Kaisar Dewa

Dimensi Kabut Darah



Dimensi Kabut Darah

0Zhang Ruochen memfokuskan perhatiannya kepada para kultivator dari Daratan Blackdemon. Tidak ada seorangpun yang mati di antara mereka, tapi mereka semua sedang tergeletak di tanah. Mereka sudah tidak bisa bergerak, apalagi bertempur.     

Jaring-jaring petir yang dilepaskan oleh Xue Lingxian memang sangat kuat. Kalau dia tidak mengendalikan kekuatannya, mereka semua akan mati.     

Zhang Ruochen merenung sejenak, sebelum akhirnya dia mengeluarkan Bola Ruang. Kemudian, dia memasukkan para kultivator Daratan Blackdemon ke dalamnya.     

Lantas, dia menoleh ke arah Zhou Yu, Mo Sheng, dan Xuetu Shenzi, yang sedang tergeletak di Altar Dewa Darah. Sebelum-sebelumnya, mereka bertiga adalah sosok yang arogan, tapi kini mereka sudah menjadi tawanannya. Hal itu benar-be nar menampar harga diri mereka.     

Di antara mereka bertiga, kondisi Zhou Yu masih jauh lebih baik. Sedangkan Mo Sheng dan Xuetu Shenzi sama-sama terluka parah. Terutama Xuetu Shenzi, yang tubuhnya sempat disabet oleh ekor ular Xue Lingxian. Meskipun dia punya daya pemulihan yang tinggi khas Immortal Vampir, tapi kelihatannya dia tidak akan bisa menyembuhkan luka tersebut. Dia tidak bisa menghentikan pendarahannya.     

Setelah memastikan bahwa mereka bertiga tidak akan bisa pergi dari Altar Dewa Darah, Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya dan masuk ke dalam altar tersebut.     

Sebenarnya, dia ingin masuk ke sana dengan tubuh aslinya, namun hal itu tidak mungkin terjadi, kecuali dia menghancurkan altar tersebut.     

Sejak pertama kali melihatnya, Zhang Ruochen sadar bahwa Altar Dewa Darah adalah tempat yang penuh dengan misteri. Hanya saja, selama ini, dia tidak pernah punya kesempatan untuk masuk ke sana.     

Kalau menilai dari kultivasinya sekarang ini, maka tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya untuk masuk ke dalam sana.     

Sementara itu, terdapat banyak tumpukan tulang di dalam Altar Dewa Darah. Sejak pertama kalinya Sekte Dewa Darah didirikan, sejak saat itu jumlah tulangnya selalu bertambah. Karena saking banyaknya, maka tumpukan tulangnya lebih tinggi dibandingkan Gunung Qianyuan. Oleh karena itu, energi yang dipancarkan olehnya menjadi sangat kuat dan intimidatif.     

Di bawah Altar Dewa Darah, di sana terdapat ruangan khusus, tempat di mana Dewa Darah disemayamkan. Itu merupakan tempat suci bagi Sekte Dewa Darah. Tidak ada seorangpun yang boleh masuk ke dalam sana.     

Sementara itu, Altar Dewa Darah menyimpan energi khusus, yang sedang menangkal Kekuatan Batin Zhang Ruochen.     

Untungnya, Kekuatan Batin-nya sudah berada di level tinggi, hingga dia bisa menembus belenggu tersebut. Kemudian, Zhang Ruochen mulai mengikuti sisa-sisa kehendak manifestasi dewa Xue Lingxuan, dan masuk ke bagian dalam altar.     

Beberapa saat kemudian, Kekuatan Batin-nya berhenti di depan kabut darah tebal.     

Sisa-sisa kehendak dewa Xue Lingxian menghilang di balik kabut darah tersebut.     

Karena saking tebalnya, kabut darahnya bukan hanya sulit ditembus, tapi juga bisa membahayakan Kekuatan Batin-nya.     

"Kabut darah ini tidak akan bisa menghentikanku. Break!"     

Zhang Ruochen buru-buru melepaskan Kekuatan Batin-nya ke Altar Dewa Darah.     

Lantas, Kekuatan Batin-nya berkumpul dan berubah menjadi jarum yang menembus kabut darah tersebut.     

Ternyata, bukan perkara mudah untuk menembus kabut darah tersebut. Tapi pada akhirnya, Kekuatan Batin Zhang Ruochen berhasil menembusnya.     

"Jika Kekuatan Batin-ku belum berada di level 59, dan ditempa dengan Kuali Perunggu Life and Death, mungkin aku tidak akan bisa menembusnya," kata Zhang Ruochen.     

Bisa dibilang, sebagian besar Saint King tidak akan bisa menembus kabut darah tersebut.     

Di antara para kultivator Daratan Kunlun, hanya segelintir dari mereka yang sanggup melakukannya.     

Setelah melewati kabut darah, maka Kekuatan Batin-nya pun muncul di dalam dimensi kabut darah. Dimensi itu mirip seperti gelembung ruang yang sangat luas.     

Zhang Ruochen mulai memeriksa dimensi kabut darah tersebut.     

"Ini..."     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menyadari sesuatu.     

Terdapat banyak kepompong darah di dalam sana. Kepompong darahnya berselimtukan cahaya suci dengan level yang berbeda-beda. Kelihatannya, mereka semua sedang hibernasi.     

Melihat itu, Zhang Ruochen pun merasa syok. Sebab, beberapa kepompong darah memancarkan energi yang dahsyat, meski mereka sedang hibernasi.     

Kalau menilai dari situasinya, kelihatannya Dewa Darah memang punya tujuan khusus sebelum dia membangun Altar Dewa Darah.     

Zhang Ruochen tiba-tiba teringat tentang Gunung Suci Zhiyi di Sekte Yin Yang, serta altar suci yang dibangun oleh Kaisar Ming. Sebab, tempat-tempat itu juga menyimpan jiwa suci.     

"Altar Jiwa Suci, Gunung Suci Zhiyi, Lautan Yin Yang, Altar Dewa Darah, altar suci... Apa semua itu ada kaitannya?" gumam Zhang Ruochen kepada dirinya sendiri.     

Semakin banyak yang ditemukan olehnya, maka semakin banyak pula pertanyaan yang muncul di benaknya. Itu membuatnya memikirkan hal yang tidak-tidak.     

Yang jelas, dia tidak ingin mengganggu, apalagi sampai membangunkan jiwa-jiwa suci tersebut. Maka dari itu, dia buru-buru menarik Kekuatan Batin-nya dan kembali ke dimensi kabut darah.     

Di sana, terdapat kepompong darah yang sangat besar. Ukurannya nyaris mencapai 300 yard. Bukannya berdiri tegak, kepompong darahnya berbaring secara horizontal, hingga mirip dengan sebuah peti mati.     

Dengan Kekuatan Batin-nya, Zhang Ruochen memeriksa kepompongnya melalui celah kecil yang ada di sisi luar.     

Begitu melihat bagian dalamnya, dia merasa syok.     

Ternyata, sosok yang sedang berbaring di dalam kepompong darah itu adalah tubuh asli, bukan jiwa suci.     

"Kenapa tubuh Xue Lingxian berada di dalam Altar Dewa Darah?"     

Kecuali mayat Dewa Darah, dia tidak pernah mendengar tubuh siapapun yang disimpan di dalam sana.     

Menurut cerita legenda, Xue Lingxian adalah seorang penghianat. Sehingga, Dewa Darah harus membunuhnya. Kalau menilai dari cerita tersebut, mustahil bila tubuh Xue Lingxian disimpan di Altar Dewa Darah.     

Kehendak dewa yang muncul sebelumnya sedang berada di dalam kepompong darah ini. Kehendak dewanya berselimutkan awan darah tebal dan kembali hibernasi.     

Oleh karena itu, meski Zhang Ruochen sedang penasaran terhadap sesuatu, dia tidak berani menanyakannya.     

Sebab, kehendak dewa Xue Lingxuan sedang memulihkan energinya. Kelihatannya itu bakal membutuhkan waktu yang lama sampai dia pulih kembali.     

Ternyata kehendak dewa yang berasal dari masa 100 ribu tahun silam dapat memulihkan energinya sendiri. Begitu dia kehabisan energinya, dia masih bisa memulihkannya kembali.     

Setelah menenangkan diri, Zhang Ruochen kembali melepaskan Kekuatan Batin-nya. Dia mulai memeriksa tubuh Xue Lingxian.     

Seakan ada sesuatu yang memicunya, tiba-tiba cahaya perak memancar dari tubuh Xue Lingxian dan nyaris merobek kepompong darahnya.     

Pang!     

Akibat ledakan tersebut, Zhang Ruochen pun terpental ke belakang. Kekuatan Batin-nya langsung hancur.     

Di luar Altar Dewa Darah, Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Dia tidak paham dengan apa yang baru saja terjadi.     

"Sebenarnya apa yang tersembunyi di dalam sana?"     

Kemudian, dia mengaktifkan Pergerakan Ruang dan kembali muncul di ruang kabut darah dengan tubuh aslinya.     

Untungnya, pencapaiannya dalam Ilmu Ruang sudah berada di level tinggi. Jika tidak, maka dia tak akan bisa melakukannya.     

Rasanya sangat berbeda dibandingkan saat dia masuk dengan Kekuatan Batin-nya.     

"Ternyata kabut darah di tempat ini memang luar biasa. Jika kabut darahnya dikeluarkan dari tempat ini, maka itu bisa menjadi lautan darah."     

Gumam Zhang Ruochen, sembari mengamati kabut darah di sekitarnya.     

Bukan hanya itu, karena dia juga menemukan kabut darah yang masih penuh dengan vitalitas, seolah pemiliknya baru saja meninggal.     

Lantas, dia mulai menyerap kabut darah tersebut ke dalam tubuhnya.     

Begitu kabut darah merasuk ke dalam tubuhnya, maka kabutnya langsung hilang dan berubah menjadi Chi Darah.     

Ajaibnya, setelah menyerap Chi Darah tersebut, luka-luka Zhang Ruochen berangsur sembuh.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak melanjutkannya. Sebab, dia khawatir dengan efek sampingnya.     

Yang jelas, dia harus tetap waspada.     

Lagipula, sosok yang membangun Altar Dewa Darah adalah seorang Dewa. Tidak ada seorangpun yang tahu dengan motif seorang dewa.     

Lantas, dia kembali mengamati beberapa kepompong darah di hadapannya.     

Jiwa-jiwa suci yang melingkupinya sudah berumur ratusan ribu tahun, namun mereka masih terjaga dengan baik. Zhang Ruochen menduga kalau mereka bakal bisa hidup lagi suatu saat nanti.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen mulai membayangkan pertempuran dewa di masa silam. Selama peperangan tersebut, banyak korban jiwa yang berjatuhan, hingga darah dan tulang-tulang mereka menumpuk menjadi satu. Setelah menyerap Chi Darah selama bertahun-tahun, bukankah mereka akan jauh lebih tangguh dibandingkan manusia biasa? Apa mereka benar-benar akan hidup kembali?     

Begitu pikiran itu melintas di benaknya, dia buru-buru menggelengkan kepala, sambil berjalan mendekati kepompong raksasa Xue Lingxian.     

"Huh? Apa itu?"     

Zhang Ruochen memfokuskan perhatiannya ke arah bawah.     

Saat pertama kalinya dia masuk ke sana dengan Kekuatan Batin, dia tidak sempat melihat urat-urat darah di bagian bawah. Urat-urat darahnya menyebar di sekitar kepompong darah, bagaikan sebuah jaring laba-laba.     

Zhang Ruochen pun mulai mengamati urat-urat darah tersebut. Ternyata, setiap urat darahnya memang terhubung dengan kepompong darah.     

"Apa semua kepompong darahnya berasal dari kepompong darah yang ada di tengah?" batin Zhang Ruochen.     

Faktanya, begitu dia melihat beberapa kepompong darah, dia langsung teringat mengenai Fisik Immortal Silkworm.     

Terutama setelah dia merasakan energi yang memancar darinya, yang mirip seperti energi yang memancar dari tubuh kepompong milik Yan Liren. Zhang Ruochen pun menjadi semakin yakin bahwa keduanya memang sangat berkaitan satu sama lain.     

Setelah mengamatinya lekat-lekat, dia menemukan kepompong darah, yang memancarkan energi kehidupan. Mungkin karena itulah, jiwa suci mereka masih bisa terjaga dengan baik.     

Lub dub!     

Zhang Ruochen baru saja mendengar suara detak jantung yang sangat kencang.     

Seketika itu juga, dia menoleh ke sumber suara dan memfokuskan perhatiannya ke arah kepompong darah raksasa.     

Melalui celah kecil pada kepompong darah tersebut, Zhang Ruochen melihat bahwa Xue Lingxian sedang menyerang banyak kabut darah dari lubang hidung dan mulutnya.     

"Detak jantung. Bernafas. Xue Lingxian masih belum mati!"     

Zhang Ruochen pun mendadak terkejut.     

Dalam satu kedipan mata, Xue Lingxian telah menghirup semua kabut darah di sekitarnya.     

Seketika itu juga, ruang kabut darahnya mendadak kosong, sedangkan kepompong-kepompong darah di sekitarnya mendadak hening.     

"Ternyata Dewa Darah menyimpan tubuh Xue Lingxian di dalam Altar Dewa Darah. Dia masih belum mati. Tampaknya ada yang janggal dari semua ini." Gumam Zhang Ruochen kepada dirinya sendiri.     

Kalau menilai dari kemampuan Dewa Darah, dan apabila dia ingin membunuh Xue Lingxian, maka Xue Lingxian pasti sudah mati. Bahkan, Dewa Darah juga akan membunuh kehendak dewanya.     

Menurut Zhang Ruochen, Xue Lingxian bakal memerlukan waktu selama 1 hari untuk menyerap kabut darah tersebut.     

Artinya, Xue Lingxian bakal kembali tertidur. Namun, dalam waktu dekat, ada kemungkinan bahwa dia akan hidup.     

Zhang Ruochen ingin membangunkan Xue Lingxian dan menanyakan sesuatu kepadanya. Sayang sekali, dia tidak bisa melakukannya.     

Terdapat sambaran petir yang melingkupi tubuh Xue Lingxian. Samar-samar, terdapat energi dewa yang menyeruak darinya. Siapapun yang berani mendekatinya akan terluka.     

Apalagi, kalau menimbang dari ucapan Xue Lingxian sebelumnya, mungkin dia tidak akan mau bercerita kepada Zhang Ruochen. Sebaliknya, mungkin dia akan kesal dengan kedudukan Zhang Ruochen sebagai Grand Master sekte.     

Karena menurutnya, Zhang Ruochen masih terlalu lemah dan belum layak menjadi pemimpin sekte.     

"Ingat, jangan ceritakan ini kepada siapapun. Keluar dari sini." Tiba-tiba terdengar suara ketus.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merasa tersentak. Di waktu yang sama, berbagai hal muncul di benaknya.     

Setelah melirik Xue Lingxian – yang masih tertidur – Zhang Ruochen mengaktifkan Pergerakan Ruang dan keluar dari sana.     

Setelah itu, dia kembali muncul di bagian luar Altar Dewa Darah.     

"Apa? Tanda ruang yang kutinggalkan juga hilang!"     

Ekspresi Zhang Ruochen mendadak berubah.     

Di waktu yang sama, dia sadar bahwa dimensi itu bukanlah tempat sembarangan. Dia tidak akan bisa masuk ke sana seenaknya tanpa persetujuan dari Xue Lingxian.     

Rupanya, Xue Lingxian baru saja mempersilahkannya masuk ke dalam sana.     

Akan tetapi, Xue Lingxian masih belum menjawab pertanyaannya. Oleh karena itu, Zhang Ruochen masih harus mencari jawabannya sendiri.     

"Zhang Ruochen, dari mana saja kau? Bagaimana keadaan Xue Lingxian?" tanya Blackie dengan penasaran.     

Zhang Ruochen tersadar dari lamunannya. "Aku baru saja masuk dan memeriksa Altar Dewa Darah. Kau tidak perlu tahu mengenai kondisi Xue Lingxian. Kau hanya perlu memikirkan bagaimana kita menangani mereka."     

Karena Xue Lingxian telah berpesan kepadanya, Zhang Ruochen pun tidak ingin menceritakannya kepada orang lain. Maka dari itu, dia langsung mengubah topik pembicaraannya.     

"Apa kita masih perlu memikirkannya? Kita hanya perlu membunuh mereka," kata Blackie dengan geram.     

Selama itu berkaitan dengan Daratan Blackdemon, maka Blackie tidak akan segan-segan membunuh mereka. Bahkan, dia ingin menyapu bersih seluruh Daratan Blackdemon.     

"Blackie benar. Kita harus membunuh mereka agar orang lain tidak akan berani macam-macam dengan kita lagi," kata Bao Lie.     

Bao Lie nyaris dibunuh oleh Mo Sheng dan Zhou Yu sebelumnya. Maka dari itu, dia ingin membunuh mereka berdua.     

Zhang Ruochen menatap Mo Sheng dan Zhou Yu. "Sekarang, satu-satunya kesempatan kalian untuk hidup adalah tunduk kepadaku."     

"Hentikan omong kosongmu. Bunuh saja aku, Zhang Ruochen!" teriak Mo Sheng.     

"Lupakan saja. Kalau bukan karena manifestasi kehendak dewa Xue Lingxian, kau pasti sudah mati di tanganku," kata Zhou Yu dengan nada getir.     

"Kelihatannya kau masih belum bisa menerima kekalahan ini. Kalau begitu, apa kita perlu bertempur satu lawan satu?" kata Zhang Ruochen.     

Zhou Yu pun mendadak senang. "Apa kau akan melepaskanku setelah aku mengalahkanmu?"     

"Tentu saja tidak. Aku hanya ingin bertempur melawanmu. Tadinya, kondisiku masih belum pulih. Aku penasaran dengan kemampuan kultivator Ilmu Cahaya," kata Zhang Ruochen.     

"Apa kau pikir aku adalah batu pijakan untukmu?" Zhou Yu benar-benar geram, bahkan dia nyaris muntah darah.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen memang ingin bertempur melawan para kultivator di level Zhou Yu dan Mo Sheng. Karena setelah bertempur dengan mereka, dia akan mendapatkan banyak pengalaman.     

"Jangan terlalu percaya diri. Toh, kau memang layak menjadi batu pijakanku." Zhang Ruochen sangat percaya diri dengan kemampuannya. Mungkin dia bisa menang dengan kartu andalannya.     

"Jangan lupa, kultivasi kita berbeda dua tingkat." Zhou Yu tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Zhang Ruochen. Menurutnya, Zhang Ruochen lupa kalau dirinya masih berada di level puncak. Jika Zhang Ruochen berani menantangnya, artinya dia sudah gila.     

Bwoom!     

Energi supreme melesat di angkasa, seolah langit hendak runtuh.     

"Cepat sekali."     

Zhang Ruochen mendongak ke angkasa. Tatapan matanya berubah menjadi dingin.     

Para kultivator yang berada di sekitar Sekte Dewa Darah juga mulai mendongakkan kepalanya masing-masing.     

"Itu adalah Penegak Hukum."     

"Baik Zhou Yu dan Mo Sheng sama-sama punya peluang untuk menembus alam dewa. Daratan Heaven, Daratan Blackdemon, dan Dunia Langit pasti akan ikut campur ke dalam urusan ini. Mereka tidak akan membiarkan Zhang Ruochen membunuh keduanya. Mari kita lihat, kali ini, apa para petinggi mereka akan turun tangan?"     

"Kabarnya, kematian Shang Ziyan telah memicu pertempuran di antara para dewa. Bahkan sosok yang menjaga Sungai Heavenly juga terlibat ke dalam pertempuran tersebut. Hanya saja, aku tidak yakin apakah rumor itu benar adanya."     

"Bahkan Xue Lingxian, sosok tangguh di masa silam, baru saja hidup kembali. Maka dari itu, tidak heran bila Penegak Hukum datang kemari."     

"Zhang Ruochen dan Sekte Dewa Darah akan mendapatkan masalah."     

Para kultivator yang sedang mengamati Sekte Dewa Darah di kejauhan menjadi semakin penasaran terhadap kemunculan Xue Lingxian. Akan tetapi, mereka tidak berani mendekat ke sana. Mereka hanya akan menunggu jawabannya setelah Penegak Hukum melakukan investigasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.