Kaisar Dewa

Menang dalam Satu Serangan



Menang dalam Satu Serangan

2Para kultivator demonic sedang berkumpul di sana sambil menahan energi demonicnya masing-masing, karena pertempuran di antara Mu Lingxi dan Saint King Yin Su akan segera dimulai.     

Berkas-berkas cahaya matahari menembus awan hitam dan sinarnya mirip seperti cahaya Buddha. Cahaya hitam yang menyelimuti langit Sekte Dewa Darah pun segera menghilang.     

Melihat atmosfir di sekitarnya – yang cenderung mencekam – para kultivator demonic mendadak terdiam. Di hadapan Zhang Ruochen, mereka benar-benar merasa putus asa.     

Zhang Ruochen berjalan di atas Sungai Heavenly dan tiba di depan Puncak Yingzhu. Setelah itu, dia muncul di lapangan Kuil Guiyuan.     

"Hidup Yang Mulia."     

Dengan dipimpin oleh oleh Sun Dadi, maka Elder Yuanxing, Hai Lingyin, King Tianji dan Jie Wuji, serta semua Biksu dari Sekte Dewa Darah sama-sama membungkuk kepada Zhang Ruochen.     

Para kultivator di bawah Alam Biksu juga membungkuk kepadanya.     

"Bangkitlah," kata Zhang Ruochen.     

Para Biksu dan murid-murid non Biksu dari Sekte Dewa Darah kembali berdiri.     

Pada saat ini, semua mata sedang tertuju pada Zhang Ruochen. Mereka merasa gembira sekaligus takjub.     

Di momen-momen kritis, Zhang Ruochen tiba dengan membawa Sungai Heavenly-nya. Para iblis itu takut dengan kemunculan Zhang Ruochen. Para anggota sekte menganggapnya seperti dewa dari langit, yang dapat membalikkan keadaan, dan memberi mereka harapan.     

Zhang Ruochen menyapukan pandangan matanya kepada semua orang di lapangan. "Sekte Dewa Darah sedang menghadapi cobaan besar. Namun, dengan adanya kalian di sini, maka kita bisa kembali merebut kejayaan di masa silam."     

Setelah itu, dia mengayunkan tangannya dan melepaskan King Haiming beserta dengan ketiga rekannya. "Elder Yuanxing, hukuman macam apa yang pantas diberikan untuk para penghianat Sekte Dewa Darah?"     

Elder Yuanxing menatap mereka berempat. Tiba-tiba, intensitas membunuh memancar dari matanya. Bahkan suaranya terdengar sangat dingin. "Hukuman untuk para penghianat adalah kematian, Yang Mulia."     

Mendengar itu, King Haiming dan ketiga rekannya sama-sama gemetar hebat. Mereka buru-buru meminta ampunannya. "Yang Mulia, tolong maafkan kami. Beri kami kesempatan lagi."     

"Sejak memilih untuk menghianati sekte, mestinya kalian sudah paham dengan hukumannya. Karena kalian telah memilih jalan yang salah, maka kalian harus membayarnya," kata Zhang Ruochen dengan nada dingin.     

Zhang Ruochen tidak pernah mentolerir para penghianat.     

"Yang Mulia..."     

Mereka berempat ingin kembali mengucapkan sesuatu, namun sudah terlambat.     

Zhang Ruochen melancarkan serangan pukulan. Tubuh mereka berempat langsung berubah menjadi gumpalan asap, dan menyisakan empat Holy Source.     

Dia tidak membunuh mereka di Kota Xingluo, karena dia ingin membunuh mereka di depan murid-muridnya. Sehingga, murid-muridnya akan menjadi semakin paham, bahwa hukuman bagi para penghianat adalah kematian.     

Seketika itu juga, para penghianat dari Kuil Shangzi langsung berubah menjadi pucat. Bahkan beberapa dari mereka pingsan di tempat.     

Lagipula, King Haiming dan ketiga rekannya baru saja dibunuh. Bagaimana mungkin mereka punya peluang untuk hidup?     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen membalikkan badannya, lantas menatap para penghianat yang memilih tunduk kepada Daratan Blackdemon.     

Dia membenci mereka bukan saja karena penghianatan yang mereka lakukan, tapi para penghianat itu telah membantu musuh-musuhnya dan membunuh murid-murid Sekte Dewa Darah. Oleh karena itu, Zhang Ruochen tidak akan pernah memaafkan mereka.     

Gumpalan energi ruang menyebar di sekitarnya. Sebelum Kuil Master Shangzi sempat mengucapkan sesuatu, tubuhnya sudah lebih dulu hancur lebur.     

Seketika itu juga, para penghianat lainnya juga bernasib sama seperti Kuil Master tersebut. Bahkan mereka tak sanggup melawan balik.     

Zhang Ruochen menggerakkan tangannya dan mengambil lebih dari 10 Holy Source mereka.     

Sekte Dewa Darah memiliki sekitar 280 Setengah-Biksu. Pencapaian dimulai dari kebangkitan Daratan Kunlun.     

Zhang Ruochen memikirkannya sebentar, lantas mengeluarkan 260 Holy Source, bersamaan dengan beberapa Holy Source dari para penghianat tersebut, lantas memberikannya kepada sekitar 280 Setengah-Biksu.     

Setiap selesai bertempur, Zhang Ruochen selalu mendapatkan banyak Holy Source, termasuk beberapa Holy Source Saint King di level sembilan.     

Sayang sekali, hanya ada segelintir Setengah-Biksu di Sekte Dewa Darah. Seandainya jumlah mereka lebih banyak, maka mereka bisa memproduksi lebih banyak kultivator di Alam Biksu.     

Begitu mendapatkan Holy Source, para Setengah-Biksu itu pun merasa terharu. "Terima kasih, Yang Mulia."     

"Kalian semua pantas mendapatkannya," kata Zhang Ruochen.     

Para penghianat telah mendapatkan hukumannya masing-masing. Mereka yang masih setia kepada Sekte Dewa Darah pun berhak mendapatkan hadiahnya.     

Setelah 280 Setengah-Biksu berhasil menembus ke Alam Biksu, maka kekuatan Sekte Dewa Darah akan meningkat pesat. Setelah itu, mereka bakal sanggup menghadapi cobaan yang lebih besar.     

Zhang Ruochen mulai memfokuskan perhatiannya kepada Mu Lingxi dan Saint King Yin Su.     

Ketika Zhang Ruochen menangani para penghianat tersebut, pertempuran Mu Lingxi dan Saint King Yin Su sudah berjalan dengan sangat sengit.     

Awan-awan hitam membumbung di belakang Saint King Yin Su, hingga memenuhi area seluas ratusan mil. Seekor burung mengerikan – sepanjang ribuan meter – terbakar di dalam api hitam kecoklatannya. Meski begitu, apinya tidak mengeluarkan hawa panas. Sebaliknya, apinya malah terasa dingin.     

Burung api hitam mengeluarkan teriakan kencang, dan membuat gelombang suaranya menyebar ke segala penjuru.     

Zhang Ruochen mengaktifkan Pola Ruang dan melingkupi Puncak Yingzhu, agar gelombang suaranya tidak menyakiti murid-murid Sekte Dewa Darah.     

Sayang sekali, nasib para kultivator demonic tidak terlalu beruntung.     

Beberapa dari mereka yang lebih lemah langsung berteriak memilukan dan terjatuh dari angkasa.     

Teriakan burung tersebut langsung menyerang jiwa suci mereka. Para kultivator yang lebih lemah tidak akan sanggup bertahan dari serangan tersebut.     

"Burung apa itu? Mengerikan sekali makhluk tersebut!" tanya He Yuan dengan tampang terkejut.     

"Itu adalah Grim Raptor, salah satu ras burung mengerikan, sekaligus menjadi musuh bebuyutannya ras Phoenix. Rumornya, mereka berasal dari Netherworld dan gemar menyerap energi jahat. Mereka menyimbolkan kematian," kata pria paruh baya bermulut besar.     

"Pada mulanya, ras Grim Raptor hidup di Daratan Kunlun. Namun, setelah itu, mereka berpindah ke Daratan Blackdemon. Yin Su memiliki garis keturunan Grim Raptor. Yang pasti, dia dapat mengendalikan burungnya dengan mudah. Lebih jauh, burung itu tidak lebih lemah dibandingkan Grim Raptor sungguhan. Lagipula, Yin Su telah menguasai Grim Demonic Portrait, yang sangat sesuai dengan garis keturunan Grim Raptor. Jika mereka terlibat dalam pertempuran di level yang sama, bahkan Grim Raptor sungguhan bukan tandingan wanita tersebut."     

He Yuan dan para kultivator demonic sama-sama memasang ekspresi terkejut. Ternyata, Saint King Yin Su memiliki garis keturunan burung yang sangat mengerikan.     

"Kelihatannya Saint King Yin Su masih punya peluang untuk hidup," kata He Yuan, dengan tatapan iri.     

Sayang sekali, dia tidak mendapatkan peluang yang sama seperti wanita tersebut.     

Nyalinya tidak sama besarnya seperti Saint King Yin Su, yang berani menantang Zhang Ruochen. Secara natural, dia tidak mendapatkan peluang tersebut.     

Saint King Yin Su menatap Mu Lingxi dengan tampang getir. "Akan kubuktikan bahwa Grim Raptor jauh lebih tangguh daripada seekor phoenix. Ras kami adalah raja dari semua burung."     

"Oh, benarkah? Kita akan segera mengetahuinya." Mu Lingxi tersenyum tipis.     

Cahaya suci memancar dari punggung Mu Lingxi. Di waktu yang sama, seekor Ice Phoenix terbentuk dan mulai melepaskan aura yang mendominasi.     

Lantas, bunga-bunga salju berguguran di sekitar Ice Phoenix-nya, dan memperlihatkan pemandangan yang sangat cantik, seolah ratusan burung sedang berubah menjadi satu ekor phoenix.     

Begitu melihat ketenangan Mu Lingxi, Saint King Yin Su pun mendengus. "Sebentar lagi, kau akan segera tahu mengenai perbedaan kemampuan kita."     

Sambil menggerakkan tangannya, burung mengerikan di belakang awan hitam mulai memuntahkan Grim Fire ke arah Mu Lingxi.     

Grim Fire dapat menyerap jiwa suci seseorang dan menghancurkan pondasi kultivasinya. Api itu sangat mengerikan. Begitu seseorang terkena api tersebut, maka nasibnya tidak akan berakhir baik.     

Namun, Mu Lingxi masih terlihat tenang, santai dan rileks. Sambil mengayunkan tangannya, Ice Phoenix di belakangnya mulai mengepakkan sayap dan melepaskan hembusan angin kencang.     

Hembusan anginnya segera menepis Grim Fire, dan mengubahnya menjadi berkas-berkas api, yang menyebar ke segala penjuru.     

Meski sudah berubah menjadi berkas-berkas api, namun berkas-berkas apinya masih meninggalkan lubang yang dalam di daratan.     

Puluhan ribu lubang mulai terbentuk di tanah. Ukurannya pun berbeda-beda. Beberapa darinya berdiameter ratusan meter, sedangkan sisanya mirip seperti lubang meteor.     

Para kultivator yang sedang mengamati pertempuran di sisi samping sontak bergidik ngeri.     

Zhang Ruochen masih belum membunuh mereka. Lagipula, beberapa dari mereka akan mati dengan sendirinya setelah terkena gelombang energi pertempuran Mu Lingxi dan Saint King Yin Su.     

"Adik junior, wanita dari Daratan Blackdemon sudah berada di level puncak. Bukankah itu akan bermasalah untuk pacarmu?" tanya Bao Lie dengan nada dingin.     

"Jangan khawatir, mungkin kultivasi Saint King Yin Su lebih hebat dibandingkan Mu Lingxi, tapi dalam pertempuran sungguhan, dia tidak akan bisa mengalahkan Mu Lingxi," kata Zhang Ruochen. "Meski Lingxi gagal mengalahkan Saint King Yin Su, namun aku tak akan pernah membiarkannya terluka sedikitpun."     

Bao Lie menggelengkan kepalanya. "Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pacarmu. Mestinya dia membiarkan kita membunuh para iblis tersebut. Kenapa perlu berlama-lama?"     

Yang jelas, Bao Lie sama sekali tidak menganggap mereka sebagai musuh. Kalau menilai dari kemampuannya, maka dia bisa membunuh mereka semua dengan satu kali pukulan.     

"Santai saja. Biarkan dia menguji teknik-tekniknya," kata Zhang Ruochen.     

Selama Mu Lingxi menginginkannya dan tidak membahayakan nyawanya, maka Zhang Ruochen akan selalu mendukungnya.     

Saint King Yin Su masih melancarkan serangan-serangannya. Dia kembali melepaskan Grim Fire, yang bentuknya mirip seperti ratusan ekor ular api. Dia melancarkan serangan dari arah yang berbeda-beda, hingga membuat musuhnya sulit untuk menghindarinya.     

Namun, Mu Lingxi masih tampil tenang. Sambil mengayunkan tangannya, dia melepaskan energi es dan mengubahnya menjadi sebuah tameng es.     

Pada saat ini, Mu Lingxi mirip seperti dewi salju. Energi dingin di sekitarnya telah berada di bawah kendalinya.     

Bunga-bunga salju berguguran di segala penjuru Sekte Dewa Darah. Ternyata energi es yang sedang dikendalikan oleh Mu Lingxi sangat besar. Tempat itu benar-benar sesuai dengan kemampuan Mu Lingxi.     

Sejumlah Grim Fire mulai memborbardir tameng esnya, namun gagal menggoresnya.     

Dalam waktu singkat, Saint King Yin Su melancarkan ratusan serangan bertubi-tubi ke arah Mu Lingxi. Jika musuhnya adalah kultivator di level puncak lainnya, mungkin dia sudah mati berkali-kali.     

Akan tetapi, sehebat apapun serangan Saint King Yin Su, rupanya semua serangan itu masih gagal menembus tameng esnya Mu Lingxi.     

Pria paruh baya bermulut besar mengernyitkan dahi. Padahal Saint King Yin Su telah menyerang dengan sangat ofensif, namun dia selalu gagal menghancurkan pertahanan Mu Lingxi. Tampaknya, wanita itu sedang mengalami situasi sulit.     

"Apa kau hanya bisa bersembunyi di belakang tameng?"     

Karena serangan bertubi-tubinya masih gagal menembus pertahanan lawan, maka hal itu membuat Saint King Yin Su merasa gelisah. Dari waktu ke waktu, ekspresinya pun semakin terlihat murung.     

Ternyata pertahanan Mu Lingxi masih sangat kuat, dan tak memberinya peluang sedikitpun. Sejak saat itu, dia mulai merasa putus asa.     

"Padahal, aku ingin menguji kemampuanmu. Ternyata, kau sangat mengecewakan. Kau hanyalah seekor Grim Raptor biasa." Mu Lingxi menggelengkan kepalanya.     

Mendengar itu, kemarahan terlintas di mata Saint King Yin Su. "Karena kau berani meremehkan Grim Raptor, maka kau akan membayar arogansimu!"     

Tiba-tiba, rambut panjang Saint King Yin Su tergerai, dan energi dahsyat meledak dari dalam tubuhnya. Hampir 20 juta prinsip terbentuk dan berubah menjadi Dunia Besar. Prinsip-prinsip di langit dan bumi dalam radius ratusan mil pun diserap olehnya.     

Dengan Saint King Yin Su sebagai titik pusatnya, maka energi evil dalam jumlah besar mulai menyebar ke segala penjuru, seakan mengubah area seluas ratusan mil menjadi sebuah dunia gelap.     

Di dalam awan hitam tersebut, sosok Grim Raptor kembali terbentuk, bersamaan dengan energi demonic hitam yang melingkupinya.     

"Grim Demon, Godfall!"     

Teriak Saint King Yin Su.     

Seketika itu juga, Grim Raptor terbang dari dunia gelap di belakangnya dan mulai menerjang Mu Lingxi.     

Pilar cahaya suci berubah menjadi sebuah dimensi aneh. Cahayanya begitu dalam dan melingkupi Mu Lingxi, serta Ice Phoenix di belakangnya.     

Dimensi aneh itu merupakan habitat Grim Raptor, yang cenderung mengincar jiwa suci seseorang.     

Grim Raptor membuka mulutnya lebar-lebar dan mulai mengeluarkan daya hisap mengerikan.     

Dalam sekejap, Grim Raptor menelan Mu Lingxi, beserta dengan Ice Phoenix-nya.     

Melihat itu, Saint King Yin Su tersenyum puas. Sehebat apapun pertahanan Mu Lingxi, ternyata dia tak sanggup bertahan dari Grim Godfall.     

Di dalam tubuh Grim Raptor, di sana terdapat Dunia Gelap yang memancarkan Grim Fire. Siapapun yang masuk ke dalam sana akan tersiksa dan terbunuh.     

Di zaman dahulu, ras Grim Raptor pernah menelan dan memurnikan seorang dewa.     

Bisa dibilang, mereka memang punya kemampuan.     

"Adik junior, pacarmu sedang berada dalam bahaya." Ekspresi Bao Lie tiba-tiba berubah dan bersiap untuk melancarkan serangan.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan menghentikannya. "Tunggu sebentar, Lingxi tidak akan semudah itu dikalahkan."     

Mu Lingxi adalah muridnya Dewi Bulan dan mewarisi separuh kekuatan Ice and Fire Phoenix di Daratan Zuling. Oleh karena itu, Zhang Ruochen sangat percaya diri kepadanya.     

"Zhang Ruochen, aku menang..."     

Sebelum Saint King Yin Su sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ekspresinya berubah.     

Boom!     

Grim Raptor raksasanya hancur lebur, bersamaan dengan kristal-kristal es yang berhamburan di sekitarnya.     

Ice Phoenix kembali muncul, bahkan tanpa terluka sama sekali.     

"Apa cuma seperti itu kemampuanmu? Kalau begitu, sekarang adalah giliranku," kata Mu Lingxi.     

Mu Lingxi menggerakkan tangannya dan melepaskan Dark Icefrost di salah satu sayap phoenixnya.     

Sekarang ini, sayap phoenixnya menjadi sangat tajam, bagaikan sebuah pedang heavenly. Dia mengepakkan sayapnya dan mulai menerjang Saint King Yin Su.     

Ketika itu, sembari mengumpulkan energi es di sekitarnya, dia melepaskan beberapa pedang kecil. Akibatnya, ada begitu banyak pedang kecil yang bermunculan di angkasa, seakan semua pedangnya sanggup merobek daratan di bawahnya.     

Begitu pedang-pedangnya muncul, maka pegunungan di sekitarnya mulai terbelah menjadi dua.     

Kalau bukan karena Pola Ruang Zhang Ruochen, yang melingkupi Puncak Yingzu, mungkin tempat itu juga akan terkena dampaknya.     

Melihat itu, jantung Saint King Yin Su sempat berhenti berdetak, karena dia sedang merasakan ancaman besar.     

Dia buru-buru mengaktifkan teknik demonicnya. Seekor Grim Raptor terbang dari balik dunia gelap di belakangnya.     

Sambil menggigit ujung lidahnya, maka dia memuntahkan darah ke arah Grim Raptor tersebut.     

Setelah itu, Grim Raptor-nya menjadi lebih hidup, seolah dirasuki oleh ruh baru. Dia mengaum kencang dan menghancurkan pegunungan yang sudah terbelah menjadi dua.     

"Break!" teriak Saint King Yin Su.     

Pusaran hitam muncul di depan Grim Raptor, yang seakan mampu menelan apapun di dunia.     

Semua orang bisa menilai bahwa terdapat energi yang sangat mengerikan dari pusaran hitam tersebut. Siapapun itu, termasuk para Saint King di level sembilan, akan mati bila diserap ke dalam pusarannya.     

"Mundur!"     

Para kultivator demonic merasa terkejut dan buru-buru mundur dari sana.     

Mereka sedang merasakan ancaman besar, yang berasal dari pedang Ice Phoenix dan pusaran hitam Grim Raptor.     

Apabila mereka terkena gelombang energinya, maka tidak ada seorangpun yang bisa selamat.     

Tidak diragukan lagi, sebentar lagi, pertempuran mereka akan segera berakhir.     

Pedang-pedang yang terbentuk dari Dark Icefrost mulai berbenturan dengan pusaran hitam. Semua mata sedang tertuju pada pertemuan serangan tersebut.     

Pusaran hitamnya berotasi kencang dan menghancurkan pedang-pedang di sekitarnya.     

Namun, sehebat apapun pusaran hitam tersebut, tapi pedangnya sangat banyak. Mustahil untuk menghancurkan semua pedangnya.     

Lambat laun, pedang yang paling kuat akhirnya berhasil merobek pusaran hitamnya. Tubuh Grim Raptor pun terbelah menjadi dua.     

Pedang yang paling kuat kembali memborbardir Saint King Yin Su.     

Setelah itu, dia terpental ke belakang dan memuntahkan darah, sebelum akhirnya membentur tebing Puncak Yingzhu.     

Di titik ini, pedang kuatnya akhirnya hancur.     

Gaun Mu Lingxi berkibar-kibar. Wajahnya tersenyum tipis. "Seorang garis keturunan Grim Raptor. Rupanya aku terlalu tinggi menaruh harapan kepadamu. Sejak pindah ke Daratan Blackdemon, ternyata ras Grim Raptor malah mengalami kemunduran. Sekarang ini, kalian sudah tidak layak menjadi musuh bebuyutan ras phoenix."     

Setelah itu, Mu Lingxi mengembalikan Ice Phoenix ke dalam tubuhnya. Dia melangkahkan kakinya dna kembali muncul di Puncak Yingzhu.     

Dia berkata pada Zhang Ruochen. "Yang Mulia, saya tidak mengecewakan Anda, kan? Hadiah apa yang pantas saya dapatkan?"     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan memeluk pinggul Mu Lingxi sambil tersenyum. "Bagaimana kalau menjadi istri pemimpin Sekte Dewa Darah?"     

"Kenapa tidak? Kalau begitu, kau harus menepati janjimu." Mu Lingxi tersenyum.     

Bao Lie mengangkat kedua jempolnya. "Lumayan. Kau menang dalam satu serangan. Pantas saja, adik junior sangat tergila-gila padamu."     

"Hidup istri Yang Mulia!" teriak Sun Dadi.     

"Hidup istri Yang Mulia!" semua murid Sekte Dewa Darah mengikutinya.     

Mendengar itu, wajah Mu Lingxi memerah dan agak malu-malu. Senyuman muncul di wajahnya. Matanya memancarkan rasa bahagia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.