Kaisar Dewa

Pertempuran Pedang



Pertempuran Pedang

2Meski dia sudah kehilangan empat Demonstone Engraving berturut-turut, namun Mo Sheng masih terlihat tenang, seolah dia tidak terlalu mempedulikannya. Lantas, dia mengeluarkan dua Demonstone Engraving dan ingin kembali bertaruh dengan Zhang Ruochen.     

Dia berani melakukannya, karena dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.     

Kali ini, dia tidak cuma ingin mengalahkan Zhang Ruochen, tapi juga membunuhnya. Dengan begitu, mungkin dia bisa menghilangkan ancaman di masa depan.     

Setelah berhasil membunuh Zhang Ruochen, maka dia akan mendapatkan semua Demonstone Engraving-nya. Di samping itu, Sekte Dewa Darah juga akan hancur di tangannya.     

Menurut Mo Sheng, empat pertempuran sebelumnya sama seperti umpan, supaya Zhang Ruochen merasa senang terlebih dahulu.     

Setelah dia memasuki arena pertempuran, maka dia akan memastikan bahwa Zhang Ruochen bakal menderita selama bertempur dengannya. Lagipula, Zhang Ruochen masih terlalu muda untuk berhadapan dengannya.     

Faktanya, dia tidak akan ragu-ragu mempertaruhkan tiga Demonstone Engraving selama Zhang Ruochen bersedia bertempur melawannya. Lagipula, Zhang Ruochen juga tidak akan sanggup mencuri Demonstone Engraving darinya.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen masih tampil tenang. Dia membalikkan tangannya dan mengeluarkan Demonstone Engraving. "Kau benar-benar ingin mendapatkan Demonstone Engraving, kan?"     

Demonstone Engraving itu memang sempat menarik perhatian Mo Sheng. Terdapat pola yang berubah secara konstan pada Demonic Engraving-nya, bagaikan iblis yang sedang melingkupi dunia.     

"Ternyata benar. Selama ini, Demonic Unmarked Portrait memang berada di Sekte Dewa Darah." Meski Mo Sheng masih tampil tenang, namun dia benar-benar gembira setelah melihatnya.     

Selama ini, Mo Sheng mempelajari beberapa teknik demonicnya dari tiga kitab Demonic Engraving, dan salah satunya berasal dari Demonic Unmarked Portrait. Karena itulah, dia membawa pasukannya untuk menyerang Sekte Dewa Darah.     

Sejak zaman dahulu, Demonstone Engraving sudah terpecah belah menjadi 36 bagian. Rata-rata Demonstone Engraving yang beredar di luar sana hanyalah salinannya. Bisa dibilang, belum tentu Demonstone Engraving yang disimpan oleh sekte-sekte besar merupakan kitab yang asli.     

Biasanya, para kultivator demonic di Daratan Kunlun hanya mempelajari teknik demonic dari salinan Demonstone Engraving. Begitu mereka sudah mencapai level tertentu, maka mereka bisa mempelajari teknik demonic dari kitab yang asli.     

Tentu saja, mereka yang tidak punya latar belakang kuat bakal kesulitan untuk belajar dan menemukan kitab yang asli, meski mereka memiliki kultivasi tinggi.     

Begitu dia melihat perubahan ekspresi Mo Sheng, Zhang Ruochen pun langsung menyeringai. "Kelihatannya kau benar-benar menginginkan kitab ini. Kalau begitu, aku akan mempertaruhkan kitab ini. Mari kita lihat, apa kau sanggup mendapatkannya?"     

Mendengar itu, sorot mata Mo Sheng sontak bercahaya. Dia sangat yakin bisa mendapatkan kitab tersebut.     

Bila dia bisa mendapatkan 3 kitab asli Demonstone Engraving dan menyempurnakan teknik-teknin demonicnya, maka dia akan setara dengan Yan Wushen dan empat Heavenly King di Dunia Langit.     

"Huh?"     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menghindar ke sisi samping, hingga berada di jarak 10 kaki dari tempat semula, sambil memasang ekspresi terkejut.     

Tangan demonic tiba-tiba muncul dari ruang hampa. Tidak diragukan lagi, tangan itu berasal dari teknik yang sedang digunakan oleh Mo Sheng.     

Seandainya respon Zhang Ruochen sedikit lebih lambat, mungkin Demonstone Engraving-nya sudah terjatuh ke tangan tersebut.     

Lantas, Zhang Ruochen mengenggam kitabnya erat-erat dan mulai menjauhkan diri dari Mo Sheng, yang tiba-tiba sudah muncul di hadapannya.     

Mo Sheng – yang baru saja berpindah posisi – kembali menghilang dan berubah menjadi Chi demonic.     

"Unmarked Demonic Technique. Mo Sheng, rupanya kau sudah tidak sabar lagi dan ingin mengambilnya, eh?" Zhang Ruochen mendengus dingin.     

Unmarked Demonic Technique merupakan sebuah teknik demonic misterius yang berasal dari Demonic Unmarked Portrait. Tekniknya sangat aneh, misterius, dan sulit diprediksi. Teknik semacam itu memang sangat cocok untuk para assassin.     

Ternyata, Mo Sheng memang telah menguasai tekniknya dengan baik. Dia nyaris berhasil membunuh Zhang Ruochen dengan serangan dadakannya.     

Namun, karena dia baru saja gagal membunuh lawannya, Mo Sheng pun mulai mengernyitkan dahinya. Dia benar-benar ingin mendapatkan kitab tersebut. Maka dari itu, dia ingin langsung mencurinya.     

Karena serangan dadakannya tidak membuahkan hasil, maka dia akan mengambilnya dengan paksa. Menurutnya, Zhang Ruochen tidak akan sanggup bertahan dari serangan-serangannya.     

Di waktu yang sama, dia mulai mengaktifkan teknik demonicnya. Lantas, energi dahsyat mulai menyeruak dari tubuhnya, sebagaimana intensitas membunuh dan energi demonic sama-sama menyatu, lalu berubah menjadi sebuah bayangan serigala ganas. Serigalanya mendongak dan melolong ke angkasa.     

"Mari kita mulai, Zhang Ruochen."     

Tatapan mata Mo Sheng berubah menjadi semakin agresif. Di waktu yang sama, dia mengangkat Blade of the Voracious Wolf, sembari menerjang Zhang Ruochen.     

Setelah mendapatkan asupan Chi demonic, maka nyaris 300 ribu inskripsi level king mulai bermunculan pada bilah pedangnya. Ketika itu, pedangnya langsung membelah udara dan melepaskan cahaya berwarna merah darah, hingga meninggalkan bayangan pedang panjang di belakangnya.     

Tidak diragukan lagi, pedang Mo Sheng jauh memang jauh lebih kuat dibandingkan Purple Gold Demonic SPear-nya Zhuo Gu. Pedangnya memang didesain untuk membunuh.     

Namun, sedari awal, Zhang Ruochen telah bersiap untuk menghadapi serangan musuhnya. Pada saat itu, dia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan menggenggamnya erat-erat.     

Kemudian, dia mengalirkan energinya ke dalam Pedang Kuno Abyss, hingga pedangnya mulai melepaskan Ilmu Pedang Xuangang dan berbenturan dengan cahaya merah darah dari pedang lawannya.     

Boom!     

Ilmu Pedang Xuangang dan cahaya pedang merah darahnya pun mulai bertemu di satu titik, dan keduanya sama-sama hancur. Benturan itu menimbulkan riak-riak energi, yang menyebar ke segala penjuru.     

Ekspresi Mo Sheng masih terlihat datar, sembari menyabetkan pedang di tangannya. Lalu, dia mulai bergerak menghampiri Zhang Ruochen dan meninggalkan ratusan bayangan di udara, sembari menyabetkan pedangnya.     

Zhang Ruochen benar-benar fokus, sambil mengangkat pedangnya dan berhadapan dengan pedang musuhnya.     

Clunk!     

Begitu pedang mereka berbenturan, tubuh Zhang Ruochen mendadak terguncang. Energi dahsyat menjalar ke tubuhnya, hingga membuatnya nyaris terhempas ke udara.     

Celah di antara jempol dan telunjuknya pun robek, hingga darah menyembur dari lukanya.     

Begitu dia merasakan energi besar lainnya, maka Zhang Ruochen langsung menggunakan tangannya yang lain untuk menambah kekuatannya.     

Dia memobilisasi 100 ribu prinsip ruang di tubuhnya, sambil melepaskan Ilmu Ruang. Pada akhirnya, serangan Mo Sheng terhisap ke dalam celah ruangnya Zhang Ruochen.     

"Huh?"     

Melihat itu, ekspresi Mo Sheng berubah drastis. Dia buru-buru mundur dan menghentikan serangannya.     

Boom!     

Di waktu yang sama, struktur ruang di hadapan Mo Sheng mulai mengalami keruntuhan. Daya hisap yang dahsyat menyeruak darinya.     

Melihat ruang runtuh tersebut, ekspresi Mo Sheng mendadak berubah murung. "Teknik ruang? Ternyata tekniknya memang sangat mematikan." Gumamnya pada diri sendiri.     

Jika dia terlambat menghindarinya, maka dia bisa mati. Paling tidak, dia akan terluka parah.     

Kalau begitu, apabila dia gagal mengalahkan teknik ruang dan waktu Zhang Ruochen, maka pertempuran ini akan menjadi sangat sulit untuknya.     

Masalahnya, sekarang ini, pencapaian Zhang Ruochen pada teknik ruang dan waktu juga telah nyaris mencapai level kesempurnaan. Jika dia sampai ceroboh, Mo Sheng bisa saja mati.     

Setelah Mo Sheng bergerak mundur, Zhang Ruochen mulai menggerakkan tangannya dan mengenakan Fire God Armor.     

Sekuat apapun fisiknya, dia tidak ingin berbenturan langsung dengan Blade of the Voracious Wolf. Sebab, dia bisa merasakan energi jahat yang tersimpan di dalam pedang lawannya, yang mungkin dapat meracuni darahnya. Apabila energi itu sampai merasuk ke dalam tubuhnya, maka konsekuensinya akan sangat fatal.     

"Teknik pedang yang mengerikan, ditambah dengan Ilmu Cahaya dan Unmarked Demonic Technique. Kurasa Mo Sheng adalah seorang pembunuh handal." Pikir Zhang Ruochen.     

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan sebelumnya, Mo Sheng memang ahli dalam Ilmu Senjata dan Ilmu Cahaya. Keduanya sama-sama tergolong ke dalam Ilmu Supreme.     

Ilmu Pedang dan Ilmu Cahaya akan menjadi semakin mengerikan apabila keduanya digabungkan.     

Akan tetapi, Mo Sheng bukan orang pertama yang menguasai dua Ilmu Supreme. Sebelum Mo Sheng, Zhang Ruochen pernah berhadapan dengan Wang Xu.     

Wang Xu adalah putranya Youshen, dengan talenta dan garis keturunan yang kuat. Jika dia masih hidup, maka dia bisa menjadi Supreme Saint.     

Ketika itu, Mo Sheng merenung sejenak, lantas menyuntikkan Chi demonic-nya ke dalam Demonstone Engraving.     

Dalam sekejap, Demonstone Engraving-nya menjadi aktif dan melepaskan dua pusaran angin – satu berwarna putih dan satunya lagi berwarna hitam – yang mirip seperti dua ekor naga raksasa. Begitu kedua naganya terbang ke angkasa, mereka berputar dan membentuk pola Yin Yang, hingga melingkupi area seluas 3.000 mil.     

Setelah diselimuti oleh pola Yin dan Yang, maka area di sekitarnya menjadi semakin padat. Rasa-rasanya, itu seperti tenggelam di dalam lumpur hisap. Hal itu membuat pergerakannya agak terhambat.     

Tekanan itu berasal dari Demonic Yin-Yang Portrait. Energinya seolah mampu membelah Yin dan Yang, hingga menekan ruang di sekitarnya.     

Jika seorang kultivator telah menguasainya dengan baik, maka dia bisa membekukan ruang, bahkan juga mempengaruhi arus waktu di dekatnya.     

Sayangnya, Mo Sheng belum punya kemampuan seperti itu. Beruntungnya, dia masih bisa menghindar dari teknik ruang Zhang Ruochen.     

Begitu Mo Sheng mengaktifkan Demonic Voracious Wolf Portrait, maka seekor serigala ganas muncul di depannya, dan mirip seperti serigala sungguhan.     

Ketika dia mengaktifkan Ilmu Cahaya, maka pergerakannya menjadi semakin cepat. Semua pun kesulitan melihatnya.     

"Di kiri."     

Zhang Ruochen membalikkan badannya dan melancarkan pukulan.     

Clunk!     

Fire God Armor-nya berbenturan dengan Blade of the Voracious Wolf, hingga menimbulkan berkas-berkas api di sekitarnya. Di waktu yang sama, Zhang Ruochen sedikit terpental ke belakang. Tangannya pun mati rasa.     

Namun, Mo Sheng masih belum berhenti. Dia kembali mengejarnya secepat kilat, sebagaimana serigala ganas mulai menerjang dada Zhang Ruochen dengan cakarnya. Jika sampai terkena serangan tersebut, tampaknya cakar itu dapat merobeknya.     

"Naga di Langit!"     

Sambil bergerak mundur, Zhang Ruochen memobilisasi prinsip pukulan dan melancarkan pukulan secepat mungkin.     

Seekor naga api terbang dari pukulannya dan mengaum kencang. Naganya mengguncang langit, dan auranya bagaikan kaisar binatang buas.     

Naga apinya berhasil menghancurkan cakar serigala tersebut, sebelum akhirnya menerjang Mo Sheng.     

Mo Sheng kembali menyerang dengan pedangnya, sambil berusaha membelah naga api tersebut.     

"Teknik pedang yang hebat! Sekarang giliranku!"     

Zhang Ruochen berteriak kencang dan mulai menginisasi serangan.     

Kemudian, dia menyabetkan Pedang Kuno Abyss dan melepaskan beberapa pedang cahaya – Ilmu Pedang Xuangang – untuk menyerang Mo Sheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.