Kaisar Dewa

Cermin Demonic Zangshan Versi Lengkap



Cermin Demonic Zangshan Versi Lengkap

3Sesaat setelah Zhang Ruochen dan Mu Lingxi pergi meninggalkan istana, Permaisuri Darah muncul di atas paviliun tinggi, sambil mengamati kepergian mereka berdua.     

Chi Linyuan muncul di belakangnya dan berbisik. "Master, apa Anda akan membiarkan mereka berdua pergi begitu saja?"     

"Memang apa lagi yang bisa diperbuat? Jika aku memaksa mereka untuk tetap tinggal di tempat ini, maka penolakan Chen'er terhadapku akan kembali meningkat. Sebenarnya, semuanya sudah berjalan dengan lancar. Setidaknya, Lanyou masih tinggal di sini. Kuyakin Chen'er pasti akan kembali untuk menemuinya. Semoga dia akan kembali lagi dalam waktu dekat." Permaisuri Darah menghembuskan nafasnya. Tatapan matanya terlihat putus asa.     

Kalau memungkinkan, maka dia ingin meminta Zhang Ruochen tinggal di sana lebih lama, dan mendengarkan perkataannya, agar Zhang Ruochen sudi untuk menggabungkan dirinya dengan tubuh di kehidupan sebelumnya.     

Namun, sekarang ini, hal itu tidak mungkin terjadi. Segalanya butuh proses. Ketergesa-gesaan akan mengantarkannya kepada kegagalan.     

Zhang Ruochen dan Mu Lingxi sama-sama bergerak cepat. Tidak lama kemudian, mereka tiba di lorong lantai kedua.     

Tidak ada seorangpun yang menghentikan mereka. Sehingga, Zhang Ruochen bisa menghembuskan nafas lega.     

Sambil mengamati tebing curam di kejauhan, Zhang Ruochen menggenggam tangan Mu Lingxi, lantas masuk ke dalam pusaran merah darah.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen dan Mu Lingxi keluar dari pusaran tersebut dan pergi meninggalkan lantai dua. Mereka berdua tidak menemukan hambatan yang berarti.     

"Jika kita tidak melihatnya secara langsung, maka kita tidak akan tahu mengenai kondisi di lantai dua." Kata Mu Lingxi dengan ekspresi menimbang-nimbang.     

Zhang Ruochen mengangguk. "Ya. Selama beberapa hari mengobservasi tempat itu, kurasa ada lebih dari dua dewa yang pernah tumbang di lantai dua. Tempat itu memang sangat misterius dan mengerikan."     

Dari observasinya, tempat yang paling misterius di lantai dua sangat berkaitan erat dengan tumbangnya para dewa di masa silam. Sebab, bahkan Permaisuri Darah sendiri tidak berani mengunjungi tempat-tempat tersebut.     

"Um... aku punya sesuatu untukmu." Kata Mu Lingxi dengan ragu-ragu.     

Zhang Ruochen buru-buru bertanya. "Apa?"     

Sambil membalikkan tangannya, Mu Lingxi mengeluarkan batu hitam sebesar telur. Tidak ada yang spesial dengan batu tersebut. Bahkan, bila batunya tergeletak di sisi jalanan, maka tidak ada seorangpun yang sudi untuk mengambilnya.     

Akan tetapi, bila diamati lekat-lekat, terdapat pola-pola magis pada permukaan batunya. Pola-pola yang saling silang itu bakal membuat siapapun merasa pusing.     

Begitu Mu Lingxi mengeluarkan batunya, tiba-tiba Zhang Ruochen merasakan pergerakan tertentu di Lautan Chi-nya.     

Sebelum dia sempat bereaksi, Cermin Demonic Zangshan sudah lebih dulu terbang dari Lautan Chi-nya.     

Tanpa perlu mendapatkan asupan energi, Cermin Demonic Zangshan tiba-tiba aktif dengan sendirinya. Inskripsi-inskripsi mulai bermunculan pada permukaannya. Lantas, cerminnya memancarkan energi demonic dan berubah menjadi pegunungan hitam kuno, yang seolah dapat menghancurkan apapun.     

Daya hisap yang dahsyat menyeruak dari cerminnya dan merasuk ke dalam batu di tangan Mu Lingxi.     

Riak-riak energi bermunculan pada permukaan cermin, sedangkan batunya terbang ke arah cermin tersebut.     

"Cepat, gunakan kekuatanmu untuk melingkupi Cermin Demonic Zangshan." Kata Mu Lingxi.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen segera melepaskan Chi Suci-nya dan melingkupi cermin tersebut.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen sadar bahwa batu hitam yang dikeluarkan oleh Mu Lingxi, ternyata merupakan jiwa senjata Cermin Demonic Zangshan.     

Sesuai dugaan, jiwa senjata Cermin Demonic Zangshan tersimpan di dalam batu hitam tersebut.     

Setelah keduanya bergabung, maka Cermin Demonic Zangshan akan menjadi senjata supreme versi lengkap. Tentu saja, pengaruhnya bakal jauh lebih hebat.     

Namun, berdasarkan pada kekuatannya sekarang, Zhang Ruochen masih belum bisa mengendalikannya, karena itu adalah senjata supreme versi lengkap.     

Namun, dikarenakan alasan tertentu, kelihatannya Cermin Demonic Zangshan sedang terluka, hingga jiwa senjatanya juga mengalami hal serupa. Kondisinya tidak terlalu bagus.     

Meski begitu, jiwa senjata supreme tidak boleh diremehkan.     

Sebelum-sebelumnya, Zhang Ruochen sempat beranggapan bahwa dia perlu mengerahkan banyak tenaga demi mengendalikan senjata tersebut. Tak disangka, ternyata jiwa senjatanya sama sekali tidak memberikan penolakan kepada Zhang Ruochen. Maka dari itu, dia dapat mengendalikannya dengan mudah.     

Tidak lama kemudian, Cermin Demonic Zangshan kembali berangsur tenang.     

Yang jelas, baru saja terjadi perubahan besar pada Cermin Demonic Zangshan. Beberapa retakan muncul di permukaannya, sedangkan inskripsi-inskripsi supremenya menjadi semakin tebal.     

Sambil menggenggam Cermin Demonic Zangshan, Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya dan menatap Mu Lingxi, lantas berkata. "Kenapa jiwa senjata Cermin Demonic Zangshan ada bersamamu?"     

"Itu... Permaisuri Darah memberikannya kepadaku." Mu Lingxi menundukkan kepalanya, dan tidak berani menatap mata Zhang Ruochen.     

Bagaimanapun juga, Mu Lingxi paham dengan kepribadian Zhang Ruochen. Selama 20 hari mereka berada di lantai dua, Permaisuri Darah telah mengirimkan banyak harta karun, namun Zhang Ruochen tidak pernah menerimanya satupun. Tapi sekarang, Mu Lingxi malah mengambil sesuatu dari Permaisuri Darah. Tentu saja, hal itu akan membuat Zhang Ruochen merasa kesal.     

Faktanya, tanpa perlu dijawab oleh Mu Lingxi, Zhang Ruochen sudah menduga hal itu sebelumnya. Lagipula, apabila inti cermin memang berada di tangan Mu Lingxi sejak lama, maka wanita itu pasti sudah memberikannya lebih awal. Kenapa harus menunggu sampai sekarang?     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen juga paham dengan apa yang ada di pikiran Mu Lingxi. Wanita itu benar-benar ingin membantunya mendapatkan senjata supreme versi lengkap, karena senjata itu bakal dapat meningkatkan kekuatannya.     

Sekuat apapun senjata supreme, tapi bila tanpa jiwa senjata, maka senjatanya tidak akan terlalu kuat.     

Mungkin senjatanya juga tidak bisa disejajarkan dengan senjata King.     

Sebab, rata-rata jiwa senjata King level tinggi sudah berada di level Supreme Saint.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sudah terlanjur memasukkan inti Cermin Demonic Zangshan dan tidak akan bisa mengeluarkannya lagi. Sayang sekali bila dia harus menyia-nyiakannya.     

Setelah kehilangan Azuresky Pagoda, maka Cermin Demonic Zangshan adalah satu-satunya potongan senjata supreme yang tersisa.     

Tak disangka, ternyata jiwa senjata Cermin Demonic Zangshan berada di tangan Permaisuri Darah.     

Bisa dibilang, pasti ada keterikatan khusus di antara Cermin Demonic Zangshan dan Cermin Darah, seperti halnya Pedang Kuno Abyss dan Pedang Darah.     

Sambil menggelengkan kepalanya, Zhang Ruochen kembali menyimpan cermin tersebut ke dalam Lautan Chi-nya, seraya berkata. "Lupakan. Anggap saja aku sedang berhutang kepadanya."     

Mu Lingxi mendongak dan menatap Zhang Ruochen dengan mata bulatnya, sambil bertanya dengan hati-hati. "Apa kau tidak marah kepadaku?"     

"Kenapa aku harus marah kepadamu? Marah karena kau bersikap baik kepadaku?" Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan menyentuh wajah Mu Lingxi dengan lembut.     

Mendengar itu, Mu Lingxi buru-buru mengelus dadanya dan mendesah lega. Di waktu yang sama, dia kembali tersenyum sumringah. "Kau membuatku takut. Jangan khawatir. Mulai sekarang, aku akan mendengarkan perkataanmu."     

Zhang Ruochen mengenggam jemari Mu Lingxi dan tertawa. "Ayo berangkat. Kita akan mampir ke Sekte Dewa Darah terlebih dahulu. Kita sudah meninggalkannya selama 20 hari. Semoga tidak terjadi apa-apa dengan mereka."     

Seketika itu juga, mereka terbang ke angkasa. Beberapa saat kemudian, mereka sudah nyaris meninggalkan Bottomless Abyss.     

Anehnya, binatang buas darah di lantai pertama dan kedua sama-sama diam. Mereka membiarkan Zhang Ruochen dan Mu Lingxi lewat begitu saja. Bahkan para binatang buas darah itu sama sekali tidak menyerang mereka berdua.     

Kalau dipikir-pikir lagi, pasti semua itu ada hubungannya dengan Permaisuri Darah.     

Di sudut Bottomless Abyss, empat figur sedang berdiri dan mengamati jurang di depannya lekat-lekat.     

Walaupun mereka berempat sudah menyembunyikan auranya masing-masing, namun masih ada energi aneh yang melingkupi mereka – bagaikan black hole – yang dapat menghisap apapun di sekitarnya.     

Sosok dengan energi black hole berkata serius, "Bottomless Abyss adalah salah satu zona terlarang di Daratan Kunlun. Kabarnya, terdapat tiga lantai di bawah sana. Itu adalah tempat yang menyimpan banyak rahasia. Siapapun yang berani turun ke sana tidak akan pernah bisa kembali."     

"Setengah bulan yang lalu, Zhang Ruochen tiba-tiba turun ke sana. Kurasa dia mengetahui beberapa rahasia di Bottomless Abyss."     

Padahal, Zhang Ruochen masuk ke Bottomless Abyss secara sembunyi-sembunyi. Jika sampai orang itu mengetahuinya, artinya dia bukan sosok sembarangan.     

"Sudah hampir setengah bulan, mungkin Zhang Ruochen telah mati di bawah sana. Sayang sekali, kita gagal mendapatkan harta karunnya." Figur lain mendengus.     

Orang itu juga terlihat mengerikan. Dia membawa pedang demonic bersimbah darah, dengan aura membunuh yang kental. Kelihatannya, dia pernah membantai banyak orang di masa silam. Siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri.     

"Tidak, Zhang Ruochen tidak akan mati dengan mudah. Kali ini, mungkin dia masuk ke sana guna mencari harta karun peninggalan Dewa Darah. Menurut informasi Xuetu Shenzi, Dewa Darah pernah memiliki relasi khusus dengan Immortal Vampir. Dia pernah mengambil harta karun Immortal Vampir. Mungkin harta karunnya disembunyikan di Bottomless Abyss." Kata pria dengan bintang hitam di belakangnya.     

Mendengar itu, ekspresi mereka bertiga mendadak berubah. Jika hal itu sampai melibatkan Dewa Darah dan Immortal Vampir, siapapun tidak akan berani bertindak gegabah.     

Sosok dengan bintang hitam di belakangnya adalah ketua mereka berempat. Kultivasinya sangat tinggi. Dia sudah berada di puncak Heaven's Reach, dan tinggal satu langkah lagi menembus level Path's Anterior.     

Kalau menilai dari pancaran auranya, mungkin dia dapat mengimbangi para kultivator Path's Anterior.     

"Hmm? Ada yang baru saja keluar dari sana?"     

Tiba-tiba, ekspresi pria dengan bintang hitam di belakangnya mendadak berubah.     

Whoosh!     

Dua figur melesat keluar dari Bottomless Abyss. Tentu saja, mereka adalah Zhang Ruochen dan Mu Lingxi.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen menyadari kehadiran mereka berempat. Di waktu yang sama, tatapan matanya sontak berubah menjadi dingin, hingga membuatnya berkata. "Padahal aku belum mencarimu, tapi kau sudah berani muncul di wilayah kekuasaan Sekte Dewa Darah? Apa kau pikir sekte ini tak punya penjaga?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.