Kaisar Dewa

Tiga Lord dan Mojo



Tiga Lord dan Mojo

0Kekuatan Lord of Stone berada di luar ekspektasi Zhang Ruochen. Meski dia sudah mengaktifkan Tugu Dewa, namun dia masih kesulitan untuk menaklukkannya. Sekarang ini, mereka berada dalam situasi buntu.     

Namun, di bawah tekanan Tugu Dewa, dan meski tameng cahaya Lord of Stone sangat kuat, tapi lambat laun cahaya tamengnya mulai meredup.     

Zhang Ruochen terlihat cukup sabar. Dia sama sekali tidak gelisah. Tanpa menyia-nyiakan peluang tersebut, dia juga ingin mempelajari kekuatan Tugu Dewa.     

Terdapat banyak karakter kuno pada Tugu Dewa-nya. Karakter-karakternya mengandung kekuatan misterius. Berdasarkan pada kultivasinya sekarang ini, Zhang Ruochen belum bisa memahami satu kata, apalagi semuanya.     

"42 karakter kunonya mengandung aura Canon. Apa karakter-karakter itu ditulis oleh dewa yang menguasai Kebenaran Misterius?" Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Canon adalah sesuatu yang sangat misterius. Dalam kondisi normal, hanya para Dewa yang dapat menguasainya, kecuali beberapa kultivator yang mendapatkan Kebenaran Misterius.     

42 karakter kunonya memiliki aura Canon yang berbeda-beda. Mestinya, karakter-karakter itu ditulis oleh 42 dewa tangguh yang menguasai Kebenaran Misterius.     

Sedari awal, Zhang Ruochen sudah curiga bahwa karakter-karakter kuno di Tugu Dewanya berasal dari beberapa dewa.     

Begitu menyadari hal tersebut, Zhang Ruochen pun merasa tercengang. Padahal, tugunya sudah rusak, namun tugunya masih menyimpan ribuan karakter kuno. Yang jelas, dia sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana wujud asli Tugu Dewa. Jika benar karakter-karakternya berasal dari dewa yang berbeda-beda, maka itu akan sangat mencengangkan.     

Zhang Ruochen buru-buru menenangkan diri dan melupakan hal tersebut. Samar-samar, dia merasa bahwa beberapa figur tabu terlibat di dalamnya. Lantas, kalau menilai dari kekuatannya sekarang, lebih baik dia tidak terlalu banyak tahu.     

Seiring dengan berjalannya waktu, tameng cahayanya mulai memudar. Secara perlahan, enam tanda dewa mulai merasuk ke dalam AzureTerra Stone.     

Crack!!     

Tiba-tiba, tameng cahayanya meledak. Tugu Dewa berhasil menaklukkan AzureTerra Stone.     

Boom!!     

Enam kehendak dewa menyeruak dari batunya dan bertempur melawan Tugu Dewa.     

Sorot mata Zhang Ruochen terlihat serius. Enam kehendak dewanya berasal dari enam dewa yang berbeda-beda. Apabila dia gagal mengendalikannya, maka itu bisa menimbulkan bencana besar.     

Toh para dewa berada di atas segalanya. Mereka tidak akan pernah tunduk kepada siapapun.     

Meski begitu, Tugu Dewa mampu mengalahkan kekuatan dewa lainnya. Secara perlahan, tugunya mulai melumpuhkan enam kehendak dewa tersebut.     

Beberapa saat kemudian, enam kehendak dewanya berhasil dilumpuhkan, namun kehendak dewanya masih belum benar-benar hilang. Sebaliknya, enam kehendak dewanya kembali merasuk ke dalam AzureTerra Stone.     

Zhang Ruochen merasa bahwa Lord of Stone baru saja menarik keenam kehendak dewanya dan ingin memurnikannya.     

Selama ini, dia memang ingin melakukannya, namun dia tak pernah berhasil melakukannya. Dan sekarang, Zhang Ruochen baru saja membantunya.     

Mulai sekarang, kecerdasan spiritual Lord of Stone telah menjadi semakin murni, hingga membuatnya dapat menembus ke level yang lebih tinggi.     

Zhang Ruochen masih belum berhenti. Toh sedari awal dia berniat untuk melumpuhkan Lord of Stone, bukan membantunya.     

Namun, setelah memurnikan enam kehendak dewa, akhirnya Lord of Stone mampu melepaskan teknik dewa dengan lebih leluasa. Karena dia adalah AzureTerra Stone, maka Zhang Ruochen kesulitan untuk melukainya.     

Begitu Zhang Ruochen merasa kewalahan, tiba-tiba sesuatu terbang dari Lautan Chi-nya.     

"Kenapa Kitab Ruang dan Waktu tiba-tiba keluar?" tanya Zhang Ruochen dengan tampang kebingungan.     

Tanpa aba-aba, Kitab Misteri Ruang dan Waktu langsung terbuka dan melepaskan energi dewa aneh, yang merasuk ke dalam AzureTerra Stone.     

Tiba-tiba, AzureTerra Stone terguncang hebat. Inskripsi-inskripsinya mulai bermunculan dan berubah menjadi ruang dan waktu.     

Melihat itu, Zhang Ruochen merasa terkejut. "Apa AzureTerra Stone punya relasi khusus dengan Biksu Suci Xumi?"     

Pada saat ini, dia mendapatkan satu informasi khusus.     

"Aku mengerti. Ternyata AzureTerra Stone adalah milik Biksu Suci Xumi. Karena batu ini bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan Chi of Origin, maka beliau meletakkannya di Pulau True Dragon. Beliau juga meletakkan tanda ruang dan waktu pada batunya, agar batunya bisa digunakan untuk menyerang maupun bertahan."     

Ketika itu, Zhang Ruochen akhirnya memahami sesuatu.     

Kemudian, dia melepaskan Segel Kutukan Dewa Darah dan menyatukannya dengan tanda ruang dan waktu.     

Sekarang ini, kultivasinya masih belum terlalu kuat. Bila dia hanya mengandalkan tanda ruang dan waktu, maka itu tidak akan mempan. Maka dari itu, dia mengkombinasikannya dengan Segel Kutukan Dewa Darah.     

Sedari awal, tanda ruang dan waktunya menempel pada esensi AzureTerra Stone, yang juga menjadi jiwa sucinya. Bila dia mengkombinasikannya dengan Segel Kutukan Dewa Darah, maka dia bisa mengendalikan jiwa suci Lord of Stone.     

Buzz...     

Batunya terguncang semakin hebat. Yang jelas, Lord of Stone menolak ditaklukkan.     

Tapi beberapa saat kemudian, akhirnya batu itu kembali tenang. Di waktu yang sama, Zhang Ruochen merasa bahwa Segel Kutukan Dewa Darahnya telah menyatu dengan jiwa suci Lord of Stone. Segalanya sudah berada di bawah kendalinya.     

Zhang Ruochen pun mendesah lega. Lantas, dia menyimpan Tugu Dewa dan Kitab Misteri Ruang dan Waktu.     

"Jiwa sucinya sangat kuat dan arogan. Jika Biksu Suci Xumi tidak meninggalkan tanda ruang dan waktu, mungkin aku tidak akan bisa memasukkan Segel Kutukan Darah Dewa ke dalam jiwa sucinya," gumam Zhang Ruochen pada dirinya sendiri.     

Setelah merasakan kekuatan Lord of Stone, Zhang Ruochen paham bahwa tanpa bantuan Biksu Suci Xumi, mungkin dia tidak akan mampu menaklukkan Lord of Stone. Meski kekuatannya telah menurun drastis, namun dia tidak akan sanggup menaklukkannya.     

Cahaya AzureTerra mengerlip dan Lord of Stone kembali berubah wujud menjadi manusia. Dia menatap Zhang Ruochen dengan tampang ketakutan.     

Zhang Ruochen menatapnya tanpa kenal takut.     

Beberapa saat kemudian, Lord of Stone berkata dengan nada dingin, "Meski kau berhasil meletakkan segel ke dalam jiwa suciku, tapi jangan kira aku sudi menjadi budakmu. Kau sama sekali tidak pantas menjadi tuanku."     

Meski Zhang Ruochen sudah meletakkan Segel Kutukan Dewa Darah, namun Lord of Stone masih menolak tunduk kepadanya.     

Zhang Ruochen tidak marah dengan sikap Lord of Stone. Sebaliknya, dia malah mengaguminya. Hanya orang-orang gigih yang bisa berkembang sempurna dan memaksimalkan kekuatannya.     

Omong-omong, Lord of Stone adalah sosok yang paling unik di antara lima penguasa lainnya. Selama ini, dia selalu berkultivasi sendirian, namun dia nyaris menembus Alam Supreme Saint. Sedangkan empat penguasa lainnya, mereka dilahirkan dengan kekuatan mereka. Bisa dibilang, mereka adalah para pewaris leluhurnya.     

Zhang Ruochen berpikir cepat dan berkata tenang, "Lord of Stone, bagaimana kalau kita membuat perjanjian?"     

"Perjanjian apa?" tanyanya dengan dingin.     

Zhang Ruochen berkata, "Sederhana saja. Bantu aku untuk membunuh Mojo. Setelah itu, kau bisa kembali berkultivasi di Pulau True Dragon. Aku tidak akan mengganggumu sampai kekuatanku telah berhasil melampauimu."     

Mendengar itu, Lord of Stone mengernyitkan dahinya. Namun, dia mulai memikirkannya dengan seksama.     

Beberapa saat kemudian, sorot matanya terlihat gembira. Dia berkata, "Baiklah. Aku akan membantumu."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen tersenyum samar. Lantas, dia berkata, "Aku tahu, kau telah mendapatkan banyak harta karun. Karena aku ingin melatih beberapa kultivator, maka aku memerlukan beberapa harta karunmu."     

Lord of Stone menatap Zhang Ruochen dalam-dalam. Tanpa banyak bicara, dia langsung melemparkan Cincin Ruang.     

Zhang Ruochen menangkap Cincin Ruang tersebut. Lantas, dia melepaskan Kekuatan Batin dan memeriksanya.     

Ada banyak harta karun di dalam cincinnya. Bahkan harta karunnya menumpuk seperti gunung, namun secara kuantitas, jumlahnya hanya setengah dari milik Dragon Phantom Lord.     

Menurut Zhang Ruochen, Lord of Stone tidak akan menyembunyikan harta karunnya. Lagipula, Lord of Stone jarang keluar dari sarang persembunyiannya. Maka dari itu, lebih dari 50 juta harta karun adalah jumlah yang sangat banyak baginya.     

Tiba-tiba, ekspresi Zhang Ruochen berubah, sebagaimana dia menemukan Pil King yang dapat meningkatkan Kekuatan Batin-nya. Bahkan pil ini jauh lebih langka dibandingkan Pil King lainnya.     

Jika dia mengkonsumsinya sekarang, mungkin dia bisa menjadi Supreme Saint Kekuatan Batin.     

Pil King adalah sesuatu yang bernilai sangat tinggi. Bahkan Supreme Saint Kekuatan Batin ingin mendapatkannya.     

"Apa kau ingin mencuri harta karun Mojo?" tanya Lord of Stone.     

Zhang Ruochen mendadak tersadar dari lamunannya dan langsung menyimpan Cincin Ruang-nya. Sorot matanya terlihat dingin. "Mojo berasal dari kehendak dewa Dunia Neraka. Dia adalah sosok yang sangat jahat. Dia bisa menjadi ancaman besar bagi Daratan Kunlun. Oleh karena itu, kita harus segera menyingkirkannya."     

"Seratus ribu tahun silam, seseorang pernah berpesan kepadaku bahwa ketika aku sudah menjadi lebih kuat, maka aku harus melindungi Daratan Kunlun. Aku akan memulainya dengan membunuh Mojo." Sorot mata Lord of Stone berubah menjadi tajam.     

Mendengar itu, sesuatu muncul di benak Zhang Ruochen. Bisa dipastikan, sosok yang bicara seperti itu kepadanya adalah Biksu Suci Xumi.     

Kelihatannya Biksu Suci Xumi telah menaruh harapan besar kepada Lord of Stone. Kalau tidak, maka dia tidak akan pernah meninggalkan tanda Ruang dan Waktu. Hal itu berguna agar Lord of Stone tidak sampai kelewat batas.     

Tanpa tanda ruang dan waktu, dan tepat setelah dia dilahirkan, mungkin kecerdasan spiritualnya sudah ditelan oleh enam kehendak dewa.     

Tanpa berlama-lama, Zhang Ruochen, Lord of Stone, dan Dragon Phantom Lord segera berangkat.     

Pada saat ini, pertempuran di antara Lord of Sword dan Mojo masih berlanjut di luar Kuil Shenlong. Masih belum ada pemenang dalam pertempuran mereka, namun Lord of Sword sedang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.     

Crash!     

Dragon Phantom Lord muncul di belakang Zhang Ruochen. Dari kejauhan, dia melepaskan empat cahaya dewa dan mulai menyerang Mojo secepat kilat.     

Di waktu yang sama, Lord of Stone mulai mengaktifkan teleportasi dan kembali muncul di bawah Mojo. Dia melancarkan enam tinju sekaligus dan melepaskan kekuatan yang sangat besar.     

Tidak seperti Dragon Phantom Lord dan Lord of Elixir, karena Lord of Stone tidak sempat tertekan oleh Tugu Dewa. Maka dari itu, kekuatannya masih teramat besar.     

BOOM!!     

Begitu Lord of Stone dan Dragon Phantom Lord menyerang sekaligus, maka nyaris separuh tentakel dan bocah-bocah mengerikannya tumang.     

Bahkan sosok sekuat Mojo masih terluka parah.     

Energi kegelapan menyeruak dari tubuh Mojo, dan langsung melingkupi bocah-bocah mengerikannya. Di waktu yang sama, dia ingin terbebas dari tekanan mereka bertiga.     

"Mojo, kau tidak akan bisa melarikan diri."     

Dragon Phantom Lord berteriak kencang. Chi naga dewa menyeruak dari tanah.     

Separuh tubuh Mojo sudah berada di dalam tanah, namun dia tidak bisa kembali melanjutkan pelariannya.     

Di bawah pengaruh energi Origin, struktur tanah di sekitarnya mulai mengalami perubahan yang fundamental, hingga Mojo tidak bisa bergerak dengan leluasa.     

Pada saat ini, Lord of Stone melesat dari bawah tanah. Tubuhnya memancarkan aura dahsyat, bagaikan Dewa Demonic. Dia mengaktifkan energi supreme dan melancarkan tinju.     

Tubuh Lord of Stone bahkan lebih kuat dibandingkan senjata saint. Bahkan tubuhnya mampu menghadapi senjata Supreme.     

Dalam pertempuran di jarak dekat, Mojo tidak akan bisa melindungi diri, apalagi melarikan diri.     

Sebuah tentakel hitam – yang sangat tajam – menyeruak darinya. Tentakelnya mirip seperti sebuah tombak pertempuran.     

Bang!!     

Setelah benturan serangan tersebut, tinju Lord of Stone dan tentakel Mojo sama-sama meledak. Keduanya berakhir imbang.     

Meski begitu, Mojo masih berada di posisi yang kurang menguntungkan. Sebab, tentakel hitamnya terbentuk dari Chi Origin. Secara keseluruhan, dia hanya memiliki 18 tentakel.     

Tentakel hitamnya sangat kuat. Setiap serangan Lord of Stone tidak mampu menembusnya.     

Tak disangka, ternyata Mojo akan menderita luka parah setelah bertempur melawan Lord of Stone. Hal itu membuat Mojo merasa ketakutan.     

Lord of Sword sama sekali tidak senang melihat mereka berdua ikut campur ke dalam pertempurannya. Malahan, dia mengernyitkan dahi dan merasa terganggu.     

Dia menatap Zhang Ruochen, yang sedang berdiri di kepala Dragon Phantom Lord. Instingnya berkata bahwa semua itu berkaitan dengan Zhang Ruochen.     

Di waktu yang sama, Zhang Ruochen memfokuskan perhatiannya kepada Lord of Sword.     

Zhang Ruochen punya kesan yang baik terhadap Lord of Sword. Sebab, dia sempat membantunya sebelumnya, ketika Mojo nyaris membunuhnya dan Dragon Phantom Lord.     

Zhang Ruochen mengatupkan tangannya dan berkata, "Lord of Sword, terima kasih atas bantuannya sebelumnya."     

"Cepat pergi dari sini. Jangan ganggu pertempuranku melawan Mojo," kata Lord of Stone dengan dingin.     

Zhang Ruochen berkata, "Aku paham. Kau ingin menajamkan kehendak pedangmu dengan bertempur melawan Mojo. Tapi sekarang ini, Daratan Kunlun sedang berada dalam situasi kacau. Selama Chi Origin Daratan Kunlun masih hidup, maka Dunia Neraka akan selalu mengirimkan pasukannya. Sekarang ini, mereka ingin mengambil Kunci Gerbang Dunia dan menghancurkan Chi of Origin."     

"Kuyakin kau paham mengenai latar belakang Mojo, Lord of Sword. Dia berasal dari kehendak dewa Dunia Neraka. Selama dia masih hidup, maka akan selalu memicu masalah. Jadi, kuharap kau mau bekerjasama dengan kami untuk membunuhnya."     

Zhang Ruochen paham bahwa Lord of Sword berasal dari salah satu dewa pedang di Daratan Kunlun. Maka dari itu, selama ini, Lord of Sword selalu bermusuhan dengan Mojo.     

Selama kehendak dewa Lord of Sword masih belum berubah, maka dia akan berada di pihak yang sama dengannya.     

Tiba-tiba, tubuh Lord of Stone membesar hingga 300 meter dan melepaskan aura yang lebih kuat. Dia menatap dunia di bawahnya dan berkata kencang. "Lord of Sword, bila kau tidak ingin bekerjasama dengan kami, cepat pergi dari sini. Biarkan aku menghancurkan dewa dari Dunia Neraka."     

"Lord of Stone, serang saja. Aku sudah menyegel area seluas ribuan mil. Mojo tidak akan bisa melarikan diri," kata Dragon Phantom Lord.     

Pada saat ini, meski kekuatannya tidak sekuat Mojo, namun dia masih bisa menahan Mojo dengan berbagai macam cara. Hal itu benar-benar membantu Lord of Stone.     

Tentu saja, bila ada kesempatan, dia tidak akan keberatan untuk membunuh Mojo.     

Roar!!     

Lord of Stone mengaum ke angkasa. Auranya mulai menyelimuti gunung dan sungai. Chi AzureTerra mulai menyelimuti tubuhnya, seakan dunia baru saja terbuka.     

Keenam tangan Lord of Stone bergerak bersamaan dan berubah menjadi sebuah segel aneh. Dia mengkombinasikan energi supremenya dengan Chi AzureTerra dan melepaskan segel raksasa, yakni pagoda AzureTerra dan kuali AzureTerra. Keduanya sangat solid, dan menyerang Mojo.     

Yang jelas, Lord of Stone tidak ingin berlama-lama dan menghabiskan energinya. Dia mengerahkan segenap kekuatannya dan hendak menghancurkan Mojo.     

Wujud asli Lord of Stone adalah AzureTerra Stone. Dia lahir dengan kekuatan AzureTerra, yang nyaris setara dengan Sembilan Ilmu Kuno. Itu adalah bakat alaminya. Berbekal itu, pencapaiannya di masa depan akan semakin cemerlang.     

Mungkin karena itulah, Biksu Suci Xumi sengaja meninggalkan tanda ruang dan waktu, agar AzureTerra Stone bisa berkembang sempurna.     

...     

Apa para dewa dari Daratan Kunlun sudah mati? Semua bisa dilihat di Medan Pertempuran Dewa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.