Kaisar Dewa

Jalan Masing-Masing



Jalan Masing-Masing

0Sambil menatap Lady Saint, Zhang Ruochen merasa tidak nyaman. Dia paham bahwa wanita itu sedang merasa sangat putus asa.     

Sebagai Lady Saint, wanita itu tidak akan bisa memperlihatkan sisi rapuhnya di istana kekaisaran. Tapi sekarang, dia tidak perlu lagi menyembunyikan kesedihannya. Toh di sana tidak ada orang lain.     

Di sana hanya ada dia dan Zhang Ruochen.     

Tampaknya, Zhang Ruochen telah menduduki posisi spesial di hatinya.     

"Aku masih belum mampu melindungi diri dan orang-orang di sekitarku. Aku harus menjadi kuat lagi dari sebelumnya. Seandainya aku gagal menjadi dewa, aku tak akan ada bedanya dengan semut," pikir Zhang Ruochen, sambil mendongak dan menatap langit.     

Lambat laun, situasi di Daratan Kunlun menjadi lebih intens. Tidak ada seorangpun yang mampu menahan gelombang serangan Dunia Neraka.     

Di masa ratusan ribu tahun silam, banyak elit dari Daratan Kunlun yang dibunuh oleh para kultivator dari Dunia Neraka. Sekarang ini, tidak ada seorangpun yang tahu mengenai nasib akhir mereka.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan kembali menata pikirannya. Setelah itu, dia berjongkok dan berkata pelan, "Senior Chu telah mengorbankan dirinya untuk kebaikan bersama. Dia memiliki moral yang sangat kuat. Keberaniannya akan dijadikan lagu oleh para musisi. Kita harus bisa mengubah kesedihan ini menjadi sebuah semangat untuk mengalahkan Dunia Neraka. Jangan sampai kematiannya menjadi sia-sia belaka."     

Sambil bicara, Zhang Ruochen berjalan mendekati Lady Saint. Dia mencium aroma wangi di tubuhnya dan merasa kasihan dengan wanita tersebut. Pada akhirnya, dia merentangkan tangannya dan membantunya berdiri. Di waktu yang sama, Zhang Ruochen juga menyeka air mata wanita tersebut.     

Ketika itu, Zhang Ruochen langsung teringat saat pertama kalinya mereka bertemu. Pada saat itu, Lady Saint terlihat seperti bidadari yang turun dari langit kesembilan. Bahkan Zhang Ruochen sama sekali tidak berani lancang di depannya.     

Tapi sekarang, waktu telah mengubah segalanya. Kini, Zhang Ruochen telah menjadi sorotan dunia. Bahkan para kultivator dari Dunia Langit maupun Dunia Neraka akan berpikir dua kali sebelum menghadapinya. Tidak lama kemudian, Lady Saint terlihat membaik.     

Lady Saint mengangkat kepalanya. Meski masih tampak sedih, namun wajahnya agak merah merona. Di waktu yang sama, dia langsung berpaling menghindari Zhang Ruochen.     

Lambat laun, emosinya kembali stabil. Setelah menangis, dia pun merasa lebih baik.     

"Karena Elder Painting tahu kalau beliau tidak akan bisa melarikan diri, maka beliau menggunakan teknik rahasia agar murid-murid Sekte Painting dapat melarikan diri dan membawa Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian-nya. Beliau tidak ingin membiarkan harta karunnya jatuh ke tangan Rakshasa," gumam Lady Saint, sambil mengeluarkan peta kuno.     

Zhang Ruochen tidak asing dengan peta tersebut. Bahkan dia pernah menghabiskan tujuh kehidupan bersama Ling Feiyu di dalamnya. Meski semuanya tidak nyata, namun apa yang pernah dialaminya terasa sangat nyata. Bahkan pengalaman itu masih terpatri jelas di benaknya, hingga dia tidak bisa melupakannya.     

Begitu melihat Peta Tujuh Kehidupan dan Tujuh Kematian, Zhang Ruochen pun menghembuskan nafasnya. Sialnya, sekarang ini, dia sudah tidak bisa lagi bertemu dengan "Si Tua Chu".     

Zhang Ruochen mendesah dan berkata, "Senior Chu mempercayakan petanya kepadamu, sama halnya seperti dia mempercayakan masa depan Sekte Painting kepadamu. Murid-murid Sekte Painting tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Meski pasukan Rakshasa telah menghancurkan sekte, namun sektenya belum benar-benar hancur."     

"Danqing, kau adalah pewaris Senior Chu. Selama kau muncul dan mengangkat tanganmu, maka semua murid Sekte Painting di seluruh penjuru dunia akan bersedia untuk membangun kembali sekte mereka bersamamu. Itulah yang diinginkan oleh Senior Chu."     

Empat Sekolah Confucianism sudah ada di Daratan Kunlun sejak 10 juta tahun silam. Mereka telah melewati berbagai macam kesulitan, namun mereka tidak pernah tumbang. Pondasi mereka sangat kuat. Ajaran mereka telah menyebar di seluruh dunia. Meski Daratan Kunlun hancur sekalipun, Confucianism tetap akan eksis.     

Bencana yang terjadi di ujung Abad Pertengahan memang sangat besar dan sempat menghancurkan Sekte Qin, Sekte Chess, dan Sekte Calligraphy, termasuk dengan ketiga Saint Ancient Tea Tree masing-masing. Tapi setelahnya, mereka kembali membangun sekte-sekte tersebut. Dan sekarang, sekte mereka sama kuat seperti sebelum-sebelumnya.     

"Aku tidak akan membiarkan kematian Elder Painting sia-sia. Sekte Painting akan jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya."     

Zhang Ruochen berdiri dan berkata serius. "Selama ini, Senior Chu sangat baik terhadapku. Aku akan membalaskan dendamnya. Di mana Great Prince Mara sekarang? Aku akan memenggal kepalanya atas nama Senior Chu."     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen pernah mendapatkan informasi para elit dari 10 Klan Dunia Neraka, termasuk Great Prince Mara.     

Great Prince Mara adalah salah satu elit di bawah Alam Supreme Saint. Meski dia tidak setenar Yan Wushen, namun dia bukan sosok yang bisa diremehkan.     

Selama ratusan tahun belakangan, Great Prince Mara memang selalu mendominasi Medan Pertempuran Merit di berbagai dunia. Hobinya memotong daging dan menangkap para elit di dunia, lantas memakan mereka hidup-hidup. Dia memang kejam.     

"Dia sudah pergi dari Daratan Kunlun. Dia mengantar Saint Ancient Tea Tree ke Dunia Neraka." Lady Saint menggelengkan kepalanya.     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan berkata, "Kau perhatikan dia baik-baik. Jika dia kembali muncul, maka kau harus memberitahuku. Aku akan memotong lehernya."     

Zhang Ruochen tidak melakukannya demi Confucianism atau istana kekaisaran. Sebaliknya, dia mengagumi integritas Chu Siyuan dan ingin membayar kebaikannya di masa silam.     

Lady Saint mengangguk pelan dan berkata, "Baiklah, sekarang ini, situasi yang sedang dihadapi oleh Confucianism sangat rumit. Maka dari itu, aku harus kembali secepat mungkin. Kau berhati-hatilah."     

Sejak kabar mengenai kehancuran Sekte Painting menyebar luas, semua murid mereka – yang tersebar di seluruh dunia – ingin membalaskan dendam Chi Siyuan. Dari hari ke hari, ada semakin banyak Confucianist dan Biksu Confucianist yang datang ke Wilayah Selatan. Jika sampai terjadi kesalahan, mereka akan menderita kerugian yang lebih besar.     

Karena signifikansi Kunci Gerbang Dunia itulah, Lady Saint harus bergegas ke Lautan Yin Yang dalam situasi semacam itu.     

"Kau juga berhati-hatilah. Jika ada masalah, kau bisa memberitahuku. Selama kau mengirim pesan, aku pasti akan membantumu, tidak peduli betapa berbahayanya hal tersebut," kata Zhang Ruochen.     

Meski Lady Saint berasal dari istana kekaisaran, dan sangat dekat dengan Chi Yao, Zhang Ruochen tidak akan membiarkan sesuatu terjadi kepadanya.     

Hari ini, akhirnya Zhang Ruochen berani mengekspresikan perasaannya.     

Mungkin setelah mengutarakannya, maka itu dapat menembus belenggu di benaknya. Jika dia belum menembus belenggu tersebut, maka dia tidak akan bisa menjadi Supreme Saint.     

Tubuh Lady Saint gemetar, dan rasa hangat menjalar di hatinya. Baginya, selama dia bisa memegang janji Zhang Ruochen, maka semua itu sudah cukup.     

Memang apa lagi yang bisa diharapkan olehnya?     

Sialnya, dendam di antara mereka masih belum selesai meski sudah ratusan tahun. Karena Chi Yao dan Zhang Ruochen masih bersitegang satu sama lain, maka seluruh Daratan Kunlun akan terbelah menjadi dua. Yang jelas, hubungan mereka berdua tidak akan berakhir bahagia.     

"Sampai jumpa. Mungkin kali ini, ketika kita kembali ke pusat kota, kita bakal berpisah selamanya."     

Lady Saint berpikir begitu. Dia masih menyembunyikan beberapa hal di hatinya, namun dia tidak ingin memberitahukannya kepada Zhang Ruochen. Lady Saint tersenyum getir dan tidak berani menatapnya. Dia takut bila Zhang Ruochen akan kembali melihatnya menangis. Maka dari itu, dia segera menggerakkan perahunya dan menghilang di balik kabut.     

Zhang Ruochen berdiri di atas permukaan laut untuk waktu yang lama. Sorot matanya terlihat kompleks, sembari mengamati kepergian wanita tersebut.     

Berita kematian Chu Siyuan benar-benar telah mempengaruhinya. Hal itu kembali memicu Zhang Ruochen agar menjadi semakin kuat. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya. Berbekal kekuatan yang hebat, mereka bakal punya daya tahan yang tinggi dalam menghadapi dunia yang kacau seperti ini.     

Phew     

Zhang Ruochen menghirup nafas dalam-dalam dan mengosongkan pikirannya. Setelah itu, dia berangkat menuju Pulau Silver Dragon.     

Ao Xinyan sudah menunggunya di luar pulau.     

Zhang Ruochen memberitahu mereka mengenai situasi di Pulau True Dragon, yang membuat Ao Xinyan merasa sangat gembira.     

Meski Kunci Gerbang Dunia sudah tidak ada di sana, namun Pulau True Dragon masih merupakan tempat suci bagi Klan Divine Dragon. Secara natural, Ao Xinyan tidak ingin orang asing menduduki tempat tersebut.     

Dengan disegelnya Pulau True Dragon, maka itu adalah hasil yang terbaik.     

Sesaat setelah mendarat di pulau tersebut, Zhang Ruochen bertemu dengan Sky-swallowing Demonic Dragon dan beberapa Dragon King dari Gunung Zulong. Sebenarnya, mereka juga sedang menantinya.     

Sambil membalikkan tangannya, Zhang Ruochen mengeluarkan Bola Ruang dan melepaskan para naga dari Gunung Zulong.     

Meski Gunung Zulong baru saja mengalami bencana besar, namun Dunia Neraka ingin menggunakan garis keturunan mereka untuk membuka segel di Pulau True Dragon. Maka dari itu, mereka tidak membunuh naga-naga tersebut. Sehingga, sebagian besar dari mereka masih selamat dan bisa kembali membangun Gunung Zulong.     

Setelah melihat naga-naga itu, Sky-swallowing Demonic Dragon dan para Dragon King lainnya merasa sangat gembira. Meski begitu, perasaan mereka juga terasa kompleks. Lagipula, selama ini, Gunung Zulong selalu memusuhinya. Tapi sekarang, Zhang Ruochen malah menyelamatkan mereka.     

Setelah terdiam sejenak, Sky-swallowing Demonic Dragon bergerak maju. Sambil menundukkan kepala arogannya, dia berkata serius, "Aku tidak bisa menjelaskan betapa bersyukurnya diriku. Tapi bila di kemudian hari kau membutuhkan bantuan, maka seluruh Gunung Zulong tidak akan menolak permintaanmu."     

Zhang Ruochen berkata dengan tampang datar, "Daratan Kunlun sedang berada dalam situasi pelik. Meski kita punya dendam di masa lalu, kita harus mengesampingkannya terlebih dahulu dan bersama-sama menghadapi Dunia Neraka."     

"Mulai sekarang, Gunung Zulong dan Dunia Neraka akan bertempur sampai mati," kata Sky-swallowing Demonic Dragon dengan tegas.     

Banyak anggota klan mereka yang dibunuh oleh Dunia Neraka. Bagaimana mungkin mereka membiarkannya begitu saja?     

Karena Gunung Zulong telah dihancurkan dan situasi di Daratan Kunlun menjadi semakin pelik, maka Ao Xinyan akan membiarkan mereka tinggal di Pulau True Dragon untuk sementara waktu.     

Lagipula, ras naga dari Gunung Zulong juga memiliki garis keturunan Divine Dragon. Maka dari itu, dia harus menolong mereka.     

Di bawah arahan Ao Xinyan, para elit – yang baru saja kembali dari Pulau True Dragon – berkumpul di aula utama Istana Silver Dragon.     

Sambil menyapukan pandangan matanya kepada mereka yang hadir, Zhang Ruochen berkata serius, "Kunci Gerbang Dunia dapat menentukan nasib Daratan Kunlun. Kuharap kalian bisa menjaga rahasia ini dan tidak membongkarnya kepada siapapun. Kalau tidak, maka semua perjuangan kita bakal berakhir sia-sia."     

Mendengar itu, semua orang mengangguk serius. Meski mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda, namun mereka punya tujuan yang sama, yakni melindungi Daratan Kunlun.     

Zhang Ruochen telah memperlihatkan kekuatannya dalam pertempuran melawan Putra Kegelapan, hingga dia mendapatkan pengakuan dari mereka. Tidak ada seorangpun yang layak menjadi penjaga kunci, selain pria tersebut.     

Karena urusan Kunci Gerbang Dunia sudah selesai, maka Elder Death Zen dan Kaisar Mayat Tianming segera pergi dari sana. Mereka masih punya urusan lain.     

Sebelum pergi, mereka sempat berjanji kepada Zhang Ruochen. Selama Zhang Ruochen membutuhkan bantuan mereka terkait Kunci Gerbang Dunia, maka mereka pasti akan datang.     

Zhang Ruochen juga tidak ingin berada di sana terlalu lama. Dia telah bersiap meninggalkan Pulau Silver Dragon bersama Blackie dan Kunci Gerbang Dunia.     

Para dewa dari Istana Kegelapan sangat hebat. Jika Zhang Ruochen membiarkan kuncinya berada di Lautan Yin Yang, mereka pasti akan menyadarinya. Oleh karena itu, sebaiknya dia memindahkannya. Dan sebenarnya, Zhang Ruochen sudah menemukan satu tempat yang sesuai untuk menyembunyikannya.     

Perlu diketahui, sejak dikeluarkan dari Pulau True Dragon, maka si pria kurus telah kembali berubah ke wujudnya yang semula, yakni sebuah kunci batu kuno. Secara natural, ada ukiran-ukiran khusus di permukaannya. Ukiran-ukirannya sangat cocok dengan prinsip di langit dan bumi.     

Jika seseorang berkultivasi di dekatnya dan berusaha mempelajari prinsip saintly, maka prosesnya bisa semakin cepat. Hal yang sama juga berlaku pada Ilmu Supreme maupun Ilmu Kuno.     

Di samping itu, di manapun Kunci Gerbang Dunia diletakkan, maka prinsip di langit dan bumi akan mengalir semakin deras. Bahkan sebuah tempat biasa bisa menjadi lingkungan kultivasi yang unik. Tentu saja, hal itu bakal terjadi dalam waktu singkat.     

Jika dimanfaatkan dengan baik, maka kuncinya bisa digunakan untuk melatih banyak kultivator.     

Ao Xinyan menggerakkan tangannya dan mengeluarkan formasi teleportasi. Wanita itu berkata, "Ketua, dulu Anda pernah menitipkan formasi ini kepada saya. Sekarang, saya akan mengembalikannya kepada pemiliknya."     

Itu bukan formasi teleportasi biasa. Sebaliknya, formasi itu berasal dari Biksu Suci Xumi.     

Saat berada di Black Dragon Ruins Realm, Zhang Ruochen dan yang lainnya sempat menemukan formasi teleportasi di bawah tanah. Setelah diaktifkan, mereka pun berteleportasi ke Golden Ruins Realm. Lantas, mereka kembali berteleportasi, sampai akhirnya mereka tiba di sebuah planet putih.     

Di atas planet tersebut, di sana terdapat sebuah Milky Way, dengan Gerbang Kematian yang sangat besar. Tersimpan banyak misteri di gerbang tersebut.     

Setelah itu, mereka kembali mengaktifkan formasi teleportasinya dan kembali ke Daratan Kunlun. Namun, saat itu mereka mendarat di Bottomless Abyss.     

Agar mereka bisa kembali ke planet putih itu lagi, maka mereka harus harus meletakkan formasi teleportasinya ke Bottomless Abyss.     

Terakhir kalinya Zhang Ruochen berkunjung ke Lautan Yin Yang, dia sedang bertempur melawan Gunung Zulong. Bahkan, dia sempat menggunakan formasi teleportasi untuk melarikan diri dan tiba di Klan Divine Dragon.     

Bertahun-tahun terlewati. Begitu melihat formasi teleportasi itu lagi, Zhang Ruochen langsung teringat mengenai Gerbang Kematian. Pada saat itu, dia masih sangat lemah dan belum pantas untuk memasukinya.     

Kata penjaga gerbangnya, hanya mereka yang sudah berada di Alam Saint King yang boleh masuk ke dalam sana. Meski begitu, itu masih sangat berbahaya.     

Zhang Ruochen pun menjadi sangat penasaran. Siapa yang membangun Gerbang Neraka dan kenapa dia membangunnya? Apa Dunia Neraka berada di baliknya?     

Dengan kekuatannya sekarang ini, mungkin dia sudah bisa memecahkan misteri tersebut.     

Sorot mata Blackie berbinar begitu melihat formasi teleportasinya. Lantas, dia buru-buru menyimpannya.     

"Hei, hei. Silahkan kalian berpamitan. Aku tidak akan mengganggu kalian." Blackie melesat cepat dan menghilang.     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Terima kasih."     

"Ketua, kurasa kita tidak perlu melakukannya secara formal?" Ao Xinyan memutar bola matanya.     

Zhang Ruochen berkata, "Xinyan, selamat karena telah menjadi murid si figur tabu. Suatu hari nanti, semoga Klan Divine Dragon bisa kembali berjaya seperti para pendahulumu."     

"Jika bukan karena bantuanmu, Ketua, mungkin aku tidak akan bisa mendapatkan peluang ini. Sayang sekali, aku harus menjalankan perintah master dan menjaga Lautan Yin Yang. Kalau tidak, maka aku lebih senang berpetualang bersamamu seperti dulu." Ao Xinyan menghembuskan nafasnya.     

Sebagai Putri Shenlong, wanita itu memiliki tanggung jawab besar di pundaknya. Dia tidak boleh berbuat seenaknya.     

Zhang Ruochen berkata, "Pasti ada kesempatan itu lagi nanti. Sekarang ini, kau harus menjadi lebih kuat dan membanggakan mastermu. Perjalanan kita masih sangat panjang. Semua ini baru permulaan."     

Sambil bicara, sorot mata Zhang Ruochen tampak berbinar. Dia menjadi sangat ambisius. Bukan hanya ingin menjadi dewa, tapi dia ingin menjadi sosok yang dominan di alam dewa. Dengan begitu, maka dia bisa mengendalikan takdirnya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.