Kaisar Dewa

Celah Ruang



Celah Ruang

2Karena pertempuran tersebut, maka lautan di sekitarnya pun dipenuhi oleh gelombang-gelombnag energi. Suhu dingin menerpa mereka, hingga kristal-kristal es terbentuk di udara.     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya dan mengendalikan Pedang Kuno Abyss, guna mengimbangi tombak Night Sorrow.     

Di waktu yang sama, dia mengepalkan tangannya erat-erat. Sembari mengendalikan prinsip tinju dan prinsip air, maka dia mulai mengaktifkan Teknik Tinju Luoshui.     

Swoosh!     

Ombak besar membumbung di udara, hingga berubah menjadi Sungai Celestial di sekitar Zhang Ruochen. Sungainya begitu hidup dan nyata.     

Ketika dia menggabungkan energi dingin di Lautan Yin Yang, maka itu dapat meningkatkan kekuatannya hingga beberapa kali lipat.     

Guncangan Sungai Celestial berhasil menghancurkan kabut beracun Bloody Ripples. Pada akhirnya, kabut beracun itu gagal mendekati targetnya, apalagi sampai mengenai Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, Sungai Celestial juga menghalau empat saber lawannya.     

Sekuat apapun teknik saber Never Die, namun sabernya masih gagal menembus Sungai Heavenly.     

Selama Zhang Ruochen dan tiga Pembunuh dari Klan Nether sedang bertempur sengit, saat itu Blackie langsung menggerakkan kapal hitamnya dan menjauhkan diri dari medan pertempuran.     

"Kuat sekali!"     

Sky-swallowing Demonic Dragon merasa terkejut. Tubuhnya mendadak gemetar hebat.     

Setelah mengkonsumsi banyak sumber daya di Gunung Zulong, maka kultivasinya berkembang dengan sangat pesat. Dia sudah berada di Alam Saint King level delapan. Kekuatannya setara dengan Saint King di level sembilan.     

Dengan kekuatan semacam itu, maka Sky-swallowing Demonic Dragon bisa dianggap sebagai salah satu kultivator elit.     

Namun sekarang ini, dia merasa tidak percaya diri. Karena ternyata, masih ada perbedaan kekuatan yang sangat lebar di antara dirinya dan kultivator elit sesungguhnya. Dia sama sekali bukan tandingan mereka.     

"Kalau aku punya kekuatan seperti itu, maka Gunung Zulong tidak akan…"     

Sky-swallowing Demonic Dragon mengepalkan tangannya dan mengumpulkan kekuatannya.     

Blackie menoleh ke arah wanita berjubah ungu yang bersembunyi di dekat sana. "Apa kau cuma akan melihat saja? Tak kusangka, ternyata kau adalah sosok dari Klan Bermata Tiga yang paling pengecut. Lantas apa gunanya dirimu bangkit kembali? Apa kau akan membiarkan para kultivator dari Dunia Neraka berbuat seenaknya di Lautan Yin Yang? Kalau begitu, lebih kau kembali berhibernasi."     

Blackie benar-benar kesal dengannya.     

Jika itu terjadi di tempat lain, maka dia masih bisa memahaminya. Tapi karena mereka sedang berada di Lautan Yin Yang, yang notabene merupakan salah satu zona terlarang di Daratan Kunlun, memangnya siapa yang akan membongkar identitas mereka?     

Wanita itu menjawab pertanyaan Blackie. "Bukannya aku tidak ingin melawan mereka. Aku tidak bisa melakukannya."     

"Kenapa?" Blackie terlihat kebingungan.     

Wanita berjubah ungu terdiam sejenak, sebelum akhirnya berkata. "Sebab, celah ruang di Lautan Yin Yang adalah perbuatan dewa dari Dunia Neraka. Bahkan dia tidak sendirian. Beberapa dewa juga membuka celah ruang di tempat lain. Di waktu yang sama, mereka melepaskan energinya untuk mengamati situasi di Daratan Kunlun. Mereka memang tidak bisa melakukan apapun, tapi mereka masih bisa mengawasi apapun yang terjadi di Lautan Yin Yang. Jika kami, para kultivator yang baru bangkit, ikut campur ke dalam pertempuran ini, maka mereka akan langsung menyadari keberadaan kami. Jika kami ketahuan, maka tidak ada seorangpun yang bisa membayangkan konsekuensinya. Yang jelas, itu bakal menjadi bencana untuk Daratan Kunlun."     

Mendengar itu, Blackie merasa tersentak. Tak disangka, ternyata masih ada alasan lain di balik semua ini.     

Intervensi Xue Lingxian sebelumnya sempat menarik perhatian dari Dunia Langit dan Dunia Neraka. Bahkan mereka sampai mengirimkan para Penegak Hukum untuk menginvestigasinya.     

Jika para kultivator yang baru saja bangkit di Lautan Yin Yang sampai ketahuan, maka Dunia Langit dan Dunia Neraka tidak akan pernah tinggal diam. Mereka pasti akan mengambil tindakan dan memperburuk kondisi di Daratan Kunlun.     

Bagaimana kalau Dunia Neraka memang sengaja memancing mereka?     

Mendengar itu, Blackie mendadak terkejut. Semakin dipikirkan, maka dia semakin ketakutan.     

"Faktanya, sejak Daratan Kunlun berubah menjadi Medan Pertempuran Merit, Dunia Neraka selalu mengirimkan pasukannya ke Lautan Yin Yang secara konstan. Selama ini, Putri Shenlong selalu menghadapi mereka. Selama itu, diam-diam kami juga membantunya. Namun sekarang ini, Dunia Neraka mengirimkan pasukannya dengan jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, formasi taktis di Lautan Yin Yang tidak mampu lagi menahannya. Sejak saat itu, kami tidak bisa terlibat ke dalam pertempuran. Itulah kenapa Putri Shenlong sampai harus meminta bantuan para kultivator tangguh dari Daratan Kunlun." kata wanita berjubah ungu.     

Wanita itu tidak bisa berbuat banyak, selain mengamati Lautan Yin Yang dengan putus asa.     

Sebagai sosok yang baru saja bangkit, maka dia memiliki banyak pertimbangan. Dia tidak bisa melakukan apapun seenaknya.     

Blackie mendadak terdiam. Menurutnya, Dunia Neraka memang sedang mengincar Kunci Gerbang Dunia.     

"Rasakan ini sekali lagi. Musim gugur. Semuanya layu."     

Never Die melesat maju, sambi menyabetkan sabernya.     

Sedari awal pertempuran, Never Die selalu berada di garis depan. Dia memang sangat ahli dalam pertempuran jarak dekat. Serangan sabernya dapat membunuh Saint King di level sembilan dengan sangat mudah.     

Tiba-tiba, cahaya melintas di mata Zhang Ruochen. Sembari mengayunkan Pedang Kuno Abyss, dia melepaskan kekuatan ruang dan waktu. Lantas, sungai waktu muncul di ruang hampa dan mengalir pelan.     

Samar-samar, riak-riak energi terbentuk dalam radius ratusan meter di sekitarnya. Wilayah Pedang misterius mulai terbentuk dan melingkupi Never Die, Night Sorrow, dan Bloody Ripples.     

Akibatnya, riak-riak energi itu berubah menjadi bunga sebening kristal. Itu adalah kehendak pedang Zhang Ruochen, yang telah digabungkan dengan kekuatan ruang dan waktu.     

"Bunga Mekar." gumam Zhang Ruochen. Dia mengucapkannya dengan nada datar.     

Lantas, sebuah bunga cantik mulai bermekaran dan terlihat indah. Energi waktu tak kasat mata sedang melingkupinya, seolah dapat menghancurkan apapun di dalamnya.     

Woom!     

Seketika itu juga, serangan saber Never Die hancur lebur.     

Di waktu yang sama, kabut beracun yang dilepaskan oleh Bloody Ripples berangsur sirna.     

Begitu merasakan Kehendak Pedang lawannya, maka Never Die dan rekan-rekannya langsung bereaksi. Mereka melepaskan energi kegelapan dan mendistorsi ruang di sekitarnya.     

Zhang Ruochen baru saja mengaktifkan Kehendak Pedangnya sampai pada batas maksimal. Bahkan energi kegelapan mereka gagal menghentikannya. Pedang Zhang Ruochen berhasil merobeknya.     

Tanpa menyia-nyiakan peluang tersebut, Zhang Ruochen kembali melepaskan Ruh Pedang dan menebas Bloody Ripples dengan Pedang Kuno Abyss-nya.     

Di antara mereka bertiga, Bloody Ripples yang paling lemah. Sehingga, Zhang Ruochen pasti akan selalu mengincarnya.     

Seketika itu juga, Ruh Pedang-nya menangkap banyak Tanda Waktu. Lantas, bayangan sungai pedang mulai bermunculan dan melingkupi Bloody Ripples.     

Dengan prinsip waktunya yang telah menyentuh angka 210 ribu, maka pemahamannya terhadap Pedang Waktu sudah berada di level yang lebih tinggi. Sekarang ini, dia bisa melepaskan Null Dimension dengan sangat mudah.     

Tiba-tiba sebuah bulan cerah muncul di Null Dimension, dengan beberapa kekuatannya.     

"Moonlight Melody!"     

Struktur ruang dan waktu dalam radius belasan yard di sekitar Bloody Ripples mendadak beku.     

Boom!     

Energi Kegelapan mereka gagal menahan serangan pedang tersebut. Akibatnya, tubuh Bloody Ripples meledak dalam sekejap.     

"Huh?"     

Bukannya merasa gembira, Zhang Ruochen malah mengernyitkan dahinya.     

Dia menatap ke arah yang berbeda dan melihat Bloody Ripples muncul di sana. Wanita itu sama sekali tidak terluka.     

"Ternyata Pedang Waktu memang menghidupi reputasi," kata Bloody Ripples dengan tampang murung.     

Nyaris saja. Jika bukan karena Joint-attack Array, mungkin wanita itu tidak akan mampu bertahan dari Pedang Waktu-nya Zhang Ruochen.     

Meski begitu, Pedang Waktu masih berhasil memotong sebagian umur Bloody Ripples.     

"Joint-attack Array-nya sangat aneh. Formasi taktisnya bisa membuat wanita itu berteleportasi dalam waktu singkat. Pantas saja Tujuh Pembunuh dari Klan Nether selalu berhasil selamat dari pertempuran mereka." Zhang Ruochen merenung sejenak, sembari melirik Bloody Ripples.     

Meski dia lebih unggul dalam pertempuran tersebut, dia tidak ingin meremehkan musuhnya. Sebab, sekarang ini, wanita itu pasti telah menjadi semakin waspada.     

"Kelihatannya kita bertiga tidak akan sanggup mengalahkan Zhang Ruochen. Sang keturunan Ruang dan Waktu ini telah berkembang pesat. Kita harus melumpuhkannya secepat mungkin," kata Never Die dengan pesan telepati.     

"Zhang Ruochen adalah ancaman terbesar kita. Apabila kita membiarkannya begitu saja, maka dia akan menggagalkan rencana kita. Kalau begitu, aku akan menghubungi kakak senior lainnya. Sambil menunggu kedatangan mereka, kita hanya perlu menahannya sejenak," kata Night Sorrow.     

"Dia baru saja memotong umurku. Aku bersumpah akan menyerap habis kultivasinya." tatapan membunuh memancar dari mata Bloody Ripples.     

Yang jelas, mereka bertiga tidak bisa melakukan apapun kepada Zhang Ruochen. Namun sesaat setelah empat kakak seniornya tiba, maka Zhang Ruochen tidak akan selamat.     

Setelah berdiskusi, mereka bertiga mulai mengubah taktiknya. Mereka langsung mengepung Zhang Ruochen.     

"Huh?"     

Ekspresi Zhang Ruochen mendadak berubah, sambil mengamati pergerakan mereka bertiga.     

Swish!     

Ekor kalajengking di belakang Bloody Ripples tiba-tiba terbelah menjadi sembilan bagian, dan menghalau arah pelarian Zhang Ruochen.     

Sedangkan Never Die mengaktifkan empat sabernya dan mengarahkannya ke segala penjuru.     

Sementara itu, Night Sorrow mulai mengaktifkan formasi tersebut. Energi kegelapan menyeruak dari Bunga Lotus Nether - yang mewakili kekuatan mereka bertiga - dan menyebar ke segala penjuru.     

Di tengah energi kegelapan mereka, prinsip-prinsip tebal mulai terhubung satu sama lain, hingga mirip seperti rantai-rantai energi.     

Dalam satu kedipan mata, sebuah jeruji hitam terbentuk dan langsung mengurung Zhang Ruochen.     

"Kau pantas merasa bangga Zhang Ruochen, karena kami baru saja mengaktifkan Dark Dungeon untuk melawanmu," kata Never Die.     

Mereka bertiga bekerja sama untuk mengaktifkan Dark Dungeon. Dengan teknik itu, mereka bisa menahan Zhang Ruochen sejenak.     

Selanjutnya, mereka hanya perlu menunggu keempat kayak seniornya.     

...     

50 ribu mil jauhnya, di kapal perang Thousand Star Civilization, saat itu Thousand Star Maiden sedang mengamati pertempuran di kejauhan.     

"Zhang Ruochen baru saja terkena Dark Dungeon. Kali ini, dia akan kalah. Sayang sekali, dia tidak akan bisa melanjutkan perkembangannya sebagai Keturunan Ruang dan Waktu." kata pemimpin peradaban Sunshine sambil menggelengkan kepalanya pelan.     

Ada sosok raksasa emas setinggi delapan meter di depan pria tersebut. Dia adalah Dazun, salah satu pemimpin di Giant Spirit Civilization.     

Zhang Ruochen pernah bertempur melawannya di Altar Dewa sebelumnya.     

Dazun menghembuskan nafasnya setelah melihat Zhang Ruochen terperangkap di dalam Dark Dungeon. "Sayang sekali, misi kita kali ini adalah untuk mendapatkan Kunci Gerbang Dunia. Kita tidak bisa membantu Zhang Ruochen, karena itu akan membuat kita ketahuan."     

"Sebaiknya kita tidak melakukan tindakan bodoh. Para kultivator dari Dunia Neraka itu sangat licik. Jangan sampai hal itu menggagalkan rencana kita," kata salah satu dari mereka.     

Thousand Star Maiden masih mengamati Dark Dungeon lekat-lekat. Di waktu yang sama, dia tersenyum tipis. "Kalian berdua baru saja meremehkan Zhang Ruochen. Padahal, dia adalah seorang master ruang dan waktu. Apa kau pikir Dark Dungeon bisa menahannya? Kita lihat saja."     

"Sebagai keturunan Biksu Suci Xumi, Zhang Ruochen tidak akan mati dengan mudah," kata Peri Linglong.     

Pada saat itu, ekspresi pemimpin peradaban Sunshine mendadak berubah drastis. Dia sama sekali tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh Thousand Star Maiden dan Peri Linglong. Mereka terlalu menaruh harapan besar kepada pria tersebut. Nanti, setelah tujuh Pembunuh dari Klan Nether menghabisinya, mereka baru akan menyadarinya.     

...     

Zhang Ruochen merasa terkejut, meski dia sudah memprediksi apa yang akan dilakukan oleh musuhnya.     

Begitu tujuh pembunuh itu menggalang kekuatan, maka mereka akan sangat kuat.     

Akan seberapa kuatnya bila mereka bertujuh berkumpul bersama?     

Pada saat itu, Zhang Ruochen ingin segera pergi dari sana.     

"Ternyata Dark Dungeon ini sangat sulit untuk dihancurkan. Serangan biasa tidak akan berhasil menghancurkannya. Kalau begitu, aku harus mengaktifkan teknik ruang."     

Gumamnya, sambil mengaktifkan 280 ribu prinsip ruang di tubuhnya.     

280 ribu prinsip ruang terhubung bersama dan terkumpul di tangan kirinya.     

Lantas, dia mulai mengubahnya menjadi silet ruang yang tajam.     

Siletnya terlihat sangat tidak stabil, seolah dapat hancur kapanpun.     

Dengan segenap upayanya, dia berusaha mengendalikan silet tersebut.     

"Dimensional Slash!"     

Dia berteriak kencang, sambil menyabetkan tangan kirinya bagaikan pisau.     

Di waktu yang sama, cahaya putih sontak terlepas darinya dan langsung membelah kegelapan.     

Woom!     

Struktur ruang di depannya, serta Dark Dungeon di sekitarnya, mendadak robek.     

Teknik ini mirip seperti Celah Ruang, namun jauh lebih kuat. Teknik itu dapat membelah ruang, bahkan sampai menembus ruang angkasa. Daya penetrasinya sangat mengerikan.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen masih belum bisa memaksimalkannya.     

Melalui celah yang dibuat olehnya, Zhang Ruochen langsung melarikan diri dari sana.     

Sebelum Never Die dan rekan-rekannya menyadari apa yang terjadi, pria itu sudah kembali ke kapal perang hitamnya. Lantas, dia mengaktifkan Pergerakan Ruang dan menghilang dari tempatnya.     

Semuanya terjadi dalam satu kedipan mata, hingga Never Die dan rekan-rekannya tidak sempat menghentikan pria tersebut.     

"Ternyata dia masih sanggup melepaskan diri dari Dark Dungeon. Kita semua baru saja meremehkannya."     

Wajah Never Die mendadak murung.     

Zhang Ruochen adalah orang pertama yang berhasil meloloskan diri dari Dark Dungeon mereka.     

"Zhang Ruochen adalah seorang master ruang dan waktu. Jika dia ingin melarikan diri, maka kita tidak akan bisa menghentikannya. Sosok seperti dirinya bisa mengubah keadaan di Lautan Yin Yang," kata Night Sorrow sambil mengernyitkan dahinya.     

"Zhang Ruochen telah membunuh banyak pasukan kita dan menculik beberapa naga tangkapan kita. Sial! Jika aku kembali bertemu dengannya, aku pasti akan membuat perhitungan." Bloody Ripples memancarkan aura membunuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.