Kaisar Dewa

Pemimpin Sekte



Pemimpin Sekte

3Suara Jiang Tianhe terdengar sangat lantang, hingga dapat didengar oleh semua orang di Kota Xingluo. Ternyata dia sangat arogan. Dia akan melakuan apapun demi memuji dan menjilat Daratan Blackdemon.     

Memangnya kenapa kalau Zhang Ruochen kembali ke sekte? Toh, dia sudah punya pelindung dari Daratan Blackdemon.     

"Shangguan Que, apa kau tidak ingin keluar dari sana dan menyambutku?"     

Du Mosheng berjalan di udara, langkah demi langkah, sembari mendekati pusat Istana Saint King Que.     

Boom!     

Setelah itu, aura kebijakan membumbung dari puncak gunung suci. Auranya berubah menjadi bintang-bintang di angkasa dan mulai menerjang Du Mosheng.     

Du Mosheng memperlihatkan tatapan jijik. "Trikmu sudah sangat tua."     

Sambil bicara, Du Mosheng melepaskan teknik pukulan, sembari memancarkan energi demonic dari tubuhnya. Pukulannya mulai menerjang bintang-bintang, yang terbentuk dari energi kebajikan.     

Namun, bintang-bintangnya malah hancur satu per satu dan berguguran akibat terkena pukulan lawannya.     

Kemudian, energi demonicnya berubah menjadi sebuah pusaran mengerikan, yang mulai menyapu puncak gunung.     

Sementara itu, aura kebajikan masih membumbung dari gunung suci, dan berusaha menangkal energi demonic tersebut.     

Setelah berhasil meredam energi demonicnya, maka aura kebajikannya semakin melemah.     

Shangguan Que muncul di puncak gunung. Wajahnya pucat dan nafasnya tersengal-sengal.     

Begitu melihat Shangguan Que, Du Mosheng langsung tertawa terbahak-bahak. "Kurasa rumor itu memang benar. Shangguan Que, ternyata kau semakin menua di puncak gunung itu. Sosok Saint King Confucianism berusia 800 tahun. Aku benar-benar kecewa denganmu. Selama ini, tampaknya kau selalu hidup dalam penderitaan. Kalau begitu, maka aku akan membantumu mengakhiri semuanya!"     

Mata Du Mosheng berubah menjadi kejam, seraya merentangkan tangan dan melepaskan puluhan ribu prinsip di jarinya. Dia melepaskan cahaya demonic tajam.     

Itu adalah Demonic Godslayer Finger, salah satu teknik level menengah di Demonstone Engraving. Kekuatannya sangat besar.     

Berdasarkan pada encapaiannya dalam teknik demonic, dan begitu dia melepaskan teknik tersebut, maka kebanyakan kultivator Heaven's Reach tidak akan sanggup menahannya.     

Di Medan Pertempuran Merit, Du Mosheng pernah melancarkan teknik yang sama dan berhasil membunuh salah satu kultivator Heaven's Reach dari Dunia Neraka.     

"Leluhur."     

Shangguan Yong merasa geram. Dia buru-buru bergegas ke puncak gunung.     

Bagaimana mungkin dia tidak tahu mengenai kondisi leluhurnya? Sekarang ini, leluhurnya terlihat sangat lemah. Yang pasti, apabila Demonic Godslayer Finger sampai mengenainya, maka leluhurnya akan mati.     

Meski dia sudah terbang ke puncak gunung, namun kecepatannya tak dapat menandingi teknik Du Mosheng.     

Du Mosheng melepaskan cahaya demonic sambil menyeringai, seolah serangannya bakal mampu meledakkan tengkorak kepala Shangguan Que.     

Begitu semua orang mengira kalau Shangguan Que akan segera mati, tiba-tiba sebuah bayangan muncul di depan Shangguan Que. Bayangan itu merentangkan tangannya dan menyambut cahaya demonic dengan santai.     

Setelah dicengkram, maka cahaya demonicnya langsung hancur lebur dan berubah menjadi partikel-partikel energi. Meski begitu, energinya masih melingkupi tangannya dan tak mau hilang.     

"Zhang... Zhang Ruochen!"     

Jiang Tianhe pun mendadak ketakutan. Tanpa disadari, dia mulai bergerak mundur.     

Beberapa waktu yang lalu, dia sempat berkata bahwa Zhang Ruochen sedang ketakutan dan bersembunyi. Tapi sekarang, Zhang Ruochen tiba-tiba muncul di depannya.     

Kelihatannya Zhang Ruochen sedang berada di Kota Xingluo. Oleh karena itu, Zhang Ruochen mendengar perkataannya.     

Jiang Tianhe benar-benar menyesal mengucapkan hal tersebut. Dia sedang membicarakan orang lain, namun ternyata, orang itu sedang berada di sana.     

Sementara itu, ekspresi King Haiming, Xu Jie, dan Mo Qianqiu sama-sama berubah murung setelah melihat kemunculan Zhang Ruochen. Rupanya, semua itu berada di luar dugaan mereka.     

Entah kenapa, mereka sama-sama mendapatkan firasat buruk.     

"Pemimpin sekte! Pemimpin sekte berada di Kota Xingluo. Astaga, terima kasih Tuhan!"     

Elder Yuan Zhou pun menjadi semakin kegirangan. Matanya sedang terpaku pada sosok Zhang Ruochen. Hatinya terasa hangat.     

Shangguan Xianyan menatap pria itu dengan tatapan kompleks. Hal itu mengingatkannya pada peristiwa yang terjadi beberapa tahun silam. Bahkan dia sampai agak limbung.     

Bagaimanapun juga, wanita itu masih mengingat saat Zhang Ruochen menyamar sebagai Gu Linfeng dan bergabung dengan Sekte Dewa Darah. Pada saat itu, kultivasinya tidak lebih baik darinya. Namun, tidak lama kemudian, dia berkembang dengan sangat pesat. Zhang Ruochen juga berperan besar dalam pertempuran di Bukit Moyou. Kalau tidak, mungkin saat itu Sekte Dewa Darah sudah dihancurkan.     

Begitu dia kembali teringat tentang momen di mana dia sedang memusuhi Zhang Ruochen, dia pun merasa kesal dengan dirinya sendiri.     

"Brengsek! Kenapa Zhang Ruochen tiba-tiba muncul di tempat ini?" kutuk Du Mosheng dari dalam hati.     

Meski dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, tapi sekarang, tiba-tiba kepercayaan dirinya mulai goyah. Lagipula, meski kultivasi Zhang Ruochen belum mendekati level Heaven's Reach, namun bila dia sedang berada dalam pertempuran sungguhan, maka dia bukan tandingan pria tersebut.     

Du Mosheng memang gila, tapi dia masih bisa berpikir rasional.     

Begitu melihat kemunculan Zhang Ruochen, satu-satunya hal yang muncul di benaknya adalah melarikan diri.     

Tanpa ragu-ragu, Du Mosheng berubah menjadi energi demonic dan kabur dari sana.     

"Lord, bawa kami bersamamu!" kata King Haiming dan ketiga Saint King lainnya.     

Namun, Du Mosheng sama sekali tidak ingin menyelamatkan mereka.     

Begitulah.     

Beberapa saat kemudian, mereka kembali tersadar.     

Bukannya mereka tidak mau melarikan diri. Tapi, tubuh mereka mendadak kaku dan tak bisa bergerak.     

Di depan Zhang Ruochen, mereka benar-benar paham, bahwa mereka tak akan bisa melarikan diri.     

"Kau ingin pergi kemana?'     

Seraya berkata begitu, Zhang Ruochen kembali muncul di depan Du Mosheng.     

Melihat itu, mata Du Mosheng berbinar. "Ternyata semua perjuanganku sia-sia belaka!"     

Sambil bicara, Du Mosheng mengeluarkan sebuah penggaris demonic, dengan banyak inskripsi di permukaannya, dan melepaskan energi demonic.     

Penggaris demonicnya memiliki 90 ribu inskripsi, yang tergolong ke dalam Senjata Saint Ninth Yao. Sekarang ini, dia sedang melepaskan kekuatan maksimalnya.     

Sebuah pusaran aneh muncul di atas belakang Du Mosheng, lantas bergerak ke atas kepala Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, pusarannya mengeluarkan daya hisap yang besar, seakan hendak menghisap Zhang Ruochen.     

Ketika itu, Zhang Ruochen masih memasang ekspresi datar. Lantas, dia melancarkan pukulan dengan santai ke arah penggaris demonicnya.     

Craaaack!     

Pusaran demonicnya terbelah menjadi dua.     

"Bagaimana mungkin?"     

Du Mosheng melihatnya dan merasa terkejut.     

Itu adalah senjata saint Ninth Yao, namun gagal menahan pukulan Zhang Ruochen. Memangnya sekuat apa pukulan pria tersebut?     

Jika dia sampai terkenal pukulannya, bukankah tubuhnya akan langsung hancur?     

Setelah itu, Zhang Ruochen mulai menggetarkan tangannya dan melepaskan bayangan naga dan gajah. Bayangannya terlihat sangat mengerikan, sambil melepaskan tekanan yang besar.     

Karena gagal menahan tekanan tersebut, maka pusaran demonic yang melingkupi Zhang Ruochen hancur lebur.     

"Mana mungkin?"     

Diam-diam, Du Mosheng menjadi semakin ketakutan. Bagaimanapun juga, meski dia sudah mendengar bahwa Zhang Ruochen sangat tangguh, tapi baru sekarang dia menjajal kekuatannya sendiri.     

Tanpa menunggu respon Du Mosheng, Zhang Ruochen kembali merentangkan tangannya dan mencengkram udara. Tiba-tiba, ruangan di sekitar Du Mosheng membeku, hingga membuatnya tak bisa bergerak, seolah ada tangan raksasa yang mencengkramnya.     

Ketika itu, Du Mosheng benar-benar merasa tertekan. Sekarang ini, dia tak ada bedanya dengan orang biasa.     

Terdapat rasa menyesal di mata Du Mosheng. Dia tak pernah menyangka kalau dirinya akan berakhir seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.