Kaisar Dewa

Cahaya Pedang Terlihat Berbagai Tempat



Cahaya Pedang Terlihat Berbagai Tempat

0Sambil mengamati Crone Yinfan yang sedang melayang di udara, kubu Sekte Dewa Darah pun menjadi geram.     

"Mereka paham bila kubu mereka tidak memiliki kultivator di level Heaven's Reach, namun mereka masih harus mengirimkan seseorang untuk bertempur melawan Crone Yinfan. Ternyata Mo Sheng benar-benar kejam dan licik. Sial!"     

Sun Dadi pun merasa frustasi, sambil menggaruk-garuk kepalanya.     

Sayang sekali, kultivasinya masih sangat lemah, hingga dia tidak bisa bergabung ke dalam pertempuran tersebut. Maka dari itu, dia hanya bisa mengkhawatirkan mereka dari sisi samping.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan dan berkata. "Ternyata Mo Sheng tidak akan membiarkanku menang begitu saja. Sekarang ini, giliran mereka yang mengirimkan petarungnya terlebih dahulu. Kurasa ini memang agak bermasalah."     

Ketika dihadapkan dengan situasi seperti itu, Zhang Ruochen memang sempat merasa pusing. Pada saat ini, dia sulit menemukan kandidat yang sesuai untuk bertempur melawan Crone Yinfan.     

Bahkan Du Mosheng, Pei Linhu dan He Yuan – yang sudah tunduk kepadanya – juga masih berada di level puncak. Meski mereka menembus ke alam baru, namun dalam hal kekuatan, mereka masih tidak akan sanggup menandingi Crone Yinfan.     

"Master, biarkan saya bertempur melawannya." Kata Han Xue sambil melangkah maju.     

Gadis itu memang salah satu kandidat petarung. Dan sekarang ini, meskipun lawannya berada di atasnya, namun dia sama sekali tidak takut.     

Sebelum Zhang Ruochen sempat menjawabnya, Du Mosheng sudah lebih dulu mengajukan diri dan berkata. "Grand Master, Crone Yinfan adalah master di level Heaven's Reach nomor satu di Daratan Blackdemon. Dia sangat kuat dan kejam. Bila Anda tidak hati-hati, maka Anda bisa kalah. Lagipula, Nona Han Xue masih terlalu muda untuk bertempur melawannya. Jika beliau harus bertarung melawan Crone Yinfan, maka itu akan sangat berbahaya. Bagaimana kalau saya yang bertempur melawannya?"     

Du Mosheng benar-benar paham kalau dirinya bukan tandingan Crone Yinfan. Namun, saat dia rela mempertaruhkan nyawanya, artinya dia sedang menunjukkan loyalitasnya kepada Zhang Ruochen. Dia ingin meninggalkan kesan yang baik kepada Zhang Ruochen.     

Menurutnya, hasil pertempuran itu sudah bisa diprediksi. Tidak ada seorangpun yang dapat mengubah hasil tersebut.     

Zhang Ruochen melirik Du Mosheng, sebelum akhirnya kembali menoleh ke arah Han Xue. Lantas, dia bertanya dengan ekspresi serius. "Kultivasinya jauh lebih tinggi di atasmu. Pertempuran ini akan sangat berbahaya untukmu. Maka dari itu, jangan sampai lengah atau memaksakan diri. Ingat, kau harus mengutamakan keselamatanmu terlebih dahulu."     

Kemudian, Zhang Ruochen menoleh ke arah Du Mosheng dan berkata. "Jelaskan rahasia-rahasia Crone Yinfan kepada Han Xue."     

"Baik, Grand Master." Kata Du Mosheng.     

Setelah itu, Du Mosheng menggunakan Kekuatan Batin-nya dan mulai memberikan semua informasi mengenai Crone Yinfan kepada Han Xue.     

Toh sebelum-sebelumnya, Crone Yinfan sempat ingin memenggal kepalanya. Secara natural, dia tidak ingin menyembunyikan atau menutupi rahasia wanita tersebut.     

Meski dia tahu kalau peluang kemenangan Han Xue sangat kecil, namun Du Mosheng masih berharap agar Han Xue dapat memberi Crone Yinfan sebuah pelajaran.     

Meski setelah mendengar informasi mengenai Crone Yinfan, namun ekspresi Han Xue masih terlihat tenang. Ketika itu, tatapan matanya sangat tegas, bagaikan bilah pedang yang baru saja dikeluarkan dari sarungnya.     

Zhang Ruochen mengangguk pelan, lantas membekali Han Xue dengan Rune Teleportasi dan Demonstone Engraving.     

Han Xue menerima Rune Teleportasi dan Demonstone Engraving. Setelah itu, dia melesat maju ke arena pertempuran.     

Zhang Ruochen pun bergumam kepada dirinya sendiri. "Mari kita lihat kemampuan pewaris Permaisuri Seribu Tulang. Han Xue, aku yakin, kau tidak akan mengecewakan master."     

Han Xue melesat maju dan muncul di depan Crone Yinfan.     

"Murid pertama Grand Master Sekte Dewa Darah, Han Xue, akan menjawab tantanganmu." Han Xue menatap Crone Yinfan sambil berkata lantang.     

Cahaya brilian memancar dari mata Crone Yinfan, sambil mencibir. "Kata mereka, kelemahan terbesar Zhang Ruochen adalah kasih sayangnya terhadap orang-orang di dekatnya Namun, kelihatannya rumor itu sama sekali tidak benar. Gadis kecil, jika kau sampai terbunuh olehku, maka kau harus menyalahkan Zhang Ruochen."     

"Kau tidak akan sanggup membunuhku." Kata Han Xue dengan santai.     

Sebagai muridnya Zhang Ruochen, maka dia sama sekali tidak takut dengan musuhnya. Di waktu yang sama, dia juga ingin menjaga reputasi Zhang Ruochen.     

Begitu mereka mendengar perkataan Han Xue, para penonton pun merasa terkejut.     

"Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen juga punya murid. Bahkan kultivasinya tidak berbeda jauh dari masternya. Kelihatannya Han Xue adalah seorang kultivator tangguh."     

"Memangnya kenapa bila dia adalah kultivator tangguh? Apa dia sanggup menandingi Zhang Ruochen? Toh kultivasinya juga belum berada di level puncak. Memangnya dia sanggup menandingi Crone Yinfan?"     

"Mungkin Zhang Ruochen sudah tidak punya pilihan lain. Jika dia tidak mengutus muridnya, lantas siapa yang akan bertarung? Du Mosheng, Pei Linhu atau He Yuan?"     

"Jika Zhang Ruochen turun tangan, mungkin dia masih punya peluang untuk mengalahkan Crone Yinfan. Sebenarnya, apa yang sedang dia pikirkan?"     

"Jangan menyimpulkan sesuatu terlalu cepat. Mungkin Han Xue sama seperti burung hantu tadi. Kau kan tahu, Zhang Ruochen bukan orang bodoh."     

...     

Sebenarnya, kebanyakan dari mereka tidak terlalu yakin dengan peluang kemenangan Han Xue. Menurut mereka, Han Xue bukanlah tandingannya Crone Yinfan.     

Namun begitu mereka mendengar bahwa gadis itu adalah muridnya Zhang Ruochen, maka mereka menjadi semakin penasaran dengan kemampuannya.     

Di arena pertempuran, Han Xue dan Crone Yinfan sedang berhadap-hadapan. Meski mereka masih belum bergerak, tapi aura mereka sudah berbenturan satu sama lain.     

BOOOMM!     

Tanah di bawah Han Xue dan Crone Yinfan pun mulai mengalami keretakan.     

BAAMM!!     

Karena tekanan yang sangat besar, magma panas pun menyembur dari tanah.     

Magmanya menyembur dan berubah menjadi pilar tinggi yang menjulang ke langit, hingga ketinggiannya mencapai ribuan kaki.     

Begitu magmanya menyembur, saat itu Han Xue dan Crone Yinfan sama-sama melancarkan serangan.     

Han Xue mengangkat Kitab Godfall, sebagaimana Chi Suci mulai melingkupi tangannya, seraya melancarkan pukulan.     

Begitu Han Xue melancarkan pukulan, maka seribu tulang di tubuhnya mulai bergerak secara bersamaan, hingga menimbulkan suara bergemeretak. Di waktu yang sama, Chi Suci-nya pun mengalir beberapa kali lipat lebih cepat, hingga nyaris berada di ambang batas maksimalnya.     

"Thousand Bone Skycrusher Palm."     

Han Xue meraung kencang dan melepaskan pukulan ke arah Crone Yinfan.     

Di waktu yang sama, Crone Yinfan juga melancarkan serangan kepadanya. Chi demonic menyeruak dari tubuhnya, hingga berubah menjadi nisan raksasa yang menerjang Han Xue.     

Nisan raksasanya berwarna hitam dan abu-abu, dengan ukiran-ukiran mematikan. Nisannya sepanjang tiga ribu kaki dan langsung menutupi langit, sembari melepaskan tekanan yang besar.     

BAM BAM!!     

Serangan Han Xue mendarat pada nisan tersebut, hingga membuat pergerakan nisannya terhenti.     

"Hmph, dasar tidak tahu diri." Crone Yinfan mendengus dingin.     

Kalau menilai dari kultivasi mereka berdua, bagaimana mungkin Han Xue sanggup menghentikan teknik demonic yang berasal dari Demonic Engraving?     

Di permukaan nisan, Chi demonic masih bergejolak, sambil berusaha menetralisir pukulan lawannya.     

Meski begitu, ekspresi Han Xue masih terlihat tenang. Dia merentangkan tangannya dan kembali melancarkan pukulan.     

BAAMM!!     

Pukulannya kembali menghantam nisan. Namun, kali ini, hasilnya sangat berbeda dari serangan sebelumnya. Sebab, terdapat lubang besar pada nisan tersebut. Di tengah lubangnya, di sana terdapat Chi kematian yang menyeruak dari dalam nisan.     

"Padahal World Burial Tomb sangat kuat, tapi masih bisa dihancurkan dengan satu kali serangan."     

Crone Yinfan tampak terkejut. Hal itu benar-benar berada di luar dugaannya.     

Sedari awal, dia mengira dapat mengalahkan dan membunuh Han Xue dengan menggunakan teknik demonicnya.     

Jika dia berhasil membunuh Han Xue, maka dia akan membuat Zhang Ruochen semakin terpuruk.     

Tapi sekarang, kelihatannya itu bukan tugas yang mudah.     

Crone Yinfan kembali menarik World Burial Tomb. Lantas, dia menyuntikkan lebih banyak Chi demonic ke dalamnya dan kembali memperbaiki senjatanya.     

Di waktu yang sama, Crone Yinfan juga mengaktifkan teknik demonic, sembari memobilisasi prinsip di langit dan bumi dalam radius 3 ribu mil. Kemudian, dia menyuntikkannya ke dalam World Burial Tomb.     

Walau Crone Yinfan hanya memobilisasi 30 persen prinsip langit dan bumi dalam radius 3 ribu mil, tapi energi yang dilepaskan jauh lebih kuat dibandingkan para kultivator di level Path's Anterior lainnya.     

Begitu dia berhasil menguasai teknik demonicnya sampai di level puncak dan menembus level Path's Anterior, maka kekuatannya akan meningkat drastis.     

Crone Yinfan mempelajari Demonic World Crypt Portrait, sedangkan World Burial Tomb adalah salah satu teknik yang berasal dari Demonic Crypt World Portrait. Itu adalah teknik saintly level menengah. Hanya segelintir kultivator yang sanggup menguasainya.     

Karena dia telah menguasai World Burial Tomb, maka kondisinya menjadi seperti itu. Dia tidak bisa menembus level Path's Anterior.     

Dalam hal talenta, sebenarnya Crone Yinfan masih berada di atas Zuo Li, Teng Gu dan yang lainnya.     

"Ternyata murid Zhang Ruochen memang punya kemampuan. Kalau begitu, aku tidak perlu lagi menahan diri." Crone Yinfan tersenyum kejam.     

Daratan Blackdemon baru saja menderita 2 kali kekalahan berturut-turut. Oleh karena itu, mereka perlu memenangkan pertempuran tersebut. Jadi, Crone Yinfan berniat untuk mengalahkan Han Xue dalam satu kali serangan.     

BOOOMM!     

Seketika itu juga, World Burial Tomb mulai bergetar hebat dan semakin membesar.     

Dalam satu kedipan mata, ukurannya selebar ribuan mil. Namun, ukuran nisannya juga masih terus membesar, seolah dapat melingkupi seluruh ruang di sekitarnya.     

Terdapat pola kematian pada Demonic World Burial Portrait, yang seolah dapat mengubur dunia.     

Ketika itu, Han Xue memicingkan matanya, lantas menggerakkan tangannya dan melepaskan sebuah teknik saintly.     

Beberapa saat kemudian, tubuh Han Xue memancarkan cahaya brilian. Terdapat pola-pola misterius pada setiap tulang saintnya, yang terbentuk secara natural.     

1.008 cahaya suci saling terhubung satu sama lain, hingga berubah menjadi bayangan setinggi ribuan kaki. Bayangannya transparan – dengan ribuan tulang yang mirip kristal di tubuhnya – hingga membuatnya terlihat mengerikan sekaligus misterius.     

Sesaat setelah raksasanya terbentuk, maka raksasanya langsung melancarkan pukulan dan menangkis World Burial Tomb.     

"Ternyata Han Xue telah menguasai Jiwa Pertempuran Seribu Tulang. Kelihatannya Fisik Seribu Tulang-nya sudah mencapai level puncak."     

Begitu melihat raksasa tersebut, Blackie menjadi semakin bersemangat.     

Dulunya, Blackie pernah mengikuti Permaisuri Seribu Tulang. Oleh karena itu, dia benar-benar paham dengan potensi Fisik Seribu Tulang.     

"Jiwa Pertempuran Seribu Tulang?" tanya Bao Lie dengan tampang penasaran.     

Blackie tersenyum dan berkata. "Jiwa Pertempuran Seribu Tulang bakal terbentuk setelah seseorang berhasil menguasai Fisik Seribu Tulang sampai di level puncak. Sehingga, dia bisa mengaktifkan kekuatan misterius yang ada di dalam Seribu Tulang-nya. Pada akhirnya, dia bisa memaksimalkan potensi Fisik Seribu Tulang."     

"Tak kusangka, ternyata Han Xue mampu menguasai Jiwa Pertempuran Seribu Tulang dalam jangka waktu secepat ini. Sungguh, dia benar-benar berbakat. Bahkan dia bisa disejajarkan dengan Permaisuri Seribu Tulang di masa lampau."     

Fisik Seribu Tulang adalah sosok raksasa di antara manusia lainnya. Kekuatannya benar-benar berada di luar nalar.     

BAAAMMM!!     

Jiwa Pertempuran Seribu Tulang melepaskan energi dewa dan menghentikan World Burial Tomb. Hal itu membuat pergerakan nisannya menjadi terganggu.     

Lantas, Chi kematian menyeruak dari World Burial Tomb, dan mulai merasuk ke dalam Jiwa Pertempuran Seribu Tulang.     

Crone Yinfan pernah mengumpulkan Chi kematian dari Netherworld. Kemudian, dia memurnikannya dengan teknik tertentu, agar dia dapat mengendalikannya dengan baik.     

1008 tulang di dalam Jiwa Pertempuran Seribu Tulang bergerak secara bersamaan. Inskripsi-inskripsi mulai bermunculan di permukaan tulangnya, dan melepaskan cahaya dewa.     

VOOSH!     

Namun ternyata, Chi kematiannya gagal menyentuh Jiwa Pertempuran Seribu Tulang. Sebaliknya, Chi kematian-nya malah berubah menjadi gumpalan-gumpalan cahaya dewa, lantas berubah menjadi asap hitam, sebelum akhirnya hilang ditelan udara.     

"Bagaimana mungkin?"     

Crone Yinfan membelalakkan matanya. Dia benar-benar tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.     

Dia menggunakan teknik khusus untuk memurnikan Chi kematian. Selama digunakan, maka Chi kematian-nya akan sangat efektif. Bahkan para kultivator Path's Anterior akan mengkhawatirkannya.     

Han Xue menatap Crone Yinfan dan berkata. "Apa cuma seperti itu kemampuanmu? Ternyata sangat mengecewakan."     

Sambil bicara, Han Xue kembali menggerakkan jarinya dan melancarkan teknik pukulan.     

Namun, kali ini, bukan dia yang melepaskan pukulan, tapi Jiwa Pertempuran Seribu Tulang. Bayangan itu melepaskan pukulan dua kali berturut-turut.     

Prinsip di langit dan bumi dalam radius ribuan mil mulai bergejolak, bahkan momentumnya lebih dahsyat dibandingkan Crone Yinfan.     

Fisik Seribu Tulang memang sangat kuat. Kemampuannya dalam mengendalikan prinsip di langit dan bumi jauh lebih hebat dibandingkan dengan kultivator lainnya.     

Dua pukulan berturut-turut menghantam World Burial Tomb dengan sangat brutal.     

BAAMM!!     

World Burial Tomb hancur berkeping-keping dan melepaskan energinya ke segala penjuru.     

Han Xue, sambil mengaktifkan Jiwa Pertempuran Seribu Tulang, tetap berdiri di tengah riak-riak energi tersebut. Rupanya, dia sedang menghalau energi tersebut, agar tidak sampai mengenai para kultivator dari Sekte Dewa Darah.     

Jiwa Pertempuran Seribu Tulang baru saja menghancurkan World Burial Tomb. Secara natural, hal itu membingungkan semua orang.     

"Apa-apaan ini..."     

Ekspresi Crone Yinfan berubah drastis. Dia buru-buru menggunakan Demonstone Engraving untuk menangkis serangan tersebut.     

Seketika itu juga, permukaan Demonstone Engraving memancarkan sinar demonic. Bayangan naga demonic hitam menyeruak keluar darinya, dan nyaris membelah langit.     

Bayangan naga demonic hitam melepaskan aura demonic dan buru-buru menangkis riak-riak energi lawannya.     

Karena riak-riak energinya belum berhasil diredam, maka energinya mulai menyebar ke segala penjuru dengan kecepatan tinggi. Daya jangkaunya sangat jauh, hingga membuat tanah di bawahnya ambles sedalam puluhan kaki. Di waktu yang sama, salju-salju di gunung juga mulai berguguran.     

Para penonton sudah mundur sejauh mungkin. Kalau tidak, mungkin mereka sudah terkena dampak gelombang energi tersebut.     

Mo Sheng menatap Han Xue lekat-lekat, sembari memicingkan matanya dan berkata. "Itu adalah Fisik Seribu Tulang. Ternyata ada keturunan Permaisuri Seribu Tulang di Daratan Kunlun. Apa mungkin dia masih hidup?"     

Dulu, saat pertama kalinya mereka tiba di Daratan Kunlun, Blackheart Demonlord sempat memberi mereka perintah khusus, yakni untuk menemukan Permaisuri Seribu Tulang.     

Karena itulah, mereka sempat mengunjungi Netherworld dan mencari petunjuk keberadaan Permaisuri Seribu Tulang. Akan tetapi, mereka tidak menemukan petunjuk apapun.     

Begitu melihat Han Xue dengan Fisik Seribu Tulang-nya, maka sebuah ide mulai melintas di benak Mo Sheng. Mungkin dia bisa mencari petunjuk mengenai Permaisuri Seribu Tulang dari gadis tersebut.     

Setelah itu, ekspresi Mo Sheng berubah menjadi sangat tidak nyaman. Bagaimana mungkin Zhang Ruochen bisa mengumpulkan para kultivator bertalenta semacam itu?     

Sebelum-sebelumnya, dia mengutus seorang kultivator dengan Fisik Heavenly Phoenix, lalu Master Array, dan sekarang adalah pemilik Fisik Seribu Tulang. Sehingga, dia sulit membayangkan, monster macam apalagi yang akan diutus oleh Zhang Ruochen.     

Di arena pertempuran, Han Xue mulai mengeluarkan Void Sword. Jari-jari mungilnya terlihat menggenggam gagang pedang tersebut. Di waktu yang sama, auranya pun mulai meningkat drastis. Tidak lama kemudian, Han Xue mulai menyatu dengan pedangnya, bagaikan seorang peri pedang.     

Hummmmm     

Pedang-nya pun merasa gembira, hingga sampai mengeluarkan auman tertentu.     

"Kurasa aku hanya perlu menggunakan pedang untuk membunuhmu."     

Han Xue menyuntikkan ribuan prinsip ke dalam pedangnya, hingga membuat inskripsi-inskripsinya menyala terang. Di waktu yang sama, ruangan di sekitarnya juga bergetar hebat.     

"Itu... Void Sword. Rupanya gadis ini benar-benar punya relasi dengan Permaisuri Seribu Tulang." Cahaya brilian memancar dari mata Mo Sheng.     

Jika dia bukan pewaris Permaisuri Seribu Tulang, lantas bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan Void Sword?     

Void Sword adalah senjata yang tak boleh diremehkan. Bagaimanapun juga, itu adalah pedang pembunuh dewa, yang jauh lebih tangguh dibandingkan Pedang Darah Chi Yao.     

Han Xue menggenggam Void Sword di tangannya. Dia mengaktifkan Kitab Godfall sampai di tingkatan tertinggi, hingga 1008 tulang di tubuhnya memancarkan cahaya brilian.     

Di atas Void Sword-nya, di sana terdapat gumpalan kabut dan angin, yang berubah menjadi sebuah pusaran energi tersendiri. Terdapat celah-celah hitam di sekitarnya.     

"A Cold Blade Flash Illuminating the Land."     

Han Xue menyabetkan pedangnya, bagaikan peri yang baru saja turun dari langit, sembari melepaskan cahaya pedang putih yang membelah ruang. Cahaya pedangnya bersinar brilian, bagaikan pancaran sinar matahari di sisi timur, dan memanjang hingga ribuan mil. Saat ini, pada sembilan tempat di Wilayah Pusat - yang terpaut jarak berjuta mil jauhnya - orang-orang dapat melihat cahaya putih yang sedang melintas di ufuk langit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.