Kaisar Dewa

Jinlong Mengambil Armor



Jinlong Mengambil Armor

3Begitu melihat empat Heavenly King bergerak mundur, maka Ghost Lord Yulin, Skeleton King Jinlie, dan Corpse King Yuanjue sama-sama mendesah lega dan terlihat gembira.     

Bagaimanapun juga, mereka memang ingin bertempur melawan elit dari Dunia Langit. Itu adalah mimpi mereka.     

Lagipula, Empat Heavenly King adalah sosok yang sangat tangguh. Jika mereka bertempur sendirian melawan Empat Heavenly King, nasib mereka tidak akan berakhir baik.     

Bisa dibilang, berkat pertempuran tersebut, maka ambisi mereka sudah terpenuhi. Walaupun mereka terluka parah dan kehilangan banyak pasukannya, namun setelah mereka berhasil melukai Empat Heavenly King, namun mereka tetap puas dengan hasilnya.     

Begitu kabar ini tersebar di Dunia Neraka, maka itu akan menimbulkan kegaduhan. Seketika itu juga, reputasi mereka akan meningkat drastis, hingga mereka akan dianggap sebagai para elit papan atas.     

Pan Ruo masih terlihat sangat tenang. Perlahan-lahan, dia mulai mengembalikan kekuatannya, dan menyerap Gerbang Takdir ke dalam tubuhnya.     

Yan Wushen juga menarik Kitab Kematian-nya, lantas menoleh ke arah Pan Ruo dan tersenyum. "Kali ini, berkat bantuan kalian, maka kita bisa menang. Kalau tidak, maka aku akan kesulitan untuk menghadapi mereka berempat. Kalau begitu, aku berhutang budi kepada kalian. Di kemudian hari, bila kalian sampai terkena masalah, maka kalian boleh mencariku."     

"Saudara Yan, kau terlalu baik. Padahal, kita memang ditugaskan untuk bertempur melawan para kultivator dari Dunia Langit. Bagaimanapun juga, adalah sebuah kehormatan bisa bertempur di sisimu." Kata Ghost King Yulin sambil tersenyum dan memujinya.     

Tidak diragukan lagi, Yan Wushen adalah sosok yang sangat tangguh. Bahkan di Dunia Neraka, hanya segelintir kultivator yang berani menghadapinya.     

Sebenarnya, pernah ada beberapa kultivator yang berani menantang Yan Wushen sebelumnya, namun mereka semua telah dihajar habis-habisan. Bahkan sosok elit di ranking kedua dan ketiga di Dunia Neraka juga pernah dihajar habis-habisan.     

Maka dari itu, selama berhadapan dengan Yan Wushen, Ghost King Yulin perlu bersikap hati-hati. Kalau tidak, dia bisa terkena masalah.     

Secara natural, Yan Wushen paham dengan maksud perkataan Ghost King Yulin. Oleh karena itu, dia berkata dengan tampang serius. "Aku bisa menilai orang lain. Tenang saja, karena kalian baru saja membantuku, maka aku pasti akan mengingatnya dengan baik. Kalau begitu, silahkan pergi dan memulihkan diri."     

"Baik, kami pamit." Kata Ghost King Yulin.     

Setelah berpamitan dengan Yan Wushen dan Pan Ruo, mereka bertiga pergi meninggalkan medan pertempuran bersama dengan beberapa pasukan yang tersisa.     

Sedari awal, Corpse King Yuanjue selalu diam dan tak bicara apapun.     

Semua orang tahu kalau dia memang jarang bicara.     

Yan Wushen menatap Pan Ruo dan berkata dengan ekspresi menimbang-nimbang. "Jika aku sendirian, kurasa aku tidak akan sanggup mengalahkan Empat Heavenly King, tapi... hahaha. Mulai sekarang, kau adalah temanku dan aku akan membantumu menjadi Nona Istana Takdir. Jika kau bekerja sama denganku dan menjadi lebih kuat, maka kita bakal sanggup menandingi mereka, atau bahkan mengalahkan mereka berempat."     

"Empat Heavenly King memang sangat kuat. Lagipula, mereka memiliki kekuatan World Creation. Aku pun tidak sabar ingin bertempur lagi dengan mereka." Kata Pan Ruo dengan tenang. Matanya memancarkan cahaya.     

Meski wanita itu tidak mengungkapkan keputusannya – terkait kerjasamanya dengan Yan Wushen – tapi perkataannya sudah mengarah ke sana.     

Pada saat ini, cahaya saintly terbang di angkasa dan mendarat di tangan Yan Wushen.     

"Hmm? Kehendak dewa Xue Lingxian sudah menghilang. Sayang sekali, padahal aku juga ingin bertempur melawannya. Kini, kurasa peluang itu telah hilang."     

Setelah membaca pesan di Signal Flare tersebut, Yan Wushen pun menghembuskan nafasnya.     

Padahal, tadinya Yan Wushen sudah berniat untuk mengunjungi Sekte Dewa Darah. Tapi sekarang, dia tak bisa lagi berkunjung ke sana.     

"Baiklah, kalau begitu, aku akan mencari tempat untuk memulihkan diri dan berkultivasi. Pan Ruo, apa rencanamu selanjutnya?" Yan Wushen menoleh ke arah Pan Ruo.     

Pan Ruo menatap kedalaman Gunung Darkmourn dan berkata. "Aku berniat masuk ke gunung itu dan mempelajari Ilmu Takdir."     

"Kalau begitu, semoga beruntung."     

Setelah itu, Yan Wushen menghilang tanpa jejak.     

Pan Ruo masih berdiri di sana untuk sementara waktu, sambil merenung sejenak, sebelum akhirnya dia melesat menuju ke Gunung Darkmourn.     

Pertempuran di antara Dunia Langit dan Dunia Neraka telah berakhir. Baik Yan Wushen maupun Empat Heavenly King sama-sama terluka parah. Setelah kabar ini tersebar luas, maka itu akan sangat menggemparkan.     

Sayangnya, tidak ada penonton dalam pertempuran mereka, selain Jinlong, yang selama itu menonton pertempuran sambil memakan dagingnya.     

"Hmm? Apa yang akan dilakukan oleh wanita itu? Kenapa dia masuk ke Gunung Darkmourn? Aku akan mengikutinya. Dengan begitu, mungkin aku bisa mendapatkan tubuhku kembali."     

Diam-diam, Jinlong mulai mengikuti Pan Ruo.     

...     

Setelah enam Penegak Hukum pergi dari sana, maka situasi di Sekte Dewa Darah kembali tenang.     

Setelah diserang beberapa kali, maka kondisi sekte benar-benar rusak parah. Selain Puncak Yingzhu, Gunung Qianyuan dan Altar Dewa Darah, maka tempat-tempat lainnya hancur total. Sehingga, mereka perlu membangunnya kembali.     

Akan tetapi, beberapa orang akan mengurusnya. Bahkan mereka tidak perlu didampingi oleh Zhang Ruochen.     

Puncak Yingzhu, di dalam Aula Guiyuan.     

Setelah memulihkan diri, maka kondisi Zhang Ruochen telah kembali di puncaknya. Baru sekarang ini akhirnya dia bisa menghitung pencapaiannya di pertempuran sebelumnya.     

Selain beberapa Demonstone Engraving dan Rune Suppression Stone yang diberikan kepada Blackie, maka harta karun lainnya masuk ke kantong Zhang Ruochen.     

Sambil membalikkan tangannya, Zhang Ruochen mengeluarkan Bola Ruang dan menyimpan semua harta karun tersebut.     

Ada banyak harta karun di bawahnya, termasuk Azuresky Holy Dragon dan Xuetu Shenzi.     

Bahkan Zhang Ruochen sudah tidak sabar lagi untuk menghitungnya. Lagipula, dia baru saja mendapatkan harta karun dari tangan ribuan Saint King.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen telah mendapatkan perhitungan kasar atas pencapaiannya dalam pertempuran tersebut. Di waktu yang sama, wajahnya tampak berseri-seri.     

"Satu senjata supreme, dua senjata dewa, tiga senjata king, tujuh Demonstone Engraving, delapan harta karun untuk membentuk Fisik Immortal, dan 13 Godstones..."     

Harta karun semacam itu bisa memicu pertempuran besar-besaran. Bahkan seorang Supreme Saint akan tertarik untuk mendapatkannya.     

Bahkan dunia lemah belum tentu memiliki harta karun seperti itu.     

Infernal Purgatory Tower merupakan sebuah senjata supreme. Sedangkan Nethersun Wheel dan Kitab Cahaya sama-sama merupakan senjata dewa. Senjata-senjata itu diciptakan oleh dewa di masa lampau. Maka dari itu, senjata-senjata itu sangat kuat, bahkan pernah digunakan untuk membunuh dewa.     

Di antara tiga senjata king, Blade of the Voracious Wolf milik Mo Sheng adalah jenis senjata terbaik. Tapi sayangnya, senjatanya rusak parah. Sebaliknya, kualitas Purple-gold Demonic Spear dan Blacsoul Umbrella milik para kultivator Blackdemon tergolong lebih lemah, namun kondisinya cenderung lebih baik.     

Lagipula, jika bukan karena Blacksoul Umbrella, mungkin 800 Saint King dari Daratan Blackdemon akan mati setelah terkena serangan petir Zhang Ruochen. Bila hal itu terjadi, maka dia tidak perlu bantuan Xue Lingxian untuk mengalahkan mereka.     

"Ternyata para kultivator dari Daratan Blackdemon memang hebat. Mereka sanggup mengumpulkan banyak Demonstone Engraving. Kata Blackie, Demonstone Engraving adalah sebuah senjata dewa. Aku penasaran, apakah itu benar atau tidak."     

Sambil menyentuh ukiran pada batu kuno tersebut, Zhang Ruochen mulai memikirkan banyak hal.     

Ada 12 Demonstone Engraving di hadapannya. Kalau dihitung dengan Demonstone Engraving di tangan Blackie, maka dia sudah mengumpulkan 13 batu. Bisa dibilang, itu adalah satu pertiga dari total keseluruhannya.     

Jumlah ini lebih banyak dibandingkan koleksi Demonstone Engraving di tangan Pasar Gelap.     

Menurut Zhang Ruochen, karena jumlah kultivator dari Daratan Blackdemon sangat banyak, maka mereka pasti telah mengumpulkan lebih dari 8 batu. Namun, dia masih belum tahu siapa yang membawanya.     

Total seluruhnya mencapai 36 batu. Zhang Ruochen sudah mendapatkan 13 di antaranya, sedangkan Pasar Gelap menyimpan sembilan batu. Sehingga, totalnya sudah mencapai 25 batu.     

Dalam kata lain, masih ada 11 batu yang berserakan di luar sana. Yang jelas, bukan perkara mudah untuk mengumpulkan semuanya.     

Toh, Pasar Gelap adalah sebuah kelompok yang sangat kuat. Sekte Bulan Penyembah Setan juga tidak bisa diremehkan. Oleh karena itu, Daratan Blackdemon tidak akan sanggup mendapatkan Demonstone Engraving dari kedua kelompok tersebut.     

Beberapa Demonstone Engraving juga menghilang tanpa jejak. Keberadaannya masih belum diketahui.     

Oleh karena itu, sekuat apapun Daratan Blackdemon, mungkin mereka hanya bisa mengumpulkan beberapa di antaranya.     

"Setelah kehilangan banyak Demonstone Engraving dalam satu kesempatan, maka Daratan Blackdemon pasti akan sangat membenciku." Zhang Ruochen tersenyum tipis.     

Dulu, Daratan Blackdemon berada dibawah perlindungan Daratan Kunlun, sampai akhirnya mereka memilih untuk berkhianat dan menjadi pionnya Daratan Heaven. Sialnya, Zhang Ruochen sedang bermusuhan dengan Daratan Heaven. Secara natural, dia juga membenci Daratan Blackdemon.     

Siapapun yang berasal dari Daratan Kunlun pasti akan membenci Daratan Blackdemon.     

Jika memungkinkan, bahkan Zhang Ruochen tida kakan membiarkan mereka mendapatkan satu Demonstone Engraving pun.     

Setelah mengamati 12 Demonstone Engraving-nya dengan seksama, Zhang Ruochen mulai memasang ekspresi serius. "Ternyata benar, batu-batu ini sangat misterius dan mengandung Ilmu Demonic. Jika mereka bisa menguasainya, maka mereka akan berpeluang untuk menembus Alam Dewa. Aku bertanya-tanya, siapa yang menciptakan batu ini. Meski aku tidak mempelajari teknik demonic, mungkin aku masih bisa mendapatkan beberapa manfaat darinya."     

Di kehidupan sebelumnya, kultivasi Zhang Ruochen masih tergolong lemah. Maka dari itu, dia belum pernah mendengar tentang Demonstone Engraving.     

Tapi di kehidupan yang sekarang, kultivasinya sudah jauh lebih hebat. Sehingga, dia bisa memahami misteri-misteri yang terkandung di dalam batu tersebut.     

Setelah bertempur beberapa kali, Zhang Ruochen mulai menyadari kelemahannya, yakni berada pada teknik pedangnya. Selain Pedang Waktu dan Sepuluh Pedang, dia tidak punya teknik lain yang bisa diandalkan. Di samping itu, True Thunder-fire Sword Technique atau Nine Lives Sword Technique milik Ling Feiyu juga sudah tidak sesuai dengan levelnya.     

Jika dia tidak bisa menemukan teknik pedang yang lebih kuat, maka dia harus menciptakan tekniknya sendiri.     

Meski itu sulit dilakukan, tapi dia masih harus mencobanya.     

Lagipula, para kultivator terkenal di zaman dahulu juga menguasai teknik ciptaannya masing-masing.     

Karena mereka menciptakan tekniknya sendiri, maka mereka bisa memaksimalkan potensinya.     

"Sekarang ini, aku telah menguasai 700 ribu Prinsip Pedang. Idealnya, dengan jumlah sebanyak itu, maka aku bisa menciptakan teknik pedangku sendiri."     

Cahaya memancar di matanya, sambil memantapkan niat di hatinya.     

Berbekal 13 Godstones di tangannya, mestinya itu akan lebih mudah.     

Baru-baru ini, banyak hal yang terjadi pada dirinya, hingga membuatnya berada di tengah pusaran badai. Oleh karena itu, dia perlu mengasingkan diri agar tidak terlalu menjadi perhatian publik.     

"Hmm?"     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen merasakan sesuatu.     

Zhang Ruochen melesat cepat dan meninggalkan Aula Guiyuan, dan kembali muncul di luar sekte.     

"Keluarlah."     

Zhang Ruochen berkata datar dan memfokuskan pandangannya ke satu arah.     

Tiba-tiba, sosok figur tampan keluar dari ruang hampa dan membungkuk kepada Zhang Ruochen, sembari memberinya salam. "Salam, Yang Mulia."     

Seorang pemuda tampan muncul di hadapannya. Dia adalah Pangeran Mahkota Klan Qitian Immortal Vampir di Daratan Kunlun, Qi Sheng.     

Dulu, setelah Permaisuri Chi Yao menjadi dewa, dia sempat menghabisi Immortal Vampir di Daratan Kunlun. Hanya Qi Sheng dan Ying Huo yang berhasil selamat.     

Di Wilayah Timur, Zhang Ruochen tidak sengaja bertemu dengan keduanya. Lantas, dia mengambil Tameng Salib Pembunuh Dewa dan binatang buas mereka. Sebenarnya, dia ingin membunuh mereka, namun Qiu Yichi tiba-tiba muncul dan menyelamatkan mereka berdua.     

Zhang Ruochen menatap Qi Sheng dan tampak terkejut. Tak disangka, ternyata Qi Sheng sudah berada di Alam Saint King level tujuh.     

Akan tetapi, saat dia kembali teringat dengan sumber daya milik Permaisuri Darah, ditunjang dengan bakat yang dimiliki oleh Qi Sheng, maka tidak terlalu aneh bila dia bisa berkembang dalam waktu singkat.     

Terutama Bottomless Abyss lantai dua, yang menyimpan banyak misteri. Bahkan, struktur waktu di dalam sana sangat berbeda dengan dunia luar.     

Sehingga, tempat itu memang sangat ideal untuk berkultivasi.     

"Qi Sheng, kenapa kau datang kemari?" tanya Zhang Ruochen.     

Qi Sheng berkata dengan sopan. "Yang Mulia, saya datang kemari untuk menyampaikan perintah Permaisuri Darah. Semoga Yang Mulia berkenan menyerahkan Xuetu Shenzi kepada saya."     

Mendengar itu, ekspresi Zhang Ruochen sontak berubah drastis. Tak disangka, ternyata Permaisuri Darah akan meminta Xuetu Shenzi.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen punya dendam yang cukup besar terhadap Xuetu Shenzi. Karena Xuetu Shenzi telah berada di tangannya, maka dia tidak akan melepaskannya begitu saja.     

Pada saat itu, intensitas membunuh memancar dari tubuh Zhang Ruochen.     

Begitu merasakan intensitas membunuhnya, mata Qi Sheng langsung berkedut-kedut, seraya berkata. "Kata Yang Mulia Permaisuri Darah, Xuetu Shenzi memiliki peran yang sangat signifikan baginya. Beliau berani menjamin bahwa Xuetu Shenzi tidak akan pernah muncul lagi di Daratan Kunlun dan menjadi musuh Anda."     

"Selain itu, Yang Mulia Permaisuri Darah juga membawakan sesuatu untuk ditukar dengan Xuetu Shenzi."     

Zhang Ruochen ingin menolaknya, namun setelah mengingat Kong Lanyou dan Chi Kunlun – yang masih berada di lantai dua Bottomless Abyss – maka dia kembali mengurungkan niatnya.     

Setelah itu, Zhang Ruochen berkata dengan serius. "Sampaikan kepadanya agar dia menepati janjinya. Aku tidak ingin melihat Xuetu Shenzi lagi di Daratan Kunlun."     

Kemudian, Zhang Ruochen mengeluarkan Xuetu Shenzi dari Bola Ruang dan melemparkannya ke arah Qi Sheng.     

"Yang Mulia, ini..."     

Qi Sheng mengangkat tasnya dan memasang ekspresi kebingungan.     

"Aku tidak membutuhkan apapun darinya."     

Kemudian, Zhang Ruochen menghilang tanpa jejak.     

Qi Sheng sempat termenung sejenak, sebelum akhirnya menyimpan kembali tas tersebut. Tapi sebenarnya, Permaisuri Darah sudah menduga hal tersebut.     

Meski begitu, minimal dia sudah menyelesaikan misinya dan mendapatkan Xuetu Shenzi.     

Tanpa berlama-lama, Qi Sheng segera membawa Xuetu Shenzi dan kembali ke Bottomless Abyss.     

...     

Di kedalaman Gunung Darkmourn, sebuah tempat yang dipenuhi Chi Yin sepanjang tahun dan sangat misterius. Di tempat itu, bahkan Saint King papan atas tidak berani masuk sembarangan.     

Tapi kelihatannya, Pan Ruo tidak asing dengan tempat tersebut. Bahkan, wanita itu tidak butuh waktu yang lama untuk memasukinya.     

Suasana di Gunung Darkmourn seperti di dunia lain. Tempatnya berwarna abu-abu dan banyak ruh-ruh yang bergentayangan. Tempatnya sangat sepi, tanpa tanda-tanda kehidupan.     

Di depan Pan Ruo, di sana ada sebuah gunung raksasa. Gunungnya sangat berbeda dengan gunung kebanyakan. Sebab, gunung itu mirip seperti sosok raksasa.     

"Ternyata Gunung Darkmourn memang tidak biasa. Tempat ini menyimpan banyak fragmen Takdir. Ini adalah tempat yang paling sesuai untuk mempelajari Prinsip Takdir."     

Sambil mengamati gunung berbentuk raksasa tersebut, mata Pan Ruo mendadak bercahaya.     

"Aku akan berkultivasi di sini untuk sementara waktu. Setelah itu, aku akan mencari jiwa senjata Hundred Dragon Cuirass milik Kaisar Ming atau mungkin menunggunya di sini."     

Setelah itu, Pan Ruo melangkah maju dan masuk ke gunung tersebut.     

Wanita itu tidak langsung terbang ke puncaknya. Sebaliknya, dia mendaki secara perlahan, sambil mempelajari misteri-misteri yang tersimpan di gunung tersebut dan menyerap fragmen-fragmen Takdir ke dalam tubuhnya.     

Sambil mengamati Pan Ruo yang mendaki gunung, Jinlong pun terkejut. "Oh? Ternyata dia memang sengaja datang ke tempat ini untuk mempelajari Prinsip Takdir."     

"Kalau begitu, mari kita ambil cuirass-nya terlebih dahulu."     

Setelah mengamatinya sejenak, Jinlong mulai merentangkan cakarnya.     

Saat dia masih berada di luar gunung, dia tidak bisa melancarkan serangan. Sebab, dia tidak ingin menarik perhatian Penegak Hukum. Tapi sekarang, karena dia sedang berada di kedalaman gunung, maka dia bisa melakukannya.     

Tiba-tiba, bayangan cuirass muncul di tubuh Pan Ruo, disertai dengan ratusan pilar cahaya emas yang menyeruak darinya, lantas berubah menjadi naga-naga emas yang mengaum kencang.     

"Hmm?"     

Pada saat itu, Pan Ruo merasa tersentak, sambil buru-buru mengaktifkan prinsip takdir di tubuhnya dan melepaskan Gerbang Takdir.     

Karena Jinlong teramat kuat, ditunjang dengan statusnya sebagai jiwa senjata Hundred Dragon Cuirass milik Kaisar Ming, maka dia memiliki koneksi khusus dengan senjata tersebut. Alhasil, Pan Ruo gagal mengendalikannya.     

BAAAMMM!     

Tiba-tiba Gerbang Takdir-nya meledak dan armor itu terlepas dari tubuhnya.     

Whoosh!     

Hundred Dragon Cuirass pun jatuh ke tangan Jinlong.     

Tiba-tiba, tubuh Jinlong membesar, hingga dia berubah menjadi seekor naga raksasa sepanjang puluhan ribu kaki. Sisik-sisik naganya sepanjang belasan kaki dan sekujur tubuhnya memancarkan cahaya emas.     

Jinlong terbang di angkasa dan tubuhnya memancarkan aura supreme. Hal itu membuat Pan Ruo merasa tertekan, hingga dia tak bisa bergerak. Akan tetapi, wanita itu masih terlihat tenang dan sama sekali tidak panik.     

Jinlong menatap Pan Ruo di bawahnya dengan tampang datar, seolah dia sedang menatap seekor semut.     

"Wanita dari Dunia Neraka. Bagaimana kau bisa mendapatkan cuirass ini? Jangan coba-coba berbohong kepadaku. Kalau tidak, maka aku akan merobek jiwamu dan membakarmu dengan api dewaku. Bahkan aku akan menyiksamu terlebih dahulu sebelum membunuhmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.