Kaisar Dewa

Momen Hidup dan Mati



Momen Hidup dan Mati

3Ketika berhadapan dengan serangan Lord of Stone, Mojo tidak bisa mundur. Dia hanya bisa melindungi dirinya. Energi kegelapan menyeruak dari tubuhnya, yang jauh lebih kuat dan murni dibandingkan Dragon Phantom Lord.     

Jutaan inskripsi kegelapan saling terhubung satu sama lain, hingga membentuk sebuah objek yang sangat besar. Bentuknya mirip seperti jantung, lengkap dengan urat-urat pada permukaannya. Objeknya mirip seperti inang yang dapat mengeluarkan monster mengerikan.     

Tiga senjata yang dilepaskan oleh Lord of Stone terguncang hebat dan melepaskan puluhan ribu Chi AzureTerra, hingga menghancurkan langit dan membuat energi kegelapan lawannya beringsut mundur.     

BANG!     

Meski Mojo sudah berubah menjadi jantung dan melepaskan energi dewa, namun dia masih kewalahan menghadapi tiga senjata tersebut.     

Namun, pada saat ini, Mojo melepaskan tentakel hitam dengan energi dahsyat dan menghancurkan ketiga senjata lawannya.     

Benturan serangan mereka berdua sangat sengit. Tanah dalam radius ribuan mil hancur dan ambles hingga ribuan meter.     

Perlu diketahui, Pulau True Dragon adalah tempat yang sangat spesial. Yang jelas, gelombang energi biasa tidak akan mampu menggoresnya.     

Jika mereka berada di dunia luar, benturan serangannya mungkin dapat menghancurkan dunia. Bahkan benturan serangan mereka juga bisa menghancurkan bintang-bintang.     

Lord of Stone mengangkat alisnya dan memasang tampang datar. Sebuah tombak AzureTerra terbang darinya. Terdapat banyak inskripsi yang bermunculan pada tombaknya, yang mirip seperti sisik-sisik naga. Sekilas, tombaknya mirip seperti Divine Dragon.     

Tombak AzureTerra merupakan senjata King dan berasal dari tubuh Lord of Stone. Ujung tombaknya sangat tajam, yang seolah dapat merobek langit.     

Dengan tombak AzureTerra di tangannya, Lord of Stone mendorongnya ke depan dan melepaskan teknik tombak yang sangat kuat. Bayangan tombak bermunculan di udara dan mulai melingkupi Mojo.     

WAWA!     

Di kegelapan, terdengar teriakan kencang. Kekuatan Batin dalam jumlah besar langsung menerjang Lord of Stone.     

Beberapa saat kemudian, area di sekitarnya sontak berubah menjadi hitam kemerahan. Langit di atasnya terbelah menjadi dua, dan beberapa mayat berjatuhan ke tanah. Darah mereka berubah menjadi danau. Para Divine Demon berteriak geram, hingga membuat semua orang merasa ketakutan.     

Pemandangan itu sangat tidak lazim, namun benar-benar nyata, seakan mereka baru saja masuk ke dunia chaotic di zaman kegelapan.     

Mojo benar-benar paham mengenai kelemahan Lord of Stone. Maka dari itu, dia menggunakan Kekuatan Batin-nya untuk mengacaukan kecerdasan spiritual lawannya.     

Namun, Mojo tidak tahu bila Lord of Stone baru saja dibangkitkan kembali. Kecerdasan spiritualnya telah menjadi semakin murni. Dia sama kerasnya seperti batu. Oleh karena itu, Kekuatan Batin-nya tidak berpengaruh apa-apa.      

BOOM!     

Tombak AzureTerra bergetar hebat dan menghancurkan fenomena yang tidak lazim tersebut.     

Begitu Lord of Stone mendekatinya, dia melepaskan tameng hitam keemasan. Sekujur tubuhnya berselimutkan cahaya suci, yang mirip seperti langit bertabur bintang. Bintang-bintang mengitari tubuhnya dan melepaskan aura dahsyat.     

Bintang-bintangnya membentuk sebuah formasi misterius dan melingkupi Lord of Stone.     

Selanjutnya, bintang-bintangnya berubah menjadi kobaran api yang menenggelamkan Lord of Stone.     

"Kuat sekali senjata King-nya." Zhang Ruochen merasa tercengang.     

Biasanya, hanya para elit Supreme Saint yang memiliki Senjata King. Di tangan mereka, biasa senjata itu dapat dimaksimalkan.     

Sebaliknya, Mojo mampu mengaktifkan senjata itu – bahkan membuatnya jauh lebih kuat dibandingkan Supreme Saint kebanyakan – padahal dia masih berada di Alam Saint King.     

Sekuat apapun senjata mereka, namun diperlukan kekuatan yang besar untuk mengaktifkannya. Kalau tidak, mereka tidak akan bisa memaksimalkan kekuatannya.     

Lord of Stone sama sekali tidak panik, meski dia sedang berada di tengah lautan bintang dan diselimuti oleh kobaran api. Chi AzureTerra dalam jumlah besar menyeruak dari tubuhnya dan merasuk ke dalam tombaknya.     

"Break!" Teriak Lord of Stone, sambil mengayunkan tombaknya dan melepaskan lengkungan cahaya.     

Boom!     

Dalam sekejap, ribuan bintangnya hancur lebur dan gagal mengurung Lord of Stone.     

"Mojo, nasibmu sudah berada di tanganku." Teriak Lord of Stone. Sebagaimana dia mengayunkan tombaknya, dia juga melepaskan teknik misterius.     

Sebuah pertempuran intens kembali terjadi. Lord of Stone mirip seperti dewa pertempuran yang sedang menerjang Mojo.     

Dalam satu kedipan mata, mereka berdua telah menukar ratusan serangan. Apapun dalam radius ribuan mil di sekitarnya hancur lebur, namun masih belum ada pemenang di antara mereka.     

Meski sebagian kekuatannya telah diserap oleh Tugu Dewa, namun Lord of Stone masih mampu mengimbangi Mojo. Hal itu benar-benar menegaskan kekuatannya, sebagai sosok yang paling kuat di antara lima penguasa.     

Zhang Ruochen memicingkan matanya dan berkata, "Tidak diragukan lagi kemampuan dewa dari Dunia Neraka. Dia memang sulit ditangani. Mari kita lumpuhkan dia secepat mungkin."     

Sambil bicara, Zhang Ruochen mengeluarkan Cermin Demonic Zangshan dan mengaktifkannya bersama dengan Dragon Phantom Lord.     

Cermin Demonic Zangshan mendadak aktif dan melepaskan energi supreme dalam jumlah besar.     

Meski Mojo sedang memfokuskan perhatiannya untuk bertempur melawan Lord of Stone, tapi dia juga memperhatikan pergerakan Lord of Sword dan Dragon Phantom Lord. Begitu dia merasa terancam, maka dia akan langsung mengeluarkan tamengnya.     

BANG!     

Seketika itu juga, energi supremenya langsung menghancurkan langit berbintang.     

Kombinasi kekuatan Zhang Ruochen dan Dragon Phantom Lord benar-benar hebat dan mampu mengancam Mojo.     

"Apa kau masih ragu-ragu, Lord of Sword? Begitu Mojo dan Dunia Neraka bekerja sama, maka itu bisa menimbulkan bencana besar," teriak Zhang Ruochen.     

Jika Zhang Ruochen ingin menghabisi Mojo secepat mungkin, maka dia memerlukan bantuan Lord of Sword.     

Ketika itu, emosi Lord of Sword mulai bergejolak. Banyak hal melintas di benaknya. Perasaannya terasa kompleks.     

Beberapa saat kemudian, sorot matanya menjadi semakin tajam dan kehendak pedang memancar dari tubuhnya. Lantas, dia berkata, "Baiklah. Mari kita bekerjasama dan mengakhiri semua ini, bab terakhir pertempuran dewa."     

Setelah membulatkan keputusannya, Lord of Sword tidak lagi ragu-ragu. Dia langsung menyabetkan pedangnya dan bekerjasama dengan mereka. Bersama dengan Lord of Stone, mereka menyerang Mojo.     

Mojo memang kuat, namun dia tidak akan mampu menandingi dua kultivator di level yang sama.     

Setelah belasan serangan, Mojo sudah berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Dia hanya bisa bertahan secara pasif.     

Zhang Ruochen dan Dragon Phantom Lord menggunakan Cermin Demonic Zangshan untuk menutup pelarian Mojo. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka terus melancarkan serangan kepada Mojo.     

Tidak lama kemudian, kombinasi serangan Lord of Stone dan Lord of Sword membuahkan hasil. Mereka berhasil melumpuhkan Mojo.     

BANG!     

Tombak Lord of Stone membuat tamengnya terpental ke belakang, hingga Lord of Sword dapat menusukkan pedangnya dengan lebih leluasa. Di waktu yang sama, Lord of Sword melepaskan ribuan pedang Chi. Dia bukan hanya berhasil memotong tentakel-tentakel Mojo, tapi juga menghancurkan sumber kegelapannya.     

Begitu energi kegelapannya hilang, akhirnya Zhang Ruochen melihat wujud asli Mojo. Dia adalah jantung merah yang berselimutkan inskripsi dewa.     

Itu adalah jantung dewa. Meski sudah dikeluarkan dari tubuhnya sekian lama, jantung itu masih aktif. Bahkan jantungnya telah berubah menjadi monster mengerikan.     

"Lancang sekali! Kalian semua harus mati." Pada saat itu, terdengar suara serak dari jantung dewanya.     

Swoosh     

Dia merentangkan delapan belas tentakelnya, lantas mulai menyerang Lord of Stone dan Lord of Sword.     

Di waktu yang sama, bocah-bocah mengerikan – yang melindungi Mojo – tiba-tiba meledak dan berubah menjadi kabut darah. Mereka semua merasuk ke dalam jantung Mojo.     

Setelah menelan begitu banyak Chi Darah, wujud aslinya menjadi semakin besar. Diameternya mencapai ribuan meter, hingga membuatnya mirip seperti bintang kecil.     

Energi kegelapan menyeruak dari jantung dewanya, hingga berubah menjadi figur tinggi, yang seolah hendak menghancurkan dunia.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen dan yang lainnya bisa merasakan pancaran aura dahsyat. Saking dahsyatnya, aura itu mirip seperti aura dewa.     

Tidak diragukan lagi, Mojo baru saja mengaktifkan energi dewa Dunia Neraka dan menyatukannya dngan bayangan dewa.     

Begitu berhadapan dengan bayangan dewa bertubuh tinggi, Lord of Stone berkata dingin. "Seonggok jantung dewa berani menyebut dirinya dewa. Lihat saja, aku akan menghancurkanmu hingga berkeping-keping."     

Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, dia sudah lebih dulu melancarkan serangan mematikan. Dia memobilisasi Chi AzureTerra dan melepaskan pukulan Yang. Di waktu yang sama, dia mengayunkan tombaknya dan berusaha memenggal kepala Mojo.     

Lord of Sword tidak bicara apapun, namun dia juga melepaskan teknik pedang mematikan. Kehendak pedangnya seolah menyatu dengan prinsip di langit dan bumi.     

"Sekarang." Perintah Zhang Ruochen.     

Dragon Phantom Lord menggunakan Pergerakan Ruang Besar dan tiba-tiba muncul di belakang Mojo bersama dengan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak ragu. Dia membalikkan tangannya dan mengeluarkan Tugu Dewa. Lantas, dia mengaktifkan prinsip-prinsipnya dan menyuntikkannya ke dalam karakter-karakter kuno.     

Begitu Tugu Dewa-nya muncul, baik energi dewa maupun energi kegelapannya sama-sama hilang.     

Tiba-tiba, bayangan dewanya menjadi tidak stabil dan nyaris hancur.     

Sebelum Mojo sempat bereaksi, Zhang Ruochen sudah lebih dulu menyimpan Tugu Dewa-nya. Lantas, mereka kembali mengaktifkan Cermin Demonic Zangshan dan kembali menyerang Mojo.     

Jika Zhang Ruochen kembali menyerangnya dengan Tugu Dewa, maka serangan Lorf o Stone dan Lord of Sword tidak akan berguna.     

Karena Lord of Sword sedang berada di sana, Zhang Ruochen juga tidak ingin memamerkan Tugu Dewa-nya.     

Zhang Ruochen mengaktifkan Tugu Dewanya ketika dia berada di belakang Mojo. Semuanya terjadi dalam waktu singkat. Di samping itu, seluruh perhatian Lord of Sword sedang tertuju kepada Mojo, hingga dia tidak menyadari keberadaan tugu tersebut.     

Dengan begitu, Mojo langsung berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Dia menerima beberapa serangan mematikan.     

BANG!     

Bayangan dewanya hancur. Energi dewanya berhamburan ke segala penjuru.     

Energi supreme yang dilepaskan oleh Cermin Demonic Zangshan, ditunjang dengan cahaya pedang Lord of Sword, keduanya langsung menerjang wujud asli Mojo.     

Sementara itu, tombak AzureTerra di tangan Lord of Stone jauh lebih mematikan. Tombaknya berhasil menembus tanda dewa dan menusuk tubuh Mojo.     

Pfft     

Darah dewa menyembur dari tubuhnya. Setiap tetes darahnya mengandung daya destruktif tinggi.     

ROAR!     

Setelah terkena darah dewa, Lord of Stone langsung mendongakkan kepala dan mengaum.     

Hanya Lord of Stone – dengan wujud asli AzureTerra Stone – yang mampu menahan darah dewa tersebut.     

Setelah itu, dia kembali melepaskan teknik AzureTerra dan menyuntikkannya ke dalam tombaknya. Puluhan ribu energi AzureTerra mengalir dari ujung tombaknya, bagaikan kawanan naga. Mereka bergerak bersama dan mulai menginvasi tubuh Mojo.     

Dia ingin menyerangnya dari dalam tubuh.     

Seketika itu juga, tubuh Mojo kembali mengalami kerusakan. Banyak retakan bermunculan di permukaan jantungnya, disertai dengan semburan darah dewa.     

Begitu Lord of Stone hendak menghancurkan Mojo, tiba-tiba energi besar memancar dari tubuh Mojo dan membuatnya terpental ke belakang.     

"Gawat... Mojo sedang mengerahkan segenap kekuatannya. Ini berbahaya." Zhang Ruochen menyadari hal tersebut. Seketika itu juga, dia segera menarik cerminnya dan beringsut mundur.     

Sebelum dia sempat mengatakan apapun, Dragon Phantom Lord sudah lebih dulu bergerak mundur, karena dia bisa merasakan ancaman besar.     

Lub-dub.     

Jantung dewanya berdegup kencang seperti suara lonceng.     

Chi Darah – seluas lautan – menyembur dari jantung dewa tersebut. Chi-nya mengandung energi dewa yang dapat menyapu area di sekitarnya.     

Yang jauh lebih mengerikan, terdapat kehendak dewa mengerikan yang terlepas dari jantung dewa tersebut. Fenomena itu mempengaruhi langit di atasnya, hingga terdengar suara gelegar guntur dan kilatan-kilatan petir di atas sana.     

"Jangan meremehkan kekuatan dewa. Kalau tidak, maka kalian harus membayarnya dengan nyawa masing-masing." Mojo berteriak marah. Energinya melingkupi langit.     

Melihat itu, ekspresi Lord of Stone dan Lord of Sword sama-sama berubah. Mereka merasakan ancaman besar.     

Tak disangka, di tubuh Mojo masih tersimpan kehendak mengerikan milik dewa dari Dunia Neraka. Sialnya, Mojo masih sempat melepaskannya.     

Tidak diragukan lagi, itu adalah kartu andalan terakhir Mojo. Mungkin Mojo juga tidak bisa mengaktifkannya dalam durasi yang lama.      

BANG!     

Lord of Stone berada di jarak yang paling dekat dengan Mojo. Dia adalah sosok pertama yang dihempaskan.     

Meski fisiknya baik-baik saja, tapi jiwa sucinya terguncang hebat. Jika dia belum memurnikan enam kehendak dewa, mungkin luka-luka yang dideritanya akan jauh lebih parah.     

Setelah itu, Lord of Sword juga menerima serangan. Pedang King di tangannya hancur lebur.     

BOOM!     

Lord of Sword gagal bertahan dari serangan tersebut dan tubuhnya langsung hancur.     

Bukannya mereka lemah, tapi kartu andalan Mojo memang sangat mengerikan, hingga mirip seperti dewa dari Dunia Neraka yang baru saja dibangkitkan.     

Bahkan senjata King hancur lebur, begitu pula dengan fisik Supreme Saint.     

Pada saat itu, Zhang Ruochen sempat mengalami syok. Tubuhnya tidak sekuat senjata King, dan mungkin setara dengan Lord of Sword. Di momen-momen kritis, dia kembali mengeluarkan Tugu Dewa.      

Rumble.     

Dia menggunakan Tugu Dewa-nya sebagai tameng.     

Meski begitu, sisa-sisa kekuatannya masih menembus Tugu Dewa dan melukai Zhang Ruochen. Bahkan pria itu nyaris tidak mampu menahannya, hingga dia terjatuh di kolam darahnya sendiri.     

Lima belas menit kemudian, akhirnya Chi Darah yang dilepaskan oleh Mojo berhasil dikendalikan oleh Tugu Dewa. Meski Chi Darah-nya masih ada, namun energinya sudah tidak bisa menjangkau Zhang Ruochen dan Dragon Phantom Lord.     

Kehendak dewa dari Dunia Neraka juga sempat dilumpuhkan, namun pengaruhnya masih belum maksimal.     

Sebab, kekuatan Zhang Ruochen masih belum terlalu tinggi. Padahal, dia adalah sosok yang tak tertanding di Alam Saint King. Namun, masih ada perbedaan besar di antara dirinya dan Supreme Saint, atau bahkan dewa.     

Bahkan dengan Tugu Dewa, dia belum bisa menghancurkan kehendak dewanya.     

ROAR!     

Dragon Phantom Lord berteriak kesakitan.     

Begitu berhadapan dengan kehendak dewa, jiwa sucinya mulai mengalami keretakan.     

Jiwa suci Zhang Ruochen juga sempat terpengaruh, hingga wajahnya terlihat pucat.     

Buzz     

Pada saat ini, secercah cahaya dewa tiba-tiba menyeruak dari tubuh Zhang Ruochen dan meredam kehendak dewa lawannya.     

Kemudian, cahaya dewanya memudar dan berubah menjadi tongkat kayu sederhana. Itu adalah Tongkat Priest Dewi Bulan.     

Selama Tongkat-nya berada di dunia luar, maka Supreme Saint atau yang lebih tinggi darinya dapat mengaktifkan tongkat tersebut. Melalui tongkat tersebut, Zhang Ruochen bisa meminjam kekuatan Dewi Bulan.     

Namun, di Daratan Kunlun, Tongkat Priest-nya tidak akan berguna. Dia juga bisa berkomunikasi dengan Dewi Bulan dengan menggunakan tongkat tersebut.     

Tapi sekarang, di bawah pengaruh kehendak dewa dari Dunia Neraka, maka kehendak dewa Dewi Bulan – yang tersimpan di dalam tongkatnya – mendadak aktif. Maka dari itu, tongkatnya terbang secara otomatis.     

Begitu merasakan kehendak dewa Dewi Bulan, maka kehendak dewa dari Dunia Neraka langsung terpancing. Dia melupakan Lord of Stone dan Lord of Sword, sambil melesat ke arah tongkat tersebut.     

Dalam satu kedipan mata, kehendak dewanya merasuk ke dalam tongkat tersebut.     

Beberapa saat kemudian, tongkatnya terguncang hebat dan mengerlip. Yang jelas, mereka berdua sedang bertempur satu sama lain.     

Untungnya, Tongkat Priest berasal dari ranting Pohon Suci Utama, yang mengandung energi dewa. Kalau tidak, mungkin tongkatnya sudah hancur.     

Ekspresi Zhang Ruochen mendadak serius. Tak disangka, ternyata situasinya akan menjadi seperti ini.     

"Semoga Dewi Bulan dan Pohon Suci Utama dapat melumpuhkannya. Kalau tidak, maka dia bisa menimbulkan bencana," kata Zhang Ruochen dengan nada khawatir.     

Zhang Ruochen menatap Mojo. Setelah melepaskan Chi Darah dalam jumlah besar, Mojo mirip seperti bola bulu.     

Zhang Ruochen mendengus. Kemudian, dia mengaktifkan Cermin Demonic Zangshan dan berkata, "Lumpuhkan dia."     

Mojo juga menyerang dengan kehendak dewanya. Benturan serangan mereka sangat dahsyat. Karena dia sedang terluka parah dan ditekan oleh Tugu Dewa, Mojo pun tidak mampu menghadapinya.     

Cermin Demonic Zangshan melepaskan cahaya hitam. Bagaikan sebuah black hole, cerminnya langsung menghisap Mojo.     

Bagaimanapun juga, setelah melumpuhkan Mojo, maka dia baru saja menyingkirkan ancaman besar di Daratan Kunlun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.