Kaisar Dewa

Arah Pedang



Arah Pedang

2Di bawah pengaruh altar kutukan, selama itu pusaran darahnya berputar semakin kencang. Di waktu yang sama, sambaran petir mulai merobek langit, hingga samar-samar memperlihatkan bayangan terowongan di kejauhan, yang terhubung ke era lampau. Selain kutukan kuno, tampaknya ada hal lain yang hendak keluar dari sana. Beberapa saat kemudian, pusaran darahnya muncul di angkasa.     

Setelah itu, terjadilah hujan darah, diiringi dengan aura yang kuat, hingga membuat semua orang merasa ketakutan. Jangankan para kultivator dari Dunia Langit, bahkan para elit dari Dunia Neraka pun merasa terkejut. Mereka sama sekali tidak menyangka bila Putra Kegelapan bakal mengaktifkan teknik yang mengerikan seperti itu, terutama ketujuh pembunuh dari Klan Nether.     

Pada saat ini, mereka sedang menatap energi kutukan yang terbang dari pusaran darahnya. Lantas, salah satu dari mereka memicingkan matanya dan berkata, "Kakak seperguruan, teknik kutukan itu berasal dari tempat kita. Tapi wajar saja bila dia punya akses mempelajarinya, karena Putra Kegelapan adalah pewaris tahta Istana Kegelapan."     

Istana Kematian adalah istana terkuat di Dunia Neraka. Mereka memiliki derajat tinggi dan teknik-teknik yang luar biasa. Jika seseorang pernah belajar di sana, maka dia akan memiliki peluang untuk mempelajari teknik mereka. Sejak ketujuh pembunuh dari Klan Nether mendapatkan Seven Deadly Formation dan memiliki potensi untuk menjadi dewa, maka sejak saat itu pula Istana Kematian selalu membantu kultivasi mereka. Sehingga, mereka pun dijadikan sebagai pemimpin Istana Kematian.     

"Kau tidak perlu kaget. Faktanya, Putra Kegelapan memang memiliki talenta yang tinggi terhadap ilmu kutukan. Seandainya dia tidak menguasai fisik kegelapan, mungkin Istana Kegelapan tidak akan mendidiknya. Sebaliknya, dia akan menjadi pewaris Istana Kematian."     

"Sebenarnya, Aula Master Istana Kematian juga pernah mengangkat Putra Kegelapan sebagai muridnya. Oleh karena itu, wajar saja bila dia bisa mempelajari teknik kutukan rahasia." Xuanming Wushang menjelaskannya secara perlahan.     

Mendengar itu, mereka berenam langsung menyadari sesuatu. Diam-diam, mereka iri dengan peruntungan yang diperoleh oleh Putra Kegelapan. Putra Kegelapan mendapatkan ilmu dari Istana Kematian dan Istana Kegelapan sekaligus, hingga dia mendapatkan dukungan dari banyak keluarga tangguh… semua orang ingin seperti itu.     

Buzz.     

Ruangannya bergetar hebat. Kutukan kunonya terlepas dari pusaran darah dan terbang ke arah Zhang Ruochen. Meski Zhang Ruochen belum pernah mempelajarinya, namun dia bisa merasakan energi besar di dalamnya. Apabila kutukan itu masuk ke dalam tubuhnya, maka konsekuensinya bisa fatal.     

Dalam sekejap, Zhang Ruochen langsung menyatu dengan pedangnya. Kemudian, dia menyabetkan pedangnya secara perlahan, sambil melepaskan pedang Chi transparan yang melingkupi area di sekitarnya. Kemudian, energinya berubah menjadi kelopak bunga sekecil jari.     

"Satu bunga, satu dunia." gumam Zhang Ruochen.     

Dia menyuntikkan pemahaman pedangnya ke dalam bunga tersebut, lantas membuatnya berbenturan dengan kutukan kuno. Ketika itu, bunga kecilnya seolah menyimpan sebuah dunia. Begitu keduanya berbenturan satu sama lain, maka bunganya langsung menyerap energi kutukan tersebut. Dalam satu kedipan mata, bunga itu berhasil melingkupi pusaran darahnya.     

Akan tetapi, kelihatannya bunga itu masih belum stabil. Sebab, bunganya masih terguncang hebat dan melepaskan energi besar. Yang jelas, bunganya tidak akan mampu menekan kutukan itu dalam kurun waktu yang lama.     

"Setelah bunganya mekar, maka ruang dan waktu akan hancur."     

Dengan pikirannya, Zhang Ruochen menghancurkan bunga-bunga tersebut, hingga berhamburan di angkasa. Bunganya sangat indah, namun kondisinya sedang berada di ambang kehancuran.     

Boom.     

Bunganya hancur dan melepaskan gelombang energi tertentu, yang menimbulkan beberapa lubang hitam kecil. Seiring dengan perkembangan Ilmu Ruang dan Waktu-nya, maka teknik ruang dan waktunya juga mengalami peningkatan. Secara natural, kekuatannya menjadi semakin menggemparkan. bahkan ruangan dalam radius ratusan mil benar-benar tersegel dan celah urang tidak akan dapat merobeknya.     

Dan ketika dia mengaktifkan teknik ruang dan waktu, maka itu dapat menimbulkan banyak kehancuran. Yang jauh lebih penting, tekniknya mampu menghancurkan kutukan kuno tersebut, dan mengembalikannya pada ketiadaan. Pada akhirnya, sama sekali tidak ada sisa energi kutukan di udara.     

Kemudian, Zhang Ruochen menatap altar kutukan raksasa. Menurutnya, altar itu adalah sumber kekuatan musuhnya. Seketika itu juga, sorot matanya berubah menjadi tajam. Lantas, dia mulai memobilisasi kekuatan ruang dan waktu, sambil menggabungkannya dengan pemahaman pedang, dan menyabetkan pedangnya. Pedang Chi - yang mirip seperti kabut - langsung melesat dan melingkupi altar kutukannya.     

Altar kutukannya baru saja masuk ke dalam ruang dan waktu. Akibatnya, altarnya tidak bisa lagi melepaskan energi dan menyuplai pusaran darah tersebut. Sehingga, pusaran darahnya menjadi semakin pelan. Bayangan-bayangan yang terlepas darinya pun semakin berkurang.     

"Break." teriak Zhang Ruochen.     

Boom.     

Pedang Chi-nya terguncang hebat dan ruangannya nyaris berada di ambang kehancuran, begitu pula dengan altar kutukannya. Dalam sekejap, altarnya hancur dan berubah menjadi energi kegelapan. Namun, energinya tidak berhamburan ke segala penjuru.     

Setelah altarnya hancur, pusaran darahnya sontak berhenti berputar. Tidak ada kutukan kuno yang terlepas darinya.     

Whoosh.     

Zhang Ruochen menyabetkan Pedang Kuno Abyss dan melepaskan pedang Chi sepanjang ratusan kaki.     

Whoosh.     

Pusaran darahnya terbelah menjadi dua dan benar-benar hancur. Setelah altar dan pusaran darahnya hancur, maka energi kutukan yang melingkupi area seluas ratusan mil berangsur sirna. Di waktu yang sama, pemahaman pedang memancar dari tubuh Zhang Ruochen dan menghancurkan energi yang masih tersisa di udara.     

Setelah melihat Zhang Ruochen berhasil menghancurkan teknik rahasia Putra Kegelapan, maka para penontonnya merasa takjub.     

Sorot mata Xing Wuji bersinar aneh. Dia berkata, "Tak kusangka, ternyata pencapaian Zhang Ruochen dalam Ilmu Ruang dan Waktu sudah berada di level itu. Bahkan dia mampu menggabungkan kedua ilmu kunonya dengan pemahaman pedang. Pemahaman Pedang-nya memang luar biasa."     

Sementara itu, Putra Kerajaan ketiga dan keenam saling menatap satu sama lain. Mereka sama-sama terlihat ketakutan. Bahkan mereka tidak yakin dapat menghentikan teknik ruang dan waktunya Zhang Ruochen. Sebelum-sebelumnya, mereka percaya bahwa Zhang Ruochen bukan sosok yang lemah, namun kemampuannya masih berada di bawah Putra Kegelapan.     

"Kelihatannya dia baru saja sumber daya kultivasi dari tubuh Raja Monster. Bahkan aku tidak tahu bagaimana dia bisa menaklukkan monster tersebut," gumam Thousand Star Maiden.     

Yang jelas, wanita itu benar-benar penasaran dengan teknik yang digunakan oleh Zhang Ruochen selama dia menaklukkan Raja Monster tersebut. Kenapa Zhang Ruochen bisa menaklukkan raja monster itu dengan mudah?     

Namun, karena Zhang Ruochen tidak ingin memberitahunya, maka wanita itu tidak kembali bertanya. Tapi menurutnya, Zhang Ruochen pasti menggunakan sebuah teknik spesial. Kalau tidak, mungkin mereka sudah mati di dalam tubuh raja Monster.     

Ketika itu, Harimau Underworld menatap Zhang Ruochen dan bergumam, "Ternyata dia memang layak menjadi keturunannya Biksu Suci Xumi. Dia memang pantas menjadi sedikit arogan."     

Setelah melihat performanya, maka Harimau Underworld mulai mengubah kesannya terhadap Zhang Ruochen. Menurutnya, kemampuan Zhang Ruochen memang hebat. Pada akhirnya, hanya kekuatan besar yang dapat menarik perhatiannya.     

"Dia mampu menghancurkan kutukan kunonya dengan sangat mudah. Aku benar-benar tidak bisa memindai kekuatannya." kata Peri Linglong dengan suara pelan.     

Ao Xukong berkata, "Putra Kegelapan melepaskan kutukan kuno hanya untuk menguji kemampuan Zhang Ruochen. Apabila pria itu kesulitan untuk menghadapinya, maka pertempuran ini akan semakin sulit baginya. Padahal, pertempuran yang sebenarnya masih belum dimulai."     

Kalau menilai dari situasinya, bahkan Ao Xukong juga tidak bisa memprediksi hasil pertempurannya. Lagipula, tidak ada seorangpun yang tahu mengenai kartu andalan milik Zhang Ruochen dan Putra Kegelapan.     

Sambil menggenggam Pedang Kuno Abyss, Zhang Ruochen berhadapan dengan Putra Kegelapan di kejauhan. Lantas, dia berkata lantang, "Putra Kegelapan, ilmu kutukanmu tidak akan mempan untukku. Tunjukkan kemampuanmu yang sebenarnya." Putra Kegelapan melangkah maju secara perlahan. Wajahnya tersenyum tipis. Lantas, dia berkata, "Zhang Ruochen, aku benar-benar terkejut dengan perkembangan kekuatanmu. Ternyata kau bisa menarik perhatianku. Semoga kau tidak mengecewakanku."     

Bang.     

Tiba-tiba, energi kegelapan menyeruak dari tanah, hingga menghancurkan tempat di mana Zhang Ruochen berdiri sebelumnya. Namun, Zhang Ruochen telah menyadarinya. Seketika itu juga, dia melesat ratusan kaki jauhnya, hingga berhasil menghindari energi kegelapan tersebut.     

"Ternyata kau tetap licik." sorot mata Zhang Ruochen terlihat dingin.     

Putra Kegelapan selalu bersikap seperti itu sejak dia berada di dalam tubuh Raja Monster. Suatu ketika, dia akan berpura-pura berada di pihakmu, tapi di waktu lain, diam-diam dia akan membunuhmu. Dia adalah sosok yang sangat licik.     

Dia sempat menipu Zhang Ruochen satu kali. Bagaimana mungkin dia bisa menipu untuk yang kedua kalinya?     

"Hiss."     

Energi kegelapan - yang keluar dari bawah tanah - mendadak berubah menjadi seekor ular gelap berukuran besar. Wujudnya terlihat sangat nyata. Bahkan sisik-sisiknya juga bisa dilihat dengan mata telanjang. Ular hitamnya memancarkan aura yang mematikan. Dia membuka mulutnya lebar-lebar dan memamerkan taring tajamnya. Ketika itu, ularnya hendak mematok Zhang Ruochen.     

"HMPH."     

Zhang Ruochen mendengus dan menyabetkan pedangnya secara perlahan.     

Puff.     

Pedang Chi terlepas darinya dan memotong ularnya menjadi dua.     

Boom.     

Ularnya meledak dan berubah menjadi ribuan ular kecil, yang berserakan di sekitar Zhang Ruochen. Dalam sekejap, ular-ular kecilnya melepaskan energi aneh, yang berubah menjadi formasi taktis dan menjebak pria itu di dalamnya.     

"Huh?" ekspresinya mendadak berubah.     

Dia menatap ke arah bawah. Tanpa disadari, ternyata ular-ular itu telah melilit tubuhnya. Ular-ularnya terlihat semi transparan, hingga mirip seperti hantu. Setelah dililit oleh ular-ular tersebut, maka dia langsung kehilangan kendali atas Chi Suci-nya. Di waktu yang sama, sorot matanya berubah dingin. Dia melepaskan ledakan energi, sambil berusaha menyingkirkan ular-ular itu dari tubuhnya. Meski begitu, Chi Suci-nya masih belum normal. Bahkan Chi Darah-nya juga terguncang, dan berada di ambang kehancuran.     

Sementara itu, Putra Kegelapan berjalan mendekatinya secara perlahan, sambil tersenyum. "Formasi ular ini terdiri dari 99.999 jiwa ular kegelapan," katanya.     

"Sembilan di antaranya adalah jiwa suci ular kegelapan di level Saint King. Selama kau terperangkap di dalam formasi ini, maka Chi Suci dan jiwa sucimu akan menurun drastis. Zhang Ruochen, nikmati prosesnya."     

Itu adalah ciri khasnya Putra Kegelapan. Meski dia sangat kuat, namun dia memang tidak suka membunuh musuhnya secara langsung. Bisa dibilang, kelicikannya sudah menjalar sangat dalam, bahkan hingga ke tulang-tulangnya. Dan sekarang ini, dia ingin membuat Zhang Ruochen mati lemas.     

Meski Zhang Ruochen dapat melarikan diri, tapi vitalitasnya bakal menurun drastis. Bila hal itu terjadi, bagaimana mungkin dia mampu mengalahkannya?     

Ular kegelapan adalah makhluk spesial yang lahir di Dunia Neraka. Meski sebagian besar dari mereka lemah, namun jumlah mereka sangat banyak. Mereka dapat menyerap vitalitas, Chi, dan jiwa suci seorang kultivator, sampai mereka lemas.     

"Master, aku bisa menelan mereka." terdengar suara Demonic Sound di kepala Zhang Ruochen.     

Wanita itu terdengar sangat gembira. Mendengar itu, Zhang Ruochen menjadi terperangah. Bila dia mengeluarkannya, maka dia bukan hanya bisa terbebas dari lilitan mereka, tapi Demonic Sound juga akan menjadi semakin kuat.      

Demonic Sound telah berada di bawah Alam Supreme Saint. Meski begitu, dia juga masih membutuhkan banyak nutrisi. Pada mulanya, Zhang Ruochen ingin memberinya ribuan mayat dari Klan Nether. Tapi sayangnya, semua mayat itu telah dihancurkan oleh Putra Kegelapan.     

Tanpa ragu-ragu, Zhang Ruochen mengeluarkan Cermin Demonic Zangshan dan mengaktifkan teknik ruangnya. Banyak inskripsi yang bermunculan dari cermin tersebut, sembari melepaskan beberapa riak-riak ruang. Namun, dia menggunakan cerminnya bukan untuk menyerang ular tersebut. Sebaliknya, dia menggunakannya untuk melumpuhkan mereka.      

Pada saat ini, Demonic Sound bergerak, sambil merentangkan akar-akarnya dan menembus tanah di bawahnya. Akar-akarnya menembus tubuh ular dan langsung menariknya. Dalam sekejap, mereka ditelan dan berubah menjadi nutrisinya Demonic Sound.     

Setelah merasakan perubahan yang terjadi pada formasi ularnya, ekspresi Putra Kegelapan mendadak berubah. Tak disangka, ternyata Bunga Suci Karnivora dapat menelan jiwa kegelapan. Seketika itu juga, dia ingin kembali menarik ular-ularnya.     

Bang.     

Zhang Ruochen melesat dari balik formasi dan menebaskan pedangnya ke arah Putra Kegelapan. Pedang Chi berwarna pelangi terlepas dari Pedang Kuno Abyss dan membelah langit bagaikan komet. Pemandangannya sangat cantik.      

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen mengaktifkan kekuatan waktu. Dia menudingkan salah satu jarinya dan melepaskan bayangan sungai waktu di udara. Putra Kegelapan sama sekali tidak berani meremehkan serangan Zhang Ruochen. Dia tidak sempat menarik kembali ular-ularnya. Ketika itu, dia buru-buru mengaktifkan segel dengan tangannya dan melepaskan puluhan juta prinsip kegelapan, yang berubah menjadi tameng kegelapan. Tamengnya melingkupi area seluas 300 meter.     

Lantas, Putra Kegelapan menggerakkan tangannya dan melepaskan sebuah tugu kegelapan. Begitu tugunya berputar di udara, maka itu menggetarkan ruang di sekitarnya.     

Bang.     

Tamengnya tidak mampu bertahan lama dari hantaman Pedang Chi pelangi. Di bawah tekanan sungai waktu, tamengnya pun benar-benar hancur. Pada saat ini, Putra Kegelapan mendorong tugu kegelapannya. Tugunya berputar kencang dan melepaskan energi destruktif.     

Dalam sekejap, tugunya menghancurkan Pedang Chi pelangi. Setelah itu, tugu kegelapannya berbenturan dengan bayangan sungai waktu, hingga membuatnya terdistorsi.     

Boom.     

Bayangan sungai waktunya mendadak hancur lebur, begitu pula dengan tugu hitamnya. Keduanya sama-sama meledak dan menghilang ditelan udara. Dalam satu kedipan mata, Zhang Ruochen sudah tiba di hadapan Putra Kegelapan. Dia hanya berada di jarak 300 meter. Pilar cahaya lima warna memancar di punggung Zhang Ruochen dan berubah menjadi bayangan raksasa. Terdapat Chi Chaotic di dalamnya, hingga membuat ruangan di sekitarnya terguncang hebat.     

Buzz.     

Di bawah tekanan Fisik Chaotic Lima Elemen, maka area dalam radius ratusan mil mendadak tersegel. Zhang Ruochen memancarkan intensitas membunuh yang kental. Sambil menghunuskan pedangnya ke arah Putra Kegelapan, dia berkata, "Ini adalah pertempuran hidup dan mati. Mari kita selesaikan dendam kita di tempat ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.