Kaisar Dewa

Fisik Setengah Dewa



Fisik Setengah Dewa

2Begitu Zhang Ruochen dan yang lainnya bertemu dengan Blood Demon, dia juga melakukan hal yang sama seperti mereka. Lagipula, mereka masih perlu mengikuti Permaisuri Darah dan masuk ke tempat yang tergolong tabu bagi sang Permaisuri. Bisa dibilang, ada sesuatu yang spesial mengenai Blood Demon.     

Tiba-tiba, Blood Demon memaku pandangan matanya kepada Zhang Ruochen dan berkata dingin. "Nak, kurasa aku masih ingat denganmu. Aku benar-benar berterima kasih kepadamu. Dulu, di level pertama Bottomless Abyss, kau pernah membunuh Immortal Vampir. Hal itulah yang dapat membangkitkanku."     

"Dalam kurun waktu beberapa tahun setelahnya, ternyata kau sudah menjadi Saint King di level sembilan, padahal dulunya kau masih Setengah-Biksu. Ternyata kau memang hebat, nak. Permaisuri Darah, apa dia adalah muridmu?"     

Begitu melihat Blood Demon mengenali dirinya, Zhang Ruochen tidak terlalu merasa terkejut. Dia tersenyum tipis. "Tak kusangka, ternyata skeleton yang keluar dari tubuh King Naxianlan adalah Blood Demon."     

"Menurut rumor yang beredar, Blood Demon dan Permaisuri Darah adalah musuh bebuyutan. Tapi sekarang, tampaknya rumor itu tidak benar."     

Blood Demon memang sangat kuat, tapi dia belum bisa menakuti Zhang Ruochen. Tentu saja, meski begitu, Zhang Ruochen juga tidak berani meremehkannya.     

Dulu, Lady Saint pernah berkata kepadanya bahwa Blood Demon merupakan salah satu kultivator jenius. Dia telah menguasai Demonstone Engraving, dan menciptakan sembilan teknik bela diri legendaris. Hal itu membuat semua orang takut dengannya, karena dia nyaris dianggap sebagai Lord Ming kedua.     

Selama bertahun-tahun, Zhang Ruochen pernah bertemu dengan banyak kultivator yang menguasai Demonstone Engraving, tapi jangankan menguasai kesembilan tekniknya, bahkan mereka yang menguasai dua teknik masih sangat jarang. Maka dari itu, tidak ada yang tahu bagaimana Blood Demon mampu menguasainya.     

Jika tidak terjadi kecelakaan di masa silam, Blood Demon pasti akan menjadi sosok yang sangat mengerikan. Sekarang ini, mungkin dia akan menjadi dewa.     

"Nak, ada banyak informasi salah yang kau terima. Apa yang kau dengar memang belum tentu benar. Omong-omong, aku rindu hari-hari di mana aku sering bertempur melawan Permaisuri Darah. Sepi sekali rasanya tidak punya musuh."     

"Pada saat itu, Permaisuri Darah pernah menggalang kekuatan bersama manusia untuk mengalahkanku, sehingga aku tidak bisa berbuat banyak. Meski begitu, tidur selama 800 tahun juga bukanlah hal yang buruk."     

Ekspresi Permaisuri Darah terlihat sangat dingin, seolah dia tidak peduli dengan apa yang terjadi di masa lalu.     

Mendengar itu, sebuah pikiran melintas di benak Zhang Ruochen. Samar-samar, dia baru saja mendengar rahasia di masa silam.     

Begitu pikiran itu melintas di benaknya, Zhang Ruochen bertanya dengan santai. "Kenapa ras manusia sampai perlu ikut campur ke dalam urusan Immortal Vampir? Meski mereka ikut campur, bukankah mereka akan menyingkirkan kalian berdua?"     

"Apa kau pikir aku berbohong? Kalau bukan karena Kaisar Ming dan Yan Liren, Permaisuri Darah tidak akan mudah mengalahkanku." Blood Demon mendengus dingin.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merasa terkejut. Dia yakin bahwa Kaisar Ming yang dibicarakan oleh Blood Demon adalah ayahnya.     

Sepengetahuannya Zhang Ruochen, Permaisuri Darah mulai dekat dengan Kaisar Ming setelah wanita menjadi putrinya Kong Shangling.     

Namun, setelah mendengar perkataan Blood Demon, ternyata Kaisar Ming dan Permaisuri Darah memang sudah berhubungan sejak lama. Bahkan Kaisar Ming pernah membantu Permaisuri Darah sebelumnya. Tapi kenapa dia melakukannya?     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen juga paham bahwa Permaisuri Darah pernah berhubungan dengan Yan Liren.     

Lantas, Zhang Ruochen menatap Permaisuri Darah dan memandangnya lekat-lekat, seraya bertanya. "Apa yang dikatakan oleh Blood Demon itu benar? Apa hubunganmu dengan ayah?"     

"Ya, itu benar. Ayahmu dan Yan Liren pernah membantuku. Namun, aku tidak bisa memberitahukan hal-hal yang terjadi pada ayahmu dan aku. Waktunya masih belum tepat." Keragu-raguan muncul di mata Permaisuri Darah.     

Setelah itu, dia menatap Blood Demon dan berkata dingin. "Blood Demon, tutup mulutmu. Mulai sekarang, jangan bicara apapun mengenaiku."     

Blood Demon melirik Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berkata. "Baiklah, aku tidak akan mengucapkannya. Kau memang membosankan."     

Zhang Ruochen mengepalkan tinjunya erat-erat. Dia ingin menanyakan sesuatu, namun setelah memikirkannya, dia kembali mengurungkan niatnya. Karena Permaisuri Darah memang berniat untuk menyembunyikannya, maka percuma saja dia kembali menanyakannya.     

Lagipula, dia sudah menemukan informasi tertentu. Berbekal informasi tersebut, mungkin dia bisa menemukan beberapa jawaban yang dicarinya.     

"Ikutlah bersamaku." Permaisuri Darah berkata, seraya berjalan menuju kedalaman gua.     

Setelah menenangkan diri, Zhang Ruochen buru-buru mengikutinya. Dia tidak pernah lupa dengan tujuannya di tempat ini.     

Tidak jauh dari sana, tiba-tiba ruangan di depannya menjadi semakin lebar dan cerah. Ada banyak api mengerikan di sekitarnya, seolah sedang menjaga tempat tersebut.     

Sesaat setelah dia mendekatinya, Zhang Ruochen menemukan pelindung ruang di depannya. Yang jelas, tidak mudah untuk menembus pelindung tersebut.     

Dari pelindung ruang tersebut, Zhang Ruochen dapat melihat apa yang terjadi di dalam sana.     

Sekilas, tatapan mata Zhang Ruochen membeku, seraya menatap awan darah di udara.     

Gumpalan awannya sangat besar sepanjang 10 kaki. Terdapat api di permukaannya. Kalau dilihat-lihat, itu seperti bola api raksasa, tempat seekor phoenix dilahirkan.     

Samar-samar, ruangan di sekitarnya terdistorsi oleh api tersebut, dan nyaris meleleh.     

Di dalam awan darahnya, di sana ada seseorang. Orang itu sangat muda. Matanya tertutup, namun dadanya terlihat naik turun, seolah dia sedang tertidur.     

Samar-samar, terdapat energi Chaotic di tubuh pemuda tersebut. Garis-garis energinya sangat tebal,. Kalau bukan karena pola-pola darah aneh yang melingkupi tubuhnya, mungkin ruangan di sekitarnya sudah hancur.     

BADUMP, BADUMP, BADUMP     

Meski dia berada di jarak yang cukup jauh, namun dia masih bisa mendengar degup jantung pemuda tersebut. Suara degup jantungnya mirip seperti suara guntur.     

Buan hanya itu, Zhang Ruochen dan yang lainnya juga bisa mendengar aliran darah di tubuh pemuda tersebut, hingga membuatnya mirip seperti sungai dewa, yang tidak pernah berhenti mengalir.     

Kong Lanyou merasa terkejut dan berkata. "Kuat sekali Fisik Immortalnya. Energi yang tersimpan di dalamnya 10 kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan Fisik Immortalku sebelumnya."     

Diam-diam, Kong Lanyou membuat simulasi di kepalanya. Jika pemuda itu sampai bangun dari tidurnya, maka pemuda itu pasti dapat mengalahkannya dengan mudah.     

Zhang Ruochen menatap pemuda yang sedang tidur di dalam gumpalan darah. Meski pikirannya stabil, namun pada saat ini, dia masih merasa agak kebingungan.     

"Apa yang kau lakukan?" Zhang Ruochen menatap Permaisuri Darah dan bertanya serius.     

Permaisuri Darah tersenyum dan berkata. "Chen'er, inilah alasan kenapa aku memintamu datang ke Bottomless Abyss. Aku ingin memberimu hadiah."     

"Dulu, aku pernah menemukan energi dewa di tempat ini. Oleh karena itu, aku meminta Shangguan Que untuk mencuri mayatmu dari pemakaman kerajaan, dan menyimpannya di tempat ini."     

"800 tahun kemudian, fisiknya telah menjadi sangat kuat. Selama kau menyatu dengannya, maka kau akan mendapatkan fisiknya, hingga dapat dengan mudah menembus Alam Supreme Saint."     

Mendengar itu, sebelum Zhang Ruochen sempat bereaksi, Blood Demon sudah lebih dulu berkata dengan nada terkejut. "Ternyata, tubuh ini akan kau berikan untuk anakmu, Permaisuri Darah. Pantas saja kau tidak ingin memberikannya kepadaku."     

Setelah itu, Blood Demon menoleh kepada Zhang Ruochen dan berkata. "Nak, aku merasa agak iri denganmu. Ini adalah Fisik Semi Dewa. Jika kau menyatu dengannya, maka kekuatanmu akan melampaui Supreme Saint. Bukan hal yang berlebihan jika orang lain akan menyebutmu sebagai semi dewa."     

Mendengar itu, Kong Lanyou buru-buru bertanya. "Kenapa tubuh sepupu masih hidup? Apa jiwanya masih ada?"     

"Tidak. Tidak ada jiwa di tubuhnya. Aku menggunakan esensi darah Blood Phoenix dan esensi darahku sendiri, bersama dengan beberapa batu chaotic untuk melingkupi tubuh Chen'er. Setelah disimpan selama 800 tahun, akhirnya aku berhasil membuat Fisik Immortal Chaoitc. Chen'er kau telah menguasai Fisik Chaotic Lima Elemen. Sehingga, kau bisa menggabungkan diri dengannya." Permaisuri Darah menggelengkan kepalanya, seraya memberikan penjelasan.     

Demi mengembangkan fisik Zhang Ruochen di kehidupan sebelumnya, Permaisuri Darah telah menghabiskan banyak sumber daya dan tenaga untuk membentuk fisik Supreme Saint.     

Jika itu adalah kultivator lain, maka mereka akan menyetujui permintaan Permaisuri Darah, bahkan tanpa perlu berpikir ulang. Lagipula, berbekal fisik seperti itu, mereka bisa menjadi kuat dalam waktu singkat.     

Namun, Zhang Ruochen masih sangat tenang, seraya berkata. "Kenapa kau ingin agar aku menggabungkan diri bersamanya? Apa kau ingin aku menjadi Immortal Vampir? Aku akan berjalan dengan caraku sendiri. Aku tidak memerlukan bantuanmu."     

"Memangnya kenapa dengan Immortal Vampir? Immortal Vampir dilahirkan dengan vitalitas yang tinggi dan memiliki umur yang lebih panjang daripada manusia. Fisik manusia tidak akan bisa dibandingkan dengannya. Banyak manusia yang ingin mendapatkan fisik seperti ini, namun mereka tidak pernah punya peluang untuk mendapatkannya." Blood Demon memasang ekspresi tidak senang.     

Setelah terdiam sejenak, Blood Demon menambahkan. "Terlebih lagi, tubuh itu tidak bisa dibandingkan dengan tubuh normal Immortal Vampir. Padahal, tubuh itu sudah sangat sempurna, tapi kau malah menolaknya."     

Setelah melihat tubuh tersebut, Blood Demon benar-benar ingin mendapatkannya. Dia ingin mendapatkan tubuh baru. Sayang sekali, Permaisuri Darah tidak pernah memberinya kesempatan untuk menyentuh tubuh tersebut.     

"Memangnya kenapa? Jika kau ingin mengubahku menjadi Immortal Vampir yang haus darah... maka itu adalah sesuatu yang mustahil!" kata Zhang Ruochen dengan tegas.     

Permaisuri Darah memasang ekspresi memelas dan berkata. "Chen'er, dengarkan ibu. Aku tidak akan melukaimu. Kau tidak perlu khawatir dengan kebiasaan menghisap darah. Aku sudah punya solusi untuk hal tersebut. Aku melakukan semua ini, semata-mata agar kau bisa menjadi semakin kuat."     

"Sudah kubilang, kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku tidak akan mengambil peluang yang kau berikan." Kata Zhang Ruochen dengan nada dingin.     

Selama itu masih berhubungan dengan Immortal Vampir, Zhang Ruochen akan selalu menolaknya.     

Sebelum Permaisuri Darah sempat mengucapkan sesuatu, Zhang Ruochen sudah lebih dulu membalikkan badannya dan keluar dari sana.     

"Chen'er, sigh... kelihatannya aku terburu-buru." Permaisuri Darah menggelengkan kepalanya dan menghembuskan nafasnya. Tatapan matanya terlihat putus asa.     

Pada mulanya, Mu Lingxi hanya diam saja. Namun, setelah dia melihat Zhang Ruochen keluar dari sana, dia segera mengikutinya.     

Kong Lanyou menatap tubuh yang berselimutkan darah dewa lekat-lekat. Lantas, banyak ingatan yang muncul di benaknya, hingga membuatnya menghembuskan nafas panjang.     

Kemudian, Kong Lanyou juga membalikkan badannya dan buru-buru menyusul Zhang Ruochen.     

Sambil menatap kepergian Zhang Ruochen, Blood Demon pun bergumam. "Dasar bocah keras kepala. Karena dia tidak menginginkannya, bagaimana bila kau memberikannya kepadaku, Permaisuri Darah?"     

Tiba-tiba, tatapan mata Permaisuri Darah berubah menjadi dingin, seraya menatap Blood Demon.     

"Ugh, aku cuma asal bicara." Ekspresi Blood Demon mendadak berubah.     

Pada saat ini, dia bukanlah tandingan Permaisuri Darah. Oleh karena itu, lebih baik dia tidak mengusiknya, kalau-kalau dia tidak ingin mendapatkan masalah.     

Permaisuri Darah tidak terlalu peduli dengan Blood Demon. Dia melesat pergi dari sana dan menghilang tanpa jejak.     

Dia ingin agar Zhang Ruochen menyatukan fisiknya dengan masa silam. Toh, keduanya memiliki hubungan khusus. Dengan begitu, maka Zhang Ruochen dapat menerimanya dengan mudah.     

Namun, tak disangka, ternyata penolakan Zhang Ruochen masih sangat kuat.     

Meski dia berhasil membujuknya, namun apa yang terjadi setelahnya masih sangat sulit diprediksi. Mungkin situasinya dapat menjadi semakin buruk. Oleh karena itu, dia mencoba sabar sejenak.     

Karena Permaisuri Darah pergi dari sana, maka Blood Demon mulai memasang ekspresi menimbang-nimbang, lantas bergumam pada dirinya sendiri. "Permaisuri Darah telah menghabiskan banyak upaya demi mengubah Immortal Vampir, agar mereka tidak lagi haus darah. Kurasa itu bukan hanya untuk putranya. Sebenarnya, apa yang sedang direncanakan olehnya?"     

"Namun, Permaisuri Darah memang luar biasa. Dia berhasil menguasai teknik misterius semacam itu. Dengan tidak terlalu bergantung pada darah, maka hal itu akan memberikan banyak manfaat."     

Sambil menatap tubuh tersebut, Blood Demon menggelengkan kepalanya, lantas berpaling dan pergi dari sana.     

Karena dia tidak bisa mendapatkan tubuh tersebut, maka dia akan membentuk tubuhnya sendiri. Dia memang suka dengan hal-hal yang penuh tantangan.     

Dengan diantar oleh Permaisuri Darah, Zhang Ruochen dan Permaisuri Darah kembali ke taman istana.     

"Ada satu hal lagi yang ingin kuketahui. 800 tahun yang lalu, apa hilangnya ayah ada hubungannya denganmu?" Zhang Ruochen menatap Permaisuri Darah dan memasang ekspresi serius.     

Permaisuri Darah menatap mata Zhang Ruochen dan menghembuskan nafasnya. "Chen'er, ibumu dan ayahmu memang berlawanan. Namun, apa kau pikir kami tidak punya rasa satu sama lain? Hilangnya ayahmu, proses pembunuhanmu, aku pun baru mendengarnya. Kalau tidak, bagaimana mungkin aku membiarkan mereka melukaimu? Ibu akan membunuh siapapun yang berani menyentuh dirimu. Namun, sayang sekali, aku tidak bisa pergi meninggalkan Bottomless Abyss. Kalau tidak, maka Chi Yao dan Kaisar Qing sudah pasti akan mendapatkan ganjarannya."     

Mendengar jawaban itu, hati Zhang Ruochen pun gemetar, hingga membuatnya bertanya. "Ayah masih hidup, kan?"     

"Ayahmu... mestinya masih hidup. Aku masih bisa merasakannya. Namun, lupakan saja. Saat waktunya tiba, dia akan datang untuk menemuimu." Kata Permaisuri Darah.     

Entah kenapa, kali ini Zhang Ruochen tidak meragukan kata-kata Permaisuri Darah.     

Akhirnya, kekhawatiran di hatinya telah mereda.     

Selama Kaisar Ming masih hidup, maka hal-hal lain tidak terlalu penting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.