Kaisar Dewa

Celah Ruang di Lautan Yin Yang



Celah Ruang di Lautan Yin Yang

0Setiap kultivator yang pernah masuk ke Lautan Yin Yang pasti masih ingat dengan peristiwa yang terjadi di sana. Kemunculan Menara Chaotic Sun and Moon, salah satu di antara 10 senjata dewa, memang sempat menarik perhatian berbagai kelompok. Tapi selama mereka berada di sana dan ingin mendapatkannya, mereka malah babak belur.     

Menurut Blackie, jika figur tangguh yang ada di Lautan Yin Yang ingin membunuh mereka, maka tidak ada seorangpun yang bisa keluar dari Lautan Yin Yang hidup-hidup.     

Sejak saat itu, Lautan Yin Yang dianggap sebagai tempat terlarang. Tidak ada seorangpun yang berani masuk ke dalam sana.     

Saat ini, sosok yang mestinya sudah mati sejak ratusan ribu tahun silam tiba-tiba bangkit dan keluar dari Lautan Yin Yang. Seharusnya ada misteri khusus di balik semua itu.     

Saat Zhang Ruochen sedang memikirkannya, tiba-tiba cahaya saintly memancar dari angkasa.     

Zhang Ruochen menangkapnya dan merenung.     

"Ini adalah Signal Flare dari Ao Xinyan."     

Sambil mengamati cahaya brilian di tangannya, ekspresi Zhang Ruochen mendadak berubah.     

Pesan yang dituliskan oleh Ao Xinyan sangat sederhana. "Ketua, cepat datanglah ke Lautan Yin Yang, kami membutuhkan bantuanmu."     

"Padahal di sana ada beberapa kultivator yang baru saja bangkit dan seorang figur tangguh. Tapi kenapa mereka masih membutuhkan bantuanku?" Zhang Ruochen menjadi semakin penasaran.     

Setelah itu, dia mengirimkan Signal Flare dan ingin mengetahui detilnya.     

Dulu, ketiga meridian Zhang Ruochen pernah dihancurkan sewaktu dia pergi meninggalkan Klan Naga Suci. Sebenarnya, dia juga berencana mengunjungi Ao Xinyan untuk mengambil kembali formasi teleportasinya.     

Namun, saat itu Ao Xinyan berkata kepadanya bahwa figur tangguh dari Lautan Yin Yang sedang berkunjung ke klannya dan memindahkan semua anggota klan ke tanah leluhur milik Ras Divine Dragon. Sejak saat itu, Ao Xinyan kesulitan untuk memberi kabar kepada Zhang Ruochen, karena dia berada di tempat yang sangat terpencil.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun bahagia dengan keadaan Ao Xinyan. Di samping itu, dia juga tidak ingin buru-buru mengambil formasi teleportasinya, toh benda itu sudah berada di tempat yang aman.     

Tak disangka, setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya dia kembali mendengar kabar dari Ao Xinyan.     

Tidak lama kemudian, dia mendapatkan pesan balasannya.     

"Situasi di Lautan Yin Yang cukup unik. Saya tidak bisa menjelaskannya melalui Signal Flare. Jika saya bisa menyelesaikannya sendiri, maka saya tidak akan pernah meminta bantuan Anda."     

Setelah membaca pesan Ao Xinyan, Zhang Ruochen langsung mengernyitkan dahinya. Sebenarnya apa yang membuat Ao Xinyan gelisah?     

Yang jelas, dia tidak bisa menolak permintaan Ao Xinyan.     

Lantas, dia membalas pesan Ao Xinyan dan berkata bahwa dia akan segera berangkat ke lautan Yin Yang.     

Setelah memikirkannya sebentar, dia kembali mengirimkan Signal Flare lainnya. Tapi kali ini, pesannya ditujukan kepada Putri Bai Li di Istana Jiuli. Dia bertanya mengenai kondisi di Lautan Yin Yang.     

"Kabarnya, Dunia Neraka baru saja membuka celah ruang di dekat Lautan Yin Yang. Sekarang ini, pasukan mereka sedang berkumpul di sana dalam jumlah besar. Kurasa mereka sedang merencanakan sesuatu yang besar." balas Putri Bai Li.     

Kalau begitu, pesan Ao Xinyan pasti berkaitan dengan datangnya pasukan dari Dunia Neraka. Akan tetapi, pasti masih ada alasan lain yang lebih dalam.     

"Kenapa kau tiba-tiba memanggilku. Sebenarnya ada apa, Zhang Ruochen? Padahal kau tahu kalau aku sedang sibuk mempelajari Tanda Dewa di Danau Phoenix." Blackie muncul di sampingnya dengan tampang tidak senang.     

"Ikutlah bersamaku ke Lautan Yin Yang. Sesuatu sedang terjadi di sana." kata Zhang Ruochen dengan tampang murung.     

Lantas, dia mulai menjelaskan situasinya kepada Blackie.     

"Ternyata Dunia Neraka masih belum menyerah. Tak kusangka, rupanya mereka bisa membuka celah ruang di dekat Lautan Yin Yang. Padahal, mereka memerlukan banyak sumber daya untuk membukanya. Jadi, sebenarnya apa yang sedang mereka rencanakan? Apa mereka baru saja menemukan rahasia di Lautan Yin Yang? Tapi kenapa figur tangguh di Lautan Yin Yang membiarkan mereka begitu saja? Apa dia sudah pergi dari sana atau kembali hibernasi? Di samping itu, kenapa tiba-tiba Ao Xinyan memintamu untuk berkunjung ke sana? Apa itu memang berkaitan dengan pasukan dari Dunia Neraka atau masih ada alasan lain?" seraya membuka mulutnya, Blackie mulai menanyakan banyak hal.     

Zhang Ruochen tampak menimbang-nimbang. Sebenarnya, dia juga memiliki pertanyaan yang sama. Tapi sampai sekarang, dia masih belum bisa menemukan jawabannya.     

Jika dia ingin mendapatkan jawabannya, maka dia harus berkunjung ke Lautan Yin Yang.     

Lagipula, kalau menilai dari kekuatannya sekarang ini, dia sudah mampu melindungi diri.     

"Kurasa akan ada banyak perangkap di Lautan Yin Yang. Sebaiknya kau bersiap-siap, Zhang Ruochen. Apa kau benar-benar yakin ingin berkunjung ke sana?" tanya Blackie dengan tampang murung.     

Zhang Ruochen paham dengan maksud perkataan Blackie. "Kurasa masalah ini bisa menjadi ancaman besar bagi Daratan Kunlun. Kita harus memeriksanya."     

"Di samping itu, aku pernah berjanji kepada Ao Xinyan bahwa aku akan membantunya. Kurasa kita memang perlu berangkat ke sana."     

Blackie merenung sejenak, sebelum akhirnya berkata. "Baiklah kalau begitu."     

Kemudian, mereka berdua langsung berangkat menuju ke Lautan Yin Yang.     

Jalan utama menuju Lautan Yin Yang adalah dengan mengunjungi Wilayah Timur, lantas masuk ke sebuah belantara misterius, sebelum akhirnya melewati lubang cacing menuju ke tempat Klan Naga Suci.     

Tapi jalan itu akan membutuhkan waktu yang lama.     

Zhang Ruochen beranggapan bahwa wanita dari Klan Bermata Tiga pasti mengetahui rute yang lebih cepat.     

Pada akhirnya, mereka berdua mulai mengejar wanita tersebut.     

Rupanya, pergerakan wanita itu sangat cepat. Setelah 10 ribu mil jauhnya, akhirnya mereka berhasil menyusulnya.     

"Tunggu sebentar."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Pergerakan Ruang dan kembali muncul di hadapan wanita tersebut. Dia melayang di udara dan menghalangi jalannya.     

Wanita berjubah ungu pun mendadak berhenti. Seketika itu juga, lapisan cahaya saintly memancar di tubuhnya, sebagaimana wanita itu telah siap bertempur. "Kalian sudah mengikutiku sejak tadi. Apa kalian pikir bisa mengambil kembali Three Leaf Nine Lives Flower?"     

Sambil bicara, tubuhnya melepaskan energi kebencian.     

Zhang Ruochen pun terkekeh. "Tolong jangan salah paham. Aku hanya ingin pergi ke Lautan Yin Yang bersamamu."     

"Apa yang akan kau lakukan di sana?"     

Wanita berjubah ungu terlihat waspada. Kelihatannya dia masih belum percaya dengan perkataan Zhang Ruochen.     

"Sebenarnya aku sendiri juga tidak tahu. Tapi aku akan segera mengetahuinya setelah tiba di sana."     

Zhang Ruochen tidak berbohong. Dia memang tidak tahu dengan situasi yang sedang terjadi di sana.     

Tapi bagaimana mungkin seseorang pergi ke suatu tempat, namun dia tidak tahu dengan apa yang harus dilakukan?     

Wanita berjubah ungu menjadi semakin curiga dengan Zhang Ruochen.     

Dia paham bahwa Zhang Ruochen sudah berada di Alam Heaven's Reach. Bisa dibilang, pria itu adalah salah satu kultivator tangguh. Akan tetapi, wanita itu tidak terlalu memperdulikannya.     

"Sekarang ini, situasi di Lautan Yin Yang sangat rumit. Meski kau cukup tangguh, tapi bila kau pergi ke sana, maka kau tidak akan bisa kembali hidup-hidup. Saranku, lebih baik kau mengurungkan niatmu."     

Kelihatannya wanita berjubah ungu memang belum mengenal Zhang Ruochen, atau mendengar pencapaian-pencapaiannya di Daratan Kunlun. Maka dari itu, dia masih meremehkan kemampuannya.     

Namun, sebenarnya itu tidak terlalu mengejutkan, karena selama ini, dia sedang tertidur panjang di Lautan Yin Yang. Dia tidak pernah mendengar kabar dari dunia luar.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen tidak marah. Sebaliknya, dia masih bersikap ramah. "Terima kasih atas sarannya. Tapi aku harus pergi ke sana. Tolong antar kami ke sana."     

"Karena kau memang cari mati, maka kau bisa mengikutiku." wanita berjubah ungu mendengus.     

Setelah itu, dia melesat cepat ke arah gunung.     

Lagipula, dia sudah memperingatkan pria tersebut. Dia tidak akan kembali mengulang kalimatnya. Toh, pria itu memang bersikeras ingin berkunjung ke Lautan Yin Yang. Seandainya dia mati di sana, maka itu adalah salahnya sendiri.     

Tanpa ragu-ragu, Zhang Ruochen dan Blackie pun langsung mengikutinya.     

Seperti dugaan Zhang Ruochen, wanita berjubah ungu memang mengetahui rute yang lebih cepat menuju ke Lautan Yin Yang. Di tengah jantung hutan, di sana terdapat sebuah formasi teleportasi, yang bisa membawa mereka menuju ke perbatasan Lautan Yin Yang.     

Kalau menilai dari jarak tempuhnya, maka formasi teleportasi itu adalah sebuah alat transportasi antar alam dan bukan sebuah alat ciptaan seorang kultivator.     

Setelah melewatinya, Zhang Ruochen, Blackie, dan wanita berjubah ungu tiba di belantara Wilayah Pusat.     

"Tempat ini sangat dingin." Setibanya di sudut Lautan Yin Yang, Blackie sontak merasa kedinginan.     

"Ternyata Lautan Yin Yang sudah menjadi lebih dingin dibandingkan sebelumnya."     

Zhang Ruochen juga bisa merasakannya. Sedingin apapun Lautan Yin Yang, namun perbatasan luarnya hanya mampu mengancam Setengah Biksu.     

Tapi sekarang, situasinya sudah sangat berbeda. Perbatasan luar tempat itu bahkan dapat mengancam nyawa Biksu pun Saint King. Entah seperti apa situasi yang ada di dalam sana.     

Zhang Ruochen menduga bahwa semua itu berkat figur tangguh yang ada di Lautan Yin Yang. Sosok itu mengubah Lautan Yin Yang menjadi tempat yang tidak ramah bagi para kultivator.     

"Formasi terlarangnya telah diaktifkan. Bahkan Supreme Saint bisa mati di tempat ini. Selain ancaman dari para penghuni Lautan Yin Yang, di sana juga ada ancaman dari Dunia Neraka. Apa kau sudah pernah melihat celah ruangnya. Klan Nether dan Klan Bone dari Dunia Neraka sama-sama melewati celah itu untuk masuk ke Daratan Kunlun."     

"Kurasa tidak ada kultivator papan atas di tempat itu. Jika kalian pergi ke sana, maka itu akan sangat berbahaya."     

Wanita berjubah ungu memiliki kepribadian yang dingin. Dia selalu melepaskan auranya dan selalu waspada di hadapan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen dan Blackie sama-sama menatap kejauhan. Mereka sedang menatap celah ruang raksasa di ujung sana.     

Celah ruangnya sebesar seribu yard dan menganga lebar, bagaikan mulut seekor binatang buas.     

Energi dingin menyeruak dari celah ruang, hingga memenuhi area dalam radius ribuan mil di sekitarnya. Akibatnya, terdapat awan gelap dalam radius tersebut, yang menutupi sinar matahari.     

Para kultivator dari Klan Nether dan Klan Bone sedang berjaga di sekitar celah ruang. Di sana ada skeleton raksasa sebesar gunung dan sedang melayang di angkasa. Matanya memancarkan cahaya brilian, bagaikan sinar matahari.     

Ada beberapa istana raksasa yang melayang di tengah awan hitam. Di lantai istana tersebut, terdapat beberapa bendera dan orang yang mondar-mandir. Masing-masing istananya memancarkan aura dahsyat, seolah sedang menyimpan energi yang mengerikan.     

Meski sedang berada di jarak ratusan mil jauhnya, Zhang Ruochen bisa merasakan energi tersebut.     

Thunk!     

Beberapa binatang buas mulai berjatuhan dari langit, hingga mengguncang tanah di bawahnya.     

Ternyata, mereka adalah sekelompok naga raksasa. Mereka memancarkan aura yang dahsyat. Akan tetapi, mereka sedang terluka parah dan tak bisa bergerak. Yang jelas, mereka tidak sanggup melawan balik.     

Swoosh!     

Beberapa figur turun dari salah satu istana dan menginjak salah satu naga tersebut. Hal itu membuat naganya merintih kesakitan. Padahal, tubuh naga itu sekuat baja, tapi kali ini, tubuhnya nyaris terbelah. Pemandangan itu begitu mengerikan.     

"Naga-naga yang sempat melarikan diri sudah ditangkap. Dengan begitu, kita bisa kembali membuka sebagian segel di Lautan Yin Yang," kata salah satu kultivator dari Klan Nether.     

Dia memiliki dua tanduk di kepalanya dan mengenakan armor pertempuran yang terbuat dari sisik naga. Dia dan rekan-rekannya memancarkan aura kegelapan.     

Begitu Zhang Ruochen melihat kondisi Naga Dewa berwarna hitam, tiba-tiba matanya berbinar. Dia mengenal naga tersebut. Naga itu adalah Sky-swallowing Demonic Dragon, yang pernah menjadi musuh bebuyutannya di masa lalu.     

Leluhur Sky-swallowing Demonic Dragon adalah seekor naga tua dan pernah menjadi naga terkuat di Daratan Kunlun. Dia jauh lebih tangguh dibandingkan Sembilan Ahli Waris Daratan Kunlun.     

Sementara itu, Zhang Ruochen tidak mengenal naga-naga lainnya. Akan tetapi, kalau menilai dari aura mereka, mestinya mereka adalah para naga tangguh di Gunung Zulong.     

Kalau menilai dari perkataan kultivator dari Klan Nether, kelihatannya Gunung Zulong sudah jatuh ke tangan mereka.     

"Ternyata begitu. Kurasa mereka sedang berusaha mengekstraksi darah naga dan menggunakannya untuk menanggalkan segel di Lautan Yin Yang. Para naga itu memiliki garis keturunan Dewa Naga. Jika semua keturunannya sedang berada di Gunung Zulong, maka itu akan bermasalah," kata Blackie.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung mengernyitkan dahinya. Sebenarnya, apa yang sedang direncanakan oleh Dunia Neraka? Kenapa mereka sampai harus menangkap semua naga di Gunung Zulong?     

Seraya memikirkannya, tiba-tiba sebuah kapal perang hitam raksasa muncul di Lautan Yin Yang.     

Di atas kapal perang tersebut, di sana banyak kultivator dari Dunia Neraka. Mereka semua sudah berada di Alam Saint King.     

Terdapat beberapa naga raksasa yang tergeletak di dek kapal.     

Akan tetapi, kondisi naga-naga itu sudah kering. Darahnya telah dihisap habis.     

"Meski naga-naga ini lebih lemah, namun mereka masih punya beberapa manfaat. Lagipula, mereka masih memiliki garis keturunan Dewa Darah di tubuhnya, hingga darah mereka masih bisa digunakan untuk membuka segel pulau. Jika kita berhasil membuka segelnya, maka kita bisa mendapatkan banyak harta karun di Pulau True Dragon." kata salah satu elder dari Dunia Neraka.     

"Karena mereka masih ada gunanya, maka mari kita bahwa semua naga ke Pulau True Dragon dan menemui master." kata salah satu kultivator dengan sepasang tanduk di kepalanya.     

Sambil bicara, dia mengangkat beberapa naga yang sedang terluka dan melemparkannya ke atas kapal perang hitam.     

Sky-swallowing Demonic Dragon terlihat murka, namun dia tidak bisa melakukan apa-apa. Sebagai pewaris Gunung Zulong, maka dia benar-benar merasa malu dengan kondisi tersebut.     

"Sial! Ternyata mereka sedang memata-matai Pulau True Dragon." kata wanita berjubah ungu dengan tampang murung.     

"Kabarnya, Pulau True Dragon adalah tanah leluhur Ras Dewa Naga. Di sana, ada banyak harta karun peninggalan leluhur mereka. Apa Dunia Neraka sedang mengincar harta karun mereka?" kata Blackie dengan tampang menimbang-nimbang.     

Sebagian besar informasi mengenai Dewa Naga hanya sebatas legenda belaka. Tidak ada seorangpun yang bisa memastikan kebenarannya. Namun, Blackie pernah mendengar bahwa Ras Dewa Naga memang memiliki harta karun langka yang diidam-idamkan banyak dewa.     

"Kita tidak boleh membiarkan mereka masuk ke Pulau True Dragon. Aku penasaran, apa Ao Xinyan sudah menghubungi para kultivator tangguh dari Daratan Kunlun." ekspresi wanita berjubah ungu mendaak getir.     

Sebenarnya, wanita itu juga ingin menghentikan para kultivator dari Dunia Neraka. Namun, dia tidak yakin dengan peluang yang dimilikinya.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merasa tersentak. Ternyata, dia bukan satu-satunya orang yang dihubungi oleh Ao Xinyan. Sebenarnya, ada apa ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.