Kaisar Dewa

Pulau Silver Dragon



Pulau Silver Dragon

2"Kuat sekali teknik ruangnya. Tekniknya dapat membelah udara! Ternyata dia benar-benar layak menjadi keturunannya Biksu Suci Xumi."     

Begitu melihat Zhang Ruochen dapat membebaskan diri dari Dark Dungeon, Dazun pun merasa terkejut.     

"Sudah kubilang sejak dulu, ketujuh Pembunuh dari Klan Nether tidak akan bisa membunuhnya dengan mudah," kata Thousand Star Maiden sambil tersenyum.     

Rupanya, wanita itu merasa senang setelah melihat hasilnya.     

"Kali ini, mungkin dia bisa melarikan diri, tapi ketujuh Pembunuh Klan Nether pasti akan mengincarnya. Jika dia tidak segera meninggalkan Lautan Yin Yang, maka nasibnya akan berakhir buruk," kata pemimpin peradaban Sunshine dengan nada datar.     

"Benar, jangan sampai ketujuh pembunuh itu mengincar Zhang Ruochen. Karena jika para kultivator dari Daratan Kunlun membantu kita untuk melumpuhkan Dunia Neraka, maka itu akan semakin baik," kata salah satu pemimpin peradaban.     

Dia adalah pemimpin Beidou Civilization. Dia sedang mengenakan pakaian hitam, dengan ekspresi serius dan tatapan membunuh di matanya. Terdapat tanda suci yang memancar di keningnya. Rasa-rasanya, dia seperti orang yang sangat berpengalaman.     

"Daratan Kunlun sangat lemah. Selain Zhang Ruochen, maka para kultivator lain tidak terlalu kuat. Meski mereka datang dan berkumpul di tempat ini, namun mereka tidak akan bisa melakukan apapun," kata Dazun sambil mengernyitkan dahinya.     

"Aku tidak setuju denganmu. Daratan Kunlun tidak sesederhana itu. Kali ini, kurasa Zhang Ruochen tidak datang sendirian ke Lautan Yin Yang. Apabila Dunia Neraka tidak hati-hati, maka mereka bisa kalah." kata Thousand Star Maiden dengan ekspresi serius.     

Tidak seperti pemimpin peradaban Sunshine dan yang lainnya, Thousand Star Maiden pernah berkunjung ke Daratan Kunlun sebelumnya. Selama itu, dia mendengar banyak hal. Karena itulah, dia tidak pernah meremehkan Daratan Kunlun.     

"Kalau begitu, kita harus pergi ke Pulau True Dragon secepatnya. Kali ini, Dunia Neraka telah mengirimkan banyak pasukan. Mereka menurunkan para elit dari Klan Nether dan Klan Bone. Kelihatannya Putra Kegelapan juga berada di sini," kata pemimpin peradaban Beiduo.     

"Putra Kegelapan?"     

Mendengar nama itu, ekspresi mereka mendadak berubah.     

Putra Kegelapan adalah pemimpin Istana Kegelapan, sekaligus master Ilmu Kegelapan. Dia adalah pewaris tahta Istana Kegelapan yang paling berhasil selama 100 ribu tahun terakhir.     

Kabarnya, Putra Dewa pernah masuk ke sebuah tempat yang mengerikan secara tidak sengaja. Di sana, dia berhasil membentuk Fisik Kegelapan, hingga energinya dapat merusak apapun di sekitarnya.     

Selama ini, Putra Kegelapan selalu hidup menyendiri dan sangat misterius.     

"Tampaknya bukan tugas yang mudah untuk mendapatkan Kunci Gerbang Dunia. Adik Linglong, kapan kakak senior datang?" Thousand Star Maiden menoleh ke arah Peri Linglong.     

"Dia sedang berkultivasi di pulau leluhur. Tapi Leluhur telah mengutusnya untuk datang kemari. Kurasa dia akan segera tiba di sini," kata Peri Linglong.     

Pemimpin peradaban Sunshine dan yang lainnya pun sontak mendesah lega. Dengan bantuan kakak seniornya Peri Linglong, maka mereka tidak perlu takut dengan Putra Kegelapan.     

Swish!     

Riak-riak energi muncul di atas laut, sebagaimana kapal perang besar keluar dari balik kabut hitam.     

Meski keempat kapal perangnya berbeda dengan milik Thousand Star Civilization, namun kapal perang itu dipenuhi dengan para kultivator Saint King.     

Empat peradaban kuno dan Dunia Celestial Dragon telah melakukan persiapan sebelumnya. Mereka mengirimkan pasukan Saint King-nya untuk mendapatkan Kunci Gerbang Dunia.     

...     

Setelah berlayar sejauh puluhan ribu mil, Zhang Ruochen berhenti setelah melihat Never Die dan rekan-rekannya tidak lagi mengejar dirinya.     

Sambil melambaikan tangannya, kapal perang mereka pun kembali muncul di lautan.     

Yang jauh lebih mengejutkan, wanita berjubah ungu juga berada di atas kapal.     

"Kenapa kau mengikuti kami?" Zhang Ruochen merasa tidak senang dengan kehadirannya.     

Selama dia bertempur melawan Never Die dan rekan-rekannya, wanita itu hanya menonton dari pinggiran. Padahal, bila wanita itu membantunya, maka dia bisa mengalahkan ketiga musuhnya dengan mudah.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak senang dengannya.     

Wanita berjubah ungu menyadari hal tersebut. "Kondisi lautan di dekat Pulau True Dragon sangat spesial. Tanpa diriku, kau tidak akan bisa pergi ke sana. Di samping itu, Putri Shenlong juga sedang sibuk. Maka dari itu, hanya aku yang bisa mengantarmu ke sana."     

Di waktu yang sama, Blackie mengirimkan pesan telepati dan menceritakan segala sesuatunya kepada Zhang Ruochen, terkait perkataan wanita berjubah ungu sebelumnya.     

Setelah mendengar kata-kata Blackie, Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Tak disangka, ternyata situasi di Lautan Yin Yang begitu pelik.     

"Sebenarnya ada apa dengan Kunci Gerbang Takdir? Kenapa Dunia Neraka sampai harus mengirimkan para pasukannya demi mendapatkan kunci tersebut?" tanya Zhang Ruochen dengan ekspresi serius.     

Yang jelas, dia harus memahami persoalan tersebut, agar dia semakin mantap dalam menghentikan invasi Dunia Neraka.     

Ekspresi Blakcie mendadak murung. "Apabila Kunci Gerbang Dunia benar-benar berada di Pulau True Dragon, maka Ao Xinyan pasti mengetahuinya. Mungkin karena itulah, dia mengirimkan pesan kepada para kultivator dari Daratan Kunlun. Sebaiknya kita bertemu dengan Ao Xinyan terlebih dahulu."     

Ao Xinyan, yang juga dikenal sebagai Putri Shenlong, pasti mengetahui banyak rahasia di Lautan Yin Yang.     

Daripada mereka terus menerka-nerka, lebih baik mereka menanyakannya langsung kepada Ao Xinyan.     

"Kalau begitu, ayo berangkat sebelum semuanya terlambat." kata Zhang Ruochen dengan tenang.     

Wanita berjubah ungu langsung melayarkan kapal perangnya dengan kecepatan tinggi.     

Kapal perang ini sangat canggih. Itu adalah alat transportasi terbaik dalam mengarungi Lautan Yin Yang.     

Begitu kapal perangnya berlayar, Zhang Ruochen langsung duduk bersila dan mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming demi memulihkan Chi Suci-nya.     

Situasi di Lautan Yin Yang sangat sukar diprediksi. Yang jelas, mereka bisa bertemu musuh kapan saja. Maka dari itu, Zhang Ruochen harus mempersiapkan dirinya baik-baik.     

Setelah bertempur melawan Never Die dan rekan-rekannya, tiba-tiba dia menyadari sesuatu. Sesuatu yang harus dipelajari olehnya.     

Menurutnya, Joint-attack Array milik Tujuh Pembunuh dari Klan Nether memang sangat aneh dan sukar diprediksi. Oleh karena itu, dia perlu mempelajarinya dengan seksama. Meski dia belum bisa menemukan kelemahannya, setidaknya dia masih perlu mempelajarinya. Di waktu lain, mungkin pemahaman itu bisa berguna untuknya.     

Zhang Ruochen pernah berkunjung ke Lautan Yin Yang, namun dia masih sangat asing dengan tempat tersebut. Apalagi, saat dia berkunjung ke sana, dia hanya menumpang kapal hantu, yang notabene memiliki rute pasti.     

Tapi sebenarnya, ada banyak pulau di Lautan Yin Yang. Masing-masing pulaunya tampak luar biasa. Di pulau-pulau itu, di sana juga banyak harta karun.     

Tapi berkat formasi taktis di Lautan Yin Yang, maka pulau-pulaunya menjadi tersembunyi.     

Dalam situasi seperti ini, Zhang Ruochen tidak tertarik untuk mengeksplorasi pulau-pulau tersebut. Saat ini, dia hanya ingin segera bertemu dengan Ao Xinyan dan bertanya mengenai situasi yang sedang terjadi.     

Kapal perangnya berlayar dengan cepat. Tidak lama kemudian, mereka berlayar di lautan luas.     

"Kita sudah sampai."     

Kata wanita berjubah ungu.     

Blackie mengamati situasi di sekitar dan tampak kebingungan. "Di mana kita? Di sini tidak ada apa-apa."     

Zhang Ruochen membuka matanya dan berdiri di atas dek. Cahaya aneh memancar di matanya, seraya berkata. "Lipatan ruang yang sangat misterius. Kurasa ini adalah salah satu tanah suci di Lautan Yin Yang."     

Pencapaiannya dalam ilmu ruang baru saja meningkat pesat. Maka dari itu, dia bisa menemukan lipatan ruang di sekitar sana.     

Riak-riak energi bermunculan dari ruang hampa, sebagaimana figur cantik berarmor silver keluar darinya.     

Zhang Ruochen merasa sangat familier dengan wanita tersebut, karena wanita itu adalah Ao Xinyan.     

Sudah lama dia tidak bertemu dengan wanita tersebut. Kini, Ao Xinyan telah menjadi jauh lebih cantik dibandingkan sebelumnya. Wanita itu memancarkan aura bangsawan, yang membuatnya terasa sulit didekati.     

Yang jauh lebih penting, sorot matanya terlihat sangat tajam. Sambil mengenakan armor silver Divine Dragon, maka dia mirip seperti dewi pertempuran.     

Begitu melihat Zhang Ruochen, Ao Xinyan pun merasa terkejut. Seketika itu juga, dia melesat cepat dan mendarat di atas kapal perang.     

"Ketua, kenapa Anda tidak memberitahu saya sebelumnya setelah tiba di tempat ini?"     

"Senang bertemu dengan Anda, Putri Shenlong." wanita berjubah ungu mengatupkan tangannya dan memberi salam dengan hormat.     

"Saint King Zixin, selamat atas kembalinya harta karun milik Klan Bermata Tiga." kata Ao Xinyan sambil tersenyum.     

Wanita berjubah ungu tersenyum samar. Yang jelas, dia merasa senang setelah mendapatkan Three Leaf Nine Leaves Flower.     

"Begitu aku tiba di Lautan Yin Yang, saat itu aku sempat mengalami kendala. Tapi karena Saint King Zixin akan mengantarku, maka aku lupa memberitahumu. Lagipula, dalam situasi seperti ini, kurasa kau akan lebih sibuk," kata Zhang Ruochen.     

"Jangan berbincang di sini. Silahkan masuk. Kita bisa kembali bicara di dalam," kata Ao Xinyan.     

Riak-riak energi kembali muncul di depan mereka. Lantas, kapal perang mereka berlayar masuk dan menghilang di balik riak-riak energi tersebut.     

Dalam sekejap mata, suasana di sekitarnya mendadak berubah.     

Meski kapal perangnya masih berada di atas lautan, tapi kabut dan hawa dinginnya sudah hilang. Pemandangan di sekitarnya terlihat semakin jelas.     

Sebuah pulau besar muncul di depan mereka.     

Pulaunya dipenuhi oleh pohon-pohon hijau raksasa. Nuansanya mirip seperti sedang berada di dalam hutan lebat.     

"Apa ini adalah Pulau True Dragon?" tanya Zhang Ruochen.     

Ao Xinyan menggelengkan kepalanya. "Bukan, ini adalah Pulau Silver Dragon, salah satu tempat tinggal Divine Dragon. Kurasa kau sudah mengeksplorasinya dengan Kekuatan Batin-mu, Ketua. Pulau Silver Dragon sangat luas dan berdiameter beberapa juta mil. Tempat ini sangat subur. Pulau Golden Dragon dan Pulau True Dragon juga sama besarnya seperti Pulau Silver Dragon. Meski mereka disebut sebagai pulau, namun ukurannya nyaris sebesar benua. Leluhur kami adalah Pentaclaw Silver Dragon. Beliau yang mengumpulkan kami di sini."     

Ada banyak cabang keturunan Divine Dragon. Di antara cabang-cabang keturunan itu, ada dua keturunan yang paling dominan; Pentaclaw Golden Dragon dan Pentaclaw Silver Dragon. Mereka benar-benar sangat kuat.     

Karena itulah, ada banyak pulau di Lautan Yin Yang. Namun, pulau-pulau milik Pentaclaw Golden Dragon, Pentaclaw Silver Dragon, dan Pulau True Dragon tergolong lebih spesial.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun mendadak terkejut. Ternyata, pulau-pulau yang ditinggali oleh para Divine Dragon di masa silam sangat luas.     

Pulau-pulau sebesar itu hanya ada di Lautan Yin Yang.     

"Kau memintaku untuk datang ke tempat ini. Sebenarnya ada apa?" tanya Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, ekspresi Ao Xinyan langsung berubah serius. "Peristiwa besar akan segera terjadi di Lautan Yin Yang. Peristiwa ini akan berkaitan dengan eksistensi Daratan Kunlun. Maka dari itu, saya perlu meminta bantuan Anda."     

"Apa itu mengenai Kunci Gerbang Dunia?" tanya Zhang Ruochen.     

Pada mulanya, Ao Xinyan merasa terkejut. Namun setelah itu, Ao Xinyan mengangguk. "Ya. Tak kusangka, ternyata ketua sudah mendengarnya."     

"Sebenarnya kunci apa itu? Kenapa Dunia Neraka sangat ingin mendapatkannya?" Zhang Ruochen merasa sangat kebingungan.     

Sejauh ini, dia masih belum mengetahui fungsi Kunci Gerbang Dunia.     

Jika hal itu sampai membuat Dunia Neraka dapat menurunkan banyak pasukannya, maka siapapun akan penasaran dengannya.     

Blackie sudah lebih bertanya sebelum Ao Xinyan sempat menjawabnya. "Apa Kunci Gerbang Dunia benar-benar berada di Pulau Ture Dragon?"     

"Ya, Master sudah mengungkapkan ramalannya. Beliau sempat memberitahu tentang rahasia Kunci Gerbang Dunia dan memintaku untuk menjaganya," kata Ao Xinyan.     

"Ramalan? Apa master yang kau bicarakan adalah…" Blackie mendadak teringat dengan figur tangguh dari Klan Divine Dragon. Memangnya siapa yang bisa mengeluarkan ramalan selain dirinya? Di mana mastermu? Sekarang ini, Dunia Neraka sedang berusaha masuk ke Lautan Yin Yang. Tapi kenapa dia masih diam saja?"     

Dengan kekuatan sang figur tangguh, maka dia bisa menghentikan seluruh pasukan dari Dunia Neraka dan menggagalkan rencana mereka.     

"Baru-baru ini, Master pergi meninggalkan Lautan Yin Yang. Mungkin beliau pergi ke Daratan Celestial Dragon. Entah kapan beliau akan kembali lagi. Di samping itu, meski beliau tidak pergi dari sini, kurasa beliau juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, jika sampai Dunia Neraka mengetahui identitasnya, maka mereka akan semakin memburunya."     

Seketika itu juga, Blackie mulai memahami sesuatu. Pantas saja ada banyak hal yang terjadi di Lautan Yin Yang. Ternyata, sang figur tangguh sedang tidak berada di sana.     

Mestinya, apabila dia masih berada di sana, maka dia masih bisa mencegah invasi Dunia Neraka, walau tanpa turun tangan sekalipun.     

Woom!     

Setelah itu, terdengar ledakan kencang di luar pulau. Seseorang melesat cepat dan melintasi lipatan ruang, lantas muncul di lautan.     

Dia adalah seorang biksu tua yang mengenakan jubah biksu. Samar-samar, cahaya Buddha memancar darinya, hingga membuatnya mirip seperti Bodhisattva.     

"Elder Death Zen?" Zhang Ruochen mengangkat alisnya dan merasa terkejut.     

Tapi sesaat setelahnya, dia kembali tenang. Lagipula, Saint King Zixin sempat berkata kepadanya bahwa Ao Xinyan telah mengundang beberapa figur tangguh di Daratan Kunlun.     

Para kultivator yang berada di level puncak sangatlah langka, dan Leluhur Death Zen adalah salah satunya.     

Zhang Ruochen dapat memindai kultivasi Elder Death Zen. Dibandingkan beberapa tahun silam, kini kultivasinya telah berkembang lebih pesat.     

Namun, ada yang aneh dari aura Elder Death Zen. Kelihatannya, dia baru saja kalah dalam sebuah pertempuran.     

Dalam satu kedipan mata, Leluhur Death Zen melesat ke atas kapal dan berdiri di atas dek, lantas tersenyum kepada Zhang Ruochen. "Kita bertemu lagi, Tuan Zhang."     

"Hey, Keledai Botak. Siapa yang menghajarmu?" Blackie menyeringai.     

Elder Death Zen melirik Blackie. "Selama aku menginvestigasi Pulau True Dragon, saat itu aku sempat bertemu dengan empat di antar Tujuh Pembunuh dari Klan Nether. Saat bekerja sama, mereka benar-benar sangat kuat. Bahkan aku nyaris jatuh ke perangkap mereka."     

"Kebetulan sekali! Kami juga bertemu dengan tiga di antara mereka," kata Blackie dengan ekspresi aneh.     

Saint King Zixin merasa terkejut. Dia menatap Elder Death Zen dengan raut takjub. Wanita itu merasa terkejut setelah mendengar biksu tua ini mampu melawan empat pembunuh sendirian. Meski dia kalah dalam pertempuran tersebut, setidaknya itu sudah memperlihatkan kemampuannya.     

Diam-diam, Zhang Ruochen menganggukkan kepalanya. Sebagai salah satu murid jenius Kaisar Buddha di masa silam, maka Elder Death Zen telah berhasil menciptakan Death Zen Dharma. Bisa dibilang, kemampuannya sudah tidak perlu diragukan lagi. Di samping itu, Elder Death Zen juga sangat berbakat dan kreatif.     

Sebelum Daratan Kunlun dibangkitkan, Elder Death Zen sudah menjadi salah satu kultivator elit di bawah Alam Supreme Saint. Dia pernah menggunakan Dead Zen Dharma untuk mengendalikan mayat dewa dan bertempur melawan Shi Qianjue, yang notabene sudah berada di Alam Supreme Saint.     

Bertahun-tahun lamanya sejak peristiwa itu, kini kultivasi Elder Death Zen kembali berkembang pesat.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih sempat terkejut. Padahal, Elder Death Zen dikenal sebagai salah satu figur jahat, tapi kenapa Ao Xinyan masih mengundangnya?     

Di samping itu, dia juga penasaran dengan sosok mana lagi yang diundang oleh Ao Xinyan, selain Elder Death Zen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.