Kaisar Dewa

Kembali ke Istana Saint



Kembali ke Istana Saint

2Azure Dragon mengeluarkan tujuh Mutiara Naga. Masing-masing mutiara naganya berasal dari naga Supreme Saint. Mereka memiliki jiwa naga dan mengandung kekuatan Supreme Saint Netherwilt.     

Azure Dragon menjatuhkan tujuh tetes darah suci ke Mutiara Naga dan menggabungkan tujuh jiwa suci ke dalamnya. Lantas, mutiara naganya berubah menjadi tujuh bayangan yang bergerak menuju ke tujuh kapal feri, sedangkan tubuh aslinya tetap berada di Tiankun Crossing.     

Berbekal kultivasinya sekarang ini, bayangannya dapat menekan sebagian besar Saint King di level sembilan. Meski itu adalah bayangan Mutiara Naga.     

Jika dia benar-benar bertemu dengan kultivator papan atas, maka dia bisa pergi ke sana dengan tubuh aslinya.     

Zhang Ruochen segera pergi dari Tiankun Crossing. Dia membawa Jiang Yunchong dan Demonic Sound, lantas bergerak menuju ke Kota Suci Wilayah Timur dengan menggunakan White Dragon Ferry.     

Kota Suci Wilayah Timur dilindungi dengan formasi taktis. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang bisa menerobos masuk. Sebaliknya, mereka harus menggunakan kapal feri.     

Bahkan Yan Wushen masih perlu menyelinap Kota Suci Wilayah Timur dan melancarkan serangan secara diam-diam. Begitu melihat formasi taktisnya, dia tidak punya pilihan lain, selain mundur dari sana.     

Dalam waktu singkat, perintah Zhang Ruochen telah menyebar ke delapan feri lainnya dan dianggap sebagai aturan baru. Oleh karena itu, selama mereka naik feri tersebut, mereka akan melihat aturannya.     

"Zhang Ruochen terlalu berlebihan. Ternyata dia melarang kita masuk ke Kota Suci Wilayah Timur dan memaksa kita mengeluarkan lebih banyak batu suci. Apa dia pikir kami gampang dibuli?"     

"Kita tidak boleh tinggal diam. Jangan sampai Zhang Ruochen berbuat seenaknya. Seseorang harus segera memberinya pelajaran dan membuatnya sadar."     

"Kami datang dari berbagai dunia untuk berpartisipasi dalam Pertempuran Merit. Seharusnya kami bisa pergi ke tempat manapun. Bahkan jika itu adalah Pusat Kota Kaisar, kami harus bisa memasukinya. Sekuat apapun Zhang Ruochen, tapi dia masih harus mengingat batasannya."     

...     

Aturan baru itu telah memicu keributan besar. Para kultivator dari Dunia Langit pun berusaha melawan dan menyudutkan Zhang Ruochen.     

Meski mereka tidak terima aturan tersebut, namun tidak ada seorangpun yang berani bertindak gegabah, karena Azure Dragon sedang menjaga delapan ferinya.     

Sambil berdiri di atas White Dragon Ferry, Jiang Yunchong mendesah dan berkata, "Kota Suci Wilayah Timur adalah salah satu tempat mistis di Wilayah Timur. Dulunya tempat ini merupakan sebuah planet yang spesial. Di tempat ini, banyak tanaman herbal yang bertumbuh setiap harinya dan beberapa harta karun lainnya.     

"Belum lama ini, ditemukan tanaman herbal Yuanhui Tribulation, yang menarik perhatian para elit.     

"Sebagian besar sumber dayanya telah diambil oleh para kultivator asing. Sebaliknya, para pribumi hanya mendapatkan sedikit harta karun dan selalu direndahkan. Oleh karena itu, aturan barumu memang sangat tepat.     

"Akan tetapi, hal ini pasti akan memicu ketidakpuasan dari banyak pihak dan mungkin bisa mendatangkan banyak masalah."     

Selama ini, Jiang Yunchong selalu berada di Kota Suci Wilayah Timur dan benar-benar paham dengan situasi yang sedang terjadi di sana. Namun, karena dia adalah kultivator yang baru saja bangkit, maka dia tidak ingin mengundang banyak perhatian.     

Kalau tidak, maka bila menilai dari kekuatan Jiang Yunchong, sebenarnya dia bisa mengambil semua harta karunnya.     

Zhang Ruochen berkata tenang, "Jika aku takut terkena masalah, maka aku tidak akan pernah sudi menjadi Pangeran Wilayah Timur dan memprovokasi Daratan Heaven."     

Sebesar apapun masalahnya, Zhang Ruochen tidak akan gentar.     

Begitu melihat ketenangan Zhang Ruochen, Jiang Yunchong pun tidak ingin berkomentar lebih jauh. Sebaliknya, dia berkata, "Kalau menilai dari level Kekuatan Batin-mu, mestinya kau sudah bisa mengendalikan Segel Api. Kalau begitu, mari kita pergi ke Menara Api dan mengambil Segel Api-nya dari Yanruo."     

Zhang Ruochen pernah mendapatkan Segel Api-nya dari Chen Yuhua, hingga dia menjadi Pangeran Wilayah Timur yang baru. Namun, karena saat itu Kekuatan Batin-nya belum mencapai level 59, maka dia belum bisa mengendalikannya. Oleh karena itu, dia meminta temannya Jiang Yunchong – Yanruo – untuk menjaganya.     

Selama Zhang Ruochen pergi dari Kota Suci Wilayah Timur, Yanruo bertugas untuk memperbaiki formasi taktis. Maka dari itu, mereka sanggup bertahan dari serangan Yan Wushen.     

"Mungkin aku tidak akan tinggal di sini terlalu lama. Biarkan Yanruo yang membawa segelnya. Terima kasih, karena selama ini telah menjaga Kota Suci Wilayah Timur," kata Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, situasi di Daratan Kunlun sangat intens. Mestinya ada kultivator dengan Kekuatan Batin di level 59. Sementara itu, orang yang membawa Segel Api harus berada di Kota Suci Wilayah Timur sepanjang waktu. Tentu saja, Zhang Rochen tidak akan bisa melakukannya.     

Jiang Yunchong menggelengkan kepalanya. "Sebagai Pangeran di Wilayah Timur, tentu saja kau bisa melakukannya. Baiklah, karena kau punya urusan yang lebih penting, maka kami akan membantumu menjaga tempat ini."     

Tidak lama kemudian, White Dragon Ferry terbang di atas formasi taktis dan mendarat di Benua Golden Rainbow.     

Seusai turun dari kapal feri, Jiang Yunchong berpisah dengan Zhang Ruochen dan bergegas menuju Menara Api.     

Zhang Ruochen merasa bahwa kekuatan Jiang Yunchong telah pulih. Dia sudah tidak lagi memancarkan aura "kultivator yang baru saja bangkit". Maka dari itu, Zhang Ruochen tidak perlu memberinya Sun-moon Dragon Spring.     

Seperti perkataan Jiang Yunchong, begitu formasi kunonya diaktifkan, maka serangan Yan Wushen dapat diredam dengan baik. Meski beberapa area di Benua Golden Rainbow sempat mengalami kerusakan, tapi sekarang sudah diperbaiki.     

Bila dibandingkan dengan sebelum Daratan Kunlun menjadi Medan Pertempuran Merit, kini populasi di Kota Suci Wilayah Timur meningkat 10 kali lipat. Selain para kultivator lokal – yang datang untuk mencari perlindungan – di sana juga ada banyak Biksu dari dunia luar. Hal itu membuat situasi di sekitarnya menjadi kacau dan sulit dikendalikan.     

Jika sampai terjadi kesalahan, maka korban yang berjatuhan akan sangat besar.     

Zhang Ruochen dan Luo Xu akan bertemu dengan Istana Saint. Oleh karena itu, Zhang Ruochen langsung bergegas menuju ke Distrik Ketujuh, lokasi Istana Saint.     

Lingkungan kultivasi di Istana Saint sangat hebat. Ditunjang dengan proses kebangkitan Kota Suci Wilayah Timur, maka tempat itu telah menjadi tanah suci untuk berkultivasi.     

Sudah lama Zhang Ruochen tidak berkunjung ke sana, hingga membuatnya bertanya-tanya, apakah dia bakal bertemu dengan kawan lama di sana?     

Tanpa ketahuan orang lain, diam-diam Zhang Ruochen tiba di pusat Istana Saint, Gunung Suci.     

Lantas, dia masuk ke dalam lembah yang penuh dengan pohon pir.     

Karena Gunung Suci-nya telah bangkit, maka 3.600 Spiritual Crane Pears bertumbuh dengan lebih cepat. Pepohonannya penuh dengan buah, dan bagian bawah pohonnya diselimuti oleh bunga-bunga pir berwarna putih.     

Setelah melewati beberapa taman pir, Zhang Ruochen tiba di dekat tebing hitam terjal. Dia melirik air terjun di dekatnya dan menemukan platform batu aneh di bawah tebing.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen melihat seorang pria tua dengan rambut dan jenggot putih. Dia mengenakan pakaian putih dan sedang tersenyum kepadanya.     

Ini adalah tempat di mana dia menjadi murid Elder Xuanji. Bisa dibilang, perjalanannya sebagai Biksu Pedang dimulai di tempat ini.     

Zhang Ruochen sangat menghormati Elder Xuanji. Beliau bukan hanya mengajarkan Ilmu Pedang, tapi juga menyelamatkannya dari Permaisuri Chi Yao selama dia sedang diburu oleh istana kekaisaran. Bahkan beliau pernah bertempur sampai mati melawan Biksu Pedang Jiuyou demi menggantikan posisi Zhang Ruochen.     

"Aku penasaran, di mana Master? Apa yang sedang dia lakukan sekarang ini?" gumam Zhang Ruochen.     

Netherworld adalah bagian dari Dunia Neraka dan merupakan tempat yang sangat berbahaya. Zhang Ruochen benar-benar khawatir dengan keselamatan Elder Xuanji.     

Sialnya, dia memiliki banyak hal yang harus dilakukan di Daratan Kunlun, hingga membuatnya tidak bisa berkunjung ke Netherworld.     

Zhang Ruochen berjalan mendekati platform batu dengan tampang murung.     

Selama ini, dia belum mendengar kabar dari masternya. Di antara kawan-kawan lamanya, hanya Elder Xuanji dan Qing Xiao yang masih ada.     

Begitu terpikirkan tentang Zhu Hongtao, Wan Ke, dan Lingshu, Zhang Ruochen kembali merasa sedih. Dia merasa sangat bersalah dan marah.     

Zhang Ruochen tidak akan pernah lupa bagaimana saudara-saudarinya digantung di luar Istana Yin Yang, hingga mereka meledak secara bersamaan di depan mata kepalanya sendiri. Sialnya, saat itu dia tidak bisa melakukan apapun.     

Seandainya dia lebih kuat, maka hal itu tidak akan pernah terjadi.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen keluar dari lembah dan muncul di luar gunung suci.     

Zhang Ruochen masih ingat bahwa dia pernah menjadi murid Elder Xuanji di sana dan pernah bertempur melawan Ao Xinyan, karena sempat menolaknya sebagai Ketua Kelompok.     

Ao Xinyan adalah putri kebanggaan klan Setengah Naga Setengah Manusia. Tapi karena dia memiliki garis keturunan Divine Dragon, maka dia sangat angkuh.     

Dalam pertempuran itu, Zhang Ruochen mampu mengalahkan Ao Xinyan. Sejak saat itu, Ao Xinyan menjadi penurut.     

Meski Ao Xinyan sudah menjadi Putri Shenlong, tapi wanita itu masih memanggil Zhang Ruochen sebagai Ketua Kelompok, sama seperti sebelumnya.     

Beberapa hal memang berubah, sisanya abadi.     

Zhang Ruochen berdiri di sana cukup lama. Ingatan-ingatan masa lalu masih tergambar jelas di benaknya, seakan semuanya baru terjadi kemarin sore.     

Setelah melewati jalanan yang berkelok-kelok, akhirnya Zhang Ruochen tiba di pintu masuk Istana Saint, Stairway to Heaven.     

Dulu, Zhang Ruochen hanyalah seorang ksatria di Alam Surga. Dia hanya bisa mengagumi para Setengah-Biksu dan Biksu.     

Beberapa tahun berlalu dalam satu kedipan mata, sekarang ini, Zhang Ruochen telah menjadi elit di bawah Alam Supreme Saint. Hanya dia yang paham dengan perjuangannya selama ini.     

Zhang Ruochen mulai mendaki Stairway to Heaven. Ingatan-ingatan masa lalu masih terngiang di benaknya. Bila menilai dari kultivasinya sekarang ini, maka aura saint yang memancar di sekitar sana sama sekali tidak berpengaruh kepadanya.     

Sebelum dia sempat menyadarinya, dia sudah tiba di anak tangga terakhir dan bersiap memasuki istana.     

Aula istananya adalah tempat yang spesial. Di sana, terdapat beberapa patung batu yang selalu dihormati dari generasi ke generasi.     

Hanya mereka yang telah menjadi Setengah-Biksu yang boleh memasukinya.     

Ada banyak patung batu di aula istana. Mereka terlihat sangat hidup dan memancarkan aura saint. Di depan patung batu itu, di sana terdapat platform batu. Beberapa platformnya penuh dengan sesajen, dan sisanya kosong.     

Itu adalah tradisi yang masih dipegang erat oleh Istana Saint. Setiap Biksu bakal meninggalkan harta karunnya di aula istana.     

Zhang Ruochen mengamati area di sekitar dan melihat patung batunya. Namun, patung batu ini biasa saja dan tak memancarkan aura saint.     

Sebenarnya, itu adalah sesuatu yang normal. Lagipula, Istana Saint membuat patung batu itu untuknya, dan tubuh aslinya tidak berada di sana.     

Whoosh     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen dan patung batunya membentuk koneksi khusus. Ketika itu, prinsip di langit dan bumi mendadak aktif.     

Di waktu yang sama, patungnya langsung memancarkan aura saint.     

Pada saat ini, patung batunya telah mencapai level Biksu.     

Zhang Ruochen menatap patung batu – yang mirip seperti dirinya – seperti sedang menatap cermin. Namun, aura yang memancar dari patung batunya sangat aneh, seolah dia tidak mengenali dirinya sendiri.     

"Itu hanyalah patung batu."     

Zhang Ruochen berusaha menyingkirkan pikiran aneh di benaknya. Lantas, dia mengeluarkan harta karun kuno dan meletakkannya di atas platform batu.     

Apapun itu, dia masih merupakan anggota Istana Saint. Dia tidak akan pernah lupa dengan akarnya.     

"Sejak zaman dahulu, mestinya banyak Biksu yang lahir di Istana Saint. Kurasa jumlahnya lebih dari ratusan."     

Sambil menatap ratusan patung batu di aula, Zhang Ruochen pun bergumam.     

Zhang Ruochen pun mendapatkan sebuah ide. Lantas, dia melepaskan Kekuatan Batin-nya dan mulai memindai area di sekitarnya.     

Seketika itu juga, dia menemukan sesuatu. Ternyata, terdapat lipatan ruang di aula istana tersebut. Tempatnya sangat tersembunyi. Bahkan kultivator ruang biasa tidak akan mampu menemukannya.     

"Kuat sekali dinding ruangnya. Bahkan dengan pencapaianku dalam Ilmu Ruang sekarang ini, aku masih belum bisa memasukinya. Lipatan ruang ini sangat misterius. Kurasa di dalamnya pasti menyimpan rahasia besar," kata Zhang Ruochen.     

Istana Saint punya sejarah yang panjang dan pondasi yang kuat. Wajar saja bila tempat itu menyimpan banyak rahasia. Meski Zhang Ruochen sedang merasa penasaran, tapi dia tidak akan terburu-buru untuk menuntaskan rasa penasaran tersebut.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menoleh dan menatap pintu masuk Istana Saint.     

Di sana ada seorang pria paru baya – di umur 50 tahunan – berlengan besar, berkulit coklat dan penuh dengan vitalitas.     

Zhang Ruochen pun mulai berjalan dan mendekatinya. Lantas, dia membungkuk dan berkata, "Salam, Master."     

Dia adalah Master pertamanya Zhang Ruochen, Lei Jing.     

Seperti kata pepatah, seorang master pasti akan tetap menjadi master. Lagipula, Lei Jing banyak membantu Zhang Ruochen. Pria itu tidak akan pernah melupakannya.     

Begitu kembali ke Daratan Kunlun, Zhang Ruochen pernah bertemu dengan Lei Jing. Saat itu, Lei Jing masih Setengah-Biksu di salah satu cabang Bank Pasar Bela Diri di Qianshui Commandery.     

Tak disangka, ternyata dia akan bertemu dengannya kembali di Istana Saint. Di samping itu, Lei Jing telah memurnikan Holy Source dan resmi menjadi Biksu.     

Karena itulah, akhirnya Lei Jing bisa kembali ke Istana Saint dari Qianshui Commandery.     

Lei Jing buru-buru mengangkat Zhang Ruochen dan menggodanya, "Sekarang ini, kau telah menjadi kultivator terkuat di bawah Alam Supreme Saint. Kau tidak perlu membungkuk lagi di depanku."     

"Sekuat apapun saya, saya tetap murid Anda. Apa Master tidak puas dengan perkembangan saya?" Zhang Ruochen menegakkan posturnya dan menggodanya.     

Lei Jing pun tertawa. "Ya, bagaimana mungkin aku tidak puas dengan perkembanganmu? Satu-satunya hal yang membanggakan dalam hidupku adalah mengangkatmu sebagai murid. Tapi kenapa kau masih sudi menjadi muridku?"     

Zhang Ruochen tertawa.     

"Orang-orang yang pernah merendahkanku kini tidak bisa berbuat banyak. Dulu, karena aku tidak tahan dengan ulah mereka, maka aku pergi ke Bank Pasar Bela Diri di Qianshui Commandery. Setelah aku menembus ke Alam Biksu, maka aku bisa kembali ke tempat ini."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun tertawa. "Kalau tidak, bagaimana saya bisa bertemu dengan Anda di sini? Selamat karena sudah menjadi Biksu."     

"Semua berkat Holy Source pemberianmu. Kalau tidak, entah berapa lama aku bisa menjadi Biksu. Aku sangat bersyukur atas hal tersebut." Sorot mata Lei Jing terlihat bahagia.     

Lei Jing berjalan menuju aula istana dan menghampiri salah satu patung batu miliknya. Dia meninggalkan harta karun di sana.     

"Aku, Lei Jing, akhirnya bisa mencatat diriku dalam sejarah di Istana Saint." Lei Jing tampak bersemangat.     

Bagi murid-murid Istana Saint, maka cita-cita mereka adalah membangun patung batunya sendiri di Istana Saint.     

Swoosh.     

Tiba-tiba, cahaya saint terbang dari langit.     

Zhang Ruochen merentangkan tangan dan menangkapnya. Itu adalah Signal Flare yang dikirimkan oleh Luo Xu.     

Zhang Ruochen meliriknya dan berkata kepada Lei Jing, "Master, saya harus bertemu dengan Elder Luo Xu. Setelah urusan saya selesai, maka saya akan menemani Anda... ah lupakan saja. Haha, aku punya wine yang lezat. Kita bisa menikmatinya bersama."     

"Selesaikan urusanmu dulu. Jangan biarkan Elder Luo menunggu terlalu lama. Lagipula, aku masih punya banyak waktu." Lei Jing mengangguk. Senyuman di wajahnya semakin lebar.     

Tidak seperti yang lainnya, maka sekuat apapun Zhang Ruochen, Lei Jing sama sekali tidak tertekan di depannya. Sebab, dia paham dengan karakter Zhang Ruochen.     

Tanpa berlama-lama, Zhang Ruochen segera pergi dari sana dengan menggunakan Pergerakan Ruang Besar. Karena Luo Xu telah tiba di Kota Suci Wilayah Timur, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk menukarkan Saint Ancient Tea Tree.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.