Kaisar Dewa

Menaklukkan Para Kultivator Demonic



Menaklukkan Para Kultivator Demonic

3Melihat Saint King Yin Su dapat dikalahkan dengan cepat, para kultivator demonic pun sontak merasa lemas. Mereka tak bisa membalikkan keadaan, dan hanya bisa pasrah dihadapkan dengan pembantaian.     

"Kenapa aku bisa kalah..."     

Gumam Saint King Yin Su. Dia masih belum bisa menerima realitanya.     

Dalam hal kultivasi, dia lebih hebat daripada Mu Lingxi. Di samping itu, dia sudah memaksimalkan garis keturunan Grim Raptor. Dia juga telah menguasai teknik demonic Grim Demonic Portrait.     

Namun, kenapa dia masih belum bisa setangguh Mu Lingxi? Bahkan dia gagal menahan satu serangan wanita tersebut.     

Apa benar perkataan Mu Lingxi, jika kemampuan garis keturunan Grim Raptor telah menurun?     

Zhang Ruochen sedang berdiri di sudut lapangan, sambil melipat tangannya di belakang punggung, dan mengamati para kultivator demonic. "Mereka yang tunduk kepadaku akan punya peluang untuk tetap hidup, sedangkan mereka yang menolak tunduk akan mati."     

Mendengar itu, Mu Lingxi dan para murid Sekte Dewa Darah merasa terkejut. Mereka tak menyangka bila para kultivator demonic masih diberikan kesempatan untuk hidup.     

Namun, pada saat ini, mereka tidak berani berkata apapun. Mereka tidak boleh menyangkal perkataan pemimpin sekte.     

Ketika itu, para kultivator demonic merasa lebih terkejut lagi. Mereka mengira salah dengar.     

Di tengah keterkejutan itu, He Yuan berkata dan berseru. "Saya menyerah. Saya rela tunduk di hadapan Anda. Grand Master Zhang, saya mohon kepada Anda. Tolong ampuni nyawa saya."     

Bagaimanapun juga, kultivasi bukan hal mudah. Berkali-kali dia berpetualang ke ujung dunia dan mengalami banyak hal, sampai akhirnya dia berhasil menembus level puncak. Bagaimana mungkin dia rela mati sia-sia?     

Daratan Shadow Demon tidak sama seperti Daratan Blackdemon. Bagi mereka, Saint King di puncak level sembilan sudah merupakan pencapaian tinggi.     

Jangankan Saint King di level puncak, di dunia mereka, bahkan Saint King di level sembilan sangat jarang. Hal itu tak jauh berbeda dengan Daratan Guanghan.     

Sambil dipimpin oleh He Yuan, para kultivator demonic yang bukan berasal dari Daratan Blackdemon mulai bangkit berdiri dan menyerahkan diri kepada Sekte Dewa Darah.     

Namun, para kultivator dari Daratan Blackdemon masih terdiam. Tidak seperti He Yuan dan yang lainnya, mereka mewakili Daratan Blackdemon. Yang jelas, mereka punya harga diri yang tinggi.     

"Kau, kemarilah."     

Zhang Ruochen membuka mulutnya dan menuding He Yuan.     

Tanpa ragu, He Yuan buru-buru menghampiri Zhang Ruochen dan membungkuk. "He Yuan datang untuk menemui Grand Master. Apa perintah Anda?"     

"Buka jiwamu, jangan melawan. Kau hanya punya satu kesempatan." Kata Zhang Ruochen dengan tampang datar.     

Tubuh He Yuan mendadak gemetar hebat dan buru-buru menjawab. "Ya."     

Setelah itu, Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan melepaskan Chi Darah dari ujung jarinya, lantas berubah menjadi sebuah rune.     

Kemudian, runenya terbang dan masuk ke dahi He Yuan dan mengenai jiwa sucinya.     

Secara instingtif, He Yuan ingin menolaknya, namun setelah mengingat ucapan Zhang Ruochen, maka dia mengurungkan niatnya.     

Dengan begitu, maka runenya masuk ke jiwa He Yuan dan mulai meresap ke dalamnya.     

"Segel Kutukan Dewa Darah."     

Kata pria paruh baya dengan tampang serius.     

Dia mengenal teknik yang digunakan oleh Zhang Ruochen. Dulunya, teknik itu diciptakan oleh Dewa Darah. Teknik itu digunakan untuk memperbudak para kultivator di Alam Biksu.     

Para Grand Master Sekte Dewa Darah selalu dapat menguasai teknik tersebut. Tentu saja, kultivator di Alam Saint King juga dapat mempelajarinya.     

Dulu, Daratan Blackdemon pernah berada di bawah kendali Sekte Dewa Darah. Kebanyakan dari mereka terkena Segel Kutukan Dewa Darah. Sehingga, mereka harus mematuhi perintah Grand Master.     

Di era sekarang ini, bertahan hidup dengan menindas yang lemah sudah tidak lagi relevan.     

Bukankah dulunya Daratan Blackdemon pernah menghabiskan banyak harta demi meminta dukungan dari Sekte Dewa Darah?     

Sedari awal, Daratan Blackdemon pernah dikendalikan oleh murid sekte Dewa Darah, Xue Lingxian. Pada saat itu, Xue Lingxian sempat menggunakan metode yang sesuai untuk mengendalikan mereka.     

Kalau tidak, bagaimana mungkin Sekte Dewa Darah dapat mengendalikan Daratan Blackdemon selama puluhan ribu tahun tanpa mengalami kendala yang berarti?     

Di era itu, selain karena kekuatan Dewa Darah, para kultivator demonic juga takut dengan Xue Lingxian.     

Begitu melihat Zhang Ruochen melepaskan Segel Kutukan Dewa Darah, pria paruh baya bermulut besar pun kembali teringat mengenai peristiwa di masa lampau, ketika mereka sedang berada di bawah kendali Sekte Dewa Darah. Di masa lalu, kata-kata Grand Master dapat menentukan keberlangsungan hidup mereka.     

"He Yuan, kau akan bertanggung jawab untuk mengurus mereka yang tunduk kepada Sekte Dewa Darah. Jika ada masalah, maka aku akan mencarimu." Kata Zhang Ruochen dengan nada dingin.     

He Yuan membungkuk dan berkata dengan suara gemetar. "Tenang saja, Grand Master. Saya akan memastikan tugas ini berjalan dengan baik."     

Karena Zhang Ruochen telah mengendalikannya dengan Segel Kutukan Dewa Darah, He Yuan pun tidak berani menentangnya.     

Dia benar-benar paham dengan segel kutukan tersebut. Jika segelnya sampai diaktifkan, maka dia akan langsung mati.     

Meski dia dijadikan sebagai budak, diam-diam He Yuan masih merasa bersyukur. Setidaknya, dia masih punya peluang untuk hidup. Selama dia mendengarkan perintah Zhang Ruochen, maka hari-harinya tidak akan berakhir buruk.     

Setelah itu, He Yuan minggir ke sisi samping.     

Di belakang He Yuan, di sana terdapat lebih dari 300 kultivator. Mereka semua sudah berada di Alam Biksu, dengan beberapa Saint King di antaranya.     

"Zhang Ruochen, bila kau ingin membunuhku, cepat lakukan saja. Tapi ingat, setelah kau bermusuhan dengan Daratan Heaven, nasibmu tidak akan berakhir baik. Tidak lama lagi, seseorang akan datang untuk mencabut nyawamu." Cibir Saint King di level sembilan.     

Dia memang cukup berani. Dia ingin mengancam Zhang Ruochen dengan meledakkan Holy Source-nya.     

Zhang Ruochen menoleh dan berkata datar. "Karena kau memang ingin mati, maka aku akan mengabulkannya."     

Zhang Ruochen mengangkat tangannya secara perlahan. 70 ribu prinsip ruang bermunculan dan melingkupi area di sekitarnya.     

Sebelum kultivator dari Daratan Blackdemon sempat bereaksi, dia sudah lebih dulu dihancurkan oleh ruang di sekitarnya.     

BAAMM!!     

Saint King di level sembilan sama sekali tidak sanggup menahan serangan tersebut. Tubuhnya hancur berkeping-keping, hingga berubah menjadi awan darah yang menyembur ke tubuh rekan-rekannya.     

Saint King di level sembilan baru saja tumbang dengan cara yang seperti itu.     

Teruntuk para kultivator dari Daratan Blackdemon, secara natural, Zhang Ruochen sama sekali tidak ingin mengampuninya.     

"Zhang Ruochen, kubur mimpimu dalam-dalam. Kau meminta kami untuk tunduk kepadamu? Mustahil!" teriak pria paruh baya bermulut besar.     

Saint King Yin Su berpindah ke sisi pria paruh baya dan berkata dingin kepada Zhang Ruochen. "Zhang Ruochen, jangan terlalu sombong. Sekte Dewa Darah akan hancur dan kau tidak akan bisa melindunginya. Sedangkan dirimu, nasibmu tidak akan bertahan lama."     

Yang jelas, mereka berdua menolak untuk tunduk.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Aku sudah memberikan kesempatan kepada kalian berdua, tapi kalian malah menyia-nyiakannya."     

Setelah itu, Zhang Ruochen menggunakan teknik ruang dan membunuh mereka berdua.     

Di dalam Pola Ruang-nya, maka dia dapat dengan mudah membunuh para kultivator dari Daratan Blackdemon.     

Setelah melihat rekan mereka berubah menjadi kabut darah, maka para Saint King dari Daratan Blackdemon gemetar ketakutan. Hati mereka terasa gelisah.     

BAM BAM BAM!     

Begitu Saint King dari Daratan Blackdemon merasa gelisah, saat itu terdengar rentetan suara ledakan.     

Di belakangnya, tubuh beberapa kultivator dari Daratan Blackdemon mula ihancur berkeping-keping. Fisik mereka hancur lebur dan hanya menyisakan Holy Source.     

Metode yang digunakan oleh Zhang Ruochen sangat mengerikan, sampai-sampai mereka tidak sempat bereaksi atau menghindarinya.     

Setelah mendengar suara ledakan berturut-turut, maka Saint King di level sembilan semakin gemetar ketakutan.     

Lantas, dia menggertakkan giginya dan menurunkan harga dirinya, seraya membungkuk dan berkata. "Saya, Pei Linhu, bersedia tunduk kepada Grand Master."     

Mendengar itu, tiba-tiba senyuman muncul di wajah Zhang Ruochen. Tadinya, dia mengira bahwa para kultivator dari Daratan Blackdemon akan sangat berani. Ternyata, masih ada beberapa pecundang di antara mereka.     

"Pei Linhu, dasar pecundang! Berani-beraninya kau menghianati Daratan Blackdemon. Demon Lord tidak akan pernah mengampunimu!"     

Teriak salah satu Saint King dari Daratan Blackdemon.     

Cahaya samar memancar dari mata Pei Linhu, lantas dia mulai membalikkan badan dan melayangkan pukulan kepada Saint King tersebut.     

BAM!     

Seketika itu juga, kepala Saint King-nya meledak, dan menyisakan tubuh tanpa kepala yang terpental di udara     

"Kau yang memintanya. Jangan salahkan aku." Kutuk Pei Linhu.     

Karena dia sudah memilih tunduk kepada Sekte Dewa Darah, maka dia tidak perlu ragu bertindak brutal. Dengan begitu, maka dia bisa memenangkan kepercayaan Zhang Ruochen.     

"Bagus sekali, Pei Linhu. Kau baru saja membuat pilihan yang bijak."     

Zhang Ruochen tersenyum tipis.     

Sambil bicara, dia merentangkan ujung jarinya dan melepaskan segel kutukan ke arah Pei Linhu.     

Begitu melihat segel kutukannya, sebenarnya Pei Linhu ingin meronta, karena dia tidak ingin dikendalikan dengan segel tersebut.     

Namun, demi bertahan hidup, akhirnya Pei Linhu menyerah dan membiarkan segel tersebut masuk ke jiwa sucinya.     

Setelah melihat Pei Linhu tunduk di hadapan musuhnya, beberapa kultivator dari Daratan Blackdemon pun terdiam. Mereka semakin kebingungan.     

"Saya memilih tunduk."     

Akhirnya, satu kultivator dari Daratan Blackdemon bersedia tunduk di hadapan Zhang Ruochen.     

Setelah itu, beberapa kultivator lainnya mulai menurunkan kepala masing-masing dan membentuk reaksi berantai.     

Pada akhirnya, sekitar 30 kultivator dari Daratan Blackdemon memilih tunduk, termasuk tiga Saint King elit.     

Bagaimanapun juga, aura yang dipancarkan oleh Zhang Ruochen terlalu besar untuk mereka.     

Sedangkan bagi mereka yang menolak tunduk, Zhang Ruochen sama sekali tidak akan memberikan ampun dan langsung menghabisi mereka.     

Sama halnya seperti Pei Linhu, ketiga Saint King elit juga terkena segel kutukan.     

Toh, bukan perkara mudah untuk mengendalikan elit Saint King. Oleh karena itu, dibutuhkan segel khusus untuk mengendalikan mereka.     

Sambil mengayunkan tangannya, Zhang Ruochen melepaskan Du Mosheng, yang sebelumnya tertangkap di Kota Xingluo.     

"Du Mosheng. Sekarang ini, kau punya dua pilihan. Kau pilih tunduk atau mati." Kata Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, Du Mosheng pun memasang ekspresi terkejut. Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen masih menawarkan sebuah pilihan.     

Dia paham bahwa Zhang Ruochen akan selalu bersikap kejam terhadap musuh-musuhnya. Pria itu tidak akan pernah mengampuni mereka.     

Sama halnya seperti Gu Tianyin, Zi Linglong dan yang lainnya, walau mereka adalah para pertapa elit, tapi pada akhirnya, Zhang Ruochen masih berhasil membunuh mereka.     

"Du Tua, menyerah saja. Lagipula, bukan proses yang mudah untuk berkultivasi sampai di level itu. Tidak perlu menyia-nyiakan hidupmu." Kata Pei Linhu, sambil berusaha membujuk Du Mosheng.     

Du Mosheng membalikkan badan dan menatap Pei Linhu dan He Yuan, lantas berkata dengan tampang terkejut. "Apa kalian sudah menyerah?"     

"Kalau tidak, bagaimana mungkin kau bisa melihat kami?" He Yuan mendesah pelan.     

Zhang Ruochen bertanya. "Apa kau sudah membuat keputusan?"     

Semua orang bisa menilai bahwa Zhang Ruochen sudah agak tidak sabaran.     

"Jika seseorang tidak hidup untuk dirinya sendiri, maka langit akan menjauhinya. Saya, Du Mosheng, selalu menghidupi dirinya sendiri. Jika ada peluang untuk hidup, kenapa harus memilih mati? Saya rela tunduk." Kata Du Mosheng.     

Mendengar itu, ujung bibir Zhang Ruochen tersungging, seraya berkata. "Sungguh kehidupan yang bermakna. Buka jiwa sucimu dan jangan berontak."     

Segumpal Chi Darah muncul di ujung jari Zhang Ruochen dan berubah menjadi Segel Kutukan Darah Dewa.     

"Ini... Segel Kutukan Darah Dewa." Ekspresi Du Mosheng berubah drastis.     

Ekspresi Du Mosheng sempat berubah-ubah selama beberapa saat. Namun, pada akhirnya dia memilih menyerah, karena bila dia meronta, maka dia akan mati.     

Pada saat ini, mata-mata dari Daratan Heaven dan Dunia Neraka – yang sedang mengamati peristiwa tersebut – memasang ekspresi terkejut. Mereka benar-benar tak menyangka bila hal itu akan terjadi.     

Bagaimanapun juga, memperbudak para kultivator dari Daratan Blackdemon sama dengan mencoreng muka mereka.     

Begitu kabar ini tersebar luas, maka itu akan menimbulkan kegaduhan. Bahkan para dewa dari Daratan Blackdemon tidak akan tinggal diam.     

Mata-mata itu tidak berani terlalu lama berada di sana, karena mereka takut ketahuan oleh Zhang Ruochen.     

"Mulai hari ini, kalian bertanggung jawab untuk melindungi Sekte Dewa Darah. Siapapun yang berani menyusup ke dalam sekte, maka mereka harus dibunuh tanpa ampun."     

"Di samping itu, karena kalian telah membunuh banyak murid sekte, maka demi menebus kesalahan kalian, kalian harus membunuh para kultivator dari Dunia Neraka, agar kalian bisa melepaskan segel kutukannya."     

Zhang Ruochen berkata dengan penuh wibawa.     

"Ya, Grand Master."     

Semua kultivator demonic – yang memilih tunduk – berkata bersamaan.     

Sekarang ini, mereka sudah terikat dan harus mematuhi perintah Zhang Ruochen.     

Kali ini, Zhang Ruochen sedang merasa bahagia. Bagaimanapun juga, berhasil menaklukkan para kultivator demonic memiliki banyak manfaat. Pertama, mereka bisa menambah kekuatan sekte. Kedua, hal itu dapat menurunkan tingkat arogansi Daratan Heaven.     

Daratan Heaven sangat arogan, sampai-sampai Zhou Yu mengeluarkan ultimatum bahwa dia akan mencabut nyawa Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen baru saja menaklukkan beberapa kultivator dari Daratan Heaven. Tidak diragukan lagi, itu akan menjadi tamparan keras di wajah Daratan Heaven. Zhang Ruochen pun bertanya-tanya bagaimana reaksi mereka.     

Mungkin kelompok lain takut dengan Daratan Heaven, tapi Zhang Ruochen sama sekali tidak takut dengan mereka.     

Di samping itu, Zhang Ruochen juga ingin membiarkan para dewa dari Daratan Blackdemon paham, bahwa meski 100 ribu tahun telah berlalu, namun mereka masih akan tetap menjadi budak Sekte Dewa Darah. Sebagai Grand Master sekte, maka Zhang Ruochen dapat membunuh para kultivator dari Daratan Heaven dengan kata-katanya.     

"Zhang Ruochen, kenapa kau memintaku bergegas kemari?"     

Tiba-tiba, terdengar suara Blackie.     

Blackie muncul dari ruang hampa di atas lapangan Puncak Yingzhu dengan tampang masam.     

Zhang Ruochen berkata. "Sekte Dewa Darah baru saja diserang oleh para kultivator dari Daratan Blackdemon. Formasi taktisnya pun rusak parah. Semoga kau bisa memperbaikinya. Seharusnya ini adalah tugas yang mudah bagimu."     

"Kupikir ada sesuatu yang serius, ternyata Cuma memasang formasi taktis. Selama kau bisa menyediakan bahan-bahannya, maka aku pasti bisa memperbaikinya. Bahkan, aku bisa memasang formasi taktis level sembilan." Blackie berkata dengan bangga.     

Keterampilan Blackie dalam formasi taktis memang sangat tinggi. Namun, karena dulunya Kekuatan Batin Blackie belum terlalu tinggi, maka dia belum bisa membangun formasi taktis level tinggi.     

Tapi sekarang, seiring dengan peningkatan Kekuatan Batin-nya, maka dia dapat dengan mudah membangun formasi taktis level sembilan.     

Zhang Ruochen berkata. "Kalau begitu, aku akan menyerahkannya kepadamu. Jangan sampai mereka bisa menerobos sekte dengan mudah. Jika kau memerlukan sesuatu, suruh saja mereka."     

Blackie menyapukan pandangan matanya kepada Du Mosheng, Pei Linhu dan yang lainnya. Di waktu yang sama, dia merasa terkejut. "Kau baru saja menaklukkan para kultivator dari Daratan Blackdemon?"     

"Aku sudah menanam Segel Kutukan Darah Dewa ke dalam jiwa suci mereka. Kau bisa menggunakan mereka sepuasnya." Kata Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, Blackie tiba-tiba tertawa. "Lumayan. Setelah kau menaklukkan mereka, mungkin sekarang ini, Blackheart Demonlord benar-benar merasa kesal."     

Blackie dan Blackheart Demonlord menyimpan dendam satu sama lain. Setelah melihat musuhnya mengalami kemunduran, Blackie pun merasa sangat gembira. Bahkan, dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana reaksi Blackheart Demonlord.     

"Ikuti aku. Aku punya pekerjaan untuk kalian." Kata Blackie sambil mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.     

Du Mosheng dan yang lainnya memasang ekspresi masam, karena mereka tahu, Blackie pasti bakal mengerjai mereka. Namun, mereka tidak punya pilihan lain, karena mereka tidak berani melanggar perintah Zhang Ruochen.     

Setelah Blackie pergi bersama para kultivator demonic, Zhang Ruochen pun masuk ke Aula Grand Guiyan.     

Di waktu yang sama, beberapa biksu dari Sekte Dewa Darah mengikuti di belakangnya.     

Zhang Ruochen berjalan ke arah kursi pemimpin di Aula Grand Guiyan. Kursi itu adalah miliknya. Sejak dia menjadi Grand Master Sekte, dia jarang duduk di kursi tersebut.     

Duduk di kursi itu berarti mengemban banyak tanggung jawab. Posisi yang tinggi mendatangkan tanggung jawab yang besar pula.     

Meski dia tidak berani mengklaim sebagai Grand Master terbaik, setidaknya dia sudah melakukan yang terbaik.     

Kemudian, Zhang Ruochen duduk di kursi pemimpin dengan penuh wibawa.     

"Hidup, Grand Master."     

Setelah itu, para Biksu Sekte Dewa Darah membungkuk kepada Zhang Ruochen. Mereka merasa bersemangat.     

Ini adalah kedua kalinya Zhang Ruochen menyelamatkan Sekte Dewa Darah dari kehancuran.     

Dan sekarang ini, para biksu di Sekte Dewa Darah sudah mulai percaya, bahwa selama Zhang Ruochen berada di sana, maka sekte mereka akan kembali menuju puncak kejayaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.