Kaisar Dewa

Hikmah Dibalik Bencana



Hikmah Dibalik Bencana

0Begitu pusarannya terbentuk, Zhang Ruochen dan Thousand Star Maiden sama-sama terjatuh dari angkasa. Tekanan yang sempat hilang, kini kembali muncul dengan energi yang lebih kuat.     

CRASH!     

Area di sekitarnya terguncang hebat. Ketika itu, sejumlah energi dewa mulai menyeruak dari pusaran tersebut, hingga berubah menjadi ombak energi raksasa.     

"Matilah kau!"     

Monsternya benar-benar geram, seolah dia ingin menghancurkan dunia.     

Sebelum-sebelumnya, monster itu selalu menganggap Zhang Ruochen, Thousand Star Maiden, dan Putra Kegelapan sebagai semut. Yang jelas, dia tidak terlalu memperdulikan mereka. Menurutnya, mereka tidak akan bisa melakukan apapun di dalam perutnya.     

Tak disangka, ternyata semut-semut ini mampu menghancurkan sumber energinya, hingga membuatnya terluka parah. Bagaimana mungkin dia tidak marah?     

Area di sekitarnya terguncang hebat, lantas diikuti dengan munculnya energi kegelapan, energi Origin, beserta dengan sungai ruang dan waktu. Hal itu membuat mereka melihat banyak fenomena aneh, seperti sedang melihat proses terjadinya kiamat.     

Pada saat ini, mereka berdua merasa terancam dan terlihat serius.     

"Putra Kegelapan memang brengsek! Begitu keluar dari tempat ini, maka aku akan menghancurkannya," kata Thousand Star Maiden.     

Wanita itu benar-benar kesal dengannya. Dia tidak akan pernah merasa puas sebelum memberinya pelajaran.     

Tanpa ragu, Zhang Ruochen kembali menyuntikkan Chi Suci ke dalam Cermin Demonic Zangshan. Dia sedang berusaha menangkis serangan lawannya.     

Thousand Star Maiden menggigit ujung lidahnya dan memuntahkan Cincin Origin. Lantas, cincinnya melepaskan banyak inskripsi dan memancarkan cahaya dewa.     

BANG!     

Energi dewa menerjang dengan beringas dan langsung menghancurkan energi yang dilepaskan oleh Cermin Demonic Zangshan dan Cermin Origin. Kekuatan mereka berada di level yang berbeda.     

Seolah mereka saling memahami satu sama lain, mereka langsung berpegangan tangan dan mulai mengalirkan prinsip kuno masing-masing.     

Tiba-tiba, tameng perlindungan memancar dari tubuh mereka, yang seolah dapat meredam serangan apapun.     

CRACK!     

Energi dewanya menghantam mereka berdua kencang-kencang, hingga menghancurkan tameng perlindungan dan membuat mereka terhempas ke belakang.     

Meski tameng perlindungannya berhasil meredam sebagian besar energinya, namun mereka masih terluka parah, hingga mereka muntah darah.     

"Tidak, kita tidak akan mampu melawannya. Monster ini terlalu kuat. Dia bisa membunuh Supreme Saint Netherwilt dengan mudah," kata Thousand Star Maiden.     

Di depan lawan yang tangguh, sehebat apapun metode yang mereka miliki, tapi semua itu bakal sia-sia belaka, terutama karena sekarang ini, mereka sedang berada di dalam perut monster tersebut. Mereka tidak akan bisa melarikan diri. Kini, situasi mereka pun semakin memburuk.     

Zhang Ruochen mulai berpikir cepat. Tiba-tiba, sorot matanya berbinar. Dia berkata pada dirinya sendiri, "Karena aku sudah tidak punya pilihan lain, maka aku akan menggunakannya!"     

Sambil mengamati energi di sekitarnya, Zhang Ruochen tidak lagi ragu-ragu dan mulai mengeluarkan sebuah objek.     

Itu adalah sebuah tablet kuno dengan banyak tulisan karakter di permukaannya. Entah dari zaman apa tabletnya berasal.     

Zhang Ruochen baru saja mengeluarkan Tugu Dewa. Tugunya memiliki kekuatan besar dan sejarah yang panjang. Tugu itu adalah kartu andalannya.     

Tentu saja, dia tidak bisa mengeluarkannya dengan mudah. Apabila orang lain mengetahuinya, maka itu bisa mengundang bencana.     

Sesaat setelah mengeluarkan tugunya, energi dewa yang dilepaskan oleh monster tersebut langsung beringsut mundur dengan sendirinya. Lebih tepatnya, energi itu menghilang tanpa jejak.     

Thousand Star Maiden mendadak terkejut. "Ada apa? Apa yang kau lakukan?"     

Zhang Ruochen tidak menjawabnya. Dia bergerak mengikuti tugu tersebut. Di waktu yang sama, dia melepaskan tameng ruang dan waktu, agar wanita itu tidak bisa memindainya.     

Bagaimanapun juga, tugu itu adalah kartu andalannya. Semakin sedikit yang mengetahuinya, maka itu semakin baik.     

Hanya segelintir orang yang tahu mengenai eksistensi tugu tersebut, namun mereka tidak tahu dengan kekuatannya.     

Dalam satu kedipan mata, tugunya melesat cepat dan kembali menghancurkan pusaran yang baru saja terbentuk.     

Pusarannya terguncang hebat dan berada di ambang kehancuran.     

Pusaran itu merupakan sumber energi monster tersebut, sekaligus tempat menyimpan jiwa sucinya.     

Monster-monster di luar sana terbentuk dari kehendak dewa, tapi monster ini memiliki jiwa suci. Maka dari itu, dia bisa membentuk kecerdasannya sendiri.     

Zhang Ruochen menggenggam tugu dengan satu tangan dan mulai memobilisasi prinsip-prinsip di tubuhnya. Dia menyuntikkannya ke dalam karakter-karakter kuno, dan berusaha memaksimalkan tugu tersebut. Yang jelas, dia ingin menghancurkan monsternya dalam satu kali serangan.     

10 juta prinsip masuk ke dalam tugunya, hingga membuat pusaran lawannya hancur dengan lebih cepat.     

Namun, monster itu masih berusaha melawan balik. Rantai-rantai energi mulai bermunculan dan melingkupi tugu dewa.     

Namun, sesaat setelah rantainya mendekati tugu tersebut, cahayanya sontak meredup. Energinya mendadak hilang.     

"Ini adalah kesempatanku," sorot mata Zhang Ruochen berbinar, sebagaimana dia memfokuskan dirinya pada rantai-rantai energi tersebut.     

Divine Fire Jingmie menyeruak dari tubuhnya dan berubah menjadi seekor naga api. Naganya mulai menyerap rantai-rantai energi tersebut.     

Rantai-rantai energi adalah sumber kekuatan monster tersebut. Jika dia bisa memurnikannya, maka dia akan mendapatkan banyak manfaat.     

Dalam situasi normal, dia tidak akan bisa memurnikan rantai energi. Tapi sekarang, karena tugu dewa sedang menekan monster tersebut, maka dia punya kesempatan untuk melakukannya.     

RAAAWRRR!     

Monster itu mengaum geram. Namun, bukan Cuma geram, kelihatannya dia juga panik.     

Tugu dewa – tanpa fluktuasi energi – ternyata mampu menekan kekuatan monster tersebut. Jika hal itu terus berlanjut, maka situasinya bisa berbanding terbalik.     

Monster itu memiliki empat jenis kekuatan; waktu, ruang, kegelapan, dan Origin. Sebelum-sebelumnya, keempat kekuatan itu sangat hebat, tapi sekarang, semuanya tidak berguna.     

"Brengsek, manusia. Aku tidak akan membiarkan kalian lolos." Pusaran itu keluar dari pusaran.     

"Sayangnya, Zhang Ruochen bersikap seolah dia tidak mendengarkannya. Dia kembali mengaktifkan Tugu Dewa, dan berusaha menyerap rantai-rantai energinya."     

Monsternya kembali berteriak. "Manusia, hentikan! Apa kau ingin mati bersamaku?"     

"Apa kau mampu melakukannya?" Zhang Ruochen mendengus.     

Berbekal Tugu Dewa, maka dia sama sekali tidak takut dengan monster tersebut.     

Seperti halnya pepatah lama, roda keberuntungan akan selalu berputar. Sebelum-sebelumnya, monster itu sempat menyiksa mereka secara perlahan. Dan sekarang giliran mereka membalasnya.     

Beberapa rantai energinya hilang dan berubah menjadi energi mengerikan yang merasuk ke dalam tubuhnya. Beberapa energi masuk ke Sungai Heavenly dan berubah menjadi prinsip energi dalam jumlah besar.     

Zhang Ruochen paham bahwa rantai-rantai energinya terbentuk dari energi Origin dan Kegelapan. Karena dia tidak mempelajari prinsip-prinsipnya, maka dia tidak mendapatkan tambahan prinsip.     

Seiring berjalannya waktu, pusaran energinya pun semakin mengecil. Lebih dari separuh energinya menurun drastis, hingga membuat pondasinya goyah.     

Akhirnya monster itu pun ketakutan. Dia merasa seperti sedang berada di ambang kematian.     

"Aku akan memberimu kesempatan terakhir. Selama kau rela menyerahkan jiwa sucimu, maka aku akan membiarkanmu hidup. Jadilah budakku, dan jangan banyak melawan," kata Zhang Ruochen dengan dingin.     

Mendengar itu, monsternya kembali berteriak. "Aku adalah penguasa Pulau True Dragon. Berani-beraninya kau menjadikanku sebagai budak, manusia? Dasar mimpi."     

"Benarkah? Kalau begitu, kau akan mati," sorot mata Zhang Ruochen terlihat dingin.     

Menurutnya, monster itu sangat kuat dan bisa dimanfaatkan dengan baik. Maka dari itu, dia ingin menjinakkannya. Namun, karena monster itu tidak ingin tunduk kepadanya, maka dia tidak terlalu memperdulikannya. Toh, bila dia memurnikannya, hal itu juga bisa meningkatkan kultivasinya.     

Lambat laun, monsternya menjadi semakin melemah. Tubuh raksasanya mulai mengalami tanda-tanda kehancuran.     

Monsternya telah menggunakan segala cara untuk melawan Zhang Ruochen, namun semua perjuangannya sia-sia belaka. Nasibnya akan segera berakhir.     

"Aku menyerah, tolong jangan bunuh aku." Begitu ajal semakin dekat, monster itu menjadi semakin ketakutan. Pada akhirnya, dia memilih untuk menyerah.     

Tanpa ragu, monster itu langsung menyerahkan jiwa sucinya.     

Wujudnya terlihat sangat spesial. Wujudnya mirip seperti serigala demonic, namun kepalanya mirip seperti naga dengan sepasang sayap di punggungnya. Sementara itu, tubuhnya juga diselimuti oleh sisik-sisik hitam dan memiliki empat ekor dengan warna yang berbeda-beda.     

Mungkin itu adalah bentuk aslinya.     

Ketika berhadapan dengan Tugu Dewa, jiwa sucinya pun gemetar ketakutan. Dia tidak berani melawan dan mulai menundukkan kepalanya.     

"Kau baru saja membuat pilihan yang bijak."     

Zhang Ruochen langsung melepaskan Segel Dewa Darah. Di waktu yang sama, dia meletakkan segelnya pada jiwa suci monster tersebut.     

Monster itu tidak melawannya, hingga segelnya bisa masuk dengan mulus.     

Sekarang ini, nasibnya sudah berada di tangan Zhang Ruochen.     

"Master."     

Jiwa sucinya berlutut di tanah dan terlihat sangat menghormatinya.     

Zhang Ruochen menganguk pelan dan tersenyum puas. Lantas, dia melambaikan tangannya dan kembali menyimpan Tugu Dewa.     

Kali ini, dia telah mendapatkan banyak hal. Dia baru saja memurnikan rantai-rantai energi monster tersebut, hingga membuat Prinsip Ruang dan Waktu-nya meningkat pesat, seolah dia mendapatkan pencerahan.     

Di samping itu, kekuatan fisiknya juga meningkat pesat. Sungai Heavenly-nya membesar dan menampung lebih dari 45 juta prinsip. Dia baru saja mendapatkan tambahan 10 juta prinsip. Semua prinsipnya tergolong ke dalam prinsip ruang dan waktu, serta beberapa prinsip minor. Yang jelas, manfaat yang diperolehnya jauh lebih besar daripada memurnikan Wuyuan Royal Flower sebelumnya.     

Di antara prinsip-prinsip tersebut, masing-masing prinsip ruang dan waktunya meningkat sebanyak 100 ribu. Kedua prinsipnya pun berada di level baru.     

Lagipula, bukan perkara mudah untuk mempelajari prinsip-prinsip kuno. Setidaknya, dia membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari keduanya.     

Tapi barusan, dia mendapatkan 200 ribu prinsip kuno. Itu adalah pencapaian yang luar biasa.     

Zhang Ruochen tidak punya kesulitan dalam mempelajari prinsip saintly, karena dia bisa mempelajari banyak prinsip minor dalam waktu singkat.     

Setelah itu, dia mengaktifkan Pergerakan Ruang Besar dan kembali muncul di samping Thousand Star Maiden.     

"Apa yang kau lakukan? Bagaimana kau bisa membuatnya tenang?" tanya wanita itu dengan tampang penasaran.     

Zhang Ruochen membalas, "Aku hanya menggunakan trik sederhana untuk menaklukkannya. Kalau begitu, mari kita keluar dari sini dan mencari Putra Kegelapan."     

Thousand Star Maiden tidak lagi bertanya terlalu jauh, karena Zhang Ruochen tidak akan pernah menjelaskannya. Sebagai seorang kultivator, lumrah terjadi bila seseorang kultivator tidak ingin memberitahukan rahasianya.     

"Putra Kegelapan memang licik. Berani-beraninya dia mengelabuiku. Aku tidak akan membiarkannya lolos," kata Thousand Star Maiden.     

Yang jelas, mereka berada di pihak yang sama, asalkan mereka melawan Putra Kegelapan. Lagipula, mereka beruda sama-sama telah dirugikan olehnya.     

Setelah itu, ruangannya mulai terdistorsi. Gelombang ruang menyelimuti mereka berdua.     

Lantas, mereka berdua keluar dari sana dan mendarat di kepala monsternya.     

Kemudian, monsternya terbang dan keluar dari jurang gelap tersebut. Mereka mengarah ke terowongan.     

ROAR!     

Sambil mengaum kencang, monster itu melesat cepat ke arah terowongan.     

Meski monsternya terluka dan tertekan oleh Tugu Dewa, hingga membuatnya tidak segarang sebelumnya, tapi dia masih merupakan raja di tempat tersebut.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen ingin membunuh semua monster dan mengambil kristal-kristalnya. Namun, dia kembali mengurungkan niatnya.     

Setelah menjinakkan raja monster, maka dia bisa mengendalikan semua monster di sekitarnya. Dengan begitu, maka dia bisa memainkan peran penting di Pulau True Dragon.     

Lagipula, monster-monster itu setara dengan Supreme Saint Netherwilt. Meski mereka tidak punya kecerdasan, namun mereka masih sangat hebat. Selama kehendak dewa mereka masih belum hancur, maka mereka bisa kembali hidup, meski tubuhnya sudah hancur berkeping-keping.     

Bisa dibilang, hasil perjalanan mereka cukup memuaskan. Mereka baru saja mendapatkan pasukan untuk bertempur melawan Dunia Neraka.     

Raja monster mengepakkan sayapnya, sedangkan Zhang Ruochen dan Thousand Star Maiden berdiri di punggungnya. Dia keluar dari lubang hitam secepat kilat.     

"Kita sudah keluar!"     

Thousand Star Maiden mendesah lega.     

Selama itu, dia selalu merasa tertekan. Selama berada di sana, dia selalu mendapatkan kesulitan. Wanita itu berpikir kalau dirinya akan mati. Tapi pada akhirnya, dia berhasil selamat. Semua itu bagaikan mimpi.     

Setelah melewatinya, Thousand Star Maiden kembali merasa bersemangat. Dia menjadi lebih berani dibandingkan sebelumnya. Mulai sekarang, kultivasinya akan berkembang lebih cepat.     

Sebenarnya, masih ada beberapa energi dewa di luar lubang tersebut. Namun, karena mereka bersama dengan monster tersebut, maka mereka tidak mengalami kesulitan untuk keluar dari tempat itu.     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin-nya dan mulai mengamati situasi di sekitar. Namun, dia tidak bisa menemukan jejak Putra Kegelapan. Mungkin Putra Kegelapan sudah pergi dari tempat itu sejak lama.     

Zhang Ruochen sedang berdiri di atas kepala monster tersebut. Dia mendongak ke langit dan berteriak, "Putra Kegelapan, keluar dari tempat persembunyianmu dan hadapi aku. Kita akan bertempur sampai mati. Jika kau masih bersembunyi, maka aku akan membunuh para kultivator dari Dunia Neraka. Mereka tidak akan selamat."     

Pada saat ini, dia merasa geram. Intensitas membunuhnya memenuhi angkasa. Suaranya menggelegar hingga radius puluhan ribu mil dan menggetarkan seluruh penjuru Kuil Shenlong.     

Setelah bertemu dengan Putra Kegelapan, maka dia benar-benar telah kehilangan kesabarannya.     

Sekarang ini, dia hanya ingin mencari Putra Kegelapan dan membalaskan dendamnya. Jika dendamnya masih belum terbalaskan, maka dia tidak akan bisa tenang.     

"Kemanapun kau bersembunyi, aku pasti akan mencarimu," kata Thousand Star Maiden dengan suara tegas.     

Wanita itu mengeluarkan Signal Flare dan menuliskan beberapa pesan. Dia ingin mengumpulkan pasukannya dan beberapa pasukan dari peradaban kuno lainnya untuk mencari jejak Putra Kegelapan.     

Setelah itu, Thousand Star Maiden telah bersiap untuk pergi dari sana dan menemui para kultivator tangguh tersebut.     

Ketika dia hendak pergi dari sana, dia sempat memikirkan sesuatu. Dia ingin mengungkapkannya, namun dia masih merasa ragu.     

Lantas, Thousand Star Maiden mulai memberanikan diri dan berkata, "Zhang Ruochen, kurasa aku mungkin tahu di mana letak Kunci Gerbang Dunia."     

Mendengar itu, kemarahan di hati Zhang Ruochen langsung menurun drastis. Dia kembali sadar dan bertanya kepadanya, "Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"     

Thousand Star Maiden membalas, "Kenapa aku sampai rela mempertaruhkan nyawa untuk mengikutimu? Alasannya sederhana. Karena aku merasa bahwa aura si pria kurus mirip dengan aura Daratan Kunlun."     

"Maksudmu, Kunci Gerbang Dunia adalah si pria kurus?" sorot matanya mendadak berbinar.     

Thousand Star Maiden menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sebenarnya aku masih belum yakin. Tapi, seandainya dia bukan Kunci Gerbang Dunia, tapi dia pasti pernah bertemu dengannya."     

Biasanya, Divine Origin Eyes-nya dapat melihat asal muasal sesuatu, kecuali asal usul si pria kurus, seolah ada kabut yang melingkupi si pria kurus. Jadi, mungkin semua itu ada kaitannya dengan Kunci Gerbang Dunia.     

Pada mulanya, wanita itu tidak ingin bicara tentang kunci tersebut. Sebab, dia ingin mengambilnya.     

Tapi entah kenapa, setelah menyadari betapa pentingnya kunci itu bagi Daratan Kunlun dan Zhang Ruochen, maka dia memutuskan untuk memberitahukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.