Kaisar Dewa

Lancang



Lancang

0Mendengar kata-kata ancaman Zhang Ruochen, maka intensitas membunuh langsung memancar dari mata Supreme Saint Xuefu.     

"Lancang sekali, sosok Saint King berani meninggikan suaranya di hadapanku? Apa kau sedang cari mati?"     

Sambil bicara, Supreme Saint Xuefu merentangkan tangannya dan melepaskan Chi Darah, sambil berusaha menyerang Zhang Ruochen. Sebelum-sebelumnya, dia memang sedang mencari cara untuk menyerangnya. Tapi sekarang, karena Zhang Ruochen baru saja memicu masalah, maka dia tidak akan menyia-nyiakan peluang tersebut.     

Pada saat itu, Kaisar Jimie hendak membela Zhang Ruochen, namun seseorang sudah lebih dulu melakukannya. Sosok itu memancarkan aura kebijakan dan langsung berhasil meredam Chi Darah tersebut.     

Seorang pria tua berjubah Confucius sedang berdiri di depan Supreme Saint Xuefu. Ekspresinya terlihat datar, tanpa gejolak emosi apapun.     

Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu di antara sembilan kaisar di Daratan Kunlun pada masa 800 tahun silam, Kaisar Wen.     

"Xuefu, sikapmu memang lancang. Apa kau pikir tidak ada perwakilan dari Daratan Kunlun di sini?"     

Kaisar Wen berteriak, seraya melepaskan cahaya putih di tubuhnya. Cahaya itu pun berubah menjadi energi kebajikan.     

Biasanya, Kaisar Wen adalah seorang master tua yang sangat ramah. Selama ini, dia selalu dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah, hingga membuatnya mirip seperti kakek-kakek kebanyakan.     

Tapi begitu dia marah, maka situasinya akan sangat berbeda. Sebagai sosok yang digelari kedudukan sebagai kaisar, maka auranya benar-benar tak tertandingi.     

Kaisar Wen adalah salah satu Supreme Saint yang sangat sulit diprediksi. Sebab, kultivasinya sudah sangat dekat dengan alam dewa. Hanya segelintir orang yang bisa disejajarkan dengannya, seperti halnya Saturn Peach Tree atau Spirit Lord Haitang. Sebenarnya, Kaisar Wen hanya perlu sedikit dorongan untuk menjadi dewa.     

Secara natural, sebagai Supreme Saint di Daratan Kunlun, maka dia tidak akan membiarkan Supreme Saint dari Dunia Neraka bertindak seenaknya.     

Kaisar Jimie juga berkata dingin. "Xuefu, apa kau ingin membunuh Putra Dewa Daratan Guanghan? Apa kau pikir aku tidak bisa membunuhmu?"     

Begitu melihat Kaisar Wen dan Kaisar Jimie menghalanginya, maka Supreme Saint Hunling dari Dunia Langit juga langsung mengernyitkan dahinya dan berkata. "Xuefu, meski kau adalah Penegak Hukum dari Dunia Neraka, tapi kau masih harus mematuhi aturannya. Kalau tidak, maka aku akan mengusirmu dari Daratan Kunlun."     

Bagaimanapun juga, Daratan Kunlun termasuk ke dalam wilayah Dunia Langit. Apabila Penegak Hukum dari Dunia Neraka sampai berani berbuat seenaknya, maka dia akan mengusirnya dari Dunia Langit.     

Di samping itu, tujuan mereka berkunjung ke Sekte Dewa Darah adalah untuk menginvestigasi keberadaan Xue Lingxian. Oleh karena itu, mereka tidak perlu memicu masalah lain.     

Setelah mendapatkan peringatan sebanyak tiga kali berturut-turut, akhirnya Supreme Saint Xuefu mulai bisa menahan dirinya.     

Lagipula, tujuannya datang ke tempat ini juga masih belum tercapai. Dia masih belum berhasil menyelamatkan Xuetu Shenzi. Jika sampai dia memicu masalah baru, maka dia akan mengalami kerugian besar.     

Dengan begitu, akhirnya Supreme Saint Xuefu mulai menenangkan diri dan kembali menyembunyikan auranya.     

"Aku hanya ingin buru-buru menginvestigasi dan mengusir Xue Lingxian dari tempat ini. Maka dari itu, tadinya aku sempat menjadi tidak sabaran. Toh semua ini juga berkaitan dengan aturan yang berlaku di Medan Pertempuran Merit. Jika sampai ada pelanggaran selama prosesnya, maka itu bisa menimbulkan masalah serius." kata Supreme Saint Xuefu dengan tenang.     

Responnya terdengar sangat bijak, hingga semua orang tidak bisa menyalahkannya.     

Kaisar Wen langsung menarik auranya dan kembali merasa tenang.      

Kaisar Jimie sempat mendelik kepada Supreme Saint Xuefu, sebelum akhirnya berjalan mendekati Zhang Ruochen.     

Jika Supreme Saint Xuefu bukan Penegak Hukum dari Dunia Neraka, maka dia benar-benar ingin menghancurkannya.     

"Zhang Ruochen, suruh Xue Lingxian keluar dari sana."     

Tiba-tiba, terdengar suara dingin.     

Suara itu berasal dari pria berarmor emas setinggi sembilan kaki. Dia mengenakan jubah berwarna emas dan membawa tongkat permata di tangannya. Terdapat tiga pasang sayap putih di punggungnya, yang memancarkan cahaya brilian.     

Kaisar Jimie berjalan mendekati Zhang Ruochen dan mengirimkan pesan telepati. "Dia adalah Supreme Saint Aust dari Daratan Heaven, sekaligus utusan Istana Dewa Cahaya dan kakak seniornya Zhou Yu. Usianya telah mencapai lebih dari puluhan ribu tahun. Dia adalah sosok yang sangat kuat."     

"Sedangkan untuk empat Penegak Hukum lainnya, Kaisar Wen berasal dari Daratan Kunlun. Jadi, mestinya kau sudah tidak asing dengannya. Lantas, Supreme Saint Hunling berambut putih berasal dari Istana Langit dan sangat kuat. Sementara itu, sosok yang mengenakan armor hitam adalah Supreme Saint Black Quill. Dia adalah seekor burung demonic dan berasal dari Daratan Blackdemon."     

"Lalu, sosok yang menyerang altar sebelumnya adalah Supreme Saint Xuefu dari Dunia Neraka. Dia pernah bertempur di Medan Pertempuran Merit. Banyak Supreme Saint dari Dunia Langit yang pernah gugur di tangannya."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung paham dengan profil keenam Penegak Hukum tersebut.     

Pikirannya pun berputar cepat, seraya menatap Supreme Saint Aust dan berkata dengan datar. "Xue Lingxian telah dibunuh oleh leluhur kami. Yang tersisa darinya cuma kehendak dewa. Sesaat setelah muncul di sekte, dia kembali hilang. Jadi, saya tidak bisa menyuruhnya keluar."     

"Berhenti berpura-pura. Bagaimana mungkin kehendak dewa yang sudah berusia ratusan ribu tahun dapat mengalahkan banyak elit Saint King dengan sangat mudah? Menurutku, itu bukan kehendak dewa Xue Lingxian, tapi sosok Supreme Saint yang sedang bersembunyi di Sekte Dewa Darah." kata Supreme Saint Aust.     

Supreme Saint Black Quill melangkah maju dan berkata dengan wajah dingin. "Tidak ada seorangpun yang boleh melanggar aturan di Medan Pertempuran Merit. Zhang Ruochen, katamu, itu cuma kehendak dewa, tapi kenapa kau masih menghalangi kami untuk melakukan investigasi?"     

Sejak insiden di Sekte Dewa Darah, sejak saat itu pula sekte mereka selalu diawasi oleh para Penegak Hukum lainnya dari angkasa. Selama itu, tidak ada seorangpun yang bisa keluar atau masuk ke sekte tanpa sepengetahuan mereka.     

Semakin Zhang Ruochen bersikeras untuk menghentikan mereka, artinya ada semakin banyak rahasia di dalam sana."     

"Zhang Ruochen, menyingkir dari sana. Aku ingin memeriksa altar ini. Jika kau sampai berani menghentikanku, maka aku tidak akan mengampunimu." Supreme Saint Xuefu terlihat sangat dominan.     

Secara natural, Supreme Saint Xuefu senang mendengarnya, terutama setelah salah satu Penegak Hukum juga turut menyudutkan posisi sekte. Karena semakin panas situasi tersebut, maka itu akan semakin menguntungkan baginya.     

Lagipula, apabila kelima Penegak Hukum dari Dunia Langit bekerja sama, maka dia akan kesulitan untuk menjalankan misinya.     

Supreme Saint Hunling merenung sejenak, sebelum akhirnya menatap Zhang Ruochen dan berkata. "Istana Langit telah mengeluarkan perintah. Kami harus melakukan investigasi. Sebaliknya, Sekte Dewa Darah harus bekerja sama."     

Memangnya siapa yang berani menentang perintah Istana Langit?     

Zhang Ruochen pun bisa memahaminya. Dia paham bahwa Penegak Hukum dari Istana Langit, Daratan Heaven, Daratan Blackdemon, dan Dunia Neraka membiarkan masalah ini begitu saja, apalagi tanpa kejelasan yang berarti.     

Setelah itu, Zhang Ruochen berkata dengan serius. "Karena Istana Langit telah mengeluarkan perintah, maka saya akan mematuhinya. Namun, jika ada yang ingin menghancurkan Sekte Dewa Darah, saya tidak akan membiarkannya."     

"Tenang saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut." kata Supreme Saint Hunling.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen tidak bicara apa-apa lagi.     

Pada saat ini, Supreme Saint Aust menatap Zhou Yu di Altar Dewa Darah. Seketika itu juga, sorot matanya langsung berubah menjadi dingin, seraya berteriak. "Zhang Ruochen, lepaskan Zhou Yu dan Mo Sheng sekarang juga."     

Hanya segelintir orang yang paham mengenai perjanjian Dewi Bulan dan dewa dari Daratan Heaven, namun Supreme Saint Aust mengetahuinya.     

Setelah membayar dengan lima harta karun elemen, 60 ribu Godstones, dan memindahkan Daratan Guanghan ke Dunia Ziluo, maka Daratan Heaven benar-benar telah menebus mereka dengan harga yang sangat mahal.     

Jika itu terjadi di tempat lain, Supreme Saint Aust pasti akan membunuh Zhang Ruochen demi melegakan hatinya.     

Kaisar Jimie mengeluarkan tas ruang dan menyerahkannya kepada Zhang Ruochen. "Ini adalah titipan Dewi Bulan yang harus kuberikan kepadamu. Lepaskan mereka."     

Zhang Ruochen buru-buru mengambil tas tersebut. Setelah memeriksanya dengan Kekuatan Batin dan memastikan lima harta karun elemen beserta 20 Godstones di dalamnya, maka dia mengangguk pelan.     

Sambil melambaikan tangannya, Zhang Ruochen melepaskan Zhou Yu dan Mo Sheng. Di waktu yang sama, dia mengeluarkan mereka dari altar.     

Ekspresi Zhou Yu dan Mo Sheng sama-sama terlihat murung. Mereka langsung bersembunyi ke Supreme Saint-nya masing-masing tanpa bicara apapun. Kali ini, mereka benar-benar sudah kehilangan muka. Tidak ada gunanya banyak bicara.     

"Dan juga para kultivator dari Daratan Blackdemon." kata Supreme Saint Black Quill.     

Karena Daratan Heaven telah membayar dengan harga yang mahal, maka mereka bukan hanya menukar Zhou Yu dan Mo Sheng, tapi juga demi kebebasan para kultivator Blackdemon.     

Jika mereka sampai kehilangan ribuan elit Saint King sekaligus, maka itu akan menjadi pukulan keras bagi Daratan Blackdemon.     

Zhang Ruochen tidak bicara apapun, dan mulai membalikkan tangannya dan mengeluarkan Bola Ruang. Setelah itu, dia melepaskan para kultivator Daratan Blackdemon.     

"Serahkan para penghianat Daratan Blackdemon." kata Supreme Saint Black Quill.     

Para penghianat yang disebutkan olehnya adalah Mo Sheng, Pei Linhu, dan yang lainnya.     

Bagaimana mungkin Zhang Ruochen tidak paham dengan apa yang ada di pikiran Supreme Saint Black Quill. Yang jelas, setelah Du Mosheng dan yang lainnya bergabung dengan Sekte Dewa Darah, maka itu telah menjadi tamparan keras bagi Daratan Blackdemon.     

Zhang Ruochen berkata. "Kini, Du Mosheng dan rekan-rekannya telah menjadi anggota sekte. Jadi, maafkan saya bila tidak bisa menyerahkan mereka."     

"Aku hanya ingin menyelesaikan masalah ini. Tidak ada seorangpun yang dapat menghentikanku." kata Supreme Saint Black Quill dengan tegas.     

Zhang Ruochen memicingkan matanya dan mendengus. "Kau boleh mencobanya."     

Mendengar itu, Supreme Saint Black Quill mulai memancarkan intensitas membunuh. Sosok Saint King junior berani menantangnya. Menurutnya, itu sudah benar-benar keterlaluan.     

Lantas, Kaisar Jimie berdiri dan langsung meredam intensitas membunuh yang dilepaskan oleh Supreme Saint Black Quill. "Black Quill, apa kau ingin melanggar aturan kami? Kau sudah tidak punya hak lagi terhadap para penghianat Daratan Blackdemon."     

Setelah mendengar Kaisar Jimie menghentikannya, maka wajah Supreme Saint Black Quill terlihat semakin murung.     

"Jangan lupa, tujuan kita kemari adalah untuk menginvestigasi Xue Lingxian. Singkirkan dulu urusan pribadi kalian. Jangan sampai urusan pribadi itu mengganggu misi utama kita." kata Kaisar Wen dengan tenang.     

Supreme Saint Hunling mengangguk. "Benar. Kita harus segera menyelesaikan misi ini. Lagipula, aku harus segera kembali ke Istana Langit dan menyerahkan laporannya."     

Mendengar itu, Supreme Saint Black Quill pun langsung berhenti mencari masalah dengan Zhang Ruochen. Untuk sementara waktu, dia harus melupakan para penghianat itu.     

Zhang Ruochen masih terlihat tenang, seraya mengangkat Xuetu Shenzi dan mengeluarkannya dari Bola Ruang.     

Pergerakannya tidak luput dari pandangan Supreme Saint Xuefu. Di waktu yang sama, Supreme Saint Xuefu menjadi semakin geram.     

"Zhang Ruochen, lepaskan Xuetu Shenzi dan aku akan berpura-pura bahwa tidak pernah terjadi apapun di tempat ini. Setelah itu, aku akan segera pergi dari tempat ini." Diam-diam, Supreme Saint Xuefu mengirimkan pesan telepati.     

Mendengar itu, sudut bibir Zhang Ruochen terangkat, seraya membalas dengan sopan. "Anda meminta saya untuk melepaskan Xuetu Shenzi? Tentu saja, saya akan melepaskannya, tapi Anda harus menebusnya dengan senjata supreme."     

Mendengar itu, sudut bibir Supreme Saint Xuefu berkedut-kedut. Ternyata Zhang Ruochen benar-benar berani meminta persyaratan semacam itu.     

Betapa bernilainya senjata supreme? Bahkan masih banyak Supreme Saint di luar sana yang belum memiliki senjata supreme.     

"Apa yang akan kau lakukan dengan senjata supreme tersebut? Maksimal, aku hanya bisa memberimu senjata saint level tinggi. Mestinya kau paham, bila kau memicu masalah denganku, maka kau tidak akan pernah mendapatkan apapun. Sebaliknya, kau malah akan terkena masalah." kata Supreme Saint Xuefu dengan pesan telepati.     

Zhang Ruochen membalasnya. "Apa kau sedang mengancamku? Sayang sekali, ancamanmu sama sekali tidak berlaku untukku. Jika kau tidakmenebusnya dengan senjata supreme, maka aku tidak akan melepaskan Xuetu Shenzi."     

"Kau…"     

Supreme Saint Xuefu merasa geram. Kobaran api membakar dadanya.     

Seorang junior Saint King berani bertindak kurang ajar terhadapnya. Hal ini benar-benar tidak bisa dimaafkan.     

Zhang Ruochen bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa, lantas menyimpan kembali seekor azure dragon ke dalam Bola Ruang-nya.     

Melihat itu, Zhou Yu pun langsung mengepalkan tinjunya. Padahal, dia telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga demi menangkap azure dragon tersebut. Dia ingin menjadikannya sebagai tunggangan, tapi ternyata, naga itu malah jatuh ke tangan Zhang Ruochen.     

Setelah itu, Zhang Ruochen pergi meninggalkan Sekte Dewa Darah, agar para Penegak Hukum bisa segera memulai proses investigasinya.     

Meski keenam Penegak Hukum cukup kuat, namun mereka hanya mengirimkan avatar-avatarnya. Oleh karena itu, mestinya Gelembung Ruang dapat menyembunyikan Dimensi Darah dengan baik.     

Tidak lama kemudian, keenam Penegak Hukum masuk ke dalam altar dan mulai melakukan investigasi.     

Terutama Supreme Saint Xuefu, Supreme Saint Aust dan Supreme Saint Black Quill. Mereka yang paling bersemangat untuk melakukan investigasi. Yang jelas, mereka tidak akan melewatkan satu petunjuk pun.     

Di sisi luar, Zhang Ruochen terlihat sangat tenang, tapi di dalam hatinya, dia merasa sangat gugup. Dia khawatir bila semuanya akan terbongkar.     

Pada saat itu, tiba-tiba Kaisar Wen menoleh ke arahnya dan menatapnya dengan wajah menimbang-nimbang. Hal itu membuat Zhang Ruochen merasa tersentak.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen teringat bahwa Kaisar Wen merupakan pemimpin Confucianis, dan seorang Supreme Saint Kekuatan Batin. Dalam hal sensibilitas, maka dia jauh lebih unggul dibandingkan siapapun.     

Meski Gelembung Ruang-nya sangat kuat, namun gelembung itu mungkin masih belum bisa mengelabui sensitivitas Kaisar Wen.     

Ketika Zhang Ruochen sedang merasa gugup, tiba-tiba terdengar suara lembut Kaisar Wen. "Berdasarkan pada kultivasimu sekarang ini dan pencapaianmu pada Gelembung Ruang, ternyata kau benar-benar mampu mengejutkanku. Namun, semua itu masih belum cukup untuk mengelabui para Penegak Hukum. Lagipula, mereka bukan orang sembarangan. Tapi, kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan membiarkan mereka mengetahui rahasia-rahasia di Daratan Kunlun. Mereka tidak akan bisa menemukan apapun."     

Mendengar itu, diam-diam Zhang Ruochen langsung mendesah lega. Dengan bantuan Kaisar Wen, maka segalanya akan lebih mudah.     

Setelah dipikir-pikir, mestinya Kaisar Wen mengetahui lebih banyak rahasia daripada dirinya. Bahkan mungkin, sebelum tiba ke tempat itu, Kaisar Wen sudah mengetahui misteri-misteri yang tersembunyi di Sekte Dewa Darah.     

Kaisar Wen menutup mata dan menarik kembali auranya. Di waktu yang sama, dia seperti sedang menyatu dengan alam di sekitarnya. Pada saat itu, Zhang Ruochen menduga bahwa Kaisar Wen sedang menggunakan Kekuatan Batin untuk menghalangi sensibilitas para Penegak Hukum lainnya.     

"Kenapa tidak ada apapun di dalam sana? Apa Xue Lingxian sedang bersembunyi di bawah altar ini?" Supreme Saint Xuefu mengernyitkan dahinya.     

Setelah itu, Supreme Saint Xuefu ingin memeriksa bagian bawa altar.     

Zhang Ruochen pun berteriak dingin. "Bagian bawah altar adalah tempat peristirahatan leluhur Dewa Darah. Tidak ada seorangpun yang boleh memasukinya."     

"Apapun itu, aku masih harus menginvestigasinya." cibir Supreme Saint Xuefu.     

Kemudian, tanpa perlu menunggu respon Zhang Ruochen, Supreme Saint Xuefu langsung masuk ke bagian bawah altar.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Sebab, hanya ada mayat Dewa Darah di sana. Sekuat apapun Supreme Saint Xuefu mencarinya, dia tidak akan menemukan apapun.     

Tidak lama kemudian, Supreme Saint Xuefu masuk ke bagian bawah altar. Di waktu yang sama, terdapat mayat dewa setinggi ribuan kaki di hadapannya.     

Meski mayatnya sudah mati sejak ratusan ribu tahun, tapi bila diamati dari sisi luar, di sana masih terdapat energi dewa yang melingkupinya.     

Lebih tepatnya, mayat Dewa Darah masih penuh dengan vitalitas. Alhasil, itu membuat semua orang mulai menimbang-nimbang, apakah dia masih hidup dan sedang hibernasi?     

"Ternyata mayat Dewa Darah memang sangat tangguh. Aku bertanya-tanya, apa harta karun yang pernah dicurinya dari Ras Immortal Vampir masih ada di tangannya?" sinar aneh memancar dari mata Supreme Saint Xuefu.     

Bagaimana mungkin dia tidak mengetahui rahasia yang terjadi di masa silam?     

Sekarang ini, mayat Dewa Darah sedang berada di hadapannya. Secara natural, Supreme Saint Xuefu tidak akan menyia-nyiakan peluang tersebut. Apabila dia bisa mendapatkan harta karunnya, maka dia bisa menembus ke alam dewa dalam waktu dekat.     

Tanpa ragu-ragu, Supreme Saint Xuefu mulai mendekati mayat Dewa Darah dan mulai mencari-cari sesuatu di mayat tersebut. Dia melepaskan Chi Darah dan menyuntikkannya ke dalam mayat Dewa darah.     

Hummmm.     

Begitu Chi Darah-nya merasuk ke dalam mayat Dewa Darah, tiba-tiba terdapat energi dewa yang meledak dari mayat tersebut.     

Akibatnya, seluruh Altar Dewa Darah terguncang hebat.     

Energi dewa yang melingkupi mayat Dewa Darah membumbung naik, hingga terdengar suara teriakan. "Matilah kau."     

BAAAMMM!     

Energi dewa membuat Supreme Saint Xuefu terpental ke belakang dan terkubur di dalam tanah.     

Supreme Saint Xuefu terjungkal keras di tanah. Tubuhnya mendadak kaku dan nyaris hancur.     

Melihat itu, para Penegak Hukum lainnya sontak merasa terkejut. Mereka benar-benar gagal paham dengan apa yang sedang terjadi.     

"Itulah akibatnya jika berani bersikap lancang kepada dewa." Zhang Ruochen mengumpat.     

Sebagai Grand Master Sekte Dewa Darah, maka Zhang Ruochen juga mengetahui banyak rahasia tentang Dewa Darah. Rumornya, Dewa Darah pernah menguasai Supreme Canon. Maka dari itu, meski dia sudah mati, tapi kehendak dewanya masih akan tetap abadi. Yang jelas, dia tidak bisa dibandingkan dengan dewa-dewa tanpa Supreme Canon lainnya.     

Karena kelancangannya, maka Supreme Saint Xuefu harus berakhir seperti itu. Dia baru saja mengaktifkan kehendak dewanya dan mendapatkan hukuman. Rupanya, dia benar-benar sedang mencari masalah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.