Kaisar Dewa

Di Luar Sekte Dewa Darah



Di Luar Sekte Dewa Darah

0Serigala Demonic Bloodeye bergerak dengan sangat cepat. Tidak butuh waktu lama, akhirnya serigala itu tiba di wilayah Sekte Dewa Darah.     

Whoosh!     

Beberapa figur keluar dari istana hitam dan mulai menyambut kedatangan Mo Sheng.     

Setelah itu, Mo Sheng masuk ke dalam istana, dan duduk di singgasananya, sedangkan serigala demonicnya meringkuk di sampingnya.     

"Kenapa kalian masih belum menyerang mereka?" kata Mo Sheng dengan santai.     

Mendengar itu, mereka semua sontak merasa malu. Mereka mulai menukar pandangan satu sama lain, karena mereka benar-benar tidak tahu harus menjawab seperti apa.     

Setelah terdiam beberapa lama, Zuo Li memberanikan diri untuk berkata. "Kakak seperguruan Mo Sheng, sebenarnya kami sudah menyerang Sekte Dewa Darah, tapi Zhang Ruochen sempat menggagalkan rencana kita. Kau bisa menanyakan detilnya kepada Luo Yu."     

"Ada apa?" Mo Sheng langsung menatap Luo Yu.     

Begitu melihat mata dingin Mo Sheng, tiba-tiba Luo Yu gemetar ketakutan dan buru-buru merespon. "Saya dan Teng Gu tidak sengaja bertemu dengan Zhang Ruochen. Kami sudah bekerja sama untuk bertarung melawannya. Namun, tak disangka, ternyata kekuatan Zhang Ruochen kembali meningkat drastis. Sehingga, kami berdua sama-sama bukan tandingannya. Pada akhirnya, Teng Gu tertangkap, tapi saya masih sempat melarikan diri."     

"Karena dia mampu mengalahkan kalian berdua, kurasa dia memang kuat. Namun, aku masih penasaran, apa dia benar-benar mampu membuatku turun tangan," ekspresi Mo Sheng masih terlihat tenang. Yang jelas, dia tidak menganggap Zhang Ruochen terlalu serius.     

Meski dia paham dengan pencapaian Zhang Ruochen di Kota Shengming dan Manor Peacock, namun Mo Sheng masih tidak terlalu mempedulikannya. Levelnya masih berada jauh di bawahnya.     

"Kenapa kakak seperguruan Mo Sheng sampai harus turun tangan? Serahkan saja Zhang Ruochen kepadaku."     

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara arogan.     

Zuo Li dan yang lainnya langsung menoleh ke pintu istana.     

Saat itu, sosok bertubuh tinggi sedang berdiri di luar istana. Chi demonic menyeruak dari tubuhnya dan menciptakan anomali tertentu. Prinsip di langit dan bumi seolah bergerak di sekitarnya.     

Orang itu sedang menggenggam Purple-gold Demon Spear di tangannya. Ujung tombaknya sangat tajam, seolah dapat merobek ruang.     

"Kakak seperguruan Zhuo Gu berada di sini."     

Selain Mo Sheng, semua kultivator Daratan Blackdemon langsung memberinya salam.     

Tindakan mereka bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Memangnya siapa Zhuo Gu? Dia adalah sosok kedua "Di bawah Alam Supreme Saint" Daratan Blackdemon. Kemampuannya berada di bawah Mo Sheng.     

Zhuo Gu telah menguasai Demonic Tyrant Spear Portrait. Di medan pertempuran, dia dikenal sebagai seorang maniak. Dia sangat kuat dan sanggup melewati ujian ketiga di bawah Alam Supreme Saint. Oleh karena itu, dia mampu menandingi Supreme Saint Netherwilt.     

Menurut rumor beredar, Zhuo Gu tidak sengaja masuk ke kolam es, hingga dia nyaris kehilangan nyawanya. Akan tetapi, dia mendapatkan manfaat besar darinya. Alhasil, tubuhnya menjadi semakin kuat. Kekuatan fisiknya setara dengan para kultivator di masa silam.     

Sambil menggenggam Purple-gold Demonic Spear di tangannya, Zhuo Gu masuk ke istana secara perlahan dan duduk di kursi utama sebelah kiri.     

Mo Sheng melirik Zhuo Gu. "Cepat serang Sekte Dewa Darah. Aku tidak ingin lagi mendengar adanya kesalahan."     

"Ya."     

Semua orang, termasuk Zhuo Gu, merespon secara bersamaan.     

Tidak diragukan lagi, Mo Sheng benar-benar memiliki kedudukan tinggi di hati mereka. Oleh karena itu, mereka sama sekali tidak berani membantahnya.     

Setelah itu, sekelompok kultivator keluar dari istana dan bergegas menuju ke Sekte Dewa Darah.     

"Jangan khawatir. Aku penasaran, berapa banyak serangan tombakku yang dapat ditahan olehnya."     

Zhuo Gu menjilat bibirnya dan tiba-tiba menusukkan tombaknya ke arah depan.     

Meski tombaknya terlihat biasa-biasa saja, namun tombaknya memang mengandung kekuatan yang besar. Rasa-rasanya, serangan itu seperti meteor yang baru saja membentur dinding formasi.     

Baaaam!     

Setelah terkena benturan tersebut, maka formasi taktisnya langsung bergetar dan nyaris hancur.     

"Kakak seperguruan Zhuo Gu memang hebat. Bahkan serangan randomnya dapat menggetarkan formasi taktis."     

"Memang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Kalau menilai dari kekuatan fisik, kakak seperguruan Zhuo Gu bakal menduduki peringkat pertama di Daratan Blackdemon. Di Pertempuran Merit Wilayah Barat, dia berhasil menghancurkan kepala banteng kuno dalam satu kali pukulan."     

"Tampaknya kakak seperguruan Zhuo Gu mampu meratakan Sekte Dewa Darah. Sehingga, kakak seperguruan Mo Sheng tidak perlu turun tangan."     

...     

Beberapa saat kemudian, para kultivator Daratan Blackdemon mulai merasa cemas sekaligus takjub.     

Bagaimanapun juga, pencapaian Zhuo Gu benar-benar membuat mereka merasa iri.     

"Zhang Ruochen, apa kau sudah selesai menyiapkan rencanamu? Kelihatannya ada sosok tangguh di luar sana. Formasi taktisku tidak akan sanggup menahannya terlalu lama," kata Blackie dengan nada gelisah.     

Riak-riak ruang bermunculan, lantas Zhang Ruochen keluar dari ruang hampa dan berkata. "Aku baru saja selesai. Ayo kita keluar dan temui mereka."     

"Keluar?" Blackie memasang ekspresi terkejut.     

Zhang Ruochen berkata. "Tentu saja, kita harus keluar dari sini. Apa kau ingin menunggu mereka menembus formasi taktisnya? Itu malah akan menjadi kerugian untuk kita."     

"Kalau begitu, apa rencanamu?" tanya Blackie.     

Ujung bibir Zhang Ruochen tersungging, seraya berkata. "Kau akan segera mengetahuinya."     

"Kau memang selalu membuatku merasa penasaran." Blackie mendelik ke arahnya dengan tampang tidak senang.     

Akan tetapi, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk berdebat dengan Zhang Ruochen.     

Dengan dipimpin oleh Zhang Ruochen, maka semua elit Saint King Sekte Dewa Darah keluar dari sekte.     

"Hmm?"     

Begitu Zhuo Gu hendak melepaskan serangan keduanya, tiba-tiba dia mengurungkan niatnya, karena dia baru saja merasakan sesuatu.     

Riak-riak energi bermunculan dari formasi taktis Sekte Dewa Darah. Kemudian, beberapa figur berjalan keluar dari formasi taktisnya.     

Zhang Ruochen melepaskan Pola Ruang dan langsung melingkupi orang-orang di sekitarnya. Jika terjadi sesuatu, maka dia bisa melindungi mereka dengan cepat.     

"Zhang Ruochen, ternyata kau berani keluar. Nyalimu besar sekali." Kata Zhuo Gu dengan mata yang berbinar.     

Di matanya, Zhang Ruochen adalah mangsa.     

Sekelompok elit Daratan Blackdemon buru-buru membentuk formasi pengepungan.     

Zuo Li mencibir. "Zhang Ruochen, ternyata kau malah masuk ke dalam perangkap. Kita lihat saja, kali ini, apa kau masih bisa selamat."     

"Du Mosheng, Pei Linhu, berani-beraninya kalian menghianati Daratan Blackdemon. Bahkan seribu kematian masih belum cukup untuk menebus dosa-dosa kalian." Teriak Xiao Wuchang dengan geram.     

Intensitas membunuh memancar dari mata Crone Yinfan, seraya berkata. "Semua rasa malu yang harus ditanggung oleh Daratan Blackdemon harus dibasuh dengan darah kalian. Jangan khawatir, sebelum kubunuh, aku akan menyiksa kalian terlebih dahulu."     

Jika bicara tentang penyiksaan, wanita itu memang juaranya.     

Ekspresi beberapa Saint King Daratan Blackdemon mendadak berubah. Sebenarnya, mereka paham bahwa bila mereka berurusan dengan Zhang Ruochen, maka nasibnya tidak akan berakhir baik.     

Du Mosheng tertawa kencang. "Jika seseorang tidak mengandalkan dirinya sendiri, maka langit akan marah kepadanya. Kalian semua adalah murid dewa dan memiliki talenta tinggi. Tapi aku? Aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri. Kenapa aku perlu meminta restu dewa?"     

Di lingkungan kejam seperti Daratan Blackdemon, rata-rata mereka adalah para kultivator egois, yang lebih mementingkan dirinya sendiri.     

Du Mosheng tidak punya peluang yang sama seperti Crone Yinfan, yang dijadikan sebagai murid oleh salah satu dewa mereka. Lagipula, untuk bisa berada di level seperti ini, dia sudah melewati banyak rintangan dan kesulitan. Maka dari itu, dia tidak ingin mati sia-sia.     

Faktanya, siapapun yang tunduk kepada Zhang Ruochen sama sekali tidak memiliki latar belakang yang kuat di Daratan Blackdemon. Jika mereka mendapatkan dukungan dari para dewa, maka mereka tidak akan menghianati dunianya.     

"Du Mosheng, dasar tak tahu diri. Berani-beraninya kau mengutuk dewa. Matilah kau!" Crone Yishan mendengus, seraya merentangkan tangan raksasanya dan mencengkram Du Mosheng.     

Seketika itu juga, ekspresi Du Mosheng berubah drastis. Dia merasakan ancaman besar, dan benar-benar ingin melawan balik.     

Namun, sebelum Du Mosheng sempat bereaksi, Zhang Ruochen sudah lebih dulu melancarkan pukulan. Dia melepaskan energi maskulin, yang puluhan ribu kali lipat dari orang biasa.     

Baaam!!     

Tangan Kematian yang dilepaskan oleh Crone Yinfan langsung hancur berkeping-keping, hingga berubah menjadi energi kematian.     

Melihat itu, tatapan mata Crone Yinfan berubah murung, sebagaimana Chi demonic menyeruak dari tubuhnya. Samar-samar, terdapat peti mati yang muncul di belakangnya, yang seolah dapat mengubur apapun.     

Meski begitu, Zhang Ruochen sama sekali tidak gentar. Seekor naga dan gajah sama-sama muncul di sampingnya dan melepaskan tekanan besar.     

"Berani-beraninya kau ingin membunuh anggota Sekte Dewa Darah. Mo Sheng, aku tahu kau berada di sini. Kenapa kau masih belum keluar dari persembunyianmu?"     

Zhang Ruochen sama sekali tidak mempedulikan Crone Yinfan. Sebaliknya, dia mulai memfokuskan perhatiannya kepada istana demonic hitam di kejauhan.     

Dalam sekejap, para kultivator demonic mulai menoleh ke istana tersebut.     

"Baiklah."     

Terdengar suara dingin Mo Sheng, lantas dia keluar dari istana tersebut.     

"Awooo!"     

Serigala Demonic Bloodeye melolong kencang, sambil menatap Zhang Ruochen dengan tampang geram.     

"Hiss..."     

Elder Yuanxing dan yang lainnya langsung tersentak. Di waktu yang sama, tubuh mereka gemetar dan terasa lemas.     

"Hmph."     

Zhang Ruochen mendengus dan melepaskan aura tak kasat mata.     

Tiba-tiba, energi demonic yang melingkupi Elder Yuanxing dan teman-temannya langsung sirna. Mereka tidak lagi terpengaruh oleh energi tersebut.     

Di waktu yang sama, Serigala Demonic Bloodeye mundur satu langkah. Walau tatapan matanya masih terlihat mengerikan, tapi dia juga mulai gelisah.     

Mo Sheng sedang menggenggam Pedang Voracious Wolf di salah satu tangannya, sedangkan satu pedang lagi masih berada di punggungnya. Dia menatap Zhang Ruochen dengan tampang datar, seraya berkata. "Zhang Ruochen, apa kau ingin bertempur melawanku?"     

Zhang Ruochen memfokuskan perhatiannya kepada Mo Sheng, seolah dia memang ingin menantangnya.     

Perlu diketahui, ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Mo Sheng. Dia memang ingin bertempur dengannya sejak lama.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen sempat sedikit gentar. Karena meskipun Mo Sheng tidak melepaskan auranya, namun samar-samar dia masih bisa merasakannya.     

Bukan karena tubuhnya yang kekar, tapi aura yang tersimpan di dalamnya. Begitu aura itu dilepaskan, maka energinya dapat menghancurkan dunia.     

Sebagai kultivator Daratan Blackdemon yang telah menguasai tiga Demonstone Engraving, dengan garis keturunan dewa demonic di tubuhnya, maka dia telah membuat banyak kultivator merasa iri kepadanya.     

Bisa dibilang, para dewa benar-benar mendukung Mo Sheng, seolah dia adalah sang keturunan langit.     

Padahal, ada banyak Saint King di puluhan ribu dunia di Dunia Langit. Bahkan, Saint King di level sembilan bukanlah suatu pencapaian yang langka. Akan tetapi, mereka yang dapat melewati ujian kedua Supreme Saint memang sangat langka. Kebanyakan Saint King itu belum bisa menembusnya.     

Mo Sheng sanggup menembus level tersebut. Hal itu telah menegaskan, betapa tingginya kedudukan Mo Sheng di kalangan Saint King.     

Ketika itu, Zhang Ruochen berkata tenang. "Mo Sheng, pertempuran adalah sesuatu yang membosankan. Aku tahu apa yang kau inginkan. Mari kita selesaikan dengan cara lain. Mungkin kau bisa mendapatkannya dengan mudah."     

"Oh? Apa yang kau tawarkan?" Mo Sheng mulai agak tertarik dengannya.     

Dengan kemampuannya, dia sama sekali tidak takut dikelabui oleh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berkata. "Setelah berada di Daratan Kunlun sekian lama, kurasa anak buahmu telah mengumpulkan banyak bagian Demonstone Engraving. Bagaimana kalau kita menggunakan kitab itu sebagai taruhannya?"     

"Apa? Zhang Ruochen, apa kau sudah gila? Apa kau ingin mempertaruhkan Demonstone Engraving dengan mereka? Tidak, aku tidak setuju." Sebelum Mo Sheng sempat mengucapkan sesuatu, Blackie sudah lebih dulu meresponnya.     

Pada saat ini, semua orang juga merasa kebingungan. Mereka benar-benar tidak paham, kenapa Zhang Ruochen sampai melakukan itu?     

Karena itu adalah taruhan, maka mereka bisa saja kalah. Jika mereka harus menyerahkan Demosntone Engravingnya kepada Daratan Blackdemon, maka itu akan menjadi bencana bagi Daratan Kunlun.     

Secara natural, Zhang Ruochen paham dengan apa yang mereka pikirkan. Diam-diam, dia mengirimkan pesan telepati. "Kenapa aku ingin mempertaruhkan Demonstone Engraving, karena aku ingin mengambil Demonstone Engraving milik mereka. Kitab itu milik Daratan Kunlun. Jangan sampai jatuh ke tangan Daratan Blackdemon."     

"Aku tahu itu riskan, tapi aku sudah memikirkan semuanya. Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan mereka mendapatkannya."     

"Apa kau yakin?" Blackie buru-buru bertanya.     

Zhang Ruochen kembali mengirimkan pesan telepati. "Apa kau pikir aku bercanda?"     

"Adik seperguruan, idemu memang bagus, tapi apakah mereka mau mempertaruhkannya?" Jin Yu berkata dengan pesan telepati.     

Daratan Blackdemon telah mempersiapkan segalanya matang-matang. Sekarang ini, mereka sedang berada di posisi unggul. Bagaimana mungkin mereka akan menerima tawaran Zhang Ruochen?     

Tentu saja, begitu Jin Yu menanyakan hal tersebut, Mo Sheng langsung berkata dengan nada dingin. "Padahal setelah aku membunuh kalian semua, maka kami juga akan mendapatkan Demonstone Engraving. Kenapa kami perlu repot-repot bertaruh denganmu?"     

"Benarkah? Mo Sheng, kau benar-benar meremehkanku. Jika aku melarikan diri dari tempat ini, apa kau yakin dapat menghentikanku? Padahal aku baru saja memberimu kesempatan, tapi kau malah menyia-nyiakannya." Zhang Ruochen mendengus.     

Mo Sheng merenung sejenak. Kemudian, senyuman muncul di wajahnya, seraya berkata. "Ternyata kau sedang mengincar Demonstone Engraving yang telah kami kumpulkan. Rupanya kau memang jenius."     

"Benar, aku memang mengincar Demonstone Engraving milik kalian. Memangnya kenapa? Apa kau tidak yakin dengan kemampuanmu dan kelompokmu? Sebenarnya, tadinya aku ingin mengampuni nyawa orang-orang ini. Tapi karena kau menolak bertaruh, kurasa aku akan membunuh mereka."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengeluarkan Bola Ruang. Di dalam bola ruang tersebut, di sana terdapat ratusan Saint King Daratan Blackdemon, yang sebelumnya sudah ditangkap olehnya.     

Begitu dia menaklukkan Teng Gu dan yang lainnya, sejak saat itu pula Zhang Ruochen sudah paham dengan apa yang akan dia lakukan.     

Kalau menilai dari kemampuan Teng Gu dan teman-temannya, maka mereka pasti memiliki kedudukan yang tinggi di Daratan Blackdemon. Jika dia menggunakan mereka sebagai alat untuk bertaruh, bahkan Mo Sheng akan sulit untuk menolaknya.     

Sambil mengamati Bola Ruang tersebut, tatapan dingin muncul di mata Mo Sheng. Apa kau sedang mengancamku? Apa kau pikir aku tidak bisa melakukan apapun kepadamu?"     

Pada saat ini, semua kultivator Daratan Blackdemon mulai melepaskan auranya masing-masing. Begitu Mo Sheng mengeluarkan perintah, maka mereka akan langsung melancarkan serangan.     

"Apa kau ingin menyerang? Tentu saja, mungkin kau bisa menghancurkan Sekte Dewa Darah. Tapi aku harus mengingatkanmu. Pertempuran yang terjadi akan sangat berdarah dan aku bisa memastikan kepadamu, kau tidak akan pernah bisa mendapatkan Demonstone Engraving." Kata Zhang Ruochen sambil menatap Mo Sheng.     

Setelah itu, Bola Ruang-nya mengerlip dan ratusan kultivator Daratan Blackdemon dikeluarkan dari sana.     

"Berlutut!"     

Teriak Zhang Ruochen.     

Aura mengerikan mulai melingkupi Teng Gu dan yang lainnya.     

Seketika itu juga, mereka mulai berlutut, karena tidak kuasa menahan aura tersebut.     

"ARRRGGHHHH!!!"     

Teng Gu berteriak kesakitan. Meski dia ingin meronta, namun semua itu sia-sia belaka.     

BAAAMMM!!     

Lutut Teng Gu menyentuh tanah, hingga menghancurkan batu biru di bawahnya.     

"Zhang Ruochen." Mata Teng Gu tampak sangat merah, sebagaimana dia menggertakkan gigi dan benar-benar benci diperlakukan seperti itu.     

THWACK!     

Zhang Ruochen menginjak salah satu bahu Teng Gu, hingga dia sama sekali tidak bisa menggerakkan tangannya.     

"Mo Sheng tidak ingin menyelamatkanmu. Jangan salahkan aku." Kata Zhang Ruochen dengan nada dingin.     

Mendengar itu, ratusan Saint King Daratan Blackdemon mulai gemetar ketakutan, seolah mereka sedang berhadapan dengan kematian.     

Bagaimanapun juga, mereka tidak ingin mati. Namun, dalam situasi semacam ini, mereka juga tidak bisa bicara apapun. Secara natural, mereka tidak bisa meminta ampunan Zhang Ruochen. Maka dari itu, mereka hanya bisa memelas menatap Mo Sheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.