Kaisar Dewa

Great Prince Mara Tiba di Wilayah Timur



Great Prince Mara Tiba di Wilayah Timur

3Setelah memasuki pemakaman leluhur, para anggota Klan Zhang langsung berlutut. Sebab, mereka bisa merasakan aura Supreme Saint di tempat tersebut dengan banyak pemakaman di sekitarnya. Jauh di dalam hatinya, mereka merasa terkejut dan ketakutan.     

Saat pertama kalinya tiba di tempat itu, Zhang Ruochen juga merasa terkejut, apalagi mereka yang kultivasinya lemah.     

Tapi mereka yang sudah berada di Alam Saint King merasa jauh lebih tenang. Setidaknya, mereka dapat mengendalikan emosinya masing-masing.     

Pria tua berjalan ke sisi samping. Dia melirik King Mingjiang dan yang lainnya, lantas menggelengkan kepalanya.     

"Kualitas mereka sangat buruk. Apa kalian benar-benar layak menjadi anggota Klan Zhang?"     

King Mingjiang menoleh dan menatap si pria tua, lantas mengernyitkan dahinya. Yang jelas, dia merasa tidak senang. Seburuk apapun Klan Zhang, namun pihak luar tidak berhak menilai mereka.     

Namun, karena dia tidak bisa menebak motif si pria tua, maka dia tidak berani bertindak gegabah. Lantas, dia bertanya kepadanya, "Siapa kau? Apa kau punya hubungan khusus dengan Klan Zhang?"     

Pria tua melirik King Mingjiang dan menjawab pelan, "Aku adalah leluhurmu."     

Mendengar itu, King Mingjiang langsung marah!     

Sebagai seorang Saint King di level sembilan, bagaimana mungkin dia terima diperlakukan seperti itu?     

"Aku adalah keturunan murni Klan Zhang dan adiknya Kaisar Ming. Lancang sekali dirimu."     

Sambil bicara, King Mingjiang merentangkan tangannya, hingga berubah menjadi tugu dan langsung menerjang si pria tua.     

Swoosh!     

Pada saat ini, Zhang Ruochen muncul dan menghentikan serangan King Mingjiang.     

"Paman Keduabelas, ada apa?" Zhang Ruochen merasa kebingungan.     

Dia baru saja mengutus beberapa anggota klan untuk pergi dari sana. Kenapa tiba-tiba King Mingjiang bertempur melawan si pria tua?     

King Mingjiang berusaha menenangkan diri dan berkata, "Ruochen, pria tua ini bersikap seperti orang penting. Bukan hanya menghina kita, dia juga mengklaim bahwa dirinya adalah leluhurku. Bagaimana mungkin aku bisa membiarkannya begitu saja?"     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung memahaminya. Memang, si pria tua dapat memicu emosi orang lain dengan mudah. Bahkan Zhang Ruochen juga sempat merasa seperti itu.     

Sambil mengusap pelipisnya, Zhang Ruochen mengaktifkan Kekuatan Batin dan berkomunikasi dengan Paman Keduabelas, "Paman, dia memang leluhur klan Zhang. Dia berhasil selamat dari bencana ratusan ribu tahun silam. Karena alasan tertentu, maka dia kembali hidup di dunia yang sekarang. Ini adalah rahasia. Jangan bilang kepada siapapun."     

Mendengar itu, ekspresi King Mingjiang pun mendadak berubah. Dia menatap si pria tua sambil membuka matanya lebar-lebar. Yang jelas, dia merasa syok.     

Tak disangka, ternyata pria tua di depannya adalah leluhur Klan Zhang dari masa ratusan ribu tahun silam.     

Bahkan King Mingjiang tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan si pria tua selama ratusan ribu tahun terakhir.     

Kelihatannya dia tidak bisa!     

Beberapa saat kemudian, King Mingjiang kembali tersadar. Ketika itu, amarahnya sudah reda. Yang jelas, dia tidak akan pernah meragukan perkataan Zhang Ruochen.     

"Ruochen, bagaimana dengan kekuatannya?" tanya King Mingjiang.     

"Kuat sekali," balas Zhang Ruochen. "Setidaknya, dia sudah berada di Alam Supreme Saint. Maka dari itu, dia tidak bisa keluar dari sini. Begitu dia keluar dari tempat ini, maka Penegak Hukum bakal menemukannya."     

Mendengar itu, King Mingjiang pun merasa terkejut. Tapi setelahnya, dia merasa bahagia. Apapun itu, dia merasa senang bila ada Supreme Saint di Klan Zhang.     

"Kultivasimu lumayan bagus. Kurasa, hal yang sama bakal berlaku untuk keturunanmu. Cepat cari beberapa istri cantik untuk mengembangkan Klan Zhang," si pria tua menatap King Mingjiang dalam-dalam dan berkata serius.     

Zhang Ruochen sangat royal kepada pamannya. Dia menyediakan banyak sumber daya kultivasi. Di samping itu, talenta King Mingjiang juga lumayan, hingga dia berada di level puncak.     

Karena dia sudah berada di level puncak, artinya King Mingjiang punya 10 persen peluang untuk menembus Alam Supreme Saint.     

Ketika itu, ekspresi King Mingjiang terlihat bahagia. Tak disangka, ternyata si pria tua bakal berkata demikian.     

King Mingjiang telah hidup selama lebih dari ribuan tahun. Dia memiliki 5 istri dan lebih dari 10 keturunan. Sayangnya, kultivasi istri-istrinya tidak terlalu tinggi. Akibatnya, satu per satu dari mereka meninggal dunia. Sekarang, tidak ada seorangpun yang tersisa.     

Sebagian besar keturunan King Mingjiang juga meninggal. Kini, hanya tersisa tiga di antaranya. Dua orang di antaranya sudah berada di Alam Biksu, sedangkan satu sisanya berada di Alam Saint King.     

Selama 300 tahun terakhir, King Mingjiang selalu hidup sendirian. Dia tidak punya rencana untuk menikah lagi.     

Zhang Ruochen mendadak terdiam. Dia merasa bahwa si pria tua sangat terobsesi dengan reproduksi.     

Namun, si pria tua tidak sedang bicara kepadanya. Zhang Ruochen pun merasa lega.     

Tidak lama kemudian, si pria tua menambahkan, "Bagi Saint King di level puncak, maka kau sedang berada di fase kehidupan terbaikmu. Anak-anakmu bakal memiliki garis keturunan yang baik, meski garis keturunanmu tidak sebaik Zhang Ruochen. Tapi itu masih lumayan. Selama kau bisa menemukan wanita yang sudah berada di atas Alam Biksu, maka keturunanmu akan kuat. Siapa tahu, mungkin kau juga bisa melahirkan beberapa jenius.     

"Sekarang ini, garis keturunan Klan Zhang nyaris punah, karena hanya ada segelintir Saint King di dalam klan. Maka dari itu, kau punya tanggung jawab untuk memperkuat klan. Kalau tidak, maka Klan Zhang bakal punah.     

"Aku sudah membuat aturan baru di tempat ini. Para pria dari Klan Zhang, terutama mereka yang sudah berada di Alam Biksu, harus memiliki setidaknya 100 keturunan."     

Kata si pria tua dengan nada serius. Kelihatannya dia tidak sedang bercanda.     

Mendengar itu, semua orang langsung memasang ekspresi aneh. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Mereka sama sekali tidak paham dengan situasi tersebut.     

Zhang Ruochen hanya bisa terdiam. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya bisa menghargai aturan tersebut.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen teringat mengenai sesuatu. Lantas, dia mengeluarkan botol permata dan menyerahkannya kepada si pria tua.     

"Ada banyak Sumber Kehidupan di dalamnya. Airnya bisa digunakan untuk memurnikan energi kematian. Dengan sumber air tersebut, mungkin kondisimu bakal membaik."     

Karena bibit Pohon Suci Utama telah bertumbuh, maka pohonnya pun memproduksi lebih banyak Sumber Kehidupan.     

Mendengar itu, sorot mata si pria tua berbinar. Dia langsung menerima botol permata dan berkata, "Ini adalah barang yang bagus. Kenapa kau tidak mengeluarkannya dari tadi?"     

Setelah itu, dia langsung menuangkan isinya ke dalam mulut. Dia sama sekali tidak sabar ingin menenggaknya.     

Dalam satu kedipan mata, si pria tua telah menghabiskan Sumber Kehidupan di dalam botol permata. Lantas, dia merentangkan tangannya dan berkata, "Masih belum cukup. Beri aku delapan atau 10 botol lagi."     

"Apa kau pikir aku mendapatkannya dari sungai? Maksimal aku hanya bisa memberimu dua botol," kata Zhang Ruochen dengan tidak senang.     

Satu botol Sumber Kehidupan sangat bernilai tinggi.     

Jika si pria tua bukan leluhur Klan Zhang dan punya kultivasi yang tinggi, maka Zhang Ruochen tidak akan pernah memberinya Sumber Kehidupan.     

Dan Zhang Ruochen juga tidak ingin membuat Pohon Suci Utama mengering.     

Lagipula, dia belum benar-benar bisa mengkonfirmasi identitas si pria tua, meski kultivasinya sangat kuat. Bagaimana kalau dia cuma berpura-pura?     

Bagaimanapun juga, harta karun seperti Pohon Suci Utama dapat memicu pertempuran antar klan. Secara natural, dia harus memperlakukannya dengan hati-hati.     

Si pria tua mengerutkan bibirnya dan berkata, "Kenapa kau pelit sekali? Baiklah kalau begitu, dua botol saja. Cepat keluarkan sekarang."     

Zhang Ruochen tidak terlalu mempedulikannya. Dia langsung mengeluarkan dua botol Sumber Kehidupan.     

Dia tidak bisa memberikan semua botolnya kepada si pria tua. Dia harus punya cadangan untuk berjaga-jaga.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengacuhkan si pria tua dan pergi menuju kedalaman makam.     

Kultivasinya sudah berada di level Path's Anterior. Dia tidak memerlukan Buah Supreme Saint. Akan tetapi, bila dia mempelajari prinsip saintly di pemakaman tersebut, maka itu bakal jauh lebih cepat.     

Di levelnya sekarang ini, akumulasinya masih sangat kurang. Selama berada di Alam Saint King, maka dia harus mencari cara untuk menambah prinsip saint sampai pada batas maksimalnya. Di waktu yang sama, dia juga ingin membuat sekujur tubuhnya immortal.     

Para leluhur Supreme Saint Klan Zhang pernah mempelajari berbagai macam prinsip, termasuk Prinsip Ruang, Waktu, dan Kebenaran.     

Zhang Ruochen ingin berkultivasi di beberapa makam leluhur demi mengakumulasi kekuatannya.     

Namun, pemakaman mereka dilingkupi dengan kekuatan besar. Meski Zhang Ruochen adalah seorang elit Saint King, namun tidak bisa masuk terlalu dalam. Dia hanya bisa menjangkau kurang dari 500 makam leluhur.     

"Apa itu?"     

Sambil menatap Buah Supreme Saint, Zhang Ruochen menemukan hal baru.     

Dia merentangkan tangan dan menyentuh buahnya. Setetes air – sebening kristal – terjatuh dari buah tersebut.     

Zhang Ruochen pun mulai mengamatinya lekat-lekat. Setelah itu, dia memasang ekspresi aneh dan berkata, "Kelihatannya satu tetes air ini menyimpan banyak prinsip saintly."     

Setelah berpikir sebentar, Zhang Ruochen segera menenggaknya. Lantas, dia mulai mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming.     

Beberapa saat kemudian, dia membuka matanya dan merasa terkejut, "Ternyata, prinsip di tubuhnya baru saja meningkat sebanyak ratusan ribu."     

Padahal itu bukan Buah Supreme Saint, melainkan hanya satu tetes air, yang mirip seperti embun.     

Ini luar biasa.     

Zhang Ruochen bergerak dan kembali muncul di depan makam leluhur lainnya. Lantas, dia mengamati Buah Supreme Saint dan menemukan setetes air.     

Karena itu cukup bermanfaat baginya, maka Zhang Ruochen langsung mengambilnya.     

Lantas, Zhang Ruochen melesat cepat dan mengambil semua embun di Buah Supreme Saint.     

Meski dia hanya bisa menjangkau kurang dari 500 makam leluhur, namun jumlah embunnya cukup banyak. Dia nyaris mendapatkan 300 tetes.     

"Jika setiap tetesnya dapat meningkatkan seratus ribu prinsip, maka prinsipku bakal mencapai angka 90 juta."     

Sorot mata Zhang Ruochen terlihat penuh dengan pengharapan.     

Setelah menyimpan embun-embunnya, maka Zhang Ruochen mulai menghampiri makam Supreme Saint yang memancarkan aura paling kuat.     

Kalau menilai dari makamnya, tampaknya leluhur itu sudah berada di puncak Alam Supreme Saint, yakni Alam Paramount.     

Di antara makam-makam lainnya, maka leluhur ini pasti merupakan sosok yang paling kuat semasa hidupnya.     

"Aku akan berkultivasi di tempat ini."     

Gumam Zhang Ruochen, sambil mengeluarkan Sundial.     

Lantas, dia mengaktifkan Sundial dan melingkupi beberapa makam di sekitarnya.     

Zhang Ruochen langsung melepaskan lima Bayangan Biksu di lima makam terdekat. Hanya Bayangan Biksu Kaisar Ming yang bertugas untuk memurnikan embun Buah Supreme Saint.     

Dengan mempelajari Prinsip Saintly milik para leluhur, maka dia bisa mengumpulkannya dengan mudah.     

Kali ini, dia benar-benar terbantu dengan enam Bayangan Biksu-nya.     

Saat Zhang Ruochen sedang berkultivasi, saat itu King Mingjiang dan yang lainnya juga berkultivasi di depan makam-makam leluhur.     

Si pria tua hanya mengamati mereka dari sisi samping sambil menggelengkan kepalanya.     

Hampir 300 anggota Klan Zhang mencoba berkultivasi di depan makam Supreme Saint, namun pada akhirnya, hanya 7 orang di antara mereka yang berhasil menahan aura Supreme Saint.     

Bisa dibilang, hanya tujuh di antara mereka yang dapat memurnikan Buah Supreme Saint. Namun, mereka harus menunggu sampai mereka berada di Alam Saint King.     

Oleh karena itu, hanya King Mingjiang dan putranya – yang sudah berada di Alam Saint King – yang boleh memurnikan Buah Supreme Saint.     

Lagipula, seseorang tidak akan langsung menembus ke Alam Supreme Saint setelah memurnikan buahnya. Mereka masih perlu mengakumulasikan kekuatannya.     

"Jika bukan berasal dari keturunannya Zhang Ruochen, maka hanya sedikit yang bisa memakan buahnya. Tak kusangka, setelah tidur selama ratusan tahun, ternyata Klan Zhang malah menjadi seperti ini," si pria tua menggelengkan kepala dan menghembuskan nafasnya.     

Sekarang ini, dia merasa putus asa. Ada banyak Buah Supreme Saint di depannya, namun tidak ada seorangpun yang layak untuk memakannya.     

Namun, si pria tua tidak mengeluarkan mereka yang tidak layak memurnikan Buah Supreme Saint. Lagipula, bila mereka berkultivasi di depan makam, mereka akan mendapatkan lebih banyak manfaat. Seharusnya mereka masih bisa menembus Alam Biksu.     

Lantas, si pria tua menatap bagian dalam makam. Sorot matanya terlihat aneh.     

"Zhang Ruochen tidak memilih Buah Supreme Saint yang mengandung Prinsip Ruang dan Waktu," gumamnya. "Ini aneh. Namun, dia mampu melepaskan enam Bayangan Biksu sekaligus dan membawa Sundial. Bikin iri saja."     

Meski dia agak kebingungan, namun si pria tua tidak akan menanyakannya, Dia yakin bahwa Zhang Ruochen pasti punya perhitungan sendiri.     

Dalam satu kedipan mata, enam hari berlalu di dunia luar, dan enam tahun berlalu di dalam Sundial.     

Godstone pada Sundial-nya sudah habis. Kekuatan waktunya pun menghilang tanpa jejak.     

Namun, Zhang Ruochen masih berkonsentrasi pada kultivasinya. Tidak ada tanda-tanda bakal berhenti dalam waktu dekat.     

Beberapa hari kemudian, Zhang Ruochen membuka matanya. Lantas, dia menarik kelima Bayangan Biksu-nya.     

"Ternyata pengaruh embun Buah Supreme Saint sangat beragam. Minimal aku bisa mendapatkan puluhan ribu prinsip darinya, sedangkan yang paling banyak, aku mendapatkan 200 ribu. Sekarang ini, jumlah prinsipku telah mencapai 90 juta," Zhang Ruochen tersenyum puas.     

Namun, dia masih memiliki banyak prinsip minor. Jumlahnya mencapai 30 juta, yakni lebih dari 30 persen.     

Meski begitu, proporsi prinsipnya sudah sempurna. Toh sedari awal, dia sudah memiliki pondasi yang kuat.     

Setelah menyimpan Sundial, Zhang Ruochen berdiri dan menatap Buah Supreme Saint, yang mengandung warisan elit di level Paramount.     

Setelah memikirkannya sebentar, Zhang Ruochen menggunakan teknik ruang untuk melingkupi Buah Supreme Saint. Setelah itu, dia menyimpannya ke dalam Dunia Semesta dan menaruhnya di dekat Sumber Kehidupan.     

Sesuai dugaan, ternyata Buah Supreme Saint-nya tidak busuk setelah terkena nutrisi Sumber Kehidupan.     

Kemudian, Zhang Ruochen mengambil beberapa Buah Supreme Saint dan meletakkannya di Sumber Kehidupan.     

Zhang Ruochen bakal memberikannya kepada teman-temannya.     

Tentu saja, Buah Supreme Saint adalah warisan Klan Zhang, hingga dia tidak bisa mengambil terlalu banyak.     

Setelah berterima kasih kepada makam leluhur, Zhang Ruochen keluar dari area pemakaman.     

"Zhang Ruochen, ada Signal Flare untukmu. Aku baru saja menemukannya di luar Gunung Kerajaan," si pria tua menyerahkan Signal Flare.     

Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Seketika itu juga, dia langsung menerimanya.     

Si pria tua berkata, "Siapa Nalan Danqing? Seperti apa wajahnya? Apa hubunganmu dengannya?"     

"Kurasa ini bukan urusanmu?"     

Setelah itu, Zhang Ruochen pergi meninggalkan pemakaman.     

Si pria tua mengerucutkan bibirnya. "Kasar sekali. Aku tidak akan menurunkan levelku."     

Setelah pergi dari pemakaman, Zhang Ruochen mengajak Azure Dragon – yang baru saja selesai memurnikan Dragonvine – lantas pergi meninggalkan Gunung Kerajaan secepat mungkin.     

Lady Saint baru saja mengirimkan Signal Flare kepadanya. Katanya, Great Prince Mara dari Rakshasa sudah tiba di Daratan Kunlun dan sedang berada di Wilayah Timur. Dia sedang mengincar Luoshui. Entah apa alasannya.     

"Ternyata dia berani datang ke tempat ini. Apa dia ingin menyerahkan diri?" Zhang Ruochen merasa ada yang janggal dengan hal tersebut.     

Kalau menilai dari kultivasi Zhang Ruochen sekarang ini, bahkan mungkin Yan Wushen tidak akan mampu mengalahkanmu.     

Sebuah mata dibalas dengan mata. Sebuah gigi bakal dibalas dengan gigi. Sekuat apapun Great Prince Mara, atau sebanyak apapun kultivator yang bersamanya, tapi kali ini, Zhang Ruochen harus membunuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.