Kaisar Dewa

Tujuh Pembunuh Papan Atas



Tujuh Pembunuh Papan Atas

0Setelah pertempuran itu, maka lautannya kembali tenang. Kabut hitamnya juga berangsur hilang.     

Tiba-tiba, kapal hantunya berlayar ke arah yang berbeda dan menghilang di balik kabut hitam.     

"Huh? Ternyata kau pernah mendengar sesuatu tentang Zhang Ruochen? Kukira kau tidak pernah mendengarnya," kata Blackie dengan nada aneh.     

Sembari mengamati Zhang Ruochen, ekspresi wanita itu berubah secara kontan. Beberapa saat kemudian, ekspresinya kembali normal. "Sekarang ini, situasi di Lautan Yin Yang sangat kompleks. Mari kuantar kalian untuk bertemu dengan Putri Shenlong terlebih dahulu."     

"Putri Shenlong?"     

Wanita berjubah ungu tidak lagi membenci Zhang Ruochen. Lagipula, di era sekarang, sosok yang punya kekuatan seperti Zhang Ruochen memang sangat langka. Maka dari itu, dia menjadi lebih sabar saat menghadapi pria tersebut. "Putri Shenlong adalah putri Dewa Naga. Dulu, ada seorang figur tangguh yang pernah mengajarinya. Sekarang ini, dia sudah mengaktifkan garis keturunan Dewa Naga dan membentuk Fisik Dewa Naga."     

"Ternyata Ao Xinyan telah menjadi Putri Shenlong. Sudah kuduga, dia akan menjadi figur hebat nantinya." Blackie menatap Zhang Ruochen.     

Sky-swallowing Demonic Dragon muncul di atas kapal perang, sambil menatap Zhang Ruochen dengan ekspresi memelas. "Mereka telah menangkap semua naga di Gunung Zulong dan memindahkannya ke pulau True Dragon. Tolong bantu mereka."     

Demi klannya, dia rela menggugurkan harga dirinya dan meminta bantuan dari mantan musuhnya.     

Para Dragon King lainnya juga menatap Zhang Ruochen dengan raut memelas. Karena mereka sedang menghadapi situasi sulit, maka hanya Zhang Ruochen yang dapat membantunya.     

Zhang Ruochen menyapukan pandangan matanya kepada mereka, lantas berhenti menatap Sky-swallowing Demonic Dragon. Tak disangka, ternyata naga itu bakal meminta bantuan kepadanya.     

"Pulau True Dragon adalah zona terlarang di Lautan Yin Yang, sekaligus merupakan tanah leluhur Dewa Naga. Bukan perkara mudah untuk masuk ke tempat itu. Kalau tidak hati-hati, mereka bisa terbunuh. Tapi kenapa Klan Nether dan Klan Bone sampai berani mengambil resiko sebesar itu?" tanya Zhang Ruochen dengan tampang kebingungan.     

Sky-swallowing Demonic Dragon merenung sejenak, lantas menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Tapi beberapa waktu yang lalu, mereka sempat menyebutkan sesuatu, yakni sesuatu yang berkaitan dengan Kunci Gerbang Dunia. Kurasa mereka sedang mengincar kunci tersebut."     

"Kunci Gerbang Dunia? Apa itu?" Zhang Ruochen menjadi semakin kebingungan.     

Mendengar itu, ekspresi Blackie langsung berubah drastis. "Bagaimana mungkin? Kenapa kuncinya bisa berada di pulau True Dragon? Sial! Ini gawat. Astaga! Tak kusangka, ternyata Dunia Neraka sedang mengincarnya. Zhang Ruochen, kita harus melakukan sesuatu. Jangan sampai mereka mendapatkan kuncinya."     

"Huh? Sebenarnya kunci apa itu?" Zhang Ruochen terlihat penasaran.     

Seingatnya, Blackie jarang memasang ekspresi seserius itu. Tapi karena dia baru saja melakukannya, kelihatannya Kunci Gerbang Dunia adalah sesuatu yang sangat penting.     

"Jangan banyak bertanya. Sebaiknya kita berangkat ke Pulau True Dragon terlebih dahulu," kata Blackie dengan nada tergesa-gesa.     

Wanita berjubah ungu pasti baru saja merasakan sesuatu dengan Kekuatan Batin-nya, hingga ekspresinya berubah serius. "Para kultivator dari Klan Nether sedang berada di sini."     

Sambil bicara, tubuhnya menghilang di balik kabut hitam. Dengan bantuan Three leaf Nine Leaves Flower, maka dia membuat tubuhnya transparan dan menyatu dengan air laut.     

"Dia malah bersembunyi."     

Blackie menatap tempat persembunyian wanita itu dengan tampang jijik. Padahal, wanita itu sempat mengklaim kalau dirinya merupakan salah satu figur tangguh dari era kuno, tapi begitu dia merasa terancam, dia malah langsung bersembunyi. Baginya, itu benar-benar tidak masuk akal.     

Wanita itu mengacuhkan Blakcie dan tetap menyembunyikan auranya, agar para kultivator dari Dunia Neraka tidak bisa melacaknya.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berada di puncak kekuatannya. Sehingga, dia menjadi sangat percaya diri dengan kemampuannya. Maka dari itu, dia tidak melarikan diri. Dia malah menanti pertempuran tersebut.     

Swish! Swish! Swish!     

Terdengar tiga ledakan berturut-turut.     

Ruangan di depan mereka terguncang hebat, sebagaimana energi kegelapan mulai menyebar ke segala penjuru dan membuat langitnya gelap.     

Pada saat itu, energi kegelapan nyaris memenuhi seluruh Lautan Yin Yang.     

"Mengerikan sekali energinya. Bahkan energi itu lebih kuat dibandingkan ratusan Saint King dari Dunia Neraka sebelumnya." gumam Zhang Ruochen sambil tetap waspada.     

Tiga figur melangkah keluar dari awan hitam secara perlahan. Mereka memiliki wujud yang berbeda-beda, namun mereka bertiga sama-sama berselimutkan energi gelap. Mereka bertiga mirip seperti iblis.     

Karena saking kuatnya, maka energi yang dilepaskan oleh mereka sampai membentuk sebuah pusaran energi.     

"Huh? Ternyata kau, Zhang Ruochen." kata salah satu kultivator dari Dunia Neraka yang berada di sisi kiri.     

Dia memiliki wajah yang mengerikan, dengan satu mata dan mulut yang besar. Kepalanya dipenuhi sisik dan beberapa tentakel.     

Yang jauh lebih menakjubkan, dia memiliki empat tangan berotot, bagaikan empat ekor naga.     

Namanya adalah Night Sorrow.     

Zhang Ruochen telah menjadi sosok yang sangat terkenal di Dunia Langit dan Dunia Neraka. Para kultivator tangguh pasti pernah mendengar namanya.     

Semakin tangguh seorang kultivator, maka dia akan semakin waspada terhadap Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen sedang mengamati ketiga figur tangguh tersebut.     

Yang jelas, ketiga figur tangguh di depannya sama-sama berasal dari Klan Nether. 10 juta prinsip bermunculan - bagaikan jaring laba-laba - dari tubuh mereka.     

Sementara itu, sosok yang berada di barisan depan memiliki tubuh yang relatif lebih kurus. Hidungnya mancung dan sorot matanya setajam elang. Di samping itu, dia juga memiliki sepasang sayap hitam di punggungnya, yang memancarkan energi kegelapan.     

Dia tidak memiliki nama. Namun, para kultivator dari Dunia Langit dan Dunia Neraka kerap menyebutnya sebagai Never Die.     

Sedangkan sosok yang berada di samping kanan adalah seorang wanita. Dia bertubuh tinggi dan berwajah cantik. Bisa dibilang, penampilannya nyaris sempurna. Akan tetapi, ekspresi wajahnya sedingin es, tanpa emosi apapun.     

Wanita itu memiliki ekor kalajengking di belakang punggungnya. Ekornya berwarna gelap keemasan, dengan inskripsi-inskripsi hitam. Orang-orang akan merasa ketakutan setelah melihatnya.     

Jika sampai tersengat oleh ekor kalajengkingnya, maka itu akan sangat mematikan.     

Dia juga tidak memiliki nama. Namun orang-orang menyebutnya sebagai Bloody Ripples.     

"Tak kusangka, ternyata tiga di antara Tujuh Pembunuh Papan Atas dari Klan Nether sedang berada di sini. Night Sorrow, Never Die, dan Bloody Ripples."     

Begitu dia melihat mereka bertiga, ekspresi Zhang Ruochen mendadak berubah.     

Sebagai salah ras peringkat tiga di Dunia Neraka, maka Klan Nether berhasil melahirkan banyak kultivator tangguh.     

Setidaknya ada tujuh kultivator tangguh dari Klan Nether. Bisa dibilang, para kultivator dari Dunia Langit akan merasa ketakutan bila mendengar nama mereka. Mereka dikenal sebagai tujuh pembunuh dari Klan Nether. Mereka sudah berada di Alam Path's Anterior dan masing-masing dari mereka pernah membunuh setidaknya satu Supreme Saint Netherwilt.     

Yang jelas, bila mereka bertempur bersama, mereka akan semakin kuat. Mereka bisa membentuk tujuh formasi membunuh. Jika mereka bertujuh menggalang kekuatan, mereka tidak akan bisa dikalahkan. Bahkan Yan Wushen, yang dikenal sebagai sosok nomor satu di Dunia Neraka, mungkin tidak akan bisa mengalahkan mereka.     

Biasanya, ketujuh pembunuh itu selalu bepergian bersama. Karena Night Sorrow, Never Die, dan Bloody Ripples sedang berada di sini, artinya empat pembunuh lainnya juga berada di Lautan Yin Yang.     

"Ada apa dengan Kunci Gerbang Dunia? Kenapa Tujuh Pembunuh dari Klan Nether berada di tempat ini? Apa Three Emperor dan Twelve Reverends dari Klan Bone juga berada di sini?" tanya Zhang Ruochen dengan pesan telepati.     

Blackie bergumam pelan. "Sudah kubilang, kunci itu memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Jadi, bukan mustahil bila mereka mengerahkan segenap kekuatannya demi mendapatkan kunci tersebut."     

Sky-swallowing Demonic Dragon dan beberapa Dragon King mendadak gemetar ketakutan, terutama setelah mereka merasakan aura para kultivator dari Dunia Neraka. Mereka menyadari bahwa perbedaan kekuatan mereka terlampau besar. Sebab, ketiga kultivator itu dapat membunuh mereka hanya dengan mengedipkan matanya.     

"Zhang Ruochen, karena kau sudah berada di sini, maka jangan salahkan siapapun bila kau mati di tempat ini." Never Die bertangan empat menyeringai.     

Sambil bicara, empat saber - yang berselimutkan cahaya dingin - terbang darinya. Lantas, dia menggenggam saber-saber itu dengan keempat tangannya.     

Yang jelas, keempat sabernya bukan senjata biasa. Itu adalah senjata king, yang sangat tajam dan kuat.     

"Saber empat musim! Keempat sabernya melambangkan musim, dan keempat musimnya melambangkan kematian."     

Setelah Never Die menyabetkan empat saber di tangannya, maka energi gelap mulai menyeruak darinya dan mengaktifkan inskripsi-inskripsi king.     

Keempat musimnya adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim salju.     

Musim seminya terlihat penuh dengan vitalitas, bahkan dipenuhi oleh bunga-bunga yang bermekaran.     

Di musim panas, matahari bersinar terang dan melelehkan es.     

Di musim gugur, daun-daun kuning tampak berguguran dan menyelimuti gunung. Semuanya terlihat layu.     

Di musim salju, es dan salju memenuhi ruang di sekitarnya.     

Empat musim itu diciptakan oleh Never Die dan melambangkan pencapaian kutlivasinya.     

"Luar biasa! Ternyata teknik Never Die bukan hanya melambangkan kehancuran dan kematian, tapi juga energi kehidupan. Kalau menilai dari kemampuannya, maka pemahamannya dalam hidup dan mati pasti sudah berada di level tinggi. Kalau tidak salah, mungkin pemahamannya sudah berada di level Supreme Saint," gumam Zhang Ruochen.     

Empat saber - yang berselimutkan cahaya dan bayangan-bayangan musim - seolah mampu menghancurkan dunia dan membunuh semua penduduk di dalamnya.     

Saat berhadapan dengan lawan tangguh seperti Zhang Ruochen, Never Die memilih untuk melancarkan serangan penuhnya.     

Karena dia tidak ingin meremehkan musuhnya, Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dari Lautan Chi dan menggenggamnya di tangan.     

Selanjutnya, dia menebaskan pedangnya ke udara dan memperlihatkan ketajamannya.     

Begitu dia menyabetkannya, maka pedangnya mampu mengguncang dan merobek ruang di depannya.     

Woom!     

Ujung pedangnya langsung berbenturan dengan empat bayangan musim. Meski serangannya melemah, tapi momentumnya masih bergerak menuju ke arah Never Die.     

Setelah berkultivasi selama 24 tahun, maka pencapaian Zhang Ruochen terhadap teknik pedangnya kembali meningkat pesat. Dia menyabetkan pedangnya bagaikan seorang dewa pedang. Pergerakannya sangat mematikan.     

Dia menggabungkan teknik pedang dan kekuatan ruangnya, semata demi melancarkan serangan yang lebih mematikan.     

Di samping itu, selama 24 tahun terakhir, Pedang Kuno Abyss juga telah memurnikan banyak senjata saint. Kini, pedangnya memiliki 129.599 inskripsi. Dia hanya memerlukan satu inskripsi lagi untuk berevolusi menjadi senjata king.     

Tentu saja, proses evolusinya tidak mudah. Sebab, pedang itu masih harus melewati satu tribulasi sebelum berevolusi.     

Jika dia berhasil melewati tribulasi, maka dia akan menjadi senjata king. Seandainya dia gagal melaluinya, maka senjata itu akan hancur.     

Bahkan seorang penempa senjata handal akan kesulitan untuk menempa senjata king.     

Dan para Supreme Saint akan sangat menghormati seorang penempa senjata handal.     

Namun, Zhang Ruochen masih belum berniat untuk menaikkan level Pedang Kuno Abyss. Dia akan membiarkan pedangnya untuk menguatkan pondasinya terlebih dahulu, agar pencapaiannya di kemudian hari bisa lebih baik.     

Dengan tambahan energi yang berasal dari Batu Ungu, mestinya senjata itu setara dengan senjata king.     

Clunk!     

Never Die menyabetkan sabernya dan berusaha menangkis serangan tersebut.     

"Seorang kultivator yang berpotensi menjadi dewa memang tidak boleh diremehkan. Pantas saja, banyak kultivator tangguh yang akhirnya mati di tanganmu." Never Die mendengus, dan ekspresinya berubah serius. "Kakak kedua dan kakak ketujuh, mari kita lumpuhkan dia."     

Night Sorrow dan Bloody Ripples sama-sama melancarkan serangan.     

Tujuh Pembunuh pernah mendapatkan warisan hebat dari Klan Nether. Bisa dibilang, apabila mereka memanfaatkan warisan itu baik-baik, maka mereka juga bisa menjadi dwa.     

Sejak saat itu, mereka bekerja sama dan menciptakan formasi pembunuh yang tak terkalahkan.     

Tapi kali ini, mereka hanya datang bertiga. Meski begitu, kombinasi kekuatan mereka masih sangat kuat.     

Sebuah tombak panjang berwarna hitam muncul di tangan Night Sorrow. Tombanya memiliki inskripsi-inskripsi berwarna emas dan penuh dengan vitalitas.     

Sementara itu, riak-riak merah darah mulai menyebar dalam radius ratusan mil di sekitar Bloody Ripples.     

Aura yang dilepaskan oleh mereka bertiga terasa semakin kuat. Bunga Lotus Nether - dengan tiga kelopak - muncul di antara mereka. Bunga Lotus Nether merupakan kekuatan gabungan mereka.     

"Zhang Ruochen, gawat!" ekspresi Blackie mendadak murung.     

Namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak kenal takut. "Ini adalah peluang yang bagus. Mari kita lihat kemampuan Tujuh Pembunuh dari Klan Nether."     

Night Sorrow mengepakkan sayapnya dan terbang menuju ke arah Zhang Ruochen. Di waktu yang sama, dia menusukkan tombaknya secepat kilat. Sebelum tombak itu mengenai sasarannya, sebuah energi yang mengerikan sudah lebih dulu mengenai Zhang Ruochen.     

"Rasakan ini!" Never Die berteriak, sambil menyabetkan sabernya.     

Shhtaab!     

Baik tombak dan sabernya sama-sama menghujam Zhang Ruochen.     

Namun setelah itu, Zhang Ruochen menghilang dan hanya meninggalkan bayangannya.     

Dia kembali muncul di jarak ratusan yard dan melancarkan serangan balik kepada Bloody Ripples.     

Yang jelas, selama berhadapan dengan Tujuh Pembunuh dari Klan Nether, maka itu membuatnya merasa tegang. Oleh karena itu, dia harus mengalahkan mereka satu per satu.     

"Ternyata kau masih bisa menggunakan Pergerakan Ruang di Lautan Yin Yang. Pantas saja kau punya nyali untuk melawan kami."     

Bloody Ripples terlihat datar. Dia sama sekali tidak takut dengan Zhang Ruochen.     

Lantas, si kurus itu melepaskan sejumlah kabut beracun dan mengarahkannya kepada Zhang Ruochen. Kulitnya berwarna pucat, namun racun yang dilepaskan olehnya sangat mematikan.     

Karena saking mematikannya, maka kabut beracun yang dilepaskan olehnya mampu mengguncang ruang di sekitarnya.     

Ketika itu, Zhang Ruochen langsung mengernyitkan dahinya dan menghentikan pergerakannya.     

Begitu dia lengah, saat itu Blood Ripples menyabetkan ekornya dan menyerang leher Zhang Ruochen. Ekornya bergerak dengan sangat cepat.     

…     

Sekitar 50 mil darinya, sebuah kapal sedang berlayar di Lautan Yin Yang. Kapalnya sangat besar, dan karena saking besarnya, apabila seseorang sedang berdiri di buritan, maka dia akan terlihat seperti jarum.     

Panjang layarnya nyaris mencapai 10 ribu meter. Dari kejauhan, ketiga layarnya mirip seperti gunung.     

Seorang wanita berpakaian putih - bergaya pria - dan mata yang berseri-seri sedang duduk di haluan kapal dan mengenggam kipas lipat. Ada beberapa wine lezat di hadapannya.     

Meski penampilannya seperti pria, namun dia masih bersolek. Alis tebal, bulu mata lentik, dan bibir merahnya terlihat sangat menggoda.     

Dia sedang dijaga oleh beberapa elder dari Thousand-star Civilization.     

Kapal itu dipenuhi dengan para kultivator Saint King dari Thousand-star Civilization. Mereka adalah kelompok yang sangat kuat. Tentu saja, karena mereka sangat kuat, maka mereka masih terlihat tenang selama berlayar di Lautan Yin Yang.     

Tiba-tiba, terdapat ledakan energi di kejauhan. Mungkin para kultivator itu tidak menyadarinya, tapi sebagai Maiden dari Thousand-star Civilization, wanita itu bisa merasakannya. Lantas, dia mengangkat alisnya dan menatap kejauhan dengan Divine Eye Origin.     

Pada saat itu, ekspresinya terlihat takjub, seolah dia baru saja melihat sesuatu di jarak puluhan ribu mil jauhnya. "Sudah kubilang kepada kalian, jika ada peristiwa besar, maka Zhang Ruochen pasti akan terlibat ke dalamya. Sekarang kalian percaya kepadaku, kan?"     

Di depannya ada tiga pria dan satu orang gadis. Mereka semua memiliki latar belakang yang luar biasa.     

Ketiga pria itu merupakan para pemimpin tiga peradaban kuno. Sedangkan gadis itu adalah Peri Linglong, salah satu dari Nine Angels Beauty Scrolls, yang berasal dari ras naga di Dunia Langit.     

Salah satu pemimpin peradaban, dengan rambut emas dan wajah yang tampan, sedang mengamati sumber ledakan energi tersebut. Matahari emas muncul di keningnya, bagaikan lautan emas.     

Dia adalah pemimpin Sunshine Civilization. Pada saat itu, dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum, seraya mengamati pertempuran di jarak puluhan ribu mil jauhnya. "Mestinya Zhang Ruochen tidak datang ke tempat ini."     

"Memangnya kenapa?"     

"Jika dia tidak berkunjung kemari, setidaknya dia bisa hidup lebih lama. Jika dia bersembunyi, minimal dua kultivator dari Daratan Heaven tidak akan bisa menemukan dan membunuhnya. Tapi sekarang, Tujuh Pembunuh dari Klan Nether pasti tidak akan membiarkannya begitu saja. Kurasa sosok dewa muda dari Daratan Kunlun ini akan berakhir di Lautan Yin Yang," kata pemimpin peradaban tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.