Kaisar Dewa

Zhang Ruochen Vs. Mo Sheng



Zhang Ruochen Vs. Mo Sheng

0Zhuo Gu menusukkan Purple-gold Demonic Spear secepat kilat, hingga menimbulkan suara sonic boom.     

Meski begitu, Luo Chen tidak menghindarinya. Malahan, dia melesat maju dan langsung menghadapi serangan tersebut.     

Clunk!     

Ujung tombak dan sabernya sama-sama bertemu di satu titik, hingga memancarkan cahaya brilian.     

Di waktu yang bersamaan, gelombang energi dahsyat sama-sama membuat mereka berdua terpental. Serangan mereka pun masih belum berhenti. Seketika itu juga, mereka kembali melesat maju dan menyabetkan senjatanya masing-masing. Dalam sekejap, mereka bertempur dengan cukup beringas.     

Karena saking cepatnya, maka para penonton hanya bisa melihat bayangan mereka berdua.     

Ternyata, pertempuran mereka berdua sangat berbeda dengan tiga pertempuran sebelumnya. Mereka lebih memilih untuk menggunakan senjata dan bertarung dengan bebas.     

Begitu dia melihat Luo Chen sanggup mengimbangi Zhuo Gu, maka seketika itu pula Mo Sheng mulai mengernyitkan dahinya.     

Kalau dilihat dari situasinya, maka informasi mengenai Luo Chen di Manor Peacock sama sekali tidak akurat baginya.     

Sebab, kemampuan Luo Chen baru saja meningkat drastis dalam kurun waktu setengah bulan. Sekarang ini, keterampilannya dalam menggunakan Hidden Moon Saber jauh lebih hebat dibandingkan sebelumnya.     

Pada mulanya, Zhuo Gu mengira kalau pertempuran itu akan berjalan dengan mudah. Tapi ternyata, dia harus bertempur dengan sengit.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen tersenyum. "Kelihatannya kakak keempat telah berhasil memurnikan Hidden Moon Saber selama dia berkultivasi dengan Sundial. Saber itu memang sangat cocok untuk kakak keempat."     

"Lagipula, itu adalah senjata King. Siapapun yang menggunakannya maka dia akan menjadi semakin kuat. Kurasa aku harus menemukan senjata seperti itu," kata Jin Yu dengan iri.     

"Aku punya satu set busur dan anak panahnya. Namun, satu set busur dan anak panahnya sedang berada dalam kondisi spesial. Meski begitu, busurnya tidak sekuat busur yang pernah kuberikan padamu sebelumnya." Sambil bicara, Zhang Ruochen mengeluarkan Clear Sky Bow dan Shining Sun Arrow.     

Sudah lama Zhang Ruochen tidak menggunakan busur tersebut.     

Jin Yu menerima Clear Sky Bow dan Shining Sun Arrow, lantas mulai mengamatinya lekat-lekat.     

Beberapa saat kemudian, dia mengembalikannya kepada Zhang Ruochen dan menggelengkan kepalanya. "Satu set busur itu memang aneh. Segelnya sangat kompleks. Kelihatannya senjata itu tidak cocok denganku. Simpan saja, adik seperguruan."     

Zhang Ruochen pun kembali menyimpan Clear Sky Bow dan Shining Sun Arrow. Dia akan mencari cara untuk memurnikannya di lain waktu.     

Di arena pertempuran, Luo Chen dan Zhuo Gu masih bertempur sengit. Mereka saling menukar serangan dengan sangat beringas.     

Bang!     

Zhuo Gu mengayunkan Purple-gold Demonic Spear, dan menyerang dada Luo Chen.     

Di waktu yang sama, Luo Chen memanfaatkan peluang tersebut untuk menyabetkan Hidden Moon Saber ke arah leher Zhuo Gu.     

Dia baru saja sengaja membuka pertahanan dirinya, agar dia bisa memenggal kepala Zhuo Gu dalam satu kali tebasan.     

Burp!     

Pada saat itu, Luo Chen terhempas ke belakang dan memuntahkan darah.     

Meski dia menggunakan Meritorious Armor of Flowing Light, namun dia masih mengalami luka-luka. Bagaimanapun juga, Purple-gold Demonic Spear memang kuat.     

Zhang Ruochen telah membunuh banyak kultivator dari Daratan Heaven. Maka dari itu, dia memiliki banyak Meritorious Armor of Flowing Light, terutama setelah pertempuran di Kota Shengming dan Manor Peacock.     

Zhang Ruochen sendiri telah mengenakan Meritorious Armor of Flowing Light dari Istana Dewa Merit. Sehingga, dia tidak terlalu membutuhkan sisanya.     

Di samping itu, kebanyakan dari mereka sudah berada di top 10 ribu Ranking Merit Saint King selama lebih dari 500 tahun. Oleh karena itu, meski mereka mati, Istana Dewa Merit tidak akan pernah menagih Meritorious Armor of Flowing Light-nya.     

Karena itulah, Zhang Ruochen memberikan semua Meritorious Armor of Flowing Light kepada Mu Lingxi, Kong Lanyou, Luo Chen dan yang lainnya.     

"Apa?"     

Ekspresi Luo Chen mendadak berubah.     

Padahal, dia baru saja menebaskan sabernya ke leher Zhuo Gu, namun kepala Zhuo Gu tidak terpenggal. Sebaliknya, hanya terdapat luka bayangan yang dapat disembuhkan dengan cepat.     

"Serangan sabermu barusan lumayan juga. Jika bukan karena inskripsi dewa di tubuhku, mungkin kau sudah berhasil memenggal kepalaku." Kata Zhuo Gu dengan nada serius.     

Zhuo Gu merasa geram, karena dia nyaris terpenggal.     

Di waktu yang sama, dia mulai menganggap Luo Chen sebagai lawan yang serius, karena ternyata, Luo Chen sanggup memberikan ancaman tersendiri kepadanya.     

Luo Chen mengernyitkan dahinya. Tanpa senjata King, mungkin dia tidak akan sanggup menembus pertahanan Zhuo Gu. Ternyata, Zhuo Gu memang tangguh.     

Bukan Cuma itu, serangan Zhuo Gu sebelumnya juga sangat kuat, dan lumayan mematikan.     

Pantas saja dia menjadi kultivator nomor dua di bawah Alam Supreme Saint.     

"Ayo!"     

Zhuo Gu berteriak kencang, sembari menyabetkan tombaknya secara horizontal.     

Luo Chen sama sekali tidak takut. Malahan, dia langsung melesat maju dan menerjang lawannya.     

Selama berhadapan dengan lawan tangguh, maka dia harus mempertahankan momentumnya. Kalau tidak, maka dia akan mudah dikalahkan. Jika demikian, maka dia akan kesulitan untuk membalikkan keadaan.     

Pertempuran di antara mereka berdua sangat brutal, tapi daya rusaknya masih sangat kecil. Hal ini menunjukkan bahwa mereka berdua memang mahir dalam mengendalikan kekuatan masing-masing. Mereka sama sekali tidak ingin membuang-buang energinya.     

Tentu saja, jika seseorang masuk ke arena pertempuran, maka gelombang energi mereka dapat membunuh sosok Saint King di level sembilan.     

Jika mereka bertempur di ruang angkasa, maka mereka dapat menghancurkan bintang.     

Clunk!     

Setelah beberapa kali menukar serangan, akhirnya Zhuo Gu berhasil menghempaskan Hidden Moon Saber dari tangan Luo Chen.     

Zhuo Gu mulai mengumpulkan Chi demonicnya dan menyuntikkannya ke dalam tombaknya. Di waktu yang sama, tatapan matanya terlihat kejam.     

Seketika itu juga, pemandangan mengerikan muncul di belakangnya. Itu adalah bayangan iblis yang menjulang tinggi hingga ke awan, sambil membawa sebuah tombak.     

Zhuo Gu dan bayangan iblisnya mulai bergerak secara bersamaan, seakan Zhuo Gu berubah menjadi iblis mengerikan.     

"Matilah kau!"     

Zhuo Gu berteriak kencang, sambil menghunuskan tombaknya.     

Lebih dari 200 ribu inskripsi senjata King bermunculan. Ketajaman tombaknya seolah dapat merobek ruang.     

Bang!     

Ujung tombaknya mengenai dada Luo Chen, hingga menembus Meritorious Armor of Flowing Light-nya.     

Luo Chen memuntahkan darah, yang tercampur dengan organ-organ dalamnya.     

Akan tetapi, walau dia sedang terluka parah, namun dia masih sempat tersenyum aneh.     

Di waktu yang sama, Zhuo Gu melihat senyuman aneh tersebut.     

Begitu Luo Chen terhempas ke belakang, tiba-tiba pusaran raksasa berdiameter 100 kaki muncul di belakang Zhuo Gu dan langsung menghisapnya.     

Sebelum Zhuo Gu sempat menyadarinya, pusaran itu sudah lebih dulu menghisap Demonic Engraving di sampingnya.     

"Sial!"     

Ekspresi Zhuo Gu mendadak berubah. Dia benar-benar ingin menghancurkan pusaran tersebut dan mengambil kembali Demonstone Engraving-nya.     

Namun, dia sudah terlambat. Sebab, begitu dia hendak menyerang pusaran tersebut, pusarannya sudah hilang terlebih dahulu.     

Di sisi lain, tugu batu hitam tiba-tiba melesat dari kedua mata Luo Chen.     

Melihat itu, Zhuo Gu mulai memasang ekspresi murung. Dia menyabetkan tombaknya ke belakang setelah Demonstone Engraving terjatuh ke tangan Luo Chen.     

Roar!     

Cahaya tombak melesat cepat dan berubah menjadi seekor naga hitam, yang melesat ke arah Luo Chen sambil mengaum kencang. Karena Luo Chen sedang terluka parah, maka dia tidak akan sanggup menghindari serangan tersebut.     

Begitu naga hitamnya hendak menerjang Luo Chen, tiba-tiba terdapat celah ruang selebar ratusan kaki dan menelan naga hitam tersebut.     

Lantas, seorang kultivator muncul di samping Luo Chen. Dia adalah Zhang Ruochen. Tatapan matanya terlihat sangat dingin.     

"Apa kau masih belum paham juga dengan aturan pertempuran ini?" kata Zhang Ruochen.     

Begitu melihat Zhang Ruochen turun tangan, maka Zhuo Gu langsung mengernyitkan dahinya dan mendengus.     

Dia menggenggam tombaknya erat-erat dan merasa geram. Rupanya, dia sangat ceroboh. Tak disangka, ternyata Luo Chen bakal bertindak seperti itu kepadanya. Luo Chen mencuri Demonstone Engraving-nya secara diam-diam.     

Hal itu terjadi karena Luo Chen menggunakan taktik licik untuk mencuri Demonstone Engraving lawannya, meski resikonya adalah membiarkan dirinya sendiri terluka.     

Aturannya adalah; siapapun yang berhasil mendapatkan Demonstone Engraving lawannya, maka dia telah memenangkan pertempuran tersebut. Mereka tidak perlu bertempur sampai mati.     

Sedari awal, mungkin Luo Chen sudah memikirkan strategi ini. Dia lebih memilih untuk mencuri Demonstone Engraving daripada mengalahkan Zhuo Gu.     

Saat Zhuo Gu sedang merasa geram, saat itu Mo Sheng muncul di sampingnya dan menatapnya dengan tatapan dingin.     

Melihat itu, Zhuo Gu pun merasa tersentak dan buru-buru berkata. "Kakak Mo Sheng, aku..."     

"Akui saja kekalahanmu. Aku tidak ingin mendengar alasanmu. Kau sudah tidak ada urusan lagi tempat ini," kata Mo Sheng dengan nada dingin.     

Zhuo Gu sempat mendelik ke arah Luo Chen, sebelum akhirnya dia kembali ke kamp Daratan Blackdemon.     

Itu adalah pertempuran yang membuatnya frustasi. Sebab, dia baru saja dipecundangi oleh musuhnya.     

Pada mulanya, dia pikir dapat melukai atau bahkan membunuh Luo Chen. Tak disangka, ternyata dia malah dikalahkan oleh Luo Chen.     

Sekarang ini, suasana hati Zhuo Gu sedang sangat buruk. Maka dari itu, tidak ada seorangpun yang berani bicara di kamp Daratan Blackdemon.     

"Minimal aku tidak mengecewakanmu, adik seperguruan." Luo Chen memegang dadanya, seraya menyerahkan dua Demonstone Engraving kepada Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen mengeluarkan satu botol Sumber Kehidupan dan memberikannya kepada Luo Chen. "Kau hebat, kakak seperguruan keempat. Sekarang, kau bisa beristirahat. Serahkan sisanya kepadaku."     

Luo Chen tidak berkata apapun. Dia menerima botol permata tersebut, dan buru-buru kembali ke kamp Sekte Dewa Darah.     

Sekarang ini, hanya tersisa Zhang Ruochen dan Mo Sheng di medan pertempuran. Mereka saling berhadap-hadapan.     

"Tak kusangka, ternyata masih banyak orang hebat di sekitarmu, Zhang Ruochen. Kau membuatku terkejut," kata Mo Sheng.     

Zhang Ruochen terkekeh. "Kenapa kau merasa terkejut? Karena kau baru saja meremehkan Daratan Kunlun. Tapi, aku tidak akan menyalahkanmu. Karena setelah mendapatkan banyak harta karun di Daratan Kunlun, maka Daratan Blackdemon menjadi semakin percaya diri, sampai mereka mengira dapat menghentikan Daratan Kunlun."     

"Kita tidak perlu basa basi lagi. Jika kau memang mampu, coba ambil dua Demonstone Engraving dariku," kata Mo Sheng.     

Sambil bicara, dia mengeluarkan dua Demonstone Engraving; salah satunya adalah Demonic Voracious Wolf Portrait, sedangkan sisanya adalah Demonic Yin-Yang Portrait. Terdapat ukiran Supreme Demon yang sedang melukis Yin Yang dengan tangannya.     

Begitu melihat Zhang Ruochen dan Mo Sheng saling berhadap-hadapan, maka para penonton mulai menahan nafas masing-masing.     

"Ada apa? Zhang Ruochen akan bertempur melawan Mo Sheng?"     

"Mo Sheng adalah kultivator tangguh di bawah Alam Supreme Saint. Dia jauh lebih kuat dibandingkan Cang Long dan Yan Ba. Sebenarnya, apa yang sedang dipikirkan oleh Zhang Ruochen?"     

"Seorang kultivator di level puncak ingin menantang elit di level Path's Anterior. Zhang Ruochen benar-benar sudah gila. Memang seberapa pesat perkembangannya setelah dia bertempur di Manor Peacock setengah bulan yang lalu?"     

"Zhang Ruochen bukan orang yang impulsif. Karena dia berani menantang Mo Sheng, maka dia pasti punya cara untuk mengalahkannya. Lihat saja, kalian akan segera mengetahui jawabannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.