Kaisar Dewa

Menghancurkan Penegak Hukum



Menghancurkan Penegak Hukum

0Ada sosok jangkung berarmor perak yang berdiri di angkasa. Tubuhnya memancarkan cahaya suci.     

"Huh?"     

Begitu dia melihat Penegak Hukum, Zhang Ruochen langsung mengernyitkan dahinya.     

Terdapat tiga pasang sayap putih di punggungnya. Tidak diragukan lagi, dia adalah Penegak Hukum yang pernah muncul di Wilayah Timur sebelumnya.     

"Ternyata dunia ini memang sempit."     

Tatapan mata Zhang Ruochen berubah menjadi dingin.     

Orang-orang takut dengan para Penegak Hukum, tapi Zhang Ruochen sama sekali tidak takut dengannya. Apalagi, Penegak Hukum masih terikat dengan aturan Dunia Langit. Mereka tidak bisa berbuat seenaknya.     

"Apa kau tahu dengan apa yang sedang kau lakukan, Zhang Ruochen?"     

Begitu Penegak Hukum bicara, suaranya terdengar seperti gemuruh petir.     

Zhang Ruochen masih terlihat tenang. Dia berkata dengan tampang datar. "Saya tidak melakukan kesalahan apapun. Apa Anda bisa menjelaskan kesalahan saya?"     

"Humph! Memicu pertempuran baru selama Pertempuran Merit berlangsung sama saja seperti melanggar aturan Dunia Langit. Apa kau pikir aku tidak berani menghukum dan membunuhmu?" teriak Penegak Hukum berarmor perak.     

"Tuduhanmu sudah basi. Mestinya kau paham, semua itu tidak akan berlaku untukku. Meski aku tidak memulainya, Zhou Yu dan Mo Sheng masih akan tetap datang ke tempat ini untuk membunuhku. Mereka menyerang Sekte Dewa Darah terlebih dahulu. Jadi wajar saja kalau aku ingin membunuh mereka, karena aku perlu melindungi diri." Zhang Ruochen menyeringai.     

Sejak bertemu dengan Penegak Hukum di Wilayah Timur, sejak saat itu pul dia paham dengan perangainya. Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak perlu bersikap sopan di depannya.     

Bahkan, dia sempat menduga bahwa Penegak Hukum adalah salah satu aktor di balik penyerangan di Sekte Dewa Darah. Hanya saja, mereka tidak menyangka bila Xue Lingxian akan muncul dan mengalahkan mereka.     

Dalam situasi seperti itu, akhirnya Penegak Hukum tidak punya pilihan lain, selain keluar dari persembunyiannya sebelum Mo Sheng dan Zhou Yu dibunuh.     

Begitu mendengar perkataan Zhang Ruochen, Penegak Hukum pun menjadi semakin geram. Dia benar-benar ingin menghukum dan membunuhnya.     

Namun, dia tidak berani melakukannya. Zhang Ruochen punya Dewi Bulan di belakangnya. Jika dia menghukumnya, dan meskipun dia berasal dari Dunia Langit, Dewi Bulan masih akan mencarinya.     

Di samping itu, tujuannya datang ke tempat ini adalah untuk menyelamatkan Zhou Yu dan Mo Sheng. Dia harus memastikan bahwa mereka berdua baik-baik saja.     

Setelah menyelamatkan mereka berdua, maka dia bisa mencari cara lain untuk menghadapi Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, banyak hal sedang melintas di benaknya. Penegak Hukum berarmor perak sedang berusaha mengendalikan dirinya. Lantas, sebuah bola darah terbang dari tubuhnya dan melayang di angkasa. Bola darah itu mirip seperti bayangannya.     

Meski itu hanya bayangannya, tapi aura yang memancar darinya masih sangat kuat. Terdapat puluhan ribu cahaya suci yang menembus langit dan membuat pemandangannya terlihat sangat indah.     

Tidak diragukan lagi, seorang Penegak Hukum pasti sangat kuat. Mereka berada di level yang berbeda dari para Supreme Saint biasanya.     

Yang jelas, bayangan itu dapat membunuh Saint King di level sembilan dengan sangat mudah.     

Penegak Hukum berarmor perak menatap Zhang Ruochen dengan tatapan mengintimidasi, sambil berkata lantang. "Kultivator Supreme Saint tidak boleh ikut campur ke dalam Pertempuran Merit. Di zaman dahulu, Xue Lingxian adalah salah satu Supreme Saint tangguh. Karena dia baru saja muncul, maka aku perlu menginvestigasinya. Sebaiknya kau tidak menghalangiku, Zhang Ruochen."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merasa syok. Penegak Hukum baru saja masuk ke Daratan Kunlun dan sengaja mengirimkan bayangannya. Akibatnya, Zhang Ruochen pun merasa semakin tertekan, seolah dia tidak bisa menolak permintaan Penegak Hukum.     

Tanpa disadari, tiba-tiba Zhang Ruochen menyuntikkan Chi Suci-nya ke Altar Dewa Darah. Akibatnya, Chi Darah yang melingkupi Sekte Dewa Darah pun mulai memudar.     

Setelah itu, Penegak Hukum langsung masuk ke dalam Sekte Dewa Darah.     

Dalam sekejap, Penegak Hukum sudah tiba di Altar Dewa Darah. Matanya terfokus ke arah Zhou Yu dan Mo Sheng.     

Dia ingin menyelamatkan mereka berdua. Tapi pada akhirnya, dia masih belum melakukannya.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen sedang berdiri di atas Altar Dewa Darah. Apabila Zhang Ruochen ingin membunuh Zhou Yu dan Mo Sheng, mungkin Penegak Hukum tidak akan sempat menyelamatkan mereka berdua.     

Penegak Hukum kembali memfokuskan perhatiannya kepada Zhang Ruochen, lantas berkata dengan ekspresi serius. "Di mana Xue Lingxian? Aku penasaran dengan tingkat kultivasinya."     

"Xue Lingxian sudah mati sejak dulu. Semua orang tahu bahwa Dewa Darah telah membunuhnya di masa silam. Sosok yang baru saja muncul hanyalah manifestasi kehendak dewanya. Setelah menaklukkan musuh-musuhnya, maka dia kembali masuk ke Altar Dewa Darah. Kurasa hanya itu yang bisa kuberitahukan kepadamu," kata Zhang Ruochen dengan tenang.     

Penegak Hukum berarmor perak menjadi semakin geram dan berkata dengan nada yang intimidatif. "Minggir! Aku akan masuk ke sana dan menginvestigasinya sendiri."     

Begitu pertama kali melihat Altar Dewa Darah, Penegak Hukum sadar bahwa ada sesuatu yang ganjil dengan altar tersebut. Begitu dia menemukan keganjilan tersebut, maka Zhang Ruochen akan bertanggung jawab atasnya.     

Zhang Ruochen masih berdiri di sana. Ekspresinya pun terlihat semakin dingin. "Altar Dewa Darah adalah tempat suci dan tempat peristirahatan Grand Master Sekte Dewa Darah. Tidak ada seorangpun yang boleh masuk ke dalam sana. Berani-beraninya kau kurang ajar di depan dewa?"     

Altar Dewa Darah memang menyimpan banyak rahasia. Maka dari itu, Penegak Hukum pasti akan menemukan sesuatu di dalamnya. Sehingga, dia tidak akan pernah membiarkannya masuk ke dalam sana.     

"Bagaimana jika aku bersikeras untuk masuk ke dalam sana?" kata Penegak Hukum, sambil berjalan mendekati altar.     

"Kau bisa mencobanya." Tatapan dingin memancar dari mata Zhang Ruochen.     

Sambil bicara, Zhang Ruochen mengeluarkan Cermin Demonic Zangshan. Cerminnya melayang di atasnya. Inskripsi-inskripsi supreme bermunculan pada permukaan cerminnya.     

Jika Penegak Hukum masih bersikeras untuk masuk ke sana, maka dia tidak akan segan-segan menyerangnya. Sekte Dewa Darah punya kedaulatannya tersendiri. Dia tidak akan membiarkan orang asing bertindak semena-mena.     

Han Xue menggenggam Void Sword-nya, sambil mengamati Penegak Hukum dengan tampang dingin.     

"Apa kalian semua ingin mati?"     

Penegak Hukum menjadi semakin geram. Terdapat intensitas membunuh di matanya.     

Dia adalah Supreme Saint dan salah satu Penegak Hukum dari Dunia Langit. Selama ini, tidak ada yang berani mengancamnya sampai seperti itu.     

"Jangan terlalu percaya diri, Zhang Ruochen. Kali ini, bahkan Dewi Bulan tidak akan bisa menyelamatkanmu dari hukuman langit," kata Penegak Hukum dengan ekspresi serius.     

Namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak gentar. "Jika cuma itu yang ingin kau katakan, sebaiknya kau segera pergi dari sini. Aku tidak punya waktu untuk mendengar semua omong kosongmu."     

Dia benar-benar membenci Penegak Hukum, apalagi Penegak Hukum berasal dari Daratan Heaven. Oleh karena itu, dia tidak perlu beramah-tamah di depannya.     

Begitu melihat tingkah Zhang Ruochen, Penegak Hukum pun menjadi semakin geram dan ingin membunuhnya.     

Namun, begitu teringat mengenai tujuan awalnya datang ke tempat ini, dia pun harus menahan amarahnya.     

Kemudian, dia mendesah panjang dan berkata. "Zhang Ruochen, lepaskan Zhou Yu dan Mo Sheng. Setelah itu, aku akan berpura-pura tidak ada yang terjadi."     

"Setelah semua omong kosongmu, ternyata kau datang kemari untuk menyelamatkan mereka berdua. Tapi bagaimana kalau aku menolaknya?" cibir Zhang Ruochen.     

Ekspresi Penegak Hukum mendadak berubah murung. "Hentikan arogansimu, Zhang Ruochen. Zhou Yu dan Mo Sheng sama-sama berpeluang untuk menembus alam dewa. Daratan Heaven dan Daratan Blackdemon tidak akan pernah membiarkan mereka berdua terbunuh. Jika kau sampai membunuh mereka berdua, maka kau akan membahayakan dirimu dan Daratan Guanghan."     

"Apa kau sedang mengancamku?" tatapan matanya terlihat semakin dingin.     

"Ini bukan ancaman, tapi fakta. Kau telah membunuh Shang Ziyan, dan banyak kultivator tangguh lainnya dari Daratan Heaven. Jika bukan karena Dewi Bulan, maka kau pasti sudah mati sejak dulu. Dan sekarang, bila kau berani membunuh Zhou Yu dan Mo Sheng, kujamin Dewi Bulan tidak akan bisa lagi menyelamatkanmu. Dengan begitu, kau akan mati dengan cara yang sangat tragis," kata Penegak Hukum.     

Zhang Ruochen akhirnya memahaminya. Setelah dia membunuh banyak kultivator dari Dunia Langit, dia sempat penasaran, kenapa Daratan Heaven diam saja. Bahkan, hanya Zhou Yu yang datang untuk mencari dan ingin membunuhnya.     

Rupanya, Daratan Heaven memang tidak tinggal diam. Hanya saja, karena Dewi Bulan juga ikut campur ke dalam urusan tersebut, maka dia masih bisa selamat.     

Lagipula, orang-orang yang telah dibunuhnya memiliki latar belakang hebat. Mereka adalah para kultivator bertalenta. Sebagian besar dari mereka berpeluang untuk menjadi Supreme Saint. Bahkan, Shang Ziyan berpeluang untuk menjadi dewa.     

Tidak diragukan lagi, mereka benar-benar diharapkan oleh kelompoknya masing-masing. Jika sesuatu terjadi kepada mereka, maka dewa mereka akan marah.     

Dengan demikian, Zhang Ruochen paham bahwa perkataan Penegak Hukum memang benar. Dewi Bulan pasti telah ikut campur dan menyelamatkannya.     

Pada saat ini, Mu Lingxi dan yang lainnya terlihat murung. Meski mereka ingin membunuh Zhou Yu dan Mo Sheng, namun mereka juga tidak ingin Zhang Ruochen terkena masalah.     

Jadi, mereka akan menunggu keputusan Zhang Ruochen.     

"Takdirku adalah urusanku sendiri. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Sekte Dewa Darah tidak akan menerima kunjunganmu. Silahkan pergi dari sini," kata Zhang Ruochen dengan nada getir.     

Begitu Zhang Ruochen mengusirnya, Penegak Hukum sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya.     

"Kurang ajar. Kalau begitu, aku akan memberimu pelajaran." Gelombang energi memancar dari tubuh Penegak Hukum.     

Zhang Ruochen pernah mengelabuinya ketika dia berada di Wilayah Timur. Kali ini, dia benar-benar ingin memberinya pelajaran.     

Cahaya suci memancar dari tubuh Penegak Hukum, hingga berubah menjadi tangan raksasa yang hendak mencengkram Zhang Ruochen.     

Wajah Bao Lie, Jin Yu, dan yang lainnya berubah drastis begitu Penegak Hukum melancarkan serangan. Gelombang energinya sangat kuat, bahkan nyaris membuat mereka sesak nafas.     

Energi Supreme Saint memang sangat mengerikan, bahkan hingga membuat jiwa suci mereka bergetar.     

"Humph!" Zhang Ruochen sama sekali tidak gentar. Malahan, dia melancarkan pukulan dengan serangan penuh.     

Bahkan dia tidak takut dengan bayangan dewa, apalagi cuma bayangan Supreme Saint.     

Sungai Celestial menyeruak dari tinju Zhang Ruochen dengan momentum yang mengerikan, sambil berusaha menghentikan cahaya suci lawannya.     

Bang!     

Begitu berbenturan dengan Sungai Celestial-nya, maka cahaya suci itu meledak dan mengenai Penegak Hukum.     

Penegak Hukum langsung mengernyitkan dahinya. Pada mulanya, dia mengira dapat mengalahkan Zhang Ruochen dengan mudah. Namun, tak disangka, ternyata Zhang Ruochen sangat tangguh.     

Sambil melambaikan tangannya, Penegak Hukum menghancurkan Sungai Celestial tersebut.     

Zhang Ruochen juga kembali melancarkan serangan. Bagaimanapun juga, selama berhadapan dengan Penegak Hukum, dia tidak boleh ceroboh, apalagi sampai memberinya kesempatan untuk menyerang.     

Lantas, Zhang Ruochen mengaktifkan Kebenaran Misterius dan menyuntikkannya ke dalm Fire God Armor. Inskripsi-inskripsi api dalam jumlah besar pun mulai menyeruak dari armor tersebut.     

"Rasakan ini!" teriak Zhang Ruochen, sambil melancarkan pukulan dengan serangan penuhnya.     

Roar!     

Seekor naga dan gajah menyeruak dari pukulan Zhang Ruochen, sambil mengaum kencang. Naga dan gajahnya berdiri di atas awan api, seolah mereka dapat menghancurkan dunia.     

"Kurang ajar!"     

Penegak Hukum berteriak kencang dan mengumpulkan cahaya suci di sekitarnya. Lantas, cahayanya berubah menjadi sebuah stempel, yang menekan naga dan gajah lawannya.     

Ketika itu, ekspresi Zhang Ruochen terlihat murung. Dia melepaskan 180 ribu prinsip di tubuhnya dan menyuntikkannya ke naga dan gajah.     

Di waktu yang sama, naga dan gajahnya menjadi semakin kuat. Sebab, kekuatan mereka baru saja meningkat delapan kali lipat.     

Boom!     

Stempel cahaya sucinya langsung hancur berkeping-keping. Stempelnya bukan tandingan Pukulan Naga dan Gajah Prajna.     

"Gawat!"     

Penegak Hukum pun sempat syok, karena dia baru saja merasakan ancaman tertentu.     

Tanpa ragu-ragu, dia melepaskan segel dari kedua tangannya. Tujuh tameng cahaya terlepas darinya dan langsung menghentikan serangan naga dan gajah.     

Tujuh tameng cahayanya hancur berkeping-keping. Bahkan tamengnya gagal menahan serangan tersebut.     

Bump!     

Gelombang energi besar mengenai Penegak Hukum dan membuatnya terpental ke belakang.     

Bahkan dia sampai terpental keluar dari Sekte Dewa Darah.     

"Bagaimana mungkin? Zhang Ruochen adalah seorang kultivator di level puncak. Di samping itu, dia sedang terluka parah. Tapi kenapa dia masih sangat kuat?" Penegak Hukum merasa syok sekaligus kesal.     

Padahal, bayangan yang dikirimkan olehnya mengandung 1 per 10 dari kekuatan aslinya.     

Tapi Zhang Ruochen nyaris menghancurkan bayangannya dengan satu serangan pukulan. Bisa dibilang, serangan itu memang sangat kuat.     

"Berani-beraninya kau menyerang Penegak Hukum, Zhang Ruochen? Apa kau tidak khawatir dengan hukuman dari Dunia Langit?"     

Penegak Hukum merasa sangat geram sampai dia melepaskan intensitas membunuhnya.     

Namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak peduli dengan hal tersebut. "Sebelum kau sempat menjatuhkan hukuman, Zhou Yu dan Mo Sheng akan mati lebih dulu. Lagipula, kau yang menyerangku duluan. Apa Penegak Hukum boleh berbuat semena-mena?"     

"Kau…" Penegak Hukum benar-benar kehabisan kata.     

Selama Zhou Yu dan Mo Sheng masih menjadi tawanan, maka dia harus menuruti perkataan Zhang Ruochen.     

Kedatangannya ke tempat ini adalah untuk bernegosiasi dengan Zhang Ruochen dan menyelamatkan mereka berdua. Apabila dia gagal menjalankan misinya, atau malah membunuh Zhang Ruochen, maka dia akan mendapatkan hukuman. Di waktu yang sama, Dewi Bulan pasti akan mencarinya.     

Begitu Penegak Hukum terdistraksi, Zhang Ruochen kembali melancarkan Teknik Tinju Luoshui.     

Dia sama sekali tidak senang dengan Penegak Hukum. Sebab, Penegak Hukum tidak hadir saat Pemakaman Pedang di Wilayah Timur diserang oleh Immortal Vampir. Namun, begitu dia hendak membunuh Bloodhunt Hongdong, Penegak Hukum ini malah muncul untuk menghentikannya. Hal yang sama kembali terjadi dari waktu ke waktu.     

Dia tidak bisa melakukan apapun kepada Penegak Hukum. Tapi setidaknya, dia masih bisa mengalahkan bayangannya.     

Saat melihat Zhang Ruochen kembali menyerangnya, Penegak Hukum pun menjadi semakin kesal. Namun, dia tidak bisa melakukan apapun. Meski dia tidak ingin mengakuinya, namun setelah menganalisisnya, dia sadar bahwa bayangan itu bukanlah tandingan Zhang Ruochen.     

Jika dia kembali melanjutkan pertempuran, maka dia akan berada di posisi yang kurang bagus. Apalagi, banyak kultivator di luar sana yang mengamatinya. Lagipula, dia adalah seorang Penegak Hukum. Dia harus menjaga imej-nya.     

Oleh karena itu, dia tidak punya pilihan lain, selain mundur dari sana.     

"Jangan kabur!"     

Zhang Ruochen berteriak kencang. Lantas, dia mengaktifkan teknik ruang dan membekukan area dalam radius 100 mil di sekitarnya.     

Dengan begitu, Penegak Hukum tidak akan bisa kabur dari sana.     

Bump!     

Dalam satu kedipan mata, Zhang Ruochen tiba di sana dan langsung melancarkan serangan penuh kepada Penegak Hukum.     

"Sial!"     

Di angkasa, petir-petir mulai bermunculan, karena Penegak Hukum yang asli sedang merasa sangat geram.     

Padahal, Zhang Ruochen hanya mengalahkan bayangannya, tapi dia masih bisa merasakan kekalahan tersebut. Itu adalah suatu penghinaan besar untuknya.     

Pada saat ini, para kultivator yang berada di sekitar sana sama-sama membelalakkan matanya.     

"Ada apa ini? Apa Zhang Ruochen sudah gila? Berani-beraninya dia menyerang bayangan Penegak Hukum!"     

"Astaga! Zhang Ruochen benar-benar keterlaluan. Tindakannya sangat gila!"     

"Besar sekali petirnya. Penegak Hukum pasti sedang marah. Sebentar lagi, dia pasti akan menjatuhkan Hukuman Langit. Zhang Ruochen baru saja menggali kuburannya sendiri. Mari kita pergi dari sini!"     

"Dia sangat berani! Mungkin Zhang Ruochen adalah orang pertama yang berani menyerang Penegak Hukum. Ini akan menjadi semakin menarik."     

…..     

Karena tidak ingin terlibat dalam urusan tersebut, banyak kultivator yang pergi dari sana.     

Bahkan Peri Huofeng merasa tercengang. Dia benar-benar tidak paham dengan tindakan Zhang Ruochen.     

"Cukup!" teriak Penegak Hukum.     

Faktanya, Penegak Hukum sudah tidak bisa menahan diri lagi. Bayangannya baru saja dihajar habis-habisan. Menurutnya, hal itu sangat keterlaluan.     

"Kau tidak boleh masuk seenaknya di Sekte Dewa Darah."     

Sayangnya, Zhang Ruochen masih belum ingin menghentikan pertempuran tersebut. Sebaliknya, dia kembali mengejar bayangan lawan dan menghajarnya.     

Badaboom!     

Tubuh asli Penegak Hukum kembali melepaskan cahaya saintly. Awan hitam dan sambaran petir mulai melingkupi langit, seolah kiamat akan segera tiba.     

Whaam!     

Zhang Ruochen menginjak bayangan Penegak Hukum, hingga membuatnya hancur menjadi kabut darah Supreme Saint. Setelah itu, dia kembali menarik Ruang Beku-nya.     

Tanpa Ruang Beku, maka kabut darah itu akan terbang ke angkasa dan kembali ke tubuh Penegak Hukum.     

Tubuh Penegak Hukum gemetar hebat, sambil menahan geram. Akan tetapi, dia masih berusaha mengendalikan dirinya, agar tidak mengeluarkan hukuman langit.     

Zhang Ruochen mendongak dan menatap Penegak Hukum. "Katakan kepada orang yang menyuruhmu: dia tidak akan mudah menaklukkanku. Jika dia ingin menyelamatkan Zhou Yu dan Mo Sheng, sebaiknya dia datang sendiri. Untuk sekarang ini, mereka berdua akan tinggal di Sekte Dewa Darah."     

Setelah itu, Zhang Ruochen kembali masuk ke Sekte Dewa Darah.     

Lagipula, tidak ada gunanya bernegosiasi dengan Penegak Hukum, yang tidak akan bisa memutuskan apapun. Hal itu hanya akan membuang-buang tenaga dan waktu.     

"Kau akan mendapatkan balasannya, Zhang Ruochen!" Penegak Hukum berteriak kencang.     

Kemudian, dia menghilang dari sana, begitu pula dengan petir-petir yang ada di langit.     

Para kultivator di Sekte Dewa Darah kembali merasa tercengang. Pada mulanya, mereka mengira kalau Zhang Ruochen akan mati. Tak disangka, ternyata situasinya malah berbanding terbalik.     

Zhang Ruochen baru saja menghancurkan bayangan Supreme Saint dan mengusirnya dari sana. Apa itu benar-benar bisa dilakukan oleh seorang Saint King?     

Ternyata pemuda ini memang tidak kenal takut.     

Jika kabar ini sampai tersebar luas, maka itu pasti akan menimbulkan kegaduhan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.