Kaisar Dewa

Wheel of Nether Sun



Wheel of Nether Sun

1Thunder God Wrath berdiri di belakang Zhang Ruochen, sambil menggenggam Golden Thunder Orb di tangannya dan mengaktifkan sebuah mantra suci.     

Faktanya, berbekal Kekuatan Batin dan Golden Thunder Orb, maka mantra suci apapun yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen akan menjadi sangat kuat. Yang jelas, para Saint King biasa tidak akan mampu menahan serangan tersebut.     

Sebelum-sebelumnya, petir yang dilepaskan berwarna perak, namun petir berwarna emas memang jauh lebih berbahaya dan bisa mengancam nyawa Saint King di level sembilan.     

Dalam satu kedipan mata, lebih dari 300 Saint King Daratan Blackdemon terkena sambaran petir, hingga mereka pun akhirnya tertangkap oleh Du Mosheng, Pei Linhu dan yang lainnya.     

Sedangkan sisa-sisa Saint King Daratan Blackdemon – sekitar 800 orang – sedang berkumpul bersama dan melepaskan Chi demonicnya, yang berubah menjadi tameng Chi demonic dan melindungi mereka dari sambaran petir tersebut.     

Bagaimanapun juga, ada koneksi magis di antara 36 Demonstone Engraving. Sehingga, mereka yang pernah mempelajari teknik demonic di Demonstone Engraving dapat membangun formasi gabungan dan menggalang kekuatan.     

Sebelum-sebelumnya, para Saint King dari Daratan Blackdemon memang sempat mengalami syok. Namun, setelah mereka terbangun dari rasa keterkejutannya, maka mereka langsung membangun formasi pertempuran.     

Mungkin mereka tidak terlalu kuat secara individu. Namun, begitu mereka menggalang kekuatan dan melepaskan tameng demonic, mereka sanggup bertahan dari mantra suci Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, dengan sambaran petir yang menghujam secara bertubi-tubi, tameng demonicnya pun mulai goyah, seolah tidak akan sanggup bertahan lama.     

Begitu melihat tamengnya semakin tipis, maka salah satu Saint King di level delapan dari Daratan Blackdemon mulai melemparkan sebuah payung demonic hitam.     

Payung hitam demonicnya mulai terbuka dan melingkupi area dalam radius ratusan mil.     

Terdapat pola-pola emas misterius yang menyeruak payungnya. Pola-polanya mirip seperti ular emas.     

Ternyata, payung demonicnya memiliki daya pertahanan yang tinggi. Bukan hanya dapat menangkal sambaran petir, tapi payung itu juga bisa menyerap energi lawannya.     

Sekeras apapun Zhang Ruochen menyerang dengan sambaran petir, namun dia masih gagal menembus payung tersebut.     

"Senjata itu sangat kuat."     

Ketika itu, ekspresinya agak berubah.     

Pada akhirnya, dia tidak punya pilihan lain, selain memobilisasi prinsip di langit dan bumi, lantas kembali mengeluarkan sambaran petir yang lebih kuat dan dahsyat.     

Meski dia gagal membunuh para Saint King dari Daratan Blackdemon tersebut, setidaknya dia masih bisa mengunci mereka di dalam sana.     

Di sisi lain, Han Xue dan Mo Sheng telah menukar ratusan kali serangan. Lingkungan di sekitar mereka pun porak-poranda.     

Han Xue menggenggam Void Sword di tangannya, sembari mengaktifkan teknik pedang. Sedari awal, dia sudah berada di posisi yang lebih unggul dari lawannya.     

Sebaliknya, Mo Sheng terlihat murung dan semakin gelisah. Dia benar-benar geram.     

Lagipula, Zhang Ruochen baru saja mengalahkannya. Dan kini, Mo Sheng kembali ditekan oleh murid Zhang Ruochen. Dia tidak bisa menerima penghinaan ini.     

"Jika kondisiku tidak sedang terluka, gadis kecil ini tidak akan bisa berbuat banyak."     

Namun, searogan apapun Mo Sheng, dia masih harus mengakui kemampuan Han Xue, terutama teknik pedangnya. Sebab, mestinya gadis itu setara dengan para kultivator level kedua di bawah Alam Supreme Saint.     

Baik master dan muridnya sama-sama berada di level puncak. Tapi, keduanya berhasil membuatnya terkejut. Mungkin, mereka berdua bisa menandingi para kultivator level pertama di bawah Alam Supreme Saint.     

Meski Zhang Ruochen dan Han Xue sama-sama menggunakan senjata supreme, namun tidak ada yang keberatan dengan hal tersebut. Lagipula, senjata-senjata itu juga bagian dari kekuatan mereka.     

Void Sword memancarkan cahaya dingin dan mulai membelah udara. Cahayanya melintasi jarak beberapa mil dan mengenai pipi Mo Sheng. Alhasil, serangan itu meninggalkan luka panjang di wajahnya.     

Di waktu yang sama, Han Xue mengaktifkan kekuatan Seribu Tulang. Lantas, tubuhnya mulai mengeluarkan suara bergemeretak, seolah terdapat ratusan ribu dewa petir yang bersembunyi di dalam tubuhnya. Kemudian, gadis itu melancarkan pukulan dengan segenap kekuatan.     

Mo Sheng terpental ke belakang, sambil memuntahkan darah.     

Padahal, dia telah mengenakan Meritorious Armor of Flowing Light, namun pukulan Han Xue masih sanggup melukai dan menghancurkan beberapa tulangnya.     

"Sudah berakhir!" bisik Han Xue, dengan intensitas membunuh di matanya. Lantas, dia menyabetkan pedangnya ke arah Mo Sheng.     

Jika dia bisa menahan atau membunuh Mo Sheng, maka itu akan menjadi kunci kemenangan melawan Daratan Blackdemon.     

Setelah Mo Sheng mati, maka para kultivator dari Daratan Blackdemon pun tidak akan bisa berbuat banyak.     

Han Xue muncul di depan Mo Sheng, sambil menghunuskan pedangnya ke dahi Mo Sheng.     

Akan tetapi, sesuatu terjadi sebelum Void Sword berhasil meledakkan kepala Mo Sheng.     

Pada saat itu, tiba-tiba cahaya suci memancar dari kening Mo Sheng dan menghentikan pergerakan pedangnya.     

"Ini..."     

Ekspresi Han Xue mendadak berubah begitu dia merasakan energi yang memancar dari tubuh Mo Sheng.     

Tanpa ragu-ragu, gadis itu menarik kembali Void Sword-nya, dan menjauhkan dirinya dari Mo Sheng.     

Wajah Mo Sheng bersimbah darah. Dia tersenyum brutal, hingga membuatnya tampak semakin mengerikan. Siapapun yang melihatnya akan merinding.     

Lama kelamaan, cahaya suci di keningnya menjadi semakin intens. Kelihatannya, ada sesuatu yang akan segera keluar dari sana.     

Ruangan di sekitarnya mulai terguncang dan menjadi tidak stabil, bahkan hingga berada di ambang kehancuran.     

Kemudian, cahaya sucinya terbang dari kening Mo Sheng dan melingkupi area di sekitarnya.     

Cahaya itu membumbung ke angkasa dan berubah menjadi matahari, yang menyinari area seluas ribuan mil di sekitarnya.     

Akan tetapi, cahayanya tidak terasa hangat. Sebaliknya, cahaya itu terasa dingin, dan mengerikan.     

"Apa itu? Kenapa mengerikan sekali? Cahaya itu dapat mengguncang jiwa suciku."     

"Entahlah. Tak kusangka, ternyata Mo Sheng masih menyimpan teknik semacam itu. Kenapa dia tidak menggunakan teknik itu sebelumnya?"     

"Apa kau tidak melihatnya? Kemanapun sinarnya bergerak, maka sinar itu akan menyerap vitalitas di sekitarnya. Mengerikan sekali."     

"Jaga vitalitas kalian. Jangan sampai diserap oleh cahaya tersebut."     

...     

Para kultivator yang sedang menonton pertempuran mulai merasa panik.     

Beberapa kultivator dengan kultivasi yang lebih lemah gagal bertahan dari cahaya tersebut. Akibatnya, vitalitas mereka dihisap sampai kering.     

Beberapa dari mereka masih bisa selamat, namun mereka harus merelakan sedikit vitalitasnya.     

Dalam kondisi semacam itu, mereka semua terlihat ketakutan.     

Mo Sheng sedang berdiri di bawah matahari aneh tersebut. Kelihatannya, dia baru saja kehilangan berat badan dan vitalitasnya.     

"Akhirnya aku sanggup mengendalikan Wheel of Nether Sun, Zhang Ruochen. Semua berkat dirimu dan muridmu." Mo Sheng tertawa kencang.     

Selama ini, dia telah menyimpan Wheel of Nether Sun di dalam Lautan Chi-nya, namun dia masih belum bisa mengendalikannya.     

Sampai pada akhirnya dia berada di momen-momen kritis dan berhasil mengendalikan senjata tersebut.     

Mo Sheng mengaktifkan teknik demonic-nya, hingga gelombang Chi demonic mulai menyeruak dari tubuhnya dan merasuk ke dalam Wheel of Nether Sun.     

Senjatanya mulai bergetar dan melepaskan sinarnya ke arah Han Xue.     

Melihat itu, Han Xue merasa tersentak. Dia buru-buru mengayunkan Void Sword dan membalasnya dengan kecepatan tinggi.     

Cahaya putih terlepas dari pedangnya. Karena saking tajamnya, cahaya itu meninggalkan bekas panjang di udara.     

Begitu berbenturan dengan cahaya pedangnya, maka cahaya suci lawannya pun sontak hancur lebur.     

Meski begitu, Han Xue tidak menurunkan tingkat kewaspadaannya. Sebaliknya, dia menjadi semakin serius.     

Sebab, dia bisa merasakan energi dewa yang memancar dari Wheel of Nether Sun. Terdapat energi kuno dan aneh di dalam senjata tersebut. Apabila dia sampai terkena serangan tersebut, maka konsekuensinya akan fatal.     

Di kejauhan, Blackie sedang mengamati Wheel of Nether Sun lekat-lekat. Pada saat itu, ekspresinya berubah menjadi serius. "Tak kusangka, ternyata itu adalah Wheel of Nether Sun, senjata Nether Lord Lingyang di masa silam. Kenapa senjata itu bisa jatuh ke tangan Mo Sheng?"     

Blackie benar-benar terkejut dan tak habis pikir.     

Nether Lord Lingyang adalah salah satu dewa dari klan Nether Dunia Neraka. Dulunya, dia memiliki reputasi yang tinggi, namun dia terbunuh di Abad Pertengahan.     

Sedangkan Wheel of Nether Sun adalah senjatanya, yang telah digunakan untuk merenggut banyak nyawa.     

Setelah kematian Nether Lord Lingyang, Wheel of Nether Sun-nya lenyap begitu saja. Ternyata, 100 ribu tahun kemudian, senjata itu kembali muncul di tangan Mo Sheng.     

Senjata-senjata kuno selalu menyimpan kekuatan besar. Beberapa di antaranya bahkan dapat mengalahkan senjata supreme.     

Lagipula, beberapa senjata kuno juga tergolong senjata supreme, seperti halnya Tameng Salib Pembunuh Dewa di tangan Xia Wenxin.     

Sedari awal, kekuatan Mo Sheng memang besar. Sekarang, karena dia baru saja membangkitkan Wheel of Nether Sun, maka dia menjadi semakin kuat daripada sebelumnya.     

Setelah menyerap beberapa vitalitas di sekitarnya, Wheel of Nether Sun mulai membagi vitalitasnya dengan Mo Sheng. Akibatnya, fisik Mo Sheng menjadi semakin kuat. Auranya meningkat drastis, hingga membuatnya berada di kondisi puncak.     

"Serahkan semua Demonstone Engraving-nya, Zhang Ruochen. Dengan begitu, maka aku akan membunuhmu tanpa rasa sakit."     

Mo Sheng melangkah maju dan menatap Zhang Ruochen dengan ekspresi datar.     

Dia baru saja mengaktifkan Wheel of Nether Sun dan menyegel area di sekitarnya. Bahkan sang Keturunan Ruang dan Waktu tidak akan bisa pergi dari sana.     

Zhang Ruochen terlihat murung, namun dia sama sekali tidak takut. "Meski kau berhasil mengendalikan senjata kuno, bukan berarti kau telah menjadi sosok yang tidak terkalahkan, Mo Sheng. Aku dan muridku sama sekali tidak takut melawanmu." Katanya dengan nada dingin.     

Selama Han Xue bertempur melawan Mo Sheng, selama itu pula Zhang Ruochen telah memulihkan separuh energinya. Oleh karena itu, dia sudah bisa kembali bertempur.     

Faktanya, dia juga bisa bertempur sambil memulihkan energinya.     

Selama dia tidak mengaktifkan kaki dewanya dan tetap mengaktifkan Daun Matahari di Lautan Chi-nya, maka dia bisa mendapatkan asupan energi secara konstan.     

"Kau bantu Lingxi." Katanya kepada Demonic Sound.     

Tanpa ragu-ragu, Demonic Sound langsung bergegas ke arah Mu Lingxi.     

Dalam situasi semacam ini, dia tidak akan bisa membantu banyak. Maka dari itu, lebih baik dia pergi dari sana dan memainkan peran yang lebih besar di medan pertempuran.     

Mo Sheng tidak peduli dengan kepergian Demonice Sound. Selama itu, dia memfokuskan perhatiannya kepada Zhang Ruochen dan Han Xue.     

Yang jelas, dia harus membunuh Zhang Ruochen. Dia ingin membalaskan dendamnya.     

Tentu saja, dia tidak akan melepaskan Han Xue. Lagipula, gadis itu adalah kunci untuk menemukan Permaisuri Seribu Tulang.     

"Bersiaplah untuk mati, Zhang Ruochen!"     

Mo Sheng berteriak kencang. Intensitas membunuh di matanya menjadi semakin kental.     

Bagaimana mungkin dia tidak geram dengan Zhang Ruochen setelah kehilangan dua Demonstone Engraving berturut-turut?     

Wheel of Nether Sun bergetar hebat dan menukik dari langit – bagaikan bintang jatuh – yang mengarah pada Zhang Ruochen dengan kecepatan tinggi.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih sangat waspada. Dia segera mengeluarkan Cermin Demonic Zangshan dan mengaktifkan energi supremenya.     

Di waktu yang sama, Han Xue juga menyabetkan Void Sword dan melepaskan pedang Chi-nya.     

Bang!     

Akan tetapi, rupanya Wheel of Nether Sun sangat kuat, hingga berhasil meredam Cermin Demonic Zangshan dan Void Sword sekaligus.     

Terdapat gelombang energi dewa yang mengarah pada Zhang Ruochen dan Han Xue.     

Meski mereka berdua sudah berusaha menangkisnya, namun mereka berdua masih terpental ke belakang.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak terluka, berkat Fire God Armor-nya.     

Begitu pula dengan Han Xue, sebagaimana ribuan tulang di tubuhnya mengeluarkan suara bergemeretak dan berusaha menetralisir serangan tersebut.     

Lagipula, gadis itu memiliki fisik yang sangat kuat dan misterius. Kemampuannya di atas manusia rata-rata.     

Mo Sheng masih belum menghentikan serangannya. Sebaliknya, dia kembali mengaktifkan Wheel of Nether Sun dan melancarkan serangan yang lebih besar.     

Dia benar-benar ingin melampiaskan amarahnya.     

Terdapat api putih yang membakar Wheel of Nether Sun. Apinya sangat aneh. Begitu terkena api tersebut, maka itu dapat membunuh jiwa suci seseorang.     

Dalam setiap serangannya, Wheel of Nether Sun melepaskan api putih dalam jumlah besar. Oleh karena itu, Zhang Ruochen dan Han Xue harus ekstra waspada selama menghadapinya.     

Situasi pertempurannya berbanding terbalik. Sekarang ini, dengan mengandalkan Wheel of Nether Sun, Mo Sheng mampu menandingi dua musuh sekaligus, serta berhasil mengendalikan keadaan. Bagaimanapun juga, kultivasi Mo Sheng jauh lebih tinggi dibandingkan mereka berdua.     

Tanpa senjata yang kuat dan hanya berbekal kultivasi di level puncak, maka mereka tidak akan sanggup mengalahkan Mo Sheng. Mereka tidak akan punya peluang untuk menang, kecuali kondisi Zhang Ruochen sudah pulih, hingga dia dapat mengaktifkan kekuatan ruang dan waktu.     

"Sayangnya, itu adalah Han Xue. Seandainya dia..." Zhang Ruochen menghembuskan nafas panjang.     

Seandainya dia adalah master pedang – yang sanggup mengaktifkan Formasi Pedang Yin Yang – mungkin dia dapat mengalahkan Mo Sheng.     

"Mundur ke Sekte Dewa Darah, Zhang Ruochen. Berbekal tiga formasi taktis level sembilan, mereka tidak akan mudah menembus tempat ini." Kata Blackie dengan pesan telepati.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung memberitahu anak buahnya melalui pesan telepati, "Mundur ke Sekte Dewa Darah!"     

Tentu saja, dia benar-benar memahami situasi tersebut. Berbekal Wheel of Nether Sun, Mo Sheng telah menjadi sosok yang sulit dihentikan. Bahkan Supreme Saint Netherwilt tidak akan bisa berbuat banyak kepadanya.     

Zhang Ruochen dan Han Xue mampu menahan serangan Wheel of Nether Sun. Namun, bila serangan itu mengenai orang lain, maka konsekuensinya akan fatal.     

Bahkan Saint King di level sembilan akan mati setelah terkena gelombang energi senjata tersebut.     

Setelah mendengar instruksinya, Mu Lingxi, Bao Lie, dan yang lainnya langsung bergerak mundur ke Sekte Dewa Darah.     

"Huh? Apa kalian masih ingin melarikan diri?" Mo Sheng mendengus setelah melihat tindakan Mu Lingxi dan teman-temannya.     

Lantas, dia menyuntikkan Chi Demonic dalam jumlah besar ke dalam Wheel of Nether Sun. Kemudian, senjata itu melepaskan energi dewa dan api putih, yang menyebar ke setiap sudut medan pertempuran.     

Ketika itu, Zhang Ruochen mulai terlihat murung, sambil berkomunikasi dengan jiwa senjata Cermin Demonic Zangshan.     

Sedangkan Han Xue telah menyatu dengan pedangnya. Void Sword-nya bergetar hebat, dengan banyak inskripsi supreme di permukaannya. Mereka melepaskan cahaya supreme yang sangat tajam, seolah dapat membelah ruangan di sekitarnya hingga berkeping-keping.     

Gunung-gunung demonic mulai terbentuk dan berubah menjadi tameng, yang berusaha menangkis gelombang energi dewa dan api putih lawannya.     

Sementara itu, Han Xue menyabetkan pedangnya dan melepaskan teknik pedang terkuatnya.     

Cahaya pedang putih bersinar di langit, bagaikan sebuah komet dengan ekor panjang, sembari menerjang Wheel of Nether Sun.     

Namun, gunung-gunung demonicnya tumbang satu per satu, seolah mereka tidak mampu bertahan dari Wheel of Nether sun.     

Akan tetapi, minimal Zhang Ruochen masih sempat menahan gelombang energi itu sejenak. Sehingga, Mu Lingxi dan yang lainnya masih sempat mundur ke belakang.     

Sedangkan cahaya pedang Han Xue juga sempat menghempaskan senjata lawannya. dan menghentikan gelombang energinya untuk sementara waktu.     

"Matilah kalian!"     

Zhang Ruochen menggenggam gagang Void Sword dan mengaktifkan 100 ribu prinsip ruang, sebelum menyabetkannya ke arah Sekte Dewa Darah.     

Setelah itu, dia berhasil merobek ruang sepanjang beberapa yard.     

"Lari!"     

Zhang Ruochen menggenggam tangan Han Xue, lantas mengarahkan Void Sword-nya menuju ke celah ruang tersebut.     

Begitu mereka muncul dari celah ruang, mereka sudah tiba di Sekte Dewa Darah dan berada di bawah perlindungan formasi taktis.     

Bang!     

Pergerakan Mystical Yin-yang Light pun menjadi agak lambat, sampai akhirnya berbenturan dengan formasi taktis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.