Kaisar Dewa

Pertempuran Sengit di Luoshui



Pertempuran Sengit di Luoshui

3Zhang Ruochen pergi dari Gunung Kerajaan. Dalam waktu singkat, dia tiba di Luoshui.     

Luoshui masih sama misteriusnya seperti yang sudah-sudah. Permukaan airnya diselimuti kabut putih, yang mengaburkan pandangan. Setajam apapun penglihatan seseorang, namun mereka tidak akan bisa melihat bagian dalamnya.     

Sejak Daratan Kunlun bangkit, Luoshui telah mengalami perubahan pesat. Permukaan airnya seluas lautan. Struktur ruangnya juga menjadi sangat kompleks. Bahkan siapapun yang berlayar di atasnya mirip seperti debu.     

Apabila dibandingkan dengan Gunung Kerajaan, maka sungai Luoshui jauh lebih menarik sekaligus berbahaya. Sebab, tanaman herbal yang tumbuh di sana mirip seperti tanaman herbal di God-naming Platform. Tanaman herbalnya dapat meningkatkan jumlah prinsip seseorang.     

Sambil berdiri di tepi sungai, Zhang Ruochen bisa melihat banyak aura tangguh di Luoshui. Ternyata, banyak elit sedang mencari peluang di sana.     

Sudah sedari lama Luoshui dikenal sebagai tanah suci yang baru saja bangkit. Sumber dayanya sangat banyak. Bahkan Supreme Saint ingin mendapatkannya.     

"Beberapa ratus tahun yang lalu, ketika Luoshui turun dari langit, saat itu tidak ada apapun.     

"Sampai akhirnya di masa 300 tahun silam, Luo Xu mendapatkan peluang yang baik, hingga dia bisa mengembangkan 36 gerakan Tinju Luoshui dan mengguncang seluruh Omen Ridge.     

"Dulu, bahkan dia mampu mengalahkan banyak jenius. Hebat sekali bukan." Zhang Ruochen berdiri di depan Luoshui dan menghembuskan nafasnya.     

Luo Xu telah banyak membantu Zhang Ruochen. Dia bukan hanya mengajarkan Tinju Luoshui, tapi juga membantunya dalam beberapa kesempatan. Yang jelas, Zhang Ruochen sangat hormat dan menghargainya.     

Zhang Ruochen percaya kepada Luo Xu. Intuisinya mengatakan bahwa Luo Xu tidak akan bisa dibunuh dengan mudah, meski Great Prince Mara telah melukainya.     

Sayangnya, Chu Siyuan – Biksu Art – telah dibunuh oleh Great Prince Mara. Dia sudah meninggal dunia. Abu menjadi abu, debu menjadi debu.     

"Apa kau sedang mencariku, Zhang Ruochen?"     

Tiba-tiba terdengar suara seseorang.     

Suara itu mengejutkan Zhang Ruochen. Dia menatap Luoshui yang luas.     

Di balik kabut putih, sosok bertubuh tinggi muncul secara perlahan. Dengan senyuman mengerikan di wajahnya, dia menatap Zhang Ruochen.     

Tingginya nyaris mencapai 7 meter. Dia memiliki sepasang sayap permata raksasa di punggungnya dan kedua bola matanya mirip seperti lentera. Hidungnya rata – mirip seperti gorila – dan mulutnya penuh dengan gigi-gigi tajam. Sederhananya, dia sangat buruk rupa.     

Namun, aura yang dipancarkan olehnya cukup kuat. 10 juta prinsip bermunculan di sekitarnya, dengan cahaya darah yang melingkupinya. Karena saking tebalnya, auranya terlihat sangat kentara. Entah berapa banyak nyawa yang pernah direnggut olehnya.     

"Mara."     

Intensitas membunuh memancar dari mata Zhang Ruochen.     

Tadinya, dia mengira kalau Great Prince Mara sedang bersembunyi. Tak disangka, ternyata dia akan bakal datang ke Luoshui. Dan entah kenapa, kelihatannya Great Prince Mara tahu mengenai kedatangannya.     

Zhang Ruochen memicingkan matanya dan berkata, "Apa kau sengaja memancingku kemari?"     

"Ya. Semua kultivator di Daratan Kunlun tahu mengenai hubunganmu dengan Biksu Art dan Luo Xu. Salah satu dari mereka mati di tanganku dan satunya lagi terluka parah.     

"Kau pasti marah, Zhang Ruochen.     

"Apa kau ingin menghancurkanku hingga berkeping-keping? Hahahaha!" Great Prince Mara tertawa kencang.     

Setelah terdiam sejenak, Great Prince Mara melanjutkan, "Si tua itu sangat bodoh. Dia mengira kalau dirinya tangguh dan berani menghentikanku.     

"Namun, aku masih takjub dengannya. Aku sempat memotong dagingnya 3.000 kali dan memakannya di depan si tua, tapi dia sama sekali tidak berteriak kesakitan. Menyebalkan sekali."     

Sialnya, meski Great Prince Mara menceritakan hal tersebut, Zhang Ruochen sama sekali tidak marah. Sebaliknya, pria itu masih sangat tenang, seolah tidak peduli dengan ceritanya.     

Zhang Ruochen menatap Great Prince Mara dan berkata datar, "Ada pesan terakhir? Ini adalah kesempatan terakhirmu."     

Menurut informasi yang diperolehnya, Great Prince Mara memang kuat. Namun, meski kultivasinya sudah berada di peringkat pertama di bawah Alam Supreme Saint, namun pencapaiannya masih tergolong paling lemah. Levelnya sama seperti Jinyang Twin Kings, hingga Zhang Ruochen tidak pernah menganggapnya terlalu serius.     

Akan tetapi, kalau menilai dari detil situasinya, kelihatannya itu tidak sederhana.     

Padahal Great Prince Mara paham kalau Zhang Ruochen baru saja mengalahkan Putra Kegelapan, tapi kenapa dia masih berani muncul dan memprovokasinya? Di samping itu, dia sama sekali tidak ketakutan. Ada yang tidak beres.     

Apapun itu, apapun rencana Great Prince Mara, dia harus mati.     

"Mestinya kau yang mengucapkan pesan terakhir, Zhang Ruochen. Betapa bodohnya dirimu, sampai-sampai kau masih belum menyadarinya." Cibir Great Prince Mar.     

Zhang Ruochen tidak berkata apapun. Dia memfokuskan perhatiannya kepada Great Prince Mara.     

Di bawah pengaruh Luoshui, maka dia bisa merasakan kehadiran orang lain, meski mereka menyembunyikan auranya dengan baik.     

"Kabarnya, Zhang Ruochen sangat menghargai loyalitas. Kelihatannya itu memang benar, tapi itu adalah kelemahan terbesarmu." Tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan.     

Dua figur – satu pendek dan satu tinggi – muncul secara perlahan dari balik kabut putih di belakang Great Prince Mara.     

Sosok yang bicara sebelumnya bertubuh tinggi dan tampan. Dia mengenakan pakaian merah dengan sepasang mata phoenix dan hidung mancung. Wajahnya sangat rupawan. Dia membawa sebuah kipas lipat di tangannya, yang terlihat elegan sekaligus demonic.     

Sedangkan sosok di sebelahnya berwajah gemuk. Meski sedikit lebih pendek, tapi tubuhnya lebih kokoh. Dia bertelanjang dada, hingga memperlihatkan japamala (tasbih) yang melingkar di leher dan tangannya. Dia terlihat seperti biksu.     

"Nether Demon dan Nether Buddha dari Klan Nether. Mereka sama terkenalnya seperti Putra Kegelapan."     

Zhang Ruochen langsung mengetahui identitas mereka.     

Setelah melihat mereka berdua, akhirnya dia memahami semuanya.     

Great Prince Mara berani datang ke Wilayah Timur dan pergi ke Luoshui karena didukung oleh Nether Demon dan Nether Buddha.     

Ternyata, Nether Demon dan Nether Buddha ingin menggunakan Great Prince Mara sebagai umpan untuk memancing Zhang Ruochen.     

Motif mereka jelas. Lagipula, Klan Nether telah menderita kerugian besar di Pulau True Dragon. Mereka bukan hanya kehilangan Putra Kegelapan, tapi juga banyak elit lainnya. Itu adalah penghinaan besar bagi mereka.     

Sebagai kultivator yang sama terkenalnya seperti Putra Kegelapan di Klan Nether, lantas bagaimana mungkin mereka berdua diam begitu saja?     

Nether Demon menggerakkan kipasnya secara perlahan dan berkata dingin, "Zhang Ruochen, hal terbodoh yang pernah kau lakukan adalah berani memprovokasi Klan Nether. Sekarang, rasakan akibatnya."     

"Kudengar Zhang Ruochen juga punya hubungan khusus dengan Sekte Buddha di Daratan Kunlun. Kalau begitu, aku akan membantumu beristirahat dengan tenang." Nether Buddha menyentuh perutnya dan melangkah maju.     

Sorot mata Nether Demon terlihat dingin. "Zhang Ruochen adalah milikku. Tidak ada seorangpun yang boleh mencurinya dariku."     

"Selama ini kau sudah sering bertempur, Nether Demon. Serahkan dia kepadaku!" Nether Buddha tidak ingin menyerah.     

Yang jelas, mereka berdua sangat percaya diri dengan kekuatan masing-masing. Meskipun Zhang Ruochen telah mengalahkan Putra Kegelapan, namun mereka masih percaya dapat membunuhnya sendirian.     

Zhang Ruochen berkata tenang, "Apa kalian pikir dapat mengalahkanku? Aku pun tidak ingin membuang-buang waktu dengan kalian. Kalian berdua maju saja."     

"Aku bisa membunuhmu sendirian," teriak Nether Demon.     

Tiba-tiba, Nether Demon mengibaskan kipas di tangannya. 18 rune kutukan beterbangan dan berubah menjadi 18 binatang buas mengerikan. Mereka memancarkan aura yang ganas.     

 Roar!     

18 binatang buas mengerikannya terlihat sangat nyata. Mereka mengaum kencang dan melepaskan energi kutukan dari tubuh masing-masing, berusaha menenggelamkan Zhang Ruochen.     

Sorot mata Zhang Ruochen masih terlihat tenang. Di waktu yang sama, dia melancarkan pukulan dengan santai.     

Bayangan Biksu Tinju – yang terbentuk dari 870 ribu prinsip – mendadak muncul dan mirip seperti miniatur Luoshui.     

Tadinya, Zhang Ruochen hanya menguasai 770 Prinsip Tinju. Namun, setelah memurnikan embun Buah Supreme Saint, maka dia mendapatkan 100 ribu prinsip tambahan.     

Hal yang sama juga terjadi pada prinsip lainnya.     

Rumble—     

Setelah terkena kehendak tinju, Luoshui langsung terguncang hebat dan memicu ombak raksasa.     

BANG!     

Baik 18 binatang buas mengerikan dan aura kutukan mereka sama-sama menghilang sekaligus.     

Melihat itu, ekspresi Nether Demon agak berubah. Sebenarnya, dia sudah menduga bahwa Luoshui bukanlah tempat yang ideal untuk bertempur melawan Zhang Ruochen.     

SWOOSH!     

Nether Demon bergerak dan pergi meninggalkan Luoshui. Lantas, dia tiba di sebuah gunung raksasa di tepi sungai.     

Zhang Ruochen pun lebih memilih untuk menyerang daripada bertahan secara pasif.     

Jika sedang berhadapan dengan sosok elit seperti Nether Demon, maka dia tidak main-main. Zhang Ruochen langsung mengaktifkan teknik ruangnya. Sambil mengangkat tangannya, dia melepaskan belasan Celah Ruang, yang menerjang Nether Demon dari segala penjuru.     

Karena pencapaiannya pada Ilmu Ruang semakin tinggi, maka kekuatannya juga menjadi semakin kuat.     

Energi kegelapan menyeruak dari tubuh Nether Demon dan langsung melingkupi Celah Ruang-nya.     

Hampir semua elit Netherkin telah menguasai Ilmu Kegelapan, begitu pula dengan Nether Demon. Dia telah menguasainya sampai di level tinggi. Yang jelas, tekniknya dapat menelan apapun, termasuk Celah Ruang.     

Kemudian, Nether Demon melepaskan segel dengan kecepatan tinggi. Dia mengkombinasikan Energi Kutukan dan Energi Kegelapan untuk melancarkan pukulan mengerikan, yang mengguncang ruang di sekitarnya.     

"Rasakan seranganku."     

Zhang Ruochen merentangkan kedua jarinya. Dia menjentikkan debu yang beterbangan di udara.     

Di bawah pengaruh kekuatannya, maka butiran debunya langsung berubah menjadi bongkahan batu raksasa – sebesar gunung – dan sama kuatnya seperti bintang kecil. Kemudian, batunya langsung berbenturan dengan tinju Nether Demon.     

BANG!     

Kedua serangan mereka bertemu di satu titik dan melepaskan gelombang energi yang kuat. Tanah dalam radius ribuan mil di sekitarnya terguncang hebat. Gunung raksasa rata dengan tanah. Untungnya, tidak ada seorangpun yang tinggal di bantaran sungai Luoshui. Kalau tidak, entah berapa banyak korban yang berjatuhan.     

Ketika itu, ekspresi Great Prince Mara terlihat murung. "Dia bisa mengubah debu menjadi batu. Bahkan para Supreme Saint ruang masih belum bisa melakukannya."     

"Kurasa pencapaiannya terhadap Ilmu Ruang sudah berada di level yang sangat tinggi."     

Performa Zhang Ruochen telah meninggalkan kesan yang dalam terhadapnya.     

"Di bawah Alam Supreme Saint, hanya Yan Wushen dan Shentu Yunkong dari Istana Dewa Ruang yang dapat menandingi pencapaian Zhang Ruochen dalam Ilmu Ruang," bisik Nether Buddha.     

Mendengar kedua nama itu, pupil mata Great Prince Mara langsung berkontraksi. Meski dia sangat percaya diri dengan kekuatannya, tapi dia masih harus mengakui kehebatan dua figur tersebut.     

Tidak ada yang meragukan kemampuan Yan Wushen, sosok elit pertama di bawah Alam Supreme Saint dari Dunia Neraka. Bahkan Empat Heavenly Kings harus bekerja sama untuk menekannya.     

Sedangkan Shentu Yunkong, dia adalah pewaris utama tahta Istana Dewa Ruang sejak zaman dahulu. Dia memiliki talenta yang luar biasa pada Ilmu Ruang. Sejak bergabung dengan Istana Dewa Ruang, Shentu Yunkong jarang keluar dari tempat tersebut. Dia selalu berkultivasi di dalam sana untuk mengasah Ilmu Ruang-nya.     

Beberapa tahun setelahnya, tidak ada seorangpun yang bisa menebak pencapaiannya dalam Ilmu Ruang.     

Namun, banyak orang percaya bahwa Yan Wushen mungkin bakal kesulitan untuk menandingi Shentu Yunkong dalam Ilmu Ruang-nya.     

Pada saat ini, ada yang tidak wajar pada Luoshui. Banyak kultivator mulai bermunculan.     

Mereka berasal dari dunia yang berbeda-beda, dan sedang mencari peluang di Luoshui. Pada saat ini, mereka tertarik dengan gelombang energi yang dihasilkan dari pertempuran mereka berdua.     

"Itu adalah... Zhang Ruochen. Siapa lawannya?" tanya salah satu kultivator.     

Menurut catatan 10 Klan Terkuat dari Dunia Neraka, Nether Demon berada di level 10. Di samping itu, dia jarang bertarung di medan pertempuran terbuka. Oleh karena itu, jarang ada yang tahu mengenai wujudnya.     

Salah satu kultivator mengenali identitas Nether Demon dan berkata dengan nada ketakutan, "Dia adalah Nether Demon dari Klan Nether, yang merupakan salah satu di antara tiga elit terkuat Klan Nether. Dia sama terkenalnya seperti Nether Buddha dan Putra Kegelapan. Mengejutkan sekali melihatnya di tempat ini."     

Selanjutnya, begitu dia melihat Nether Buddha dan Great Prince Mara, maka pupil matanya langsung berkedut-kedut. "Nether Buddha dan Great Prince Mara juga berada di sini. Mereka pasti ingin membunuh Zhang Ruochen."     

Mendengar itu, mereka semua pun merasa terkejut. Meski Nether Demon dan Nether Buddha jarang terdengar, namun karena mereka dianggap sebagai para elit di bawah Alam Supreme Saint, maka tidak ada yang berani meragukan kekuatan mereka.     

Oleh karena itu, mereka langsung bergegas pergi dari sana. Mereka menjaga jarak dari Nether Buddha dan Great Prince Mara.      

Splash!     

Peristiwa aneh kembali terjadi di Luoshui. Siluet cantik muncul secara perlahan dari balik kabut putih. Di bawah kakinya terdapat kabut suci berwarna emas. Dia adalah seorang wanita yang mirip seperti bidadari. Tidak diragukan lagi, dia adalah Peri Tianchu.     

Setelah menerima warisan Luoshen, Peri Tianchu menjadi jauh lebih hebat dan kuat.     

Di belakang Peri Tianchu, di sana ada tiga orang; Li Miaohan, si Bodoh, dan si Jagal. Mereka adalah rekan-rekannya Zhang Ruochen.     

"Master, kelihatannya Zhang Ruochen sedang kesulitan!" Li Miaohan mengernyitkan dahinya.     

Sorot mata si Bodoh terlihat murung. 'Nether Demon dan Nether Buddha menyerangnya sekaligus, begitu pula dengan Great Prince Mara. Kelihatannya mereka ingin segera menyingkirkan Zhang Ruochen. Aku bertanya-tanya, apa dia mampu menghadapi mereka?"     

"Zhang Ruochen telah menjadi semakin kuat. Bahkan dia mampu mengalahkan Putra Kegelapan. Oleh karena itu, Nether Demon dan Nether Buddha datang untuk mencarinya. Sial, pertempuran ini berada di luar kekuatan kita." Si Jagal menggelengkan kepalanya.     

Peri Tianchu tidak berkata apapun. Dia hanya menatap Zhang Ruochen dari kejauhan. Tanpa disadari, tiba-tiba dia menyentuh kalung di lehernya, yang bentuknya mirip seperti Sungai Celestial.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.