Kaisar Dewa

Jiwa Senjata Hundred Dragon Cuirass Kaisar Ming



Jiwa Senjata Hundred Dragon Cuirass Kaisar Ming

3Yan Wushen menatap Pan Ruo dengan tampang takjub. Tak disangka, ternyata wanita ini sangat berani. Bahkan dia berani menantang empat Heavenly King sekaligus.     

Yan Wushen melambaikan tangannya dan memasukkan Chi Kunlun ke dalam harta karun ruangnya.     

Dengan begitu, meski dia harus bertempur melawan empat Heavenly King, dia tidak perlu lagi mengkhawatirkan keselamatan Chi Kunlun.     

Selama ini, setelah dikejar-kejar oleh mereka berempat, Yan Wushen pun mulai merasa muak. Kali ini, dia benar-benar ingin melampiaskan amarahnya.     

"Yan Wushen, sebelum-sebelumnya kau sangat beruntung karena masih bisa lolos dari kami. Tapi kali ini, hal itu tidak akan terjadi lagi."     

Heavenly King yang membawa permata putih sedang menatap Yan Wushen, seolah dia sudah memegang takdir lawannya.     

Sambil bicara, dia melepaskan aura dahsyat yang mirip seperti Supreme Saint Netherwilt.     

Selain jantung dan Linglai meridian yang terletak di kepalanya, maka tubuhnya sudah berada di level Netherwilt. Akan tetapi, kedua bagian tubuh itu sedang diselimuti oleh aura dahsyat, hingga tidak meninggalkan celah kelemahan sedikit pun.     

Pan Ruo mendadak terkejut. Tak disangka, ternyata Heavenly King ini sudah memurnikan fisiknya. Padahal, dia masih berada di Alam Saint King.     

Pada umumnya, setelah separuh tubuh kultivator berada di level Netherwilt, maka dia akan kesulitan untuk mengendalikan energinya. Dengan begitu, maka dia terpaksa harus menembus ke Alam Supreme Saint Netherwilt.     

Namun, Heavenly King dari Dunia Langit ini sudah sangat dekat dengan alam Supreme Saint. Jika dia ingin menembus ke alam baru, maka dia bisa langsung melakukannya dan membentuk tubuh immortalnya.     

Namun, dia memilih untuk mengendalikan kekuatannya dan belum menembus ke alam baru. Itu adalah sesuatu yang luar biasa.     

Yan Wushen meliriknya dan berkata. "Kabur? Heavenly King Chiguo, mentang-mentang tubuhmu sudah berada di level Netherwilt, jangan kira kau bisa meremehkan semua orang. Tanpa ketiga saudaramu, aku masih bisa mengalahkanmu dengan satu tangan."     

Mo Sheng menatapnya dengan tampang menimbang-nimbang. Sekarang ini, kelemahannya terletak pada jumlah. Namun, jika ada orang lain yang menahan satu atau dua di antara empat Heavenly King tersebut, mungkin dia masih bisa mengimbangi mereka.     

"Yan Wushen, kau tidak akan bisa memprovokasi kami. Kami berempat selalu bergerak bersama-sama. Jika kau tidak ingin kalah, lebih baik kau menyerah sekarang juga."     

Kata Heavenly King yang membawa pedang tajam.     

Dia berada di peringkat kedua di antara empat Heavenly King tersebut. Dia adalah Heavenly King Zengzhang. Meski dia terlihat biasa-biasa saja, namun begitu dia menyerang, maka serangannya akan sangat mematikan.     

Pedang dewa di tangannya pernah digunakan untuk membunuh banyak elit, termasuk para Supreme Saint Netherwilt.     

Mereka berdiri berdasarkan peringkat masing-masing; timur, selatan, barat, dan utara. Mereka adalah Heavenly King Chiguo, Heavenly King Zengzhang, Heavenly King Guangmu, dan Heavenly King Duowen.     

Rumornya, mereka berempat pernah mendapatkan warisan Heavenly King dari peradaban sebelumnya. Berbekal kekuatan seperti itu, maka mereka berpeluang besar untuk menjadi dewa.     

Ada sebuah istana kuno di Dunia Langit, sedangkan empat Heavenly King itu adalah para penjaganya. Mereka sangat terkenal di sana.     

Setelah mendapatkan warisan tersebut, maka Dunia Langit benar-benar menaruh harapan besar kepada mereka. Yang jelas, sejak saat itu pula mereka diperlakukan dengan sangat istimewa.     

Yan Wushen berkata dengan sorot mata tajam. "Jika kalian memang ingin bertempur, maju saja. Kenapa masih buang-buang waktu? Lagipula, aku juga penasaran dengan kekuatan kalian."     

Setelah itu, Yan Wushen memancarkan aura Netherwilt, yang setara dengan Heavenly King Chiguo.     

Heavenly King Chiguo masih menyisakan bagian jantung dan Lingtai meridian di kepalanya, sedangkan Yan Wushen hanya menyisakan Lingtai meridian di kepalanya.     

Dengan begitu, artinya Yan Wushen sudah benar-benar sudah berada di puncak Saint King level sembilan.     

Begitu melihat pencapaian Yan Wushen, Heavenly King Chiguo langsung memicingkan matanya.     

Pan Ruo mengamati Yan Wushen lekat-lekat. Ternyata, sosok elit nomor pertama di Dunia Neraka benar-benar menghidupi reputasinya.     

Sejak zaman dahulu, hanya segelintir orang yang mampu membentuk fisiknya hingga di level seperti itu, terutama saat mereka masih berada di alam Supreme Saint.     

Heavenly King Chiguo melepaskan Chi Suci dan menyuntikkannya ke dalam permata putihnya. Setelah itu, dia mulai menyerap prinsip di langit dan bumi dengan beringas, lantas membentuk pusaran untuk menyerang Yan Wushen dan Pan Ruo.     

Sebagian besar pusarannya mengarah pada Pan Ruo. Yang jelas, dia ingin menaklukkan Pan Ruo terlebih dahulu, dan menyisakan Yan Wushen.     

"Hmph."     

Pan Ruo mendengus dingin dan melepaskan Chi Kematian dari tubuhnya.     

Hummmm.     

Ruangan di sekitarnya terguncang hebat, sebagaimana Sungai Nether tiba-tiba muncul dari ruang hampa. Terdapat banyak prinsip saintly way di dalam sungai tersebut, sembari menghisap prinsip-prinsip yang ada di sekitarnya.     

Dan Pan Ruo adalah dewi yang mengendalikan semua prinsip tersebut, sembari berdiri di atas Sungai Nether.     

Whooosh!     

Sebuah gelombang besar tiba-tiba muncul dari Sungai Nether, lantas berubah menjadi seekor binatang buas kuno yang memancarkan aura mengerikan.     

VOOSH!     

Sungai Nether mengandung energi kematian, yang dapat menghancurkan apapun. Bahkan ruangan di sekitarnya akan meleleh setelah terkena energi tersebut.     

Dengan perlindungan Sungai Nether, maka dia berhasil meredam serangan Heavenly King Chiguo. Tidak lama kemudian, serangan mereka berdua sama-sama hilang.     

Pan Ruo berdiri di atas sungai, sambil mengamati situasi di sekitarnya.     

"Pantas saja kau bisa menjadi salah satu kandidat Nona di Istana Takdir. Ternyata kau memang hebat. Aku baru saja meremehkanmu." Kata Heavenly King Chiguo.     

Sambil bicara, Heavenly King Chiguo kembali mengaktifkan permata putihnya dan melepaskan gelombang suara, hingga api dan angin terlepas darinya dengan momentum yang kuat.     

Di waktu yang sama, Heavenly King Zengzhang mulai menyabetkan pedang dewa di tangannya, sambil melepaskan pedang Chi dan merobek ruang di hadapannya.     

Kemudian, Heavenly King Guangmu dan Heavenly King Duowen juga melancarkan serangannya masing-masing. Pergerakan mereka terlihat sangat kompak dan sempurna.     

Seekor naga api melingkupi lengan Heavenly King Guangmu. Naga itu adalah spesies kuno yang langka, dan kekuatannya mirip seperti kultivator di level Path's Anterior.     

Selama berhadapan dengan musuh yang lebih lemah, Heavenly King Guangmu tidak pernah ikut campur, karena naga apinya sudah cukup untuk membakar lawan-lawannya.     

Dia membawa sebuah pecut perunggu dengan inskripsi-inskripsi aneh di permukaannya. Begitu dia mengayunkan pecutnya, maka itu dapat merobek langit dan bumi.     

Sementara itu, Heavenly King Duowen membawa payung chaotic. Terdapat delapan permata yang berbeda-beda pada payungnya. Apabila diaktifkan, maka permata-permatanya akan melepaskan cahaya brilian.     

Begitu ketiga Heavenly King menyerang secara bersamaan, bahkan sosok setangguh Yan Wushen tidak berani ceroboh.     

Chi Yanluo menyeruak dari tubuhnya, hingga berubah menjadi sebuah kitab misterius.     

Setelah ketiga Heavenly King mengeluarkan senjatanya masing-masing, Yan Wushen pun tidak berani bertindak ceroboh. Jika dia bertempur dengan tangan kosong, maka dia akan berada di posisi yang kurang unggul.     

Terdapat tiga kata demonic misterius di permukaan kitabnya, yang seolah dapat mengendalikan hidup dan mati.     

"Kitab Kematian. Aku akan mengendalikan hidup dan mati."     

Dari angkasa, terdengar suara kencang.     

Kitab kuno itu memancarkan energi hidup dan mati, hingga berhasil meredam serangan ketiga Heavenly King.     

Di sisi lain, Pan Ruo mulai mengaktifkan Ilmu Takdir-nya, sebagaimana kompas biru kecoklatan terlepas dari tubuhnya dan melayang di atas kepalanya.     

Beberapa kekuatan takdir terlepas dari kompas tersebut, hingga mendistorsi ruang di sekitarnya. Kekuatan takdirnya berhasil meredam serangan Heavenly King Chiguo.     

"Itu adalah Kompas Takdir! Ternyata, senjata dewa milik Istana Takdir berada di tangannya."     

Begitu melihat senjata Pan Ruo, Yan Wushen mendadak terkejut.     

Ternyata, itulah kenapa dua kandidat nona lainnya sempat menemui Yan Wushen dan meminta bantuannya. Ternyata, mereka merasa terancam dengan keberadaan Pan Ruo.     

Kompas Takdir-nya sudah mengenal Pan Ruo, hingga sampai pada batas tertentu, dia dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh Istana Takdir.     

Pada mulanya, Yan Wushen khawatir bila Pan Rup akan melarikan diri dari sana. Tapi sekarang, tampaknya wanita itu bisa membantunya untuk menahan Heavenly King Chiguo sejenak. Dengan begitu, maka dia bisa menghadapi ketiga Heavenly King lainnya.     

Tentu saja, tekanan yang dialami oleh Yan Wushen menjadi lebih ringan.     

"Hahaha, karena kalian ingin main-main, maka aku akan menurutinya. Pusaran Ruang."     

Yan Wushen tertawa, seraya merentangkan tangannya dan melepaskan kekuatan ruang.     

Tiba-tiba, pusaran ruang muncul di samping Heavenly King Zengzhang. Dengan pusaran kencang, tiba-tiba daya hisap yang kuat terbentuk dan mulai menghisap Heavenly King Zengzhang.     

Heavenly King Zengzhang mengayunkan pedangnya. Empat inskripsi aneh, Tanah, Angin, Air dan Api sama-sama bermunculan di pedangnya dan membekukan ruang di sekitarnya.     

Yang jelas, empat Heavenly King memiliki senjata bertipe Tanah, Angin, Air, dan Api. Sehingga, mereka dapat dengan mudah melepaskan empat kekuatan elemen.     

Empat Heavenly King, seperti halnya Xuemo, bukanlah para master Ilmu Kuno. Akan tetapi, mereka menguasai Word Creation Power, sehingga mereka bisa disejajarkan dengan para master Ilmu Kuno. Sebab, mereka bisa menciptakan dan menaklukkan dunia dengan menggunakan empat kekuatan elemen tersebut.     

Begitu Yan Wushen dan Pan Ruo menyerang empat Heavenly King, saat itu cahaya emas menyeruak dari kedalaman Gunung Darkmourn. Cahaya itu muncul di jarak ribuan mil jauhnya dari medan pertempuran.     

Cahaya emasnya adalah seekor naga. Panjangnya mencapai 10 kaki. Dia sedang bersembunyi di belakang batu besar.     

Di salah satu cakarnya, di sana terdapat daging kering, sebagaimana dia sedang mengamati pertempuran sambil menikmati daging tersebut.     

Jinlong sedang mengamati Pan Ruo lekat-lekat dengan ekspresi aneh di matanya.     

"Hundred Dragon Cuirass Kaisar Ming, kenapa senjata itu bisa jatuh ke tangan wanita dari klan Nether? Apa aku salah lihat?"     

Gumamnya dengan wajah menimbang-nimbang.     

Setelah itu, dia kembali memeriksanya.     

Tidak lama kemudian, Jinlong menjadi semakin yakin bahwa aura Hundred Dragon Cuirass memang berasal dari Pan Ruo.     

Hundred Dragon Cuirass adalah salah satu senjata supreme milik klan Zhang, sekaligus simbol Kaisar Ming di masa lampau. Benda itu memiliki nilai yang luar biasa, tapi kenapa bisa jatuh ke tangan orang lain? Apalagi, orang itu berasal dari Dunia Neraka.     

"Kabarnya, Pusat Kekaisaran Shengming dihancurkan oleh seorang wanita. Apa itu dia?"     

Pikiran itu melintas di benak Jinlong.     

Setelah itu, dia menggelengkan kepalanya dan berkata. "Mustahil. Bahkan dia belum menjadi Supreme Saint. Bagaimana mungkin dia bisa menghancurkan kekaisaran?"     

"Kecuali... ada salah satu pecundang dari keturunan Zhang, yang sampai terpedaya oleh kecantikannya, hingga cuirass itu sampai jatuh ke tangan orang lain? Astaga, mestinya memang ada satu pecundang di keluarga Zhang. Ya, benar begitu. Ah, kecantikan memang selalu membawa masalah! Dasar wanita perusak bangsa."     

"Sigh, padahal Dragon Lord sudah menjaga klan Zhang selama ribuan tahun. Tak kusangka, ternyata klan hebat seperti mereka juga akan berakhir seperti ini. Semoga klan Zhang belum hancur total. Seharusnya ada satu atau dua keturunannya yang masih tersisa, kan? Meski hanya ada satu keturunan, Dragon Lord ini pasti akan membantunya untuk membangun kembali klan Zhang."     

Sambil memikirkannya, Jinlong kembali mengunyah daging di cakarnya. Meski langit runtuh sekalipun, dia tidak akan berhenti makan.     

"Astaga, jiwa-jiwa suci lainnya masih tertinggal di Gunung Darkmourn. Tapi kenapa aku harus menderita sendirian seperti ini. Pertama-tama, aku tidak bisa merasakan keberadaan jiwa suciku. Dan sekarang, aku menemukan wanita pembawa masalah. Apa yang harus kulakukan?"     

Jinlong mengernyitkan dahinya dan mendadak stress.     

Karena sekarang ini, dia tidak bisa bertindak gegabah. Apabila Penegak Hukum sampai mengetahui keberadaannya, maka itu akan kembali memicu masalah baru.     

Tanpa punya solusi untuk menghadapi masalah tersebut, Jinlong pun memilih bersembunyi dan kembali mengamati situasinya.     

Setelah memakan sepotong daging, Jinlong kembali mengeluarkan daging lainnya. "Aku hampir kehabisan stok dagingku. Aku harus mendapatkannya lagi. Kenapa hidupku harus sengsara seperti ini. Sigh."     

Sambil mendesah, dia kembali memakan dagingnya.     

Kalau dilihat-lihat, sebenarnya itu bukanlah daging biasa, karena dagingnya berasal dari binatang buas di level Saint King. Namun, dia masih belum puas. Kali ini, dia benar-benar ingin membunuh Supreme Saint dan mendapatkan suplai daging lainnya.     

Hanya daging Supreme Saint yang bisa membuatnya kenyang.     

Sementara itu, pertempuran yang terjadi di medan pertempuran terlihat semakin intens.     

Sebelum-sebelumnya, Pan Ruo bertempur melawan Heavenly King Chiguo, sedangkan Yan Wushen bertempur melawan tiga Heavenly King sekaligus. Tapi sekarang, Pan Ruo dan Yan Wushen bekerja sama untuk menghadapi empat Heavenly King.     

Meski mereka kalah jumlah, Pan Ruo dan Yan Wushen masih mampu menghadapi keempat Heavenly King, terutama bila mereka bekerja sama.     

Tidak diragukan lagi, kekuatan Pan Ruo masih sangat terbatas, namun Ilmu Takdir yang dikuasainya sangat misterius. Hal itu membuat empat Heavenly King sedikit kewalahan.     

Di belakang Pan Ruo, di sana terdapat Gerbang Takdir yang tinggi dan kokoh, yang seolah terbuat dari bebatuan misterius dengan banyak inskripsi di permukaannya.     

Sehingga, gerbangnya akan meredam serangan apapun yang berada di dekatnya.     

Ilmu Takdir sama hebatnya seperti Ilmu Origin. Apabila dibandingkan dengan tujuh Ilmu Kuno lainnya, maka keduanya jauh lebih hebat dan kuat.     

Berbekal Gerbang Takdir dan Kompas Takdir, Pan Ruo nyaris tak tertandingi.     

"Aku penasaran, sebenarnya dari mana dia berasal? Kenapa dia bisa menguasai Ilmu Takdir dalam kurun waktu beberapa tahun?" sambil mengamati performa Pan Ruo, Yan Wushen menjadi semakin penasaran.     

Segala tentang Pan Ruo adalah sebuah misteri. Bahkan para pemimpin Istana Takdir juga tidak bisa memprediksinya.     

Meski Pan Ruo bukanlah seorang master takdir, namun talentanya dalam ilmu takdir terbilang sangat tinggi. Dalam sejarah Ilmu Takdir, hanya segelintir orang yang dapat menandinginya.     

Tentu saja, dalam situasi semacam ini, Yan Wushen tidak terlalu peduli dengan asal usul Pan Ruo. Sebaliknya, dia terpukau dengan kehebatan wanita tersebut.     

Itu adalah sebuah pencapaian tersendiri apabila mereka berhasil menahan empat Heavenly King sekaligus.     

"Heavenly King Chiguo, rasakan tinjuku! Wrath of Yanshen!"     

Yan Wushen berteriak dan melancarkan pukulan.     

Chi Yanluo dalam jumlah besar menyeruak dari tubuh Yan Wushen, yang seolah dapat membakar apapun di sekitarnya.     

Heavenly King Chiguo memetik empat senar pada sitarnya dan melepaskan kekuatan Tanah, Angin, Air, dan Api, sebelum akhirnya berubah menjadi dunia besar yang melingkupi Yan Wushen.     

BOOM!     

Dunia yang diciptakan olehnya dengan empat elemen meledak begitu saja, akibat gagal menahan tinju Yan Wushen.     

Namun, ada saat ini, Heavenly King Zengzhang mengayunkan pedangnya, sebagaimana empat inskripsi pedang dan empat elemen mulai bermunculan. Lantas, energi-energi itu mulai menyatu, seolah dapat menghancurkan apapun.     

Yan Wushen melirik Heavenly King Zengzhang, lantas mengeluarkan Kitab Kematian dan mulai menangkis pedang dewa tersebut.     

Rentetan bayangan muncul dari Kitab Kematian dan berusaha menghentikan pedang dewanya. Meski bayangan-bayangan itu hancur, namun energi yang terkandung pada pedang dewanya juga sempat terurai.     

Setelah itu, Yan Wushen menudingkan jarinya dan melepaskan prinsip-prinsip ruang. Lantas, sebuah titik hitam muncul di hadapannya.     

WHOOOSH!     

Titik hitamnya meledak dan berhamburan ke segala penjuru.     

Melihat itu, Heavenly King Zengzhang mulai memicingkan matanya dan meletakkan pedangnya secara vertikal.     

CLANG!     

Titik hitamnya mengandung energi ruang yang dahsyat, hingga berhasil mengguncang pedang dewanya. Bahkan, gelombang energinya nyaris membuat pedang itu terlepas dari genggaman Heavenly King.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.