Kaisar Dewa

Han Xue Kembali Menyerang



Han Xue Kembali Menyerang

2Mo Sheng melayang di udara, sambil menatap Blade of the Voracious Wolf dengan tampang tak percaya.     

Padahal, dia telah melakukan yang terbaik dan mengaktifkan teknik terkuatnya, namun dia masih kalah dalam pertempuran tersebut. Zhang Ruochen telah mengambil dua Demonstone Engraving dan melukainya dengan sangat parah.     

Hal itu benar-benar menjadi pukulan telak untuk Mo Sheng, seolah dia baru saja diceburkan ke neraka.     

Jika kabar itu sampai tersebar luas, maka dia akan dijadikan sebagai bahan lelucon. Sebaliknya, Zhang Ruochen akan semakin terkenal. Dia harus mempertaruhkan harga dirinya demi popularitas Zhang Ruochen. Semakin lama dia memikirkannya, maka itu terasa semakin ironis.     

Sambil memikirkannya, Mo Sheng menatap Zhang Ruochen. Bagaimana mungkin dia bisa menerima penghinaan tersebut?     

Tentu saja, kalau menilai dari nafasnya, kondisi Zhang Ruochen juga tidak jauh berbeda dari dirinya.     

Akan tetapi, dia masih mengkhawatirkan Cermin Demonic Zangshan, yang melayang-layang di atas kepala Zhang Ruochen. Cermin itulah yang membuatnya kehilangan dua Demonstone Engraving.     

Bisa dibilang, faktor yang paling signifikan dalam pertempuran itu adalah Cermin Demonic Zangshan. Tanpa cermin tersebut, Zhang Ruochen tidak akan bisa menang.     

Di samping itu, Mo Sheng masih mengkhawatirkan kartu andalan Zhang Ruochen lainnya. Seandainya dia melanjutkan pertempuran, maka hasilnya akan semakin sulit diprediksi.     

Karena itulah, Mo Sheng memilih untuk menahan amarahnya dan memasang ekspresi datar. "Ternyata kau punya banyak kartu andalan, Zhang Ruochen. Aku baru saja kalah melawanmu. Tapi, aku berjanji. Suatu hari nanti, aku akan mengambil kembali Demonstone Engraving-ku."     

Setelah itu, Mo Sheng bersiap pergi dan hendak kembali ke kamp Daratan Blackdemon.     

Dia perlu menyembuhkan luka-lukanya terlebih dahulu. Untuk sekarang ini, dia tidak perlu buru-buru menyerang Sekte Dewa Darah.     

"Kau tidak akan punya kesempatan seperti itu." Zhang Ruochen menatapnya dengan intensitas membunuh.     

"Apa yang kau inginkan, Zhang Ruochen?" tatapan mata Mo Sheng terlihat dingin.     

"Lihat, kau sedang berada di mana sekarang? Selama berada di Sekte Dewa Darah, kau tidak akan bisa pergi seenaknya." kata Zhang Ruochen dengan nada dingin.     

Kelihatannya dia tidak akan membiarkan Mo Sheng pergi begitu saja.     

Jika dia membunuh Mo Sheng, maka itu bisa dijadikan sebagai contoh bagi mereka yang masih ingin menyerang Sekte Dewa Darah.     

Dengan begitu, mereka akan berpikir dua kali sebelum menyerang Sekte Dewa Darah.     

Begitu mendengar perkataan Zhang Ruochen, intensitas membunuh juga memancar di mata Mo Sheng. "Apa kau ingin membunuhku? Padahal, aku ingin membiarkanmu hidup selama beberapa hari mendatang. Tapi karena kau memilih mati, maka aku akan mengabulkannya."     

Meski dia sedang terluka parah, namun dia tidak takut dengan Zhang Ruochen. Setidaknya, dia punya kesempatan untuk memperbaiki reputasinya.     

Kemudian, dia menelan pil penyembuhan dan mulai mengaktifkan teknik demonic. Setelah itu, energi mengerikan menyeruak darinya, bersamaan dengan seekor serigala ganas yang muncul dari balik punggungnya.     

Meski dia baru saja kehilangan dua Demonstone Engraving, tapi Mo Sheng bukan kultivator sembarangan.     

Zhang Ruochen masih berdiri di tempatnya, tapi Cermin Demonic Zangshan yang melayang di atasnya sudah mulai bergerak. Ratusan ribu inskripsi supreme bermunculan, hingga berubah menjadi lingkaran supreme yang menyerang Mo Sheng.     

"Huh?"     

Ketika itu, ekspresi Mo Sheng mendadak berubah. Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen masih punya energi untuk menggerakkan Cermin Demonic Zangshan.     

Dia buru-buru menyabetkan Blade of the Voracious Wolf sebanyak tiga kali berturut-turut.     

Boom!     

Cahaya pedang membelah udara dan energi supreme lawannya, sembari mengarah ke leher Zhang Ruochen.     

Leher adalah bagian yang paling rapuh, meski Zhang Ruochen sedang mengenakan Fire God Armor.     

Pada saat itu, sebuah bayangan anggun melesat dari punggung Zhang Ruochen, sambil menggenggam Cermin Demonic Zangshan dan menangkis serangan lawannya.     

Begitu cahaya pedangnya berbenturan dengan cermin tersebut, maka ribuan inskripsi demonic mulai berhamburan ke segala penjuru.     

Tidak diragukan lagi, bayangan anggun itu adalah Demonic Sound.     

"Sayang sekali. Bunga Suci Karnivora masih terlalu lemah. Dia tidak akan bisa menyelamatkanmu, Zhang Ruochen," kata Mo Sheng.     

Sambil bicara, Mo Sheng melesat mendekati Zhang Ruochen. Dia tidak terlalu mempedulikan Demonic Sound.     

Lagipula, wanita itu masih berada di level Heaven's Reach. Dia sama sekali bukanlah ancaman bagi Mo Sheng, meski wanita itu membawa senjata supreme sekalipun.     

Sebuah getaran kencang terjadi di angkasa, hingga menimbulkan celah hitam sepanjang ratusan yard. Setelah itu, bayangan hitam melesat dari balik celah tersebut, sambil menyabetkan pedangnya menuju kepala Mo Sheng.     

Mo Sheng pun menghentikan langkahnya dan langsung menyambut cahaya pedang tersebut.     

Baroom!     

Setelah benturan serangan tersebut, Mo Sheng terpental ke belakang. Matanya terpaku ke arah seseorang yang sedang membawa pedang.     

"Ternyata kau." Mo Sheng memicingkan matanya.     

Sosok yang baru saja merobek ruang adalah Han Xue.     

Dengan mengandalkan kemampuan Void Sword, gadis itu baru saja melintasi jarak sejauh ribuan mil dalam satu kedipan mata. Dia melakukannya untuk menghentikan Mo Sheng.     

"Master sudah mengalahkanmu. Maka dari itu, kau tidak layak bertempur melawannya, Mo Sheng," kata Han Xue dengan suara dingin.     

Mendengar itu, Mo Sheng tidak marah. "Seorang keturunan Permaisuri Seribu Tulang. Ternyata kau sangat arogan. Kalau begitu, aku akan menangkapmu terlebih dahulu. Setelah itu, aku akan membunuh Zhang Ruochen."     

"Kurasa kau tidak akan bisa melakukannya." Han Xue berdiri anggun bagaikan sebuah teratai putih, sambil memancarkan energi dingin.     

Tanpa bicara panjang lebar, Han Xue kembali menebaskan Void Sword-nya.     

Pada saat itu, Mo Sheng masih tampil tenang, namun dia menghadapi Han Xue dengan cukup waspada. Lagipula, gadis itu adalah keturunannya Permaisuri Seribu Tulang. Sulit dibayangkan betapa besar kekuatannya.     

Blade of the Voracious Wolf kembali melepaskan pedang Chi, lantas berubah menjadi wilayah pedang, yang melingkupi area seluas ratusan mil.     

"Mari kita jajal kemampuanmu." Gumam Mo Sheng.     

Boom!     

Han Xue menggenggam pedangnya dan melesat masuk ke wilayah pedang. Bagaikan peri pedang, saat itu tidak ada yang bisa menghentikannya.     

Bagaimanapun juga, Void Sword telah dibangkitkan. Sekarang ini, terdapat banyak inskripsi yang bermunculan di permukaan pedangnya. Inskripsi-inskripsinya sanggup membelah wilayah pedang dalam sekejap.     

Dalam satu kedipan mata, Han Xue sudah tiba di depan Mo Sheng.     

Mo Sheng pun mendadak terkejut. Dia berusaha menangkis serangan lawan dengan pedangnya, sambil terus bergerak mundur.     

Serangan Han Xue sangat brutal, hingga membuat Mo Sheng merasa kewalahan. Ternyata, dia jauh lebih kuat daripada saat bertempur melawan Crone Yinfan sebelumnya.     

Tidak diragukan lagi, Han Xue memang sengaja menyembunyikan kekuatannya pada pertempuran sebelumnya. Sekarang ini, dia sedang memperlihatkan kemampuan sebenarnya.     

Melihat itu, Zhang Ruochen merasa terkejut sekaligus gembira. Ternyata, Han Xue berhasil mengungguli Mo Sheng.     

Kemudian, Zhang Ruochen buru-buru mengalihkan fokusnya dan mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming, guna memulihkan energinya.     

Pertempuran itu masih belum berakhir. Dia harus pulih sesegera mungkin.     

Begitu Han Xue dan Mo Sheng mulai bertempur satu sama lain, maka kamp Daratan Blackdemon sontak menjadi gaduh.     

Zhuo Gu mengambil satu langkah ke depan, sambil menggenggam Purple Gold Demonic Spear. "Hancurkan Sekte Dewa Darah! Bunuh mereka semua!"     

Para kultivator dari Daratan Blackdemon mulai melepaskan auranya masing-masing. Mereka menerjang Sekte Dewa Darah bagaikan tsunami.     

Daratan Blackdemon menang dalam jumlah. Selama Mo Sheng membuat Zhang Ruochen tetap sibuk, maka mereka bakal sanggup membunuh semua orang di Sekte Dewa Darah.     

Itu adalah pertempuran besar yang melibatkan ribuan Saint King. Akibatnya, awan demonic mulai terbentuk di angkasa, seolah gerbang neraka baru saja dibuka dan iblis-iblis siap menghancurkan dunia.     

Sialnya, itu masih sebagian kecil dari jumlah pasukan Daratan Blackdemon. Bagaimanapun juga, mereka termasuk ke dalam top seribu di Dunia Langit. Mereka sangat mengerikan.     

Daratan Kunlun masih belum bisa menandingi mereka. Setidaknya, Daratan Kunlun belum bisa mengumpulkan Saint King dalam jumlah sebanyak itu.     

Sedangkan Sekte Dewa Darah hanya melahirkan segelintir Saint King, meski mereka telah berkultivasi dengan Sundial selama 10 tahun. Jumlah mereka masih belum bisa menandingi Daratan Blackdemon.     

Namun, meski jumlah mereka tidak berimbang, mereka sama sekali tidak gentar. Mereka semua siap mati demi Sekte Dewa Darah.     

"Bunuh para iblis itu. Jangan biarkan mereka mengambil apapun dari Sekte Dewa Darah."     

Sun Dadi mengangkat tangannya dan berteriak. Tubuhnya memancarkan api dan aura ganas.     

Intensitas bertempur mereka membumbung ke langit. Sebentar lagi, mereka akan bertempur sampai mati.     

Du Mosheng dan Pei Linhu saling menukar pandangan. Ekspresi mereka terlihat kompleks. Kalau tidak sedang berada dalam keadaan terdesak, maka mereka tidak akan mau bertempur melawan Daratan Blackdemon.     

Hanya saja, mereka tidak bisa berbuat banyak. Mereka pun telah menerima Kutukan Darah Dewa. Sehingga, nasib mereka sudah berada di tangan Zhang Ruochen.     

Tentu saja, karena mereka telah menghianati Daratan Blackdemon, maka mereka tidak punya pilihan lain.     

Toh, sekarang ini, mereka sudah berada di pihak Sekte Dewa Darah. Nasib mereka bergantung pada sekte tersebut.     

Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah bertempur.     

"Mari kita bertempur!"     

Luo Chen menggenggam Hidden Moon Saber dan melesat ke depan.     

Luka-lukanya – yang nyaris sembuh berkat Sumber Kehidupan – sama sekali tidak mempengaruhinya.     

Luo Chen bergerak dengan sangat cepat, hingga dia berhasil menghentikan Zhuo Gu.     

Di pertempuran sebelumnya, dia memilih untuk menggunakan strategi khusus, agar dia bisa mendapatkan Demonstone Engraving. Tapi sekarang, dia bisa bertempur melawan Zhuo Gu dengan lebih leluasa.     

"Siapapun yang berani menghalangi jalanku akan mati."     

Zhuo Gu berteriak geram, sambil menyabetkan Purple Gold Demonic Spear ke arah Luo Chen.     

Sampai sekarang, dia masih belum percaya bahwa Luo Chen berhasil mengelabuinya dalam pertempuran sebelumnya. Maka dari itu, dia ingin membuat perhitungan dengannya.     

Begitu melihat Luo Chen bergerak maju, maka kawan-kawannya tidak tertinggal di belakang, dan mulai menginisiasi serangan.     

Sebelum dia sempat tiba di lokasi, Jin Yu sudah lebih dulu menembakkan anak panah emasnya.     

Anak panahnya berselimutkan cahaya emas, dan melesat cepat bagaikan seekor burung roc. Anak panahnya mengarah kepada Zuo Li dan bergerak dengan kecepatan tinggi. Sebelum-sebelumnya, Zuo Li sempat dikalahkan oleh Blackie.     

"Ternyata kau memang cari mati!"     

Tatapan mata Zuo Li terlihat tajam. Lantas, sebuah air misterius tiba-tiba muncul dan berubah menjadi lautan di sekitar tubuhnya.     

Seekor naga hitam melompat dari lautan dan melahap anak panah yang bergerak ke arahnya.     

Di sisi lain, tubuh Bao Lie juga memancarkan cahaya, hingga dia berubah menjadi seekor Three-eyed Nebula Leopard. Dia melompat ke udara dan menjernag Luo Yu, yang sempat melarikan diri dari Zhang Ruochen sebelumnya.     

Luo Yu mengernyitkan dahinya. Kemudian, dia buru-buru mengaktifkan teknik demonicnya dan mengeluarkan sebuah sitar demonic. Lantas, dia memainkan sitarnya dan melepaskan beberapa gelombang suara untuk menghentikan serangan Bao Lie.     

Dalam sekejap, beberapa kultivator Path's Anterior dalam Daratan Blackdemon mulai mengalami tekanan.     

Mu Lingxi juga tidak tinggal diam. Wanita itu mengaktifkan garis keturunan phoenix dan menggunakan SPirit Summoning. Dia menghentikan beberapa kultivator dari Daratan Blackdemon, termasuk Crone Yinfan, yang baru saja memulihkan dirinya.     

Begitu Du Mosheng, Pei Linhu, dan He Yuan hendak menyerang para Saint King di level sembilan, tiba-tiba Blackie muncul di depan mereka.     

Blackie mengangkat kakinya dan melepaskan segel formasi berdiameter ratusan yard. Segel formasinya melayang di udara dan melingkupi para Saint King di depannya.     

Setelah itu, Blackie mengeluarkan tujuh formasi bendera hitam dan mengaktifkan Seven-star Heaven's Blockade Formation. Formasinya pun mulai menyegel area dalam radius ribuan mil, dan mengurung banyak Saint King di level sembilan.     

Bahkan Zuo Li gagal menghancurkan formasi tersebut, apalagi para Saint King di level sembilan.     

Ketika Blackie menyerang para Saint King tersebut, angin dan awan dalam radius ribuan mil bergejolak kencang. Petir-petir mulai bermunculan di angkasa dan melepaskan energi destruktif.     

"Kelihatannya aku tidak perlu melakukan apapun," kata Blackie.     

Tenggu – yang sedang berlutut di tanah – mulai terlihat murung setelah melihat petir-petir di langit.     

Bagaimana mungkin dia tidak mengenalinya? Itu adalah teknik petirnya Zhang Ruochen.     

Dia dan Luo Yu sempat bekerja sama untuk mengalahkannya. Mereka pikir dapat mengalahkan Zhang Ruochen. Ternyata, Zhang Ruochen malah menggunakan mantra suci untuk mengalahkan mereka.     

Ratusan Saint King tampak ketakutan dan berlutut bersama Tenggu. Mereka benar-benar trauma dengan petir Zhang Ruochen.     

Zzzzzzzzzz-pang!     

Beberapa sambaran petir mulai mendarat dari langit, dan menerjang para Saint King Daratan Blackdemon di bawahnya. Rasa-rasanya, serangan itu tidak akan pernah berakhir.     

"Aah!"     

Terdengar teriakan bersahut-sahutan.     

Beberapa Saint King yang lebih lemah menderita luka parah dan terjatuh ke tanah. Entah seperti apa nasib mereka.     

Pada saat ini, terjadi kepanikan di kubu Daratan Blackdemon. Mereka berusaha melindungi kepalanya masing-masing.     

Melihat itu, para kultivator dari Sekte Dewa Darah pun merasa tercekat. Mereka langsung berhenti di tempatnya masing-masing dan tidak berani terlalu dekat dengan medan pertempuran.     

"Tangkap mereka yang terluka!" Teriakan Zhang Ruochen membangunkan lamunan anak buahnya.     

"Yes, Grand Master!"     

Du Mosheng dan yang lainnya buru-buru menjalankan perintah tersebut.     

Ternyata, para Saint King yang terjatuh ke tanah masih hidup. Petir-petir hanya melukai, namun tidak membunuh mereka. Maka dari itu, Zhang Ruochen memberi perintah demikian.     

Itu adalah mantra suci dalam radius besar. Kalau menilai dari Kekuatan Batin Zhang Ruochen, bahkan kultivator di level Path's Anterior tidak akan sanggup menahannya, apalagi para Saint King yang belum genap berada di level sembilan.     

"Sial! Kenapa petirnya kuat sekali?"     

Zhuo Gu terlihat murung. Setelah melihat kawan-kawannya terluka, maka dia menjadi semakin gugup.     

Kalau situasi ini masih tetap berlanjut, lama kelamaan mereka akan kalah jumlah.     

Jika itu terjadi, maka situasi mereka akan semakin pelik.     

Di samping itu, di sana bukan hanya ada Zhang Ruochen dan murid-muridnya, tapi juga salah satu Master Array.     

Kecuali Mo Sheng dapat mengakhiri pertempuran itu dengan cepat, sekaligus membunuh Zhang Ruochen dan Han Xue. Kalau tidak, maka situasi mereka akan semakin sulit.     

Tapi pertanyaannya, apakah Zhang Ruochen dan Han Xue dapat dibunuh semudah itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.