iri dengan peluang Xiao Wuchang.     

Tidak perlu dipertanyakan lagi, transformasi yang terjadi pada Xiao Wuchang memang berkaitan erat dengan Demonic Blade Draw Portrait.     

Tentu saja, masih ada perbedaan besar di antara kultivator yang mempelajari teknik dari kitab salinan dan mereka yang mempelajarinya dari kitab asli.     

"Setelah Zhang Ruochen keluar dari Bottomless Abyss, maka itu memang agak bermasalah untuk kita. Apalagi, formasi taktis level sembilannya juga sangat sulit ditembus. Apa yang harus kita lakukan?" kata seorang nenek dengan tampang serius.     

Nenek itu terlihat sangat tua. Rambutnya beruban dan kulitnya sangat keriput. Di samping itu, auranya juga sangat lemah dan terlihat sangat ringkih.     

Akan tetapi, para elit Blackdemon tidak berani meremehkan nenek ini.     

Nenek ini bernama Crone Yinfan. Sebenarnya, dia adalah wanita tercantik nomor satu di Daratan Blackdemon. Dia menjadi seperti ini, karena dia mempelajari teknik demonic.     

Crone Yinfan memang terkenal sangat kejam. Bahkan di Daratan Blackdemon, hanya segelintir yang berani mengusiknya.     

Zuo Li merenung sejenak dan berkata "Zhang Ruochen benar-benar sulit diprediksi. Kurasa kita tidak akan bisa menghentikannya. Untuk sementara waktu, sebaiknya kita berdiam diri di sini, sambil menunggu kedatangan kakak seperguruan Mo Sheng."     

Mendengar itu, orang-orang di dalam aula mengangguk pelan. Karena Teng Gu telah menjadi korban, maka mereka tidak berani ceroboh dalam menghadapi Zhang Ruochen.     

"Hmph, Immortal Vampir benar-benar pintar menempatkan posisi. Mereka sengaja memberi kita informasi dan membiarkan kita menyerang Sekte Dewa Darah. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan." Crone Yinfan mendengus.     

Zuo Li tersenyum dan berkata. "Tidak akan semudah itu. Begitu kakak seperguruan Mo Sheng tiba di sini, bukankah mereka tidak akan berani macam-macam?"     

Begitu mendengar nama Mo Sheng, beberapa kultivator mulai memasang ekspresi takjub.     

Daratan Blackdemon memang memiliki banyak elit, tapi hanya satu yang dapat melewati dua ujian di bawah Alam Supreme Saint. Mo Sheng adalah satu-satunya.     

Perlu diketahui, demi menembus Alam Supreme Saint, maka seseorang harus dapat memobilisasi prinsip di langit dan bumi dalam radius 8.000 mil. Bahkan Supreme Saint Netherwilt akan kesulitan untuk melakukannya.     

Siapapun yang dapat mencapai level itu akan memiliki kemampuan untuk mengalahkan Supreme Saint Netherwilt. Setelah mereka menjadi Supreme Saint Netherwilt, mereka akan menjadi elit di tingkatan alamnya.     

Kalau tidak seperti itu, maka tidak akan ada banyak kultivator yang memilih berada di level Path's Anterior untuk waktu yang lama. Di tingkatan itu, mereka ingin membangun pondasi lebih kuat lagi, agar pencapaian mereka bisa lebih besar di kemudian hari.     

Setelah itu, diam-diam Daratan Blackdemon merencanakan sesuatu dan menghentikan serangannya untuk sementara waktu. Sesaat setelah Mo Sheng tiba di sana, maka mereka akan kembali menyerang dan menghancurkan Sekte Dewa Darah.     

Alhasil, Blackie bisa sedikit bernafas lega. Bagaimanapun juga, mengendalikan tiga formasi taktis level sembilan bukan perkara mudah.     

Ketika itu, tiba-tiba terjadi keributan di Cabang Terminal Merit di dekat Sekte Dewa Darah.     

"Awooooo!"     

Diikuti dengan suara lolongan serigala, seekor serigala hitam bersimbah darah tiba-tiba keluar dari Cabang Terminal Merit.     

Serigala hitamnya memancarkan aura yang mengerikan, dan setara dengan elit di level puncak.     

Serigala itu memiliki dua mata berwarna merah darah. Mereka yang menatap matanya akan merasa linglung.     

Seorang pria berambut abu-abu sedang duduk di punggung serigala hitam tersebut. Dia masih sangat muda dan berada di kisaran usia 20 tahunan. Pemuda itu sangat tampan. Armor dengan bercak-bercak darahnya memancarkan aura dingin, dan berselimutkan Chi mematikan, seolah dia baru saja kembali dari neraka.     

Matanya terlihat dingin, tanpa emosi apapun. Pedang di tangannya masih meneteskan darah, dengan aura membunuh yang kental. Hal itu membuat semua orang merasa ketakutan.     

"Sekte Dewa Darah," gumam pria berambut abu-abu, dengan tatapan mata dingin, seraya mengamati wilayah bersalju di kejauhan.     

Kemudian, serigala hitamnya terbang ke udara, sambil membawa pria berambut abu-abu menuju ke Sekte Dewa Darah dengan kecepatan tinggi.     

Setelah pria berambut abu-abu pergi dari sana, seseorang juga keluar dari Cabang Terminal Merit.     

Pada saat ini, empat orang sedang tergeletak di dalam Cabang Terminal Merit. Mata mereka terlihat ketakutan. Tubuh mereka masih hangat, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan.     

Sambil mengamati keempat orang yang tergeletak di lantai, semua orang pun merasa tercengang.     

Sebenarnya, jiwa suci mereka baru saja ditelan oleh serigala hitam ketika mereka sedang menatap matanya. Oleh karena itu, hanya tubuh mereka saja yang tersisa.     

"Mengerikan sekali Serigala Demonic Bloodeye. Pemuda itu pasti pemimpin Daratan Blackdemon, Mo Sheng."     

"Belum lama ini, ada banyak elit dari Daratan Blackdemon yang bergerak ke Sekte Dewa Darah. Tak kusangka, ternyata Mo Sheng juga akan muncul di sini."     

"Mo Sheng adalah sosok yang bruta. Pedang Voracious Wolf-nya telah menelan banyak ras Ashuran. Bahkan pangeran pertama mereka mati di pedangnya.     

"Kelihatannya Sekte Dewa Darah sedang mengalami masalah besar. Meski Zhang Ruochen berada di sana dan menjaganya, tapi dia tidak akan sanggup bertahan lama."     

"Jangan remehkan Zhang Ruochen. Bahkan mungkin Mo Sheng akan jatuh di tangannya."     

"Mustahil. Sebab, Mo Sheng bukanlah kultivator anyaran seperti Shang Ziyan. Dia berada di generasi yang sama dengan 10 murid dewa Istana Dewa Kebenaran dan empat Heavenly King Dunia Langit. Sekarang ini, dia telah menjadi salah satu figur paling tangguh di Medan Pertempuran Merit Daratan Kunlun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.